0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan8 halaman
Dokumen ini membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian keperawatan, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Dokumentasi merupakan alat komunikasi penting untuk pertukaran informasi antar tenaga kesehatan terkait status pasien."
Dokumen ini membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian keperawatan, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Dokumentasi merupakan alat komunikasi penting untuk pertukaran informasi antar tenaga kesehatan terkait status pasien."
Dokumen ini membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian keperawatan, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Dokumentasi merupakan alat komunikasi penting untuk pertukaran informasi antar tenaga kesehatan terkait status pasien."
LATAR BELAKANG tuntutan tanggung jawab dan tanggung
gugat terhadap segala tindakan yang Salah satu bentuk kegiatan dilaksanakan. Kesadaran masyarakat keperawatan adalah dokumentasi terhadap hukum semakin meningkat, keperawatan profesional yang akan tercapai sehingga dokumentasi yang lengkap dan dengan baik apabila sistem jelas sangat dibutuhkan. pendokumentasian dapat dilakukan dengan benar. Kegiatan pendokumentasian meliputi Komponen penting dalam keterampilan berkomunikasi serta pendokumentasian adalah komunikasi, keterampilan mendokumentasikan proses proses keperawatan, dan standar asuhan keperawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan. Efektivitas dan efisiensi sangat keperawatan. bermanfaat dalam mengumpulkan informasi yang relevan serta akan meningkatkan Dokumentasi keperawatan adalah kualitas dokumentasi keperawatan. suatu sistem pencatatan dan pelaporan informasi tentang kondisi (status) kesehatan METODE pasien serta semua kegiatan asuhan Penulisan kajian ini menggunakan keperawatan yang menggunakan pendekatan literature review berdasarkan jurnal dan e- proses keperawatan, meliputi : pengkajian, book yang relevan dan berfokus pada perumusan diagnosis, perencanaan, Dokumentasi Asuhan Keperawatan. Dengan impelementasi dan evaluasi keperawatan. menganalisis dan mengkaji referensi sesuai Perawatan mencatat tindakan dalam asuhan dengan judul penugasan kajian ini. Adapun keperawatan. jurnal dan e-book yang digunakan pada Dokumentasi merupakan catatan literature review adalah jurnal dan e-book otentik dalam penerapan manajemen asuhan yang didapatkan dengan menggunakan keperawatan profesional. Perawat Google Scholar, Google Book, dan Jurnal profesional diharapkan dapat menghadapi Keperawatan. HASIL segera dimasukkan pada format sehingga data tidak hilang atau lupa. Data yang Dokumentasi keperawatan dicatat pada format dapat memuat data merupakan sarana komunikasi dari satu normal maupun abnormal. profesi ke profesi lain terkait status klien. Sebagai alat komunikasi, tulisan dalam PEMBAHASAN dokumentasi keperawatan harus jelas Dokumentasi merupakan pernyataan terbaca, tidak boleh memakai istilah atau tentang kejadian atau aktivitas yang otentik singkatan-singkatan yang tidak lazim, juga dengan membuat catatan tertulis. berisi uraian yang jelas, tegas, dan Dokumentasi keperawatan berisi hasil sistematis. Hal ini dimaksudkan untuk aktivitas keperawatan yang dilakukan menghindari disfungsi komunikasi. Lebih perawat terhadap klien, mulai dari lanjut, dampak yang timbul akibat disfungsi pengkajian hingga evaluasi. Dengan komunikasi ini akan membahayakan demikian, dokumentasi keperawatan ini keselamatan klien. menjadi bukti tindakan keperawatan yang Dokumentasi asuhan keperawatan dilakukan perawat terhadap klien. dilakukan pada setiap tahap proses Karenanya, perlu dibuat sebuah format yang keperawatan, karenanya dokumentasi disepakati bersama terkait bentuk asuhan keperawatan terdiri dari dokumentasi dokumentasi proses keperawatan yang berisi pengkajian, diagnosis keperawatan, mulai dari pengkajian hingga evaluasi. perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Menurut Potter dan Perry (1997), Dokumentasi merupakan bagian dokumentasi merupakan segala sesuatu yang terakhir dari pengkajian. Informasi yang tertulis atau tercetak bagi individu yang didapatkan dari sumber sumber data harus berwenang. Sedangkan pelaporan adalah ditulis pada format secara lengkap dan pertukaran informasi lisan atau tulisan yang relevan. Pada saat membuat dokumentasi, disebarkan di antara pemberi perawatan tulislah sesuai dengan apa yang disampaikan kesehatan dalam sejumlah cara. Tujuan oleh klien dan sesuai dengan apa yang dokumentasi adalah: dilihat, diraba, dan di dengar oleh perawat, 1) Komunikasi. Pencatatan merupakan khususnya untuk data subjektif. Setiap salah satu media komunikasi antara informasi atau data yang didapatkan harus anggota tim tentang terapi individu, ketergantungan. Oleh karena itu, edukasi klien, dan rencana pengkajian pertama diartikan sebagai pemulangan, pengkajian perilaku, yaitu 2) Tagihan keuangan. Dengan pengkajian klien terhadap masing- pencatatan suatu tempat pelayanan masing model adaptasi secara kesehatan akan tahu seberapa lama sistematik dan holistik. Pelaksanaan perawatan yang diberikan dan jenis pengkajian dan pencatatan pada perawatan yang diberikan kepada empat model adaptif tersebut akan klien. memberikan gambaran keadaan klien 3) Pendidikan. Catatan klien kepada tim keschatan lainnya. memberikan informasi tentang Setelah pengkajian pertama, masalah klien. perawat menganalisa pola perubahan perilaku klien tentang Dokumentasi keperawatan adalah suatu ketidakefektifan respons atau sistem pencatatan dan pelaporan informasi respons adaptif yang memerlukan tentang kondisi (status) kesehatan pasien dukungan perawat. Jika ditemukan serta semua kegiatan asuhan keperawatan ketidakefektifan respons yang menggunakan pendekatan proses (maladaptif), perawat melaksanakan keperawatan, meliputi : pengkajian, pengkajian tahap kedua. Pada tahap perumusan diagnosis, perencanaan, ini, perawat mengumpulkan data impelementasi dan evaluasi keperawatan. tentang stimulus fokal, kontekstual, Perawatan mencatat tindakan dalam asuhan dan residual yang berdampak keperawatan. terhadap klien. Proses ini bertujuan Mendokumentasikan Pengkajian untuk mengklarifikasi penyebab dari Keperawatan masalah dan mengidentifikasi faktor Pengkajian pertama meliputi kontekstual dan residual yang sesual. pengumpulan data tentang perilaku Menurut Martinez, faktor yang klien sebagai suatu sistem adaptif memengarului respons adaptif yang berhubungan dengan masing- meliputi genetik, jenis kelamin, masing model adaptasi: fisiologis, tahap perkembangan, obat-obatan, konsep diri, fungsi peran, dan alkohol, merokok, konsep diri, fungsi peran, ketergantungan, dan Roy mendefinisikan tiga metode pola interaksi sosial mekanisme untuk menyusun diagnosis koping dan gaya; stres fisik dan keperawatan: emosi: budaya; serta lingkungan 1) Menggunakan tipologi fisik. diagnosis yang dikembangkan oleh Roy dan Mendokumentasikan Diagnosis berhubungan dengan 4 Keperawatan modeladaptasi (tabel masalah Diagnosis keperawatan adalah gangguan adaptasi). respons individu terhadap 2) Menggunakan pernyataan rangsangan yang timbul dari diri dari perilaku yang tampak sendiri maupun luar (lingkungan). dan berpengaruh terhadap Faktor yang berhubungan dengan stimulusnya. diagnosis keperawatan kemungkinan 3) Berhubungan dengan adalah kumpulan data yang dapat stimulus yang sama. menegakkan diagnosis. Misalnya jika seorang petani Sifat diagnosis keperawatan adalah: mengalami nyeri dada saat ia 1) Berorientasi pada kebutuhan bekerja di luar pada cuaca dasar manusia; yang panas. 2) Menggambarkan respons individu terhadap proses, Mendokumentasikan Perencanaan kondisi dan situasi sakit; dan Keperawatan/ Intervensi 3) Berubah bila respons Keperawatan individu juga berubah. Intervensi keperawatan adalah suatu perencanaan dengan Unsur dalam diagnosis keperawatan tujuan merubah atau memanipulasi meliputi problem respons (P), stimulus fokal, kontekstual, dan etiologi (E): dan signs/symptom (S), residual. Pelaksanaannya juga dengan rumus diagnosis = P+E + S. ditujukan kepada kemampuan klien dalam menggunakan koping secara luas, supaya stimulus secara tujuan yang telah ditetapkan. keseluruhan dapat terjadi pada klien. Kemampuan yang harus dimiliki Tujuan intervensi perawat pada tahap implementasi keperawatan adalah mencapai adalah kemampuan komunikasi yang kondisi yang optimal dengan efektif, kemampuan untuk menggunakan koping yang menciptakan hubungan saling konstruktif. Tujuan jangka panjang percaya dan saling bantu, harus dapat menggambarkan kemampuan melakukan teknik penyelesaian masalah adaptif dan psikomotor, kemampuan melakukan ketersediaan energi untuk memenuhi observasi sistematis, kemampuan kebutuhan tersebut memberikan pendidikan kesehatan, (mempertahankan, pertumbuhan, dan kemampuan advokasi, dan reproduksi). Tujuan jangka pendek kemampuan evaluasi. mengidentifikasi harapan perilaku Tujuan pendokumentasian klien setelah manipulasi stimulus implementasi adalah untuk merekap fokal, kontekstual, dan residual. tindakan-tindakan perawatan pada Pengembangan kriteria standar satu periode, yang dapat difilter intervensi keperawatan menurut berdasar ruang, pelaksana dan adaptasi akan digunakan oleh pasien. Laporan ini dapat menjadi peneliti sebagai instrumen untuk alat monitoring yang efektif tentang mengukur kinerja perawat dalam kebutuhan pembelajaran bagi menerapkan teori adaptasi pada perawat. Laporan implementasi juga asuhan keperawatan anak. dapat dijadikan alat bantu operan shift. Mendokumentasikan Implementasi Keperawatan Mendokumentasikan Evaluasi Implementasi adalah tahap Keperawatan ketika perawat mengaplikasikan Penilaian terakhir proses rencana asuhan keperawatan ke keperawatan didasarkan pada tujuan dalam bentuk intervensi keperawatan keperawatan yang ditetapkan. guna membantu klien mencapai Penetapan keberhasilan suatu asuhan keperawatan didasarkan pada 3) Menata sumber informasi bagi perubahan perilaku dari kriteria hasil kepentingan riset, yang telah ditetapkan, yaitu 4) Sebagai perencanaan, terjadinya adaptasi pada individu. 5) Membantu monitoring pelayanan Dokumentasi keperawatan kesehatan. merupakan sarana komunikasi dari 6) Membantu dalam hal evaluasi satu profesi ke profesi lain terkait pelayanan kesehatan status klien. Sebagai alat 7) Membuat standar pedoman komunikasi, tulisan dalam managemen informasi kesehatan dokumentasi keperawatan harus jelas meliputi aspek legal dengan unsur terbaca, tidak boleh memakai istilah keamanan (safety). kerahasiaan atau singkatan-singkatan yang tidak (condifidential) berhubungan dengan lazim, juga berisi uraian yang jelas, informasi medis, sekuritas, privasi tegas, dan sistematis. Hal ini serta integritas data. dimaksudkan untuk menghindari 8) Managemen operasional unit kerja disfungsi komunikasi. Lebih lanjut, managemi informasi kesehatan dampak yang timbul akibat disfungsi dibagi berdasarkan kemampuan komunikasi ini akan membahayakan sarana pelayanan kesehatan dalam keselamatan klien. menjalankan managemen informasi kesehatannya. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 377/MENKES/SK III/ 2007 Dalam memberikan pelayanan kepada tentang Standar Profesi Perekam Medis dan pasien hendaknya Perekam Medis perlu Informasi Kesehatan mencakup ruang bersikap: lingkup Rekam Medis: 1) Tenang, ramah, sopan dalam 1) Mengumpulkan, mengintegrasikan, menerima pasien membuat pasien menganalisis data pelayanan akan merasa dihargai dan merasa kesehatan primer dan sekunder, nyaman 2) Menyajikan dan mendesiminasi 2) Teliti dalam mencatat data identitas informasi, pasien sehingga dapat menghindari terjadinya kesalahan baik itu kesalahan tindakan medis, pemberian Oleh karena itu, catatan yang terdapat dalam obat, pemeriksaan penunjang. dokumentasi keperawatan harus jelas, 3) Memperhatikan, harus mengikuti lengkap, objektif, waktu harus tertulis cara penulisan dengan lengkap. dengan jelas (hari, tanggal, bulan, tahun, dan menggunakan istilah dan singkatan jam), ditandatangani oleh petugas kesehatan yang terstandar dan sudah yang me lakukan interaksi terapeutik dengan dibakukan, nama, nomor rekam klien (dokter, perawat, atau pun petugas medis, dan lain lain sesuai yang lainya), serta hindari penulisan yang ditetapkan. menimbulkan interpretasi yang salah.
PENUTUP Catatan yang lengkap dan akurat
mengenai data kesehatan klien akan Kesimpulan memudahkan perawat dan profesi lain dalam Dokumentasi merupakan bagian mem bantu mengatasi masalah kesehatan terakhir dari pengkajian. Informasi yang klien. Selain itu, melalui doku mentasi yang didapatkan dari sumber sumber data harus jelas dan akurat, perawat dapat memantau ditulis pada format secara lengkap dan efek tivitas pelaksanaan asuhan keperawatan relevan. Pada saat membuat dokumentasi, serta mengidentifikasi kemungkinan tulislah sesuai dengan apa yang disampaikan munculnya masalah kesehatan lain. Semua oleh klien dan sesuai dengan apa yang ini dapat meningkatkan kualitas asuhan dilihat, diraba, dan di dengar oleh perawat, keperawatan kepada klien. Dengan khususnya untuk data subjektif. Setiap demikian, dokumentasi keperawatan dapat informasi atau data yang didapatkan harus dijadikan bukti jamin an kualitas asuhan segera dimasukkan pada format sehingga keperawatan untuk klien. data tidak hilang atau lupa. Data yang dicatat pada format dapat memuat data normal maupun abnormal. DAFTAR PUSTAKA
Dokumentasi keperawatan sewaktu- 1. Asmadi.(2008). Konsep Dasar
waktu dapat dijadikan barang bukti di Keperawatan. Jakarta :EGC. ISBN pengadilan jika terjadi gugatan yang 978-979-448-914-7. dilakukan oleh klien maupun keluarganya. 2. Haryanto.(2007).Konsep Dasar pada Poliklinik Keperawatan dengan Pemetaan Gigi.Yogyakarta:DEEPUBLISH. Konsep(Concept ISBN : 978-623-02-0321-3. Mapping).Jakarta:Salemba Medika. 10. Simamora, R. (2009). Dokumentasi ISBN 978-979-3027-50-0 Proses Keperawatan. 3. Mathar,Irmawati .(2018).Manajemen 11. Simamora, R. H., Purba, J. M., Informasi Kesehatan Pengelolaan Bukit, E. K., & Nurbaiti, N. (2019). Dokumen Rekam Medis.Yogyakarta : Penguatan Peran Perawat Dalam DEEPUBLISH. ISBN : 978-602- Pelaksanaan Asuhan Keperawatan 475-833-2 Melalui Pelatihan Layanan Prima. 4. Muhith,Abdul.(2015).Pendidikan JPPM (Jurnal Pengabdian Dan Keperawatan Jiwa.Yogyakarta: CV Pemberdayaan Masyarakat), 3(1), ANDI OFFSET (Penerbit ANDI) 25-31. ISBN : 978-979-29-2398-8 12. Tarwoto dan Wartonah. 5. Nursalam.(2008).Konsep dan (2010).Kebutuhan Dasar Manusia Penerapan Metodologi Penelitiab danProses Keperawatan. Ilmu Keperawatan. Jakarta : Jakarta:Salemba Medika. Salemba Medika. ISBN 978-979- 3027-56-2 6. Nursalam dan Ferry Efendi. (2008).Pendidikan Dalam Keperawatan.Surakarta:Salemba Medika. 7. Nursalam.(2009). Proses dan dokumentasikeperawatan.Jakarta:Sal embaMedika. 8. Potter & Perry. (1999). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC 9. Rosmalia,Dewi dan Hariyadi. (2019).Dokumentasi Keperawatan