Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM II

PEMBUATAN ROTI BOY

Dosen Pengampu:

Rini Fertiasari, SP.,M.Sc.

Teknisi:

Bagus Hikmah, S. Tr.T

DISUSUN OLEH:

Nur Upik Salwati

( 4202007055 )

JURUSAN AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI PANGAN

POLITEKNIK NEGERI SAMBAS

2020/2021

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum 2 mengenai Pembuatan Roti boy.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang
dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki Laporan
pembuatan roti boy ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari Laporan
pembuatan roti boy ini kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Tebas, 20 Mei 2021

Penyusun

Nur Upik Salwati


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1

A. Latar Belakang ....................................................................................................1


B. Tujuan ................................................................................................................2
C. Manfaat ...............................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................3

BAB III METODE PRAKTIKUM .................................................................................5

A. Waktu dan Tempat ..............................................................................................5


B. Alat dan Bahan ....................................................................................................5
C. Prosedur Kerja ....................................................................................................5

BAB IV ISI .....................................................................................................................7

A. Hasil Pengamatan................................................................................................7
B. Pembahasan ........................................................................................................7

BAB V PENUTUP .........................................................................................................10

A. Kesimpulan ........................................................................................................10
B. Saran ..................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................11

LAMPIRAN ....................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.1.1 Pengertian
Rotiboy adalah produk roti asal Malaysia yang didirikan pada bulan April
1998 di Bukit Mertajam, Penang oleh Hiro Tan mantan dosen di bidang ekonomi
yang kemudian memutuskan untuk membuka usaha toko roti sendiri dengan
menawarkan roti dengan model tempurung dan berkulit renyah dengan rasa mentega
yang khas.

Indonesia menjadi negara pertama yang memperoleh hak waralaba memasarkan


produk dan merek Rotiboy. Hal ini tidak terlepas dari empat sekawan yang menjadi
pemegang master franchise-nya, yakni: Melanie Muhidin (Lala), Noviana Budiman
(Nana), Jullie Budiman, dan Liza Marina Sutanto. Kini, di tangan keempat wanita itu
nama Rotiboy di Indonesia makin melejit dengan 31 gerai Rotiboy yang tersebar di
berbagai kota di Tanah Air.

1.1.2 Tujuan Praktikum

1. Untuk mempengaruhi proses pemanggangan terhadap mutu roti boy.


2. Untuk mengetahui faktor pemanggangan terhadap mutu, tekstur, rasa,
aroma, warna.
3. Untuk mengetahui pengaruh ragi terhadap adonan kue.

1.1.3 Manfaat Praktikum


a) Mengetahui proses pembuatan roti boy
b) Mengetahui cara proses pengolahan serta penyimpanan produk
pangan,yang memiliki umur simpan yang cukup lama.
BAB II

TUJUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI


Roti merupakan produk pangan berbahan dasar tepung terigu yang di
fermentasi dengan ragi roti atau bahan pengembang lainnya yang diolah dengan
cara dipanggang (Mudjajanto dan Yulianti, 2004). Roti termasuk dalam salah
satu produk bioteknologi konvensional karena adanya proses fermentasi yang
memanfaatkan mikroorganisme (Mudjajanto dan Yulianti, 2007). Roti dibuat
melalui dua proses yaitu pembuatan dan pemanggangan, dimana keduanya
sangat penting dalam menentukan mutu produk akhir dari roti. Jenis roti ada
berbagai macam yaitu roti kukus, roti panggang, dan roti goreng. Roti tawar dan
roti manis merupakan jenis roti yang dipanggang (Suprapti, 2003). Zat gizi yang
terdapat didalam roti yaitu β-karoten, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin
B2), niasin, serta sejumlah mineral berupa zat besi, iodium, kalsium dan
sebagainya. Roti juga diperkaya dengan asam amino tertentu untuk
meningkatkan mutu protein bagi tubuh. Kandungan protein yang terdapat dalam
roti mencapai 9,7%, lebih tinggi dibandingkan nasi yang hanya 7,8% (Jenie,
1993). Hampir semua jenis roti dibuat dengan proses yang sama yaitu
pencampuran (mixing), fermentasi, pembentukan (proofing), pengempesan
(sheeting), pencetakan (molding), pemanggangan (baking), penurunan suhu
(cooling), dan (terkadang) pengirisan (slicing) (Zhou dan Hui, 2004).
BAB III

METODE

Kegiatan praktikum ini dilaksanakan pada :


a. Waktu : Rabu, 16 Maret 2021
b. Tempat : Laboratorium kampus Politeknik Negeri Sambas

3.1 ALAT :
- Baskom
- Mixer
- Serbet
- Spatula
- Sendok
- Loyang
- Gelas ukur
- Piring
- Piping bag
- Sarung tangan plastik
- Gelas plastik
- Mangkok
- Oven
- Penyaring tepung
- Pengaduk manual
- Celemek

3.2 BAHAN :

-Bahan Dough

- Terigu protein tinggi : 200 gram


- Ragi instan : ½ sdm
- Susu bubuk : 1 sdm
- Gula pasir : 50 gram
- Susu full cream : 85 ml
- Telur : 1 biji
- Margarin : 25 gram

-Bahan Topping

- Gula halus : 50 gram


- Margarin : 35 gram
- Kuning telur : 1 biji
- Putih telur : 1 biji
- Kopi instan : 12 gram
- Tepung protein sedang : 55 gram

3.3 PROSEDUR KERJA :

- Adonan Kering

1. Masukkan semua bahan kering dan aduk rata.

2. Tuangkan susu dan masukkan telur.

3. Tambahkan margarin dan aduk hingga kalis.


4. Diamkan adonan hingga 1 jam, ( olesi sedikit minyak,tutup dan diamkan hingga
mengembang )

5. Setelah 1 jam. Kempeskan adonan dan uleni sebentar

6. Kemudian dibagi menjadi 8 bagian.

7. Bulatkan adonan tersebut

8. Pindahkan adonan ke Loyang dan diamkan 15 menit

9. Kemudian ambil 1 bagian dan pipihkan

10. Masukkan butter dan dibungkus dengan gerakan memutar

11. Diamkan adonan selama 1 jam

12. Selanjutnya tambahkan toping diatas adonan dengan cara memutar

13. Kemudian dipanggang.

-Toping :

1. Campurkan gula halus dengan margarin

2. Aduk dan tambahkan kuning telur

3. Masukkan putih telur dan aduk rata

4. Larutkan bubuk kopi dengan air masukkan kedalam adonan dan aduk

5. Masukkan tepung terigu sambal di ayak

6. Selanjutnya masukkan ke piping bag.


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 HASIL DAN PENGAMATAN

Warna Rasa Tekstur Aroma

Sedikit terasa manis Tekstur yang Menunjukkan


pada topping. sudah aroma yang
mengembang menggugah
dengan bagus. selera,mempunyai
aroma kopi yang
khas.
Warna yang sedikit kuning dan banyak warna
kecoklatan pada topping

Rasa yang dihasikan Tekstur roti Aromanya yang


hampir sama dengan boy yang masih tercium
roti sudah di aroma kopi yang
padaumumnya.Tetapi panggang khas.
sedikit kurang terlihat dalam
Warna yang kecoklatan yang sudah dipanggang, pada mateng. lembut , ragi
bagian luar terdapat pori – pori dan bagian dalam pada roty boy
menandakan roti mengalami proses pengembangan. tersebut
sudah cukup
baik dan
toppingnya
crispy
meskipun ada
Sebagian
yang kurang
crispy karena
kurang lama
di panggang

4.2 PEMBAHASAN
Roty boy adalah makanan yang satu ini dan rata rata sudah pernah
merasakannya roti dengan topping yang begitu garing renyah serta beraroma dan
berasa kopi yang wangi menjadi ciri khas roti boy, rasa rotinya yang begitu
lembut juga memiliki isian rasa keju yang khas sejak terkenalnya roti boy
banyak pengusaha roti yang mulai mencoba terjun dalam bisnis roti boy ini
karena market berjualan roti boy cukup bagus di kota besar cukup bagus dan
menggiurkan tak tanggung-tanggung banyak pengusaha roti baru yang terjun
dalam bisnis ini dengan mempersiapkan perlengkapan peralatan mesin roti untuk
produksi roti terbaik serta menentukan tempat berjualan yang tepat untuk
menjual roti boy tersebut terutama di stasiun kereta roti ini sering berada di sana
karena saya sendiri juga pertama kali mengenal roti boy dari stasiun dan kini
banyak perusahaan roti yang mulai menambahkan menu baru dalam
dagangannya yaitu roti boy, karena berjualan roti boy cukup menguntungkan.
Sejarah perkembangan roti boy dimulai di Negara Malaysia di tahun 1989.
Namun hingga saat ini telah banyak tersebar di berbagai wilyah di Indonesia.
Harga roti boy memang sangat terjangkau dan dapat dibeli oleh banyak
kalangan. Permintaan roti boy di pasaran memang mengalami peningkatan yang
tajam, namun sayangnya penjual roti boy masih sedikit ditemukan di berbagai
daerah. Hal ini tentu membuat banyak orang yang tak sedikit mengetahui produk
roti boy ini. Namun di kota besar produk roti boy ini sudah amat sangat
fenomenal.
BAB V

PENUTUP
5.1 KESIMPULAN

Roty Boy adalah roti yang berasal dari Negara Malaysia. Roty Boy dengan
model tempurung dan berkulit renyah dengan rasa mentega yang khas. Roty boy yang
terbuat dari bahan tepung protein tinggi, kopi dan margarin sehingga terciptanya rasa
yang khas.

5.2 SARAN

Kita harus berani mencoba seperti mereka (Melanie Muhidin (Lala), Noviana
Budiman (Nana), Jullie Budiman, dan Liza Marina Sutanto) yang berani mencoba
mengembangkan produk luar dan menjadi produk kita sendiri

5.3 DAFTAR PUSTAKA


Lampiran

Foto dokumentasi

Adonan Kering

Masukkan semua bahan kering dan aduk rata


Tuang susu dan masukkan telur

Tambahkan margarin dan aduk hingga kalis

Diamkan adonan selama 1 jam (olesi sedikit minyak, tutup dan diamkan mengembang)

Setelah 1 jam, kempeskan adonan dan uleni sebentar


Kemudian di bagi menjadi 8 bagian dan bulatkan adonan tersebut

Pindahkan adonan ke Loyang dan diamkan selama 15 menit

Kemudian ambil 1 bagian dan pipihkan

Masukkan butter dan dibungkus dengan gerakan memutar

Diankan adonan selama 1 jam

Selanjutnya tambahkan topping di atas adonan dengan cara memutar


Kemudian dipanggang

Topping

Campurkan gula halus dengan margarin

Aduk dan tambahkan kuning telur

Masukkan putih telur dan aduk rata

Larutkan bubuk kopi dengan air masukkan ke dalam adonan dan aduk rata

Masukkan tepung terigu sambal diayak


Selanjutnya masukkan ke piping bag

Anda mungkin juga menyukai