Anda di halaman 1dari 5

Nama : Prayogi Setiono

NIM : 0220190505

Tugas : Dogmatika

Dosen Pengampu :

A. Pengantar

Dalam perjalanan sejarah umat manusia sejak zaman penciptaan, Allah selalu hadir
dan menjadikan segala sesuatu itu baik sesuai dengan rancangan keselamatan-Nya. Dalam
pada itu Allah berkenan menyatakan diri-Nya kepada manusia melalui orang-orang pilihan
dari awal sejarah dimulai. Allah menyatakan diri kepada umat ciptaan-Nya dengan berbagai
cara dan dalam berbagai situasi. Sejak diciptakan-Nya Adam dan Hawa, Allah memberi
petunjuk langsung bagaimana manusia itu dapat berkomunikasi dengan baik kepada-Nya.
Meskipun dalam suatu ketika Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa sehingga membuat
perkenanan Allah jauh dari hadapan mereka. Kita ambil contoh berikutnya, bagaimana Allah
menyatakan diri kepada Abraham dimana saat iman Abraham diuji, Allah menyatakan
langsung tentang petunjuk jalan yang benar dalam mempersembahkan kurban. Kemudian,
salah satu tokoh yang populer di perjanjian lama adalah Musa dimana Allah menyatakan diri-
Nya dalam upaya proklamasi Allah kepada bangsa Israel. Allah memperlihatkan bagaimana
semak belukar yang menyala-nyala dan tidak terbakar dan kemudian Musa bertanya kepada-
Nya, “siapakah Engkau?” Lalu Allah menjawab, “Aku adalah Aku”, dan memperkenalkan
diri dengan YHWH.

Dari pengantar ini, kita dapat melihat bagaimana Allah dalam teks Alkitab
menyatakan diri kepada manusia untuk tujuan Allah sendiri yaitu hadirnya damai sejahtera
dalam rancangan karya keselamatan-Nya kepada seluruh ciptaan, termasuk manusia.

B. Penyataan Allah

Pada teks Perjanjian Lama, Allah berfirman kepada Abraham supaya ia pergi dari
negerinya...ke negeri yang akan ditunjukkan Allah kepadanya dengan janji bahwa Allah akan
menjadikannya bangsa yang besar dan berkat bagi bangsa-bangsa (Kej. 12:1-3). Begitu pula,
dengan tokoh-tokoh PL lainnya antara lain, Yakub, Musa, dsb. Allah memperkenalkan diri-
Nya dengan melalui karya-karya-Nya (baik dalam penampakan; teofani Allah maupun dalam
perbuatan besar). Semuanya itu adalah sarana dan cara Allah untuk menyatakan diri kepada

1
manusia. Perkenalan Allah itu selalu berkaitan dengan janji Allah dalam sejarah perjalanan
hidup manusia. Sementara, di dalam PB, kata apokaluptein dan phaneroun menunjuk pada
pengertian tentang perkenalan Allah dengan membuka selubung yang menutupi lalu
menyingkapkannya sehingga dapat diketahui oleh manusia. Dari kesaksian Alkitab,
pembukaan selubung itu, bukanlah hasil usaha manusia, melainkan karya Tuhan Allah
sendiri. Dari penjelasan di atas, teranglah bahwa penyataan mengandung gagasan tentang
Allah yang “keluar dari tempat persembunyian-Nya”, lalu memperkenalkan diri-Nya kepada
manusia dengan tampil ke depan, berbuat di dalam sejarah dan menyatakan kehendak-Nya.

Pada umumnya, agama-agama mengajarkan bahwa Allah memperkenalkan diri-Nya


dan kehendak-Nya kepada manusia dengan perantaraan bisikan ilahi, artinya: Tuhan Allah
memperkenalkan diri-Nya dan kehendak-Nya didalam hari sanubari manusia, baik orang itu
berfungsi sebagai imam atau pendeta (agama suku murba), maupun berfungsi
sebagai rsi (Hindu) atau nabi (Islam), atau guru/kyai (kebatinan). Semua agama didasarkan
atas keyakinan bahwa Allah atau “yang dipertuhankan” memperkenalkan diri kepada semua
manusia, sehingga manusia mengenal Tuhannya, sekalipun pengenalan itu tidak sempurna.
Karena pengetahuan itulah maka manusia dapat menyembah Tuhannya. Sekalipun demikian
tiada kesamaan tentang soal bagaimana Tuhan memperkenalkan dirinya kepada manusia.
Pada umumnya agama-agama mengajarkan, bahwa Tuhan memperkenalkan diri-Nya dan
kehendak-Nya kepada manusia dengan perantaraan bisikan Ilahi, artinya: Tuhan
memperkenalkan diriNya dan kehendaknya dengan membisikkan kehendaknya di dalam hati
sanubari manusia. Adapun penyataan Allah dalam agama-agama sebagai berikut:

1. Agama Suku

Di dalam agama suku orang yakin, bahwa dewa-dewanya dengan perantaran imam
atau pendetanya memberitahukan kehendaknya kepada manusia. Pendeta atau imam itu
dapat:

a. Mengosongkan diri dengan mengeluarkan jiwa atau rohnya dari tubuhnya sehingga
tubuh itu dapat dimasuki oleh roh atau dewa yang diminta pertolongannya. Dalam
keadaan ini, roh atau dewa yang di minta pertolongannya berbicara langsung melalui
imam atau pendeta, sedang upacara-upacara yang di ucapkan oleh pendeta itu adalah
ucapan-ucapan Roh atau dewanya sendiri.
b. Mengutus jiwa atau rohnya ketempat roh atau dewa untuk mendapatkan petunjuk-
petunjuk yang diperlukan. Dalam keadaan ini orang-orang tidak secara langsung

2
berhadapan dengan Roh atau dewanya sendiri. Kata-kata yang diucapkan para
pendeta itu adalah ucapan mereka sendiri pemilihan kata-katanya dan ungkapan-
ungkapannya adalah usahannya sendiri, sekalipun semuanya itu diucapkan
berdasarkan petunjuk Roh atau dewanya.

Pada kedua peristiwa ini yang diterima adalah firman yang diperlukan, baik firman itu
diucapkan secara langsung oleh roh atau dewa melalui parapendeta, maupun tidak diucapkan
secara langsung malainkan melalui perantaraan terjemahan para pendeta. Kedua cara
perkenalan ilahi ini dapat disebut perkenalan yang dengan bisikan.

2. Agama Hindu

Dalam agama hindu kitab weda sebagai wahyu dewa tertinggi karena menurut tradisi
hindu, kitab-kitab ini adalah ciptaan dewa Brahman kepada para rsi atau para pendeta dengan
bentuk-bentuk mantera-mantera, yang kemudian disusun sebagai pujian-pujian oleh para rsi
tadi sebagai pernyataan rasa hatinya. Sebagai wahyu dewa yang tertinggi, maka weda-weda
itu disebut seruti, yang secara harafia berarti apa yang didengar, yaitu di dengar dari dewa
yang tertinggi. Orang hindu yakin, bahwa kitab-kitab weda bukan hasil karya manusia.
Weda-weda adalah kekal. Weda adalah nafas Tuhan, kebenaran yang kekal, yang dinyatakan
atau diwahyukan oleh Tuhan kepada para resi. Para resi tadi melihat atu mendengar
kebenaran itu. Bentuk yang diwahyukan tadi adalah mantera-mantera. Agama hindu
membedakan dua macam kitab suci: shurti, yang di dengar, dan smrti, yang diiingat. Teks
religious yang paling suci, yaitu kitab-kitab peda, merupakan shurti. Kitab-kitab itu meliputi
himne-himne peda atas samhitas (1400-1000sm), Brahmana (1000-700sm), Aranyaka (Kitab-
kitab hutan, 800-600sm), dan uphanisad (800-200sm).

Ada empat mashab utama yang didasarkan pada kedudukan berbagai tokoh dalam
pengorbanan-pengorbanan ritual. Rig veda terdiri dari himne-himne dan berasal dari mereka
yang membawakan himne-himne tersebut. Yajur veda berisi rumusan-rumusan pengorbanan
berasal daripada imam yang melaksanakan tindakan-tindakan ritual. Sama veda adalah
kumpulan nyanyian, banyak diantaranya diambil dari rig veda. Atharava veda berasal dari
mereka yang memusatkan perhastian pada kebutuhan konkrit manusia seperti kesehatan, dan
berisi mantera-mantera dan jampi-jampi magic sedangkan teks-teks suci kategori kedua,
smrti, pada prinsipnya memiliki otoritas yang lebih rendah, meskipun dalam prakteknya
sering kali memainkan peranan lebih besar dalam kehidupan sebagian besar umat hindu.
Smrti yang diingat, menunjukkan kepada tradisi penafsiran shurti yang lebih kemudian. Teks-

3
teks ini membantu menyajikan kebenaran penyataan dalam bentuk yang lebih mudah
dijangkau oleh masyarakat luas, menafsirkan kebenaran moral abadi dengan istilah-istilah
yang sesuai pada zaman tertentu. Batas-batas smrti yang jelas toidak pernah ditentukan
diantara karya-karya itu terdapat sutra, kitab-kitab hukum dan kurana.

3. Agama Islam

Di dalam agama islam kita mendengar bagaiman apada malam yang dikenal sebgai
lailatul-Qadar, atau malam kebesaran (17 Ramadhan) Allah dengan perantyaraan malikat-
malaikat jibril membisikkan perintahnya kepada nabi Muhammad SAW di bukit Hira. Suara
hati itu di dengar di dalam hatinya, yang kemudian dibukukan di dalam kitab Al-Quran. Al-
Quran yang di ajarkan nabi Muhammad SAW adalah wahyu atau firman Allah SWT yang
disampaikan padanya melalui perantaraan malikat Jibril. Al-Quran ini diturunkan Allah SWT
kepada nabi Muhammad SAW selama kurang lebih 23 tahun masa kenabiannya. Ayat yang
pertama diturunkan adalah lima ayat pertama dari surah Al-Alaq (96) yang diturunkan ketika
nabi Muhammad SAW sedang berkhalawat (menyendiri) di gua hira, sebuah gua yang
terletak dipegunungan sekitar kota mekha pada malam 17 Ramadhan, yang mana pada saat
itu usia nabi SAW sekitar 40 tahun.

4. Agama Kristen

Menurut pemahaman iman Kristen ada dua cara Allah menyatakan diri-Nya yaitu:

 Penyataan Umum

Penyataan umum adalah penyataan Allah kepada semua orang dimana-mana tanpa terkecuali.
Penyataan itu tidak dapat menyelamatkan manusia. Bentuk penyataan umum ini adalah :

 Karya ciptaan

Tatanan ciptaan merupakan penyataan Allah kepada manusia tentang kekuasaan dan
keilahian-Nya yang kekal yang mengharuskan mereka mengenal dan mengucap syukur
kepada-Nya.

 Pengalaman moral

Allah telah menyatakan diri. Dibalik semua pengalaman moralnya manusia mempunyai
semacam kesadaran bahwa kewajiban berbuat baik dan menolak kejahatan mencerminkan
kehendak Allah yang tertinggi yang kepada-Nya manusia harus member
pertanggungjawaban.

4
 Sejarah

Allah juga menyatakan diri-Nya melalui proses penghakiman sebagaimana tercermin dalam
timbul tenggelamnya bangsa-bangsa dan negara adikuasa.

 Naluri religius yang universal

Pandangan ini didukung oleh Yohanes 1 : 9 yang menyatakan bahwa terang yang
sesungguhnya yang menerangi setiap orang sedang datang kedalam dunia.

 Faktor dinamis

Penyataan Allah bersifat dinamis dan berkesinambungan. Allah berulang kali menyatakan
diri dan manusia berulang kali menentang. Oleh sebab itu hanya melalui sikap tunduk dan
patuh manusia dapat bertemu dengan penyataan Allah.

 Penyataan Khusus

Penyataan khusus adalah cara Allah menyatakan diri dengan lengkap dan jelas yang jauh
melebihi penyataan umum. Melalui penyataan ini manusia dapat diselamatkan. Bentuk
penyataan khusus yaitu:

 Yesus Kristus

Yesus Kristus adalah firman Allah yang menjadi manusia dan diam diantara kita. Allah
menyatakan diri didalam Yesus Kristus yang merupakan Allah yang kekal.

 Kitab Suci

Firman yang menjadi manusia dikenal melalui firman yang tertulis yaitu Alkitab.

Anda mungkin juga menyukai