Identifikasi masalah: Ketidak Patuhan Kontrol Ulang Pasien baru Diabetes Mellitus ke Poli Gizi
Rumusan Masalah:
Metodologi Penelitian:
Observasi
Pengamatan terhadap alur pelayanan Pasien baru Poli DM
Wawancara
Wawancara dengan pasien baru Poli DM
I. Latar Belakang
Pasien Diabetes Mellitus yang baru pertama kali mengunjungi poli DM, akan dirujuk ke Poli Gizi,
untuk diberikan konseling gizi tentang pengaturan dietnya. Setelah kunjungan pertama ke Poli gizi,
pasien DM akan diberikan jadwal kontrol ulang ke Poli Gizi yang berbarengan dengan kontrol ulang
ke Poli DM. Namun saat kunjungan ulang ke 2 kalinya, pasien DM hanya datang ke laboratorium
untuk mengecek gula darah dan ke poli DM untuk diperiksa oleh dokter, tanpa mengunjungi Poli
Gizi, walaupun sudah mendapat rujukan sebelumnya. Selama ini dokter penanggung jawab poli DM
sudah menginformasikan supaya pasien setelah dari Poli DM utk ke Poli gizi, namun yang terjadi,
setelah konsul dari Poli DM pasien langsung mengambil obat ke layanan Farmasi dan langsung
pulang.
II. Pembahasan
Pasien DM yang tidak mematuhi jadwal kontrol ke Poli gizi pada kunjungan ke 2 adalah karena
di poli gizi tidak diberi obat, sehingga merasa tidak langsung berpengaruh terhadap penurunan gula
darahnya. Selain itu pasien tidak sabar menunggu antrian konseling gizi, sementara sebelumnya sudah
mengantri juga di laboratorium untuk tindakan periksa dan mengambil hasil gula darah, lalu mengantri
juga di Poli DM untuk konsultasi hasil laboratorium, sehingga pasien sudah merasa jenuh dan lelah bila
harus ke poli gizi. Alasan lainnya adalah pelayanan di poli gizi tidak diberi obat, sehingga tidak langsung
berpengaruh terhadap penurunan gula darahnya. Pada kenyataannya, walau sudah minum obat yang
diresepkan dari Poli DM, kadar gula darah pasien masih belum terkontrol juga. Menurut dokter
penanggung jawab poli DM, pasien baru DM kunjungan pertama yg kemudian tidak datang kontrol
ulang ke Poli Gizi sesuai jadwal akan berkemungkinan besar melakukan kekeliruan dalam pelaksanaan
diit nya, yang mengakibatkan tidak terkontrolnya gula darah, sehingga beresiko terjadinya hipoglikemia
atau hiperglikemia.
Sehubungan dengan itu, Poli Gizi dalam rapat koordinasi unit layanan meminta arahan kepada
manajemen unit UKP (Usaha Kesehatan Perorangan) Puskesmas Kecamatan Pancoran dalam
mengambil tindak lanjut atas ketidak patuhan kontrol ulang pasien DM ke Poli Gizi. Dengan
mempertimbangkan factor-faktor penyebab yang digali dari pasien dan alur layanan pasien DM yaitu:
1. Ruang Poli DM di lantai 1, laboratorium di lantai 2, sedangkan ruang Poli gizi di lantai 2,
sehingga pasien enggan naik ke Poli gizi untuk kontrol ulang. Pasien enggan bolak balik naik
turun tangga.
2. Terlalu banyak antrian di setiap layanan sehingga pasien jenuh menunggu. Adapun alur
pelayanan Poli DM saat ini adalah: Pasien daftar di loket-Antrian di Poli DM untuk
mendapatkan form pemeriksaan darah-ke laboratorium lantai 2-antri dipanggil-menunggu
hasil lab-kembali ke Poli DM lantai 1 untuk periksa dan dapat resep- ke lantai 2 Poli gizi-ke
lantai 1 layanan Farmasi utk mengambil obat.
3. Di Poli Gizi tidak diberikan obat, sehingga merasa tidak perlu ke Poli Gizi karena di Poli DM
sudah diberi obat.
III. Penutup
Simpulan : Ketidak Patuhan Kontrol Ulang Pasien baru Diabetes Mellitus ke Poli Gizi
disebabkan karena letak ruangan Poli Gizi yang berjauhan dengan Poli DM, dan alur layanan
Pasien DM yang terlalu panjang. Upaya yang dilakukan untuk menangani hal tersebut adalah
dengan memindahkan ruangan poli gizi sehingga berdekatan dengan Poli DM, serta
memangkas alur layanan pasien Poli DM agar dapat lebih cepat dilayani di Poli gizi, serta
meningkatkan edukasi tentang pentingnya pengaturan makan bagi pasien DM.
Saran
Membuat monitoring kepatuhan kunjungan kontrol ulang pasien DM baru ke Poli gizi dan
menggali respon pasien DM terhadap revisi alur layanan.