Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH RUMAH SAKIT

NAMA : MAGHFIRAH RAKMADHANI

NIM : PO714251181031

PRODI : D/IV FARMASI TINGKAT 3

JURUSAN FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah Sakit sebagai salah satu institusi
pelayanan publik harus dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan
standar. Pemerintah sudah mengeluarkan beberapa regulasi yang mengatur tentang
pelayanan di rumah sakit sebagaimana yang tercantum dalam dasar hokum dibawah
ini, maka selanjutnya perlu diatur status rumah sakit melalui penetapan kelas dengan
SK Menteri Kesehatan dan registrasi rumah sakit di Kementerian Kesehatan.
Upaya pemerintah dalam mewujudkan akuntabilitas pelayanan masyarakat
dan penataan kelembagaan untuk mencapat “Good Governance” adalah dengan
penataan birokrasi dengan pelayanan publik yang lebih efektif, efisien sesuai dengan
kebutuhan dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pelaksanaan pelayanan
ini dilakukan melalui mekanisme satu pintu yang disebut dengan pusat pelayanan
terpadu. Pelaksanaan pelayanan terpadu penetapan kelas dan registrasi rumah sakit
merupakan upaya Kementerian Kesehatan memperpendek birokrasi pelayanan yang
panjang dan kurang efisien. Kebijakan pemerintah dalam penetapan kelas dan
registrasi rumah sakit RS diarahkan untuk peningkatan akses, keterjangkauan dan
kualitas pelayanan kesehatan yang aman di RS melalui pembangunan sarana dan
prasarana RS di daerah sesuai dengan standar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFENISI RUMAH SAKIT


Wolper dan Pena (dalam Azwar, 1996) menyatakan bahwa rumah sakit adalah tempat
dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana
pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan berbagai tenaga profesi
kesehatan lainnya diselenggarakan. Association of Hospital Care (dalam Azwar, 1996)
menjelaskan bahwa rumah sakit adalah suatu pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat,
pendidikan dan penelitian kedokteran diselenggarakan.
Menurut Permenkes No. 340/Menkes/Per/III/2010, Rumah Sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

B. FUNGSI RUMAH SAKIT


Fungsi rumah sakit berdasarkan sistem kesehatan nasional dalam Djojodibroto (1997)
adalah: memberikan pelayanan rujukan medik spesialistik dan subspesialis, menyediakan dan
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan pasien, sarana
pendidikan dan pelatihan di bidang kedokteran dan kedokteran gigi jenjang diploma, dokter,
dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis konsultan, magister, doktor dan pendidikan
berkelanjutan bidang kedokteran.

C. KARAKTERISTIK RUMAH SAKIT


Djojodibroto (1997) menyatakan bahwa organisasi rumah sakit mempunyai sejumlah
sifat atau karakteristik yang tidak dipunyai organisasi lainnya, antara lain: sebagian besar
tenaga kerja rumah sakit adalah tenaga professional wewenang kepala rumah sakit berbeda
dengan wewenang pimpinan perusahaan tugas-tugas kelompok profesional lebih banyak
dibandingkan tugas kelompok manajerial beban kerjanya tidak bisa diatur jumlah pekerjaan
dan sifat pekerjaan di unit kerja beragam hampir semua kegiatannya bersifat penting
pelayanan rumah sakit sifatnya sangat individualistik. Setiap pasien harus dipandang sebagai
individu yang utuh, aspek fisik, aspek mental, aspek sosiokultur dan aspek spiritual harus
mendapat perhatian penuh pelayanan bersifat pribadi, cepat dan tepat pelayanan berjalan terus
menerus selama 24 jam dalam sehari.

D. MACAM RUMAH SAKIT


Djojodibroto (1997) membagi rumah sakit menjadi beberapa macam, yaitu menurut:
1. Pemilik
Rumah sakit dapat dibedakan atas dua macam, yaitu rumah sakit pemerintah
(goverment hospital) dan rumah sakit swasta (privat hospital).
2. Filosofi yang dianut
Rumah sakit dapat dibedakan atas dua macam, yaitu rumah sakit yang tidak mencari
keuntungan (non-profit hospital) dan rumah sakit yang mencari keuntungan (profit
hospital).
3. Jenis pelayanan yang diselenggarakan.
Rumah sakit dapat dibedakan atas dua macam, yaitu rumah sakit umum (general
hospital) yang menyelenggarakan semua jenis pelayanan kesehatan dan rumah sakit
khusus (specially hospital).
4. Lokasi rumah sakit
Rumah sakit dibedakan atas beberapa macam, tergantung dari pembagian sistem
pemerintah yang dianut, misalnya rumah sakit pusat jika lokasinya di ibukota negara,
rumah sakit propinsi jika lokasinya di ibukota propinsi dan rumah sakit kabupaten jika
lokasinya di ibukota kabupaten.

E. TIPE TIPE RUMAH SAKIT


Semua hal tentang pembagian tipe rumah sakit telah diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 340/Menkes/Per/III/2010. dijelaskan bahwa Rumah Sakit
Umum diklasifikasikan berdasarkan :
a. Pelayanan;
b. Sumber Daya Manusia;
c. Peralatan;
d. Sarana dan Prasarana; dan
e. Administrasi dan Manajemen.
Azwar (1996) menyatakan bahwa rumah sakit di Indonesia jika ditinjau dari
kemampuan yang dimiliki dibedakan menjadi lima macam, yaitu:

1. Rumah sakit tipe A


Rumah sakit kelas A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis dan subspesialis secara luas. Rumah sakit kelas A ditetapkan
sebagai tempat pelayanan rumah sakit rujukan tertinggi (top referral hospital) atau
rumah sakit pusat.
Untuk rumah sakit kelas A harus memiliki fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4 medik spesialis dasar, 5 spesialis penunjang medik,
12 medik spesialis lain, dan 13 medik subspesialis. Baik sarana dan prasarana serta
peralatan rumah sakit tipe A harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh menteri.
Selain itu, peralatan radiologi dan kedokteran nuklir harus memenuhi standar sesuai
dengan ketentuan undang-undang.
Pada rumah sakit kelas A, pasien bisa menikmati layanan pelayanan medik
umum, pelayanan gawat darurat, pelayanan medik spesialis dasar, pelayanan spesialis
penunjang medik, pelayanan medik spesialis lain, pelayanan medik spesialis gigi
mulut, pelayanan medik subspesialis, pelayanan keperawatan dan kebidanan,
pelayanan penunjang klinik, dan pelayanan penunjang non klinik.
Yang termasuk rumah sakit kelas A di Indonesia adalah:
- Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat,
DKI Jakarta
- Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat
- Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur
- Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi
Selatan

2. Rumah sakit tipe B


Rumah sakit kelas B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis luas dan subspesialis terbatas. Rumah sakit kelas B didirikan di
setiap ibukoata propinsi (propincial hospital) yang menampung pelayanan rujukan
dari rumah sakit kabupaten. Rumah sakit pendidikan yang tidak termasuk kelas A
juga diklasifikasikan sebagai rumah sakit kelas B.
Untuk rumah sakit kelas B, setidaknya disediakan fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4 spesialis dasar, 4 spesialis penunjang medik, 8
spesialis lainnya, dan 2 subspesialis dasar. Masyarakat yang mendapat rujukan ke
rumah sakit kelas B bisa mendapatkan fasilitas seperti pelayanan medik umum,
pelayanan gawat darurat, pelayanan medik spesialis dasar, pelayanan spesialis
penunjang medik, pelayanan medik spesialis lain, pelayanan medik spesialis gigi
mulut, pelayanan medik subspesialis, pelayanan keperawatan dan kebidanan,
pelayanan penunjang klinik, serta pelayanan penunjang non klinik.
Yang termasuk rumah sakit kelas B di Indonesia, diantaranya :
- RSAB Harapan Kita, Jakarta
- RSUP Dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah
- RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta
- RSU Tangerang, Banten
- RSUD Labuang Baji, Makassar, Sulawesi Selatan

3. Rumah sakit tipe C


Rumah sakit umum kelas C lebih membatasi pelayanan mediknya, yang
mana paling sedikit menyediakan 4 medik spesialis dasar dan 4 spesialis penunjang
medik. Rumah sakit kelas C mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis
terbatas, yaitu pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak
dan pelayanan kebidanan dan kandungan. Rumah sakit kelas C akan didirikan di
setiap ibukota kabupaten (regency hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari
puskesmas.
Beberapa contoh rumah sakit umum kelas C yang tersebar di Indonesia adalah:
- RSUD Sayang, Cianjur, Jawa Barat
- RS Jakarta
- RSUD Sleman, Yogyakarta
- RSUD Rantau Prapat, Sumatra Utara
- RSUD Fauziah Bireuen, Aceh

4. Rumah sakit tipe D


Rumah sakit kelas D adalah rumah sakit yang bersifat transisi karena pada
satu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. Kemampuan rumah sakit
kelas D hanya memberikan pelayanan kedokteran umum dan kedokteran gigi. Rumah
sakit kelas D juga menampung pelayanan rujukan yang berasal dari puskemas. Pada
rumah sakit umum kelas D sedikitnya tersedia 2 pelayanan medik spesialis dasar,
dengan fasilitas dan kemampuan pelayanan yang meliputi pelayanan medik umum,
gawat darurat, medik spesialis dasar, keperawatan dan kebidanan, serta pelayanan
penunjang klinik dan non klinik.
Beberapa rumah sakit umum kelas D di antaranya:
- RSB Kartini, Jakarta
- RS Rahman Rahim, Sidoarjo, Jawa Timur
- RSUD Dr R. Soedjati Soemodiardjo, Jawa Tengah
- RSUD Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah
5. Rumah sakit Tipe E
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
340/Menkes/Per/III/2010, rumah sakit khusus dibagi berdasarkan jenis-jenisnya,
antara lain: rumah sakit khusus ibu dan anak, jantung, kanker, orthopedi, paru, jiwa,
kusta, mata, ketergantungan obat, stroke, penyakit infeksi, bersalin, gigi dan mulut,
rehabilitasi medik, telinga hidung tenggorokan, bedah, ginjal, kulit, dan kelamin.
Sama halnya dengan rumah sakit umum, klasifikasi rumah sakit khusus juga dibagi
menjadi:
- Rumah Sakit Khusus Kelas A
- Rumah Sakit Khusus Kelas B
- Rumah Sakit Khusus Kelas C
Salah satu Rumah sakit Khusus yang ada di Makassar adalah, Rumah Sakit Khusus
Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan adanya pasal-pasal dan peraturan yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan
Republik Indonesia. Bahwa pasal-pasal dan peraturan sangat penting dalam membangun dan
memajukan rumah sakit di Indonesia. Agar dari segi pelayanan, sumber daya manusia,
peralatan, sarana dan prasarana, administrasi dan managemen tertata dengan standar nasional
yang sesuai dengan peraturan yang di tetapkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan, Rumah Sakit diklasifikasikan
menjadi :
a. Rumah Sakit Umum Kelas A;
b. Rumah Sakit Umum Kelas B;
c. Rumah Sakit Umum Kelas C;
d. Rumah Sakit Umum Kelas D.
e. Rumah Sakit Tipe E ( Rumah Sakit Khusus)
DAFTAR PUSTAKA

https://www.online-pajak.com/seputar-pph21/tipe-rumah-sakit, diakses pada 01 Maret 2021

https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/pengertian-rumah-sakit-definisi-fungsi-macam-karakteristik-
tipe-a-b-c-d-79, diakses pada 01 Maret 2021

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/Menkes/Per/Iii/2010 Tentang


Klasifikasi Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai