0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan1 halaman
Tugas Cicin juwarni Aseh membahas pentingnya moisture balance dalam perawatan luka, model keperawatan luka komplementer pada pasien gangren, dan telenursing sebagai pelayanan praktik keperawatan jarak jauh.
Tugas Cicin juwarni Aseh membahas pentingnya moisture balance dalam perawatan luka, model keperawatan luka komplementer pada pasien gangren, dan telenursing sebagai pelayanan praktik keperawatan jarak jauh.
Tugas Cicin juwarni Aseh membahas pentingnya moisture balance dalam perawatan luka, model keperawatan luka komplementer pada pasien gangren, dan telenursing sebagai pelayanan praktik keperawatan jarak jauh.
1. Kenapa dalam perawatan luka perlu memperhatikan moisture balance?
2. Jelaskan model keperawatan luka komplementer pada pasien luka ganggren? 3. Jelaskan bagaimana pemberian pelayanan praktik keperawatan secara telenursing?
Jawab
1. Karena moisture balance ini adalah metode penyembuhan luka dengan
mempertimbangkan jenis luka yang ditangani tetapi memperhatikan kelembaban lingkungan disekitar lukanya, keuntungan konsep lembab ini adalah membuat lingkungan yang mempercepat repitalisasi, menjaga kelembaban dan akan menurunkan infeksi. Dasar luka yang lembab dapat merangsang pengeluaran growth fakctor yang mempercepat proses penyembuhan luka. Metode ini telah terbukti dapat meningkatkan penyembuhan, mengurangi rasa nyeri dan ketidaknyamanan serta mengurangi tingkat infeksi, mengurangi jarigan parut, mengurangi waktu perawatan dan mengganti balutan serta mengurangi biaya. 2. Model keperawatan luka komplementer pada pasien dengan luka ganggren adalah seperti: memberikan terapi musik,hiburan,herbal karena memasukkan terapi komplementer menjadi bagian dari modalitas terapi keperawatan. 3. Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dimana ada jarak fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Keuntungan dari teknlogi ini yaitu mengurangi biaya,jangkauan tanpa batas,mengurangi kunjungan & masa hari rawat, meningkatkan pelayanan pasien sakit kronis, mengembangkan model pendidikan keperawatan berbasis multimedia(Britton, Keehner, Still & Walden 1999). Sistem ini akan mengurangi intensitas interaksi antara perawat dan klien.