Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH TOKSIKOLOGI

TOKSISITAS MARIJUANA

Dosen:
Apt. Jenny Pontoan, M.Farm

Disusun oleh:
Kelompok 1 kelas D
1. Aldila Putri
2. Indri Yulianti Hidayah (18330039)
3. Citra Rahmawati (18330047)
4. Anisa Brahmanda Sari (18330063)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Dan atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Toksikologi dengan judul “Toksisitas Marijuana”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya. Terimakasih
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Depok, Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi dan klasifikasi
a. Definisi
Marijuana adalah suatu bahan berbentuk bubuk (powder) kering berwarna putih
kehijauan dan abu – abu yang diekstrak dari bunga dan daun tanaman Cannabis Sativa.

(a) (b)
Gambar 1.1 serbuk marijuana (a) dan tanaman cannabis sativa (b)

Cannabis Sativa biasa disebut dengan ganja atau marijuana. Marijuana mengandung
sejenis bahan kimia yang disebut delta-9-tetra-hidro-kannabinol (THC) yang dapat
mempengaruhi suasana hati manusia dan cara orang tersebut melihat serta mendengar hal –
hal yang disekitarnya. Marijuana disebut juga sebagai obat depresan karena dapat
mempengaruhi sistem saraf dengan cara membuat lambat sistem saraf. Marijuana dianggap
narkoba yang aman dibandingkan dengan putaw atau shabu, hingga sebagian besar
pecandu narkoba mulai mengonsumsi narkoba dengan mencoba marijuana. Jika
menggunakan marijuana, maka pikiran akan menjadi lambat, dan membuat seseorang
terlihat bodoh. Marijuana dapat mempengaruhi konsentrasi dan ingatan, meningkatkan
denyut nadi, keseimbangan dan koordinasi tubuh yang buruk, ketakutan dan rasa panic,
depresi, kebingungan dan halusinasi.
Gambar 1.2 Struktur Kimia THC

Tetra hidro cannabinol atau THC (delta-9-tetra-hidro-kannabinol) adalah senyawa


aktif yang terdapat dalam tanaman marijuana. Ketika THC digunakan, baik dikonsumsi
atau diinhalasi, ia mengikat reseptor spesifik yang ada di dalam otak manusia yang disebut
reseptor kannabinoid. Dalam dosis rendah, senyawa tersebut dapat mengurangi rasa sakit,
mengurangi agresi, merangsang nafsu makan dan dapat membantu mengurangi rasa mual.
Dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan “giting” atau “tinggi” (high), yaitu suatu
perasaan dan persepsi yang berubah antara ruang dan waktu yang menciptakan rasa
kebahagiaan.
THC diproduksi dalam bentuk kimia di beberapa negara dimana penggunaan ganja masih
legal. Obat dengan resep dokter bernama Marinol® adalah salah satu produk kimia yang
mengandung THC. Marinol digunakan untuk mengobati gangguan makan, membantu
meringankan efek samping dari kemoterapi, dan untuk membantu melawan efek merusak
dari full-blown AIDS. Senyawa ini juga telah diteliti bermanfaat dalam mengurangi tics
yang dialami orang – orang yang mengalami Sindrom Tourette.
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelididae
Ordo : Urticales
Famili : Cannabaceae
Genus : Cannabis
Spesies : Cannabis Sativa L.

2.2 Mekanisme toksisitas


Ganja mengandung zat psikoaktif yang disebut dengan THC (Tetrahydrocannabinol)
yang merupakan faktor utama penyebab halusinasi. THC ini akan cepat meninggalkan
plasma dan masuk ke jaringan yang mengandung lemak, terutama otak. THC dimetabolisasi
di hati dan dikeluarkan terutama melalui tinja dan air seni. Dampak yang ditimbulkan oleh
ganja adalah kegembiraan, cerewet dalam bicara, dan rileks. Pengaruh ganja akan bertahan
kira – kira 2 – 4 jam.
THC bersifat sangat larut lemak, sehingga THC akan sangat mudah terdistribusi ke
seluruh jaringan dan akan terdeposisi di jaringan lemak, oleh sebab itu THC memiliki
volume distribusi yang relative besar (4-14 L/Kg). karena kelarutannya yang tinggi, hal
itupun menyebabkan THC sangat lama terlambat di jaringan lemak, dan ini akan
memperlambat laju eliminasi THC.
THC sebagai salah satu zat psikoaktif yang utama dalam ganja mengikat reseptor
anandamide di otak, memiliki efek stimulant, sedative, atau halusinogen, tergantung pada
dosis dan waktu setelah konsumsi. Pengeluaran katekolamin (yang mengakibatkan
takikardia) dan penghambatan reflex simpatis (yang mengakibatkan hipotensi ortostatik)
dapat diamati secara langsung. Efek THC saat dihirup dalam rokok ganja, masuk ke paru –
paru dan terbawa aliran darah hingga sampai ke otak. Di otak, jika THC sampai pada
“tempat” yang disebut reseptor kannabinoid, akan menghilangkan beberapa reaksi seluler
yang seharusnya terjadi. Beberapa daerah pada otak mempengaruhi rasa senang, daya ingat
berpikir, konsentrasi, cara pandang dan koordinasi gerak. Pada akhirnya, orang yang biasa
menggunakan rokok marijuana akan kehilangan kemampuan intelektualnya.
THC diserap melalui paru – paru (atau perut) ke dalam aliran darah dan dibawa ke otak,
tempat zat itu membanjiri reseptor dengan bahan kimia yang membangkitkan rasa senang di
otak. Pada umumnya, menghisap marijuana memberikan efek santai pada si pengguna.
Marijuana juga meningkatkan nafsu makan, dalam bahasa sehari – hari dikenal dengan
sebutan menjadi “kelaparan”.
2.3

Anda mungkin juga menyukai