DAN
TEKNIK PENGUKURAN
METODOLOGI PENELITIAN KELAS
B
KELOMPOK 6
Alfiyah Wida Meliana 18330026
Nanda Aulia Amalia 18330030
Dea Aufani Putri RU 18330034
Indri Yulianti Hidayah 18330039
PENGERTIAN
VARIABEL
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiono, 2009). Sedangkan menurut Hatch
& Farhady (1981) variabel didefinisikan sebagai atribut
seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu
orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang
lain.
Dari kedua pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa
variabel meliputi faktor-faktor yang berperan dalam
peristiwa atau gejala yang akan diteliti.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung, Alfabeta. 2009
PENGERTIAN MENURUT AHLI
LAINNYA
1 Karlinger (1973) : variabel adalah konstruk atau
sifat yang akan dipelajari.
Variabel Dependent
1 4 Variabel Kendali
(Variabel tergantung) (Variabel kontrol)
2 2
pengaruh perawatan payudara
terhadap kelancaran pengeluaran asi berupa gaji yang sama, peralatan
yang sama, lingkungan kerja yang
sama
1 2
Variabel yang bersifat dekstrit dan
saling pisah antara kategori satu tingkat /rangking yang berurutan.
dengan yang lain.
Contoh: status social ekonomi keluarga,
Contoh : jenis kelamin, jenis pekerjaan, negara yang diurutkan berdasarkan
status perkawinan. populasi penduduk, ranking satu dikelas
Polit , D.F., & Hungler, B.P. 1999. Nursing Research: Prinsiples and Methods (6th ed). J.B Lipponcot Co
Ketut swarjana. 2015. METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN (EDISI REVISI). Yogyakarta
OPERASIONALISASI
VARIABEL
Setelah variabel-variabel di identifikasi dan diklasifikasikan,
maka variabel-variabel tersebut perlu didefinisikan secara
operasional. Operasionalisasi tersebut diperlukan untuk
menjembatani perbedaan antara variabel teoritis yang
menggunakan istilah abstrak dengan variabel empiris yang
terobservasi secara inderawi.
Dengan kata lain, operasionalisasi variabel adalah
aktivitas mengubah variabel teoritik atau konsep menjadi
variabel empirik atau variabel operasional.
Wisnu Wardhonio. Pengukuran Variabel. Bina Ekonomi. Vol 9. No 1, Januari 2005:1-105
TEKNIK OPERASIONALISASI
VARIABEL
1. Operasionalisasi Unidimensional
Jika variabel tersebut mempunyai operasionalisasi yang mutlak dalam kategori yang tetap, sehingga tidak ada
pilihan lain. Hal ini menjadi relatif lebih mudah dilakukan dengan cara mengubah variabel menjadi satu indikator.
Contoh : jenis kelamin, agama, status perkawinan, dll.
2. Operasionalisasi Multidimensional
Akan memunculkan sejumlah indikator sehingga operasionalisasinya dapat dilakukan dalam satu tahap atau
beberapa tahap.
Kunci keberhasilan melaksanakan operasionalisasi variabel adalah pemahaman peneliti terhadap variabel serta
kemampuan mengubah setiap variabel menjadi indikator-indikator yang dapat diukur secara empiris.
Wisnu Wardhonio. Pengukuran Variabel. Bina Ekonomi. Vol 9. No 1, Januari 2005:1-105 (dapus jurnal)
Teknik Pengukuran
Pengukuran adalah suatu proses kuantifikasi dalam bentuk upaya
mencantumkan bilangan pada suatu sistem materi yang bukan bilangan
untuk menyatakan karakter yang dipunyai oleh materi tersebut
berdasarkan peraturan yang sesuai dengan karakter materi tersebut.
Menurut (Stevens 1946) dalam buku (Ghozali, 2011) Teknik
pengukuran merupakan aturan dan prosedur yang digunakan untuk
menjembatani antara apa yang ada dalam dunia konsep dengan apa yang
terjadi di dunia nyata. Tujuan pengukuran adalah menerjemahkan
karakteristik data empiris ke dalam bentuk yang dapat dianalisa oleh
peneliti.
Ghozali. I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Komponen Pengukuran
► Kejadian empiris (empirical events).
Kejadian empiris merupakan sejumlah ciri ‐ciri dari objek,
individu, atau kelompok yang dapat diamati.
1
Status pernikahan,
1= menikah dan
2=tidak menikah.
2. Skala ordinal
Sherri L. Jackson, Research Methods A Modular Approach, (USA: Wadsworth, 2012), hal. 59.
Zuar Juliadi, Irfan, dan Saprinal Manurung, Metodologi Penelitian Bisnis Konsep Dan Aplikasi, (Medan, UMSU PRESS, 2014), hal. 66.
2. Skala ordinal
Semua karakteristik yang ada pada skala nominal dimilik oleh skala ordinal. Yang
membedakannya adalah skala ordinal mempunyai urutan atau peringkat antar kategori dari
tingkatan yang paling rendah ke tingkatan yang paling tinggi berdasar atribut tertentu. Angka
yang digunakan hanya menentukan posisi dalam suatu seri yang urut, bukan nilai absolut, namun
angka tersebut tidak dapat ditambahkan, dikurangi,dikalikan maupun dibagi (tidak berlaku operasi
matematika).
Contoh skala ordinal yaitu tingkat kesukaan akan suatu produk makanan dengan skala 1 sampai
dengan skala 4.
1 : sangat tidak suka
2 : tidak suka
3 : suka
4 : sangat suka
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015), hal. 62.
Contoh variabel berskala interval adalah :
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015), hal. 62.
4. Skala Rasio
Secara mendasar skala rasio sama dengan skala interval, yang membedakan
hanyalah skala rasio mempunyai titik nol (0) yang sesungguhnya. Dengan
demikian skala rasio atau perbandingan antara kategori bisa diketahui
dengan jelas dan dapat dilakukan semua operasi matematika.
Contohnya :
usia Andi 18 tahun sedangkan usia resa 9 tahun. Maka, dapat dinyatakan
bahwa usia Andi adalah dua kali indah. Kedua, orang yang beratnya 100 kg
dua kali lebih berat dari orang yang beratnya 50 kg
Christionus S., Belajar Kilat SPSS 17, (Yogyakarta: ANDI, 2010), hal.49 .
Tipe Skala Pengukuran Sebagai contoh dalam bentuk checklist, berilah jawaban pertanyaan
berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda (√)
Beberapa skala tentang sikap dan perilaku yang bisa dipergunakan pada kolom yang tersedia.
dalam penelitian Administrasi, Pendidikan, Ekonomi, Bisnis dan Sosial
antara lain adalah :
1. Skala Likert
Skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang suatu gejala atau fenomena sosial. Biasanya cara
pengisian kuisioner jenis ini dengan menggunakan checklist atau
pilihan ganda. Kemudian untuk masing‐ masing sikap kemudian di beri
bobot. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert
mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang
dapat berupa kata-kata, antara lain:
Djaali dan Pudji Muljono, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 2007), hal. 28.
2. Skala Guttman
Tipe skala pengukuran ini adalah jawaban yang tegas yaitu,
“ya-tidak”, “benar-salah”, “pernah-tidak pernah”, “positif-
negatif” dan sebagainya. Data ini bisa berupa data interval
atau rasio dikotomi (dua altervatif). Dalam skala Guttman,
hanya ada dua interval yaitu setuju atau tidak setuju, hal ini
berbeda dengan skala Likert. Contoh skala Guttman :
a. Setuju
1. Apakah anda merasa ada perbaikan b. Tidak setuju
kesejahteraan pada pemerintahan saat c. Ya
ini? CREDITS: This presentation template was created byd.Slidesgo,
Tidak
including icons by Flaticon, and infographics & images by
2. Bagaimana pendapat anda, bila orang
Freepik.
itumenjabat pimpinan di perusahaan
ini?
Djaali dan Pudji Muljono, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 2007), hal. 28.
Skala Semantic Deferential
3
untukmenyusun sikap seperti emosi dan perasaan. skala ini digunakan
untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun
checklist. Skala ini disusun dalam satu garis kontinum yang jawaban
“sangat positif” yang terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang
“sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya.
Bila responden memilih jawaban 5 berarti penilaiannya positif terhadap produk tersebut, bila 3 maka ia bersikap
netral, dan bila jawabannya 1 maka penilaiannya negatif.
Kultar Singh, Quantitative Social Research Methods, (New Delhi: SagePublications India, 2007), hal. 76.
4. Skala Rating
Dengan skala rating, data Beri nilai gaya kepemimpinanManajer Anda mentah yang didapatkan berbentuk angka,
selanjutnnya ditafsirkan dalam pemahaman kualitatif. Jawaban responden senang atau tidak senang, setuju atau tidak
setuju, pernah atau tidak pernah.
Yang penting bagi penyusun instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan
pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen. Contohnya sebagai berikut :
Seberapa baik televisi merek X? 4 bila produk sangat baik
Berilah jawaban angka : 3 bila produk cukup baik 2
bila produk kurang baik
1 bila produk sangat tidak baik
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: ALFABETA, 2015), hal. 142-143.
Validitas
Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat
ukur itu benar – benar mengukur apa yang diukur. Apa bila
seorang anak balita beratnya 20 kg, maka timbangan yang
digunakan untuk menimbang anak tersebut juga menunjukkan
berat 20 kg, bukan 19,5 kg atau 20,5 kg. hal ini berarti
timbangan tersebut valid. Suatu skala pengukuran dikatakan
valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya di ukur. Misalnya skala nominal yang
bersifat non-parametric digunakan untuk mengukur variable
nominal bukan untuk mengukur variabel interval yang
bersifat parametrik.
Validitas konstruk
(Construct validity)
02 Berkaitan dengan tingkatan di mana
skala mencerminkan dan berperan
sebagai konsep yang sedang diukur. Dua
aspek pokok dalam validitas konstruk
Validitas ialah secara alamiah bersifat teoritis dan
statistik.
Validitas kriteria (Criterion
03 validity)
Menyangkut masala tingkatan
skala yang sedang digunakan dan
Sumber : Sumantri, H. Arif. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan.
mampu memprediksi suatu variable
Jakarta : KENCANA yang dirancang sebagai kriteria.
Reliabilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya
atau dapat diandalkan. Hal ini menunjukkan hasil
pengukuran itu tetap konsisten atau tetap sesuai
(ajek) bila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama, dengan
menggunakan alat ukur yang sama. Dengan
demikian harus menghitung validitas terlebih
dahulu sebelum menghitung reliabilitas.