003
IK.L-AFE.003
PENERANGAN
(DARING)
A. TEORI
1.1 Definisi Penerangan
Penerangan atau pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk
mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman serta berkaitan erat
dengan produktifitas manusia. Pencahayaan (iluminasi) adalah kepadatan dari
suatu berkas cahaya yang mengenai suatu permukaan (Wibiyanti, 2008).
Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara efektif (RI, 2002). Pencahayaan yang baik
memungkinkan orang dapat melihat obyek-obyek yang dikerjakannya secara jelas
dan cepat. Penerangan memiliki dua aspek yang perlu mendapatkan perhatian
lebih. Kedua aspek tersebut antara lain :
a. Penerangan yang suram (intensitas rendah)
Penerangan suatu ruangan dapat dikatakan suram, jika intensitas cahaya pada
ruangan terlihat berada masih dibawah standar yang diijinkan. Faktor-faktor
yang dapat menyebabkan penerangan pada suatu ruangan dikatakan suram
adalah kurangnya lampu pada ruangan tersebut, lampu yang ada mengalami
kerusakan, lampu yang ada tidak memiliki jumlah lux yang cukup, atau lampu
ruangan kotor dikarenakan kurangnya perawatan dan pembersihan.
b. Penerangan yang silau (intensitas berlebihan)
Penerangan suatu ruangan dapat dikatakan intensitasnya berlebihan jika jumlaj
lux yang dipancarkan oleh lampu dalam ruangan melebihi standar yang ada.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan penerangan pada suatu ruangan antara
lain jumlah lampu terlalu banyak pada suatu ruangan, daya lampu terlalu besar,
atau banyak peralatan yang bersifat memantulkan cahaya.
IK.L-AFE.003
PENERANGAN
(DARING)
IK.L-AFE.003
PENERANGAN
(DARING)
Lampu sodium tekanan rendah sama dengan sistem neon, biasnaya digunakan
pada taman, jalanan, dan jalan umum dalam gedung karena penggunaan
wattnya rendah.
IK.L-AFE.003
PENERANGAN
(DARING)
IK.L-AFE.003
PENERANGAN
(DARING)
Gambar 8 Penentuan Titik Pengukuran pada Luas Ruangan Lebih dari 100 m2
IK.L-AFE.003
PENERANGAN
(DARING)
1 Penerangan darurat 5
Keterangan :
F = Fluks luminous total dari semua lampu yang menerangi benda kerja (lumen)
A = luas bidang kerja (m2)
kp = koefisien penggunaan
kd = koefisien depresiasi
IK.L-AFE.003
PENERANGAN
(DARING)
Keterangan :
hRc = tinggi meja kerja ke armatur
hCc = tinggi armature ke langit-langit
hFc = tinggi lantai ke meja kerja
L = panjang ruangan
W = lebar ruangan
IK.L-AFE.003
PENERANGAN
(DARING)
Data didapatkan dari tabel dengan menarik garis antara umur lampu dengan
jenis lampu. Tabel ditunjukkan pada Gambar 12, 13, 14, 15, dan 16.
IK.L-AFE.003
PENERANGAN
(DARING)
IK.L-AFE.003
PENERANGAN
(DARING)
B. KATEGORI ALAT
1. Ukur
2. Peralatan kategori 1 (Peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya
mudah, risiko penggunaan rendah, akurasi kecermatan pengukurannya rendah,
serta sistem kerja sederhana yang pengoperasiannya cukup dengan menggunakan
panduan (SOP, manual))
D. PERLENGKAPAN
Perlengkapan APD yang digunakan dalam praktikum, antara lain:
1. Helm Putih
2. Earplug
3. Safety Shoes
4. Wearpack
5. Masker
6. Wearpack
IK.L-AFE.003
PENERANGAN
(DARING)
E. DESKRIPSI PERALATAN
IK.L-AFE.003
PENERANGAN
(DARING)
H. ASPEK LINGKUNGAN
Aspek lingkungan yang harus diperhatikan dalam praktikum ini antara lain :
- Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan
- Menghapus kembali penanda jarak pengukuran pada lokasi praktikum
I. LEMBAR KERJA
A. Tugas Pendahuluan
1. Sebutkan peraturan yang berlaku di Indonesia yang mengatur tentang syarat
penerangan di tempat kerja, serta berikan contoh salah satu aturannya!
2. Suatu ruangan kerja dengan ukuran 10 x 20 m dengan tinggi 5 m diberi
penerangan dengan jenis lampu 2 x TL 40 W. Bila tiap armature memberikan
2 x 3000 lumen. Tentukan jumlah armature yang diperlukan dan gambarkan
denahnya!
Keterangan:
• Bidang kerja 0,85 m dari lantai
• Faktor refleksi adalah rp = 0,7 rw = 0,5 rm = 0,1
• Faktor depresiasi = 0,7
• Pekerjaan yang dilakukan adalah menjahit
• Rendemen/efisiensi armature adalah penerangan langsung
IK.L-AFE.003
PENERANGAN
(DARING)
B. Pengambilan Data
SURVEI PENERANGAN
A. Gambaran Umum
Nama Ruang : …………………………………………………….
Tanggal : …………………………………………………….
Survei dilakukan pada : …………………………………………………….
Keadaan Cuaca : …………………………………………………….
Team Pengukur : …………………………………………………….
…………………………………………………….
…………………………………………………….
Alat yang dipakai : …………………………………………………….
Dinding
Langit-
langit
Permukaan
kerja
Lantai
IK.L-AFE.003
PENERANGAN
(DARING)
IK.L-AFE.003
PENERANGAN
(DARING)
IK.L-AFE.003
PENERANGAN
(DARING)
K. ASSESSMENT
IK.L-AFE.003
PENERANGAN
(DARING)
Unit Kompetensi:
- Membantu Pemenuhan Perundangan K3 dan Persyaratan Lainnya
- Membantu penerapan prinsip higiene industri untuk mengendalikan risiko K3
Elemen Kompetensi:
1. Melaksanakan pemenuhan peraturan perundangan K3
2. Memantau pemenuhan peraturan perundangan K3 secara aktif
3. Melakukan Identifikasi bahaya kesehatan yang dapat timbul dari pekerjaan atau
lingkungan kerja
4. Membantu menganalisis risiko pekerja yang terpapar terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan kerja
5. Membantu merancang strategi pengendalian risiko dan saran dalam penerapannya
6. Memonitor dan mengevaluasi strategi pengendalian
M. REFERENSI
BNSP. (2001). SNI 03-6575-2001 tentang Tata cara perancangan sistem pencahayaan
buatan pada sistem gedung . Jakarta: BNSP.
Santiasih, Indri & Handoko, Lukman. 2012. Modul Praktikum Pengukuran Lingkungan
Kerja. Surabaya: Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Wibiyanti, P. I. (2008). Kajian Pencahayaan pada Industri Kecil Pakaian Jadi dan
Pembuatan Tas di Perkampungan Idnustri Kecil, Penggilingan Jakarta. Jakarta:
Universitas Indonesia.