DDL 2 Klasifikasi Beban Bag 1
DDL 2 Klasifikasi Beban Bag 1
KLASIFIKASI BEBAN
Bagian 1
KLASIFIKASI BEBAN
1. Rumah tangga.
Pada umumnya bebannya berupa lampu untuk penerangan, kipas angin alat
rumah tangga, seperti pemanas air,lemari-es, penyejuk udara, mixer, oven motor
pompa air dan sebagainya. Nilai dari beberapa faktor dari beban rumah tanggga
ini adalah: faktor demand 70 - 100%; faktor diversitas 1,2 - 1,3 dan faktor-
beban 10 - 15%.
2. Komersial.
Umumnya terdiri dari penerangan untuk toko, reklame kipas angin, penyejuk-
udara dan alat-alat listrik lainnya yang diperlukan untuk restoran, toko dan
sebagainya. Faktor-demand biasanya berkisar antara 90 - 100%, faktor-diversitas
1,1 - 1,2 dan faktor beban berkisar antara 25 - 30%.
3. Industri.
Ada skala kecil dan skala besar. Untuk industri skala besar faktor
demandnya dapat diambil 70 - 80% dan faktor bebannya 60 - 65%.-
KEPADATAN BEBAN
Trafo
Distribusi 30 KVA
A B C D
A
• DAYA SEMU untuk sistem fasa tunggal, sirkuit dua kawat adalah perkalian
skalar arus efektif dan beda tegangan efektifnya.
• DAYA SEMU (S):
– FasaTunggal : S = IVI.III
– Fasa Tiga : S = √3 VL IL
Dimana : VL = tegangan jala
IL = arus jala
1.3. DAYA AKTIF
• Formula 1
T
P = p (t )dt
T 0
• Dari persamaan 1.3 di mana suku pertamanya mengandung cos j yang
nilai rata-ratanya selalu positip yaitu Vmaks I maks cos j yang merupakan daya
aktif (P). 2
• Jadi V I
P = maks maks cos j
2
atau P = V I cos j
Di mana :
P = daya aktif
` V dan I = tegangan dan arus efektif
• Bila beban tiga phasanya seimbang maka :
P = 3 VL I L cos j
• Beban per phasanya sebesar 1/3 dari rumus di atas.
1.4. DAYA REAKTIF
• Daya Reaktif, satuan Volt Amper Reaktif (VAR)
Vmaks I maks
Q= sin j
2
atau Q = V . I . sin j
Maka V .I = Vm I m j (j1 +j 2 )
Yang dicari adalah sudut antara V dan I,
V
sehingga I nya harus dicari conjugate.
Rumus di atas berubah menjadi:
j V .I * = Vm jj1 .I m − jj 2
I j1
j2 V .I * = Vm .I m
j (j1 −j 2 )
S S = P2 + Q2
Q P = S cos j
Q = S sin j
j
Q
tan j =
P P
SEGITIGA DAYA BEBAN INDUKTIF DAN KAPASITIF
P2
j2
Q2
S1 S2
Q1
SR
Q1+Q2=QR
j1
jR
P1
P1+P2=PR
1
Pu demand maksimum
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Waktu
2.2. KEBUTUHAN PUNCAK/MAKSIMUM BEBAN
Kebutuhan-puncak (kebutuhan maksimum) dari suatu intalasi beban
(kebutuhan) di-definisikan sebagai suatu yang terbesar/tertinggi yang terjadi
selama periode tertentu
500
450
Selang waktu
400 15 menit
350
Selang waktu
300
30 menit
Beban ( kW)
250
200
150
100
50
0
7.00
9.00
8.00
11.00
12.00
10.00
Jam
2.2.KEBUTUHAN PUNCAK/MAKSIMUM BEBAN
• Kurva beban dengan selang waktu 30 menit lebih rendah
dibandingkan dengan selang waktu 15 menit. Artinya bahwa
beban puncak dengan selang waktu 15 menit lebih
teliti/akurat.
• Kebutuhan beban maksimum ditentukan berdasarkan :
a. macam kurva beban yang ditinjau dari beban harian, bulanan atau
tahunan, jadi periode dari kurva tersebut;
b. menetapkan selang waktu yang dipakai, misalnya 15 menit atau 30
menit dan metoda yang dipakai dalam menentukan nilai rata-
ratanya.
2.3. FAKTOR KEBUTUHAN (DEMAND FACTOR)
• Faktor Kebutuhan adalah perbandingan antara kebutuhan maksimum
(beban puncak) dengan daya tersambung.
kebutuhan maksimum
Faktor Kebutuhan( Fk ) =
jumlah daya tersambung
Dimana :
Kebutuhan maksimum adalah beban tertinggi yang dicapai pada
saat beban bersamaan masuk dalam jaringan
Jumlah daya tersambung adalah jumlah daya yang tersambung
dalam jaringan.
• Nilai faktor kebutuhan selalu lebih kecil dari 1 (satu).
• Nilai Faktor Kebutuhan = 1, bila semua daya tersambung masuk secara
serentak ke dalam jaringan dalam periode waktu tertentu.
• Faktor kebutuhan ini digunakan untuk menentukan besarnya kapasitas
sumber daya yang dipasang (pembangkit, transformator, jaringan).
2.3. FAKTOR KEBUTUHAN (DEMAND FACTOR)
• Contoh :
Sebuah rumah tangga mempunyai 4 buah lampu 25 watt, 5 buah lampu 40
watt, 1 lemari pendingin 100 watt, 1 pendingin udara 500 watt dan 1
televisi 100 watt.
Total daya peralatan listrik adalah jumlah daya yang dibutuhkan sebesar
1.000 watt.
Bila beban yang dinyalakan secara bersamaan sebesar 650 watt, maka
650
Faktor Kebutuhan = = 65%
1000
• Faktor kebutuhan dari beberapa jenis bangunan :
a. Perumahan sederhana 50 - 75%
b. Perumahan besar 40 - 65%
c. Kantor 60 - 80%
d. Toko sedang 40 – 60%
e. Toko serba ada 70 -90%
f. Industri sedang 35 -65%
g. Industri besar 50-90%
2.3. FAKTOR KEBUTUHAN MENURUT PLN
• Istilah yang digunakan PLN adalah FAKTOR PERMINTAAN (DEMAND
FACTOR).
• Rumus:
σ 𝑘𝑊 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑃𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 = σ 𝑘𝑉𝐴 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑥 𝑐𝑜𝑠𝜑
x 100%
di mana :
kW Beban Puncak = beban puncak tertinggi dalam periode tertentu
kVA tersambung = daya tersambung pelanggan pada akhir periode
tertentu
cosj = 0,8
• Contoh :
Data PLN UIW Aceh pada tahun 2019 :
Beban Puncak : 152,95 MW
Daya Tersambung pelanggan akhir tahun : 1.691,6 MVA
152,95
Faktor Permintaan = x 100% = 11,3 %
1.691,6
2.4. FAKTOR BEBAN (LOAD FACTOR)
Faktor beban adalah perbandingan antara beban rata-ratanya terhadap
beban puncaknya dalam periode tertentu.- Beban rata-rata dan beban puncak
dapat dinyatakan dalam kilowatt, kilovolt-amper, amper dan sebagainya,
tetapi satuan dari keduanya harus sama.
Faktor beban dihitung untuk periode tertentu biasanya dipakai harian,
bulanan atau tahunan.-
beban rata − rata dalam periode tertentu
Faktor Beban(Fb ) =
beban puncak periode tersebut
2.4. FAKTOR BEBAN (LOAD FACTOR)
BEBAN (KW)
1 450 900 Beban puncak
2 350 800 KW
3 250 800
4 300
5 350 700
6 200
7 200
600 Beban rata-2
8 250
9 400
404 KW
Kilowatt
10 450 500
11 400
12 300 400
13 350
14 400 300
15 300
16 250
17 350
200
18 600
19 800 100
20 750
21 600 0
22 500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
23 450
24 450 Waktu
Beban Rata-rata 404,17
404,17
Faktor Beban = = 0,51 atau 51%
800
2.4. FAKTOR BEBAN (LOAD FACTOR)
Faktor Beban pada pusat pembangkit
800
300
200
Energi yg dibangkitkan
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
2.4. FAKTOR BEBAN MENURUT PLN
15.000
10.000
Cuti Lebaran
5.000
-
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
A B A+B
SOAL 1 1 15 20 35
2 12 15 27
Beban Puncak A+B 3 11 13 24
90 4 12 16 28
80 5 14 13 27
6 15 10 25
70 7 10 8 18
Beban Puncak A 8 25 20 45
60
9 35 25 60
50
Beban Puncak B 10 40 30 70
40 11 35 22 57
12 33 20 53
30 13 35 30 65
20 14 30 50 80
15 25 33 58
10 16 20 28 48
- 17 30 25 55
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 18 45 30 75
19 50 35 85
A B A+B 20 47 26 73
21 40 25 65
Beban Puncak A+B < Beban Puncak A + Beban Puncak B 22 30 20 50
23 20 15 35
Tentukan besar faktor beban gabungan, kurva A dan kurva B 24 15 13 28
Rata-rata 27 23 49
Fb 54% 45% 58%
2.5. FAKTOR DIVERSITAS
Faktor diversitas adalah perbandingan antara jumlah beban puncak dari
masing-masing pelanggan dari satu kelompok pelanggan dengan beban
puncak dari kelompok pelanggan tersebut.
D i
waktu yang tidak bersamaan
Fd = i =1 Dk = beban puncak dari n kelompok beban
Dk
D
Beban
Beban
C
A B C D A
Waktu Waktu
Jawaban :
Faktor Diversitas : 9 + 8,5 + 9 + 8,8 = 1,06
33,3
SAMPAI BERTEMU MINGGU DEPAN