Anda di halaman 1dari 12

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU Oleh ISMIRA YANTI

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU


Oleh
ISMIRA YANTI

******************************************************************************
**********

BAB I
PENDAHULUAN
 
1.1    Latar Belakang

              Mengacu pada Undang-undang Republik Indonesia (RI) No.14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, Pasal 1 ayat (1) dengan tegas menjelaskan bahwa Guru adalah tenaga professional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia sekolah pada jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Begitu pula menurut Undang-undang  Republik
Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat (2),
menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian  kepada masyarakat, terutama bagi
pendidik pada perguruan tinggi.
            Peranan guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan formal.
Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses
pembelajaran  dengan sebaik-baiknya, dalam kerangka pembangunan pendidikan. Guru
mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan, dan
oleh karena itu perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Undang-Undang No. 14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran
berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk dapat melaksanakan fungsinya
dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat tertentu, salah satu di antaranya adalah
kompetensi. 
        Kompetensi merupakan kemampuan dalam melaksanakan sesuatu yang berupa
pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kemahiran,yang diperoleh melalui pendidikan dan
pelatihan. Terkait dengan hal tersebut, maka salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
khususnya bagi guru profesional adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik
merupakan kemampuan yang dimiliki guru dalam kaitanya dengan kemampuan mengolah
pembelajaran dan peserta didik
Masalah Kompetensi guru selalu mendapat perhatian, baik oleh pemerintah maupun oleh
masyarakat pada umumnya dan oleh ahli pendidikan pada khususnya. Pemerintah memandang
bahwa kompetensi guru merupakan media yang sangat penting artinya dalam kerangka
pembinaan dan pengembangan bangsa.
          Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas
pengajaran yang dilaksanakan sehingga pada akhirnya berperan dalam meningkatkan mutu
pendidikan nasional. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar, bertindak selaku
fasilitator yang berusaha menciptakan proses belajar mengajar yang efektif, mengembangkan
bahan pelajaran dengan baik dan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyimak
pelajaran dan menguasai tujuan- tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Hal ini menuntut
perubahan-perubahan dalam pemahaman wawasan kependidikan guru, pengembangan
kurikulum, penggunaan metoda mengajar, strategi belajar mengajar,  sikap dan karakteristik guru
dalam mengelola proses belajar mengajar. Untuk memenuhi hal tersebut di atas, guru harus
mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada peserta didik
sehingga ia mau belajar karena memang peserta didiklah subjek utama dalam belajar.
         Kompetensi pedagogik merupakan salah satu dari standar kompetensi yang terintergrasi
sebagai kinerja guru,  dimana kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugasnya atau pekerjaanya selama periode tertentu sesuai dengan standar dan
kriteria yang telah ditetapkan untuk pekerjaan tertentu. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
mengkaji mengenai kompetensi pedagogik guru Indonesia lebih mendetail.

1.2  Rumusan Masalah


        Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah  ini
adalah      bagaimanakah kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru Indonnesia   ?

1.3  Tujuan
      Sesuai dengan permasalahan yang diuraikan pada latar belakang dan rumusan masalah yang
ada, maka tujuan peniulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kompetensi pedagogik yang
harus dimiliki guru Indonesia.

1.4  Manfaat
 
1.    Manfaat Praktis
a.  Penulis, makalah ini memberikan pengetahuan lebih mengenai kompetensi pedagogik yang
wajib dimiliki seorang guru profesional sehingga dapat memberikan gambaran umum kepada
penulis  yang notabene calon guru mengenai bagaimana sebenarnya sosok guru profesional itu.
b. Pembaca, makalah ini dapat menjadi sumber informasi mengenai kompetensi pedagogik guru
Indonesia.
2.Manfaat teoritis adalah bahwa makalah ini diharapkan akan menambah khasanah ilmu
pengetahuan, karena diperoleh dari sumber-sumber yang terpercaya, salah-satunya melalui skipsi
yang telah diujikan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Kompetensi Pedagogik Guru


2.1.1 Kompetensi  Guru
        Kompetensi berasal dari bahasa Inggiris yaitu competence. Maknanya sama dengan being
competent, sedangkan competent sama artinya dengan having ability, power, authoority, skill,
knowledge, attitude dan sebagainya. Dengan demikian kompetensi adalah kemampuan,
kecakapan, keteram¬pilan dan pengetahuan seseorang dibidang tertentu. Jadi kata kompetensi
diartikan sebagai kecakapan yang memadai untuk melakukan suatu tugas atau suatu
keterampilan dan kecakapan yang disyaratkan (Rastodio,www.kompetensi guru.go.id).              
           Majid (2005: 6) menjelaskan kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan
menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk
penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Syah
(2000: 229) mengemukakan pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan.
Usman (2001: 14) mengemukakan kompentensi berarti suatu hal yang menggambarkan
kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif
         Depdiknas (2002: 1) merumuskan bahwa  kompetensi adalah suatu pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Dalam keputusan Mendiknas Tahun 2002, kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas,
penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Selain itu ada juga
yang memberi makna kompetensi hampir sama dengan keterampilan hidup atau "life skills".
Kompetensi atau keterampilan hidup dinyatakan dalam bentuk kinerja atau performansi yang
dapat diukur.
     Mulyasa (2003: 38) mengartikan kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas,
keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan. Robbins
(2001: 37) menyebut kompetensi sebagai ability, yaitu kapasitas seseorang individu untuk
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kemampuan
individu dibentuk oleh dua faktor, yaitu faktor kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.
Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan mental
sedangkan kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas
yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan.
        Muhaimin (2004: 151) menjelaskan bahwa kompetensi adalah seperangkat tindakan
intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap
mampu melaksankan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelegen harus 
ditunjukkan sebagai kemahiran, ketetapan, dan keberhasilan bertindak. Sifat tanggung jawab
harus ditunjukkan sebagai kebenaran tindakan baik dipandang dari sudut ilmu pengetahuan,
teknologi maupun etika.
       Kompetensi sebagai karak¬teristik seseorang berhubungan dengan kinerja yang efektif
dalam suatu pekerjaan atau situasi. Kompetensi memiliki lima karakteristik, yaitu (1) motif, yaitu
sesuatu yang orang pikirkan dan inginkan yang menyebabkan sesuatu, (2) sifat, yaitu
karakteristik fisik tanggapan komite terhadap situasi atau informasi (3) konsep diri, yaitu sikap,
nilai, image diri seseorang  (4) pengetahuan, yaitu informasi yang dimiliki seseorang dalam
bidang tertentu dan (5) keterampilan, yaitu kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang
berkaitan dengan fisik dan mental ( ilyas,www gudang materi.com).
       Menurut Lefrancois (Jamal, 2009: 57) kompetensi merupakan kapasitas untuk melakukan
sesuatu yang dihasilkan dari proses belajar. Syah (2000: 230), mengemukakan kompetensi
adalah kemampuan, kecakapan, keadaan berwenang, atau memenuhi syarat menurut ketentuan
hukum. Selanjutnya masih menurut Syah, dikemukakan bahwa kompetensi guru adalah
kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung
jawab dan layak.
Dari berbagai definisi yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa  Kompetensi adalah
kemampuan seseorang berupa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan
atau latihan-latihan baik secara kognitif, afektif, dan performance sebagai syarat untuk dianggap
mampu dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu baik secara kognitif, afektif, maupun
psikomotorik secara cerdas dan dapat dipertanggungjawabkan.
         Mengacu pada pengertian kompetensi di atas, maka dalam memaknai kompetensi guru,
sebagaimana dikemukakan oleh Surya (seminar sehari 6 Mei 2005) yang dikutip dalam
Kunandar (2007), adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru
agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif.
        Kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8 Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 14 tahun 2005 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Keempat kompetensi tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a.    Kompetensi kepribadian
     Kompetensi kepribadian adalah, kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif,
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi ini meliputi:
1). kepribadian yang mantap dan stabil, 2). kepribadian yang dewasa, 3). kepribadian yang arif,
4). kepribadian yang dewasa, 5). berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan.
b.    Kompetensi pedagogic
       Kompetensi kepribadian adalah, kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya.
Kompetensi ini meliputi: 1). memahami peserta didik secara mendalam, 2). merancang
pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran, 3).
melaksanakan pembelajaran, 4). merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran, 5).
mengembangkan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya
c.    Kompetensi profesional
      Kompetebsi profesional adalah, kemampuan penguasaan mata pelajaran secara luas dan  
mendalam. Kompetensi ini meliputi: a). menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan
bidang studi, b). menguasai struktur dan metode keilmuan.
d.    Kompetensi sosial
          Kompetensi sosial adalah, kemampuan untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi ini meliputi: a). mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, b). mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga
kependidikan, c). mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua atau wali
peserta didik dan masyarakat sekitar.

        Keempat kompetensi di atas bersifat holistik dan integratif dalam kinerja guru. Oleh karena
itu.secara utuh sosok kompetensi guru meliputi (a) pengenalan peserta didik secara mendalam;
(b) penguasaan bidang studi baik disipin ilmu (disciplinary content) maupun bahan ajar dalam
kurikulum sekolah (pedagogical content); (c) penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik
yang meliputi perencanaan dan pembelajaran,evaluasi proses dan hasil belajar, serta tindak lanjut
untuk perbaikan dan pengayaan dan (d) pengembangan kepribadian dan profesonalisme secara
berkelanjutan.

2.1.2    Konsep Kompetensi Pedagogik


          Secara etimologis pedagogik berasal dari kata Yunani ëpaidí artinya anak serta ëagogosí
artinya membimbing. Jadi pedagogik diartikan sebagai membimbing anak atau lebih populernya
mengajar anak. Pedagogik sering disandingkan dengan kata andragogik yang berarti
membimbing orang dewasa atau bahasa populernya mengajar orang dewasa. Oleh karena
pedagogik itu sering diartikan dengan pengajaran maka kompetensi pedagogik sering disamakan
dengan istilah kompetensi pengajaran (Sudarwan, 2010:  47)
            Menurut Sarimaya (2008: 19) bahwa kompetensi pedagogik merupakan segala
kemampuan guru yang berkaitan dengan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. 
            Dalam Pasal 3 Butir a Penjelasan PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan disebutkan yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 
        Kompetensi pedagogik guru merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran
peserta didik yang sekurang – kurangnya meliputi:
(a)    Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.
        Dalam hal ini guru memiliki latar belakang pendidikan keilmuan sehingga memiliki
keahlian secara akademik dan intelektual. Merujuk pada sistem pengelolaan pembelajaran yang
berbasis subjek ( mata pelajaran ), guru seharusnya memiliki kesesuaian antara latar belakang
keilmuan dengan subjek yang dibina. Selain itu, guru memiliki pengetahuan dan pengalaman
dalam menyelenggarakan  pembelajaran di kelas.  Secara ontentik kedua hal tersebut dapat
dibuktikan dengan ijasah keahlian mengajar ( akta mengajar ) dari lembaga yang diakreditasi
pemerintah.
(b)    Pemahaman terhadap peserta didik.
       Guru memiliki pemahaman akan psikologi perkembangan anak, sehingga mengetahui
dengan benar pendekatan yang tepat yang dilakukan pada anak didiknya. Guru dapat
membimbing anak melewati pengetahuan dan pemahamann terhadap latar belakang pribadi
anak, serta menentukan solusi dan pendekatan yang tepat yang dilakukan pada anak didiknya.
Guru dapat membimbing anak melewati masa – masa sulit dalam usia yang dialami anak. Selain
itu, guru memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap latar belakang pribadi anak, sehingga
dapat mengidentifikasi problem – problen yang dihadapi anak serta menentukan solusi dan
pendekatan yang tepat.
(c).  Pengembangan kurikulum / silabus.
       Guru memiliki pemahaman  prinsip dasar pengembangan kurikulum  pendidikan nasional
yang disesuaikan dengan kondisi spesifik lingkungan sekolah.
(d) Perancangan pembelajaran
      Guru memiliki kemampuan merencanakan sistem pembelajaran yang memamfaatkan sumber
daya yang ada. Semua aktivitas pembelajaran dari awal sampai akhir telah dapat direncanakan
secara strategis, termasuk antisipasi masalah yang kemungkinan dapat timbul dari skenario yang
direncanakan.
(e).  Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
     Kegagalan pelaksanaan pembelajaran sebagian besar disebabkan oleh penerapan metode
pendidikan konvensional, anti dialog, proses penjinakan, pewarisan pengetahuan, dan tidak
bersumber pada realitas masyarakat.
         Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut
banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor eksternal maupun faktor internal.
       Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar
menunjang terjadinya perubahan perilaku pembentukan kompetensi peserta didik. Umumnya
pembelajaran menyangkut tiga hal: pretes, proses, dan  post tes   : Pre tes memegang peranan
penting dalam proses pembelajaran, yang berfungsi untuk menyiapkan peserta didik dalam
proses belajar, dengan pre tes maka pikiran mereka terfokus pada soal yang harus dikerjakan.
       Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta didik mengenai kompetensi
dasar yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran. Proses adalah sebagai kegiatan ini
dari pelaksanaan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik. Proses pembelajaran
dan pembentukan kompetensi dikatakan efektif, apabila seluruh pesera didik terlibat secara aktif,
baik mental, fisik Maupun sosial.
       Kualitas pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik dapat dilihat dari segi
proses dan hasil. Dari segi proses, pembelajaran dan pembentukan kompetensi dikatakan berhasil
dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik
terlibat secara fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran disamping menunjukkan
gairah belajar yang tinggi, nafsu belajar yang besar dan tumbuhnya rasa percaya diri.
      Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi dan prilaku
yang positif pada diri peserta didik seluruhnya setidak-tidaknya sebagian besar (75%). Proses
pembelajaran dan pembentukan kompetensi dikatakan berhasil apabila masukan merata,
menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan,
perkembangan masyarakat dan pembangunan. Post Test, Pada umumnya pelaksanaan
pembelajaran diakhiri dengan post test. Post test memiliki banyak kegunaan terutama dalam
melihat keberhasilan pembelajaran. Fungsi post test adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan
peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditentukan, baik secara individu maupun kelompok
dan sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran dan pembentukan
kompetensi peserta didik yang telah dilaksanakan.
(f)  Pemanfaatan teknologi pembelajaran                                                    
     Dalam menyelenggarakan pembelajaran, guru menggunakan teknologi sebagai media.
Menyediakan bahan belajar dan mengadministrasikan dengan menggunakan teknologi informasi.
Membiasakan anak berinteraksi dengan menggunakan teknologi. Fasilitas pendidikan pada
umunya mencakup sumber belajar, sarana dan prasarana sehingga peningkatan fasilitas
pendidikan harus ditekankan pada peningkatan sumber-sumber belajar, baik kuantitas maupun
kualitasnya, sejalan dengan perkembangan teknologi pendidikan dewasa ini.Sehubungan dengan
itu, peningkatan fasilitas laboratorium, perpustakaan, atau ruang-ruang belajar khusus seperti
ruangan komputer, sanggar seni, ruang audio dan video seyogianya semakin menjadi faktor-
faktor yang diperhatikan dalam peningkatan fasilitas pembelajaran.
Bagaimana mendidik peserta didik adalah mengembangkan potensi kemanusiaannya, sehingga
mampu berbuat sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, seperti nilai keagamaan, keindahan,
ekonomi, pengetahuan, teknologi, sosial dan kecerdasan. Teknologi pembelajaran merupakan
sarana pendukung untuk membantu memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran dan
pembentukan kompetensi, memudahkan penyajian data, informasi materi pembelajaran, dan
variasi budaya. Dalam hal ini guru dituntut untuk memiliki kemampuan mengorganisir
,menganalisis dan memilih informasi yang paling tepat dan berkaitan langsung dengan
pembentukan kompetensi peserta didik serta tujuan pembelajaran. Dengan penguasaan guru
terhadap standar kompetensi dalam bidang teknologi pembelajaran dapat dijadikan salah satu
indikator standar dan sertifikasi kompetensi guru.
(g)    Evaluasi hasil belajar
        Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan dan pembentukan kompetensi
peserta didik, yang dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar penilaian akhir
satuan pendidikan serta penilaian program.
(h)    Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
        Pengembangan peserta didik merupakan bagian dari kompetensi pedagogik yang harus
dimiliki guru, untuk mengaktualisasikan berbagi potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik.
Pengembangan peserta didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara, antara lain
kegiatan ekstrakurikuler, pengayaan dan remedial, serta bimbingan konseling (BK).

        Kompetensi pedagogik  berurusan dengan tugas utama guru sebagai pengajar  yang intinya
adalah bagaimana seorang guru dapat melaksanakan pengajaran dengan baik. Kompetensi
pedagogik memang penting dalam memiliki posisi yang sangat strategis untuk mensukseskan
pendidikan baik di dalam ruang kelas maupun di luar ruang kelas, baik di dalam sekolah maupun
di luar sekolah,sebatas masih berada di dalam rambu-rambu pendidikan di sekolah. Dengan
tanpa mengesampingkan penting dan strategisnya tiga jenis kompetensi lainnya, yaitu
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, kompetensi pedagogik
memang harus dimiliki, dikuasai dan sekaligus dipraktekkan oleh setiap guru dalam menjalankan
tugas utamanya sebagai pengajar.
     Menurut Proyek Pembinaan Pendidikan Guru (P3G) Departemen Pendidikan Nasional,
kompetensi pedagogik guru meliputi: (1). Kemampuan menguasai bahan ajar, (2). Kemampuan
mengelola program belajar mengajar, (3). Kemampuan mengelola kelas, (4). Kemampuan
menggunakan media/sumber belajar, (5). Kemampuan menguasai landasan-landasan pendidikan,
(6). Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar, (7). Kemampuan menilai prestasi siswa
untuk pendidikan dan pengajaran, (8). Kemampuan mengenal fungsi dan program layanan
bimbingan dan konseling, (9). Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi
pendidikan, dan (10). Kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil
penelitian guna keperluan pengajaran (Udin Saefudin Saud,2009 :  79).
          Dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dikemukakan
kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.  Depdiknas
(2004:  9) menyebut kompetensi ini dengan kompetensi pengelolaan pembelajaran. Kompetensi
ini  dapat dilihat dari kemampuan merencanakan program belajar mengajar, kemampuan
melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar, dan kemampuan melakukan
penilaian.
        Kemampuan pedagogik menurut Suparno dalam ichwan (2010 : 18) disebut juga
kemampuan dalam pembelajaran atau pendidikan yang memuat pemahaman akan sifat, ciri anak
didik dan  perkembanganya,mengerti beberapa konsep pendidikan yang berguna untuk
membantu siswa, menguasai beberapa metodologi mengajar yang sesuai dengan bahan dan
perkembangan siswa, serta menguasai sistem evaluasi yang tepat dan baik yang pada giliranya
semakin meningkatkan kemampuan siswa.
         Oleh karena itu, kompetensi pedadogik wajib dimiliki oleh setiap guru Indonesia sebagai
wujud profesionalitas kerja untuk  mewujudkan cita-cita dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
         Kompetensi adalah kemampuan seseorang berupa pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh melalui pendidikan atau latihan-latihan baik secara kognitif, afektif, dan performance
sebagai syarat untuk dianggap mampu dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu baik secara
kognitif, afektif, maupun psikomotorik secara cerdas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kompetensi pedagogik guru merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran
peserta didik yang sekurang – kurangnya meliputi:
(a)    Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, (b)  Pemahaman terhadap peserta didik,
(c)  Pengembangan kurikulum / silabus,  (d) Perancangan pembelajaran,  (e) Perancangan
pembelajaran, (f).  Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, (g) Evaluasi hasil
belajar, (h)  Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.

3.2 Saran 
    Guru sebagai tenaga profesional sudah sepatutnya memiliki dan menerapkan  kompentensi-
kompetensi yang dimiliki, salah-satunya kompetensi pedagogik yang harus dimanfaatkan
semaksimal mungkin dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk
menghasilkan generasi bangsa yang berkualitas  . 
       

Diposkan oleh Peta Kata di 23.43


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

@nugrah ILlahi,,,,!!!!!!,
powered by

KomikQ

BBf Jap@nis
Keterangan : // Your message here (QUOTED STRING) var msg = "ismir@ Cullent";

Berit@ H@ri iNi......!!!!!


pendidikan olahraga hiburan kesehatan politik
Kemitraan dengan swasta bisa makin majukan pendidikan
ANTARA
Jakarta (ANTARA News) - Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika Serikat
(USAID) menilai kualitas pendidikan --khususnya STEM (sains, teknologi, teknik dan
matematika)-- akan makin meningkat jika pemerintah memberi ruang lebih lapang ...
Kurikulum pendidikan Yik diguna di 4 negara
Harakah Daily
Pengerusi Jawatankuasa Pembangunan Insan, Pendidikan dan Pengajian Tinggi, Datuk Dr
Muhammad Fadzli Hassan berkata, selain itu ramai ibu bapa dari luar Kelantan berminat
menghantar anak-anak mereka belajar di sekolah agama di bawah Yik.
Prabowo: Pendidikan, Kunci Melawan Korupsi
KOMPAS.com
TRIBUNNEWS/HERUDIN Pasangan capres dan cawapres dari poros Gerindra, Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa saat acara pengundian dan penetapan nomor urut untuk pemilihan
presiden Juli mendatang di kantor KPU, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014).
Mendikbud resmikan eks lokalisasi jadi kawasan pendidikan
merdeka.com
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh meresmikan Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ar Ridho, program Bina Lingkungan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk di kampung bekas lokalisasi, Silir, Semanggi, Solo, Jawa ...
Related Articles »
powered
by

Arsip Blog
 ▼  2012 (16)
o ►  Juni (8)
o ▼  Mei (8)
 Di Balik Nikmatnya Rokok
 KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU Oleh ISMIRA YANTI
 FILOLOGI DAN FOKLOR
 Puisi Persembahan Dalam Syair Menggapai Cita-Cita ...
 Kumpulan Sastra Lama Muna
 Sudah takdir
 TogaDuka
 Wajah Demostrasi Mahasiswa Hari Ini

Foto Kore@

G@mbarQ

Mengenai Saya
Peta Kata
kenali saya lewat kata yang saya sisipkan di sini.
Lihat profil lengkapku
Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.
t
n
e
l
l
u
C
@
r
i

Anda mungkin juga menyukai