Laporan Hasil SL Rikha Indriastanti 31101800078 SGD9
Laporan Hasil SL Rikha Indriastanti 31101800078 SGD9
Oleh :
Nama : Rikha Indriastanti
NIM : 31101800078
Mukosa rongga mulut adalah lapisan epitel yang melindungi rongga mulut. Lapisan ini
terdiri dari jaringan epitel yang berkeratin dan tidak berkeratin yang berfungsi sebagai
proteksi, sensasi, dan sekresi kelenjar rongga mulut. Fungsi proteksi pada rongga mulut
adalah untuk melindungui rongga mulut yang dapat menyebab terjadinya luka pada rongga
mulut sehingga mikroorganisme dapat masuk dan menyebakan infeksi. (Nanci, 2018)
Dalam menjaga rongga mulut dari infeksi mikroorganisme, rongga mulut juga
menghasilkan saliva dari kelenjar saliva untuk membabsmi dan membilas bakteri
dibantu oleh enzim lisozim. Selain itu saliva juga membantu dalam pencernaan
karbohidrat dalam mulut dibantu dnegan enzim amilase dengan memecah
polisakarida menjadi disakarida sehingga dapat mempermudah proses penelanan.
Komposisi saliva terdiri dari 94,0%-99,5% air, bahan organic dan anorganik,
komponen anorganik antara lain adalah Na+, K+, Ca2+, Mg2+, Cl, SO4, H2PO4, HPO4.
Sedangkan komponen utama adalah protein, dan ditemukan juga lipida, glukosa,
asam amino, ureum, amoniak, dan vitamin. (Indriana, T. 2015)
Pada skill lab kali ini mahasiswa di intruksikan untuk melakukan dua
pemeriksaan yaitu pemeriksaan swab dan laju aliran saliva. Pada pemeriksaan swab
ini dilakukan pada jaringan mukosa mulut yang terdapat lesi untuk diambil sample
atau specimen guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pada laboratorium.
Sedangkan pada pemeriksaan laju aliran saliva ini guna membandingkan jumlah
saliva yang dihasilkan ketika terstimulasi dan tidak tersimulasi.
II. Tujuan
A. Pememriksaan Swab
Pemeriksaan swab ini dilakukan guna melihat mikroogranisme yang terdapat
dalam rongga mulut dengan mengambil sample atau specimen pada rongga mulut.
B. Pembahasan
Stomatitis aphthous rekuren (RAS), juga dikenal sebagai sariawan, adalah
penyakit yang paling umum dari mukosa mulut. Etiologi dan patogenesis RAS
masih belum jelas. Banyak faktor yang terkait dengan pembentukan penyakit ini,
termasuk riwayat keluarga, hipersensitivitas makanan, merokok, stres psikologis
dan gangguan kekebalan tubuh.
A. Hasil Pengamatan
Cara Menghitung Hasil Waktu Rata-rata Laju
Aliran Saliva
Tanpa Stimulasi 3 ml 5 menit 0,6 ml/menit
Stimulasi Kimiawi 5 ml 5 menit 1 ml/menit
Stimulasi Mekanik 10 ml 5 menit 2 ml/menit
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pemeriksaan saliva flowrate didapatkan laju saliva tanpa
stimulasi 0,6 ml/menit yang termasuk dalam laju saliva normal. Laju saliva
dengan stimulasi mekanik 2 ml/menit dan termasuk normal. Sedangkan, laju
saliva dengan stimulasi kimiawi 1 ml/menit dan termasuk normal. Hasil rata-rata
diatas didapatkan melalu perhitungan sebagai berikut. :
volume saliva(ml)
Rata−rata Laju Saliva :
waktu pengukuran (menit)
Daftar Pustaka
Nanci, A. (2018) Ten Cate’s Oral Histology - E-Book: Develpment, Structure and Function, Structure of
the Oral Tissues. Elsevier Health Sciences.
Indriana, T. (2015). Stomatonagtic (J.K.G Unej) : The Relationship Between Salivary Flow Rate
And Calcium Ion Secretion In Saliva. Vol.7 No.2
N. Nurfianti, S Pradono. (2019). Majalah Saintekes : Gambaran Klinis Stomatitis Aftosa Rekuren
pada Pasien dengan Infeksi Human Immunodeficiency Viru. Vol.6 No. 1