Modul Bakteri
Modul Bakteri
DISUSUN OLEH
REGINA DENY RIANDIKA
JAKARTA 2020
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mampu menjelaskan pengertian Archaebacteria, Eubacteria (D)
2. Mampu menjelaskan ciri-ciri bakteri (D)
3. Mampu membedakan bentuk-bentuk sel bakteri (D)
4. Mampu menjelaskan klasifikasi bakteri (D)
5. Mampu menjelaskan reproduksi bakteri (D)
6. Mampu membedakan eubacteria dan archaebacteria (D)
7. Mampu menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran bakteri dalam kehidupan. (M)
8. Mampu mengidentifikasi macam-macam penyakit yang disebabkan oleh bakteri (M)
9. Mampu menjelaskan peranan menguntungkan dari bakteri (M)
10. Mampu menjelaskan peranan merugikan dari bakteri (M)
11. Mampu mengidentifikasi makanan /minuman yang pembuatannya melibatkan bakteri.
(L)
12. Mampu menganalisis cara penanggulangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri (L)
13. Mampu merencanakan dan melakukan percobaan serta melaporkan hasilnya, baik lisan
maupun tulisan tentang pemanfaatan eubacteria dan archaebacteria dalam pengolahan
makanan
Istilah eubacteria berasal dari bahasa Yunani, eu, yang artinya sejati. Eubacteria
meliputi sebagian besar organisme prokariotik (tidak memiliki membran inti sel) yang dapat
hidup di manapun )kosmopolit). Eubakteria disebut juga baktera, yang kemudian
disederhanakan menjadi bakteri. Eubacteria dan archaebacteria digunakan sebagai acuan untuk
semua organisme prokariotik baik dari kelompok eubacteria maupun archaebacteria, meskipun
eubacteria dan archaebacteria sudah dipisahkan daalam kelompok (kingdom) yang berbeda.
Terlepas dari masalah taksonomi, baik eubacteria maupun archaebacteria merupakan
organisme prokariotik, sehingga pembahasan eubacteria dan archaebacteria digabung dalam
satu pokok pembahasan
Bakteri adalah organisme prokariotik uniseluler yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop. Bakteri hidup disekitar kita dan juga di dalam tubuh kita. Cabang
ilmu biologi yang mempelajari bakteri disebut dengan bakteriologi, bakteri bersifat kosmopolit
dan hingga kini telah diketahui lebih dari 5000 spesies bakteri yang terdapat di bumi.
Ciri-ciri bakteri
Organisme uniselluler (bersel satu)
Organisme prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
Dinding sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
o Peptidoglikan adalah suatu polimer yang terdiri atas gula yang berikatan dengan
polipeptida pendek. Ketebalan lapisan peptidoglikan yang dimiliki bakteri bervariasi.
Ketebalan lapisan ini berpengaruh terhadap respon pewarnaan, yang dapat digunakan
dalam penggolongan bakteri, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
Bersifat Heterotrof dan autotrof
Bersifat Aerob (membutuhkan oksigen dalm hidupnya) dan anaerob (tidak membutuhkan
oksigen dalam hidupnya)
Umumnya tidak memiliki klorofil
Umumnya sel bakteri berdiameter hingga 0,5 mm atau lebih besar daripada sel eukariotik
(10-100 µm). 1 µm = 1/1000.000 m = 1/1.000 mm. Bakteri terkecil: (0.12 µm)
Mycoplasma pneumoniae dan bakteri terbesar : (200 µm) Thiomargarita Hidup pada
batuan
Sumber : https://efineko.wordpress.com/2013/09/29/bentuk-bentuk-bakteri/
Sumber : https://efineko.wordpress.com/2013/09/29/bentuk-bentuk-bakteri/
Sumber : https://efineko.wordpress.com/2013/09/29/bentuk-bentuk-bakteri/
Sumber : https://efineko.wordpress.com/2013/09/29/bentuk-bentuk-bakteri/
Sumber : https://efineko.wordpress.com/2013/09/29/bentuk-bentuk-bakteri/
Sumber : https://efineko.wordpress.com/2013/09/29/bentuk-bentuk-bakteri/
Sumber : https://efineko.wordpress.com/2013/09/29/bentuk-bentuk-bakteri/
e. Streptokokus yaitu bakteri yang berbentuk bulat bergandengan memanjang
membentuk rantai.
Contoh:
Streptococcus lactis (bakteri saproba yang menyebabkan rasa asam pada susu)
Streptococcus mutans (menyebabkan karies/gigi berlubang)
Streptococcus pyogenes (menyebabkan penyakit mastitis pada kelenjar susu
sapi dan dapat menyebabkan penyakit tenggorokan pada manusia)
Gambar bakteri bentuk streptokukus
Sumber : https://efineko.wordpress.com/2013/09/29/bentuk-bentuk-bakteri/
f. Stafilokokus yaitu bakteri yang berbentuk bulat yang bergerombol seperti buah
anggur.
Contoh:
Staphylococcus aureus (menyebabkan keracunan makanan dan infeksi kulit)
Staphylococcus saprophyticus (menyebabkan infeksi pada saluran kemih
wanita)
Staphylococcus epidermidis (menyebabkan infeksi pada kulit, saluran
pernapasan, dan saluran pencernaan)
Sumber : https://efineko.wordpress.com/2013/09/29/bentuk-bentuk-bakteri/
3. Spirilia
a. Vibrio yaitu bakteri seperti tanda baca koma
Contohnya:
Vibrio cholerae (penyebab penyakit kolera)
Vibrio parahaemolyticus (menyebabkan muntah, diare, demam, dan kejang
perut setelah memakan ikan laut yang terkontaminasi)
Gambar bentuk bakteri vibrio
Sumber : https://efineko.wordpress.com/2013/09/29/bentuk-bentuk-bakteri/
b. Spiroseta yaitu bakteri yang berbentuk spiral ulir seperti skrup. Tubuhnya bisa
memanjang dan memendek saat bergerak.
Contohnya:
Treponema palidum (penyebab penyakit sifilis pada alat kelamin)
Borrelia recurrentis (menginfeksi limpa serta hati dengan vektor kutu rambut
manusia)
Gambar bentuk bakteri vibrio
Sumber : https://efineko.wordpress.com/2013/09/29/bentuk-bentuk-bakteri/
Sumber : https://efineko.wordpress.com/2013/09/29/bentuk-bentuk-bakteri/
Sumber : http://pustaka.pandani.web.id/2014/02/ciri-ciri-bakteri.html
Sumber : wordpress.com
2. Dinding sel
Dinding sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
Peptidoglikan adalah suatu polimer yang terdiri atas gula yang berikatan dengan
polipeptida pendek. Ketebalan lapisan peptidoglikan yang dimiliki bakteri
bervariasi. Ketebalan lapisan ini berpengaruh terhadap respon pewarnaan, yang
dapat digunakan dalam penggolongan bakteri, yaitu bakteri gram positif dan
bakteri gram negatif.
Sel bakteri akan mengalami plasmolisis bila dalam kondisi lingkungan yang
hipertonik (tekanan osmotik lebih tinggi). Hal inilah yang menyebabkan bakteri
akan mati bila berada pada larutan yang pekat, misalnya banyak garam atau banyak
gula
Dinding sel berfungsi untuk
Mempertahankan bentuk sel
Memberi perlindungan fisik
Menjaga sel agar tidak pecah dalam lingkungan yang hipotonis (tekanan
osmotik lebih rendah)
4. Mesosom
Mesosom adalah organel sel yang merupakan penonjolan membran plasma ke arah
dalam sitoplasma
Mesosom berfungsi untuk
Menghasilan energi
Membentuk dinding sel baru saat terjadi pembelahan sel
Menerima DNA pada saat konjugasi
5. Sitoplasma
Merupakan cairan koloid yang mengandung molekul organik (lemak, protein,
karbohidrat), garam-garam mineral, enzim, DNA, klorosom (pada bakteri
fotosintetik), dan ribosom
Sitoplasma berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi metabolisme sel
6. DNA
Bakteri memiliki dua macam DNA (deoxyribonycleic acid) yaitu DNA kromosom dan
DNA nonkromosom (plasmid)
a. DNA kromosom
Merupakan materi genetik yang menentukan sebagian besar sifat-sifat
metabolisme bakteri
Pada bakteri, DNA kromosom berbentuk rantai ganda melingkar yang
terkumpul sebagai serat kusut yang disebut region nukleoid
Jumlah DNA bakteri lebih sedikit dibandingkan dengan DNA sel eukariotik
yaitu sekitar 1/1.000 dari DNA sel eukariotik
Bereplikasi pada saat menjelang pembelahan sel
b. DNA nonkromosom (plasmid)
Hanya menentukan sifat-sifat tertentu misalnya sifat patogen, sifat fertilitas
(kemampuan reproduksi secara seksual), dan sifat kekebalan terhadap suatu
antibiotik
Berbentuk melingkar (sirkuler) dengan ukuran jauh lebih kecil dibandingkan
DNA kromosom
7. Ribosom
Merupakan organel-organel kecil yang tersebar di dalam sitoplasma
Ribosom tersusun atas senyawa protein dan RNA (ribonucleiic acid)
Jumlah ribosom dalam sel bakteri mencapai jumlah ribuan, misalnya pada
Escherechia coli memiliki 15.000 ribosom
Berfungsi dalam sintesis protein
Sumber : http://pustaka.pandani.web.id/2014/02/alat-gerak-bakteri.html
Sumber : http://pustaka.pandani.web.id/2014/02/alat-gerak-bakteri.html
c. Lofotrik adalah bakteri yang memiliki banyak flagel pada salah satu sisi sel
Sumber : http://pustaka.pandani.web.id/2014/02/alat-gerak-bakteri.html
d. Amfitrik adalah bakteri yang memiliki flagel pada kedua ujung sel
Sumber : http://pustaka.pandani.web.id/2014/02/alat-gerak-bakteri.html
e. Peritrik adalah bakteri yang memiliki banyak flagel yang tersebar diseluruh
permukaan dinding sel
Sumber : http://pustaka.pandani.web.id/2014/02/alat-gerak-bakteri.html
12. Endospora
Bentuk laten/resisten beberapa bakteri gram positif
Melindungi bakteri dari panas, radiasi, dingin
Direbus lebih dari 1 jam masih dapat hidup
Dibutuhkan waktu dan energi untuk membentuk spora
Letak spora penting untuk klasifikasi Tengah, Subterminal, Terminal
Contoh :
Bacillus stearothermophilus (digunakan untuk kontrol kualitas sterilisasi
panas alat-alat )
Bacillus anthracis (digunakan dalam perang biologis)
Gambar endospora bakteri:
Sumber : https://www.referensibiologi.com/2018/08/morfologi-dan-struktur-
bakteri.html
Sumber : https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/7504/Perbedaan-Bakteri-Gram-
Positif-dan-Gram-Negatif
Ciri-ciri :
Pada komponen dinding selnya, hanya mempunyai membran plasma tunggal yang
dikelilingi sel tebal berupa peptidoglikan
Sekitar 90 % dari dinding sel tersebut atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa
molekul lain bernama asam teikhoat
Lapisan peptidoglikan pada dinding sel tebal
Ketika pewarnaan gram, dinding sel menyerap warna violet, sehingga bakteri
berwarna ungu
Lebih rentan terhadap obat dan penisilin (antibiotik)
Sumber : https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/7504/Perbedaan-Bakteri-Gram-
Positif-dan-Gram-Negatif
Ciri-ciri
Memiliki sistem membran ganda dimana membran gandanya diselimuti oleh
membran luar permeabel
Lapisan peptidoglikan pada dinding sel tipis dan terletak diantara membran
dalam dan membran luarnya
Ketika pewarnaan gram, dinding sel menyerap warna merah, sehingga bakteri
berwarna merah
Lebih tahan terhadap obat dan penisilin (antibiotik)
Lebih rentan terhadap ganguan/perlakuan fisik
memiliki membran luar
Bentuk sel kaku dan fleksibel
terdapat ruang periplasmik
a. Bakteri fotoautotrof
Bakteri fotoautotrof (foton: cahaya, auto: sendiri, trophein: makanan) adalah
bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara menggunakan
energi yang berasal dari cahaya matahari atau melalui proses fotosintesis
Bakteri fotoautotrof memiliki pigmen-pigmen fotosintetik, antara lain:
Pigmen hijau bakterioklorofil (bakterioviridin)
Pigmen ungu bakteriorhodopsin
Pigmen kuning karoten
Pigmen merah bakteriopurpurin
Contoh :
Rhodopseudomonas dan Rhodospirillum (berwarna kemerahan dan tidak
menghasilkan belerang)
b. Bakteri kemoautotrof
Bakteri kemoautotrof (chemo: kimia, auto: sendiri, trophein: makanan)
adalah bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri dengan
menggunakan energi kimia
Energi kimia berasal dari reaksi oksidasi senyawa organik, misalnya amonia
(NH3), nitrit (HNO2), belerang (S), dan FeCO3
Contoh :
Thiobacillus ferrooxidans, Cladothrix dan Leptothrix ochracea
(mengoksidasi ion besi/ion ferro (Fe2+) menjadi ion ferri (Fe3+)
Thiobacillus thiooxidans (mengoksidasi sulfur menjadi sulfat)
Nitrosomonas, Nitrosococcus (mengoksidasi amonia menjadi nitrit)
Nitrobacter (mengoksidasi nitrit menjadi nitrat)
Bakteri yang mengoksidasi amonia (Nitrosomonas, Nitrosococcus) nitrit
(Nitrobacter) disebut bakteri nitrifikasi
Bakteri denitrifikasi adalah bakteri yang mereduksi senyawa nitrat
menjadi nitrit dan nitrit menjadi amonia, contohnya: Pseudomonas,
Micrococcus, Beggiatoa, dan Bacillus
2. Bakteri heterotrof
Bakteri heterotrof (hetero: yang lain, trophein: makanan) adalah bakteri yang
mendapatkan makanan berupa senyawa organik dari organisme lainnya.
Bakteri heterotrof dapat hidup secara saproba (pengurai), parasit dan simbiosis
a. Bakteri saproba (pengurai)
Bakteri yang memperoleh makanannya dengan cara menguraikan organisme
yang sudah mati atau bahan organik lainnya
Bakteri saproba merupakan organisme pengurai (dekomposer) bangkai,
tumbuhan yang sudah mati, dan sampah
Contoh :
Escherichia coli (pengurai sisa-sisa makanan di usus besar)
Cellvibrio dan Cellfacicula (pengurai selulosa di dalam tanah)
b. Bakteri parasit
Bakteri yang mendapatkan makanannya dari tubuh organisme lain yang
ditumpanginya
Bersifat patogen (menimbulkan penyakit) bagi tubuh inang
Bebarapa bakteri patogen bersifat oportunis, artinya bakteri tersebut hidup di
dalam tubuh inang dan dapat menyebabkan penyakit ketika sistem pertahanan
tubuh sel inang melemah akibat berbagai faktor
Contoh:
Corynebacterium diphtheriae (menyebabkan penyakit difteri)
Bordetella pertusis (penyebab batuk rejan)
Francisella tularensis (menyebabkan penyakit tularemia pada hewan dan
dapat menular pada manusia)
Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra)
Mycobacterium tuberculosis (penyebab penyakit TBC)
Mycobacterium bovis (parasit pada lembu)
Chlamydia trachomatis (penyebab kebutaan/trakoma)
Mycobacterium avium (parasit pada unggas)
2. Bakteri anaerob
a. Bakteri anaerob fakultatif
Bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen
Contoh:
Escherichia coli
Streptococcus
Alcaligenes
Lactobacillus
Aerobacter aerogenes
Reproduksi Bakteri
A. Reproduksi bakteri secara aseksual
Dengan cara pembelahan biner, yaitu dari satu sel menjadi dua se, dua sel menjadi
empat sel, empat sel menjadi delapan sel dan seterusnya
Terjadi secara amitosis (langsung), yaitu tidak melalui tahap-tahap tertentu seperti
pada pembelahan mitosis
Pada umumnya, bakteri mampu membelah sekitar 1 – 3 jam sekali. Sebagai contoh,
Escherichia Coli membelah setiap 20 menit sekali
Gambar pembelahan biner
Sumber : https://dokumen.tips/documents/reproduksi-bakteri-56aa42d740ec7.html
Sumber : www.wikiwand.com
Sumber : commons.wikimedia.org
3. Transformasi
Rekombinasi gen yang terjadi melalui pengambilan langsung sebagian materi gen
dari bakteri lain, yang dilakukan oleh suatu sel bakteri
Bakteri yang mampu melakukan transformasi secara ilmiah, yaitu Rhizobium,
Streptococcus, Neisseria, Pneumococcus, dan Bacillus
Gambar rekombinasi gen dengan transformasi
1. EUBACTERIA
Bakteri kelompok ini memiliki lapisan peptidoglikan pada dinding selnya.
Bakteri ini dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yaitu:
a. Proteobacteria
1. Bakteri ungu
Memiliki bakterioklorofil yang tersimpan dalam membran plasma,
sehingga dapat melakukan fotosintesis
Tidak menghasilkan oksigen karena tidak menggunakan air sebagai agen
pereduksi (donor elektron) dalam proses fotosintesis tetapi menggunakan
zat selain air, misalnya H2S.
Hidup secara fotoautotrof/fotoheterotrof
Sebagian besar anaerob obligat
Hidup di lumpur, kolam, atau danau
Contoh : Chromatium
2. Proteobacteria kemoautotrof
Menyintesis makanannya sendiri dengan menggunkan energi kimia
Hidup bebas/bidup bersimbiosis
Contoh : Rhizobium leguminosarum (bersimbiosis dengan akar tanaman
kacang-kacangan, mengikat nitrogen bebas di udara)
Sumber : https://gdmorganic.com/bintil-akar/
3. Proteobacteria Kmoheterotrof
Membutuhkan zat orhanik sebagai sumber karbon dan energi
Sebagian besar hidup disaluran usus hewan
Bersifat anaerob fakultatif
Berbentuk batang dan tidak berbahaya
Ada yang bersifat patogen
Contohnya : Slmonella sp. ; Escherecia coli
c. Spirochaeta
Berbentuk heliks panjang (hingga 0,25 mm)
Dapat bergerak
Hidup bebas dan ada yang parasit
Contoh :
Treponema palidum (menyebabkan penyakit kelamin sifilis)
Leptospira interrogans (menyebabkan penyakit leptospirosis)
d. Chlamydia
Tidak memiliki peptidoglikan pada dinding selnya
Bersifat gram negatif
Hidup parasit obligat dalam sel hewan maupun manusia
Contoh : Chlamydia trachomatis
Sumber : https://www.ayokbelajar.com/cyanobacteria-pengertian-ciri/
Cyanobacteria yang berbentuk benang disebut Trikoma. Terdiri atas sel-sel yang
tersusun seperti rantai. Terdapat beberapa sel dengan bentuk dan fungsi yang
berbeda yaitu :
1. Heterokista
sel yang berukuran lebih besar dari sel-sel lainnya,
berdinding tebal dengan isi yang jernih dan mengandung enzim nitrogenase
Berfungsi untuk mengikat nitogen bebas di udara
2. Akinet
sel yang berukuran lebih besar dari sel-sel tubuh lainnya,berdinding tebal,
dan mengandung endospora.
Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, mempertahankan diri
pada kondisi lingkungan yang buruk
Sumber : dosenpendidikan.co.id
Reproduksi cyanobacteria
1. Pembelahan biner
terjadi pada Cyanobacteria uniseluler maupun multiseluler yang berbenuk
filamen (benang).
Pada Cyanobaceria uniseluler, sel-sel hasil pembelahan ada yang langsung
memisah, ada pula yang tetap bergabung membenuk koloni (misanya
Gloeocapsa).
Sel hasil pembelahan yang berbentuk benang, menyebabkan filamen
bertambah panjang
2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah pemutusan sebagian tubuh organisme.
Bagian tubuh yang terlepas akan tumbuh menjadi individu baru.
Fragmentasi terjadi pada Cyanobaceria yang berbentuk filamen.
Filamen hasil pemutusan disebut hormogoinum.
Contoh : Oscillatoria sp. dan Plectonema boryanum.
Sumber :
en.wikipedia.org
b. Bakteri halofil
Bersifat heterotrof
Bakteri yang hidup di kadar garam tinggi (20%)
Hidup di danau air asin dan laut mati
Melakukan respirasi aerobik untuk menghasilkan energi
Ada yang dapat berfotosintesis. Klorofilnya disebut bakteriorodopsin yang
menghasikan warna ungu. Contohnya : Halobacterium
Koloni halofil ekstrim terlihat seperti buih berwarna merah-ungu karena
bakterioorodopsin yang dimilikinya
PERANAN ARCHAEBACTERIA
Enzim dari archaebacteria ditambahkan ke dalam sabun cuci atau deterjen
untuk meningkatkan kemampuan sabun cuci dan deterjen pada suhu dan pH
tinggi