Anda di halaman 1dari 4

FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA MEMBANTU TANAMAN MENYERAP NUTRISI

THE ARBUSCULAR MYCORRHIZAL FUNGI HELP PLANTS ABSORB NUTRIENTS

Nandang Kusdinar, Mahasiswa Agroteknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Semester 1

Jl. Raya Cimindi no.130 Kecamatan Andir, Bandung

posel:nandangkusdinar0@gmail.com

Diterima / Disetujui

ABSTRAK

Tanaman atau tumbuhan adalah makhluk hidup yang memerlukan nutrisi sama seperti
manusia, bedanya tumbuhan memerlukan nutrisi dari media tanamnya, tentu saja hanya
media tanam yang suburlah yang dapat menutrisi tanaman dengan baik, dengan tanah
yang kurang subur apakah ada solusinya?. Hal yang akan dibahas dalam mini riset ini
adalah tentang mikroorganisme yang berasal dari sekelompok besar makhluk eukariotik
heterotrof yaitu fungi atau jamur, jamur yang akan dipaparkan adalah jamur mikoriza
arbuskula atau yang dikenal FMA (fungi mikoriza arbuskula). Metode penelitian ini
menggunakan kuantitatif melalui studi pustaka. Hasil dan pembahasan penelitian ini
adalah tentang jamur mikoriza arbuskula, dengan menganalisis stuktur, manfaat bagi
tumbuhan dengan segala kelebihannya.

Kata kunci: ​Fungi Mikoriza Arbuskula, FMA

ABSTRACT

Plants are living things that need nutrients the same as humans, the difference is that plants
need nutrients from the growing media, of course only fertile planting media can nourish
plants properly, with poor soil, is there a solution? The thing that will be discussed in this mini
research is about microorganisms that come from a large group of heterotrophic eukaryotic
creatures, namely fungi, the fungi that will be presented are arbuscular mycorrhizal fungi or
known as AMF (arbuscular mycorrhizal fungi). This research method uses quantitative through
literature study. The results and discussion of this study is about arbuscular mycorrhizal fungi,
by analyzing their structure, benefits for plants with all its advantages..

Key words ​: Arbuscular Mycorrhizal Fungi, AMF

PENDAHULUAN yaitu endomikoriza, ektomikoriza dan


ektendomikoriza. FMA sendiri termasuk
Mikoriza adalah hubungan suatu jamur endomikoriza karena jamur yang
dengan tumbuhan tingkat tinggi khususnya bersimbiosis dengan akar bagian hifanya
dalam akarnya, mikoriza dibagi 3 bagian menembus hingga korteks akar sehingga

1
mampu kedalam tanah menyerap air dan tingkat populasi dan komposisi jenis
unsur hara. Cendawan ini selalu berasosiasi FMA sangat beragam dan
dengan tanaman tingkat tinggi dan dipengaruhi oleh karakteristik
keduanya saling memberikan keuntungan. tanaman dan faktor lingkungan
Mikoriza arbuskula membentuk asosiasi seperti suhu, pH tanah, kelembapan
simbiotik tertentu antara spesies tanaman tanah, kandungan fosfor dan
dalam skala luas termasuk Angiosperm, nitrogen, serta konsentrasi logam
Gymnosperm, Pterydopyta, dan beberapa berat (Wirawan, 2014).
Bryopyta, dan skala cendawan terbatas FMA berasosiasi dengan akar
termasuk dalam ordo tunggal, Glomales tanaman dengan mengkolonisasi
(Sukmawaty & Asriani, 2015). Simbiosis apoplast dan korteks untuk
terjadi dalam akar tanaman dimana menyerap unsur C dari tanaman
cendawan mengkolonisasi apoplast dan sel dan menguntungkan tanaman
korteks untuk memperoleh karbon dari dengan bersimbiosis dengan akar
tanaman. Jamur ini mempunyai peranan melaui hifa nya dapat menembus
yang penting dalam pertumbuhan tanaman, tanah menuju nutrisi berupa unsur
baik secara ekologis maupun agronomis. hara dan air sehingga
Peran tersebut diantaranya adalah menguntungkan keduanya atau bisa
meningkatkan serapan fospor (P) dan unsur disebut mutualisme (Sukmawaty &
hara lainnya, serta meningkatkan kualitas Asriani, 2015).
tanah (Sukmawaty & Asriani, 2015). Kolonisasi sistem perakaran
Mikoriza Arbuskula menghasilkan
BAHAN DAN METODE manfaat langsung bagi tanaman
inang yaitu meningkatkan serapan
Penelitian ini dilakukan secara mandiri hara khususnya fosfat,
tepatnya dirumah dengan metode meningkatkan ketahanan terhadap
kuantitatif melalui proses studi pustaka kekeringan, tahan terhadap
dengan penelusuran sumber, lalu serangan patogen akar dan mampu
mengklasifikasi berdasarkan formula menghasilkan zat pengatur tumbuh
,pengolahan data, menampilkan data , misalnya auksin, sitokinin, dan
abstraksi data kemudian giberelin. Zat pengatur tumbuh ini
menginterpretasikan data dan mengambil sangat diperlukan untuk proses
kesimpulan (Darmalaksana, 2020b). pembelahan sel, memacu
pertumbuhan serta mencegah atau
HASIL DAN PEMBAHASAN memperlambat proses penuaan
hasil dan pembahasan penelitian ini adalah sehingga memperlama fungsi akar
sebagai berikut. sebagai penyerap unsur hara dan air
Mikoriza Arbuskula (FMA) dapat (Sukmawaty & Asriani, 2015). FMA
ditemukan hampir pada semua ini juga medapat membuat
ekosistem, bahkan tanah masam tanaman bertahan dari cekaman air
dan alkalin. Menurut Smith dan karena unsur P yang diserap
Read (2008), 90% tanaman dapat tanaman berbeda dengan lainya,
diterapkan oleh FMA. Walaupun , dimana dapat menyerap P yang

2
sukar larut sekalipun meningkat SIMPULAN
serapanya dan para ilmuan Yang dapat disimpulkan dari penelitian ini
mengatakan bahwa tanaman yang adalah bahwa jamur mikoriza arbuskula
diinokulasi FMA lebih banyak atau FMA ini dapat berasosiasi dengan 90%
serapan unsur haranya jenis tanaman, kerja pada jamur ini adalah
dibandingkan yang tidak, khususnya menembus perakaran tanaman hingga ke
unsur P dan K yang yang bagian korteks kemudian hifanya
menyebabkan tanaman tahan dari menembus tanah untuk mencari nutrisi
cekaman air (Sukmawaty & Asriani, atau unsur hara dan meningkatkan
2015). penyerapanya khususnya yang paling
berpengaruh adalah unsur P yang membuat
Pada pengamatan beberapa tanaman bertahan dari cekaman air juga
tanaman yang berdasarkan dari meningkatkan kualitas dan kuantitas
beberapa jurnal salah satunya yaitu tanaman.
pada jambu mente bahwa tanaman
yang dihasilkan setelah diinokulasi DAFTAR PUSTAKA
FMA bahwa unsur P yang diserap
lebih baik dibanding dengan yang Darmalaksana, W. (2020b). Metode
tidak diinokulasi FMA, nyatanya Penelitian Kuantitatif Studi
Pustaka dan Studi Lapangan.
unsur P yang dihasilkan
Pre-Print DIgital Library UIN
meningkatkan pertumbuhan jambu Sunan Gunung Djati Bandung​..
mente selama 6 bulan, dosis 30 g Sukmawaty, E., & Asriani. (2015).
P2O5 per-tanaman menghasilkan Keragaman mikoriza Arbuskula
pertumbuhan yang terbaik. Indonesia dan Peranannya dalam
Penggunaan FMA juga berpengaruh Ekosistem . ​Jurusan Pendidikan
tinggi terhadap fisik tanaman mente Biologi - FTK UINAM​.
tersebut yang bertambah tinggi, Tisilawati, O., Supriatin, T., &
Indrawati, I. (2001). Pengaruh
diameter bertambah juga bobot
Mikoriza Arbuskula dan Pupuk
kering daun, batang dan akarnya
Fosfat Terhadap Pertumbuhan
(Tisilawati, Supriatin, & Indrawati, Jambu Mente pada Tanah
2001). Podsolik Merah Kuning. ​J. Biol.
Indon. Vol. III No.2​, 91-98.

3
Acknowledgement

Alhamdulillah saya panjatkan puji serta


syukur kepada yang Maha Kuasa karena
dengan rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan sebuah project ini, saya
mengucapkan Terimakasih kepada ibu
Dosen pengampu praktikum
mikrobiologi UIN SGD Bandung yang
telah membimbing jalanya penelitian.
Tak lupa pula saya sangat berterimakasih
kepada teman-teman yang telah
memberikan semangat.

Author

Anda mungkin juga menyukai