Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

Manajemen Stress Pada Ibu Hamil

Dosen pengampu :

DISUSUN OLEH :

Kelompok : 8

1.
2.
3.
4.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

FAKULTAS KESEHATAN

S1 ILMU KEPERAWATAN

2020
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : Manajemen Stress Pada Ibu Hamil

Sub Pokok Bahasan :

Sasaran : Ibu Hamil

Hari/Tanggal : Minggu, 06 Desember 2020

Tempat :

Pemateri : Petugas kesehatan

A. Deskripsi
Kehamilan merupakan masa-masa yang indah bagi seorang calon ibu. Walaupun
mengalami kesulitan dan kesakitan, seorang ibu hamil akan berusaha keras menjaga
kesehatannya untuk memastikan anaknya lahir dengan sehat dan selamat. Kesehatan ibu
menjadi point utama dalam kehamilan dan harus diperhatikan sedini mungkin.
Kehamilan juga dapat menimbulkan stress bagi ibu hamil. Sumber stress pada kehamilan
berasal dari faktor internal dan eksternal. Dari internal, ibu hamil pada umumnya akan
merasakan berbagai macam perubahan fisik yang tidak menyenangkan, seperti perubahan
postur tubuh, bertambahnya besarnya perut, dan timbulnya perasaan menjadi jelek. Faktor
eksternal yang dapat berpengaruh adalah respon lingkungan dalam hal ini suami, keluarga,
dan sahabat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 15 menit tentang Manajemen Stres
Pada Ibu Hamil diharapkan para ibu hamil dapat mengerti dan memahami tentang
berbagai dampak yang diakibatkan dari stress pada kehamilan, sehingga para ibu hamil
dapat merubah pola piker pada saat hamil.

2. Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan selama 15 menit diharapkan mampu:
a) Para ibu hamil dapat mengetahui dan memahami pengertian stres dan kehamilan
b) Para ibu hamil dapat memahami dan menjelaskan faktor yang menyebabkan stres
selama masa kehamilan
c) Para ibu hamil dapat mengetahui dan memahami dampak strees pada ibu hamil
d) Para ibu hamil dapat mengetahui dan memahami Resiko stres dapat mempengaruhi
kesehatan ibu hamil
e) Para ibu hamil dapat memahami dan menjelaskan cara mengurangi tingkat resiko
pada ibu hamil

C. Materi (terlampir)
1. Pengertian Stress
2. Penyebab stress selama kehamilan
3. Resiko Stres dalam Mempengaruhi Kesehatan Ibu Hamil
4. Cara Mengurangi Tingkat Stres Selama Masa Kehamilan

D. Metode dan Media


1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
2. Media
a. Laptop
b. LCD
c. Leaflet

E. Kegiatan Pembelajaran

WAKTU KEGIATAN KEGIATAN METODE


KOMUNIKATOR PESERTA
(1) (2) (3) (4)
Pembukaan  Mengucap salam  Menjawab salam Ceramah dan
Tanya jawab
(5 menit)  Validasi keadaan peserta  Menjawab

 Menjelaskan maksud dan  Mendengarkan


tujuan

Inti  Menjelaskan pengertian  Mendengarkan dan Ceramah dan


stress memperhatikan diskusi
(20 menit)
 Member kesempatan pada  Bertanya
peserta untuk bertanya

 Menjelaskan penyebab
stress selama masa  Mendengarkan dan
kehamilan memperhatikan

 Member kesempatan pada


peserta untuk bertanya
 Bertanya

 Menjelaskan Resiko Stres


dalam Mempengaruhi
Kesehatan Ibu Hamil  Mendengarkan dan
memperhatikan
 Member kesempatan pada
peserta untuk bertanya
 Bertanya

 Menjelaskan Cara
Mengurangi Tingkat Stres
Selama Masa Kehamilan
 Mendengarkan dan
 Member kesempatan pada memperhatikan
peserta untuk bertanya

 Bertanya

Penutup  Memberikan kesempatan  Bertanya Ceramah dan


(10 menit) peserta untuk bertanya Tanya jawab
 Merangkum/menyimpulkan  Mendengarkan dan
materi memperhatikan
 Mengucap salam penutup  Menjawab salam

F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta menyepakati kontrak untuk dilakukan penyuluhan
b. Media tersedia sesuai dengan kebutuhan
c. Materi penyuluhan telah disiapkan
d. Tempat kegiatan penyuluhan telah disiapkan
2. Evaluasi proses
a. Masyarakat dapat terlibat aktif dalam kegiatan pengumpulan data dan dapat
memberikan respon verbal dan non verbal dengan baik
b. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan
3. Evaluasi Hasil
Setelah di lakukan penyuluhan sebagian besar peserta dapat menjelaskan kembali :
a. Apa pengertian dari stress
b. Apa saja Penyebab stress selama kehamilan
c. Apa Resiko Stres dalam Mempengaruhi Kesehatan Ibu Hamil
d. Bagaimana Cara Mengurangi Tingkat Stres Selama Masa Kehamilan

G. Lampiran materi
A . Pengertian stress
Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis emosi maupun mental. Bentuk
ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stres dapat membuat
produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stres
adalah sebuah bentuk ketegangan ketegangan.
Menurut Robbins (2001) stres juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang
menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk
mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang.
Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya sistem
kognitif, apresiasi stres menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan
dihayati sebagai suatu stres berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap
peristiwa tersebut dan bukan karena peristiwa itu sendiri

B. Penyebab stress selama kehamilan


Stres yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti
jika stres pada ibu tidak tertangani dengan baik. Stres ini di bagi menjadi 2 :
 Stres Internal : Faktor psikologis yang mempengaruhi dalam kehamilan dapat berasal dari
dalam diri ibu hamil (internal). Faktor psikologis yang mempengaruhi ibu hamil sendiri ialah
latar belakang kepribadian ibu dan pengaruh perubahan hormonal yang terjadi selama
kehamilan. Ibu hamil memiliki kepribadian immature atau kurang matang biasanya dijumpai
pada calon ibu dengan usia ibu yang masih sangat muda, introvet atau tidak mau berbagi
dengan orang lain.
 Stres Eksternal : berasal dari orang lain, sikap penerimaan atau penolakan orang lain terhadap
individu. Penyebab lain dari stres dapat berasal dari eksternal dimana terjadinya keretakan
dalam rumah tangga, pengangguran atau adanya kematian anggota keluarga.
Stres yang terjadi pada ibu hamil juga berasal dari support keluarga. Ibu merupakan
salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga perubahan apapun yang terjadi
pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga. Bagi pasangan baru, kehamilan merupakan
kondisi dari masa anak menjadi orang tua sehingga kehamilan dianggap suatu krisis bagi
kehidupan berkeluarga yang dapat diikuti oleh stres dan kecemasan. Dukungan keluarga
memegang peranan yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu, karena selama hamil
ibu mengalami perubahan fisik atau psikologis sehingga membuat emosi ibu hamil labil.
Subtstance Abuse adalah pola psikoaktif dari penggunaan zat atau bahan yang
beresiko secara fisik bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya, dapat memberikan pengaruh juga
secara psikologis. Pengaruh psikologis tersebut dalam bentuk ketergantungan, kecanduan dan
penyalahgunaan. Gejala- gejala gangguan psikologis akibat substance abuse antara lain :
ganggguan dalam sosialisasi, gelisah, sifat lekas marah, halusinasi, euphoria atau ketagihan
dan over dosis, paranoid, stres.
Partner abuse merupakan kekerasan atau penyiksaan yang dilakukan oleh pasangan
ibu hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan. Kekerasan terebut dapat berupa
kekerasan emosional,seksual atau fisik, kekerasan seperti pemukulan, penyiksaan dibebani
kerja berat. Kekerasan psikologis seperti tidak di perhatikan, suami selingkuh, dimarahi tanpa
sebab yang pasti, istri menanggung beban keluarga, tingkah laku suami yang buruk seperti
mabuk,judi dan pemarah. Kekerasan terhadap wanita dapat terjadi pada semua kebudayaan,
pendidikan, ras, agama dan latar belakang sosial ekonomi. Kekerasan terhadap wanita
merupakan suatu bentuk kejantanan laki-laki terhadap wanita.

C. Resiko Stres dalam Mempengaruhi Kesehatan Ibu Hamil


Saat hamil, seorang calon ibu tidak hanya mengalami perubahan fisik saja, tetapi
juga mengalami perubahan psikis. Oleh karena itu seorang calon ibu harus mempersiapkan
fisik dan mental dengan matang, hal ini dikarenakan adanya perubahan hormon selama hamil
yang bisa mempengaruhi emosi dan mental ibu. Bila kondisi ini tidak didukung dengan
lingkungan dan keluarga yang harmonis maka ibu akan mengalami stres, terutama pada calon
ibu yang masih bekerja di kantor saat hamil.
Stres yang dialami ibu sewaktu hamil tentu akan dapat mempengaruhi janin yang
ada dalam andungan. Ada banyak hal yang sering dikhawatirkan para ibu pada masa
kehamilannya, rasa khawatir yang berlebih inilah yang membuat stres tak dapat dihindari.
Berikut ini adalah beberapa resiko stres yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan
anak dalam kandungan.
1) Meningkatkan Resiko Alergi Pada Janin
Sebuah penelitian mengungkapakan bahwasanya stres yang dialami ibu ketika
hamil akan mampu meningkatkan resiko alergi pada bayi kelak. Hal ini terjadi,
disebabkan saat stres, janin akan menyerap hormon kortisol yang diproduksi oleh ibu
sewaktu mengalami stres. Dan bayi dengan tingkat kadar hormon kortisol yang tinggi
akan memiliki resiko lebih besar mengidap alergi dibandingkan bayi dengan kadar
hormon kortisol yang rendah.
2) Meningkatkan Resiko Abortus (Keguguran)
Stres yang menimpa ibu hamil tentunya akan beresiko lebih bahaya terhadap
kesehatan janin yang ada dalam kandungannya. Pada kondisi terparah hal ini dapat
menyebabkan ibu kehilangan janinnya atau keguguran. Hal ini berbeda jika
dibandingkan dengan ibu dngan tingkat stresor yang lebih rendah dan memiliki sistem
pengendalian stres yang lebih baik ketika menghadapi sumber stres pada ibu hamil.
3) Membuat Sistem Kekebalan Bayi Berkurang
Sebagaimana diungkapkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jurnal
Brain, Behavior anda Immunity, bahwa ibu hamil yang sering mengalami tegang, panik,
dan cemas yang berlebihan akan dapat melemahkan sistem kekebalan bayi ketika bayi
berusia 6 bulan.
4) Terganggunya Kesehatan Ibu
Jika seorang ibu mengalami stres baik itu ringan ataupun berat, seorang ibu akan
kehilangan nafsu makan, hal ini dapat menyebabkan seorang ibu kekurangan nutrisi dan
timbulah berbagai macam gangguan yang mempengaruhi kesehatan seorang ibu, seperti
diare, pusing, lemas, lesu dan berbagai gangguan metabolisme lainnya.

C. Cara Mengurangi Tingkat Stres Selama Masa Kehamilan

Seorang wanita biasanya lebih cepat bereaksi dengan setiap kondisi daripada
seorang pria. Begitu juga ketika seorang wanita sedang hamil dan tidak dapat menyesuaikan
diri terhadap perubahan maka bisa membuatnya mudah stres. Ada beberapa hal dan cara
yang dapat mengurangi tingkat stres selama kehamilan, yaitu:
1.Dukungan Suami
Dukungan suami kepada istri sangat penting dan diperlukan dalam membantu
melewati masa kehamilan. Dengan menumbuhkan rasa percaya diri kepada istri dapat
membuat mentalnya menjadi lebih kuat. Selain itu, membantu istri dalam menyiapkan
kebutuhan calon bayi akan menumbukan rasa aman dan nyaman pada sang istri. Dan dengan
begitu, yang awalnya sang istri takut, cemas, dan stres akan mulai menghilang menjadi
kebahagiaan.
2.Menghindari Pekerjaan yang Beresiko
Pada saat ini, baik di Indonesia maupun di luar negeri, jumlah wanita yang
memiliki pekerjaan cukup banyak. Tetapi pada saat kehamilan, sebuah pekerjaan menjadi
masalah yang cukup dilema sehingga membuat sebahagian wanita stres dalam
memikirkannya. Stres bisa melemahkan kondisi fisik dan mengganggu perkembangan janin.
Jika dihadapi oleh masalah dilema seperti ini, maka tidak ada salahnya meminta dipindahkan
kebagian yang tidak beresiko bagi perkembangan janin atau bahkan meminta cuti dalam
jangka waktu yang lama. Tetapi jika dua hal ini tidak mungkin untuk dilakukan, maka wanita
hamil harus tegas dalam memutuskan pekerjaan yang diambil atau kesehatan bayi.
Dari banyaknya pekerjaan, ada beberapa pekerjaan yang mungkin harus dihidari
oleh wanita yang sedang hamil misalnya ahli di laboatorium, bertani, polisi lalu-lintas, juru
masak, dan pekerjaan yang memerlukan waktu yang lama ketika duduk berjam-jam di depan
layar komputer. Selain itu, jangan pernah menganggap remeh pekerjaan rumah tangga.
Pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan yang lain sama melelahkan dan menguras tenaga dan
pikiran.
3. Melakukan Yoga
Selain mengurangi dan menghilangi stres, yoga dapat mengurangi rasa sakit
punggung dan memelihara kesehatan baik untuk sang ibu atau calon bayi. Berlatih yoga juga
dapat memberi dampak positif yaitu mempermudah dan mempercepat proses kelahiran yang
akan mendatang.
Posisi-posisi berikut ini dapat membantu menyesuaikan diri dengan perubahan
yang ada, yaitu:
 Posisi Mudah
Duduk tegak, luruskan punggung hingga menyangga dengan baik. Letakkan kedua
tangan di lutut.
 Membungkuk ke depan
Regangkan tubuh membungkuk ke depan mulai dari panggul, cobalah untuk
memegang jempol kaki atau lutut. Luruskan tulang punggung dan kaki. Rendahkan
kepala. Tahan selama 30 detik. Luruskan kembali tubuh. Ulangi 2 kali.
 Meregangkan punggung
Telungkuplah dengan posisi kaki rapat, siku terlipat, kening menempel pada lantai.
Perlahan angkatlah tubuh ke arah belakang, tahan bagian perut agar tetap menempel di
lantai, punggung melengkung dan dada condong ke luar. Tahan selama 10 detik, lalu
turunkan tubuh kembali. Ulangi sebanyak 3 kali.
 Posisi kaki
Berlututlah, jatuhkan pantat ke lantai bagian kaki kiri. Tekuklah kaki kanan dan
silangkan ke arah bagian luar lutut kaki kiri. Tegakkan punggung, tangan terpaut di
lutut.
 Memutar
Letakkan tangan kanan ke belakang, pegang pergelangan kaki kanan dengan tangan
kiri. Palingkan kepala ke kanan. Ulangi ke arah kiri.
 Memutar tulang belakang
Setelah membungkuk ke depan dan ke belakang, tulang belakang perlu diputar untuk
menjaga kelenturannya. Cobalah memutar tubuh seperti di atas, mulai dari posisi
duduk, hingga posisi berlutut.
 Relaksasi terakhir
Berbaring terlentang dan tutup mata. Gulingkan kepala dari satu sisi ke sisi lainnya,
lalu kembalilah ke posisi tengah. Tarik napas dalam-dalam. Rentangkan tangan,
dengan telapak ke atas. Kendorkan rahang dan wajah. Diamlah selama 10 menit.
(Elizabeth, 2006)
4. Mengikuti Senam Hamil
Kelas kelahiran adalah suatu program pelatihan untuk menghadapi kelahiran di
bawah bimbingan dokter kandungan atau bidan yang sudah berpengalaman. Tujuan mengikuti
kelas ini adalah mempersiapkan diri ibu hamil secara fisik dan mental. Sering kali ibu hamil
mengalami ketakutan akan rasa nyeri pada saat melahirkan sehingga menyebabkan stres.
Melahirkan memang nyeri, tetapi ditambah dengan rasa takut dan stres justru memperburuk
keadaan. Dengan mengikuti kelas kelahiran, maka ibu hamil dapat mematahkan hubungan
antara rasa nyeri-takut. Disana juga ibu hamil juga dapat bertemu dengan ibu-ibu yang lain
dengan kondisi yang sama sehingga bisa saling bertukar informasi dan memberi dukungan
H. Daftar Pustaka
https://www.popmama.com/pregnancy/third-trimester/amelia-putri/cara-mengatasi-
stres-saat-hamil-yang-bisa-pengaruhi-janin/2
https://id.scribd.com/document/384640444/SAP-Manajemen-Stress-1-pdf
1.

Anda mungkin juga menyukai