Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN MIKROBIOLOGI

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM

DI SUSUN OLEH
1. Amelia Putri Puspitasari B41202004
2. Aqiela fadiya haya B41201987
3. Aurelia Rosa Azaria Putri B41201867
4. Elin Kusumaningsih B41201906
5. Faroh nailatir rohmatika B41201843

DOSEN PENGAMPU :
Ir.Wahyu Suryaningsih, M.Si

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA PANGAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
2021
I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu :
a. Mengenal peralatan yang digunakan untuk analisa mikrobiologi
b. Mengetahui fungsi setiap peralatan dalam analisa mikrobiologi
c. Mendiskripsikan dan menggambarkan setiap peralatan yang digunakan dalam analisa
mikrobiologi

II. DASAR TEORI


Pengenalan terhadap alat-alat laboratorium penting untuk dilakukan, hal ini bertujuan
untuk mengetahui cara kerja dan fungsi penggunaan alat-alat tersebut dengan baik dan benar.
Alat-alat tersebut sangat menentukan dan berperan dalam keberhasilan pelaksanaan
praktikum. Dengan mengetahui fngsi peralatan, maka terjadinya kesalahan prosedur
pemakaian peralatan dapat diminimalisasi. Pengerjaan analisia mikrobiologi diperlukan
beberapa peralatan dasar yang harus dikenal dan dipahami serta teknik penggunaanya.
Beberapa peralatan yang sering digunakan dalam laboratorium mikrobiologi terbagi menjadi
tiga kelompok yaitu : alat-alat gelas dan keramik, alat-alat non glass dan alat elektrik.
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat laboratorium
bertujuanuntuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium,
olehkarena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan
dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada
dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja
atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali
berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan
kata meter seperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang
disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,
barograph (Moningka, 2008).Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat
menggambarkan mengenaikegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat
yang bersangkutan.
Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus.
Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan
khusus lebih banyakdigunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Moningka,
2008).Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar
pekerjaantersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-alat ini dapat
mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Oleh karena itu harus diberikan pelatihan tentang
penggunaan alat-alat tersebut.Penggunaan alat-alat gelas tersebut haruslah sesuai dengan
fungsinya agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatu
kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil yang diperoleh.
Ada beberapa macam alat gelas yang dipakai di laboratorium, antara lain: gelas piala (beker
gelas), erlenmeyer, gelasukur, botol, pipet, corong, tabung reaksi, gelas objek dan gelas
penutup, cawan petri dankamar hitung.Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan
pada analisa kuantitatif, yaitu:Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti
(kualitatif). Untuk alat-alatyang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet.
Sedangkan untuk alat-alat yangtidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan
lainnya. Dalam prakteknya baikanalisa maupun sintesa, sesorang yang mempelajari atau
menekuni bidang kimia pasti akanselalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan
alat-alat dan bahan kimia.

III. ALAT BAHAN

Tabung reaksi, gelau ukur, pipet tetes, pipet ukur, labu Erlenmeyer, Gelas Piala (beaker
glass), Gelas ukur, bunsen berner, mortal dan pestle, batang L (Drugalksy), tabung durham,
jarum inolukum (ose), pinset, rubber bulb (pompa karet), pompa isap dan mikro pipet,
inkubator, autoclave, mikroskop cahaya dan stereo, hot plate dan stirrer, coloni counter, dan
kulkas.

IV. PROSEDUR KERJA

a. Amati bentuk alat dengan seksama


b. Gambar
c. Catat spesifikasi alat
d. Tulis fungsi alat dan prosedur kerja alat

V. PEMBAHASAN
Dalam melakukan praktikum pengetahuan tentang alat laboratorium dan cara
penggunaannya erat kaitannya dengan keberhasilan praktikum dan keselamatan kerja di
laboratorium. Dengan mengetahui fungsi alat akan memudahkan dalam pekerjaan di
laboratorium serta dengan mengetahui prosedurnya bisa lebih hati-hati dalam menggunakan dan
menjadi keselamatan diri dan orang lain.

Alat praktikum beragam jenisnya, namun yang umum digunakan ada tiga jenis, yaitu :
Alat-Alat Gelas dan Keramik, Alat-Alat Non Gelas, Alat-Alat Elektrik. Contoh dari alat-alat
gelas dan keramik : Tabung Reaksi (Reaction Tube / Test Tube, Cawan petri (Petridish), Pipet
Ukur (Measuring Pippete), Pipet tetes (Pasteur Pippete), Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask),
Gelas ukur (Graduated Cylinder), Batang L (L Rod), Mortar dan Pestle, Beaker Glass, Pembakar
Bunsen (Bunsen Burner), Glass Beads, Tabung Durham. Contoh dari alat-alat non gelas Jarum
inokulasi (OSE), Pinset, dan Pipet Filler / Rubber Bulb. Sedangkan contoh dari Alat-Alat
Elektrik diantaranya : Autoclaf (Autoclave), Colony Counter, Biological Safety Cabinet (BSC)
atau Laminar Air Flow, Hot plate stirrer dan Stirre bar, Spektrofotometer, Mikroskop, dan
Inkubator, Shaker.
Banyaknya jenis alat praktikum tentu memiliki karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu,
cara perawatan dan sterilisasi sebelum menggunakan juga berbeda-beda. Meskipun demikian,
sebelum menggunakan alat selalu pastikan bersih dari zat-zat lain yang tidak diperlukan dalam
praktikum agar kesalahan dalam hasil praktikum dapat diminimalisir. Hindari memegang zat
kimia dengan tangan langsung dan tidak disarankan mencium zat kimia apalagi mencicipi.

Nama alat Gambar Spesifikasi Prosedur kerja


Tabung - biasanya terbuat dari kaca 1. Tabung reaksi ini
Reaksi dipangaskan dahulu ke dalam
-Panjang : 23 ; 12 ; 14 ; 22 ; 15
(Reaction gelas kimia yang berisi air
; 16 ; 11 centimeter.
Tube / Test dan selanjutnya dipanaskan
Tube) -Diameternya bervariasi dari menggunakan kompor/heater
2.2 ; 1 ; 1.2 ; 1.9 ; 1.6 pembakar spiritus
centimeter.
2. Memegang Tabung reaksi
- tabung reaksi ada yang harus dijepit oleh penjepit
memiliki tutup ada yang tidak tabung reaksi atau kita
menggunakan sarung tangan
- penggunaan tabung reaksi anti panas agar tangan kita
biasanya bersamaan dengan rak tidak terkena dampak panas
tabung reaksi dan juga penjepit, dari tabung dan selanjutnya
agar memudahkan dibakar langsung di atas api
Cawan petri Terbuat dari plastik atau kaca- cawan petri dalam kondisi
(Petridish) bersih dan bebas dari spesi
-Ukurannya diameter 15 cm
lainnya yang dapat
dapat menampung media
mengganggu perkembangan
sebanyak 15-20 ml
mikroorganisme.
- Diameter 9 cm kira-kira
- ketika meletakkan, tidak
cukup diisi media sebanyak 10
menekan terlalu kuat karena
ml.
akan menyebabkan pecahnya
media kultur.
- setelah selesai meletakkan
mikroorganisme cawan
ditutup dan ditempatkan di
suhu 37°c selama beberapa
hari

Nama alat Gambar Spesifikasi Prosedur kerja


Tabung - biasanya terbuat dari 1. Tabung reaksi ini
Reaksi kaca dipangaskan dahulu ke dalam
(Reaction gelas kimia yang berisi air
-Panjang : 23 ; 12 ; 14 ;
Tube / dan selanjutnya dipanaskan
22 ; 15 ; 16 ; 11
Test Tube) menggunakan kompor/heater
centimeter.
pembakar spiritus
-Diameternya bervariasi
2. Memegang Tabung reaksi
dari 2.2 ; 1 ; 1.2 ; 1.9 ;
harus dijepit oleh penjepit
1.6 centimeter.
tabung reaksi atau kita
- tabung reaksi ada yang menggunakan sarung tangan
memiliki tutup ada yang anti panas agar tangan kita
tidak tidak terkena dampak panas
dari tabung dan selanjutnya
- penggunaan tabung dibakar langsung di atas api
reaksi biasanya
bersamaan dengan rak
tabung reaksi dan juga
penjepit, agar
memudahkan
Cawan Terbuat dari plastik atau - cawan petri dalam kondisi
petri kaca bersih dan bebas dari spesi
(Petridish) lainnya yang dapat
-Ukurannya diameter 15
mengganggu perkembangan
cm dapat menampung
mikroorganisme.
media sebanyak 15-20
ml - ketika meletakkan, tidak
menekan terlalu kuat karena
- Diameter 9 cm kira-
akan menyebabkan pecahnya
kira cukup diisi media
media kultur.
sebanyak 10 ml.
- setelah selesai meletakkan
mikroorganisme cawan
ditutup dan ditempatkan di
suhu 37°c selama beberapa
hari
Pipet ukur - Adapun ukuran - Siapkan pipet ukur
( pipet ukur dan rubble buld,
Measuring sebagai berikut kemudian pasangkan
pippete) rubble buld pada pipet
: 1 ml, 2 ml , 5
ukur. Pastikan rubble
ml, 10 ml, 25 buld terpasangan
ml, 50 ml dan dengan benar
100 ml. - Tekan rubble buld dan
- Pipet ukur Arahkan ujung pipet
biasanya terbuat ke cairan atau larutan
dari bahan kaca yang ingin
dipindahkan,
transparan atau
kemudain lepaskan
gelas tapi tak tekanan pada rubble
jarang juga ada buld, secara otomatis
pipet ukur yang cairan atau larutan
terbuat dari akan masuk ke dalam
plastik yang badan pipet ukur.
transparan, serta Sesuaikan volume
cairan yang ingin
dilengkapi pula
dipindahkan
dengan skala - Setelah volume cairan
ukuran pada atau larutan seudah
dinding pipet sesuai dengan
dalam satuan keinginan, maka
milimeter (ml). pindahkanlah cairan
atau larutan tersebut
ke dalam wadah yang
sudah disiapkan.

Pipet tetes Ukuran dari pipet ini a - Fungsi dari pipet


(Pasteur hingga 1000 ml, tetes adalah
pippete) untuk pipet berukuran mengambil cairan
volume 1 sampai 1000 dengan skala tetesan
μl dinamakan kecil.
mikropipet atau Prinsip pipet tetes adalah
micropipettes, penerapan tekanan udara
sedangkan yang dalam tabung yang
berukuran volume lebih besarannya diatur dari
besar dinamakan seberapa kuat kita memencet
makropipet atau bagian karet di ujung pipet
macropipettes. tetes. Cairan bisa masuk ke
dalam tabung pipet
tetes dengan cara
memperkecil tekanan di
dalam badan pipet.
Labu Berfungsi untuk :
erlenmeyer - Ukuran : 25 ml, - mengukur serta
(erlemeyer 50 ml, 100 ml, mencampur bahan-
flask) 250 ml, 300 ml, bahan analisa
500 ml, 1000 - Tempat untuk
ml. melakukan titrasi
- Bahan dasar : bahan
kaca (umumnya - Sebagai wadah untuk
kaca borosilikat menampung larutan,
ataupun dari bahan yang padat
plastik) maupun cairan
Cara
Menggunakan Erlenmeyer da
lam proses titrasi :
1. Pegang
leher erlenmeyer,
masukkan larutan
yang akan dititrasi.
2. Diguncangkan
dengan perlahan -
lahan dan hati -
hati serta lihat
perubahan warna
yang terjadi.

Gelas ukur Gelas ukur mempunyai - Gelas


(graduated bentuk seperti pipa ukur adalah peralatan
cilynder) yang mempunyai laboratorium umum
kaki/kedudukan yang digunakan untuk
sehingga dapat mengukur
ditegakan. Pada bibir volume cairan.
atasnya terdapat bibir - Cara penggunaan:
tuang untuk gelas ukur dipegang
memudahkan dalam dengan tangan dan ibu
menuang larutan atau jari menuju batas
cairan. Pada badanya volume yang di
terdapat skala dan kehendaki. Gelas
dibagian atas terdapat ukur diangkat
tulisan yang sehingga batas
menyatakan volume setinggi mata
kapasitas gelas dan cairan dituangkan
ukur tersebut. sampai batas volume.
Batang L batang L terbuat Fungsi dari batang L ini
(L rod) dari borosilikat (umum Untuk meratakan sampel
dikenal sebagai pyrex). yang dimasukkan kedalam
media yang ada di cawan
petridish dengan cara diputar.

Mortal dan Mortar adalah bagian Mortar dan Pestle adalah


pastle wadahnya, alat yang digunakan untuk
sedangkan pestle adalah menghancurkan suatu bahan
bagian batang yang atau sample seperti daun,
dipegang. akar, seedling, biji, dan lain-
lain, untuk tujuan isolasi
DNA, RNA, atau protein.
cara menggunakan mortar
dan alu di laboratorium:

1.Pastikan mortar dan alu


dalam keadaan bersih tanpa
ada kontaminasi dari sisa-
sisa bahan sebelumnya. Jika
kotor maka bisa dibersihkan
dengan
menggunakan akuades dan
tisu kering.

2.Masukan sampel kedalam


mortar dan tumbuk dengan
perlahan menggunakan alu.

3.Jika sampel sudah halus


maka bisa digunakan untuk
analisa pengujian
selanjutnya.
Beaker - Terdapat - Gelas yang sering
glass beberapa ukuran disebut gelas piala
untuk gelas ini, dan gelas kimia ini
mulai dari 25 adalah alat
mL hingga 3 L. laboratorium yang
berfungsi sebagai
- Gelas beaker penampung. Alat
terbuat dari berbentuk silinder
bahan dengan alas datar ini,
borosilikat atau biasa digunakan untuk
plastik. bahan kimia dengan
sifat korosif yang
- Gelas ini juga terbuat dari PPTE.
biasanya bisa - Beaker berbeda
ditutup dengan dengan labu
menggunakan erlenmeyer yang
kaca pengamat. terlihat dari sisinya
Tujuannya yang lurus dan
adalah agar bukannya miring.
cairan yang ada Biasanya beaker lebih
di dalamnya sering digunakan
terhindar dari dalam percobaan
yang namanya kimia dasar. Beaker
kontaminasi dapat ditutup dengan
serta penyusutan kaca pengamat untuk
suatu zat. mencegah
Adapun ciri kontaminasi dan
khusus yang penyusutan zat.
dimiliki oleh Beaker seringkali
gelas ini dibubuhi dengan
biasanya ukuran yang terdapat
memiliki skala pada sisi beaker yang
ukuran di mengindikasikan
samping volume tertampung.
luarnya.
Sebagai contoh, beaker
dengan volume 250 mL
ditandai dengan garis-garis
yang mengindikasikan
volume zat tertampung
sebesar 50, 100, 150, 200,
dan 250 mL. Keakuratan
ukuran ini sangat bervariasi.
-
Pembakar Pembakar Bunsen 1.Pastikan lubang udara pada
Bunsen(Bun terdiri dari tabung logam
bunsen dalam kondisi ditutup,
vertical yang terhubung ke
sen burner) dalam sumber bahan yaitu dengan cara
bakar gas (burner tube) memutar collar untuk
dengan lubang menutup lubang udara.
pemasukan udara (collar)
2. Tutup katup pasokan lokal
dengan cara memutar
pegangan dan pastikan
saluran gasnya aktif
3. Tutup katup jarum pada
bagian bawah alat pembakar.
4. Buka katup pasokan lokal
dengan cara memutar bagian
pegangan.
5.Buka katup jarum bagian
bawah alat pembakar sampai
terdengan desis gas.
6. Letakkan nyala api pada
bagian atas tabung.

7. Nyalakan keran gas secara


perlahan untuk mengatur api

Glass Glass beads merupakan digunakan untuk


Beads manik-manik atau bola meratakan suspensi biakan
gelas kecil (umumnya dengan menyebarkan
berdiameter 3 mm) beberapa butir di atas
permukaan
agar dan digoyang merata.
Glass beads
digunakan pada teknik
spread plate
yang
fungsinya sama dengan
batang L atau
Spreader
.
Tabung Tabung durham Dalam penggunaannya,
Durham berbentuk mirip dengan maka tabung durham itu
tabung reaksi, namun ditempatkan terbalik di dalam
ukurannya lebih kecil. tabung reaksi yang lebih
besar dan tabung ini
kemudian diisi dengan
medium cair. Setelah
seluruhnya disterilkan, dan
medium sudah dingin, maka
dapat dilakukan inokulasi.
Jika bakteri yang
ditumbuhkan dalam media
tersebut memang
menghasilkan gas, maka gas
akan tampak sebagai
gelembung pada dasar tabung
durham (Dwidjoseputro,
1998).
Jarum alat untuk Cara penggunaan: Jarum Ose
Inokulasi memindahkan kultur disentuhkan pada
(OSE) dari satu media ke bagian mikrobia kemudian
media menggosokkan pada kaca
lain. Jarum inokulum preparat untuk diamati
biasanya terbuat dari
kawat nichrome atau
platinum sehingga
dapat berpijar jika
terkena panas
Pinset Alat pembantu dalam alat bantu yang berfungsi
mengambil preparet untuk menjepit atau
segar agar tidak menggenggam suatu objek
terkontaminasi. Alat ini yang kecil atau objek lainnya
terbuat dari besi. yang tak bisa dipegang oleh
Pinset chirurgis tangan secara langsung atau
bisa juga untuk mengambil
Piset chirurgis atau
atau menarik beberapa
sirurgis memiliki
objek kecil atau pun yang
bentuk gerigi yang
sangat lembek(lembut).
menjadi ciri khasnya.
mengoperasikan pinset
Terdapat pinset
menggunakan ibu jari dan
chirurgis dengan
dua atau tiga anak jari dalam
susunan dua gigi pada
satu tangan dengan mekanan
satu bidang. Namun,
bagian tengah dari kedua
ada pula yang memiliki
bilah atas dan bawah dengan
3 – 4 gigi pada dua
bidang. Jenis pinset begitu, pinset bisa
menggenggam objek atau
chirurgis adalah yang
paling sering digunakan jaringan kecil dengan tepat.
oleh dokter untuk
mejahit luka.

Pinset splinter
Dibandingkan dengan
pinset chirurgis, ukuran
yang lebih kecil dengan
panjang sekitar 12
sentimeter. Bentuk
ujung pinset splinter
juga tidak bergerigi,
namun runcing dan
tajam. Sama seperti
pinset chirurgis, jenis
pinset ini juga
digunakan dalam dunia
medis terutama pada
tindakan bedah.

Pinset anatomis
Sepintas, pinset
anatomis akan terlihat
mirip dengan pinset
chirurgis karena
bentuknya yang hampir
sama. Meski sama-
sama memiliki ujung
bergerigi, pinset
anatomis tidak memiliki
gigi dengan ukuran
yang beragam seperti
pada pinset chirurgis,
sebab seluruh giginya
rata

Pinset agrave
Dikenal juga dengan
istilah suture clip
applying forceps, jenis
pinset agrave juga
umum digunakan untuk
tindakan pengobatan
luka. Fungsi pinset
agrave ini sendiri
adalah untuk menjepit
elips pada bagian luka.
Tujuannya agar luka
tidak terbuka kembali
sehingga bisa sembuh
dengan lebih cepat.

Pipet 1. Katup Aspirate ( A) Cara Menggunakan


Filter/Rub Katup aspirate Rubber Bulb
ber Blub biasanya terletak 1. Pasang ujung pipet
dibagian atas dan dibagian bawah rubber bulb
disimbolkan dengan dengan cara sedikit ditekan.
huruf A.
Katup ini berfungsi 2. Setalah pipet
untuk mengeluarkan dihubungkan dengan Ruber
udara yang ada bulb angkat dengan kedua
didalam filler. tangan, tangan kanan
2. Katup Suction (S) memegang ruber bulb dan
Katup Suction tangan kiri memegang pipet
biasanya terletak secara perlahan. Arahkan
dibagian tengah dan pipet ke larutan /cairan yang
disimbolkan dengan akan diambil / disedot
huruf S dengan menggunakan tangan
Katup ini berfungsi kiri. Tekan katup Aspirate(A)
untuk menyedot larutan kemudian kempeskan Rubber
. bulp agar angin yang
3. Katup Exhaust (E) terperangkap didalam ruber
Katup Exhaust bulb keluar.
biasanya terletak
dibagian bawah dan 3. Setelah angin dikeluarkan
disimbolkan dengan sedot cairan dengan menekan
huruf E katup Suction (S), jangan
Katup ini berfungsi sampai melebihi skala
mengeluarkan caairan pipet dan jangan sampai
yang ada didalam pipet larutan masukkan ke rubber
bulb karena hal ini dapat
menyebabkan rubber bulb
cepat rusak

4. Setelah pipet terisi dengan


larutan atau cairan sesuai
yang dibutuhkan kemudian
keluarkan larutan cairan ke
tempat lain dengan cara
mengangkat dengan kedua
tangan seperti langkah no 1.
Arahkan pipet ke dalam
tempat lain. Sesuai volume
yang dikehendaki dengan
cara menekan katup Exhaust
(E) secara perlahan-lahan
dan dalam posisi pipet tegak
lurus, tunggu bebearapa
sampai larutan sudah keluar
dengan sempurna.
Autoclafe Autoclave adalah alat Cara penggunaan autoklaf
(Autoclav untuk mensterilkan yaitu sebagai berikut.
e) berbagai macam alat a) Sebelum melakukan
dan bahan yang sterilisasi cek dahulu
digunakan dalam banyaknya air dalam
mikrobiologi autoklaf. Jika air
menggunakan uap air kurang dari batas yang
panas bertekanan. ditentukan maka dapat
ditambah air sampai batas
Tekanan yang tersebut. Gunakan air hasil
digunakan pada destilasi, untuk menghindari
umumnya 15 Psi atau terbentuknya kerak dan
sekitar 2 atm dan karat.
dengan suhu 121oC b) Masukkan peralatan dan
(250oF). bahan. Jika mensterilisasi
botol bertutup ulir maka
Jadi, tutup harus dikendurkan.
tekanan yang bekerja ke c) Tutup autoklaf dengan
seluruh permukaan rapat lalu kencangkan baut
benda adalah 15 pon pengaman agar tidak ada uap
tiap inchi2 (15 Psi = 15 yang keluar dari bibir
pounds per square autoklaf. Klep pengaman
inch). Lama sterilisasi jangan dikencangkan terlebih
yang dilakukan dahulu.
biasanya 15 menit d) Autoklaf dinyalakan,
untuk 121oC. diatur timer dengan waktu
minimal 15 menit pada suhu
121oC.
e) Ditunggu sampai air
mendidih sehingga uapnya
memenuhi kompartemen
autoklaf dan terdesak keluar
dari klep pengaman.
Kemudian klep pengaman
ditutup (dikencangkan) dan
ditunggu sampai selesai.
Penghitungan waktu 15
menit dimulai sejak tekanan
mencapai 2 atm
f) Jika alarm tanda selesai
berbunyi maka tunggu
tekanan dalam kompartemen
turun hingga sama dengan
tekanan udara di lingkungan
(jarum pada preissure
gauge menunjuk ke angka
nol). Kemudianklep-klep
pengaman dibuka dan
keluarkan isi autoklaf dengan
hati-hati.

Colony 1. Hubungkan stop kontak


Colony Counter Adalah
Counter dengan sumber tenaga.
alat bantu yang digunakan
2. Nyalakan alat dengan
untu menghitung koloni
menekan tombol ‘ON’.
bakteri yang ditumbuhkan
3. Reset jumlah
dimedia yang disimpan
perhitungan hingga
dalam cawan petridish.
menunjuk angka ‘0’.
Jenis colony counter ada
4. Letakkan cawan petri
yang otomatis dan semi
yang berisi koloni
otomatis, untuk yang
bakteri yang akan
otomatis adalah
dihitung di atas meja
penghitungan jumlah
yang dilengkapi dengan
sudah dilakukan secara
skala.
otomatis oleh sistem
5. Tandai koloni dengan
komputerisasi.
mengarahkan pulpen ke
meja skala.
6. Hitung koloni bakteri
yang terpisah.
7. Lihat koloni dengan
bantuan kaca pembesar.
8. Matikan alat dengan
menekan tombol
‘OFF’.
Biological Biological Safety Cabinet 1. Hidupkan lampu UV
Safety merupakan area kerja selama 2 jam, selanjutnya
Cabinet laboratorium dengan matikan segera sebelum
(BSC) atau ventilasi udara yang telah mulai bekerja
Laminar Air direkayasa untuk 2. Pastikan kaca penutup
Flow mengamankan pekerja terkunci dan pada posisi
yang bekerja dengan terendah
sampel material,
3. Nyalakan lampu neon dan
lingkungan dan sampel
blower
material dari kemungkinan
bahaya terkontaminasi 4. Biarkan selama 5 menit

atau menimbulkan 5. Cuci tangan dan lengan


penyebaran bakteri atau dengan sabun gemisidal /
virus yang bersifat alkohol 70 %
patogen.
6. Usap permukaan interior
BSC dengan alkohol 70 %
atau desinfektan yang cocok
dan biarkan menguap

7. Masukkan alat dan bahan


yang akan dikerjakan,
jangan terlalu penuh
(overload) karena
memperbesar resiko
kontaminan

8. Atur alat dan bahan yang


telah dimasukan ke BSC
sedemikian rupa sehingga
efektif dalam bekerja dan
tercipta areal yang benar-
benar steril

9. Jangan menggunakan
pembakar Bunsen dengan
bahan bakar alkohol tapi
gunakan yang berbahan
bakar gas.

10. Kerja secara aseptis dan


jangan sampai pola aliran
udara terganggu oleh
aktivitas Kerja

11. setelah selesai bekerja,


biarkan 2-3 menit supaya
kontaminan tidak keluar
dari BSC

12. Usap permukaan interior


BSC dengan alkohol 70 %
dan biarkan menguap lalu
tangan dibasuh dengan
desinfektan

13. Matikan lampu neon dan


blower
Hot plate Hotplate merupakan 1. Hubungkan alat dengan arus
stirrer dan peralatan laboratorium listrik.
Stirre bar kimia yang berbentuk alas 2. Masukkan bahan yang akan
kotak dengan mesin dipanaskan ke dalam beaker
pemanas dan digunakan glass dan masukkan juga
untuk memanaskan magnetic stirer ke dalamnya.
campuran zat 3. Lalu letakkan beaker glass
kimia/sampel. Sedangkan tersebut ke atas piringan Hot
stirrer bar (magnetic Plate.
stirrer) adalah sebuah alat 4. Putar tombol suhu ke suhu
yang mirip seperti tiang yang dikehendaki.
yang terletak di samping 5. Putar juga tombol magnetic
hotplate, tiang ini yang stirer sampai stabil.
berfungsi untuk 6. Biarkan sampai bahan
menghomogenkan suatu mendidih.
larutan dengan 7. Setelah mendidih putar
pengadukan yang teartur. tombol suhu dan tombol
magnetic stirer ke angka nol.
8. Angkat beaker glass
menggunakan hot hands.
9. Terakhir, lepaskan hubungan
arus listrik.

Spektrofotom Alat yang digunakan 1. Sampel dilarutkan dalam


eter untuk mengukur tingkat pelarut
kekeruhan, yaitu 2. Sampel dimasukkan dalam
konsentrasi sel mikroba kuvet
dalam suatu larutan. Dasar 3. Dalam keadaan tertutup, atur
kerjanya adalah mengukur T = 0% (dalam beberapa
kerapatan sel dalam instrumen, ini disebut 0%T.
larutan atau media cair Dark current control)
yang mengandung 4. Dalam keadaan terbuka, atur
sejumlah mikrobia dalam T = 100% (A=0). Gunakan
OD (optical density = cell penuh dengan pelarut
jumlah cahaya yang murni
diarbsorpsi dan 5. Masukkan sampel dan ukur
disebarkan). %T (atau A)

Mikroskop Mikroskop cahaya Mikroskop cahaya 1. Letakan mikroskop pada


meja yang datar dan stabil,
• Menggunakan beberapa
pastikan meja kokoh dan
lensa (Lensa mata, Lensa
tidak mudah goyah.
obyektif)
• Bayangan objek bisa 2. Jika mikroskop

diperbesar 4X – 1.500X. menggunakan sumber

• Biasanya digunakan untuk listrik untuk media

mengamati morfologi pengamatan objek, pastikan

objek. kabel mikroskop


Mikroskop elektron • Objek yang diamati bisa menjangkau sumber listrik

dalam keadaan hidup dan hubungkan.

maupun mati, dengan 3. Sediakan objek yang akan


syarat harus tembus diamati dengan mikroskop
cahaya dan tidak lebih dari dan letakan dekat dengan
5 mikron. mikroskop.
• Mikroskop cahaya 4. Kendurkan terlebih dahulu
digunakan secara manual, makrometer supaya
jadi pengamat dapat penempatan objek pada
secara langsung melihat meja preparat bisa
bentuk, warna, maupun dilakukan dengan mudah.
gerakan objek melalui
5. Preparasi sample atau objek
lensa okuler.
yang akan diamati dengan
• Dapat mengamati objek
mikroskop lalu letakan pada
dengan ukuran 0,25 meja preparat dan jepit.
mikrometer 6. Putar revolver untuk
• Ada dua jenis mikroskop memilih perbesaran yang
cahaya berdasarkan dibutuhkan (4x, 10x, 40x
jumlah lensa okulernya, atau 100x) untuk
yaitu mikroskop mengamati objek.
monokuler (berlensa
7. Nyalakan lampu untuk
okuler 1) dan binokuler
mengamati objek pada meja
(berlensa okuler 2).
preparat, jika anda
Sedangkan dari jenis
menggunakan mikroskop
cahaya yang digunakan,
dengan pencahayaan
ada mikroskop cahaya
alami(cahaya matahari)
konvensional yang
anda perlu melakukan
memanfaatkan cahaya
setting cermin untuk
alami dan mikroskop
memfokuskan cahaya pada
iluminasi cahaya lampu.
objek.
Mikroskop Elektron 8. Mulai amati objek yang
telah ditempatkan pada
• Pengamat dapat
meja preparat, jika anda
mengamati objek
menggunakan mikroskop
berdasarkan gambar yang
tipe monokuler, anda hanya
ditampilkan pada layar
bisa mengamati dengan
monitor.
salah satu mata. Jika anda
• Pembesaran bayangan
menggunakan mikroskop
objek bisa mencapai sejuta
tipe binokuler anda bisa
kali. Dengan mikroskop
mengamati dengan kedua
elektron, pengamat bisa
mata. Dan jika anda
mengamati bagian-bagian
menggunakan tipe
sel seperti organel,
mikroskop trinokuler
membran plasma, bahkan
dengan kamera yang sudah
DNA. terpasang dengan baik, anda
• Objek yang diamati bisa melihat dalam monitor
haruslah dalam keadaan yang tersedia.
mati dengan ukuran yang 9. Beberapa jenis mikroskop
sangat kecil yang memiliki beberapa
diletakkan dalam ruang makrometer dan
hampa udara sehingga mikrometer pada satu unit
bisa ditembus oleh mikroskop, hal ini
elektron. memudahkan anda dalam
• Mikroskop elektron mengamati objek.
terbagi menjadi dua jenis,
10. Putar makrometer atau
yaitu mikroskop elektron
mikrometer pada pada
pemindai (SEM: Scanning
preparat(geser kanan-kiri)
Electron Microscope) dan
untuk menempatkanya pada
mikroskop elektron
posisi yang sesuai.
transmisi
(TEM: Transmission 11. Putar makrometer atau

Electron Microscope). micrometer pada lengan


mikroskop(geser atas-
bawah) untuk
memfokuskan objek yang
sedang diamati.

12. Mikroskop yang baik


memiliki fitur lampu yang
bisa di atur tingkat
kecerahannya(terang-
redup).

13. Aturlah revolver lensa


untuk memilih perbesaran
yang diinginkan, pastikan
ketika mengatur revolver
lensa perbesaran, jarak
antara meja preparat dengan
lensa objektif cukup jauh,
sehigga tidak terjadi
gesekan antara keduanya.
14. Seiring dengan seringnya
menggunakan mikroskop,
tentu kita akan lebih mahir
memainkan instrument-
instrument pada mikroskop,
namun tetaplah berhati-hati
dalam menggunakannnya.
Inkubator Inkubator adalah alat 1. Hubungkan kabel power ke
untuk menumbuhkan atau stop kontak.
menginkubasi mikroba 2. Nyalakan alat
pada suhu yang terkontrol. 3. Sesuaikan suhu di dalam
Alat ini dilengkapi dengan inkubator bersama dengan
pengatur suhu dan pengatur menekan tombol set.
waktu. Kisaran suhu untuk Sambil menekan tombol set,
inkubator produksi Heraeus putarlah tombol di sebelah
B5042 misalnya adalah 10- kanan atas tombol set sampai
70oC. Fungsi lain alat raih suhu yang di inginkan.
ini digunakan untuk 4. Setelah suhu yang diinginkan
menyimpan biakan murni selesai diatur, lepaskan
mikroba. Alat ini dilengkapi tombol set. Inkubator akan
dengan pengatur suhu dan mengatur setingan suhu
kelembaban. Suhu di dalam secara otomatis sehabis
inkubator bersifat konstan
beberapa menit.
dan dapat diatur sesuai 5. Siapkan sampel (kultur
dengan tujuan inkubator. mikroorganisme) yang akan
diinkubasikan, lantas letakan
di dalam rak yang terdapat di
dalam inkubator tersebut.
6. Kemudian masukkan tempat
pembiakan berisi
mikroorganisme (sampel
kultur) yang akan berkenan
di inkubasi. Jika
menggunakan cawan petri,
maka bungkus bersama
dengan kertas khususnya
dahulu.
Shaker Shaker merupakan alat 1. Nyalakan shaker dengan
yang berfungsi untuk menghubungkan alat pada
menghomogenkan kultur sumber listrik.
cair dengan tujuan 2. Aktifkan mesin dengan
memberikan oksigen menekan
yang cukup untuk tombol “Power”. Tombol ini
mikroba. Alat yang biasanya terletak di bagian
digunakan sebagai tempat depan mesin shaker.
medium dan mikroba 3. Letakkan sampel pada
adalah erlenmeyer. bagian platform. Perlu
Kecepatan dari alat ini diperhatikan, gunakan wadah
dapat diatur sesuai dengan penampung sampel yang
yang diinginkan dengan sesuai dengan jenis shaker.
satuan rpm Misalnya, untuk platform
shaker gunakanlah wadah
penampung beralas datar
seperti labu erlenmeyer agar
sampel tetap stabil.
4. Atur kecepatan getaran
dengan memutar tab
“Speed”. Beberapa
jenis shaker mungkin
memiliki pengaturan
tambahan seperti sudut ayun
dan arah gerakan, Anda
tinggal menyesuaikannya
saja.
5. Biarkan alat melakukan
proses homogenisasi.
6. Hentikan alat jika sampel
telah terlihat homogen.

VI. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada setiap alat yang digunakan dalam praktikum ini memiliki nama dan fungsinya
masing-masing, sehingga diperlukan pengenalan terhadap alat-alat yang akan
digunakan.
2. Penguasaan dan pemahaman dalam penggunaan alat-alat akan sangat membantu dalam
praktikum mikrobiologi ini.
3. Alat-alat pada laboratorium mikrobiologi terbagi atas alat-alat yang terbuat dari gelas,
alat-alat sterilisasi, mikroskop, dan alat-alat lain. Yang termasuk alat-alat gelas antara
lain tabung reaksi, tabung durham, erlenmeyer, gelas ukur, pipet tetes, cawan petri dan
penutup, batang L, gelas kimia dan labu ukur.Yang termasuk alat-alat sterilisasi yaitu
otoklaf, oven, dan bunsen. Sedangkan yang termasuk alat-alat lain yaitu colony
counter, ikubator, ose, rak tabung, neraca analitik, spektrofotometer, kulkas, dan
laminary air flow
VII. DAFTAR PUSTAKA

Fungsi tabung reaksi dan cara penggunaannya. http://www.alatlabor.com/article/detail/272/cara-


menggunakan-tabung-reaksi diakses 15 Maret 2021
pengertian cawan pentri ,fungsi, penemuan dan cara penggunaannya.
https://www.amongguru.com/pengertian-cawan-petri-fungsi-penemuan-dan-cara-menggunakan/,
diakses 15 Maret 2021
http://www.saka.co.id/news-detail/menghitung-koloni-dengan-colony-counterub, fkh. 2011. Cara
menggunakan colony counter
https://fkh.ub.ac.id/wp-content/uploads/2011/06/Dokumen%20Mutu-
Instruksi%20Kerja/a/01300%2006115%20IK%20Pemakaian%20Colony%20Counter.pdf
labsatu, news. Cara menggunakan biosafety cabinet
https://news.labsatu.com/5-tips-cara-menggunakan-biosafety-cabinet/ ibs. Cara menggunakan
shaker laboratorium
https://ibs.co.id/id/cara-menggunakan-shaker-laboratorium/ andaruom. Pengertian shaker
laboratorium https://andarupm.co.id/shaker-laboratorium/
alatlabor61. 2019. Cara menggunakan hot place dan magnetic stirer
https://alatlabor61.wordpress.com/2019/12/12/cara-menggunakan-hot-plate-dan-magnetic-stirer/
uii, chemistry. Cara enggunakan spektrofotometer

https://chemistry.uii.ac.id/prosedur-dan-instrumentasi-dalam-analisis-spektrofotometer-uv-vis/

https://www.amongguru.com/fungsi-pembakar-bunsen-dan-cara-kerjanya-dilengkapi-gambar/
https://studylibid.com/doc/1030099/penuntun-praktikum-mikrobiologi
http://danang-kurang-
kerjaan.blogspot.com/2011/05/mikrobiologi.html#:~:text=Tabung%20Durham%20berfungsi%2
0untuk%20menangkap,biasa%20digunakan%20dalam%20medium%20cair.&text=Jika%20bakte
ri%20yang%20ditumbuhkan%20dalam,durham%20(Dwidjoseputro%2C%201998).
http://www.infolaborat.com/2015/09/rubber-bulb-pipet-
filler.html#:~:text=Arahkan%20pipet%20ke%20larutan%20%2Fcairan,terperangkap%20didala
m%20ruber%20bulb%20keluar.
https://alatlabor61.wordpress.com/2019/11/12/fungsi-pinset-
laboratorium/#:~:text=Pinset%20adalah%20alat%20bantu%20yang,yang%20sangat%20lembek(
lembut).

Anda mungkin juga menyukai