Anda di halaman 1dari 6

Tamadhir Thaharanil BM

11170340000080
TUGAS_UAS_PENGHANTAR_FILSAFAT_ISLAM_KELAS B

1. Mengapa Fisafat memiliki nilai penting bagi manusia ?


Pada dasarnya semua manusia berfilsafat, karena filsafat merupakan fitrah dari
diri kita yaitu rasa ingin tau yang kita miliki. Sebab kenapa filsafat termasuk ke dalam
kelompok ilmu-ilmu budaya (humaniora, humanities). Berbeda dari ilmu sosial yang
mengandalkan pada penelitian penelitian dan pembuktian empiris, filsafat—betapapun
bukannya tak memanfaatkan hasil-hasil pengamatan empiris sebagai bahan pemikiran—
berhenti pada spekulasi-spekulasi. Betapapun demikian, istilah spekulasi di sini tak boleh
dipahami sebagai dugaan-dugaan yang bersifat sembarang (arbitrer). Justru sebaliknya,
filsafat dikenal dengan kesetiaannya yang luar biasa kepada prosedur berpikir yang ketat
(rigorous). Filsafat bisa mengambil peranan, yaitu untuk membuka wawasan berpikir
umat untuk bersikap lebih sophisticated, adil, dan apresiatif dalam meneliti berbagai
agama dan kepercayaan yang dianut oleh berbagai kelompok manusia.

2. Bagaimana Filsafat dapat hadir di dunia Islam.


Filsafat sudah berkembang di Yunani sebelum Masehi. Pengaruh kebudayaan
Yunani baru nampak pada masa Dinasti Abbasiyah karena orang-orang Persia pada masa
itu memiliki peranan penting dalam struktur pemerintahan pusat. kemudian mereka juga
tertarik pada filsafat dan ilmu pengetahuan lainnya. Perhatian pada filsafat meningkat
pada zaman Khalifah Al-Makun (198-218 H/813-833 M).
Dengan menilai sesuatu berdasarkan bukti pemikiran yang digagas para filosof sumber
segala sesuatu Tuhan. Dalam sejarah perkembangan Islam, Nabi Sulaiman merupakan
Cikal bakal keberadaan filsafat Yunani.

Adapula pendapat Filsafat berasal dari Keldania (sekarang Irak), kemudian pindah
ke Mesir, lalu ke Yunani, Suryani, dan akhirnya sampai ke negeri Arab. Filsafat pindah
ke negeri Arab setelah datangnya Islam. Karena itu filsafat yang pindah ke negeri Arab
ini dinamakan filsafat Islam. Walaupun di kalangan para sejarawan banyak yang berbeda
pendapat dalam penamaan filsafat yang pindah ke Arab tersebut. Namun kebanyakan di
antara mereka menyimpulkan, bahwa filsafat yang pindah tersebut adalah filsafat Islam
(Al-Ahwani, 1984:2). Dalam perspektif Islam, filsafat merupakan upaya untuk
menjelaskan cara Allah menyampaikan kebenaran atau yang haq dengan bahasa
pemikiran yang rasional.
3. Ada 3 Madrasah Filsafat Islam jelaskan kekhususan masing2 Madrasah dan
perbedaan satu dengan lainnya.
Filsafat Islam adalah ilmu yang membahas hakikat wujud sebagaimana adanya
yang mana memiliki 3 cabang madrasah, antara lain :
1. Madrasah al-Masya’iyyah (peripatetik) oleh Ibnu Sina
2. Madrasah al-Isyraqiyyah (iluminasi) oleh Syaikh Suhrawardi
3. Madrasah al-Hikmah al-Muta’aliyah oleh Mulla Shadra

Masyaiyyah (Peripatetik) - Ibnu Sina dll: Aliran ini menggunakan metode


RASIONAL, yaitu memulai dengan premis-premis untuk membentuk dalil hingga
sampai kepada kesimpulan. Mereka tidak mau menggunakan metode lain. Karena
langkah-langkah yang dilakukan nalar/rasio/akal dari premis hingga kesimpulan
itulah maka mereka disebut Peripatetis

Isyraqiyyah (Iluminasi)-Suhrawardi: Bagi Suhrawardi,agar dapat


diketahui,sesuatu harus terlihat seperti apa adanya (kama huwa). Dengan
demikian, pengetahuan yang diperoleh memungkinkannya tidak membutuhkan
definisi (istighma ‘an al-ta’rif). Misalnya, warna hitam. Warna hitam hanya bisa
diketahui jika terlihat seperti apa adanya, dan sama sekali tidak bisa didefinisikan
oleh dan untuk orang yang tidak pernah melihat sebagaimana adanya.
Kongkritnya dalam hal ini, Suhrawardi menuntut bahwa subjek yang mengetahui
harus berada dan memahami objek yang dilihat secara langsung tanpa penghalang
apa pun

Mutaaliyyah - Mulla Sadra: Sebuah pemikiran logis yang digabungkan


(Sintesis) dengan pemikiran irfani (visi spiritual) dan burhani (demonstrasi).

4. Apa karya Filsafat yg ditulis oleh al-Farabi dan karya filsafat yg ditulis Ibn Sina?
Karya Al-Farabi yang paling terkenal adalah Al-Madînah Al-Fâdhilah
(Kota atau Negara Utama) yang berkenaan dengan pencapaian kebahagiaan
melalui kehidupan politik, dan hubungan antara rezim yang paling baik menurut
pemahaman Plato dan hukum Ilahiah Islam. dan karya Ibnu Sina adalah buku Al-
Isyârât wa Al-Tanbîhât yang merupakan salah satu karyanya yang telah matang.
Ibnu Sina memfokuskan diri pada metode tasawuf, hal tersebut dapat dilihat pada
judul-judul pada buku tersebut salah satunya adalah Maqâmât Al-‘Ârifîn
(Kedudukan-Kedudukan Para ‘Arif/Sufi)

5. Jelaskan berdasarkan perspektif Masyaiyyah. Jika seseorang mengalami


kecelakaan dan terjadi pendarahan yg menyebabkan darahnya habis apakah masih
memungkinkan Allah tetap membuat hidup orang tersebut ? jelaskan
argumentasinya.
Menurut perspektif Masyaiyyah, Allah tidak mengatur aspek-aspek partikular
seperti bagaimana manusia berperilaku, berfikir begitupun bagaimana manusia
menghadapi kematiannya. Adapun hal-hal yang bersifat spesifik dari alam diatur oleh
malaikat, sehingga pada kejadian atau fenomena yang telah disebutkan kembali pada
hukum alam.

5. Bagaimana alam semesta yg tidak sempurna ini dapat tercipta dari Zat yang
Maha Sempurna ?
Terdapat penurunan derajat kesempurnaan dalam proses peciptaan alam semesta
dari yang maha sempurna, hal ini bisa terlihat pada teori emanasi al-farabi Bahwa
penciptaan alam semesta ini tiada lain merupakan pancaran dari Yang Satu. Emanasi
dalam pemikiran Al-Farabi adalah Tuhan sebagai akal, berpikir tentang diri-Nya, dan dari
pemikiran itu timbul suatu maujud lain.

Wujud pertama yang keluar dari Tuhan disebut Akal Pertama, mengandung dua
segi. Pertama segi hakikatnya sendiri yaitu wujud yang mumkin. Kedua segi lain yaitu
wujudnya yang nyata yang terjadi karena adanya Tuhan sebagai Dzat yang
menjadikan. Dari pemikiran Akal pertama dalam kedudukannya sebagai wujud yang
wajib karena Tuhan, dan sebagai wujud yang mengetahui dirinya maka keluarlah Akal
Kedua. Dari Akal Kedua timbullah Akal Ketiga dan langit kedua atau bintang-bintang
tetap (al-kawakib ats-tsabitah) beserta jiwa Dari Akal Ketiga keluarlah Akal Keempat
dan planet Satumus , juga beserta jiwanya. Dari Akal Keempat keluarlah Akal Kelima
dan planet Yupiter beserta jiwanya. Dari Akal Kelima keluarlah Akal Keenam dan planet
Mars beserta jiwanya. Dari Akal Kesembilan keluarlah Akal Kesepuluh dan
bulan . Dengan demikian maka dari satu akal keluarlah satu akal dan satu planet beserta
jiwanya. Dari Akal Kesepuluh sesuai dengan dua seginya yaitu wajibul-wujud karena
Tuhan maka keluarlah manusia beserta jiwanya.

Dari Akal Kesepuluh sesuai dengan dua seginya yaitu wajibul-wujud karena
Tuhan maka keluarlah manusia beserta jiwanya. Dan dari segi dirinya yang merupakan
wujud yang mumkin, maka keluarlah empat unsur dengan perantaraan benda-benda
langit. Dan di akal ke X ini dayanya sudah lemah sehingga sudah tidak bisa
menghasilkan akal yang sejenisnya.

6. Darimana munculnya waktu ?


Manusia menarik garis umum terhadap pembagian zaman/waktu dengan
pembagian gerakan yang bersifat general seperti hari, minggu, bulan, tahun, kurun dan
abad. Pembagian tersebut akibat dari perubahan yang terjadi secara bertahap kemudian
menambah bagian perubahan lainnya sehingga kita dapat membaginya dengan bagian
demikian seterusnya sehingga kita dapat melakukan pembagian yang lebih banyak.
sebagai contoh Bagian kedua terjadi setelah bagian pertama dan pada bagian kedua kita
dapat membagi dua bagian pertama. Bagian pertama mengawali bagian kedua demikian
seterusnya. Sebelum dan sesudah menunjukkan adanya gerakan yang kontinum dan tidak
statis. Penisbahan satu gerakan dengan gerakan yang lain pada jarak tertentu akan
menimbulkan istilah yang disebut dengan Cepat dan Lambat

7. Apa bukti keberadaan Jiwa dan bagaimana Jiwa dapat terus memiliki
kesadaran setelah kematian ?
Pemikiran terpenting yang dihasilkan Ibn Sina ialah falsafahnya tentang jiwa.
Yaitu misalkan ada seseorang tercipta sekali jadi dan mempunyai wujud yang sempurna.
Kemudian diletakkan di udara dengan mata tertutup. Ia tidak melihat apapun. Anggota
jasadnya dipisah-pisahkan sehingga ia tidak merasakan apa-apa. Dalam kondisi
demikian, ia tetap yakin bahwa dirinya ada. Di saat itu ia menghayalkan adanya tangan,
kaki, dan organ jasad lainnya, tetapi organ jasad tersebut ia khayalkan bukan dari bagian
dirinya. Dengan demikian, berarti penetapan tentang wujud dirinya bukan hal dari indera
dan jasmaninya, melainkan dari sumber lain yang berbeda dengan jasad, yakni jiwa.
Ada tiga dalil pembuktian yang dikemukakan oleh Ibn Sina tentang substansi jiwa
tersebut. Pertama, saat manusia merenungkan dirinya, pada waktu itu secara sadar ia
mengenal bahwa dirinya “ada” selama hidupnya. Kedua, bila seseorang menghadapi
suatu persoalan secara serius, ia akan menumpahkan segenap perhatiannya pada
persoalan tersebut. Pada waktu itu, ia merasa dirinya bebas dari raga sehingga ia berani
berkata saya akan berbuat begini begitu tanpa merasa terikat dengan raga. Ketiga,
manusia mampu menghimpun secara sadar akan aktivitas-aktivitas fisik organisme yang
dilakukannnya tanpa kesulitan. Pengenalan terhadap aktivitas-aktivitas fisik menjadi
bukti bahwa Jiwa berbeda dari fisik.
Kematian manusia dengan kesadaran jiwa hanyalah pemisahan seperti halnya
raga yang bersifat materi dan jiwa immateri. Ketika manusia mengalami kematian
raganya hancur dan kembali terurai sebagai materi sedangkan jiwanya mengalami
kehidupan berikutnya yaitu alam kubur dan alam barzakh.

8. Apakah jiwa itu tetap atau mengalami perubahan ? jika sekiranya mengalami
perbahan apakah itu tdak menyebabkan perubahan identitas ?
Jiwa mengalami perubahan yang dinamis namun perubahan tersebut tidak menyebabkan
perubahan identitas sebab proses perubahan pada jiwa akibat dari pengaruh mendasar
dari daya-daya yang aktif. penggunaan daya tersebut akhirnya memberikan efek melekat
pada jiwa, dan efek melekat tersebut dinamakan karakter.

9. Bagaimana membuktikan bahwa kehidupan manusia akan mengalami


kekekalan?
Mulla sadra berpendapat bahwa manusia terdiri dari 2 substansi yaitu raga yang bersifat
materi dan jiwa yang bersifat immateri. Raga tergantung pada jiwanya merupakan hal
yang mutlak. Raga tidak akan ada jika jiwa tidak ada, dan ketergantungan raga tersebut
akan terus berlanjut selama jiwa bersama dengan badannya. Karena jiwa bersifat
immateri, sehinggan jiwa tak lekang oleh waktu dan ruang, pada akhirnya jiwa terus
berkembang dan menjadi sempurna dan kekal untuk melanjutkan kehidupan berikutnya.

10. Apa perbedaan mendasar Filsafat Islam dan Filsafat Barat Modern ?
Perbedaan antara filsafat islam dan filsafat barat modern terlihat pada
fokus pembahasan para filsuf, jika Filsafat modern menggunakan metode empiris dan
experiment, untuk kata filsafat pada kaum barat modern diterapkan diberbagai acuan dan
memiliki definisi berbeda disetiap bidangnya, sedangkan pada filsafat islam yang
menjadi pembahasan utama adalah wujud, yang mana menjelaskan Filsafat merupakan
ilmu yang membahas dasar dari segala sesuatu, Filsafat mengungkap realitas yang
sesungguhnya, Filsafat Islam mengungkap kebenaran keyakinan Islam 
dengan tujuan
untuk membuktikan yang hakiki dengan yang lainnya, membuktikan sebab utama bagi
wujud dan membuktikan beragam keyakinan islam

11. Bagaimana kesan anda terhadap Filsafat Islam ?


pada dunia keilmuan filsafat memiliki peranan penting dalam sejarah islam,
secara konkrit filsafat memberi manfaat dalam mendidik dan membangun diri sendiri
untuk berfikir lebih mendalam dan menyadari bahwa manusia adalah makhluk tuhan, dan
memberikan sudut pandang yang lebih luas dalam melihat dan memecahkan persoalan-
persoalan dalam segala bidang.

Anda mungkin juga menyukai