Proses Hematopoiesis (proses pembentukan sel-sel darah)

Proses hematopoiesis dimulai dari sel induk yang tidak terspesialisasi. Sel induk akan
berkembang, dan beberapa sel berubah menjadi sel precursor. Sel inilah yang akan menjadi jenis
sel darah tertentu tetapi belum berkembang sepenuhnya. Namun, sel yang belum matang ini
segera membelah dan matang menjadi komponen darah, seperti sel darah merah dan putih, atau
trombosit. Proses Hematopoeisis sebagai berikut :

a. Self renewal
Memperbarui diri sendiri sehingga tidak akan pernah habis meskipun terus membelah
b. Proliferative
Membelah atau memperbanyak diri
c. Diferensiatif
mematangkandiri menjadi sel-sel dengan fungsi-fungsi tertentu

[ CITATION Tur20 \l 1033 ]

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Proses Hematopoeisis

1. Asam amino
bahan dasar pembentukan sel darah, jika kekurangan bahan ini akan berakibat
produksi hematopoesis menurun.
2. Vitamin
Vitamin B12, asam folat, vitamin C, dan vitamin B6
3. Mineral
Fe dan copper terutam untuk sintesis hemoglobin
4. Tekanan oksigen dalam jaringan
kekurangan oksigen dalam jaringan mengakibatkan keadaan yang disebut
hipoksia jaringan, keadaan ini dapat merangsang pembentukan eritropoietin oleh ginjal
selanjutnya merangsang sumsung tulang untuk memproduksi eritrosis melalui proses
eritropoiesis.
5. Hormon
hormone androgen, tiroid, kortikosteroid dan growth hormone dapat merangsang
proses eritropoiesis, sedangkan hormone esterogen dapat menghambat proses
eritropoiesis.
6. Volume darah
kehilangan darah akan merangsang proses eritropoiesis, sedangkan transfusi darah
dapat menekan proses eritropoiesis.
7. Factor perangsang hematopoietic
eritropoietin, interleukin, coloni stimulating faktor dan trombopoietin 

[ CITATION Bij10 \l 1033 ]

Bijanti, R., Yuliani, M., & Sri, R. (2010). Buku Ajar Patologi Klinik Veteriner. Surabaya: Airlangga Surabaya:
University Press.

Turgeon, M. (2020). Clinical Hematology: Theory & Procedures, Enhanced Sixth Edition. Burlington: Jones
& Barlet Learning.