Anda di halaman 1dari 25

HEMATOPOIESIS

Dr. Amor P. Ginting, SpA


Hematopoiesis

 Hematopoiesis : proses pembentukan sel darah


 Hematopoiesis  proses produksi dan
perkembangan sel darah
 Fungsi : memproduksi sel darah untuk mengganti
sel yang rusak/mati.
Hematopoiesis

TEORI PEMBENTUKAN :
1. TEORI MONOFILATIK
 Sel darah berasal dari satu sel induk.
 Sel-sel mesenkim berubah menjadi
hemohistioblast Bergranula (hemahotioblast
myeloid) : mieloblast, eritroblast, megakarioblast.
 Tidak bergranula (hemohistioblast limfoid) :
limfoblast, monoblast.
Hematopoiesis

2. POLIFILEKTIK
 Masing-masing sel darah mempunyai induk
steam sel yang tertentu dan terpisah satu sama
lain.
 Sel-sel mesenkim itu masing-masing : mieloblast,
proeritrosit, eritroblast, megakarioblast, RES
(Retikulo Endotelia Sytem)
Hematopoiesis
3. TEORI KOMBINASI ANTARA MONOFILEKTIK DAN
POLIFILEKTIK
 Duofilektik : Sel Mesenkim mieloblast dan
limfoblast
 Triofilektik : Sel Mesenkim mieloblast,
pronormoblast, limfoblast.

Masing-masing dari ketiga teori di atas, steam sel


mengalami regulasi (pengaturan) dengan
proliferasi dan deferensiasi menjadi Eritropoietin,
Lekopoietein, Trombipoietin.
Hematopoiesis

TEMPAT PEMBUATAN
1. Awal Kehamilan
 Pada awal kehamilan sampai 4 bulan, tempat
pembuatan sesuai dengan hematopoiesis.
 Bulan-bulan pertama, 7-10 bulan di hepar
dan lien
 Sekitar 6-7 bulan, di sumsum tulang, selama
masa awal dan dewasa normal.
Hematopoiesis

2. Pada bayi /anak:


 Semua sumsum tulang membentuk darah
sesuai dengan hemopoietik sistem.
 Selama bayi terjadi pada tulang panjang,
disamping itu mengalami proses pergantian
lemak secara progresif (kira2 ampai 50%).
Hematopoiesis

HEMOPOIESIS PRENATAL
1. Stadium Mesoblastik.
 Tampak kelompok pada “yolk sac” dan jaringan
mesenkim embrional sampai minggu ke 10
kehamilan.
 Bagian dalam mengalami hematogen, eritrosit
yang awal sekali (eritrosit primitif)
Bagian luar mengalami maturasi (pematangan
sel-sel eritrosit) ± minggu ke 3-10
Hematopoiesis

2. Stadium Hepatik. Merupakan kelanjutan dari


ibu hamil ±1,5 bulan.
 Minggu ke 6 : Mesenkim >>> parenkim kasar,
dst sampai bayi lahir.
 Pada bulan ke 4, lien, hepar, kelenjar limfe &
sumsum tulang sudah memproduksi darah
 Ketika sudah dilahirkan, yang berperan dalam
pembentukan darah : kelenjar limfe, sumsum
tulang.
Hematopoiesis
Hematopoiesis
Hematopoiesis

HEMATOPOIESIS POSTNATAL
Sumsum tulang aktif membentuk sel.
Organ yang Berperan :
1. Sumsum Tulang (Born Marrow)
a. Sumsum merah, aktif hematopoiesis
b. Kuning tidak aktif (Sel endotel, retikulum,
lemak)
Hematopoiesis

2. Kelenjar Getah Bening (Nodulus Limfaticus)


3. Lien yang berfungsi fungsi :
a. Proliferasi Limfosit
b. Destruksi limfosit yang tak terpakai
4. Gaster / Lambung
 Menyediakan faktor-faktor intrinsik (Vit. B12)
 Membantu pematangan sel darah
 Asam lambung mempermudah absorbsi Fe di
dalam darah.
Hematopoiesis

5. Hepar
 Perombakan pigmen empedu
 Depo Vit. B12
 Detosifikasi
 Proses Pembentukan Darah
Hematopoiesis

6. Enteropoietin
Hormon yang terdapat di dalam ginjal  penyakit
ginjal terlebih yang berat akan berpengaruh
terhadap hormon enteropoietin.
Bila hormon ini berkurang, eritrosit juga berkurang
meskipun di tempat produksi yang lain masih
baik, tapi karena hormon tersebut diproduksi di
ginjal jadi tetap akan berkurang.
Hematopoiesis

7. Kelenjar Endokrin
 Mampu mempengaruhi perkembangan &
pertumb. Eritrosit
8. Nutrisi
Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
molekul, as. folat, dll  maturasi/pematangan sel
9. RES (Retikulo Endotelia System)
Hematopoiesis
Hematopoiesis
Perdarahan Akibat Defisiensi Vitamin K
BATASAN
Kecenderungan terjadinya perdarahan akibat
gangguan proses koagulasi yang disebabkan
oleh kekurangan vitamin K atau dikenal
dengan Vitamin K Deficiency Bleeding (VKDB).
PATOFISIOLOGI
 Vitamin K diperlukan untuk sintesis prokoagulan
faktor II, VII, IX dan X yang berperan sebagai
antikoagulan (menghambat proses pembekuan).
 Vitamin K diperlukan untuk konversi faktor
pembekuan tidak aktif menjadi aktif.
Ada 3 Kelompok :
VKDB dini
VKDB lambat atau acquired prothrombin complex
deficiency (APCD)
Secondary prothrombin complex (PC) deficiency
DIAGNOSIS
Anamnesis
· onset perdarahan
· lokasi perdarahan
· pola pemberian makanan
· riwayat pemberian obat-obatan pada ibu
selama kehamilan
Pemeriksaan fisik
Adanya perdarahan di saluran cerna, umbilikus,
hidung, bekas sirkumsisi dan lain sebagainya
Pemeriksaan penunjang
 Waktu pembekuan memanjang
 PPT (Plasma Prothrombin Time) memanjang
 Partial Thromboplastin Time (PTT) memanjang
 Thrombin Time normal
 USG, CT Scan atau MRI untuk melihat lokasi
perdarahan
DIAGNOSIS BANDING
 VKDB dibedakan dengan gangguan hemostasis
lain misalnya gangguan fungsi hati.

PENATALAKSANAAN
Pencegahan VKDB
Profilaksis Vitamin K1 pada bayi baru lahir 1 mg
im (dosis tunggal)
Pengobatan VKDB
 Vitamin K1 dosis 1-2 mg/hari selama 1-3 hari
 Fresh frozen plasma (FFP) dosis 10-15 ml/kg
Hematopoiesis

Anda mungkin juga menyukai