Anda di halaman 1dari 4

Nama : MUH.

RYAMIZARD SILA

NIM : L041201012

Kelas : IPTEKS 62

TUGAS 1 (Kasus 1)
Tahun 2003 “Seorang bayi meninggal” 10 jam setelah dilahirkan melalui proses kontraksi yang hebat dgn
bantuan 6 suster dan bidan.
Kepala dengan badan berbeda secara visual saat lahir warna kulit kepala “hitam seperti memar” dan badan
semua normal.
Dirujuk ke RS. Wahidin dari RB. Masita, dan keputusannya harus di foto untuk diagnosa sempurna “
Kata Dokter dengan Yakin”.
Hasilnya : Bayi meninggal sesaat setelah difoto, padahal bayi masih dalam inkubator.
Jawaban saya:
Seorang dokter harus menguasai alat-alat yang akan digunakan, karena apabila ada sedikit
kesalahan maka boleh jadi nyawa seseorang menjadi taruhannya. Selain itu, juga tidak boleh sembarangan
dalam mengambil keputusan. Dalam mengambil keputusan itu harus difikirkan secara matang agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Nilai karakter dari kasus ini ialah seorang dokter harus lebih paham tentang alat-alat yang akan ia
gunakan serta berhati-hati dalam mendiagnosis dan mempertimbangkan terlebih dahulu jalan yang akan
diambil.
Dari sudut pandang saya, dokter tersebut tidak begitu paham mengenai alat-alat yang ia gunakan sehingga
bisa saja salah dalam mengambil keputusan
Karakter terbaik dalam kasus ini adalah Dokter lebih memahami mengenai alat-alat kedokteran yang akan
ia gunakan dan lebih berhati-hati dalam dalam mengambil keputusan.

TUGAS 2 (Kasus 2)
Fakta berikut, setelah gempa bumi dan tsunami di Aceh dan Nias 2004, ditemukan caadangan BBM total
minimum cadangan minyak mencapai 107,5 miliar barel dan volume maksimum mencapai 320,79 miliar
barel.
Faktanya berikutnya, 320,79 miliar barel itu sangat fantastis, oleh karena Arab Saudi saja cadangan
minyaknya hanya 264,21 miliar barel, sebuah lapangan migas dikategorikan sebagai lapangan raksasa
apabila cadangan minyaknya mencapai 500 juta barel.
Jawaban saya :
Indonesia kaya akan sumber daya alamnya, namun sayangnya dibalik sumber daya alam yang
melimpah Negara kita tidak mampu mengelolanya dengan baik sehingga banyak Negara dari luar yang
mengelola sumber daya alam yang dimiliki Negara kita. Pemerintah diharapkan dapat mengelola sumber
daya alam yang dimiliki oleh Negara ini sehingga masyarakat dapat menjadi sejahtera dan mengurangi
tingkat kemiskinan yang ada. Jika dibandingkan dengan Negara Arab Saudi, Cadangan minyak yang ada
di Indonesia lebih banyak jumlahnya jika dibandingkan dengan cadangan minyak yang ada di Arab Saudi.
Namun karena Negara Arab Saudi dapat mengelola apa yang mereka miliki dengan baik sehingga tingkat
ke sejahteraan rakyat disana lebih tinggi dibandingkan dengan di Indonesia.
Nilai karakter dalam kasus ini ialah Pemerintah tidak mampu mengelola potensi yang dimiliki
sehingga tingkat kesejahteraan rakyatnya rendah.
Karakter yang terbaik yang harus dimiliki ialah Pemerintah dapat lebih mengupayakan cara agar
bisa mengolah sumber daya alam yang ada. Sehingga masyarakat dapat lebih sejahtera dan Negara ini
tidak lagi dipenuhi hutang dengan Negara lain.

TUGAS 3 (Kasus 3)
Seorang dokter mengoperasi jantung pasien dengan menggunakan bahan nanopartikel pengganti fungsi
jantung. Bahan tersebut berbentuk cairan “Respyrocyte”dengan ukuran 10-9 yang fungsinya
menggantikan fungsi jantung memompa oksigen dalam tubuh, jadi bahan tersebut adalah mesin pemompa
udara tapi berwujud cair, yang 1 ml setara dengan 5 jam fungsi jantung memompa udara atau oksigen ke
seluruh tubuh.
Artinya: Mati dapat ditunda
Jawaban saya :
Dari penjelasan diatas, dengan adanya nanoteknologi, kematian memang dapat ditunda, namun
hanya dalam waktu yang singkat. teknologi itupun digunakan oleh orang-orang yang ber “duit” karena
harganya yang tentu mahal.
Nilai karakterpada kasus ini dokter tersebut berusaha untuk mempertahankan pasiennya agar tetap
hidup dengan cairan tersebut.
keras terhadap pendiriannya walaupun tidak mendapat persetujuan dari pemerintah. Alhasil, warga
membangun tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pemerintah. Seharusnya terjalin komunikasi yang baik
antara warga dengan pemerintah.
Nilai karakter dari kasus ini ialah yang pertama kurangnya komunikasi yang baik antara pemerintah
dengan warganya sehingga memudahkan timbulnya kesalahpahaman. Yang kedua perbedaan pendapat
dari kasus ini dapat menjadi awal dari pecahnya persatuan yang ada.
Nilai karakter yang seharusnya dilakukan ialah sebagai warga Negara yang demokratis, sebaiknya
dilakukan musyawarah dan tidak hanya memikirkan golongan tertentu saja. Saya beragama Islam dan
saya mendukung pembangunan masjid namun karena kita hidup dinegara yang lebih mengutamakan
kepentingan orang banyak, maka tidak ada salahnya pemerintah mempertahankan alasannya untuk tetap
membiarkan lahan terbuka hijau itu bagi masyarakat umum. sehingga tidak menimbulkan perpecahan di
negeri kita ini.

TUGAS 4 (Kasus 4)
Disuatu tempat “sekelompok orang” berbeda pendapat dengan “pemerintah”. Kisahnya akan dibangun
rumah ibadah di tanah fasilitas umum dan fasilitas sosial atau ruang terbuka hijau.
Faktanya, “pemerintah” ybs kalah dalam pemilu.

Fakta lain, “sekelompok orang”, mengadakan pertemuan tanpa persetujuan “pemerintah”, dan
beberapa kali, dimana setiap pertemuan rata-rata pesertanya berbeda dan ada absensi.
Fakta selanjutnya, “pemerintah” mengadakan pertemuan dengan warga yang dipimpinnya,
membicarakan PNPM dan klarifikasi masalah.
Fakta berikut, “sekelompok orang” yang diwakili oleh beberapa orang, hadir dalam pertemuan
“pemerintah” dengan warganya , rupanya tidak dapat secara jujur menyampaikan bahwa pembangunan
rumah ibadah tersebut tetap jalan walaupun tdk disetujui “pemerintah”.

Faktanya berikutnya, “pemerintah” saat mengklarifikasi menyampaikan bahwa ada baiknya rumah ibadah
yang sudah ada dioptimalkan dan tanah tetap jadi ruang terbuka hijau, fasilitas sosial, olahraga, dan
umum.
Fakta yg lain, “sekelompok orang” menggandeng suatu “institusi” yang diwakili oleh beberapa orang,
dan mengadakan pertemuan dengan warga tanpa dihadiri “pemerintah”, dengan acara peletakan batu
pertama dan sambutan dari perwakilan “Institusi” yg menyampaikan akan melihat penyerahan tanah
dari warga kepada perwakilan pendonor (Donatur) untuk membangunan rumah ibadah.
Fakta selanjutnya,
”Pemerintah level lebih tinggi”
belum tahu dan belum mengeluarkan izin untuk pembangunan rumah ibadah.
Fakta terakhir, “pemerintah”,
“Pemerintah yg lbh tinggi”
, “sekelompok orang” dan warga mengadakan
pertemuan, Keputusan
nya : “Pemerintah” menyerahkan mandat ke
“Pemerintah yg lbh tinggi”
, krn sdh merasa tidak dihargai, tdk ada pemilihan mengganti “Pemerintah”, roda pemerintahan
dilaksanakan oleh bawahan “Pemerintah”, dan rumah ibadah tetap dibangun.
Fakta paling akhir, Rumah ibadah tidak selesai dibangun oleh Donatur (Sudah menyimpang dari
komitmen awal), penyelesaiannya dibebankan ke warga, panitia rumah ibadah slg lempar kesalahan. .
Jawaban saya:
Pemerintah tidak setuju dengan warga untuk membangun rumah ibadah (Masjid) alasan pemerintah
ialah agar tetap tersedia ruang terbuka hijau bagi masyarakat umum. Namun Warga tetap keras terhadap
pendiriannya walaupun tidak mendapat persetujuan dari pemerintah. Alhasil, warga membangun tanpa
persetujuan terlebih dahulu dari pemerintah. Seharusnya terjalin komunikasi yang baik antara warga
dengan pemerintah.
Nilai karakter dari kasus ini ialah yang pertama kurangnya komunikasi yang baik antara pemerintah
dengan warganya sehingga memudahkan timbulnya kesalahpahaman. Yang kedua perbedaan pendapat
dari kasus ini dapat menjadi awal dari pecahnya persatuan yang ada.
Nilai karakter yang seharusnya dilakukan ialah sebagai warga Negara yang demokratis, sebaiknya
dilakukan musyawarah dan tidak hanya memikirkan golongan tertentu saja. Saya beragama Islam dan
saya mendukung pembangunan masjid namun karena kita hidup dinegara yang lebih mengutamakan
kepentingan orang banyak, maka tidak ada salahnya pemerintah mempertahankan alasannya untuk tetap
membiarkan lahan terbuka hijau itu bagi masyarakat umum sehingga tidak menimbulkan perpecahan di
negeri kita ini.

Anda mungkin juga menyukai