Anda di halaman 1dari 5

PENGURUS CABANG IKATAN BIDAN INDONESIA

KABUPATEN MURUNG RAYA

Alamat : Jl. Ahmad Yani RT 003 RW 002 Kel Beriwit Kec Murung Kode Pos 73911
Kab.Murung Raya, Kalimantan Tengah – Indonesia

Nomor : 099/PC-IBI MURA/XII/2019 Kepada :


Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. Ketua Pengurus Daerah IBI
Perihal : Permohonan Tambahan Penghasilan Provinsi Kalimantan Tengah
Bagi Profesi Bidan Di-
Palangka Raya

Dengan Hormat,
Sehubungan dengan upaya peningkatan kinerja yang didukung oleh penambahan penghasilan
bagi Profesi Bidan di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Permenkes Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan keempat atas Permenkes Nomor 75
Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai Di Lingkungan
Kementrian Kesehatan.
2. Edaran Badan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor
900/833/BKAD/201, tanggal 11 November 2019 perihal Besaran Tambahan Penghasilan
Tahun 2019.
3. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 25 tahun 2019 tanggal 26 September 2019
tentang Besaran Tambahan Penghasilan PNS bagi Pejabat struktural, pimpinan tinggi,
administrator, pengawas, pejabat fungsional dokter, pejabat fungsional apoteker, pejabat
fungsional psikolog, pejabat fungsional tertentu lainnya, pelaksana, pengawas, sekolah, kepala
sekolah, guru dan pegawai tata usaha SMA, SMK dan pendidikan khusus berdasarkan beban
kerja di lingkungan pemerintahan Provinsi Kalimantan Tengah
Berdasarkan hal tersebut di atas, kami atas nama Pengurus Cabang IBI Kabupaten Murung
Raya mengajukan permohonan kepada Ibu Ketua PD IBI Provinsi Kalimantan Tengah untuk
memperjuangkan Tambahan Penghasilan Profesi Bidan dapat dicantumkan secara nyata dan jelas
dalam aturan atau Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah sebagai PEJABAT FUNGSIONAL
BIDAN dan berhak untuk mendapatkan Tambahan Penghasilan Profesi Bidan sesuai dengan level
jabatan fungsional Bidan yang ada (terlampir).
Demikian permohonan ini disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanyakami ucapkan terima
kasih.
Ketua PC IBI
Kabupaten Murung Raya

Nani Mulyati, S.Tr. Keb

Tembusan :
1. Gubernur Kalimantan Tengah
2. DPRD Provinsi Kalimantan Tengah
PROPOSAL

PERMOHONAN
TAMBAHAN PENGHASILAN PROFESI BIDAN

I. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna tercapainya kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, menyangkut fisik, mental, maupun
sosial budaya dan ekonomi. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dilakukan
berbagai upaya pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terarah, dan berkesinambungan.
Masalah reproduksi di Indonesia mempunyai dua dimensi. Pertama yang laten yaitu
kematian ibu dan kematian bayi yang masih tinggi, akibat berbagai faktor termasuk pelayanan
kesehatan yang relatif kurang baik. Kedua ialah timbulnya penyakit degeneratif yaitu
menopause dan kanker.
Dalam globalisasi ekonomi, kita dihadapkan pada persaingan global yang semakin ketat
yang menuntut kita semua untuk menyiapkan manusia Indonesia yang berkualitas tinggi
sebagai generasi penerus bangsa yang harus disiapkan sebaik mungkin secara terencana,
terpadu dan berkesinambungan. Upaya tersebut haruslah secara konsisten dilakukan sejak
dini, yakni sejak dalam kandungan, masa bayi dan balita, masa remaja hingga dewasa bahkan
sampai usia lanjut.
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan
strategis, terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) serta penurunan angka kejadian STUNTING. Bidan memberikan pelayanan kebidanan
yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan
berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama dengan tenaga
kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan
dan dimanapun dia berada.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga fungsional (profesi), Bidan perlu
mempertanggungjawabkan kinerja dengan memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
kepada masyarakat. Agar setiap orang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,
sebagaimana teori Maslow mengatakan bahwa setiap orang ingin mendapatkan penghargaan
(reward) yang berupa tambahan penghasilan sebagai bentuk penghargaan pemerintah daerah
kepada para Bidan.
II. Dasar Hukum
1. Menurut Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2007 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional
Dokter, Dokter Gigi, Apoteker, Asisten Apoteker, Perawat, Perawat Gigi, Bidan,
Nutrisionis, Pranata Laboratorium, Epidemiologi, Entomolog kesehatan, Sanitarian,
Administrasi Kesehatan, penyuluh Kesehatan Masyarakat, Radiografer, Perekam Medis
dan teknisi Elektromedis diberikan Tunjangan Jabatan Fungsional, namun dalam hal ini
perhatian dari Pemerintah Daerah setempat juga tidak kalah penting untuk memberikan
Tambahan Penghasilan sebagai perangsang peningkatan kinerja.
2. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional
Tertentu di Lingkungan Kementrian Kesehatan menyebutkan bahwa kedudukan yang
menunjukkan tugas dan tanggung jawab, wewenang serta hak seorang PNS dalam suatu
satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan /atau
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri dan kenaikan pangkatnya diisyaratkan dengan
angka kredit.
3. Menurut Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 25 tahun 2019 tanggal 26
September 2019 tentang Besaran Tambahan Penghasilan PNS bagi Pejabat struktural,
pimpinan tinggi, administrator, pengawas, pejabat fungsional dokter, pejabat fungsional
apoteker, pejabat fungsional psikolog, pejabat fungsional tertentu lainnya, pelaksana,
pengawas, sekolah, kepala sekolah, guru dan pegawai tata usaha SMA, SMK dan
pendidikan khusus berdasarkan beban kerja di lingkungan pemerintahan Provinsi
Kalimantan Tengah. Jika memperhatikan dari Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah
Nomor 25 tahun 2019 tanggal 26 September 2019 tersebut yang dimasukan kriteria
pejabat fungsional hanya Dokter dan Apoteker.
4. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.
01/Per/M.PAN/1/2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan dan Angka Kreditnya.Bidan
adalah jabatan fungsional, karena pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian
dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri dan kenaikan pangkatnya
diisyaratkan dengan angka kredit.
III. Tujuan
Mendapatkan tambahan penghasilan sesuai dengan Jabatan Fungsional Bidan sebagai bentuk
penghargaan pemerintah daerah kepada para Bidan sebagai profesi kesehatan.
IV. Alasan
1. Bidan adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah sebagai profesi kesehatan, karena memiliki
Standar Profesi Bidan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No : 28 Tahun 2017
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan serta peraturan-peraturan lain yang
mengatur Praktik Pelayanan Kebidanan.
2. Bidan adalah jabatan fungsional, karena pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian
dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri dan kenaikan pangkatnya
diisyaratkan dengan angka kredit. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara No. 01/Per/M.PAN/1/2008 tentang Jabatan Fungsional
Bidan dan Angka Kreditnya.
3. Bidan dalam tugasnya di masyarakat melaksanakan tugas pokok sebagai Bidan sesuai
dengan kewenangannya.
4. Bidan dalam tugasnya di masyarakat juga melaksanakan tugas tambahan sebagai staf
pelaksana di Puskesmas tempat bekerja (melaksanakan 13 program puskesmas).
5. Bidan bertugas 1 x 24 jam.
6. Bidan mempunyai risiko terhadap keselamatan dirinya saat bertugas.
7. Bidan mempunyai risiko untuk terkena penularan penyakit dari klien yang ditolongnya.
8. Bidan dalam melaksanakan tugasnya memungkinkan untuk datang ke rumah klien, yang
letak geografisnya tidak mudah dijangkau oleh Bidan.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, bersama ini kami atas nama Pengurus Cabang
Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Murung Raya mengajukan permohonan kepada Ibu Ketua
Pengurus Daerah IBI Provinsi Kalimantan Tengah agar kiranya dapat memperjuangkan Tambahan
Penghasilan Profesi Bidan dapat dicantumkan secara nyata dan jelas dalam aturan atau
Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah sebagai PEJABAT FUNGSIONAL BIDAN dan
berhak untuk mendapatkan Tambahan Penghasilan Profesi Bidan sesuai dengan level
jabatan fungsional Bidan yang ada.
Permohonan tersebut kami ajukan kepada Ibu dengan maksud untuk meningkatkan kinerja
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan
Bidan. Daftar dan rincian tambahan penghasilan sebagaimana terlampir.
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan
terima kasih.
Puruk Cahu, 09 Desember 2019
Ketua PC IBI Kabupaten Murung Raya,

Nani Mulyati, S.Tr.Keb


Lampiran Permohonan Tambahan Penghasilan Bagi Profesi Bidan

1. Bidan Vokasi

NO. JABATAN DAN GOLONGAN BESARAN TAMBAHAN


1. Bidan Penyelia (Gol. IIIc – IIId) Rp. 6.000.000
2. Bidan Mahir (Gol. IIIa – IIIb) Rp. 5.500.000
3. Bidan Terampil (Gol. IIc – IIb) Rp. 4.500.000

2. Bidan Ahli (Profesi)

NO. JABATAN DAN GOLONGAN BESARAN TAMBAHAN


1. Bidan Utama (Gol. IVc – IVd) Rp. 11.000.000
2. Bidan Madya (Gol. IVa – IVb) Rp. 10.500.000
3. Bidan Muda (Gol. IIIc – IIId) Rp. 8.000.000
4. Bidan Pertama (G0l. IIIa – IIIb) Rp. 7.500.000

Puruk Cahu, 09 Desember 2019


Ketua PC IBI
KabupatenMurung Raya,

Nani Mulyati, S.Tr.Keb

Anda mungkin juga menyukai