LP Kanker Serviks-Ni Wayan Sukawati
LP Kanker Serviks-Ni Wayan Sukawati
OLEH:
NI WAYAN SUKAWATI SST
NIM. P07120320113
1) Definisi
atau leher rahim, yaitu area bawah pada rahim yang menghubungkan
rahim dan vagina (Rozi, 2013). Kanker leher rahim atau kanker serviks
masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang
2) Etiologi
2. Merokok
7
3. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini.
(Nurarif, 2016).
sebagai berikut:
14. Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang
gizi, edema kaki, timbul iritasi kandung kencing dan poros usus
4) Klasifikasi
tahun. Faktor resiko mayor untuk kanker serviks adalah infeksi Human
Ke arah lumen vagina Perubahan epitel displastik serviks Menekan saraf lumbosakrali
Ke stroma serviks Metastase ke vagina
Infiltrasi
Massa proliferasi Perdarahan
Menginfiltrasi septum rektovagina dan kandung k
Ulkus Stimulus
Anemia
Nekrosis jaringan Ditangkap reseptop nyeri
Gangguan integritas kulit
Imunitas ↓ Curah jantung ↓
Obstruksi kandung kemih
Keputihan, bau busuk
Resiko Sirkulasi ke Nyeri Kronis
infeksi jaringan ↓
Gangguan pola eliminasi
Perubahan pola seksual
Ketidakefektifan perfusi jaringan
Terapi
Pembedahan
Non bedah
Luka operasi
Kurang pengetahuan ttg prosedur operasi
Mual & muntah Kerusakan jaringan
Perdarahan
Ansietas Nafsu makan ↓
Turgor kulit buruk
Post operasi O2 ke sel berkurang
Berat badan ↓ Kerusakan integritas jaringan
Proteksi kurang Metabolisme & energy ↓
Defisit nutrisi
Kelemahan fisik
Invasi bakteri Hambatan mobilitas fisik
Resiko infeksi
(Price, 2012)
7) Pemeriksaan Diagnostik Kanker Serviks
diderita selama ±10-15 tahun. Pada tahap awal, kanker dapat terdeteksi
paps smear maupun inspeksi visual dengan asam asetat (IVA). Hasil
tahap prakanker serviks. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat
(Wijaya, 2010).
dilakukan dengan cepat, tidak sakit, dan dengan biaya yang relatif
atau tiga minggu. Pada akhir pemeriksaan Pap smear, setiap wanita
pap smear-nya dan apa yang harus dipelajari darinya (Wijaya, 2010).
2010).
8) Penatalaksanaan Kanker Serviks
1. Penatalaksanaan Medis
antara lain:
abnormal serviks,
2) Pembedahan Laser,
kelainan,
pembedahan).
b. Stadium I A
bilateral salpingoophorectomy,
c. Stadium I B
bening,
d. Stadium II
kemoterapi,
bening,
3) Radikal histerektomi dan pengangkatan kelenjar getah
e. Stadium II B
kemoterapi.
f. Stadium III
kemoterapi.
g. Stadium IV A
dengan kemoterapi.
h. Stadium IV B
2) Kemoterapi,
obat kombinasi.
2. Penatalaksanaan Keperawatan
bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat
penyakitt yang diderita. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun prioritas masalah,
Tahap implementasi adalah tahap melakukan rencana yang telah dibuat pada
Tahap akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Pada tahap ini,
prinsip vibrasi dan getaran udara, dengan cara mengetuk permukaan tubuh
adanya massa, dan penonjolan, lokasi dan ukuran organ, serta pembengkakan.
(Debora, 2012)
1) Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Pasien
terakhir, asal suku bangsa, tanggal masuk rumah sakit, nomor rekam
3. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
anemia.
(Diananda, 2008).
4. Keadaan psikososial
pasien meliputi gambaran diri peran dan identitas. Kaji juga ekspresi
wajah pasien yang murung atau sedih serta keluhan pasien yang
1) Keluhan haid
serviks.
Gejala :
malam hari.
c. Integritas ego
d. Eliminasi
f. Neurosensori
h. Keamanan
(Mitayani, 2009).
i. Seksualitas
j. Integritas sosial
k. Pemeriksaan penunjang
l. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
2) Wajah
3) Leher
lanjut.
4) Abdomen
5) Ekstermitas
6) Genitalia
2) Diagnosa Keperawatan
(PPNI, 2017)
menelan makanan
struktur tubuh
terpapar informasi
6. D.0087 Harga diri rendah berhubungan dengan perubahan pada
citra tubuh.
koagulasi (trombositopenia)
3) Perencanaan Keperawatan
ataupun dibau).
4) Implementasi
5) Evaluasi Keperawatan
1. Evaluasi Formatif
catatan perawat.
2. Evaluasi Sumatif
perkembangan.
O: Data objektif, yaitu data yang didapat dari hasil observasi perawat,
data objektif.
(Hutahaen, 2010).
keperawatan meliputi:
kemajuan sama sekali yang sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil
keperawatan baru.
6) Dokumentasi Keperawatan
Aspiani, R. Y.. 2017. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: TIM.
Brunner, and S. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta:
EGC.
Debora, O. 2012. Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Salemba Medika.
Endang Purwoastuti, and E. S. M. 2015. Ilmu Obstetri dan Ginekologi Sosial Bagi
M.F.Rozi. 2013. Kiat Mudah Mengatasi Kanker Serviks. Yogyakarta: Aulia Publishing.
NANDA. 2015. Diagnosis Keperawatan : Definisi & Klasifikasi Edisi 10. Jakarta: EGC.
Nurlaila, Shoufiah, R., & Hazanah, S. 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Prilaku Melakukan Vaksin Kanker Serviks. Mahakam Midwifery Journal (Vol. 1).
Prawirohardjo, S. 2011. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Price, and W. 2012. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi 6. Jakarta:
EGC.
Reeder, D. 2013. Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita, Bayi & Keluarga, Edisi 18
Wijaya, D. 2010. Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Serviks. Yogyakarta: Sinar
Kejora.
Wuriningsih. 2016. Potret Asuhan Keperawatan Maternitas Pada Klien Dengan Kanker