Anda di halaman 1dari 17

MODUL GENETIKA DASAR

(IBD141)

MODUL 1
PENGANTAR GENETIKA DASAR

DISUSUN OLEH
FEBRIANA DWI WAHYUNI, M.SI

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 17
PENGANTAR

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :


1. Menguraikan visi dan misi Universitas Esa Unggul
2. Merinci topik-topik perkuliahan Genetika Dasar
3. Mengidentifikasi buku referensi serta komponen dan proporsi penilaian mata
kuliah Genetika Dasar

B. Uraian dan Contoh

1. Visi dan Misi

Universitas Esa Unggul mempunyai visi menjadi perguruan tinggi kelas dunia
berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul dalam mutu
pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Universitas Esa Unggul menetapkan
misi-misi sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan
b. Menciptakan suasana akademik yang kondusif
c. Memberikan pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan

2. Topik Perkuliahan

Genetika merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang gen dan
pewarisan sifat. Gen itu sendiri adalah bahan genetik yang diwariskan. Banyak teori-
teori tentang genetika yang telah dikemukakan oleh ilmuwan-ilmuwan dunia.
Pemahaman mengenai pewarisan sifat yang terjadi di dalamnya akan memberikan
dasar yang kokoh tentang konsep dasar genetika sehingga mahasiswa mampu
untuk mengembangkan pengetahuannya dan mengimplementasikannya dalam suatu
masalah yang menyangkut genetika.
Topik mata kuliah Genetika Dasar terbagi menjadi 2 bagian, yakni bagian ke-1
terdiri dari topik-topik tentang Gen, DNA, kromosom dan bagian ke-2 terdiri dari

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 17
topik-topik tentang beberapa mekanisme terkait genetika seperti mutasi, rekombinasi,
dan kanker. Topik-topik tentang gen, DNA dan kromosom diselesaikan sebelum ujian
tengah semester (UTS), sedangkan topik-topik tentang mekanisme terkait genetik
diselesaikan setelah UTS atau sebelum ujian akhir semester (UAS).
Adapun topik-topik perkuliahan sebelum UTS adalah :
a. Topik 1 – Pendahuluan: Ruang lingkup genetika
b. Topik 2 – Hukum Mendel dan Pewarisan Sifat
c. Topik 3 – Pola Penurunan Sifat dan Interaksi antar gen
d. Topik 4 – Kromosom, Pembelahan sel dan Penentuan Jenis Kelamin
e. Topik 5 – Pindah Silang dan Pemetaan Kromosom
f. Topik 6 – Variasi Jumlah dan Struktur Kromosom
g. Topik 7 – Struktur DNA, RNA dan Organisasi Kromosom Makhluk Hidup
Materi tentang ruang lingkup genetika membahas tentang beberapa cabang
ilmu terkait genetika, seperti genetika molekuler, genetika kedokteran, genetika
pangan. Materi Hukum Mendel dan pewarisan sifat membahas tentang Hukum
Mendel I dan II serta analisa hasil perkawinan. Materi Pola penurunan sifat dan
interaksi antar gen membahas tentang pola-pola penurunan sifat seperti dominansi
tidak sempurna, kodominan, alel ganda, dan alel letal serta mempelajari epistasis
dan hipostasis. Materi kromosom, pembelahan sel dan penentuan jenis kelamin
membahas tentang struktur dan fungsi kromosom, tahapan-tahapan pembelahan sel
dan tipe-tipe penentuan jenis kelamin. Materi pindah silang dan pemetaan kromosom
mempelajari tentang tahapan terjadinya pindah silang dan bagaimana cara
memetakan kromosom. Materi variasi jumlah dan struktur kromosom mempelajari
tentang macam-macam variasi jumlah dan struktur kromosom seperti euploidi,
aneuploidy, monosomi, trisomi dan lain-lain. Materi tentang struktur DNA, RNA, dan
Organisasi kromosom makhluk hidup mempelajari tentang struktur DNA, RNA, dan
kromosom pada berbagai makhluk hidup seperti bakteri dan virus.
Untuk topik-topik perkuliahan sebelum UAS adalah :
a. Topik 08 – Replikasi DNA
b. Topik 09 – Transkripsi
c. Topik 10 – Translasi
d. Topik 11 – Rekombinasi
e. Topik 12 – Mutasi
f. Topik 13 – Biologi sel kanker

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 17
g. Topik 14 – Genetika populasi

3. Buku Referensi dan Komponen Penilaian

Mata kuliah Genetika Dasar memiliki tujuan perkuliahan yang harus diwujudkan
dalam satu semester perkuliahan. Adapun tujuan perkuliahan yang dimaksud adalah:
Setelah selesai pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan pengertian Genetika
b. Menerapkan konsep-konsep Genetika dalam bidang ilmu Bioteknologi dan
Biologi Molekuler
c. Mendemonstrasikan pengkajian ilmu genetika pada berbagai bidang ilmu
bioteknologi sesuai konsep-konsep pengkajian genetika
d. Melakukan pengkajian berbagai masalah dalam bioteknologi dengan
penerapan ilmu genetika

Untuk mencapai tujuan tersebut, mata kuliah Genetika Dasar menggunakan


berbagai buku referensi. Ada beberapa buku yang direkomendasikan untuk dipelajari,
yakni :
1. Suryo, Genetika untuk Strata 1, UGM Press
2. Jusuf, M. 2001. Genetika 1: Struktur dan Ekspresi Gen. Sagung Seto.
3. Brooker, P.J. 2009. Genetics: Analysis and Principles. 3rd Ed. Mc.Graw-Hill.

Untuk penilaian akhir, komponen nilai yang digunakan terdiri dari kehadiran,
UTS, UAS dan penugasan. Dalam kuliah online komponen penugasan ditambah
dengan kuis, sedangkan komponen kehadiran tidak diperhitungkan karena
ditekankan pada aspek aktivitas di website. Adapun proporsi penilaiannya sebagai
berikut :
a. UTS = 30 %
b. UAS = 30 %
c. Kuis = 20 %
d. Tugas = 20 %

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 17
C. Latihan

1. Sebutkan visi Universitas Esa Unggul !


2. Jelaskan kalsifikasi topik-topik perkuliahan mata kuliah Genetika Dasar !

D. Kunci Jawaban

1. Visi Universitas Esa Unggul adalah menjadi perguruan tinggi kelas dunia
berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul dalam
mutu pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi
2. Topik mata kuliah Genetika Dasar terbagi menjadi 2 bagian, yakni bagian
ke-1 terdiri dari topik-topik tentang Gen, DNA, kromosom dan bagian ke-2
terdiri dari topik-topik tentang beberapa mekanisme terkait genetika
seperti mutasi, rekombinasi, dan kanker.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 17
RUANG LINGKUP GENETIKA

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :


1. Menyebutkan cabang ilmu genetika
2. Menjelaskan ruang lingkup genetika

B. Uraian dan Contoh

1. Sejarah Perkembangan Genetika

Pengetahuan genetika sudah ada sebelum abad XIX, disebut Pre-Mendel.


Bangsa Babylonia 6000 tahun yang lalu telah menyusun silsilah kuda untuk
memperbaiki keturunannya. Beberapa abad sebelum masehi, bangsa Cina sudah
mengenal seleksi terhadap benih-benih padi untuk mencari sifat-sifat unggul pada
tanaman itu. Di Amerika dan Eropa juga sudah ribuan tahun yang lalu orang
melakukan seleksi dan penyerbukan silang terhadap gandum dan jagung, yang
asalnya ialah dari rumput liar. Tapi semua itu belum diuraikan secara ilmiah dan
belum dapat dicirikan sifat-sifat menurun tertentu pada suatu organisme.
Barulah sejak penemuan Gregor Mendel (1822-1884), pengetahuan genetika
berkembang dan menjadi suatu lapangan ilmu dalam bidang biologi. Ayah Mendel
petani buah di Austria dan ini mempengaruhinya sejak kecil. Ketika Mendel
bertambah besar ia tertarik melakukan penyerbukan silang.
Mendel berhasil mengamati beberapa macam sifat keturunan (karakter) dari
generasi ke generasi, dan berhasil pula membuat perhitungan matematika tentang
sifat genetis karakter itu. Faktor genetisnya ia sebut determinant. Inilah
keunggulannya dibandingkan dengan percobaan persilangan yang sering dilakuan
orang sebelumnya. Karena itu mendel disebut sebagai ‘’Bapak Genetika’’, yang
memberi dasar pengetahuan genetika modern.
W. Bateson (1861-1926) bersama R.C Punnet membuat percobaan terhadap
ayam untuk membuktikan apakah penemuan Mendel berlaku pula pada hewan
(1907). Mereka temukan adanya sifat-sifat yang menyimpang dari perhitungan
matematika mendel; mereka pulalah yang menemukan adanya interaksi antara gen

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 17
dalam menumbuhkan suatu variasi. Menurut Bateson variasi yang terdapat dalam
spesis bisa juga timbul oleh variasi dalam interaksi antara gen-gen.
Sementara itu pengetahuan orang tentang sitologi berkembang pesat, dan
menjadi penunjang penting bagi perkembangan genetika. Setelah ditemukannya dua
buah kromosom dalam inti ovum dan sperma, dan empat buah dalam zigot
Parascaris oleh E. Van Beneden (1883), T . Boveri (1891) mengemukakan sebuah
teori, bahwa kromosom yang terkandung dalam inti sel ialah yang membawa bahan
genetis. Tingkah laku materi genetis itu di kenal lebih mendalam setelah W.
Flemming (1882) dan W. Roux (1883) mengamati proses pembelahan sel somatis,
yang kemudian diberi nama mitosis. A.Weismann (1887) melihat bagaimana
kromosom itu membagi dua waktu pembelahan sel dalam pembentukan gamet, yang
kemudian dikenal dengan meiosis. Demikianlah W. S. Sutton (1902) berkesimpulan
bahwa ada kesejajaran tingkah laku kromosom ketika sel sedang membelah dengan
segregasi bahan genetis yang ditemukan mendel.
J. Belling (1930) berjasa dalam mengembangkan sitogenetika, karena ia
menemukan cara yang mudah dan sederhana untuk mengamati tingkah laku
kromosom, di bawah mikriskop. T. H. Morgan (1914) menemukan, bahwa gen yang
menjadi unit terkecil bahan genetis, yang istilahnya di perkenalkan oleh W.
Johannsen (1903), terdapat banyak dalam satu kromosom. Dalam proses
pewarisannya kepada keturunan menyimpang dari penemuan mendel. Sebelumnya
dianggap bahwa gen berada pada kromosom masing-masing, sehingga setiap gen
mengalami pemisahan yang seimbang ketika gametogenesis. Morgan menyebut
gen-gen itu berangkai.
Bahan genetis rupanya tidaklah statis, tetapi dapat berubah, seperti ditemukan
Hugo de Vries (1901). Dia menyebutkan bahwa perubahan genetis yang bukan
karena pengaruh hibrid itu merupakan mutasi. Kemudian A. Garrod (1909)
menemukan banyak penyakit bawaan disebabkan keabnormalan kegiatan enzim,
sedangkan enzim-enzim itu diproduksi oleh gen. V. M. Ingram (1956) pun melihat,
beda Hb normal dan abnormal terdapat pada perbedaan urutan asam-asam amino
dalam molekul globinnya, dan itu karena mutasi. Tingkah laku mutasi diperdalam
oleh H.J. Muller (1927). Ia dapat melakukan mutasi buatan atau induksi dengan
meradiasi seekor hewan dengan sinar X. Kemudian C. Auerbach (1962)
memperkenalkan berbagai zat kimia yang juga dapat menimbulkan mutasi buatan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 17
Pengetahuan genetika lebih maju lagi, dengan diketahuinya susunan molekul
gen, yang terdiri dari DNA (Asam Deoksiribosa Nukleat). Bangunannya dibuat model
oleh J. D. Watson dan F. H. C. Crick (1953) dan disempurnakan oleh M. H. F. Wilkins
(1961). Sejak M. W. Nirenberg (1961) menyusun kode genetis yang menentukan
urutan asam-asam amino dalam sintesa protein, diketahuilah bahwa gen itu bekerja
menumbuhkan suatu karakter lewat sintesa protein dalam sel-sel tubuh.
Selanjutnya A. Korrberg (1958) dapat mengisolasi DNA dan membuat tiruannya.
Sedangkan H. G. Khorana (1971) dalam membuat sintesis gen secara in vitro
berhasil menerusi sifat gen asli, karena mampu melakukan transkripsi untuk sintesa
protein dalam sel.
Perkembangan genetika mutakhir ialah transformasi gen. Gen kini dapat
dipindah-pindahkan dari satu individu ke individu lain dengan memperalat virus atau
bakteri. Dasar transformasi ini ditemukan oleh F. Griffith (1928) pada bakteri
Pneumococcus. Berpuluh-puluh tahun kemudian dikembanglkan oleh banyak
sarjana seperti O. T. Avery, C. MacLeod dan M. McCarty (1944), dan belakangan A.
Hershey dan M. Chace (1952). Mereka kemudian mendapat Hadiah Nobel berkat
jasa-jasa mereka yang besar dalam genetika biokimia mikroba.
Peristiwa heterosis, yakni munculnya sifat unggul oleh hibrid, sehingga dapat
melipat gandakan produksi tanaman pangan (“revolusi hijau”) dan ternak berkat jasa
para ahli breeding W. Johanssen, G. H. Sholl, S. Wright, E. M. Eats dan D. F. Jones
(1900-1917). Zat kimia yang dapat menginduksi mutasi ikut berperan menciptakan
heterosis ini, dan sekaligus mendorong manusia membuat spesies baru di alam.

2. Cabang-cabang Genetika

Genetika berkembang baik sebagai ilmu murni maupun ilmu terapan. Cabang-
cabang ilmu ini terbentuk terutama sebagai akibat pendalaman terhadap suatu aspek
tertentu dari objek kajiannya.
Cabang-cabang Murni Genetika
a. Genetika Molekuler
Genetika molekuler merupakan cabang genetika yang mengkaji bahan
genetik dan ekspresi genetik di tingkat subseluler (di dalam sel). Subjek
kajiannya mencakup struktur, fungsi, dan dinamika dari bahan-bahan genetika
serta hasil ekspresinya.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 17
b. Genetika Sel (Sitogenetika)
Sitogenetika berasal dari gabungan kata sitologi (ilmu yang mempelajari
tentang sel) dan genetika. Jadi sitogenetika adalah ilmu yang mempelajari
tentang hubungan antara kejadian-kejadian di dalam sel (khususnya kromosom)
dengan fenomena genetis.
c. Genetika Populasi
Genetika populasi adalah cabang genetika yang membahas transmisi
bahan genetik pada ranah populasi. Dari objek bahasannya, genetika populasi
dapat dikelompokkan sebagai cabang genetika yang berfokus pada pewarisan
sifat.

Cabang-cabang Terapan Genetika


a. Genetika Kedokteran
Genetika kedokteran merupakan cabang kedokteran yang mempelajari
diagnosis dan perawatan penyakit genetik.
b. Ilmu Pemuliaan
Ilmu pemuliaan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang cara
mengubah susunan genetik individu maupun populasi untuk tujuan pemuliaan.
Biasanya banyak digunakan untuk pemuliaan tanaman untuk mendapatkan sifat
tanaman yang unggul.
c. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika digambarkan sebagai ilmu dimana karakteristik suatu
organisme sengaja dimodifikasi dengan manipulasi genetik. Manipulasi DNA
suatu organisme ini bertujuan untuk mendapatkan organisme yang unggul.

3. Genetika Klasik

Genetika klasik mengamati proses genetika yang terjadi pada individu dan
bagaimana gen diwariskan dari satu individu ke individu lain. Kita tentu sudah
mengenal hukum Mendel. Dalam hukum Mendel ada pembahasan mengenai
persilangan monohibrida dan dihibrida. Kita juga mengenal adanya beberapa
penyimpangan hukum Mendel. Penyimpangan hukum Mendel merupakan salah satu
contoh adanya interaksi antar gen.
Beberapa pendapat yang mengawali Hukum Pewarisan antara lain :

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 17
a. Teori Ovisma, berpendapat bahwa yang sesungguhnya memiliki sifat
keturunan adalah sel telur yang dihasilkan oleh induk betina. Sedangkan sel
jantan hanya menghasilkan cairan berfungsi sebagai penggiat perkembangan
sel telur
b. Teori Animalkulisma, seiring ditemukannya mikroskup para ilmuwan waktu itu
berpendapat bahwa di dalam cairan yang dihasilkan oleh individu jantan
terdapat hawan-hewan kecil, waktu itu disebut animalkulus yang sekarang
disebut spermatozoa.ditegaskan dari sel pria inilah sifat dari makluk hidup
sedang sel betina hanya sebagai penggiat.
c. Teori Preformasi dipelopori oleh Anthonie van Leeuwenhoek (1632–1723)
Swammerdam (1637–1680) dan Bonnet (1720–1793) berpendapat bahwa di
dalam sel sperma sudah terbentuk manusia-manusia yang kecil-kecil. Hal ini
seiring dengan berkembangnya penemuan mikroskop yang masih sederhana.
d. Teori Epigenesis dipeloporo oleh Wolff (1733-1794), Von Baer (1792-1880),
teori ini menentang teori-teori sebelumnya dengan teorinya bahwa
spermatozoa maupun sel telur tidak memiliki susunan seperti teori preformasi
,melainkan sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma akan mengadakan
pertumbuhan sedikit demi sedikit hingga menjadi individu sempurna.
e. Teori Pangenesis dikemukakan oleh Carles Darwin (1809-1882) dikatakan di
dalam sel kelamin terdapat tunas-tunas yang akan bekembang setelah sel telur
dibuahi sel sperma.
f. Teori Plasma Benih dikemukakan oleh August Weismann (1834-1914)
mengatakan gamet tidak dihasilkan oleh jaringan tubuh tetapi oleh jaringan
khusus (yang saat sekarang dikenal sel kelamin) sehingga jika ada kecacatan
pada jaringan tubuh tidak akan diwariskan pada keturunannya.
g. Teori Perkawinan Silang dikemukakan pertama kali oleh Gregor Mendel (1822-
1884).

Contoh Genetika Klasik :


a. Contoh perkawinan monohibrid pada hewan
Perkawinan pada marmut dengan bulu hitam gen dominan (A) yang
menentukan terbentuknya pigmen melanin, dengan marmut bulu putih gen
resesif (a). Perkawinan induk berbulu hitam dengan berbulu putih akan
menghasilkan keturunan F1 yang semuanya heterozigot warna hitam. Jika

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 17
keturunan F1 disilangkan dengan sesama F1 maka akan diperoleh
perbandingan genotifnya adalah 1 AA : 2Aa : 1aa

b. Contoh perkawinan monohibrid pada manusia


a. Jari lebih (polydactyli) gen dominan (P), sedang alel jari normal resesif (p)
b. Seseorang yang dapat merasakan rasa pahit disebut “taster” ditentukan
oleh gen dominan (T), sedang yang tidak dapat merasakan apasaja
disebut ”nontaster” ditentukan oleh gen resesif (t)
c. Penyakit diabetes militus dengan gen resesif (d) orang yang normal
dengan gen dominan (D)
d. Dan masih banyak lagi contoh monohibrid pada manusia mengingat
kromosom manusia yang berjumlah banyak.

4. Genetika Modern

Genetika modern adalah penerapan ilmu genetika yang bersandar pada DNA
dan RNA. Faktor-faktor keturunan disebabkan oleh adanya gen, dimana gen
dibentuk oleh protein dan asam-asam nukleat.
1. Teknologi Rekayasa Genetika
Teknologi rekayasa genetika merupakan inti dari bioteknologi didefinisikan
sebagai teknik in-vitro asam nukleat, termasuk DNA rekombinan dan injeksi
langsung DNA ke dalam sel atau organel; atau fusi sel di luar famili taksonomi;
yang dapat menembus rintangan reproduksi dan rekombinasi alami, dan bukan
teknik yang digunakan dalam pemuliaan dan seleksi tradisional.
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau
melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan
gen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan
organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja. Misalnya, gen dari
bakteri bisa diselipkan di kromosom tanaman, sebaliknya gen tanaman dapat
diselipkan pada kromosom bakteri. Gen serangga dapat diselipkan pada
tanaman atau gen dari babi dapat diselipkan pada bakteri, atau bahkan gen dari
manusia dapat diselipkan pada kromosom bakteri. Produksi insulin untuk
pengobatan diabetes, misalnya, diproduksi di dalam sel bakteri Eschericia coli
(E. coli) di mana gen penghasil insulin diisolasi dari sel pankreas manusia yang

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 / 17
kemudian diklon dan dimasukkan ke dalam sel E. coli. Dengan demikian
produksi insulin dapat dilakukan dengan cepat, massal, dan murah. Teknologi
rekayasa genetika juga memungkinkan manusia membuat vaksin pada
tumbuhan, menghasilkan tanaman transgenik dengan sifat-sifat baru yang
khas.
Prosedur rekayasa genetika secara umum meliputi:
a. Isolasi gen.
b. Memodifikasi gen sehingga fungsi biologisnya lebih baik.
c. Mentransfer gen tersebut ke organisme baru.
d. Membentuk produk organisme transgenik.

2. Metode Rekayasa Genetika


Beberapa metode yang sering digunakan dalam teknik rekayasa genetika
meliputi pengunaan vektor, kloning, PCR (Polymerase Chain Reaction) dan
seleksi, screening, serta analisis rekombinan. Adapun langkah-langkah dari
rekombinasi genetik meliputi:
a. Identifikasi gen yang diharapkan
b. Pengenalan kode DNA terhadap gen yang diharapkan
c. Pengaturan ekpresi gen yang sudah direkayasa
d. Pemantauan transmisi gen terhadap keturunannya

Contoh Genetika Modern :

1. Rekayasa Genetika Hewan


a. GlowFish
Ikan Bercahaya GlowFish merupakan salah satu contoh hewan
transgenik yang direkayasa secara genetiknya. Ikan ini dikembagkan
dari Amerika Serikat yang merekayasa DNA dari ikan zebra (Danio
rerio) dengan gen pengkode protein flouresens warna hijau dari gfp
(green flourescent protein). Namun secara fenotip, warna yang
dihasilkan bukan hanya warna hijau saja melainkan warna kuning
hingga merah (Pray, 2008).

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 / 17
b. Lembu Transgenik Penghasil Protein Susu
Rekombinan Teknologi transgenik ini telah sukses dilakukan untuk
kepentingan di bidang agrikultur dalam meningkatkan mutu kualitas
pangan. Pada hewan uji yang berupa lembu jarang sekali dilakukan
percobaan transgenik hal ini dikarenakan banyak kendala seperti masa
regenerasinya butuh waktu sekitar 2 tahun. Namun para peneliti
akhirnya bisa menyisipi gen penghasil α-lactalbumin yang berasal dari
manusia. Dari hasil uji produksi susu sebesar 91 ml, ditemukan sekresi
α–lactalbumin dengan konsentrasi 2,4 mg ml-1. Metode yang
digunakan adalah melakukan fertilisasi secara in vitro yang selanjutnya
akan dihasilkan zigot. Tahap berikutnya zigot akan diinjeksi dengan
DNA yang mengandung gen α–lactalbumin. Proses injeksi dengan
menggunkan teknik microinjection. Selanjutnya zigot dikultur selama 6
atau 7 hari dengan menggunakan media sintetik yang menyerupai
cairan oviduk. Setelah itu akan tumbuh menjadi embrio dan ditransfer
ke rahim lembu untuk proses kehamilan.

c. Kelinci Penghasil Bispesifik T-Cell Antibody


Salah satu penyakit pada manusia yang mematikan adalah kanker.
Penyakit ini dapat diatasi dengan meningkatkan antibodi sel T.
Sekarang dengan menggunakan rekayasa genetika, kelinci dapat
dipakai sebagai hewan uji untuk menghasilkan dua macam antibodi
spesifik, yakni molekul CD28 dan r28M yang mampu menginduksi
TCR/CD3 yang mampu membunuh sel kanker. Dengan ditemukannya
antibodi bispesifik ini dapat diharapkan untuk mendapatkan cukup
banyak pengetahuan tentang antibodi bispesifik bagi aplikasi medis.

2. Rekayasa genetika pada tamanan yakni:


a. Kultur jaringan
proses pengembangbiakan tanaman secara vegetatif yang dilakukan
dengan mengisolasi suatu bagian tanaman dalam suatu lingkungan
yang steril dan terkontrol, guna mendapatkan tanaman yang identik
sama dengan induknya dalam waktu yang singkat.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 / 17
b. Tanaman transgenik
suatu tanaman yang telah disisipi gen asing dari spesi yang berbeda
guna mendapatkan tanaman yang diinginkan.
c. Hibridisasi
persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang memiliki
sifat unggul , perpaduan dari sifat induknya.

5. Penerapan Ilmu Genetika dalam berbagai bidang

Sebagai ilmu pengetahuan terapan, ilmu ini di pakai untuk bidang-bidang


sebagai berikut:
1. Kedokteran
Merupakan cabang besar ilmu ini, disebut: Genetika Manusia (human
genetics). Disini genetika perlu untuk mengetahui kelainan atau penyakit
keturunan serta usaha untuk menanggulanginya; menjajaki sifat keturunan
seseorang (misalnya golongan darah) yang perlu untuk penelitian warisan
harta dan kriminalitas.

2. Kedokteran Hewan dan Perternakan


Disini ilmu genetika perlu untuk mengetahui kelainan keturunan serta
penjajagan sifat keturunan untuk mengetahui asal usul suatu hewan atau
ternak, juga untuk mendapat turunan, atau strain unggul : lebih banyak daging,
lebih banyak susu, lebih tinggi kadar lemak dalam susunya, lebih tebal bulunya
untuk diambil wol nya, tahan terhadap suatu jenis kuman, lebih banyak bertelur,
atau bahkan untuk mendapatkan suatu strain (misalnya domba) yang berkaki
pendek agar tak bisa lari meloncati parit atau pagar.

3. Pertanian
Genetika paling besar dan paling luas pemakaiannya dalam bidang
pertanian, ada suatu bidang ilmu pengetahuan cabang pertanian yang disebut
seleksi. Ilmu ini banyak sekali di tunjang oleh ilmu genetika. Lewat ilmu ini
dipelajari bagaimana mencari bibit unggul suatu tanaman produksi: jagung,
padi, gandum, kacang tanah, buncis, kentang, tomat, semangka, kapas dan
lain-lain. Genetikalah yang membuat “revolusi hijau “ yang tersohor tahun 60an.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 / 17
Memang lewat genetikalah kita baru dapat melipat gandakan produksi tanaman
pangan di negeri kita yang sampai hari ini masih kita sia-siakan dan masih
bergantung dari hasil penelitian genetika luar negeri. Oleh genetikalah maka di
Amerika Serikat produksi jagung naik 40% di tahun 60an, meski daam hal itu
tanah pertanian sendiri susut 30%.

4. Psikologi dan Antropologi


Prinsip genetika perlu dikuasai oleh seorang mahasiswa dalam mempelajari
masalah psikilogis manusia, asal-usul suku bangsa, hubungan kerabatnya serta
pengaruh sifat genetis seseorang dalam kehidupan sehari-hari di tengah
masyarakat. Banyak sekali sifat kejiwaan atau persyarafan seseorang
ditentukan oleh sifat keturunan. Kelebihan suatu jenis kromosom misalnya
sering sekali ada hubunganya dengan kelainan jiwa, bersifat asosial dan
kriminil.

5. Industri Farmasi
Teknik rekayasa genetika memungkinkan dilakukannya pemotongan
molekul DNA tertentu. Selanjutnya, fragmen-fragmen DNA hasil pemotongan ini
disambungkan dengan molekul DNA lain sehingga terbentuk molekul DNA
rekombinan. Apabila molekul DNA rekombinan dimasukkan kedalam suatu sel
bakteri yang sangat cepat pertumbuhannya, misalnya Escherichia coli, maka
dengan mudah akan diperoleh salinan molekul DNA rekombinan dalam jumlah
besar dan waktu yang singkat. Jika molekul DNA rekombinan tersebut
membawa gen yang bermanfaat bagi kepentingan manusia, maka berarti gen
ini telah diperbanyak dengan cara yang mudah dan cepat. Prinsip kerja
semacam ini telah banyak di terapkan diberbagai industri yang memproduksi
biomolekul penting seperti insulin, interferon, dan beberapa hormon
pertumbuhan.

6. Hukum
Sengketa di pengadilan untuk menentukan ayah kandung bagi seorang
anak secara klasik sering diatasi melalui pengujian golongan darah. Pada
kasus-kasus tertentu cara ini dapat menyelesaikan masalah dengan cukup
memuaskan, tetapi tidak jarang hasil yang diperoleh kurang meyakinkan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 / 17
Belakangan ini dikenal cara yang jauh lebih canggih, yaitu uji DNA. Dengan
membandingkan pola restriksi pada molekul DNA anak,ibu, dan orang yang
dicurigai sebagai ayah kandung anak, maka dapat diketahui benar tidaknya
kecurigaan tersebut.
Dalam kasus-kasus kejahatan seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan
bahkan teror pengeboman, teknik rekayasa genetika dapat diterapkan untuk
memastikan benar tidaknya tersangka sebagai pelaku. Jika tersangka masih
hidup pengujian dilakukan dengan membandingkan DNA tersangka dengan
DNA objek yang tertinggal di tempat kejadian, misalnya rambut atau sperma.
Cara ini dikenal sebagai sidik jari DNA (DNA finger printing). Akan tetapi, jika
tersangka mati dan tubuhnya hancur, maka DNA dari bagian-bagian tubuh
tersangka dicocokkan pola restriksinya dengan DNA kedua orang tuanya atau
saudara-saudaranya yang masih hidup.

C. Latihan

1. Jelaskan yang termasuk cabang-cabang genetika murni dan genetika


terapan!
2. Sebutkan penerapan ilmu genetika di berbagai bidang!

D. Kunci Jawaban

1. Cabang-cabang Murni Genetika


a. Genetika Molekuler: cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan
ekspresi genetik di tingkat subseluler
b. Genetika Sel (Sitogenetika): mempelajari tentang hubungan antara
kejadian-kejadian di dalam sel (khususnya kromosom) dengan
fenomena genetis.
c. Genetika Populasi: cabang genetika yang membahas transmisi bahan
genetik pada ranah populasi.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 15 / 17
Cabang-cabang Terapan Genetika
a. Genetika Kedokteran: cabang kedokteran yang mempelajari diagnosis
dan perawatan penyakit genetik.
b. Ilmu Pemuliaan: suatu ilmu yang mempelajari tentang cara mengubah
susunan genetik individu maupun populasi untuk tujuan pemuliaan.
c. Rekayasa Genetika: digambarkan sebagai ilmu dimana karakteristik
suatu organisme sengaja dimodifikasi dengan manipulasi genetik yang
bertujuan untuk mendapatkan organisme yang unggul.

2. Penerapan Ilmu genetika di berbagai bidang:


a. Kedokteran : bisa untuk melihat adanya penyakit keturunan
b. Pemuliaan: menghasilkan tanaman atau binatang dengan sifat unggul
c. Industri farmasi : memproduksi biomolekul penting seperti insulin,
interferon
d. Hukum : menentukan ayah kandung atau pelaku kasus kriminalitas

E. Daftar Pustaka

1. Suryo, Genetika untuk Strata 1, UGM Press


2. Jusuf, M. 2001. Genetika 1: Struktur dan Ekspresi Gen. Sagung Seto.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 16 / 17

Anda mungkin juga menyukai