Anda di halaman 1dari 24

SCHEMA

TEORY
Agung cahyono
Eka

MAGISTER PROMOSI KESEHATAN


UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN AJARAN 2014
PENGERTIAN SKEMA
 Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
kata ‘skema’merupakan padanan dari ‘bagan’,
‘rangka-rangka’, ‘rancangan’
SCHEMA THEORY
 organized knowledge in oneself as an
elaborate network of abstract mental
structures which represent one's
understanding of the world
( Anderson, 1977 )
 Cognitive structure that represent
knowledge about a concept or
type of stimulus,including its
attributes & the relation among
those attributes (Fiske-Taylor,
1991 )
SKEMA CHAPLIN (1981) DALAM
DICTIONARY OF PSYCHOLOGY.
MENGEMUKAKAN :

 Skema sebagai suatu peta kognitif yang


terdiri atas sejumlah ide yang tersusun
rapi
 Skema sebagai kerangka referensi untuk
merekam berbagai peristiwa atau data
 Skema sebagai suatu model
 Skema sebagai suatu kerangka referensi
yang terdiri atas respons-respons yang
pernah diberikan, kemudian menjadi
standar bagi respons-respons selanjutnya.
MENURUT FISKE & TAYLOR :

Skema merupakan struktur kognitif


yang mewakili pengetahuan
tentang suatu konsep.

Skema kognitif adalah kerangka yang


terdiri dari sejumlah ide terorganisir.

Istilah “Cognitive” berasal dari kata


cognition artinya adalah pengertian,
kesadaran
SYMONS & PRESSLEY
 Skema merupakan teori abstrak dari struktur
pengetahuan yg dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan individu.

 Skema dapat memandu individu memberikan


penilaian pada orang lain, situasi, kejadian,
ataupun tempat dg menggunakan informasi
terbatas.

 Skema akan membantu menginterpretasikan


kejadian & sebagai dasar seseorang dalam
berperilaku.
SEJARAH SINGKAT LAHIRNYA
TEORI SKEMA
 Penggunaan skema sebagai konsep dasar pertama
kali digunakan oleh seorang psikolog Inggris
bernama Frederic Bartlett (1886-1996) sebagai
bagian dari teori belajarnya. Teori Barlett
menyarankan bahwa pemahaman kita tentang
dunia dibentuk oleh jaringan struktur mental
abstrak(skema)
 dan selanjutnya dikembangkan oleh Anderson
(1977), dan kini teori ini banyak dipakai dalam
berbagai bidang spt pendidikan,psikologi,sosial,
dsbnya.
LANJUTAN SEJARAH SINGKAT

 pertama kali disebut schemata dalam


teori perkembangan kognitif (Piaget
1926),

Theori Jean Piaget memperkenalkan skema dan penggunaannya


dipopulerkan melalui karyanya.
Menurut teori perkembangan kognitif, anak-anak berkembang
melalui serangkaian tahap pertumbuhan intelektual. Dalam teori
Piaget, skema adalah kedua kategori pengetahuan serta proses
perolehan pengetahuan itu. Sebagai pengalaman terjadi dan
informasi baru yang disajikan, skema baru dikembangkan dan skema
lama yang diubah atau dimodifikasi.

 Skema adalah istilah yang penting dalam teori Piaget, karena


dianggap sebagai elemen dalam struktur kognitif individu. Skema
yang ada dalam individu akan menentukan bagaimana dia akan
merespon lingkungan fisik.
 Teori Skema berupaya menjelaskan bagaimana
manusia dapat menangani lingkungan kita yang
berubah terus menerus.
 Memori manusia tersimpan suatu perbendaharaan
amat besar mengenai pengalamanan, fakta, bau,
rasa dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang
mengenai apa yang terjadi di sekitar kita.
 Caranya menarik bagian-bagian dari memori tidak
terpenggal-penggal secara acak dan lepas
melainkan secara terorganisir
 Itulah mengapa kita dengan cepat membedakan
terminal bus dan bandara
 Skema berupa kategori pengetahuan yang
membantu dalam menginterpretasi dan memahami
dunia.
 Skema juga menggambarkan tindakan secara
mental maupun fisik yang terlibat dalam memahami
atau mengetahui sesuatu.
 Sehingga dalam pandangan piaget mencakup baik
kategori pengetahuan maupun proses memperoleh
pengetahuan tersebut
 Seiring dengan pengalaman manusia mengeksplorasi
lingkungan, informasi yang baru didapatnya
digunakan untuk memodifikasi, menambah atau
mengganti Skema yang sebelumnya ada
contoh : mengenali burung, buah jeruk, mencuci
tangan
 Hal ini berhubungan dengan unsur
kognisi yang lain (seperti pikiran/
gagasan, kepercayaan, sikap) yang
membuat kita dapat secara cepat
memberikan penilaian terhadap orang
lain, situasi, kejadian, tempat dan hal
lain dengan menggunakan informasi
yang terbatas.

 Pengertian dalam arti luas : cognition


(kognisi) adalah perolehan, penataan,
dan penggunaan pengetahuan
(Neisser, 1976)
CIRI – CIRI SKEMA
 Skema selalu diorganisir secara bermakna,
dapat ditambahkan dan dengan
pengalaman yang diperoleh seseorang
dapat dikembangkan sehingga mencakup
lebih banyak variabel dan menjadi lebih
khas.

 Setiap skema termasuk dalam schema lain


dan berisi subskema-subskema.

 Schema berubah dari waktu ke waktu


 Skema pengetahuan terorganisasi
menurut Anderson dapat berkembang,
perkembangan terjadi sesuai adanya
informasi baru yang diterima, dan bisa
terjadi tambahan variabel–variabel
baru yang merubah organisasi skema.
Contoh
Skema tentang telur yang awalnya
hanya tentang bentuk telur dan
kegunaan telur bisa berkembang
menjadi skema binatang penghasil
telur, dan seterusnya.
CONTOH
SKEMA TELUR YANG BERTAMBAH LENGKAP
TIPE – TIPE SKEMA
1. PERSON SCHEMA
Adalah struktur pengetahuan secara
pribadi tentang seseorang yang
spesifik
Contoh:
 kita mempunyai skema terhadap
seseorang yang berbaju Putih, dia keluar
masuk di rumah sakit maka akan di
skemakan sebagai petugas medis.
2. ROLE SCHEMA
Adalah struktur pengetahuan tentang
aturan yang melekat pada suatu peran,
namun kadang amat dipengaruhi
steriotipe sosial.
 Misalnya : seorang penyuluh promosi
kesehatan atau seorang dokter tidak
seharusnya merokok saat menjalankan
tugas, tidak seharusnya membuang
sampah sembarangan meskipun berada
di rumah sendiri.
 Seorang polisi lalu lintas mempunyai anak
remaja yang menggunakan motor saat
sekolah. Anaknya disuruh menggunakan
helm karena memberikan contoh bagi
teman anaknya meski orang tuanya polisi
lalu lintas, anaknya juga tertib
menggunakan helm saat berkendara.
3. SCRIPT SCHEMATA
 Adalah skema tentang sebuah struktur
yang menggambarkan urutan kejadian /
peristiwa (Abelson, 1981; Schank dan
Abelson, 1977).
Contoh:
Seseorang pengendara motor sebelum
berkendara harus memperhatikan
surat2 kendaraan, lampu motor mulai
lampu depan, reting, lampu rem, saat
berkendara harus pakai helm,
memperhatikan rambu2 lalu lintas,
konsentrasi dijalan, tidak boleh
4. CONTENT FREE SCHEMATA
 Content free schemata tidak berisi informasi
yang banyak tentang kategori spesifik, tetapi
sedikit peraturan untuk informasi.
 Tidak mengandung pengetahuan yang lengkap,
kadang hanya didasari sebuah informasi
sederhana
 Secara spesifik content free schemata adalah
tentang bagaimana sifat seseorang dapat
menyebabkan perilaku seseorang.
Contoh
Karena pacarnya seorang petugas kesehatan, ia malu kalau saat
berpacaran menghisap rokok / cewek mempunyai pacar seorang
polantas, saat berkendara dia malu kalau tidak pakai helm.
5. SELF SCHEMATA
Adalah informasi tentang susunan diri
(konsep diri), Menurut Higgins 1987 :

1. Actual self, tentang bagaimana kita


saat ini
2. Ideal self, tentang kita ingin menjadi
apa
3. Ought self, tentang bagaimana kita
seharusnya
 Perbedaan antara actual self, ideal
self dan ought self dapat
menyebabkan perubahan
 Kegagalan dalam mengatasi
perbedaan actual self dengan ideal
self  menyebabkan rasa kehilangan
 seperti : kecemasan,
ketidakpuasan, kesedihan
 Sementara kegagalan mengatasi
perbedaan actual self dengan ought
self  menghasilkan
pemberontakkan  seperti :
kecemasan, ancaman, ketakutan
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN
SKEMA
Cost of being wrong
• Outcome dependency
Commonly Used Schemata
• Accountability
• Subtypes
Cost of being indecisive • Prototypes
• Anxienty & stress • Role
• Perfomance pressure • Easily determined schemata
• Communication goals • Accessibility schemata
• Self referent schemata
Individual Differences • Mood congruent schemata
• Attributional complexity
• Uncertainty orientation
• Communication goals
• Needs for cognition
• Cognition complexity
• Self schemata
• Chronic accessibility
 Seorang wanita yang menderita HIV +
rendah merasa putus asa dengan apa yang
dialaminya karena rasa malu dan
ketidaktahuan sehingga tidak mengerti cara
mencegah terjadinya AIDS, tetapi dengan
konsep diri “ideal self” wanita ini berusaha
mencari fasilitas kesehatan yang bisa
menanganinya, sehingga melalui fasilitas
kesehatan tersebut ia mulai mengerti cara
pencegahan AIDS untuk dirinya yaitu
dengan terapi obat ARV. Berhasil
meningkatkan CD4 nya guna mencegah
AIDS maka mulai tumbuh percaya diri dan
kepuasan atas proses yang sudah dilalui
 Seorang perokok merasa putus asa karena
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai