(IBP621)
MODUL 1
PENGANTAR PANGAN
DISUSUN OLEH
FEBRIANA DWI WAHYUNI, M.SI
Universitas Esa Unggul mempunyai visi menjadi perguruan tinggi kelas dunia
berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul dalam mutu
pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Universitas Esa Unggul menetapkan
misi-misi sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan
b. Menciptakan suasana akademik yang kondusif
c. Memberikan pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan
2. Topik Perkuliahan
1. Buckle KA, Edwards RA, Fleet GH, Wootton. 2013. Ilmu Pangan. UI Press
2. C. Hanny Wijaya. 2012. Bahan Tambahan Pangan Pengawet. IPB Press
3. Ratih Dewanti Haryadi. 2013. Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP).
IPB Press
4. Winiati P Rahayu. 2012. Mikrobiologi pangan. IPB Press
5. Dahrul S. 2012. Pengantar Teknologi Pangan. IPB Press.
Untuk penilaian akhir, komponen nilai yang digunakan terdiri dari kehadiran,
UTS, UAS, kuis dan penugasan. Adapun proporsi penilaiannya sebagai berikut :
a. UTS = 30 %
b. UAS = 35 %
c. Kuis = 10 %
d. Tugas = 20 %
e. Kehadiran = 5 %
5. Pengantar Pangan
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik
yang diolah maupun tidak diolah dan diperuntukkan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumsi manusia. Termasuk di dalamnya adalah tambahan pangan, bahan
baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam penyiapan, pengolahan, dan
pembuatan makanan atau minuman. Pangan merupakan salah satu kebutuhan
dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia,
selain itu pangan merupakan komoditas dagang yang sangat berperan dalam
kehidupan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mencegah pangan dari
kemungkinan adanya bahaya karena cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang
dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia
(bkp.bangka.go.id, 2017).
Terkait dengan masalah di atas, penanganan keamanan pangan mulai
mendapat perhatian serius dari pemerintah. Hal ini ditandai dengan telah
diterbitkannya PP No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan
yang merupakan penjabaran dari UU No.7 tahun 1996 tentang pangan. Peraturan ini
kemudian ditindaklanjuti dengan pencanangan Sistem Keamanan Pangan Terpadu.
PP No.28 tahun 2004 tersebut mengamanatkan bahwa Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) mempunyai kewenangan dalam pengaturan dan atau penetapan
persyaratan, standar, keamanan pangan olahan dan ritel. Sedangkan kewenangan
Kementerian Pertanian yang dalam implementasinya oleh Badan Ketahanan Pangan
adalah pengaturan dan atau penetapan persyaratan keamanan pangan segar.
Berdasarkan cara perolehannya, pangan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pangan
segar, pangan olahan, dan pangan olahan tertentu.
I. Pangan Segar
Pangan segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan atau dalam
artian pangan yang masih mentah, baru saja diambil dari sumber pangan, baik
berupa nabati dan hewani. Pangan segar dapat dikonsumsi langsung atau tidak
b) Masak komersial
Masak komersial adalah tercapainya kondisi organ tanaman telah sesuai
dengan selera konsumen. Masak komersial ini tidak selalu bersamaan
dengan masak fisiologis, bisa lebih awal atau lebih akhir. Masak komersial
dapat terjadi pada tahapan perkembangan atau penuaan
(A) (B)
Gambar 5. (A) Produk minuman fermentasi, (B) contoh bakteri probiotik
C. Latihan
D. Kunci Jawaban
E. Daftar Pustaka
1. Buckle KA, Edwards RA, Fleet GH, Wootton. 2013. Ilmu Pangan. UI Press
2. C. Hanny Wijaya. 2012. Bahan Tambahan Pangan Pengawet. IPB Press
3. Ratih Dewanti Haryadi. 2013. Hazard Analysis Critical Control Point
(HACCP). IPB Press
4. Sobari, E. 2017. Teknologi Pengolahan Pangan. Penerbit ANDI.
Yogyakarta.
5. Winiati P Rahayu. 2012. Mikrobiologi pangan. IPB Press
6. Dahrul S. 2012. Pengantar Teknologi Pangan. IPB Press.