Anda di halaman 1dari 27

kelompok 2

M. Fadhillah H Syifa Nabila Wafa Latifah


19559009 19559014 19559015
Konsep Manajemen
Bimbingan dan Konseling
Manajemen
pencapaian sasaran - sasaran
organisasi dengan cara yang
efketif dan efisien melalui
perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian
sumber daya organisasi.
Manajemen BK
kegiatan yang diawali dari perencanaan
kegiatan BK, pengorganisasian aktivitas
dan semua unsur pendukung BK,
menggerakkan SDM u/melaksanakan
kegiatan BK, memotivasi SDM agar
kegiatan BK mencapai tujuan.

- Prof. Dr. Sugiyo, M.Si,


Alasan diperlukannya
Manajemen Bimbingan dan Konseling

1. untuk mencapai tujuan


2. untuk menjaga keseimbangan
diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan (jika ada)
3. untuk mencapai efektivitas dan
efisien

(Robert L Gibson dan Marianne H Mitchell, 2011. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: pustaka pelajar, 2011)
bagaimana layanan BK
dapat mencapai tujuannya
secara efisien dan efektif ?
Layanan BK perlu
seorang manajer (konselor)
yang memperhatikan dan
mendayagunakan sumber-sumber
seperti :

manusia

materi
alat dan fasilitas
waktu
keuangan
pemasaran
Urgensinya
Perencanaan Program
Bimbingan dan
Konseling

( Uman Suherman, 2007. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bekasi : Madani Production. 2007 )
Sukardi (1995 : 28)

kegiatan penyusunan program BK disekolah :


kegiatan yg dilakukan melalui berbagai bentuk
survei u/menginventarisasi tujuan, kebutuhan,
kemampuan sekolah serta persiapan sekolah
u/melaksanakan program BK.
Agar tercapainya
perencanaan Program BK
yg efektif dan efisien :
Nurihsan (2003 : 87)

Analisis kebutuhan siswa

penentuan tujuan BK

analisis situasi sekolah

penentuan jenis kegiatan yang


akan dilaksanakan

( Uman Suherman, 2007. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bekasi : Madani Production. 2007 )
Lanjutan...

Agar tercapainya
perencanaan Program BK
yg efektif dan efisien :
Nurihsan (2003 : 87)

penetapan metode
pelaksanaan kegiatan
penetapan personel kegiatan

persiapan fasilitas dan


biaya kegiatan
perkiraan tentang hambatan
kegiatan dan antisipasinya
Pola Organisasi BK
di sekolah.
Organisasi BK
di sekolah
suatu bentuk kegiatan yang
mengatur cara kerja, prosedur
kerja, dan pola kerja atau
mekanisme kerja kegiatan layanan
Bimbingan dan Konseling

( Uman Suherman, 2007. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bekasi : Madani Production. 2007 )
Manfaat
Pengorganisasian
program Layanan BK
setiap personel bimbingan menyadari tugas, peran, kedudukan,
wewenang, dan tanggungjawab masing-masing.

menghindari terjadinya tumpang tindih tugas diantara


para personel bimbingan.

terjadinya mekanisme kerja yang baik dan teratur.

tercapainya kelancaran, efisiensi & efektivitas pelaksanaan program


layanan bimbingan dan konseling.
Proses pengorganisasian
Program layanan Bimbingan dan Konseling :

pengelompokkan kegiatan layanan penentuan mekanisme kerja

pembagian tugas, peranan,


penyusunan suatu struktur organisasi
tanggung jawab, dan wewenang
Bimbingan dan Konseling.
bagi masing-masing personal
Hal - Hal yang perlu diperhatikan !

semua personel sekolah harus dihimpun dalam satu wadah.

mekanisme kerja, pola kerja / prosedur kerja BK disekolah harus tunggal.

tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang dari masing-masing petugas


yang terlibat dalam pelaksanaan layanan BK harus diperinci dengan jelas
Tugas dan Peran
masing-masing
personel pendidikan
dalam bimbingan dan
konseling di sekolah :

( Uman Suherman, 2007. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bekasi : Madani Production. 2007 )
Kepala Sekolah
Penanggung jawab seluruh kegiatan pendidikan disekolah yang dipimpinnya.
tercapai tidaknya tujuan pendidikan dilembaga sekolah yang dia pimpin
sepenuhnya merupakan tanggungjawab kepala sekolah.

Penentuan staf personel BK.


penyusunan program BK.
Sosialisasi & penetapan program BK kepada civitas sekolah.
penyediaan kelengkapan sarana & prasarana kegiatan BK.
Pemantauan & supervisi terhadap pelaksanaan BK.
Pengembangan Kerjasama dengan instansi / profesi lain yg berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan BK.
Mengembangkan program BK.
Wakil Kepala Sekolah
Orang kedua yg bertanggungjawab atas kebijakan disekolah.
umumnya, wakil kepala sekolah memiliki tugas sesuai bidang garapannya.

Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah (terutama yg berkaitan dg layanan BK).


Penyediaan informasi (berkaitan dg aktivitas & prestasi akademik).
Penyediaan kelengkapan sarana prasarana, kepesertadidikan dan
sumber daya lain yg diperlukan dan dapat mendukung program BK.
Sosialisasi program BK kepada komponen sekolah (sesuai bidang & kewenangannya).
Mendukung dan memantau pelaksanaan layanan BK.
Wali Kelas

Menyediakan informasi tentang karakteristik & kebutuhan siswa kelasnya.


Mensosialisasikan keberadaan layanan BK (tujuan, fungis, mekanisme layanan -
kepada siswa dan orangtua siswa dikelasnya).
Memantau perkembangan & kemajuan siswa dikelasnya.
Mengidentifikasi siswa yg membutuhkan layanan responsif.
Melakukan kunjungan rumah.
Kegiatan konferensi kasus.
Guru Mata pelajaran
/ bidang studi
personel yang sangat penting dalam aktivitas bk.
karena berperan sebagai mata dan telinga bk disekolah

Sosialisasi layanan BK kepada siswa.


Menyediakan informasi mengenai sikap dan kebiasaan siswa saat KBM berlangsung.
Identifikasi siswa yang perlu layanan BK (berkenaan dg pelajaran yg diampunya).
Memantau perkembangan & kemajuan siswa yang telah memperoleh layanan BK.
Melakukan upaya layanan bimbingan belajar (perbaikan maupun pengayaan).
Melaksanakan konferensi kasus.
staff administrasi
Komponen pendukung terlaksananya layanan Bk di sekolah

Membantu mempersiapkan seluruh kegiatan BK.


Membantu menyiapkan sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan BK.
Membantu mengadministrasikan seluruh kegiatan BK.
Membantu menyampaikan informasi kepada personel lain berkenaan dengan
pelasanaan layanan BK.
konselor
tenaga profesional dalam aktivitas layanan bk.
konselor merupakan kunci keberhasilan aktivitas layanan bk disekolah.

Mengorganisasikan seluruh aktivitas layanan BK.


Melakukan anailisis karakteristik & kebutuhan perkembangan siswa.
Menganalisis kondisi sekolah akan layanan BK.
Mengkoordinasi seluruh personel layanan BK ( penyusunan - penilaian).
Memberikan layanan dasar kepada seluruh siswa.
Melaksanakan layanan responsif kepada siswa (dalam bentuk konseling).
Mengadministrasikan seluruh kegiatan BK.
Aih tangan kasus.
Mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan layanan BK kepada kepala sekolah.
surat keputusan bersama kemendikbud
dan kepala badan administrasi
nomor : 0433/P/1993 dan nomor : 25 tahun 1993

menjelaskan bahwa pada setiap sekolah


harus ada petugas yang melaksanakan layanan
Bimbingan yaitu guru pembimbimng / konselor
dengan rasio 1 : 150 siswa.
dan beban tugas (penghargaan jam kerja)
untuk konselor = 36 jam/minggu.
Beban Tugas Konselor :
Menyusun program layanan (bidang bimbingan pribadi - sosial, belajar, karir, semua jenis layanan)
Melaksanakan program layanan (bidang bimbingan pribadi - sosial, belajar, karir, semua jenis layanan)
Mengevaluasi program layanan (bidang bimbingan pribadi - sosial, belajar, karir, semua jenis layanan)
Konselor membimbing 150 siswa (dihargai sebanyak 18 jam), dan selebihnya dihargai sebagai
kelebihan mengajar dengan ketentuan sebagai berikut :
10 - 15 siswa = 2 jam
16 - 30 siswa = 4 jam
31 - 45 siswa = 6 jam
46 - 60 siswa = 8 jam
61 - 75 siswa = 10 jam
76 atau lebih = 12 jam
Visi Misi pendidikan tidak akan pernah tercapai.
Visi Misi sekolah tidak akan pernah sesuai target.
Apabila Bimbingan dan Konselingnya tidak memiliki manajemen yang baik.

Anda mungkin juga menyukai