Remdesivir PK 250920
Remdesivir PK 250920
Product Knowledge
Presented by :
Johan Indra, dr
Medical & Scientific Department - Kalbe Farma
Topik
1. COVID-19
2. Profil REMDESIVIR
3. Rekomendasi Penggunaan Remdesivir di Indonesia
4. Penelitian Remdesivir dalam Tatalaksana COVID-19
5. Perbandingan REMDESIVIR dengan Antivirus Lain dalam Tatalaksana
COVID-19
6. Feature & Benefit REMDESIVIR
Topik
1. COVID-19
2. Profil REMDESIVIR
3. Rekomendasi Penggunaan Remdesivir di Indonesia
4. Penelitian Remdesivir dalam Tatalaksana COVID-19
5. Perbandingan REMDESIVIR dengan Antivirus Lain dalam Tatalaksana
COVID-19
6. Feature & Benefit REMDESIVIR
SARS-CoV-2 : Coronavirus Penyebab COVID-19
CDC
PDPI.PNEUMONIA COVID-19 DIAGNOSIS & PENATALAKSANAAN DI INDONESIA.2020
Klasifikasi Gejala Pasien COVID-19
•Syok sepsis
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. 2020
Klasifikasi Kasus COVID-19
Topik
1. COVID-19
2. Profil REMDESIVIR
3. Rekomendasi Penggunaan Remdesivir di Indonesia
4. Penelitian Remdesivir dalam Tatalaksana COVID-19
5. Perbandingan REMDESIVIR dengan Antivirus Lain dalam Tatalaksana
COVID-19
6. Feature & Benefit REMDESIVIR
Profil Produk REMDESIVIR
REMDESIVIR
Zat aktif Remdesivir
Sediaan 1. Vial, berisi Bubuk terliofilisasi remdesivir 100 mg
2. Vial, berisi Larutan konsentrat remdesivir 100 mg/20 mL (5 mg/mL)
Pemerian/Tampilan 1. Bubuk terliofilisasi steril, bebas pengawet, berwarna putih atau agak putih atau
kuning.
2. Larutan konsentrat remdesivir 100 mg/20 mL (5 mg/mL), berbahan dasar air,
steril, bebas pengawet, jernih, tidak berwarna sampai kuning.
Mekanisme Kerja Menghambat replikasi RNA virus SARS-CoV-2
Indikasi Penggunaan darurat pengobatan kasus suspek atau konfirmasi COVID-19 pada
pasien dewasa dan anak yang dirawat di rumah sakit.
Gangguan ginjal Dewasa dan anak eGFR ≥30 mL/menit: Tidak perlu penyesuaian dosis
(usia >28 hari) eGFR <30 mL/menit: Tidak dianjurkan kecuali potensi
manfaatnya > potensi risiko
Neonatus cukup bulan Kreatinin serum ≥1 mg/dL: Tidak dianjurkan kecuali potensi
(usia 7-28 hari) manfaatnya > potensi risiko
Gangguan hati Digunakan hanya jika potensi manfaatnya > potensi risiko
Ibu hamil & menyusui
Lansia (>65 tahun) Hati-hati dan pantau fungsi hati, ginjal, jantung, penyakit penyerta, terapi obat lain.
ALT (alanine aminotransferase) / SGPT (serum glutamic-pyruvic transaminase) adalah enzim yang
ditemukan terutama di hati. Peningkatan kadar ALT dalam darah bisa menunjukkan adanya kerusakan hati.
Product package insert, Rxlist..
Profil Produk REMDESIVIR
REMDESIVIR
Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap komponen obat dalam REMDESIVIR
Interaksi obat • Uji coba interaksi obat-obat belum dilakukan pada manusia.
• Karena antagonisme (secara in vitro), penggunaan remdesivir bersama
chloroquine phosphate atau hydroxychloroquine sulfate tidak disarankan.
Larutan remdesivir yang telah diencerkan (250 mL) untuk Infus IV selama 30-120 menit
Cara Pengenceran dan Pemberian Remdesivir untuk Pasien dengan BB ≥40 kg
dengan Sediaan Bubuk Terliofilisasi
1 vial bubuk terliofilisasi remdesivir 100 mg
250 mL
100 mg (1 vial) 20 mL 20 mL
100 mL
Larutan remdesivir yang telah diencerkan untuk Infus IV selama 30-120 menit
Cara Pengenceran dan Pemberian Remdesivir untuk Pasien Pediatrik dengan BB 3,5 kg - <40 kg
dengan Sediaan Bubuk Terliofilisasi
Untuk pasien pediatrik
BB 3,5 kg - <40 kg, 1 vial bubuk terliofilisasi remdesivir 100 mg
hanya gunakan sediaan
+ 19 mL Air Steril untuk Injeksi,
bubuk terliofilisasi. kocok 30 detik, lalu diamkan 2-3 menit, hasil: larutan jernih
• Kantong infus NaCl 0,9% bervolume kecil (misalnya 25, 50, atau Masukkan b & c dalam kantong infus NaCl 0.9%/syringe
100 mL) atau syringe harus digunakan untuk dosis pediatrik. lalu bolak-balikkan secara perlahan 20 kali
• Syringe dapat digunakan untuk memberikan volume <50 mL. untuk mencampurkan. Jangan dikocok.
Larutan remdesivir yang telah diencerkan (1,25 mg/mL) untuk Infus IV selama 30-120 menit
Topik
1. COVID-19
2. Profil REMDESIVIR
3. Rekomendasi Penggunaan Remdesivir di Indonesia
4. Penelitian Remdesivir dalam Tatalaksana COVID-19
5. Perbandingan REMDESIVIR dengan Antivirus Lain dalam Tatalaksana
COVID-19
6. Feature & Benefit REMDESIVIR
Rekomendasi Penggunaan
Remdesivir
dalam Pedoman Tatalaksana
COVID-19 di Indonesia
Tatalaksana Farmakologis COVID-19
Tanpa gejala Ringan Sedang / Moderat Berat Kritis
• Vitamin C (14 hari), • Vitamin C (14 hari) • Vitamin C 200 – 400 mg/8 jam • Vitamin C ~sedang
dengan pilihan : ~tanpa gejala dalam 100 cc NaCl 0,9% IV • Vitamin B1 1 ampul/24 jam IV
• Tablet vitamin C non acidic • Chloroquine phosphate 500 drip habis dalam 1 jam • Chloroquine phosphate 500 mg/12 jam PO
500 mg/6-8 jam PO(14 mg/12 jam PO(5-7 hari) ATAU • Chloroquine phosphate 500 (hari ke-1-3) dilanjutkan 250 mg/12 jam PO (hari
hari) Hydroxychloroquine mg/12 jam PO(5-7 hari) ATAU ke-4-10) ATAU Hydroxychloroquine 400 mg
Remdesivir
• Tablet isap vitamin C 500 direkomendasikan untuk
(sediaan yg ada 200 mg) 400 terapi COVID-19 derajat
Hydroxychloroquine hari ke-1 sedang,
/24 jam POberat, danEKG/3
(5 hari), cek kritis.
hari
mg/12 jam oral (30 hari) mg/24 jam PO (5-7 hari) 400 mg/12 jam PO, selanjutnya • Azithromycin ATAU Levofloxacin ~sedang
• Multivitamin yang • Azithromycin 500 mg/24 jam 400 mg/24 jam PO (5-7 hari) • Bila ada sepsis yang diduga kuat karena ko-
mengandung vitamin C 1-2 (5 hari) • Azithromycin 500 mg/24 jam infeksi bakteri, pemilihan antibiotik disesuaikan
tablet /24 jam (30 hari) • Antivirus (bila perlu) : Salah PO/IV (5-7 hari) ATAU alternatif dengan kondisi klinis, fokus infeksi, faktor risiko,
• Dianjurkan multivitamin satu antivirus: Levofloxacin 750 mg/24 jam hasil kultur pasien.
yang mengandung vitamin • Oseltamivir 75 mg/12 jam PO/IV (5-7 hari) jika curiga • Antivirus : ~sedang
C, B, E, Zink PO (5-7 hari) infeksi bakteri. • Antikoagulan LMWH/UFH sesuai evaluasi
• Obat suportif baik • Lopinavir+Ritonavir 2 x • Antivirus: Salah satu antivirus: DPJP
tradisional (Fitofarmaka) 400/100 mg (10 hari) • Oseltamivir ~ringan • Dexamethasone 6 mg/24 jam(10 hari) atau
maupun Obat Modern Asli • Favipiravir 600 mg/12 jam • Lopinavir+Ritonavir ~ringan kortikosteroid lain yang setara seperti
Indonesia (OMAI) yang PO (5 hari) • Favipiravir loading dose 1600 hydrocortisone pada kasus berat yang
tereg. BPOM sesuai klinis • Pengobatan simtomatis mis: mg/12 jam PO hari ke-1 lalu 2 mendapat terapi oksigen atau dengan ventilator.
pasien. paracetamol bila demam x 600 mg (hari ke-2-5) • Pengobatan komorbid dan komplikasi yang ada
• Obat yang bersifat • Obat suportif • Remdesivir 200 mg IV drip(3 • Obat suportif lainnya
antioksidan • Pengobatan komorbid dan jam) lalu 1x100 mg IV drip(3 • Pertimbangkan terapi tambahan lain jika terapi
komplikasi yang ada jam) selama 9-13 hari standar tidak memberikan respons perbaikan.
• Antikoagulan LMWH/UFH Contohnya: anti-IL 6 (tocilizumab), plasma
sesuai evaluasi DPJP konvalesen, Mesenchymal Stem Cell (MSCs)/
• Pengobatan simtomatis Sel Punca, dll
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. 2020 ** Pilih levofloxacin jika pasien tidak dapat diberi azithromycin dan bila dicurigai ada infeksi bakteri.
Tatalaksana Farmakologis bagi Pasien yang Belum Terkonfirmasi COVID-19
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. 2020
Topik
1. COVID-19
2. Profil REMDESIVIR
3. Rekomendasi Penggunaan Remdesivir di Indonesia
4. Penelitian Remdesivir dalam Tatalaksana COVID-19
5. Perbandingan REMDESIVIR dengan Antivirus Lain dalam Tatalaksana
COVID-19
6. Feature & Benefit REMDESIVIR
Penelitian Remdesivir vs Plasebo pada pasien rawat inap COVID-19 derajat berat
Wang Y et al. Lancet. 2020 May 16;395(10236):1569-78
Uji klinik multisenter, acak, tersamar ganda di Hubei, Cina pada pasien dewasa (≥18 tahun) yang dirawat di rumah sakit
dengan COVID-19 derajat berat, dengan durasi gejala selama ≤ 12 hari.
Hasil utama yang diukur : waktu untuk terjadinya perbaikan klinis atau boleh pulang dari RS (periode pemantauan 28 hari).
Hasil:
Penggunaan remdesivir tidak dikaitkan dengan perbedaan waktu untuk terjadinya perbaikan klinis vs. plasebo.
Meskipun tidak signifikan secara statistik, pasien dengan durasi gejala ≤10 hari yang menerima remdesivir memiliki waktu
yang lebih cepat untuk terjadinya perbaikan klinis dibandingkan pasien yang menerima plasebo.(median 18 hari vs. 23 hari)
Referensi
Kesimpulan:
Remdesivir dapat mempercepat terjadinya perbaikan klinis pada pasien COVID-19
derajat berat yang bergejala ≤ 10 hari.
Penelitian ACTT-1:
Remdesivir 10 hari vs Plasebo pada pasien rawat inap COVID-19
Beigel et al. N Engl J Med. 2020 May 22:NEJMoa2007764.
Uji klinik tersamar ganda, acak pada pasien dewasa yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 (88% derajat berat)
Pasien diacak ke salah satu dari 2 kelompok terapi:
1. Remdesivir IV selama 10 hari (200 mg pada hari ke-1, diikuti 100 mg pada hari ke-2-10). (n = 538)
2. Plasebo selama 10 hari. (n = 521)
Hasil utama yang diukur adalah waktu untuk terjadinya pemulihan (boleh pulang dari rumah sakit atau hanya dirawat inap
untuk kontrol infeksi tanpa butuh terapi oksigen)(periode pemantauan 28 hari).
https://www.fda.gov/news-events/press-announcements/covid-19-update-fda-broadens-emergency-use-authorization-veklury-remdesivir-include-all-hospitalized
Topik
1. COVID-19
2. Profil REMDESIVIR
3. Rekomendasi Penggunaan Remdesivir di Indonesia
4. Penelitian Remdesivir dalam Tatalaksana COVID-19
5. Perbandingan REMDESIVIR dengan Antivirus Lain dalam Tatalaksana
COVID-19
6. Feature & Benefit REMDESIVIR
Perbandingan REMDESIVIR dengan Antivirus Lain dalam Tatalaksana COVID-19
REMDESIVIR Favipiravir Oseltamivir Lopinavir+Ritonavir
Indikasi Penggunaan darurat Penggunaan darurat • Antivirus yang digunakan • Kombinasi antiretrovirus (HIV)
untuk pengobatan influenza. dengan aktivitas in vitro
pengobatan kasus pengobatan kasus • Tidak menunjukkan aktivitas terhadap SARS-CoV-2.
suspek atau konfirmasi COVID-19 derajat in vitro terhadap SARS-CoV. • National Institutes of Health
COVID-19 pada pasien ringan hingga sedang • Direkomendasikan untuk (NIH) dan Infectious Diseases
dewasa dan anak pada pasien dewasa terapi COVID-19 karena Society of America (IDSA)
mudah diakses dan sudah hanya merekomendasikan
(BB≥40 kg) yang dirawat (≥18 tahun). diproduksi di dalam negeri. sebagai obat uji klinik dalam
di rumah sakit (tanpa pengobatan COVID-19.
memandang derajat
penyakitnya).
Rekomendasi Ya Tidak Tidak Tidak
FDA AS
Cara Infus IV, 1x/hari, durasi Oral, 2x/hari, durasi 7- Oral, 1-2x/hari Oral, 2x/hari, durasi 10-
pemberian 5-10 hari 14 hari 14 hari
Penggunaan Digunakan hanya jika Kontraindikasi (tidak ada data) (tidak ada data)
pada ibu potensi manfaatnya >
hamil & potensi risiko.
menyusui
REMDESIVIR diberikan 1x/hari. Meminimalisir kontak antara tenaga kesehatan dan pasien dalam
memberikan obat.
Digunakan hanya jika potensi manfaatnya > REMDESIVIR masih dapat dipertimbangkan untuk terapi COVID-19
potensi risiko pada ibu hamil & menyusui, pada ibu hamil & menyusui, gangguan hati, gangguan ginjal berat
gangguan hati, eGFR <30 mL/menit.