Komunikasi Dalam Keluarga
Komunikasi Dalam Keluarga
Disusun oleh :
Hannan
010701042
2012
KATA PENGANTAR
Nabi Muhammad SAW, sahabat dan umatnya sampai akhir zaman. Makalah ini
merupakan salah satu syarat tugas mata kuliah Komunikasi umum pada Program
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan demi
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menggunakan sistem isyarat yang sama Komunikasi antar pribadi akan sering
maupun perasaan.
proses transaksional yang dapat diartikan bahwa; (1) siapa yang terlibat dalam
Beberapa unsur yang dimiliki secara tetap oleh setiap bentuk komunikasi
komunikan, (c) pesan, (d) saluran, (e) gangguan, (f) umpan balik, dan (g)
model proses.
pesan atau sebagai penerima pesan. Sebagai pengirim pesan tentunya akan
secara nonverbal.
interpersonal yang baik, sehingga terjadi pertukaran sosial yang baik pula.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi
1. Definisi
Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita
berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang
2006)
pesan, bisa terjadi antara atasan dan bawahan atau dokter dengan
sejarah evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya "otak reptil"
terhadap kejadian di dunia luar yang kita kenal sebagai emosi. Pada
manusia modern, otak reptil ini masih terdapat pada sistem limbik otak
(www.wikipidia.com, 2006)
3. Tujuan Komunikasi
c. Mengungkapkan perasaan
4. Proses Komunikasi
oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan
1) Informasi
2) Ajakan
3) Rencana kerja
b. Simbol/ isyarat
tertentu.
c. Media/penghubung
d. Mengartikan kode/isyarat
/dipahaminya.
e. Penerima pesan
f. Balikan (feedback)
oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan.
memperjelas persepsi.
g. Gangguan
pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita.
diterimanya.
5. Dasar Komunikasi
a. Niat menyangkut :
2) Siapa sasarannya
penerima stimulus.
pertumbuhan personal.
(1984), dan Tappen (1995) ada dua jenis komunikasi yaitu verbal, dan
non-verbal.
berkomunikasi.
bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat
hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah
verbal.
1) Ekspresi wajah
sentuhan.
tingkat kesehatannya.
1) Komunikasi langsung
A-------------------B
bertele-tele
pendengar (radio)
2) Komunikasi kelompok
3) Komunikasi perorangan
telepon.
Perawat-----→ ←------Pasien
A ------------------→B
disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas
c. Hambatan Semantik.
d. Hambatan Psikologis
baik dari sisi bahasa, maupun proses berpikir dari orang tersebut. Adalah
berbeda cara berkomunikasi anak usia remaja dengan anak usia balita.
sehingga remaja yang kita ajak bicara akan merasa kita mengerti mereka
sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya juga akan membatasi cara
makanan khas disuatu daerah. Remaja tersebut berasal dari daerah lain.
cara menanyakan cabe itu seperti membentak bagi si remaja putri padahal
budaya dan logat bicara si penjual yang memang tegas dan keras sehingga
mengevaluasi emosi yang ada pada dirinya agar dalam melakukan asuhan
bermain dengan teman baiknya atau dalam group kecil dan menggunakan
group yang lebih besar,dimana jika mereka ingin berteman, maka mereka
dengan murid.
komunikasi yang efektif. Suasana yang bising, tidak ada privacy yang
pada jarak yang sangat dekat dengan dirinya.Hal itu juga yang dialami
dengan klien.
B. Konsep Keluarga
1. Keluarga
a. Definisi Keluarga
keluarga dalam unit terkecil dan masyarakat yang terdiri atas kepala
adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena hubungan
dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan didalam
kebudayaan.
dalam masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih individu yang
mempunyai hubungan sarat satu sama lain dan mereka hidup dalam
b. Tipe keluarga
terdiri dari :
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan
c. Peran Keluarga
lingkungannya.
d. Fungsi keluarga
anggota keluarga
rumah
keluarga
kesehatan.
4) Tahap menghadapi anak pra sekolah; pada tahap ini anak sudah
karena tidak mengetahui mana yang kotor dan mana yang bersih.
Dan fase ini anak sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan
6) Tahap menghadapi anak remaja; tahap ini adalah tahap yang paling
rawan karena dalam tahap ini anak akan mencari identitas diri
dan dikembangkan
saja. Dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi, dan bila tidak
stress
9) Tahap masa tua; tahap ini masuk ke tahap lanjut usia, dan keluarga
ini.
dapat beralih fungsi, baik sebagai komunikator dan komunikan. Selain itu,
yang lebih penting lagi adalah bahwa reaksi yang diberikan masing-masing
keluarga adalah komunikasi yang terjadi diantara orang tua dengan anak-
anaknya dan suami dengan istri, dalam berbagai hal sebagai sarana bertukar
dan penyampaian segala persoalan atau keluh kesah dari anak kepada kedua
sesama anggota keluarga sehingga dari situ dapat tercipta suasana yang
jarang terjadi sikap pertentangan antar anggota, tidak saling menyudutkan atau
dilihat dari sudut kepentingan sumber dan penerima, dari sudut kepentingan
social dan pribadi . Tujuan komunikasi dari sudut kepentingan sumber, yaitu
saran, nasihat, masukan atau dalam memberikan respon dari pertanyaan orang
muncul dalam keluarga, maka pola komunikasi yang sering terjadi dalam
tertentu. Oleh karena itu, proses ini dianggap sebagai pertukaran atau
dimengerti oleh anak. Oleh karena itu, perintah orang tua dengan
2) Model ABX
yang meliputi sikap terhadap X sebagai objek yang harus didekati atau
soal sikap dan perilaku anak, masalah sandang atau pangan anak,
orang tua itu berlangsung anak sama sekali tidak tahu. Anak tidak
terlibat dalam pembicaraan itu. Sebagai objek yang dibicarakan, anak
akhirnya, salah seorang harus mengalah, bukan karena kalah, tapi demi
3) Model Interaksional
penafsiran atas pesan atau perilaku orang lain oleh para peserta
mengawali interaksi tidak mesti dari orang tua kepada anak, tetapi bisa
juga sebaliknya, dari anak kepada orang tua, atau dari anak kepada
dan berperan sebagimana mestinya dan tetap berpegang teguh pada nilai-
nilai agama kita, maka interaksi sosial yang harmonis antar unsur dalam
hubungan yang baik dalam arti diperlukan suasana yang harmonis yaitu
terpelihara suatu hubungan antara orangtua dengan anak yang baik, efektif
saling menjaga dan diwarnai kasih sayang dan rasa saling percaya
seimbang.
Komunikasi dalam keluarga jika dilihat dari segi fungsinya tidak jauh
berbeda dengan fungsi komunikasi pada umumnya. Paling tidak ada dua
di luar rumah, dalam hal ini selain berperan sebagai orangtua, ibu dan
ayah juga harus berperan sebagai teman, agar anak lebih leluasa dan
memiliki hubungan yang erat maka antar anggota keluarga tidak ada
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hidup kita tak lepas dari komunikasi. Komunikasi merupakan hal yang
penting dalam hidup, kita tidak mungkin tidak berkomunikasi baik secara
dalam membina hubungan rumah tangga. Seorang istri harus mengerti cara
rumah tangga tak hanya saat berbicara empat mata atau saat berkumpul
dengan keluarga, pakaian dan parfum yang dipakai pun merupakan salah satu
bentuk komunikasi, hal tersebut bisa menjadi pesan bagi sang suami, selain itu
yang diberikan.
sikap dan persaan dan aspek psikomotor menyangkut perilaku dan tindakan.
B. Saran
1. Bagi keluarga
komunikasi yang baik antar anggota kelurga sehingga akan tercipta sebuah
keluarga yang harmonis dan jauh dari berbagai konflik yang dapat
2. Bagi penulis