ABSTRAK
Pendahuluan
Tulisan ini secara khusus akan membahas negasi atau pengingkaran yang
dinyatakan secara segmantal, terutama melalui satuan lingual yang disebut
konstituen negatif. Konstituen negatif adalah sarana pengungkap negasi yang
berupa morfem, baik morfem terikat maupun morfem bebas (Sudaryono, 1993 :
32). Lyons (1985) menyebut konstituen negatif dengan istilah negative operator
atau negator. Di dalam bahasa Indonesia, konstituen negatif sebagai morfem
pengungkap negasi juga berupa morfem bebas dan morfem terikat.
(3) Tiada satupun makanan yang tidak boleh dimakan, kecuali darah dan
daging babi.
(4) Dia akan menikahi Susi, setelah ayahnya tiada.