Anda di halaman 1dari 21

DEFINISI DIALEK DAN DIALEKTOLOGI

• Dialek adalah variasi bahasa yang disebabkan


oleh perbedaan wilayah pengguna bahasa
• Dialektologi merupakan ilmu tentang dialek.
• Cabang linguistik yang mengkaji perbedaan-
perbedaan wilayah pemakaian, waktu
pemakaian, dan masyarakat penggunanya (alat
komunikasi suatu masyarakat tutur namun
belum ditetapkan statusnya) dengan
memperlakukan perbedaan-perbedaan tersebut
secara utuh.
• Diakronis merupakan pendekatan
terhadap suatu bahasa dengan melihat
perkembangan sepanjang waktu.

• Dialektologi diakronis merupakan kajian


tentang perbedaan-perbedaan dialek
yang bersifat analitis sinkronis terhadap
perbedaan-perbedaan isolek
berdasarkan kajian historis.
Bidang Kajian Dialektologi

1. Aspek Sinkronik (deskriptif)


2. Aspek diakronik (historis)
Aspek Sinkronik
• Mendeskripsikan perbedaan unsur-unsur
kebahasaan (fonologi, morfologi, sintaksis,
leksikon, semantis, dan pragmatis)

• Memetakan unsur-unsur kebahasaan yang


berbeda

• Menentukan isolek sebagai dialek atau


subdialek dengan dialektometri
• Membuat deskripsi berkait dengan
pengenalan dialek melalui
pendeskripsian ciri-ciri fonologis,
morfologis, sintaksis, leksikal,
semantis, dan pragmatis yang
menandai dan membedakan antara
dialek yang satu dengan dialek yang
lain dalam bahasa yang diteliti
Aspek Diakronik
• Membuat rekonstruksi prabahasa yang diteliti
dengan memanfaatkan evidensi (bahan) yang
terdapat dalam dialek
• Menelusuri pengaruh antardialek atau
subdialek yang diteliti serta situasi persebaran
geografisnya
• Menelusuri unsur kebahasaan yang
merupakan inovasi (unsur baru)serta situasi
persebarannya pada tiap dialek atau sub dialek
• Menelusuri unsur kebahasaan yang
merupakan bentuk relik (pewarisan
bahasa) pada dialek atau subdialek serta
persebaran geografisnya.

• Menelusuri saling hubungan antara unsur-


unsur kebahasaan yang berbeda diantara
dialek atau subdialek yang diteliti
• Membuat analisis dialek atau
subdialek ke dalam dialek atau
subdialek relik (dialek yang banyak
mempertahankan bentuk kuno) dan
dialek atau subdialek pembaharu.

• Membuat rekonstruksi
Kaitan Dialektologi dengan LHK,
Sosiolinguistik, Geografi, dan Sejarah
• Dialektologi dengan LHK
Dialektologi merupakan puncak perkembangan
dari kajian LHK.

Dialektologi banyak memanfaatkan metode LHK,


seperti rekonstruksi dan penelusuran inovasi
serta relik.
Perbedaan Dialektologi Diakronis
dengan LHK
Dialektologi Diakronis LHK
Mencari perbedaan Mencari persamaan
Merekonstruksi Merekonstruksi bahasa
prabahasa pada dialek proto
atau subdialek
Rekonstruksi didasarkan Rekonstruksi didasarkan
pada evidensi (bahan) pada evidensi
dialek atau subdialek (bahan) bahasa
Dialektologi dan Sosiolinguistik
• Dialektologi mempelajari perbedaan
unsur-unsur kebahasaan yang terdapat
dalam satu bahasa yang disebabkan
faktor geografis (diatopik)
• Sosiolinguistik mempelajari perbedaan
unsur-unsur kebahasaan yang
disebabkan faktor sosial (sintopik)
meliputi tempat, situasi, penutur, usia,
pendidikan, dll.
• Dialektologi dan Geografi
Dialektologi memanfaatkan ilmu geografi
untuk memetakan kondisi kebahasaan
yang terdapat di daerah titik pengamatan.

Fungsi dari pemetaan ini untuk


memvisualisasikan letak geografis yang
menjadi tempat digunakan suatu bentuk
bahasa tertentu.
• Dialektologi dengan Sejarah

• Munculnya perbedaan unsur-unsur kebahasaan


dalam suatu bahasa sehingga memunculkan
perbedaan dialek atau subdialek terjadi dalam
fase perkembangan yang dialami penutur
bahasa tersebut.
• Sumbangan yang diberikan ilmu sejarah pada
kajian dialektologi berkaitan dengan penentuan
bentuk yang digunakan sebagai pinjaman atau
bentuk asli.
Subdialek Bahasa Jawa :
1.Purwokerto 7. Rembang
2.Kebumen 8. Surakarta
3.Pemalang 9. Yogyakarta
4.Banten Utara 10. Surabaya
5.Tegal 11. Banyuwangi
6.Semarang 12. Cirebon

Dalam catatan Balai Bahasa, Bahasa Jawa


memilik 5 dialek : Dialek Semarang, Dialek
Banyumas, Dialek Pekalongan, Dialek
Wonosobo, dan Dialek Tegal (Tegal kota dan
kabupaten, dan Brebes)
STRUKTUR BAHASA JAWA DIALEK TEGAL
1.Struktur Fonologis (Bunyi Bahasa)
2.Struktur Morfologis (Morfem dan Kata)
3.Struktur Sintaktis (Kata, Frasa, Klausa, dan
Kalimat)
4.Struktur Semantis (Makna)
Pola Suku Kata
1.V : i-nyong
2.VK : an-tem
3.KV : ma-dang
4.KVK : kan-ca
5.KKV : kla-len
6.KKVK : ge-blek
7.KKKV : nggra-ji
8.KKKVK : mbran-tas
Gugus dan Deret Fonem
-Gugus Vokal : Vokal yang berurutan
dalam 1 suku kata
-Gugus Konsonan : Konsonan yang
berurutan dalam 1 suku kata
-Deret Vokal : Vokal yang berurutan
dalam suku kata yang berbeda
-Deret Konsonan : Konsonan yang
berurutan dalam suku kata yang
berbeda

Anda mungkin juga menyukai