Askep CKR
Askep CKR
OLEH:
DENPASAR
2008
TINJAUAN TEORITIS
A. Tinjauan Teori
1 Pengertian
2000).
Cedera kepala adalah suatu trauma yang terjadi pada kepala yang
meliputi trauma kulit kepala, tengkorak dan otak (Brunner & Suddarth,
2006).
utama pada kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat
2 WOC
3 Pemeriksaan Diagnostik
b. MRI
c. Cerebral Angiography
d. Serial EEG
e. X-ray
f. BAER
g. PET
h. Lumbal Fungsi
i. ABGs
Mendeteksi keberadaan ventilasi atau masalah pernafasan (oksigenasi)
j. Kadar Elektrolit
k. Screentoxicology
kesadaran
4 Penatalaksanaan Medis
1). Pasang jalur intravena dari larutan salin normal (NaCl 0,9%) atau
5 Penatalaksanaan Keperawatan
keadaan jantung
d. Meningkatkan istirahat
e. Membantu dalam
dasar/mencegah komplikasi
A. Pengkajian
1 Pengumpulan Data
Nama : RK PW
b. Riwayat Kesehatan
pasien masih sadar, pasien mual tetapi tidak muntah. Oleh orang-
menjawab.
- IVFDRL 28 tts/menit
- Cefotaxime 3 x 1 gr
- Antrain 2 x 1 ampul
- Caltrofensup 2
- O2 4 liter/mnt
- Foto Skuul
- Cek DL
c. Pola Kebiasaan
1). Bernafas
- Makan
dengan nasi, sayur dan daging. Pasien makan habis 1 porsi tiap
- Minum
3). Eliminasi
- BAB
- BAK
mengubah posisinya
tidur mulai dari pukul 22.00 Wita sampai dengan 05.00 Wita.
disentuh
10).Data sosial
12).Rekreasi
seperti biasa.
13).Belajar
14).Ibadah
d. Pemeriksaan Fisik
- Suhu : 36°C
- Nadi : 72 x/menit
- Respirasi : 20 x/menit
- TB : 155 cm
- BB sebelum sakit : 48 kg
dengan
pada luka
nyeri tekan
mukosa
kebersihan
jumlah
gigi lengkap
lesi
ada
edema
tidak ada,
bising usus 3x/20 detik, nyeri tekan tidak
j. Ekstremitas:
ada
ada
2 Analisa Data
3 Rumusan Masalah
4 Analisa Masalah
1). P : Perubahan perfusi jaringan serebral
Proses terjadi :
Proses terjadinya :
TIK
Akibat bila tidak ditanggulangi :
bagian kanan
Proses terjadinya :
kanan
Proses terjadi :
Proses terjadinya :
5 Diagnosa Keperawatan
1). Perubahan perfusi jaringan serebral b/d penghentian aliran darah oleh
kepalanya, pasien dalam keadaan bingung, GCS= 14, E=3, V=5, M=6,
2). Resiko terjadinya peningkatan tekanan intra kranial b/d pada saat
3). Nyeri akut b/d kerusakan jaringan otak d/d pasien mengeluh kesakitan,
5). Kecemasan keluarga b/d adanya perubahan situasi dan krisis d/d
pasien
B. PERENCANAAN
1 Dx 1
2 Dx 2
3 Dx 3
4 Dx 4
5 Dx 5
Rencana
Hari/Tgl/Jam Dx Rencana Tujuan Rasional
Tindakan
1 2 3 4 5
Selasa 1 Setelah diberikan - Pantau - Mengetahui
10 Juni 2008 askep selama KU pasien perkembangan
Pk. 18.40 Wita 2x24 jam dan TTV kesehatan pasien
diharapkan - Pantau/cat - Mengkaji
perfusi jaringan at status adanya
serebral adekuat neurologis kecenderungan
dengan kriteria secara teratur pada tingkat
hasil: (GCS) kesadaran dan
1 GCS 15 (E=4, potensial
V=5, M=6) peningkatan TIK
2 TD (110/70- dan
120/80 mmHg) perkembangan
3 N=60-80
- Catat
x/mnt kerusakan SSP
4 S=36-37°C
ada/tidaknya - Penurunan
5 R=16-20
reflek-reflek
x/mnt reflek
6 Pasien
tertentu
tidak menandakan
bingung seperti reflek adanya kerusakan
7 Pasien
menelan,
mampu pada otak
membuka mata batuk dan tengah/batang
secara spontan babinski otak dan sangat
8 Pasien mampu berpengaruh
berkomunikasi - Delegatif langsung terhadap
dengan baik dalam keamanan pasien
9 Pasien
pemberian
mampu - Membantu
mengikuti Brainact 3 x memperlancar
perintah 500 mg sirkulasi darah ke
otak
Selasa 2 Setelah diberikan - Pantau
10 Juni 2008 askep selama TTV
Pk. 18.40 Wita 2x24 jam - Dapat
diharapkan mendeteksi secara
peningkatan TIK dini tanda-tanda
tidak terjadi - Kaji status peningkatan TIK
dengan kriteria neurologis - Adanya
hasil: yang penurunan nilai
1 Tidak ada berhubungan GCS menandakan
tanda-tanda dengan adanya
peningkatan tanda-tanda peningkatan TIK
tekanan intra peningkatan
kranial TIK seperti
- TD=110/70- GCS
120/80mmH - Beri posisi
g kepala 15- - Melancarkan
- N=60-80 45° aliran balik vena
x/mnt kepala sehingga
- R=16-20 mengurangi
x/mnt edema dan
- Kesadaran mencegah
pasien baik - Delegatif peningkatan TIK
- GCS=15 dalam - Membantu
(E=4, V=5, pemberian memperlancar
M=6) Brainact 3 x sirkulasi darah ke
- Tidak 500 mg otak
terdapat papil
edema - Delegatif
- Muntah dalam - Mengetahui
proyektil pemeriksaan adanya
tidak terjadi rontgen (foto perdarahan/lesi
- Pasien tidak scull) dan pada otak
mengeluh pelaporan
nyeri kepala hasil rontgen
hebat
2 Pasien
mampu
membuka mata
secara spontan
3 Pasien dapat
berkomunikasi
dengan baik
4 Pasien
mampu
mengikuti
Selasa 3 perintah
10 Juni 2008 - Kaji ulang
Pk. 18.40 Wita Setelah diberikan mengenai - Untuk
askep selama lokasi, mempermudah
2x24 jam intensitas, membuat
diharapkan nyeri penyebaran, intervensi
pasien berkurang tingkat
dengan kriteria kegawatan
hasil: dan keluhan-
1 Pasien tidak keluhan
mengeluh pasien dan
kesakitan ukur TTV
2 Skala nyeri 2 - Ajarkan
dari 10 skala teknik - Latihan ini
nyeri yang relaksasi dapat mengurangi
diberikan seperti nafas ketegangan saraf
3 Pasien tidak dalam dan sehingga pasien
meringis relaksasi jadi lebih rileks
otot-otot dan nyeri kepala
hilang
- Pertahank
an posisi - Posisi ini
semi fowler meningkatkan dan
memlancarkan
aliran balik
pembuluh darah
vena sehingga
mengurangi nyeri
- Delegatif - Obat analgetik
dalam dapat
pemberian meningkatkan
antrain 2x1 ambang nyeri
ampul,
kaltrofen
sup2/rektal
Selasa 4
10 Juni 2008 - Ukur TTV - Untuk
Pk. 18.40 Wita Setelah diberikan tiap jam, mengetahui
askep selama terutama perkembangan
2x24 jam suhu kesehatan pasien
diharapkan - Observasi - Menentukan
infeksi tidak tanda-tanda intervensi secara
terjadi dengan infeksi dini
kriteria hasil: - Lakukan - Mencegah
1 TTV dalam perawatan infasi kuman
batas normal luka dan
terutama suhu heeting
(36-37°C) - Delegatif - Mengetahui
2 Tidak terdapat dalam kadar WBC
tanda-tanda pemeriksaan dalam darah
infeksi (kalor, Lab (WBC)
rubor, dolor, - Pantau - Peningkatan
tumor dan hasil Lab WBC
fungsiolaesa) (WBC) menandakan
3 WBC dalam terjadinya infeksi
batas normal: - Menentukan
4-9.103/ml - Lapor terapi lebih lanjut
1 hasil lab
2 kepada - Antibiotika
dokter jaga dapat mencegah
- Delegatif terjadinya infeksi
dalam
pemberian
antibiotik
yaitu
Selasa 5 cepotaxime
10 Juni 2008 3x1 gr - Tindakan ini
Pk. 18.40 Wita Setelah diberikan dapat mengurangi
askep selama - Kaji kecemasan pasien
1x15 menit perasaan
diharapkan cemas keluarga dan
keluarga beri rasa
berkurang/hilang empati serta
dengan kriteria dengarkan - Beri informasi
hasil: seluruh bila situasi dan
1 Keluarga keluhan kondisi dan
pasien tampak - Beri benar-benar
tenang penjelasan memungkinkan
pada agar tidak
keluarga menimbulkan
mengenai salah persepsi
kondisi,
luasnya
trauma,
rencana
perawatan
dan prognosa - Memungkinka
pasien secara n keluarga pasien
akurat menjadi bagian
- Libatkan integral dari
keluarga program yang
dalam dilakukan
pengambilan
keputusan
dan
perencanaan
C. Pelaksanaan