2. WARIDATUL APRIANA
Kiyai Hasim As’ari Jombang mendirikan Organisa Nahdlatul Ulama (NU) : 31-
Januari-1926.
Kiyai Ahmad Dahlan Yogyakarta mendirikan Organisasi Muhammadiyah : 18-
November-1912.
Dan akhirnya terbentuklah Organisasi kemasayarakat yang di namainya
“Nahdlatul Wathan” yang artinya “Kebangkitan Tanah Air” yang dikenal dengan
sebutan ( NW ),yang memiliki semboyan “POKOKONYA NW POKOK NW IMAN
DAN TAQWA”. Yang bergerak di bidang pendidikan ,Sosial dan Dakwah sebagai
tanda mata bagi Lombok NTB dan As Saulatiyah untuk bangsa Indonesia ,tepatnya
pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1372 H,bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1953
M. Organisasi tersebut di Resmikan.
Dengan adanya legalitas Formal yang sudah disahkan oleh Kementrian ini maka
organisasi Nahdlatul Wathan (NW) , terhitung sejak tahun 1957 telah melebarkan
sayap perjuangannya untuk berperan serta membangun Agama Nusa dan Bangsa
dalam bidang pendidikan,sosial dan dakwah nya keseluruh wilayah
Indonesia.sehingga terhitung sampai saat ini telah berdiri ribuan sekolah
pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai Perguruan Tinggi
yang berada dibawah naungan Organisasi Nahdlatul Wathan (NW) baik yang
berada di dalam Provinsi NTB maupun di luar daerah, seperti di Provinsi NTT, Bali,
Jawa, DKI Jakrta, Kalimantan, Sumatra Barat, Sulawesi, Batam, Riau dan banyak
lagi yang lainnya.
Pada tahun 1971-1982 menjadi Anggota MPR RI hasil pemilu II dan III
Juga pada tahun 1971-1982 menjadi Penasehat Majlis Ulama’ Indonesia
Pusat
Pada tahun 1974 mendirikan Ma’had Lil Banat
Pada Tahun 1975 menjadi Ketua Penasehat Bidang Syara’ Rumah Sakit
Islam Siti Hajar Mataram (sampai 1997)
Pada tahun 1977 mendirikan Universitas Hamzanwadi
Pada tahun 1977 Menjadi Rektor Universitas Hamzanwadi
Pada tahun 1977 mendirikan fakultas tarbiyah universitas hamzanwadi
Pada Tahun 1978 mendirikan STKIP Mamzanwadi
Pada tahun 1978 mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Hamzanwadi
Pada tahun 1982 mendirikan Yayasan Pendidikan Hamzan wadi
Pada tahun 1987 mendirikan Universitas Nhdlatul Wathan mataram
Pada tahun 1987 mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Hamzanwadi
Pada tahun 1990 mendirikan Sekolah Tinggi Ilamu Da’wah Hamzanwadi
Pada tahun 1994 mendirikan Madrasah Aliyah Keagamaan putra-putri
Pada tahun 1996 mendirikan Institut Agama Islam Hamzanwadi.
Selain terkenal sebagai Tokoh Ulama dengan bobot keilmuan yang mumpuni di
semua bidang Ilmu agama beliau juga adalah seorang penulis dan pengarang yang
produktif. Bakat dan kemampuannya dibidang tulisan ini sudah tumbuh dan
berkembang sejak beliu belajar di Madrasah As Saulatiyah Makkah. Cuma saja,
dikarenakan kesibukannya beliau yang cukup padat dalam membina ummat yang
tiada henti-hentinya mulai dari pagi hari sebelum pajar sudah mulai mengajar di
Pondok Pesantren yang Beliau asuh sampai siang hari dan dari siang hari sampai
malam beliau meluangkan waktunnya untuk kalangan masayarat Lombok, itupun
beliu yang mendatangi murid-murid nya sampai kepelosok desa tanpa mengenal
lelah angin, hujan, badai, apa lagi teriknya panas matahari yang menimpa
tubuhnya dan di waktu malam kembali mengabdikan diri untuk mengajar buat
santrinya lagi. Beliau laksana Matahari yang terus terbit tanpa kenal lelah
menyinari alam. Allahu akbar Allahu akbar
Namun demikian, di sela-sela kesibukannya yang amat sangat padat yang belum
lagi menghadapi musuh-musuh yang tidak seneng akan keberadaan Nahdlatul
Wathan dan Madrasahnya, Sang Kiyai TGKH.M.Zainuddin Abdul Madjid masih
menyempatkan diri menulis lembaran-lembaran kertas untuk menghasilkan karya
yang amat penting bagi umat. Saat ini kita masih bisa menjumpai karya beliau
baik dalam tulisan Bahasa Arab, Bahasa Indonesia maupun Bahasa Sasak Lombok,
dan disamping itu pula beliau juga ahli dalam bidang menciptakan Lagu-lagu dan
Nada sehingga banyak terdapat karya beliau yang berupa Nasyid atau lagu-lagu
perjuangan dan Dakwah dalam Tiga bahasa yaitu Bahasa Arab, Bahasa Indonesia
dan Bahasa Daerah.
Sebagaimana lazimnya Ulama pembaharu lainnya, beliau Syaikh Zainuddin
tegolong Ulama yang amat produktif dalam konteks karya tulis. Tentu hal ini
tidaklah didasarkan semata-mata ingin dikenal, namun karena tuntutan Zaman
yang semakin berkembang. Sosialisasi agama dan keagamaan tentulah tidak
cukup melalui pendekatan aplikatif semata. Dikarenakan agama Islam sebagai
ilmu maupun panduan dan paradigma, amatlah luas. Di samping banyaknya
dogma-dogma agama tertulis secara umum baik dalam al-Quran sendiri juga
Hadis nabi tentu memerlukan interpretasi dan tuntunan yang praktis bagi
konsumen masyarakat menengah ke atas pada umumnya. Dan inilah yang
sebenarnya diinginkan agama Islam agar di samping apa yang dibawa rasulullah
melalui tuhannya diikuti dan ditaati sepenuhnya juga dianjurkan untuk berfikir
menjadi para Uqala’ dan salah satunya adalah tulis menulis.
Pernyataan ini juga diakui sendiri oleh TGKH.M. Zaenuddin Abdul Madjid melalui
ungkapannya yang mengatakan :
Suatu kenyataan memang bahwa beliau tidak banyak memiliki waktu yang luang
dalam upaya tersebut. Dan ini barang kali memebuat beliau sedikit kesulitan
dalam membagi waktunya untuk sebuah karya tulis. Namun sebagaimana diakui
oleh Rektor Institut Agama Islam Hamzanwadi. Bpk.Hayyi Nukman dalam bukunya
bahwa TGKH.M. Zaenuddin Abdul Madjid pernah berkata : “Seandainya aku
mempunyai waktu dan kesempatan cukup untuk menulis dan mengarang, niscaya
aku akan mampu menghasilkan karangan dan tulisan-tulisan yang lebih banyak
seperti yang telah dimiliki oleh Syaikh Zakaria Abdullah Bila, Syaikh Yasin Padang,
Syaikh Ismail Zain dan Ulama-ulama lainnya alumni Madrasah ash-Sholatiyah
makkah”
Berbalik dari pernyataan di atas, beliau di balik kesibukannya tercatat beberapa
karya yang sempat beliau tulis sendiri dalam bentuk bahasa dan corak yang
berbeda sesuai dengan kebutuhan masyarakat Lombok. Beberapa karya tersebut
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kitab Tauhid
Risalatu at-Tauhid. Kitab ini ditulis sekitar tahun 1371.H/1951.M memuat Tanya
jawab seputar akidah yang mencakup ilmu-ilmu Tauhid dalam bentuk bahasa
Arab
Kitab Ilmu Hadits
An-Nafahat ‘Ala Taqriroatu asy-Syadidah. Sebuah kitab yang berisikan Nazam
Musthalah al-Hadits dalam bentuk bahasa Arab.
Kitab Fiqih dan Faraid
Sullam al-Hija’ bi Syarhi Safinatu an-Naja’. Kitab ini memuat tentang disiplin ilmu-
ilmu
Fiqih dalam bentuk bahasa Arab yang ditulis sekitar tahun 1972.M
Nahdlatu az-Zainiyyah Sebuah kitab yang memuat pengetahuan tentang
ilmu-ilmu Faraid
dalam bentuk syair dengan hanya menampilkan matanya saja. Dan kitab ini
kemudian memiliki Syarah dalam judul yang berbeda.
Al-Fawaqih an-Nahdiyyah fi Istisyhad at-Tuhfatu as-Saniyah bi Nadzamiha
an-Nahdah az- Zainiyah. Kitab ini memuat disiplin ilmu-ilmu Faraid yakni
ilmu mengenai pembagian harta waris berikut tata caranya serta
argumentasinya dari al-Quran dan Sunnah. Penulisan kitab tersebut sekitar
tahun 1358.H/1939.M
At-Tuhfatu al-Anfenaniyah bi Syarhi Nahdlatu az-Zainiyyah. Yakni sebuah
kitab yang berisikan ilmu-ilmu Faraid yang merupakan syarah dari Nahdlatu
az-Zainiyah dalam bentuk bahasa Arab. Kitab ini ditulis sekitar
1416.H/1996.M dengan jumlah isi 122 halaman.
Kitab Ulumu al-Quran Nailu al-Anfal Batu Ngompal.Sebuah kitab yang
bertuliskan desiplin ilmu Tajwid dalam format Syair dengan bahasa Arab-
Melayu. Kitab ini ditulis sekitar tahun 1363.H/1943.M
Anak Nunggal:Taqrirat Batu ngompal. Kitab yang merupakan kesamaan dari kitab
di atas.
Kitab Tashowwuf/Tariqat
Tariqat Hizib Nahdlatul Wathan.Kitab ini sangatlah kecil namun memiliki keluasan
makna yang tidak pernah pupus dalam penelitian. Kitab ini merupakan bacaan
harian
Hizib Nahdlatul Wathan. Sebuah kitab yang sangat monumental dan hampir roh
Nahdlatul Wathan berpusar di kitab tersebut. Kitab ini ditulis sekitar tahun
1957.M dalam bentuk Bahsa Arab yang berisikan ayat-ayat suci serta Hadits,
Dzikir, Doa dan syair-syair ternama.
Hizib Nahdlatul banat. Tajuk yang sama, hanya saja kitab ini dikhususkan untuk
kaum hawa.
Ikhtishar Hizib Nahdlatul Wathan Yang merupakan kitab synopsis dari kitab Hizib
Nahdlatul Wathan Al-Ad’Iyyah wa al-Mandzumatu ad-Diniyah. Sebuah kitab yang
tipis memuat kumpulan doa-doa dan shalawat yang kemudian dilengkapi dengan
bait-bait Syair akidah, ilmu waris dan Tajwid, ilmu Bayan dan Nasyid lainnya. Kitab
ini biasanya dibaca oleh Tullab Ma’had Daru al-Quran wa al-Hadits al-Majidiyyah
asy-Syafi’iyyah Nahdlatul Wathan. Miftahul Asror (Kumpulan do’a) ini merupakan
kenangan terahir dimasa akhir hayat TGKH.M.Zainuddin Abdul Madjid.
Dalam keputusan muktamar NW ke XII, yang tertuang pada Bab XI, Pasal
21, berisikan tentang Perangkat Keorganisasian. Dan salah satunya sub nya
menyebutkan tentang adanya majelis ekonomi yang menerangkan tentang tugas
Majelis Ekonomi Nahdlatul Wathan yang bertugas melaksanakan kebijakan
Nahdlatul Wathan di bidang pengembangan ekonomi ummat .
Oleh sebab itu, dalam program kerja lima tahun Nahdlatul Wathan (2010
– 2015), menyebutkan bahwa dalam program kerja yang berkaitan dengan
program pemberdayaan ekonomi ummat, organisasi akan melakukan hal_hal
seperti berikut ini :
1. Pemetaan potensi ekonomi ummat secara komprehensif dari berbagai
potensi jama’ah NW diberbagai kabupaten/kota
2. Memfasilitasi pe,mbentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) sesuai dengan
potensi ekonomi yang diwadahi dalam lembaga koperasi
3. Pendampingan dalam rangka penguasaan lahan melalui mekanisme
kemitraan plasma-inti kepada jama’ah
4. Memfasilitasi pengembangan home industry di tingkat cabang, PAC dan
Ranting