Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ASAS-ASAS MANAJEMEN

MANAJEMEN DAN MANAJER

Disusun oleh:

Adilla Leslyanne 2020120016

Aisyah Adilah ‘Arub 2020130024

Filzah Safrina Wandani 2020120019

Putri Intan Syafira 2020130018

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JAKARTA


2021

i
DAFTAR NAMA ANGGOTA
DAN TUGAS
Nama NRP Tugas
Adilla Leslyanne 2020120016 Bab I (kasus) dan Bab II (teori)

Aiyah Adilah ‘Arub 2020130024 Bab III (pembahasan)


Filzah Safrina Wandani 2020120019 Bab I (kasus) dan Bab II (teori)
Putri Intan Syafira 2020130018 Bab III (pembahasan)

KATA PENGANTAR

ii
Puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dap
at menyelesaikan makalah asas-asas manajemen yang berjudul “Manajemen dan
Manajer” dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah u
ntuk memenuhi tugas Bu Renjana, M.A. pada mata kuliah Asas-Asas Manajemen. Sel
ain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang kasus studi yan
g berjudul “Analisis Kualitas Manajer Proyek Terhadap Pelaksanaan Proyek
Konstruksi (Studi Kasus: Di Denpasar dan Bandung)” bagi para pembaca dan juga ba
gi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Renjana, M.A., selaku dosen mata
kuliah Asas-Asas Manajemen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat mena
mbah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membag
i sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami me
nyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan dan kami terima demi kesempu
rnaan makalah ini.

Jakarta, 10 April 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................i

iii
DAFTAR NAMA ANGGOTA DAN TUGAS ....................................................ii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................1
1.3 Tujuan Perumusan Masalah ................................................................1
1.4 Studi Kasus ..........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................3
2.1 Pembahasan Rumusan Masalah ..........................................................3
2.2 Teori ....................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................7
3.1 Penjabaran Teori Sesuai Studi Kasus ..................................................7
3.2 Penjabaran Pembahasan Sesuai Teori .................................................7
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................10

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen menjadi hal yang dibutuhkan dalam setiap kerjasama karena
manajemen mampu mengintegrasi setiap usaha-usaha individual menjadi usaha
bersama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan manajemen, penggunaan sumber-
sumber menjadi efisien dan pencapaian tujuan menjadi efektif. Masyarakat tidak lepas
dari kerjasama dan kerjasama membutuhkan manajemen, maka kegiatan masyarakat
yang selalu ada pada setiap waktu dalam banyak kegiatan pencapaian tujuan adalah
kegiatan manajemen. Manajemen merupakan awal dari pengembangan pengetahuan
manajerial untuk mampu mengefisienkan penggunaan sumber-sumber dan
mengefektifkan pencapaian tujuan organisasional.
Manajemen diartikan sebagai kegiatan mencapai tujuan organisasi bersama
dengan dan melalui orang lain. Mencapai tujuan organisasi melalui kegiatan
manajerial dilakukan dengan mengefektifkan pelaksanaan tugas-tugas dan
mengefesienkan penggunaan sumberdaya manusia dan non manusia. Manajer
bertanggung jawab untuk mencapai sesuatu dan orang yang beroposisi, bertugas,
berkewajiban dan bertanggung jawab mengatur pelaksanaan tugas-tugas dari satu unit
organisasi secara efektif dan mengalokasi sumber-sumber secara efisien bagi
pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer menduduki posisi
khusus pada tingkat berbeda dari suatu organisasi. Tanggung jawab, otoritas, status
dan kegiatan manajer setaraf dengan tingkat mereka dalam organisasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan manajemen?
2. Apa yang dimaksud dengan manajer?
3. Apa saja tipe manajer?
4. Apa fungsi manajer?

1.3 Tujuan Perumusan Masalah


1. Mengetahui pengertian manajamen
2. Mengetahui pengertian manajer
3. Mengetahu tipe-tipe manajer

1
4. Mengetahui fungsi manajer

1.4 Studi Kasus

ANALISIS KUALITAS MANAJER PROYEK TERHADAP PELAKSANAAN


PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: DI DENPASAR DAN BADUNG)
Proyek konstruksi yang bermasalah dalam pelaksanaan pekerjaan diakibatkan
oleh adanya perpanjangan waktu kerja dan kenaikan biaya kerja. Manajemen proyek
yang memiliki kemampuan terbatas turut memberi kontribusi terhadap penurunan
kualitas kerja proyek. Kualitas manajer proyek memiliki peranan penting untuk
kelancaran suatu proyek konstruksi. Dedikasi dalam profesi ini menuntut manajer
proyek untuk melaksanakan pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana.
Menganalisa kualitas manajer proyek terhadap pelaksanaan proyek konstruksi
merupakan salah satu cara untuk mengukur kualitas suatu proyek. Diperlukan suatu
cara pengukuran yang tepat untuk dapat memberikan penilaian akurat mengenai
kualitas manajer proyek yang cakap dan handal.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas manajer proyek konstruksi dan untuk mengetahui pengaruh kualitas manajer
proyek terhadap pelaksanaan proyek konstruksi. Penelitian menggunakan sampel
sebanyak 45 responden dari beberapa proyek konstruksi di daerah Badung dan
Denpasar selama periode tahun 2007 - 2012. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda dengan melakukan
pengujian terhadap F-test, dan t-test. Ditemukan 8 (delapan) faktor dominan yang
memiliki nilai eigen values > 1. Secara berurutan, faktor yang telah diberi nama
tersebut adalah pengalaman 41,63%, pendidikan 9,278%, pengetahuan 7,240%,
kemampuan 5,088%, karakter 4,047%, jaringan 3,843%, hubungan komunikasi
3,550%, percaya diri 3,357%. Pengaruh kualitas manajer proyek terhadap biaya
proyek sebesar 51,9%, terhadap mutu proyek sebesar 43,1%, terhadap waktu proyek,
dengan nilai 57,9%. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya pengaruh kuat
antara kualitas manajer proyek konstruksi berpengaruh terhadap pelaksanaan proyek
konstruksi.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembahasan Rumusan Masalah


1. Pengertian Manajemen
MANAJEMEN, proses merencanakan, mengorganisaikan, memimpin dan
mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber
daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan.

2. Pengertian Manajer
MANAJER, orang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan usaha yang b
ertujuan membantu organisasi dalam mencapai sasarannya.

3. Tipe Manajer
TIPE MANAJER dalam organisasi dibagi berdasarkan penggolongannya, ter
dapat 2 golongan manajer dalam organisasi. Yang pertama adalah berdasarkan
tingkatannya dan yang kedua berdasarkan cangkupan aktivitasnya.
a. Berdasarkan tingkatannya
Berdasarkan tingkatannya, tipe manajer dibagi lagi menjadi 3, yaitu:
1) Manajer lini pertama (first line manager)
Ini adalah tingkatan terendah manajer. Ia bertanggung jawab
atas pekerjaan orang lain. Ia mengarahkan karyawan non-
manajemen. Tipe manajer ini tidak mengawasi manajer yang lain.
2) Manajer menengah (middle manager)
Dalam sebuah organisasi, Manajer Menengah dapat mencakup
lebih dari satu tingkat. Mereka mengarahkan manajer yang lebih
rendah dan kadang-kadang karyawan operasional juga. Prinsip
tanggung jawab mereka adalah mengarahkan aktivitas yang
mengimplementasikan kebijakan organisasi dan menyeimbangkan
dengan permintaan dari manajer mereka dengan kapasitas
karyawan.

3) Manajer puncak (top manager)

3
Terdiri dari kelompok yang relative sedikit, manajer puncak bert
anggung jawab untuk manajemen keseluruhan dari sebuah organis
asi. Orang-orang ini disebut eksekituf. Biasanya nama jabatan man
ager puncak adalah “chief executive officer”, “presiden”, dan “wak
il presiden”.
b. Berdasarkan cangkupan aktivitasnya
Berdasarkan cangkupan aktivitasnya, tipe manajer dibagi lagi menjadi
2, yaitu:
1) Manajer fungsional
Bertanggung jawab hanya untuk satu bidang fungsional, seperti
produksi, pemasaran, atau keuangan.
2) Manajer umum
Manajer ini membawahi sebuah unit yang kompleks seperti
sebuah anak perusahaan atau sebuah divisi. Ia bertanggung jawab
atas semua kegiatan dari unit yang dipimpinnya seperti: produksi,
operasi dan pemasaran. Sebuah perusahaan kecil biasanya hanya
mempunyai seorang manajer umum. Namun, perusahaan besar
mempunyai beberapa manajer umum yang bertanggung jawab atas
satu divisi.

4. Fungsi Manajer
Fungsi manajer adalah sebagai pelaksana yang menyelesaikan urusan-urusan
melalui orang lain. Manajer juga merupakan orang-orang yang mengawasi keg
iatan-kegiatan orang lain dan bertanggung jawab atas pencapaian suatu organi
sasi.

4
2.2. Teori
A. Sistem Manajemen Mutu
Manajemen mutu merupakan filsafat dan budaya organisasi yang
menekankan kepada upaya menciptakan mutu yang konstan melalui setiap
aspek dalam kegiatan organisasi. Sedangkan mutu merupakan tingkat
karakteristik yang melekat pada suatu produk yang memenuhi preferensi
konsumen. Sehingga sistem manajemen mutu adalah sistem manajemen
untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu. Suatu
sistem manajemen mutu merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi
dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang menjamin
kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap
kebutuhan atau persyaratan tertentu, yang ditentukan oleh pelanggan dan
organisasi. Berikut adalah teori-teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli:
1. Teori dari ISO 8402 quality vocabulary, mengemukakan bahwa kualitas
berarti semua aktivitas dari fungsi manajeman secara keseluruhan yang
menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuantujuan dan tanggungjawab
serta mengimplementasikan melalui alat-alat seperti: perencanaan
kualitas, pengendalian kualitas, jaminan kualitas, dan peningkatan
kualitas. ISO menegaskan pada standar kualitas yang dikeluarkan
melalui ISO 9000 tentang Implementasi Sistem Manajemen Kualitas
kemudian disusul dengan ISO 9001, 9002, 9003 tentang quality
management dan ISO 9004 tentang Quality.
2. Management and Quality System Guidelines. Edward Deming,
mengemukakan kualitas berarti pemecahan masalah untuk mencapai
penyempurnaan terus menerus. Seluruh komponen yang terlibat dalam
pencapaian kualitas merupakan suatu community yang saling memberi
dukungan (Suardi, 2003) proses ini sering disebut siklus Deming yaitu
Plan, Do, Check, dan Action.
3. Philip B. Croby mengemukakan kualitas berarti kesesuaian terhadap
persyaratan. Crosby memandang masalah kualitas dengan berbagi 4
langkah yaitu Conformance, Prevention of Defects, Zero Defect dan
Performance Measurement. Empat langkah yang dikemukakan oleh
Philip B. Crosby merupakan rangkaian Top-Down. Untuk mencapai
kualitas yang diharapkan konsumen. Kebutuhan dan keinginan

5
konsumen harus dikenali terlebih dahulu sebelum melakukan proses
produksi, didalam proses harus menghindari terjadinya kesalahan yang
akan meningkatkan biaya dan waktu produksi. Pencapaian bebas cacat
adalah mutlak karena setiap cacat yang terjadi berarti biaya. Dari proses
ini memerlukan tolak ukur yang digunakan sebagai pedoman dan secara
terus menerus ukuran kualitas akan meningkat. Joseph M. Juran
mengemukakan kualitas berarti kesesuaian dengan penggunaan
berorientasi pada pemenuhan harapan konsumen. Konsep Juran
mempengaruhi perjalanan kualitas yang dijadikan sebagai tolak ukur
pada dunia industri.
4. Gasperz menyatakan bahwa suatu sistem manajemen mutu merupakan
sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk
manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dan suatu
proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau
persyaratan itu ditentukan oleh pelanggan atau organisasi.
5. Di samping itu Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (1998) menyatakan
pula bahwa “Total Quality Management merupakan suatu pendekatan
dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya
saing organisasi melalui perbaikan terus menurus atas produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungannya.

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Penjabaran Teori Sesuai Studi Kasus


Dalam studi kasus yang kita bahas menjelaskan bahwa dalam suatu
manajemen pasti terdapat suatu sistem, sistem ini disebut dengan sistem
manajemen mutu. Melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi inilah yang
dapat menciptakan suatu mutu. Suatu sistem manajemen mutu merupakan
sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk
manajemen sistem yang menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk
(barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, yang ditentukan
oleh pelanggan dan organisasi. Ada beberapa teori mengenai sistem manajemen
mutu atau kualitas sesuai dengan studi kasus yang kami pilih.

3.2 Penjabaran Pembahasan Sesuai Teori


Dari kasus yang kami pilih berjudul “Analisis Kualitas Manajer Proyek
Terhadap Pelaksanaan Proyek Kontruksi (Studi Kasus: Di Denpasar dan
Bandung)” dapat disimpulkan bahwa baik suatu sistem manajemen maupun
kualitas dari seorang manajer memiliki peranan penting untuk kelancaran suatu
proyek. Diperlukan suatu cara pengukuran yang tepat untuk dapat memberikan
penilaian akurat mengenai kualitas manajer proyek yang cakap dan handal.
Dalam studi kasus menjelaskan bahwa proyek konstruksi yang bermasalah
dalam pelaksanaan pekerjaan diakibatkan oleh adanya perpanjangan waktu kerja
dan kenaikan biaya kerja. Manajemen proyek yang memiliki kemampuan terbatas
turut memberi kontribusi terhadap penurunan kualitas kerja proyek. Kualitas
manajer proyek memiliki peranan penting untuk kelancaran suatu proyek
konstruksi. Dedikasi dalam profesi ini menuntut manajer proyek untuk
melaksanakan pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana.
Pernyataan tersebut sesuai dengan teori Philip B. Crosby. Ia mengemukakan
bahwa kualitas berarti kesesuaian terhadap persyaratan. Ia memandang masalah
kualitas dengan berbagi empat langkah, rangkaian langka yang dikemukakan oleh
Crosby merupakan rangkaian Top-Down. Untuk mencapai kualitas yang
diharapkan konsumen, kebutuhan dan keinginan konsumen harus dikenali
terlebih dahulu sebelum melakukan proses produksi, di dalam proses harus

7
menghindari terjadinya kesalahan yang akan meningkatkan biaya dan waktu
produksi.
Proyek kontruksi dapat terhindar dari kesalahan jika waktu kerja dan
kenaikan biaya kerja tidak mengalami perpanjangan. Kualitas proyek manajer
pun memiliki peranan yang sangat penting untuk kelancaran suatu proyek
kontruksi. Oleh karena itu manajer harus mengetahui terlebih dahulu kebutuhan
dan keinginan konsumen sebelum melakukan proses produksi, dan juga di dalam
proses produksi harus menghindari terjadinya kesalahan yang akan
memperpanjang biaya dan waktu produksi.
Berdasarkan studi kasus menganalisa kualitas manajer proyek terhadap
pelaksanaan proyek konstruksi merupakan salah satu cara untuk mengukur
kualitas suatu proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor
yang mempengaruhi kualitas manajer proyek konstruksi dan untuk mengetahui
pengaruh kualitas manajer proyek terhadap pelaksanaan proyek konstruksi.
Dengan berdasarkan studi kasus tersebut, teori dari ISO 8402 Quality
Vocabulary sangat cocok untuk kasus tersebut, karena teori tersebut
mengemukakan bahwa kualitas yang berarti semua aktivitas dari fungsi
manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijakan kualitas, tujuan, dan
tanggung jawab serta mengimplementasikan melalui alat seperti: perencanaan
kualitas, pengendalian kualitas, jaminan kualitas, dan peningkatan kualitas. Hal
tersebut harus dianalisa dengan baik dan tepat agar proyek kontruksi dapat
berjalan dengan lancar.
Dan yang terakhir, menurut studi kasus diatas tentang penelitian
menggunakan sampel sebanyak 45 responden dari beberapa proyek konstruksi di
daerah Badung dan Denpasar selama periode tahun 2007 - 2012. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda
dengan melakukan pengujian terhadap F-test, dan T-test. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa adanya pengaruh kuat antara kualitas manajer proyek
konstruksi berpengaruh terhadap pelaksanaan proyek konstruksi. Potongan studi
kasus tersebut sudah dikemukakan dengan teori dari Edward Deming, ia
menjelaskan bahwa kualitas berarti pemecahan masalah untuk mencapai
penyempurnaan terus menerus. Dalam studi kasus tersebut menjelaskan bahwa
untuk proyek kontruksi tersebut telah melalui penelitian dengan metode analisis
regresi untuk pemecahan masalah untuk mencapai penyempurnaan kualitas dan

8
hasil penelitian tersebut juga menjelaskan bahwa adanya pengaruh kuat antara
kualitas manajer dengan pelaksanaa proyek kontruksi. Dengan demikian, jika
suatu proyek kontruksi sudah melalui tahap penelitian untuk memecahkan
masalah untuk penyempurnaan, maka proyek kontruksi tersebut dapat berjalan
dengan baik dan juga lancar.

9
DAFTAR PUSTAKA

Stoner, James A. F, R. Edward Freeman, Daniel R. Gilbert, Jr. 2013. Manajemen.


Simon & Schuster (Asia).

https://docplayer.info/68032125-Sistem-manajemen-mutu.html

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/article/download/2
8014/17591&ved=2ahUKEwjv6KHI8PDvAhVSg-
YKHXz9CukQFjACegQIHBAC&usg=AOvVaw2jezkyL4tKgYv7MxU-IHIJ

10

Anda mungkin juga menyukai