Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan pendidikan : …………………………..


Kelas / semester : II / 2
Pelajaran : 9. Allah Mahasuci
Sub Pelajaran : B. Al-Quddus
Pertemuan ke : 10
Alokasi waktu : 4 JP

A. MATERI POKOK
• Al-Quddūs

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Siswa mampu, mendemonstrasikan pelafalan al-Quddūs dengan benar dan
menyebutkan arti al-Quddūs dengan benar.

C. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

D. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1.5 Menerima adanya Allah Swt. Yang Maha Suci, Maha pemberi Keselamatan,
dan Maha Pencipta.
2.5 Menunjukkan perilaku rendah hati, damai, dan bersyukur sebagai
implementasi dari pemahaman makna al-Asmaul al-Husna: al-Quddus, as-
Salam, al-Khaliq.
4.5 Melafalkan al-Asmaul al-Husna: al-Quddus, as-Salam, al-Khaliq.
• Menerima adanya Allah Swt. Yang Mahasuci
• Menunjukkan perilaku rendah hati.
• Melafalkan al-Asmaul al-Husna: al-Quddus.
• Mendemonstrasikan pelafalan al-Asmaul al-Husna: al-Quddus.

E. MATERI PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran meliputi Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan dengan
perincian sebagai berikut :

Sikap:
• Jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

Pengetahuan:
Manusia mempunyai standar kesempurnaan. Namun, sesempurna apa pun dalam
pandangan manusia, pasti tidak menjangkau kesempurnaan Allah. Allah adalah
Dzat yang Mahakuasa, penggenggam alam semesta. Betapa pun Allah Swt. memiliki
kesempurnaan dalam kekuasaan, namun Dia Mahasuci dari sifat kezaliman,
kerusakan dan kehinaan. Mahasuci Allah yang tidak tersentuh dari sisi mana pun
kekurangan-Nya. al-Quddμs adalah salah satu Asma Allah. Di dalam Al-Qur'±n,
kata al-Quddμs (mahasuci), sering didampingkan dengan kata Al Malik (Raja atau
Penguasa). Misalkan dalam Q.S. Al- Hasyr/59:23 dan Al-Jumu±h/62:1. Dalam
kamus bahasa Arab, al-Quddμs adalah yang suci murni atau yang penuh
keberkatan. Dari sini muncul berbagai penafsiran dari kata al-Quddμs, di antaranya
terpuji dari segala macam kebajikannya. Imam Al-Ghazali mengatakan Allah Swt.
sebagai al-Quddμs adalah Dia yang tidak terjangkau oleh indera, tidak dapat
dikhayalkan oleh imajinasi, dan tidak dapat diduga oleh nurani. Demikian
kesempurnaan Allah Swt. Dia tidak terkejar bentuk dan dzat-Nya oleh kekuatan
indera. Indera kita terlalu lemah untuk menjangkau keagungan Allah yang
menggenggam alam semesta ini. Mahasuci Allah dari beranak dan diperanakkan.
Bagi umat Islam, Allah tidak diserupai dan menyerupai apa pun. Jadi, kalau ada
yang menganggap Allah itu menyerupai sesuatu, maka pendapat itu tidak dapat
diterima. Karena sesuatu itu pasti makhluk, dan setiap makhluk pasti ada
kelemahannya. Apalagi menyamakan Allah dengan manusia. Mahasuci Allah secara
zat dan perbuatan-Nya. Tidak ada satu pun perbuatan Allah Swt. yang cacat atau
gagal. Mengatakan cacat atau gagal pada perbuatan Allah Swt. pun tidak layak.
Allah Swt. tidak mungkin berbuat sesuatu yang gagal. Mahasuci Allah dari yang
dianggap sempurna oleh makhluk. Manusia mempunyai standar kesempurnaan.
Namun, sesempurnanya dalam pandangan manusia, pasti tidak menjangkau
kesempurnaan Allah yang sesungguhnya. Akal manusia terbatas.
Hikmah yang dapat diambil dari sifat al-Quddμs.
1. kita dapat menikmati apa pun ketetapan Allah Swt. tanpa prasangka buruk. Allah
Swt. telah berjanji "Aku sesuai prasangka hambaKu". Berburuk sangka kepada
Allah akan membawa malapetaka bagi kita. Kita harus tetap berhusnuzan (baik
sangka), pasti ada hikmah di balik setiap kejadian. Maka, nikmatilah setiap
kejadian sebagai sarana evaluasi diri. Yang terpenting, kejadian apa pun yang
menimpa harus mengubah kita menjadi lebih baik.
2. Siap dengan ketidaksempurnaan diri. Apa yang kita banggakan sebagai manusia
bila tanpa iman? Kita serba kalah oleh binatang. Masuk ke air, ikan lebih lincah.
Meski kita bisa menjadi pelari tercepat, masih kalah cepat dari kuda. Manusia
pun masih kalah kuat dengan badak, kalah besar dari badak, kalah besar dari
gajah. Hanya kekuatan imanlah yang membuat kita lebih tinggi dari makhluk apa
pun. Mari kita lebih tinggi dari makhluk apa pun. Mari kita tutup pintu
kesombongan diri dan bukalah lebar-lebar pintu ketawaduan. Sebab, tiadalah
orang yang rendah hati, kecuali Allah akan meninggikan derajatnya.
3. Menerima kenyataan terkait dengan kekurangan orang lain. Kita harus siap
menghadapi kenyataan bahwa orang terdekat kita tidak sempurna. Secara fisik
mungkin mendekati kesempurnaan tapi akhlak tidak ada yang sempurna. Ada
yang pemarah, pelit atau egois. Kita harus terlatih menghadapi orang-orang
terdekat kita, orangtua, saudara kandung, maupun pembantu di rumah. Kesiapan
mental menerima kekurangan dan keterbatasan orang lain, Insya Allah akan
membuat kita lebih bisa bersikap bijaksana. Orang akan tertekan jika dalam
hidup selalu ingin sempurna dalam segala hal. Ingin yang terbaik boleh, tapi
ingin sempurna tidak ada. Kesempurnaan hanyalah milik Allah Swt. Memang
kita harus melakukan perencanaan matang, persiapan yang optimal, dan
pelaksanaan yang hati-hati, tapi kita harus siap pula bahwa hasil yang dicapai
tidak akan pernah sempurna. Sikapilah kekurangan orang lain sebagai ladang
amal bagi kita. Kita harus siap menerima kenyataan bahwa tidak semua orang
akan menyukai kita. Lebih baik terus konsisten memperbaiki diri dan berbuat
yang terbaik. Allah yang akan mengatur hati setiap orang. Semua hati manusia
ada dalam genggaman Allah. Inilah yang membuat kita harus selalu berbaik
sangka pada-Nya dalam kondisi apa pun.

Keterampilan:
• Melafalkan al-Quddus, Diskusi dan Presentasi

F. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example

Metode Check Metode Check

Simulasi Pemberian tugas V

Sosiodrama Tanya jawab V

Demontrasi V Diskusi V

Latihan (drill) V Ceramah V

Karyawisata Cerita V

G. MEDIA PEMBELAJARAN
• Gambar/ Poster
• Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

H. SUMBER BELAJAR
• Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls II SD
• Buku Fiqih Ibadah

I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
• Guru datang tepat waktu
• Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas
• Berdoa sebelum memulai pelajaran
• Memeriksa kebersihan kelas kerapihan berpakaian, posisi, dan tempat duduk
siswa disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
• Memeriksa kehadiran siswa
• Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya
• Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu
• Menegur siswa yang datang terlambat dengan sopan
• Menyiapkan materi ajar, media/alat peraga/alat bantu.
• Menyiapkan fisik dan psikis siswa mengikuti pelajaran/ mengondisikan suasana
belajar yang menyenangkan
• Melaksanakan Apersepsi (Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari)
• Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
• Menjelaskan KD dan tujuan yang ingin dicapai/Menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
• Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
sesuai silabus/kesiapan bahan ajar
• Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
• Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari
materi ini

Kegiatan Inti
Al-Quddus
Mengamati
• Mencermati pelafalan dan menyimak arti Asmaul Husna al-Quddus secara
klasikal, kelompok, maupun individual.
Menanya
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang Allah SWT itu al
Quddus
• Guru mengajukan pertanyaan, misalnya siapakah yang yang menciptakan alam
semesta ini?
Mengumpulkan Informasi
• Siswa melafalkan secara berulang-ulang kata al-Quddūs berikut artinya. Guru
meyakinkan bahwa siswa sudah dapat menguasai pelafalan tersebut.
• Siswa dibuat menjadi beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 orang,
dengan tugas : mengamati gambar
• Siswa melakukan diskusi untuk menuliskan hasil pengamatannya secara singkat.
Menalar/Mengasosiasi
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok tentang Allah SWT itu al-Quddus
Mengomunikasikan
• Siswa menirukan pelafalan dan arti Asmaul Husna Al-Quddus secara klasikal,
kelompok maupun individual.
• Siswa menampilkan pelafalan Asmaul Husna Al-Quddus secara berulang kali
baik secara individual atau berkelompok
• Siswa menyampaikan hasil diskusi tentang Al-Quddusnya Allah SWT secara
kelompok
• Selanjutnya masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya tentang
Al-Quddusnya Allah SWT di depan kelas, sementara kelompok lain menyimak
dan memberi tanggapan atas hasil diskusinya (melengkapi, mengonfirmasi,
menyanggah)
• Siswa membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru
• Siswa menirukan pelafalan dan arti Asmaul Husna Al-Quddus secara klasikal,
kelompok maupun individual.
• Siswa menampilkan pelafalan Asmaul Husna Al-Quddus secara berulang kali
baik secara individual atau berkelompok
• Pada rubrik “Sikapku”, siswa diharapkan harus berperilaku hidup bersih dalam
kondisi dan keadaan apa pun.
• Pada rubrik “Ayo Kerjakan” siswa untuk menjelaskan secara singkat maksud dari
gambar yang sudah diminta disediakan (diisi dalam tabel yang sudah
disediakan).
• Pada rubrik “Insya Allah Aku Bisa” guru membimbing siswa untuk memberikan
tanda (√) pada rubrik ‘ya’ atau ‘tidak’.

Kegiatan Penutup
• Guru bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran
• Guru bersama-sama dengan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan
• Guru bersama-sama dengan siswa memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran
• Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram
• Guru memberikan tugas untuk diselesaikan di rumah
• Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas, baik tugas
individual maupun kelompok, sesuai dengan hasil belajar siswa
• Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
• Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca doa
• Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas.

J. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL dan PENGAYAAN


Guru melakukan penilaian terhadap siswa dalam kegiatan individu mengerjakan
pada rubrik “Ayo Berlatih”, dengan cara melafalkan kata "al- Quddūs" dengan
artinya.
Pelafalan al-Quddūs melalui rubrik berikut.
No Aspek Pengukuran Nilai Skor
Makhraj pelafalan
1 1-4
(4=sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang)
Pengetahuan makna:
2 1-4
(4=sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang)
Skor Maksimum 8

Rubrik Penilaian pelafalan al-Quddūs


Aspek
Total
No Nama Pengukuran
Skor
1 2
1 Fajar
2 Icha
Dst

Penilaian Diskusi Kelompok


No Aspek Pengukuran Nilai Skor
Keaktifan:
1 1-4
(4=sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang)
Runtut bicara:
2 1-4
(4=sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang)
Menghargai pendapat:
3 1-4
(4=sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang)
Skor Maksimum 12

Rubrik Penilaian pelafalan al-Quddūs


Aspek Pengukuran Total
No Nama
1 2 3 Skor
1 Fajar
2 Icha
Dst

REKAPITULASI NILAI Pelajaran : 9. Allah Mahasuci


Anekdot

Kinerja (Unjuk Kerja & Produk)


Jumlah Skor Pengetahuan

Nilai Akhir Pengetahuan

Jumlah Skor Keterampilan


Proyek

Nilai Akhir Keterampilan


Diri

Antar teman

Tertulis
Nilai Akhir Sikap
Observasi

Lisan

Penugasan
Wawancara

Jumlah Skor Sikap

Portofolio
Nama
No
Siswa

Nilai = Jumlah Skor : Aspek Penilaian


Untuk Siswa yang nilainya masih di bawah nilai KKM, maka diberikan
REMEDIAL dan yang telah melampaui nilai KKM diberi PENGAYAAN

Keterangan
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Skor Capaian
Nilai Predikat Predikat Predikat
Rerata Optimum
86-100 A 86-100 A 86-100 A
71-85 B 71-85 B 71-85 B
56-70 C 56-70 C 56-70 C
≤ 55 D ≤ 55 D ≤ 55 D
A = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup, D = Perlu Bimbingan
Remedial
Bagi siswa yang belum mencapai KKM, guru menjelaskan kembali materi Allah
Mahasuci di Buku Guru.
Selanjutnya melakukan penilaian kembali (dengan teknik penilaian yang sama
dengan di atas) dalam kegiatan mengamati gambar yang sejenis. Pelaksanaan
remedial dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang disesuaikan, misalnya 30
menit setelah jam pulang.

Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, bagi siswa yang sudah menguasai materi, diminta
mengerjakan materi pengayaan yang sudah disiapkan berupa tulisan "al-
Quddūs".

Misalnya seperti dibawah ini.


a) Guru menuliskan kata "al-Quddūs" lengkap dengan artinya di papan tulis
atau ditampilkan melalui slide (disesuaikan).
b) Siswa melafalkan kata "al-Quddūs" dan artinya secara berulangulang dan
bergantian.
c) Untuk menambah kreativitas peserta didik menggambar kaligrafi tulisan "al-
Quddūs" di buku gambar, dapat menggunakan pensil warna, spidol, krayon atau
alat gambar yang lain, sehingga dibuatnya bagus.

Selanjutnya guru melakukan penilaian.

Interaksi Guru dan Orang tua


Guru meminta peserta didik memperlihatkan rubrik “Insya Allah Aku Bisa”
dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf
(halaman terakhir Pelajaran 9). Dapat juga dilakukan dengan menggunakan
buku penghubung guru dan orang tua atau komunikasi langsung dengan
orang tua untuk mengamati yang berkaitan dengan keyakinan kepada Allah
Swt. Yang Mahasuci di dalam keluarganya. Misalnya orang tua diminta
mengamati perilaku menyucikan dirinya dan menyucikan diri dalam kegiatan
ibadah dalam kehidupan sehari-hari di rumah.

Mengetahui, …..,………..…………… 20 …….


Kepala Sekolah………… GMP PAI

(__________________________) (___________________________)
NIP/NIK : NIP/NIK :

Anda mungkin juga menyukai