Skripsi Revisi Terakhir
Skripsi Revisi Terakhir
BAB I
PENDAHULUAN
dalam suatu pergaulan. Hal itu adalah suatu kehidupan sosial yang pasti dimiliki oleh
Dengan penjelasan diatas jelaslah bahwa manusia hidup tidak mungkin sendiri.
Mereka membutuhkan manusia lain untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu organisasi
pun demikian, mereka tidak akan bisa mencapai tujuan mereka tanpa pihak internal
maupun pihak eksternal dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu, sudah menjadi
tugas seorang Humas dalam suatu organisasi untuk menjadi jembatan antara pihak
Pada saat ini, peran Hubungan Masyarakat (Humas) dalam suatu organisasi
yang efektif antara sesama pihak internal suatu organisasi maupun antara pihak
internal dengan pihak eksternal suatu organisasi. Tujuannya adalah untuk menciptakan
organisasi. Lebih jauh Humas juga harus mampu membina hubungan baik dengan
Hal ini sejalan dengan pendapat Cuttlip dan Center yang menyatakan bahwa
keputusan dan fungsi secara lebih efektif dengan menyumbangkan saling pengertian
setempat, pemegang saham, dan lembaga lainnya, serta dengan masyarakat secara
keseluruhan.
Manajemen organisasi perlu memahami sikap dan nilai masyarakat mereka agar
menjadi kebijaksanaan dan tindakan yang masuk akal serta dapat diterima oleh
masyarakat.
Sebagai suatu fungsi manajemen, Humas mencakup beberapa hal berikut ini,
yaitu:
3
masalah yang mungkin berdampak baik ataupun buruk terhadap jalan serta
rencana organisasi.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, praktisi Humas suatu organisasi harus
menerjemahkan opini publik dan masalah yang ada. Hal tersebut juga dilaksanakan
oleh Humas PT. Jasa Marga yang merupakan tempat dimana penulis melakukan
penelitian.
Pada saat ini, kemacetan sudah seperti menjadi budaya di Jakarta. Kemacetan
pun berdampak buruk seperti membuang waktu, membuang bahan bakar, stress,
kelelahan, dan lain-lain. Sudah banyak sekali kebijakan-kebijakan yang telah dibuat
pembangunan jalan tol. Namun, jalan tol pun tidak luput dari kemacetan. Kemacetan di
Jalan Tol Dalam Kota Jakarta sudah hampir tiap hari dirasakan oleh masyarakat
Jakarta dan sekitarnya saat bepergian menuju Kantor, Sekolah maupun ke tujuan lain.
Keadaan ini terutama terjadi pada jam-jam sibuk atau pagi hari. Kemacetan tersebut
4
terjadi karena volume lalu lintas yang lewat sudah melampaui kapasitas jalan yang ada,
sementara jalan tol tak mungkin lagi dilebarkan karena tidak tersedianya lahan.
Jika berbicara jalan tol, mungkin mayoritas orang akan berfikir bahwa ini adalah
tanggung jawab dari PT. Jasa Marga untuk mengatasi kemacetan tersebut dan Jasa
Marga pun tidak tinggal diam. Dalam website resminya, yaitu www.jasamarga.com PT.
Jasa Marga menjelaskan berbagai upayanya untuk mengurangi kemacetan di jalan tol.
PT Jasa Marga sebagai operator Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, khususnya ruas
Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah memberlakukan Contra Flow (kontra
arus lalu lintas) mulai dari Cawang sampai dengan menjelang Semanggi pada pagi hari
pukul 06.00 s.d. 10.00 WIB dilaksanakan mulai tanggal 1 Mei 2012. Disamping itu saat
Tidak berhenti sampai di situ, Jasa Marga telah mengusulkan 7 (Tujuh) Solusi
untuk Mengurangi Simpul Kemacetan di Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, yaitu sebagai
berikut:
Semanggi
3. Penutupan Off Ramp Bukopin dan Tegal Parang pada jam tertentu
Sudah banyak kebijakan demi kebijakan yang telah dibuat oleh Jasa Marga
selaku pengelola jalan tol dan yang terbaru adalah Jasa Marga membuat sayembara
berhadiah total 100 juta rupiah bagi orang-orang yang mampu memberikan ide untuk
mengurangi kemacetan di jalan tol. Kebijakan ini bisa dilihat di website resmi PT.Jasa
Marga, yaitu di www.jasamarga.com. Jadi apabila ada yang mampu memberikan ide
dan ide tersebut diterapkan oleh Jasa Marga, maka ia memenangkan sayembara
tersebut. Sayembara ini dimulai pada tanggal 12 Maret s.d. 12 April 2013.
Tol Dalam Kota Jakarta”, dengan harapan konsep, ide atau gagasan yang disampaikan
dalam bentuk tulisan tersebut dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk membantu
mengurangi kemacetan yang terjadi di Jalan Tol Dalam Kota Jakarta dan tentunya akan
1. Selain dari 7 (tujuh) usulan yang telah disampaikan PT Jasa Marga (Persero)
Tbk pada Konferensi Pers tanggal 11 Maret 2013 sebagaimana tersebut di atas;
dan gagasan dalam upaya mengurangi kemacetan di Tol Dalam Kota Jakarta.
publik.
untuk berpikir dan menuangkan ide, gagasan dan pengalaman dalam bentuk
tulisan;
Sayembara itu pun juga merupakan salah satu cara untuk menjaring opini publik
dan itu merupakan tugas dari humas Jasa Marga. Humas harus memiliki strategi dalam
mengatasi kemacetan tersebut salah satunya adalah dengan menjaring opini dari publik
yang selama satu bulan memberikan opininya tentang bagaimana cara-cara mengatasi
kemacetan. Opini publik sendiri menurut Cutlip dan Center (Santoso; 1987;52)
menyatakan bahwa opini publik itu merupakan suatu hasil penyatuan dari pendapat
Maka alasan saya mengambil judul skripsi ini adalah untuk mengamati
bagaimana pihak Jasa Marga dalam mengatasi kemacetan yang sudah menjadi
masalah yang sangat besar pada saat ini, khususnya kemacetan yang terjadi di jalan tol
sehingga dapat terhindar dari unsur-unsur yang tidak relevan dari tujuan penelitian ini
wilayah komunikasi.
Sesuai dengan disiplin ilmu dari penulis yaitu Humas, maka ruang lingkup dan
garis besar materi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah kegiatan Humas PT.
Jasa Marga, yaitu bagaimana strategi Humas PT. Jasa Marga dalam menjaring opini
Opini publik menurut Cutlip dan Center (Santoso; 1987;52) menyatakan bahwa
opini publik itu merupakan suatu hasil penyatuan dari pendapat individu-individu
Seperti yang telah penulis jelaskan sebelumnya, masalah yang dihadapi adalah
mengenai kemacetan, khususnya kemacetan di dalam jalan tol. Karena ada masalah
mulai menyatukan pendapatnya tentang masalah tersebut. Humas PT. Jasa Marga
8
Jadi, pada penelitian ini yang menjadi opini publik adalah masukan-masukan dari
masyarakat yang diberikan kepada PT. Jasa Marga dalam rangka mengurangi
1.2.1.2. Strategi
Suatu organisasi pastinya memiliki suatu tujuan. Tujuan tersebut pun tidak
secara instan dapat tercapai. Untuk mencapai suatu tujuannya, suatu organisasi harus
memikirkan strategi yang akan digunakan untuk dapat mencapai tujuan organisasi
tersebut.
Hal itu pula yang dilakukan oleh pihak PT. Jasa Marga. Mereka menggunakan
suatu sayembara untuk dapat mencapai tujuan mereka, yaitu dengan melakukan
tersebut.
mencapai sebuah hasil akhir: hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi.
Ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk
masing-masing aktivitas.
9
1. 3. Perumusan Masalah
dapat tepat sasaran dalam memperoleh hasil yang maksimal. Menurut Renald Kasali
pertanyaan-pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan
pemecahannya.
satu perumusan masalah dalam penelitian ini. Perumusan masalah tersebut adalah
bagaimana strategi yang digunakan Humas PT. Jasa Marga untuk mengatasi
kemacetan di jalan tol dengan memanfaatkan opini-opini publik yang berisi masukan
1. 4. Tujuan Penelitian
Metodologi Penelitian Sosial (2001;29) adalah pernyataan mengenai apa yang hendak
kita capai. Tujuan penelitian dicantumkan dengan maksud agar kita maupun pihak lain
yang membaca laporan penelitian dapat mengetahui dengan pasti tujuan penelitian kita
sesungguhnya.
Berititik tolak dari latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka penelitian
ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis strategi yang digunakan Humas PT.
10
Jasa Marga untuk mengatasi kemacetan di jalan tol menggunakan opini publik yang
1. 5. Kegunaan Penelitian
Kegunaan hasil penelitian adalah hasil apa yang akan didapat oleh penulis untuk
diharapkan penelitian ini dapat memberikan kegunaan yang dapat dilihat dari dua sisi,
yaitu:
1. Kegunaan Teoretis
dengan disiplin ilmu yang lebih luas. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kehumasan.
2. Kegunaan Praktis
umumnya. Maka pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan baik
langsung maupun tidak langsung dan dapat berguna untuk PT. `Jasa Marga
kedepannya.
11
Pada penelitian ini, penulis mengumpulkan data-data dari kantor pusat PT. Jasa
Marga yang beralamat di Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, Jakarta Timur.
Penelitian ini berjalan sekitar tiga bulan, yaitu tepatnya sejak bulan Mei 2013 sampai
BAB II
2.1.1. Strategi
mencapai sebuah hasil akhir: hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi.
Ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk
masing-masing aktivitas.
mengecoh lawan
orang terkemuka dalam bidang public relations (humas) telah mengemukakan definisi
terdapat anggapan-anggapan bahwa pyblic relations itu adalah sebuah ilmu, sistem,
Sebuah panitia yang anggotanya terdiri dari para ahli public relations yang
terkenal telah mengambil tiga definisi yang mereka anggap yang terbaik dari berbagai
Public relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk
Public relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian public yang
relations yakni: goodwill, kepercayaan, penghargaan, pada dan dari publik suatu badan
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dalam public relations terdapat suatu
usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan dengan
sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup
badan tersebut.
Dalam konsepnya, fungsi public relations officer (PRO) ketika menjalankan tugas
Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A. dalam bukunya, Hubungan Masyarakat Suatu
telah ditetapkan
publik eksternal
umum/kepentingan bersama
Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan mengenai peran utama dari public
2. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling
Jika dipaparkan secara rinci, tiga fungsi utama public relations tersebut adalah
sebagai berikut:
perusahaan, prosesnya berlangsung dalam dua arah timbal balik (two way traffic
2. Membangun atau membina hubungan yang positifbdan baik dengan pihak publik
sebagai target sasaran, yaitu publik internal dan juga publik eksternal.
tahapan yang dikenal sebagai POAC. POAC itu sendiri merupakan sebuah
singkatan dari:
Planning (perencanaan)
Organizing (pengorganisasian)
Actuating (penggiatan)
Controlling (pengawasan)
4. Menciptakan citra perusahaan yang merupakan tujuan akhir dari suatu aktivitas
dengan berbagai pihak dan tidak hanya sekedar berbentuk hubungan yang
sempit, karena personal relations mempunyai peranan yang cukup besar dalam
publik bisa lebih mengenal dan mengerti lebih jelas, muncul saling mempercayai
menggunakan komunikasi dua arah. Juga dengan menciptakan opini publik yang
organisasi/perusahaan.
dengan lebih baik, dan public semakin terbuka mengenai kebutuhan, keinginan,
dan keluhan.
permasalahan tersebut.
18
Pengertian dan bentuk dari opini publik (Saputra;2011;63) itu telah berkembang
sejak abad ke-18 dari istilah opini umum. Pada tahun 1781, istilah opini publik muncul
dalam Oxford Dictionary. Dalam pengertian bebas pada abad 18 dan 19, opini publik itu
masih berhubungan dengan perbedaan publik umum dan yang bersifat pribadi. Artinya,
diterima oleh publik. Adapun yang dimaksud dengan publik disini ialah publik yang
heterogen. Dalam hal ini dibutuhkan seorang opini leader, yaitu pribadi yang
secara bersama. Pada umumnya ide-ide disampaikan lewat media massa kepada opini
leader. Demikianlah tercipta opini publik yang didasarkan kepada saling percaya dan
komunikasi secara tepat dan etis. Maka, opini publik yang muncul tentunya juga
haruslah berkualitas.
membangun, dan juga kebebasan di dalam penulisan. Dengan kata lain, dapat
19
disimpulkan bahwa opini publik itu merupakan efek dari kebebasan dalam
bisa untuk dihindari. Memang opini publik merupakan salah satu aspek dari PR yang
ditekankan oleh Ivy Ledbetter Lee lewat komunikasi yang dilaksanakan secara tepat,
etis, dan opini publik sebagai efek yang nantinya akan diolah dan kemudian
Adanya saling percaya dan keterbukaan sangat penting bagi terciptanya opini
publik yang benar-benar berkualitas. Dengan adanya sikap terbuka terhadap publik,
akan memudahkan orang untuk membentuk dan mengembangkan opini publik, orang
tanamkan dulu kepercayaan pada publik yang kuat dan bersikaplah terbuka untuk
menerima segala masukan. Kita harus merasa yakin bahwa karena opini publik itu,
organisasi akan mengalami perbaikan dan perubahan demi kepentingan bersama, yang
Menurut Noelle B. Neumann dan Stapper, 1983. Hal-hal berikut perlu untuk
diperhatikan:
2. Public relations di dalam fungsinya bertujuan untuk mencapai sikap terbuka dan
publik.
kebalikannya, opini publik itu sendiri mewarnai dan member masukan kepada
public relations
menciptakan suatu opini publik dan pentingnya suatu opini publik bagi organisasi, maka
public relations dan opini publik akan sangat erat hubungannya dan akan saling
berhubungan.
21
umum
Public Relation
Opini Publik 3 2
Dari segitiga diatas dapat ditarik garis-garis yang menghubungkan satu sama
lainnya dalam suatu segitiga. Ketiga sisi dari segitiga tersebut membentuk suatu relasi
Pada kerangka pemikiran, berisi beberapa teori yang relevan dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis, dan penulis memutuskan bahwa teori yang relevan
dengan penelitian ini adalah teori POAC dan teori proses empat langkah perencanaan
Dalam sebuah organisasi, pasti organisasi itu memiliki sebuah tujuan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, diperlukan bebrapa langkah yang harus dilakukan oleh
organisasi tersebut. Strategi POACmerupakan suatu cara yang biasa dilakukan oleh
suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. POAC itu sendiri merupakan planning
(pengawasan).
1. Perencanaan (Planning)
yang ada. Sedangkan menurut Louis A. Allen berpendapat bahwa perencanaan adalah
Dalam proses perencanaan ini memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut :
a. Forecasting (Peramalan)
c. Programing (Pemrograman)
biaya yang diperlukan untuk setiap kegiatan demi tercapainya tujuan yang diinginkan
d. Scheduling (Penjadwalan)
e. Bugeting (Penganggaran)
kebijakan)
2. Pengorganisasian (Organizing)
proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber
sama yang terkoordinasi secara sadar dan dilakukan oleh dua orang atau lebih.
setiap departemen
tugas perorangan.
25
h. Tipe organisasi, artinya manajer harus menetapkan tipe organisasi apa yang
3. Penggerakan (Actuating)
mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan
4. Pengendalian (Controlling)
sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang
dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan bila perlu melakukan perbaikan-
perbaikan, sehingga pelaksaan sesuai dengan rencana atau selaras dengan standar.
Dalam suatu organisasi, Humas pun memiliki peranan penting untuk dapat
melaksanakan program humas terdiri atas empat langkah perencanaan kerja humas.
perusahaan. Pada intinya, langkah pertama ini merupakan kegiatan intelejen untuk
mengumpulkan informasi atau data yang menjadi dasar berpijak praktisi humas guna
mengambil langkah selanjutnya. Dalam kegiatan penentuan masalah ini praktisi humas
mencakup tindakan untuk memasukkan temuan yang diperoleh pada langkah pertama
kedalam kebijakan dan program organisasi. Langkah kedua ini merupakan proses
untuk menjawab pertanyaan: “Berdasarkan situasi yang telah kita pelajari maka apa
komunikasi yang sejak awal dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Pertanyaan yang harus diajukan pada tahap ini adalah: “siapa yang harus melakukan
perbaikan terhadap tindakan atau komunikasi yang telah dilaksanakan dapat dilakukan
Penelitian Kualitatif:
1. paradigma
konstruktivisme
2. metode penelitian
fenomenologi
3. deskriptif kualitatif
4. instrumen penelitian:
a. wawancara
mendalam
b. studi dokumen
c.studi kepustakaan
BAB III
Metodologi Penelitian
Pada penelitian ini, penulis mencoba untuk memaknai suatu peristiwa melalui
teliti. Oleh karena itu penulis memutuskan untuk menggunakan penelitian yang bersifat
deskriptif kualitatif.
prinsip-prinsip umum yang mendasari suatu perwujudan sebuah makna dari gejala-
gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat yang
memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan
hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Tujuan dari penelitian
deskriptif ini adalah (Nasir;2004;63) untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
30
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama,konsep atau proposisi yang
bukanlah realitas yang natural, tetapi realitas kehidupan sosial tersebut terbentuk dari
hasil konstruksi. Cara berfikir penulis sesuai dengan paradigm konstruktivisme. Oleh
menemukan suatu realitas atas ilmu pengetahuan. Secara tegas paham ini menyatakan
bahwa positivism dan post-positivisme keliru dalam mengungkap realitas dunia dan
Secara ontologis, aliran ini menyatakan bahwa realitas itu ada dalam beragam
bentuk konstruksi mental yang didasarkan pada pengalaman sosial, bersifat lokal dan
31
spesifik, serta bergantung pada pihak yang melakukannya. Karena itu, realitas yang
diamati oleh seseorang tidak bisa digeneralisasikan kepada semua orang sebagaimana
dan dialektika dalam proses mencapai kebenaran. Metode pertama dilakukan melalui
identifikasi kebenaran atau konstruksi pendapat orang per orang, sedangkan metode
yang diperoleh melalui metode yang pertama, untuk memperoleh suatu consensus
kebenaran yang disepakati bersama. Dengan demikian, hasil akhir dari suatu
kebenaran merupakan perpaduan pendapat yang bersifat relatif, subjektif dan spesifik
fenomenologi. Karena dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil informasi dari
individu-individu yang berkaitan dengan suatu fenomena, dalam penelitian ini individu-
kualitatif yang dikembangkan oleh seorang ilmuan Eropa bernama Edmund Husserl
pada awal abad ke-20. Model ini berkaitan dengan suatu fenomena.
Ada beberapa cara yang biasa dilakukan oleh fenomenolog dalam melakukan suatu
yang tumbuh meluas dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern dan telah
atau persepsi yang mengacu pada apa yang dikatakan oleh Husserl sebagai
yang telah terbuka secara jelas, tegas perbedaannya dan menandai sesuatu
arti dunia cultural dan natural, tetapi juga adanya objek yang ideal seperti jumlah,
dan bahkan juga berkenaan dengan kehidupan tentang kesadaran itu sendiri
yang dijadikan sebagai bukti, dan oleh karena itu menjadi diketahui.
Terminologi ini memang tidak secara luas digunakan, dan utamanya digunakan
diperlukan.
suatu fenomena beserta konteksnya yang khas dan unik yang dialami oleh individu
langsung dari individu yang bersangkutan sebagai subjek yang mengalami langsung.
Dengan kata lain, penelitian fenomenologi berusaha untuk mencari arti secara
psikologis dari suatu pengalaman individu terhadap suatu fenomena melalui penelitian
fenomena tertentu dan bentuk dari studinya adalah untuk melihat dan memahami arti
dari suatu pengalaman individual yang berkaitan dengan suatu fenomena tertentu.
34
Pada penelitian ini penulis menetapkan bahwa yang menjadi subjek penelitian
dari penulis adalah beberapa staf divisi Humas PT. Jasa Marga yaitu Ibu Marlina dan
Ibu Herarld Galingga selaku staf pratama satu bagian komunikasi eksternal
perusahaan, salah satu pemenang sayembara, dr. Mukhtar Yusuf dan juga ahli
penulis adalah opini-opini publik baik yang masuk ke dalam E-mail PT. Jasa Marga dan
Wawancara (Usman;2004;57) ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau
Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan para staf
Humas PT. Jasa Marga yang bertanggung jawab atas sayembara mengatasi macet di
35
jalan tol ini. Termasuk kepala Humas PT. Jasa marga dan wakil kepala Humas PT.
Jasa Marga sekaligus beberapa karyawan yang memiliki tanggung jawab untuk
pihak PT. Jasa Marga. Dokumen resmi (Moleong;2002;163) terbagi atas dokumen
1. Memo
2. Pengumuman
3. Instruksi
sendiri
lembaga sosial, misalnya majalah, bulletin, pernyataan dan berita yang disiarkan
Dalam penelitian ini, penulis akan mengumpulkan data-data yang berisi tentang
berbagai opini-opini publik mengenai saran untuk mengatasi kemacetan di jalan tol
yang masuk baik ke dalam e-mail PT. Jasa Marga dan juga proposal yang dikirimkan
sekunder.
Adapun literatur yang penulis gunakan untuk mengumpulkan data yang terkait
dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu buku-buku yang berhubungan dengan
Penelitian Kualitatif.
Dalam penelitian ini, dilakukan wawancara mendalam sebagai salah satu teknik
selanjutnya adalah hasil wawancara itu akan dibah menjadi bahasa tulis yang kemudian
lapangan studi.
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu
dicatat secara cermat dan tepat. Semakin lama peneliti berada di lapangan,
maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu
segera dillakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti
penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah penulis untuk
sejenisnya.
akhirnya peneliti menarik suatu kesimpulan yang berisikan intisari dari seluruh
penjelasan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur kausalitas, dan proposisi.
kokoh.
39
sumber. Sumber-sumber yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian ini adalah
dengan cara menggali informasi dari pihak internal PT. Jasa Marga, khususnya divisi
humas. Cara yang penulis gunakan adalah dengan melakukan wawancara dengan
Namun, tidak hanya dengan melakukan wawancara saja, penulis juga menggali
informasi melalui dokumen-dokumen pihak PT. Jasa Marga. Tepatnya melalui proposal
yang dikirimkan oleh masyarakat baik yang dikirimkan langsung ke kantor PT. Jasa
Marga maupun yang dikirimkan melalui E-mail PT. Jasa Marga. Karena semua data
mengenai opini publik yang berisi saran untuk mengatasi kemacetan di jalan tol
dikirimkan ke E-mail maupun kantor PT. Jasa Marga. Maka dari itu, teknik analisis yang
data yang sesuai untuk penulis gunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi.
kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah
strategi, yaitu:
pengumpulan data
sama
Teknik triangulasi jenis yang ketiga adalah dengan jalan memanfaatkan peneliti
atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.
direalisasikan dilihat dari segi teknik ini. Cara lain ialah dengan membandingkan hasil
anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan
satu atau lebih teori. Di pihak lain, Patton (1987:327) berpendapat lain, yaitu bahwa hal
Dalam hal ini, jika analisis telah menguraikan pola, hubungan, dan menyertakan
penjelasan yang muncul dari analisis, maka penting sekali untuk mencari tema atau
penjelasan pembanding atau penyaring. Hal itu dapat dilakukan secara induktif atau
secara logika. Secara induktif dilakukan dengan menyertakan usaha pencarian cara
penemuan penelitian yang lainnya. Secara logika dilakukan dengan jalan memikirkan
kemungkinan itu dapat ditunjang oleh data. Jika peneliti membandingkan hipotesis yang
meniadakan alternatif itu. Justru peneliti mencari data yang menunjang alternatif
penjelasan itu. Jika peneliti gagal menemukan bukti yang yang cukup kuat terhadap
kepercayaan atau hipotesis asli, hal ini merupakan penjelasan utama peneliti.
BAB IV
PT. Jasa Marga didirikan tahun 1978 ketika jalan bebas hambatan pertama yang
biaya pengoprasian dan pemeliharaan ruas jalan tersebut dapat dilakukan dengan
mandiri tanpa membebani anggaran pemerintah, Menteri Pekerjaan Umum ketika itu Ir.
Terbitlah Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara
PT Jasa Marga (Persero) dibentuk pada tanggal 1 Maret 1978 dengan tujuan
Soeharto meresmikan jalan tol tersebut sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang di
Sejak saat itu, Jasa Marga bersama pemerintah terus membangun jalan-jalan tol
akhir tahun 80-an , Jasa Marga adalah satu-satunya penyelenggara jalan tol di
43
berfungsi sebagai regulator menjadi investor jalan tol dari pemerintah. Jasa Marga siap
bersaing dengan investor jalan tol swasta dalam membangun, mengoperasikan, dan
Sejak saat ini jasa marga telah berkembang pesat mengoperasikan 491.62 km
jalan tol dengan karyawan 5,705 orang. Pada tahun 2003, Jasa Marga bekerja sama
dengan investor dari Malaysia, melalui Net One Solution Ltd. Telah memberikan jasa
Indonesia, yang didirikan pada tanggal 01 Maret 1978. Sebagai jalan tol pertama di
Indonesia yang dioperasikan oleh Jasa Marga, Jalan tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi)
merupakan tonggak sejarah bagi perkembangan industri jalan tol di Tanah Air. Berbekal
dengan tetap menjadi pemimpin pasar di industri jalan tol di Tanah Air. Hingga saat ini
Perseroan telah mengoperasikan 531 km jalan tol atau 72 % dari total panjang jalan tol
di Indonesia.
Perseroan berhasil memenangkan 3 (tiga) konsesi baru yaitu Bogor Ring Road,
Semarang-Solo, dan Gempol-Pasuruan pada tahun 2004 serta 2 (dua) ruas JORR 2
yaitu Cengkareng-Kunciran dan Kunciran-Serpong pada tahun 2007. Tiga ruas tol baru
jumlah ruas tol yang saat ini dimiliki Perseroan. Sebanyak 8 (delapan) ruas tol baru
44
dengan panjang sekitar 200 km yang saat ini sedang dipersiapkan Perseroan tersebut
operator, tetapi juga memikul tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia.
Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan. Peran otorisator dilaksanakan oleh
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Sebagai konsekuensinya, Jasa Marga menjalankan
fungsi sepenuhnya sebagai sebuah perusahaan pengembang dan operator jalan tol
pengoperasian jalan tol, menjadi pemimpin (leader) dalam industri jalan tol dengan
mengoperasikan mayoritas jalan tol di Indonesia, serta memiliki daya saing yang tinggi
menguasai paling sedikit 50% panjang jalan tol di Indonesia dan usaha terkait lainnya,
meningkatkan mutu dan efisiensi jasa pelayanan jalan tol melalui penggunaan teknologi
45
Bentuk dasar logo baru jasa marga di ambil dari icon logo lama jasa marga yang
sudah sangat di kenal, diolah dan ditampilkan menjadi lebih modern, simple, dan dapat
dikenali secara cepat. Logo ditampilkan dalam bentuk rounded / bola dengan efek 3d
dan image yang ingin di capai lebihj modern, simple, efisien, dan efektif-berorientasi
pada teknologi baru dan menjawab tantangan persaingan industi global. Logo
Warna-warna mengacu warna dasar logo lama Jasa Marga karena masih
sehingga membuat logo tersebut punya makna baru yaitu sesuatu yang futuristik,
Sumber : www.jasamarga.com
47
Berdasarkan Lampiran II.B. Surat keputusan Direksi Jasa Marga (Persero) No.
156/KPTS/2010 tanggal 22 September 2010 Fungsi Pokok Unit Kerja pada Struktur
Fungsi Pokok :
strategis oleh Pimpinan Perusahaan, membina hubungan baik dan komunikasi dengan
para investor, industri pasar modal dan Stake Holder Perusahaan baik internal maupun
tindak lindung risiko terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan Sekretaris Perusahaan,
kinerja unti kerja, dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku, agar citra
Perusahaan dapat berkembang dengan baik dan terciptanya arus informasi positif
Fungsi Pokok :
industri pasar modal dan Stake holder Perusahaan baik internal maupun eksternal
Perusahaan, memberikan informasi kepada para investor dan industri pasar modal,
melaporkan perkembangan dan kinerja Perusahaan, serta aksi korporasi kepada pihak-
dan tindak lindung risiko terhadap komunikasi perusahaan terhadap Stake Holder, serta
Perusahaan, agar citra Perusahaan dapat berkembang dengan baik dan terciptanya
arus informasi positif kepda seluruh Stake Holder baik internal maupun eksternal
perusahaan.
Fungsi Pokok :
dan melakukan pemberitahuan deviden, serta melakukan asesmen dan tidak lindung
risiko terhadap pengelolaan data dan informasi saham investor serta melakukan
pengendalian kinerja unit kerja dengan memperhatika ketentuan yang berlaku, agar
49
Fungsi Pokok :
mengelola aktivitas rapat Direksi, rapat gabungan Direksi dan komisaris, serta Rapat
kinerja unit kerja, dengan memperhatikan kepentingan Perusahaan dan ketentuan yang
baik
Fungsi Pokok :
administrasi kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan
Fungsi Pokok :
pengumpulan data dan informasi dalam rangka penyusunan kegiatan dan jadwal
kinerja unit kerja dengan memperhatikan sistim dan prosedur yang berlaku agar,
Fungsi Pokok :
Perusahaan dan ketentuan yang berlaku serta melakukan pengendalian kinerja unit
51
kerja, agar citra Perusahaan dapat berkembang dengan baik serta tercipta arus
informasi positif kepada seluruh Stake Holder baik internal maupun eksternal
Fungsi Pokok :
pengendalian kinerja unit kerjaserta usulan asesmen dan tindak lindung risiko terhadap
Fungsi Pokok :
asesmen risiko dan tindak lindung terhadap dampak komunikasi Perusahaan dengan
pihak internal Perusahaan, dengan meperhatikan ketentuan yang berlaku agar seluruh
Perusahaan
52
Wewenang :
2. Menetapkan sistim komunikasi dengan investor industry pasar modal dan stake
Perusahaan di masyarakat.
Perusahaan
53
serta Rapat Umum Pemegang Saham (Tahunan dan Luar Biasa), dalam rangka
aktivitas Perusahaan
GCG di perusahaan.
10. Menetapkan pola pengendalian kinerja unit kerja dalam rangka pencapaian
Wewenang :
Perusahaan.
3. Melaksanakan komunikasi data dan informasi yang telah disetujui direksi dengan
Perusahaan.
kerugian Perusahaan
Wewenang :
industri pasar modal dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya dalam rangka
55
Wewenang :
Direksi, serta Rapat Umum Pemegang Saham dalam rangka kelancaran aktivitas
organisasi perseroan.
Wewenang :
Perusahaan.
Wewenang :
Wewenang :
3. Melaksanakan komunikasi data dan informasi yang telah disetujui direksi dengan
perusaahaan
Wewenang :
informasi Perusahaan.
Wewenang :
Perusahaan.
3. Kepentingan Public Relation itu ketika menjalankan fungsinya harus menitik beratkan
Fungsi Humas yaitu sebagai fungsi manajemen, menurut Baskin dan Aronoff
1. Menyusun strategi dan program kehumasan Jasa Marga yang berperan penting
3. Melaksanakan prinsip antisipatif dan proaktif terkait isu-isu bernilai berita media.
62
membangun opini public yang positif terhadap perusahaan, maka diperlukan revitalisasi
peran kehumasan.
1. Pembentukan tim secara internal dengan lingkup kerjanya mencakup tugas dan
laksana tugas pokok dan fungsi pada sub bagian Humas Jasa Marga.
yang bersifat informative, komunikasi secara internal dan eksternal berjalan lancar,
Sasaran program kerja humas Jasa Marga adalah terwujudnya fungsi pelayanan
ekonomi secara nyata maupun secara sistematik terwujud dalam pencapaian kegiatan
4.9. Penghargaan
2007
Tokoh Finansial Terbaik 2007 untuk Kategori Bidang Non Keuangan Sektor Infrastuktur
dan Konstruksi
2008
| BAPEPAM-LK
2009
Index (CGPI) dan assessment yang dilakukan oleh Investor dan analis
Majalah SWA
2010
Call Center Award 2010, Good Service Performance urutan kedua untuk kategori Public
Service
CCSL (Center Customer for Satisfaction and Loyalty) dan Majalah Marketing
Emiten Terbaik Sektor Infrastruktur, dalam Best Listed Companies Award 2010
Majalah Investor
InfoBank BUMN Award 2010. Untuk kategori BUMN Industri Non Keuangan, dengan
Majalah Infobank
Majalah SWA
2011
Callcenter Award Tm 2011 for service excellence is given to Category : Public Service
for Achieving “GOOD” Service Performance Majalah Marketing &Carre (The Customer
Company)
Category: Toll Road Provider For AchivingExellence Total Service Quality Satisfaction
Based on Costomer Perception Survey ISSI 2011(SQ Golden Award 2011) Majalah
65
Corporate Image Award 2011 Indonesia’s Most Admired Companies Category: Toll
Road Infrastructure The Best In Building and Managing Corporate Image. Bloomberg
MajalahInfobank
Penghargaan Indonesia Green Awards 2011 Visi Biru Aksi Hijau Penghargaan
Penginspirasi Bumi KementerianKehutanan, Majalah Bisnis & CSR dan La TOFI School
The Best CORPORATION for LEARNING ORGANIZATION of The Year 2011, 3rd
The Best GCG of The Year 2011, 3rd Position Business Review
The Best 5 on The Best CEO of The Year 2011-Frans S. Sunito Business Review
The Best Overall Inner Power CEO – Frans S. Sunito Business Review
IQA Foundation
Anugerah BUMN 2011 Juara II Inovasi GCG BUMN Terbaik, untuk Kinerja Unggul
Corporate Governance Award 2011, The Best Most Improve” on IICD CG Conference
and Award 2011 Indonesian Institute For Corporate Directorship& Business Review
Best of The Best Awards 2011, The A list The Top 40 Top Performing Small & Midsized
Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2010 “The Most Trusted Company
Award 2011, Based on Corporate Governance Perception Index 2010” and “Trusted
Company Based on Investors and Analysts’s Assessment Survey” Majalah SWA & IICG
2012
Biodiversity Foundation, pada 26 Juni 2012 di Bali Room, Hotel ShangriLa Jakarta.
2012 pada tanggal 27 September 2012, yang diselenggarakan di Balai Sarbini, Jakarta.
67
Infobank BUMN Awards 2012 Kategori BUMN Kategori Non Keuangan yang
Berpredikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan 2011, 19 Oktober 2012, Candi
Prambanan Jogjakarta
The 4th IICD Best Corporate Governance Equitable Treatment for Shareholders, 22
Anugerah BUMN Juara III untuk GCG BUMN Terbaik, Hotel Four Season, 6 Desember
2012.
Trusted Company berdasarkan Survey Penilaian Investor dan Analis dan Corporate
Governance Perception Index (CGPI) Tahun Penilaian 2011 yang diselenggarakan oleh
Jakarta.
Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai perusahaan mitra yang turut mendukung organisasi
keprofesian ini. Penghargaan diberikan dalam rangka HUT PII ke-60 di Auditorium
68
Penghargaan Badan SAR Nasional kepada Tim Rescue Jasa Marga atas partisipasinya
Penghargaan Service Quality Award 2012 dengan predikat operator jalan tol terbaik,
Group).
Tata Nilai merupakan nilai-nilai yang telah ada dalam setiap Insan Jasa Marga. Tata
nilai ini merupakan perwujudan dari sikap dan perilaku seluruh karyawan Jasa Marga
yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara baik dan
1. JUJUR
2. SIGAP
3. MUMPUNI
Jasa Marga MUMPUNI dalam bekerja atas dasara kompetensi, konsisten dan
inovatif.
4. RESPEK
mencapai prestasi
70
Kepala Bagian
Humas
Wasta Gunadi
relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis dan juga studi dokumen terkait
sayembara mengatasi kemacetan jalan tol yang diselenggarakan oleh pihak PT. Jasa
Marga, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
analisis data.
Dalam analisis data ini, penulis menyusun berbagai data yang telah penulis
dapatkan melalui wawancara mendalam dengan berbagai pihak yang relevan dengan
sayembara mengatasi jalan tol ataupun dari beberapa data sekunder seputar PT. Jasa
Adapun beberapa poin awal yang didapat oleh penulis untuk analisis data dalam
1. PT. Jasa Marga mengadakan sayembara mengatasi kemacetan di jalan tol yang
sayembara ini, pihak PT. Jasa Marga menggunakan berbagai macam media
massa. Strategi ini bisa juga disebut dengan hubungan dengan media atau
biasa disebut dengan sebutan media relations. Sayembara ini dimulai pada
strategi pihak PT. Jasa Marga agar masyarakat terdorong untuk memberikan
opini mereka. Lebih jauh lagi, pihak PT. Jasa Marga juga ingin memberikan
suatu kewajiban bagi PT. Jasa Marga untuk memperbaiki kualitas jalan tol yang
seharusnya menjadi jalan bebas hambatan, yang berarti juga harus bebas dari
kemacetan. Hal ini juga sesuai dengan misi dari PT. Jasa Marga itu sendiri yaitu
meningkatkan mutu dan efisiensi jasa pelayanan jalan tol melalui penggunaan
masyarakat umum, PNS, hingga dokter dan lintas usia, mulai dari umur kepala 2
mengatasi kemacetan di jalan tol yang diselenggarakan oleh pihak PT. Jasa
Marga:
Heri Purwanto
Andika Sunandar
73
Lukman Talibo
Handini Pradhitasari, ST
Adi Prasetyo
Prapanca Nugraha
penelitian ini, beliau adalah dr. Mukhtar Yusuf, Sp.THT. Beliau mengungkapkan
Benturan arus
Penyempitan jalan
Solusi yang ditawarkan oleh beliau adalah dengan cara memindahkan posisi
masuk tol menjadi sebelum persimpangan, dan pintu keluar tol setelah
persimpangan.
74
Kemacetan di Jalan Tol Dalam Kota Jakarta sudah hampir tiap hari dirasakan
oleh masyarakat Jakarta dan sekitarnya saat bepergian menuju Kantor, Sekolah
maupun ke tujuan lain. Keadaan ini terutama terjadi pada jam-jam sibuk atau pagi hari.
Kemacetan tersebut terjadi karena volume lalu lintas yang lewat sudah melampaui
kapasitas jalan yang ada, sementara jalan tol tak mungkin lagi dilebarkan karena tidak
tersedianya lahan.
Kepadatan kendaraan yang ideal dan masih enak dilintasi jika perbandingan
antara volume lalu lintas dan kapasitas jalan (V/C ratio) maksimum sebesar 0,8.
Misalnya jika kapasitas suatu jalan adalah 1.000 kend/jam dan dilintasi oleh 800
kend/jam, maka kecepatan masih bisa 60 km/jam, artinya masih cukup nyaman untuk
dilalui. Pada jam-jam sibuk V/C Ratio di Jalan Tol Dalam Kota Jakarta sudah di atas
PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai operator Jalan Tol Dalam Kota Jakarta,
tersebut. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah memberlakukan Contra Flow
(kontra arus lalu lintas) mulai dari Cawang sampai dengan menjelang Semanggi pada
pagi hari pukul 06.00 s.d. 10.00 WIB dilaksanakan mulai tanggal 1 Mei 2012. Disamping
itu saat ini sedang dilakukan pelebaran jalan tol di sekitar Halim.
Tidak berhenti sampai di situ, Jasa Marga telah mengusulkan 7 (Tujuh) Solusi
untuk Mengurangi Simpul Kemacetan di Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, yaitu :
75
Semanggi
3. Penutupan Off Ramp Bukopin dan Tegal Parang pada jam tertentu
dan gagasan dalam upaya mengurangi kemacetan di Tol Dalam Kota Jakarta.
publik.
untuk berpikir dan menuangkan ide, gagasan dan pengalaman dalam bentuk
tulisan;
76
Tol Dalam Kota Jakarta”, dengan harapan konsep, ide atau gagasan yang disampaikan
dalam bentuk tulisan tersebut dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk membantu
mengurangi kemacetan yang terjadi di Jalan Tol Dalam Kota Jakarta dan tentunya akan
Selain dari 7 (tujuh) usulan yang telah disampaikan PT Jasa Marga (Persero)
Tbk pada Konferensi Pers tanggal 11 Maret 2013 sebagaimana tersebut di atas;
Untuk pemenang Sayembara Solusi Kemacetan Tol Dalam Kota Jakarta, Panitia
ketentuan apabila Pemenang lebih dari 1 (satu), hadiah akan dibagi sesuai jumlah
Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu menganalisis strategi yang dilakukan
humas PT. Jasa Marga dalam menggunakan opini publik melalui sayembara mengatasi
kemacetan di jalan tol, peneliti akan menyajikan data yang telah peneliti dapatkan ke
Pada langkah yang pertama ini meliputi kegiatan untuk meneliti dan mengawasi
perusahaan. Pada intinya, langkah pertama ini merupakan kegiatan intelejen untuk
mengumpulkan informasi atau data yang menjadi dasar berpijak praktisi humas guna
mengambil langkah selanjutnya. Dalam kegiatan penentuan masalah ini praktisi humas
Jadi pada tahap ini pihak Jasa Marga sudah harus mengetahui apa masalah
yang sedang dihadapi oleh Jasa Marga. Dalam hal ini tentunya kemacetan yang terjadi
di jalan tol. Pihak Jasa Marga pun sudah mengetahui masalah tersebut dan membuat
simpul kemacetan di jalan tol. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sebuah data
internal dari Jasa Marga yang isinya adalah peta simpul kemacetan di jalan tol, berikut
Pada contoh gambar tersebut, dapat dilihat bahwa salah satu titik penyumbatan
(kemacetan) terjadi di tol Cawang dari arah Halim menuju Jatinegara. Kemudian pada
pukul 7 pagi sampai dengan 11 siang jumlah kendaraan mencapai 7590 kendaraan/jam
Salah satu ahli transportasi yang merupakan narasumber pada penelitian ini,
yaitu bapak Darmaningtyas juga mengungkapkan bahwa seharusnya jalan tol itu tidak
mengalami kemacetan karena para pengguna jalan tol telah membayar untuk
“Seharusnya kemacetan di jalan tol itu tidak terjadi. Memang jalan tol itu bukan
otomatis jalan bebas hambatan, namun jalan tol itu merupakan jalan berbayar.
Jadi jika dilihat dari definisinya memang kemacetan di jalan tol tidak terkait
dengan definisinya. Tetapi secara psikologis orang masuk ke jalan tol untuk
menghindari kemacetan. Karena sudah membayar, maka asumsinya jalan itu
lancar. Sehingga jika terjadi kemcetan itu tidak logis dan itu juga pasti
menimbulkan kekecewaan bagi pengguna jalan tol tersebut” 1
Beliau juga mengungkapkan setidaknya ada tiga hal yang membuat kemacetan
dapat terjadi di jalan tol. Penyebabnya itu menurut beliau antara lain meliputi hal-hal
luas/tetap
1
Hasil wawancara dengan Bapak Darmaningtyas, tanggal 28 Juli 2013 di kediaman Bapak Darmaningtyas
80
“Penyebab kemacetan itu disebabkan oleh tiga hal, yaitu yang pertama adalah
volume kendaraan yang masuk lebih besar daripada kapasitas jalan, sehingga
tidak dapat menampung. Kemudian yang kedua adalah perilaku pengendara itu
sendiri yang tidak tertib. Contohnya lajur kanan itu untuk kecepatan
tinggi/mendahului tetapi sering kali pengendara di lajur kanan mengendarai
kendaraannya dengan kecepatan pelan. Akibatnya orang mengambil lajur kiri,
sementara di lajur kiri banyak truk atau kendaraan yang berjalan lambat,
sehingga berdampak kebelakang yang menimbulkan kemacetan. Lalu yang
terakhir terkait pintu masuk dan pintu keluar. Sering kali kemacetan disebabkan
oleh antrian kendaraan yang hendak masuk dan keluar dari jalan tol” 2
mencakup tindakan untuk memasukkan temuan yang diperoleh pada langkah pertama
kedalam kebijakan dan program organisasi. Langkah kedua ini merupakan proses
untuk menjawab pertanyaan: “Berdasarkan situasi yang telah kita pelajari maka apa
Dalam tahap ini Jasa Marga telah memiliki rencana untuk mengatasi kemacetan
ini pemenang akan mendapatkan hadiah sebesar seratus juta rupiah. Dengan adanya
sayembara ini, nantinya Jasa Marga akan menggunaka opini publik untuk dijadikan
Istilah opini publik (Ruslan;1997;41) berasal dari dua kata, yaitu public opinion (bahasa
humas yang menyangkut pendapat umum (opini publik) tersebut merupakan aspek
2
Hasil wawancara dengan Bapak Darmaningtyas, tanggal 28 Juli 2013 di kediaman Bapak Darmaningtyas
81
penting untuk keberhasilan menciptakan opini publik yang positif dan pada akhirnya
akan tercipta suatu citra yang baik bagi lembaga atau organisasi yang menjadi
tanggung jawabnya.
Dalam praktik kehumasan dalam menciptakan opini publik ada tiga cara, yakni
sebagai berikut:
1. Tekanan
2. Membeli
3. Bujukan
Yang paling tepat atau wajar dalam aktivitas peranan seorang staf Humas dalam
membentuk opini publik, yaiu dengan cara membujuk atau persuasi, antara lain sebagai
berikut:
1. Teknik persuasi untuk mengubah opini publik yang bermusuhan dengan cara
minimal adalah “menetralisasi”, bahkan bila perlu direkayasa menjadi opini publik
yang menguntungkan.
berjalan.
82
Proses terjadinya opini publik, menurut Scott M. Cuttlip dan Allen Center
sama dengan pihak pers, dan humas bertindak sebagai power maker atau king
maker a publicity.
3. Mengarahkan atau menggiring isu atau topik tersebut kearah pemecahan yang
Semua itu bertujuan membentuk opini publik sesuai dengan keinginan pihak
komunikator. Kemudian opini tersebut terhadap isu yang diangkat ke permukaan akan
mempunyai akibat, yaitu bisa positif (diterima atau mendapat dukungan) atau
Bukan tanpa alasan Jasa Marga ingin menggunakan opini publik untuk membuat
suatu kebijakan. Tujuannya adalah Jasa Marga ingin memberikan apresiasi kepada
masyarakat yang selama ini telah memberikan opininya sebelum Jasa Marga
mengadakan sayembara ini. Hal ini diungkapkan oleh staf Humas pratama satu bagian
“Ini merupakan apresiasi dari kita, dari pihak Jasa Marga dan selain itu juga Jasa
Marga merupakan perusahaan Badan Umum Milik Negara (BUMN) memiliki
kedekatan dengan masyarakat yang memiliki kepentingan. Jadi selain kita
apresiasi, kita juga ingin memberikan edukasi juga kepada masyarakat bahwa
sebenarnya opini-opini mereka sudah ada di agenda Jasa Marga”3
3
Hasil wawancara dengan Ibu Marlina Ririn, tanggal 18 Juni 2013 di kantor pusat PT. Jasa Marga
83
Jasa Marga juga memberikan hadiah uang untuk para pemenang. Hadiah uang ini yang
Ibu Marlina juga mengatakan bahwa memang hadiah uang menjadi salah satu
strategi Jasa Marga untuk dapat mendorong masyarakat untuk memberikan opini-
Sayembara mengatasi kemacetan di jalan tol ini memiliki dua tahapan penjurian,
yaitu tahap penjurian awal dan tahap penjurian akhir. Setelah melewati kedua tahap
Proses penjurian dari tahap awal hingga ditemukan pemenang dijabarkan oleh staf
pratama satu bagian komunikasi eksternal Ibu Herarld Galingga seperti berikut:
“Dalam sayembara ini, dalam segi panitia terdapat dua bagian, yaitu penjurian
awal dan penjurian akhir. Saya kebetulan mendapat tugas pada penjurian awal
dan juga dibantu oleh tim dari sekretaris perusahaan, manajemen operasional
dan pemeliharaan. Tugasnya antara lain mengumpulkan nominasi kemudian
diberikan nomor urut, jumlah awal surat maupun email yang masuk berjumlah
1016. Kemudian kita seleksi menjadi sekitar 30 surat dan email. Dari situ
kemudian dipilih 10 opini yang Jasa Marga anggap dapat diterapkan. Kemudian
kesepuluh orang tersebut diminta untuk mempresentasikan opini mereka hingga
diputuskan kemuanya menjadi pemenang dan mendapatkan hadiah masing-
masing sepuluh juta rupiah” 5
4
Hasil wawancara dengan Ibu Marlina Ririn, tanggal 18 Juni 2013 di kantor pusat PT. Jasa Marga
5
Hasil wawancara dengan Ibu Marlina Ririn, tanggal 18 Juni 2013 di kantor pusat PT. Jasa Marga
84
komunikasi yang sejak awal dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Pertanyaan yang harus diajukan pada tahap ini adalah: “siapa yang harus melakukan
massa. Hal ini disebabkan seorang Humas tidak mungkin dapat menjangkau khalayak
sasarannya yang tersebar dalam sebaran geografis yang luas, dengan menggunakan
kominikasi secara langsung. Oleh karena itu, seorang Humas memerlukan media
massa.
Peran media massa yang dapat menyampaikan pesan secara serempak kepada
masyarakat yang beraneka ragam dan terpisah jauh dari letak geografis yang tidak
mungkin dijangkau oleh pihak Jasa Marga secara langsung dianggap sangat penting
di jalan tol ini, pihak Jasa Marga pun menyadari pentingnya peran media massa
tersebut dan Jasa Marga juga menggunakan media massa untuk mensosialisasikan
sayembara mengatasi kemacetan jalan tol ini. Hal ini juga diungkapkan kembali oleh ibu
Marlina Ririn.
“Kami menyadari jika peran media massa itu sangat besar untuk dapat
mempublikasikan sayembara mengatasi kemacetan jalan tol ini kepada
masyarakat. Jadi kami melakukan koordinasi dengan berbagai bentuk dari media
massa itu sendiri. Diantaranya kami memasang spanduk di jalan-jalan,
85
dr. Mukhtar Yusuf pun mengakui bahwa beliau juga mengetahui sayembara
“Awalnya saya mengetahui sayembara mengatasi kemacetan di jalan tol ini dari
Koran elektronik yaitu dari detik.com dan juga saya mengetahui sayembara ini
dari televisi. Disana juga ada format yang diedarkan oleh pihak Jasa Marga itu
sendiri dan kemudian saya pun memutuskan untuk maju dan mengikuti
sayembara ini.7
Jadi dapat dikatakan bahwa strategi yang digunakan oleh pihak Jasa Marga
dalam mengatasi kemacetan di jalan tol dengan menggunakan opini publik yang
dikemas dalam bentuk sayembara ini diawali dari koordinasi dari pihak pers, yaitu
koordinasi dengan media massa atau strategi ini dapat dikatakan sebagai media
relations.
‘hubungan dengan media’, yang terpikirkan adalah hubungan dengan pers. Pada
tataran ini, yang dimaksud dengan pers dalam pandangan masyarakat adalah media
cetak.padahal, jika diamati dalam perkembangan teknologi komunikasi yang ada dan
hadir di masyarakat saat ini sangat beragam, tidak sebatas media cetak saja. Misalnya
ada televisi, radio, internet dan media cetak itu sendiri. Media cetak berkembang
6
Hasil wawancara dengan Ibu Marlina Ririn, tanggal 18 Juni 2013 di kantor pusat PT. Jasa Marga
7
Hasil wawancara dengan dr.Mukhtar Yusuf, tanggal 20 Juli 2013 di Rumah Sakit Harapan Bunda
86
seiring dengan penemuan mesin cetak pada abad ke-16, sedangkan media siar baru
berkembang pada abad ke-20. Oleh sebab itu, dapat dimaklumi jika media cetak
Namun lama kelamaan, kehadiran media massa baru seperti televisi, radio, dan
internet merubah cara pandang masyarakat mengenai istilah pers. Masyarakat tidak
lagi mengangggap bahwa pers hanya untuk media cetak saja, namun juga untuk
media massa lainnya. Oleh karena itulah istilah press relations pun berubah menjadi
media relations.
Pengertian dari media massa itu sendiri adalah media yang digunakan untuk
menyampaikan pesan kepada khalayak dalam jumlah yang besar atau sering disebut
sebagai sebutan massa. Secara etimologis, kata media berasal dari bahasa latin, yaitu
medium yang secara harfiah berarti tengah., perantara, atau pengantar. Atau dengan
kata lain media adalah perantara atau pengantar dari komunikator (pengirim pesan)
yang berasal dari bahasa inggris mass yang artinya massa atau jumlah besar dan
sering diartikan dengan massa, rakyat, atau masyarakat. Dengan kata lain, dapat
dikatakan bahwa massa merupakan masyarakat atau publik, dalam hal ini penerima
pesan media.
Jadi dapat dikatakan media massa adalah media komunikasi dan informasi yang
melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat
Jadi jika digambarkan arus komunikasi dalam praktik media relations itu akan
Media Massa
Organisasi Publik
perbaikan terhadap tindakan atau komunikasi yang telah dilaksanakan dapat dilakukan
Sayembara ini pun ditanggapi positif oleh masyarakat, terbukti dari masuknya
1016 email dan proposal yang masuk ke kantor Jasa Marga. Hal ini juga dianggap
sebagai suatu hal yang baik oleh salah satu pemenang sayembara ini yang sekaligus
88
menjadi salah satu narasumber penulis dalam melakukan penelitian ini yaitu dr.
“Menurut saya sayembara mengatasi kemacetan di jalan tol ini sangat bagus.
Namun saya merasa Jasa Marga tidak serius dalam sayembara ini dan terkesan
tiba-tiba. Seharusnya ide dari saya ini bisa diterapkan dalam waktu yang tidak
lama, mungkin bisa kurang dari satu bulan, karena opini saya ini tidak
memerlukan perombakan jalan, yang memerlukan waktu yang lama, hanya
memindahkan pintu tol saja. Tetapi nyatanya sampai saat ini pihak Jasa Marga
belum membuat kebijakan baru terkait opini yang telah saya berikan” 8
ini.
“Saya pikir sayembara ini baik saja. Artinya itu adalah salah satu upaya dari Jasa
Marga untuk memperoleh masukan yang lebih banyak dari masyarakat dalam
mengatasi kemacetan di jalan tol. Karena semakin banyak opini yang masuk itu
lebih baik daripada dipikirkan sendiri oleh Jasa Marga dan saya harap dari
banyaknya opini publik yang masuk, itu bisa menjadi suatu kebijakan baru bagi
Jasa Marga”9
tersebut juga semuanya berisi masukan yang dapat mengurangi kemacetan. Tidak ada
masukan yang tidak sesuai denagn tema sayembara. Hal ini diungkapkan juga oleh
salah satu staf Humas pratama satu bagian komunikasi eksternal Jasa Marga, yaitu Ibu
8
Hasil wawancara dengan dr.Mukhtar Yusuf, tanggal 20 Juli 2013 di Rumah Sakit Harapan Bunda
9
Hasil wawancara dengan Bapak Darmaningtyas, tanggal 28 Juli 2013 di kediaman Bapak Darmaningtyas
89
semuanya sesuai dengan tema sayembara. Tidak ada email maupun proposal
yang masuk yang tidak sesuai dengan tema sayembara. Jika pun ada opini yang
tidak sesuai dengan tema sayembara, kami tetap memberikan apresiasi. Namun,
opini itu tidak akan masuk ke dalam agenda Jasa Marga” 10
masyarakat sering memberikan masukannya kepada pihak Jasa Marga namun dr.
Mukhtar mengaku bahwa beliau telah memiliki opini untuk mengatasi kemacetan.
Namun karena beliau tidak mengetahui harus menyalurkan kemana, jadi beliau hanya
bisa menyimpan opininya saja dan dengan diadakannya sayembara ini, beliau merasa
tersebut. Karna hal itulah maka itu menjadi alasan beliau untuk mengikuti sayembara
ini. Selain itu hadiah uang juga mempengaruhi beliau untuk terdorong mengikuti
sayembaraa ini. Hal ini diungkapkan oleh beliau melalui wawancara mendalam yang
penulis lakukan.
“Alasan pertama saya adalah karena memang saya sudah lama memiliki ide ini,
jadi saya merasa ini adalah waktu yang tepat untuk menyalurkan ide saya.
Kemudian yang kedua adalah hadiah uang yang diberikan oleh pihak Jasa
Marga. Sekitar lima tahun yang lalu saya pernah menyampaikan ide saya melalui
talkshow dalam sebuah program radio. Namun saya belum pernah
menyampaikan kepada pihak Jasa Marga karena saya sendiri juga tidak tahu
harus menyampaikan dengan apa dan kepada siapa” 11
Benturan arus
Penyempitan jalan
10
Hasil wawancara dengan Ibu Herald Galingga, tanggal 15 Juli 2013 di kantor pusat PT. Jasa Marga
11
Hasil wawancara dengan dr.Mukhtar Yusuf, tanggal 20 Juli 2013 di Rumah Sakit Harapan Bunda
90
posisi masuk tol menjadi sebelum persimpangan, dan pintu keluar tol setelah
persimpangan.
memberikan beberapan opini yang seharusnya dilakukan oleh pihak Jasa Marga.
Beliau mengatakan:
“Yang pertama harus ada edukasi publik. Selalu mengingatkan para pengguna
jalan tol bahwa lajur kanan itu adalah lajur cepat, oleh karena itu yang ingin
mengendarai kendaraannya dengan lambat maka harus menggunakan jalur
lambat. Kemudian yang kedua adalah diterapkannya pintu otomatis dengan
menggunakan sensor. Sehingga tidak membayar secara cash. Karena saat
membayar secara cash akan menimbulkan kemacetan di belakangnya. Karena
sering kali orang membayar tol sebagai sarana untuk mencari uang kecil.
Kemudian juga pintu keluar menjauhi dari persimpangan jalan” 12
Beliau juga menambahkan bahwa Jasa Marga harus berani untuk membuat
kebijakan buka tutup seperti yang diungkapkan oleh beliau berikut ini:
“Seharusnya Jasa Marga sudah menerapkan sistem buka tutup. Maksudnya bila
jalan tol sudah melebihi kapasitas, Jasa Marga harus berani menutup pintu
masuk tol untuk sekian menit. Tapi pengumumannya harus jauh sebelum pintu
tol yang ditutup tersebut. Namun itu menjadi pilihan bagi Jasa Marga apakah
mereka berorientasi pada pelayanan atau mencari keuntungan. Bila mereka
berorientasi pada pelayanan maka mereka harus berani menerapkan sistem
buka tutup yang risikonya akan mengalami penurunan pendapatan.” 13
Setelah sayembara ini berakhir, maka Jasa Marga setidaknya memiliki 10 opini
dari para pemenang sayembara untuk dijadikan suatu agenda yang kemudian dijadikan
suatu kebijakan baru untuk mengatasi kemacetan di jalan tol. Kemudian seperti yang
12
Hasil wawancara dengan Bapak Darmaningtyas, tanggal 28 Juli 2013 di kediaman Bapak Darmaningtyas
13
Hasil wawancara dengan Bapak Darmaningtyas, tanggal 28 Juli 2013 di kediaman Bapak Darmaningtyas
91
diungkapkan oleh bapak Darmaningtyas bahwa Jasa Marga harus berani mangambil
risiko buka tutup jalan. Salah satu pemenang sayembara mengatasi kemacetan jalan tol
ini, dr. Mukhtar Yusuf pun berharap Jasa Marga segera menerapkan kebijakan-
“Saya sangat berharap opini dari saya ini segera diterapkan oleh pihak Jasa
Marga. Namun saya rasa opini ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap
kemacetan, karena memang sudah terlalu banyak masalah yang ada, masalah
utamanya adalah volume kendaraan yang terus bertambah, namun jalan tidak
bertambah lebar. Tetapi walau bagaimana pun Jasa Marga harus mencoba
untuk membuat kebijakan baru yang berlandaskan kepada opini dari pemenang
sayembara ini”14
Semua kembali kepada pihak Jasa Marga, karena Jasa Marga yang berwenang
untuk membuat suatu kebijakan. Jasa Marga pun hanya mengungkapkan bahwa
kebijakan baru tersebut akan segera dilaksanakan. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu
Herald berikut:
“ Semua opini pemenang sudah dipelajari oleh kami. Sekarang hanya tinggal
membuat kebijakannya saja. Namun itu semua butuh proses, tidak bisa kita
langsung terapkan. Tetapi secepatnya kami akan berusaha untuk membuat
kebijakan baru untuk mengurangi kemacetan di jalan tol” 15
14
Hasil wawancara dengan dr.Mukhtar Yusuf, tanggal 20 Juli 2013 di Rumah Sakit Harapan Bunda
15
Hasil wawancara dengan Ibu Herald Galingga, tanggal 15 Juli 2013 di kantor pusat PT. Jasa Marga
92
4.4. Pembahasan
Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jalan tol, Jasa Marga
bertanggung jawab penuh atas kemajuan dan pemeliharaan jalan tol di Indonesia.
Lebih jauh lagi, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara, Jasa Marga pastilah
memiliki kedekatan dengan masyarakat. Sudah menjadi suatu kewajiban bagi Jasa
Marga untuk memajukan jalan tol di Indonesia, salah satunya adalah dengan
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada para pengguna jalan tol yang
sudah membayar biaya masuk jalan tol. Karena secara logika, apabila kita telah
membayar, sudah menjadi hak kita untuk mendapatkan pelayanan yang memuaskan.
Namun pada kenyataannya jalan tol yang sudah seharusnya memberikan kenyamanan
bagi para penggunanya seakan tidak memiliki kenyamanan sama sekali, karena di jalan
tol pun sering terjadi kemacetan. Karena masalah kemacetan itulah Jasa Marga
Selama penulis melakukan penelitian ini, ada beberapa hal yang dapat
memenuhi tujuan dari penelitian ini, yaitu menganalisis strategi yang digunakan Humas
PT. Jasa Marga untuk mengatasi kemacetan di jalan tol dengan menggunakan opini
Seperti yang penulis sudah sampaikan diatas, suatu organisasi pasti memiliki
tujuan dan humas Jasa Marga telah melakukan empat proses pelaksanaan program
kerja public relations sehingga sayembara ini dapat berjalan dengan baik sampai
93
Selain itu yang terpenting juga Jasa Marga menggunakan media relations
media massa, maka Jasa Marga dapat mengkomunikasikan kepada masyarakat luas
tentang sayembara mengatasi kemacetan di jalan tol ini. Selanjutnya untuk dapat
di jalan tol, Jasa Mara memberikan suatu stimulus/rangsangan berupa hadiah uang
dengan total 100 juta rupiah. Dengan adanya hadiah uang tersebut maka masyarakat
BAB V
5.1. Simpulan
Setelah penulis melakukan penelitian ini selama kurang lebih tiga bulan terhitung
sejak bulan Mei 2013 sampai dengan bulan Juli 2013 dengan mengumpulkan data dari
berbagai sumber yang terkait dengan sayembara mengatasi kemacetan di jalan tol
yang diselenggarakan oleh pihak Jasa Marga, ada beberapa hal yang dapat penulis
simpulkan, khususnya hal-hal yang dapat memenuhi tujuan penelitian ini yaitu
menganalisis strategi yang digunakan Humas PT. Jasa Marga untuk mengatasi
kemacetan di jalan tol dengan menggunakan opini publik yang berisi masukan untuk
mengatasi kemacetan di jalan tol. Hal dapat penulis simpulkan adalah bahwa Humas
PT. Jasa Marga telah melakukan empat langkah perencanaan kerja public relations.
Dimulai dari proses menentukan masalah yang sedang dihadai yaitu masalahnya
adalah kemacetan yang terjadi di jalan tol. Setelah mengetahui apa masalah apa yang
dihadapi oleh PT. Jasa Marga, dilakukanlah suatu perencanaan dan penyusunan
program untuk dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi tersebut. Diadakannya
sayembara mengatasi kemacetan jalan tol ini merupakan suatu program yang dibuat
oleh Jasa Marga untuk mengatasi kemacetan di jalan tol dengan menggunakan opini
Disinilah Humas Jasa Marga memegang peranan yang penting, karena dalam tahap ini
masyarakat, hubungan dengan media massa sangat membantu Jasa Marga dalam
adalah evaluasi. Pada langkah terakhir ini mencakup penilaian atas hasil-hasil program.
Pada penelitian ini penulis mengetahui bahwa banyak sekali masyarakat yang
menyambut positif sayembara ini, terbukti dengan banyaknya opini yang masuk ke
pihak Jasa Marga dan juga sayembara ini berhasil menemukan sepuluh pemenang.
5.2. Saran
Setelah penulis menyimpulkan hasil penelitian, penelitian ini belum lah berakhir.
Tahap terakhir dari penelitian ini adalah penulis ingin memberikan beberapa saran
kepada pihak Jasa Marga terkait penelitian yang telah penulis lakukan. Setelah
melakukan penelitian ini, penulis menemukan beberapa hal yang harus diperhatikan
secara serius untuk kemajuan dari kualitas di jalan tol, khususnya mengenai kemacetan
1. Mencoba sistem buka tutup jalan agar kemacetan bisa berkurang, karena Jasa
buka tutup jalan tersebut. Karena perusahaan BUMN memiliki kedekatan dengan
dibandingkan dengan mencari keuntungan semata. Itu semua tidak lain demi
96
beberapa dari opini mereka untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di dalam
berkendara di jalan tol yang juga harus didukung oleh para sumber daya
manusia yang kompeten yang dapat mengemas informasi sedemikian rupa agar
penyampaian pesan dapat merubah perilaku para pengguna jalan tol yang tidak
Daftar Pustaka
Cutlip, Scott. M., (2007) Effective Public Relations, Edisi Kesembilan, Jakarta : Kencana
Darmastuti, Rini (2012) Media Relations Konsep, Strategi, & Aplikasi, Yogyakarta :
Penerbit ANDI
Gunadi, YS (2010). Sistem Sosial dan Budaya Indonesia. Jakarta : FIKOM Universitas
Rosdakarya
Rosdakarya
Rohim, Syaiful (2009). Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, & Aplikasi. Jakarta :
Rineka Cipta
Ruslan, Rosady (1997). Kiat dan Strategi Public Relations. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada
Salim, Agus (2006). Teori & Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta : Tiara Wacana
Saputra, Wahidin (2011). Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di era
Terbuka
Usman, Husnaini (2001). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : PT. Bumi Aksara