Anda di halaman 1dari 82

RANCANGAN AKHIR

RENCANA STRATEGIS
TAHUN 2018 - 2023

DINAS KEBUDAYAAN DAN


PARIWISATA
KABUPATEN BOJONEGORO
DAFTAR ISI

Halaman

IKHTISAR EKSEKUTIF i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang…………………………………………….. 1
1.2. Landasan Hukum…………………………………………. 6
1.3. Maksud dan Tujuan……………………………………….. 7
1.4. Sistematika Penulisan……………………………………. 9

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH 11


2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat
Daerah …………………………………………………….. 11
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah ……………………….. 27
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ………………….. 29
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Perangkat Daerah ……………………………………….... 32

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 36


3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan 36
Fungsi Pelayanan ………………………………………….
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan 40
Wakil Kepala Daerah Terpilih ……………………………..
3.3. Telahaan RENSTRA K/L dan RENSTRA Provinsi …….. 45
3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian 47
Lingkungan Hidup Strategis pada RPJMD ………………
3.5. Penentuan Isu Strategis …………………………………... 48

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ………………………………………….. 52


BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN …………………………….. 59
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN 59
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN …………. 77
BAB VIII PENUTUP …………………………………………………………… 78
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan
tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan
didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalolasian sumber daya yang ada dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah
dalam jangka waktu tertentu. Oleh karenanya, perencanaan menentukan tindakan
masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber
daya yang tersedia.

Sedangkan perencanaan strategis adalah sebuah alat manajemen yang


digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada
masa depan. Dalam konteks pemerintahan daerah, Renstra PD merupakan suatu
dokumen rencana resmi daerah yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan
PD khususnya dan pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka waktu 5
(lima) tahun kedepan masa pimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

Kualitas penyusunan Renstra PD akan sangat ditentukan oleh kemampuan


PD untuk menerjemahkan, mengoperasionalkan, dan mengimplementasikan visi,
misi dan agenda kepala daerah, tujuan, strategi, kebijakan dan capaian program
RPJMD kedalam penyusunan Renstra PD sesuai TUPOKSI PD.

Dalam hubungan penyusunan Renstra PD harus mengacu pada RPJMD yang


merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan pemerintah
daerah, yang diformulasikan untuk dapat menjawab 3 (tiga) pertanyaan dasar :
1. Kemana pelayanan PD akan diarahkan pengembangannya dan apa yang
hendak dicapai dalam 5 tahun mendatang
2. Bagamana mencapainya ?
3. Langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai

Dalam pemahaman dimaksud diatas, maka Renstra Dinas Kebudayaan dan


Pariwisata Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018-2023 disusun dalam rangka upaya
menerjemahkan, mengoperasionalkan dan mengimplementasikan visi, misi dan
agenda kepala daerah sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bojonegoro
Tahun 2018-2023.

Visi pembangunan daerah Kabupaten Bojonegoro untuk periode RPJMD


2018-2023 sesuai dengan visi kepala daerah terpilih, adalah sebagai berikut:

“Menjadikan Bojonegoro sebagai Sumber Ekonomi Kerakyatan, dan Sosial


Budaya Lokal untuk Terwujudnya Masyarakat yang Beriman, Sejahtera, dan
Berdaya Saing”

Memperhatikan Visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang


akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Kabupaten Bojonegoro
dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi dilingkup regional, nasional,
maupun global.

Penjabaran filosofi pembangunan Kabupaten Bojonegoro tahun 2018-2023,


sebagaimana tertuang pada tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1

Perumusan Penjelasan Visi

VISI :

“Menjadikan Bojonegoro sebagai Sumber Ekonomi Kerakyatan untuk


Terwujudnya Masyarakat yang Beriman, Sejahtera, dan Berdaya Saing”
NO FILOSOFI PENJELASAN VISI
VISI
a. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro
1 “Sumber
berlandaskan kekuatan ekonomi kerakyatan,
Ekonomi
dimana rakyat diberi kesempatan yang sama dan
Kerakyatan”
proporsional untuk berpartisipasi dalam
mengembangkan potensi unggulan.
b. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro
dengan arah kebijakan dan strategi yang berpihak
pada kepentingan rakyat dengan prinsip
pemerataan, keadilan kemanfaatan,
kesejahteraan dan kemandirian ekonomi
c. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro
berlandaskan pilar ngayomi ngopeni bagi seluruh
lapisan rakyat untuk meningkatkan
kesejahteraannya secara nyata

FILOSOFI ATAP

a. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro


1 “Bojonegoro
dilaksanakan berlandaskan nilai-nilai religious dan
Beriman”
kearifan local
b. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro
dilaksanakan oleh aparatur pemerintah dengan
menciptakan tata kelola pembangunan yang
bersih, transparan dan bertanggungjawab.

a. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro


2 „Bojonegoro
dilaksanakan dalam upaya peningkatan kualitas
Sejahtera”
sumber daya manusia yang berkelanjutan
b. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro
dilaksanakan dengan memberikan rasa aman dan
keberpihakan bagi perempuan, anak, penyandang
disabilitas, serta kaum dhuafa
c. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro
dilaksanakan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan ekonomi kreatif

a. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro


3 “Bojonegoro
dilaksanakan dengan meningkatkan daya saing
Berdaya Saing”
ekonomi daerah berbasis potensi lokal
b. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro
dilaksanakan dengan meningkatkan kualitas dan
kuantitas pembangunan infrastruktur yang merata
dan ramah lingkungan.

FILOSOFI PILAR

Bermakna bahwa pemimpin dan aparatur pemerintah


1 “Ngayomi”
memberikan perlindungan, pelayanan, dan rasa
tenteram kepada warganya yang telah memberikan
mandat dan tanggung jawab dalam menjalankan
roda pemerintahan

Bermakna bahwa pemimpin dan aparatur pemerintah


2 „Ngopeni”
harus mampu menjaga, merawat, melayani dan
melaksanakan pembangunan berdasarkan skala
prioritas dan prinsip pemerataan dalam mewujudkan
kesejahteraan

FILOSOFI
PONDASI

Bermakna bahwa pondasi pembangunan terdiri dari 7


(tujuh) bagian pondasi yang merupakan
pengejawantahan dari tujuh misi “Pitutur Bojonegoro”
III.2.1. Misi
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Berdasarkan pengertian
dimaksud serta dengan berlandaskan kepada makna visi Kabupaten
Bojonegoro, maka ditetapkan misi Kabupaten Bojonegoro 2018-2023
sebagai berikut :

Tabel 1.2

Perumusan Penjelasan Misi

VISI :

“Menjadikan Bojonegoro sebagai Sumber Ekonomi Kerakyatan untuk


Terwujudnya Masyarakat yang Beriman, Sejahtera, dan Berdaya Saing”

NO MISI PENJELASAN MISI

1 Mewujudkan tata Bermakna pemerintah dan masyarakat menjamin


kehidupan sosial yang kebebasan umat beragama dalam menjalankan
berlandaskan nilai-nilai ibadahnya berlandaskan nilai-nilai keagamaan
religius dan kearifan dan kearifan lokal dalam koridor falsafah Negara
lokal; Pancasila

2 Mewujudkan tata kelola Bermakna peningkatan kinerja lembaga


pemerintahan yang pemerintahan dan aparatur pemerintahan daerah
bersih, transparan dan maupun desa yang efektif, efisien, akuntabel,
bertanggungjawab; transparan, profesional melalui reformasi
birokrasi sehingga terwujud tata kelola
pemerintahan yang baik dan melayani
3 Mewujudkan peningkatan Bermakna pemerintah dan masyarkat bersama-
kualitas sumber daya sama meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang manusia melalui peningkatan akses dan mutu
berkelanjutan; pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat

4 Mewujudkan rasa aman Bermakna pemerintah dan masyarakat


dan keberpihakan bagi memberikan perlindungan melalui keberpihakan
perempuan, anak, kepada kaum perempuan, anak, penyandang
penyandang disabilitas, difabel dan kaum fakir miskin sehingga timbul
serta kaum dhuafa; rasa aman, nyaman dan tenteram

5 Mewujudkan peningkatan Bermakna pemerintah dan masyarakat berusaha


kesejahteraan berbasis mengentaskan masyarakat dari kemiskinan
ekonomi kerakyatan dan melalui pengembangan ekonomi kerakyatan dan
ekonomi kreatif; ekonomi kreatif dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat keseluruhan

6 Mewujudkan daya saing Bermakna meningkatnya daya saing ekonomi


ekonomi daerah berbasis masyarakat yaitu hasil usaha masyarakat
potensi lokal; mampu bersaing didalam negeri dan luar negeri
perkembangan ekonomidaerah. Usaha
masyarakat tersebut berbasis potensi lokal
artinya mengandalkan bahan-bahan produksi
dan distribusi usaha dari daerah tersebut

7 Mewujudkan Bermakna meratanya pembangunan infrastruktur


pembangunan diseluruh wilayah terutama di daerah terpencil,
insfrastruktur yang perbatasan dan tertinggal. Pembangunan
merata dan ramah infrastruktur ramah lingkungan artinya
lingkungan pembangunan yang dilakukan tanpa merusak
lingkungan yang ada didaerah tersebut

Rencana strategis bidang pariwisata dan kebudayaan menjadi pilar penting


mengingat sektor ini merupakan kegiatan yang tak pernah mati. Dengan adanya
pariwisata, lebih dikhususkan untuk pemerintah daerah, objek wisata akan menjadi
pemasukan bagi daerah itu sendiri. Dengan berkembangnya pariwisata, akan
mendongkrak sektor yang lain, seperti: kunjungan wisatawan, ekonomi kreatif,
membuka kesempatan kerja, mengurangi pengangguran. Sektor pariwisata tidak
bisa berdiri sendiri dan harus didukung oleh kegiatan-kegiatan penunjang lainnya,
yaitu: promosi wisata, fasilitas yang ditawarkan, akses transportasi dan tempat
penginapan.

1.2. Landasan Hukum


a) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
b) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan ;
c) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah yang kedua kalinya dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 ;
d) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
e) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah;
f) Pemerintah Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
g) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun
2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
h) Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 26 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bojonegoro Tahun
2011-2031;
i) Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 6 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Bojonegoro
Tahun 2005-2025;
j) Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Bojonegoro;
k) Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 68 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro.

1.3. Maksud Dan Tujuan


Maksud penyusunan Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun
2018-2023 adalah sebagai berikut :

a. Sebagai dokumen perencanaan jangka menengah yang memotivasi, misi


dan tujuan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro
Tahun 2018-2023 yang mengacu pada RPJMD Kabupaten Bojonegoro
Tahun 2018-2023
b. Sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata dan menjadi masukan dalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bojonegoro;
c. Menetapkan program dan indikasi kegiatan dalam penyelenggaraan tugas
dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro
selama periode tahun 2018-2023;
d. Memberikan pedoman bagi semua karyawan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata dalam menjalankan tugasnya untuk menentukan prioritas
perencanaan pembangunan sehingga tetap selaras dengan tujuan
pembangunan Kabupaten Bojonegoro selama 5 (lima) tahun kedepan.
e. Sebagai informasi bagi semua pemangku kepentingan (stakeholders)
terkait dengan pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan.

Adapun tujuan Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2018-


2023 adalah sebagai berikut :
a. Sebagai pedoman pelaksanaan program dan kegiatan agar lebih efektif
dan efisien selaras dengan tujuan jangka menengah pembangunan
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018-2023;
b. Memberikan landasan pemerintah dalam melakukan sinergi dengan PD
terkait serta stakeholder dalam menjawab tantangan dan permasalahan
yang ada di masyarakat secara responsive di Bidang Kebudayaan dan
Pariwisata.

Manfaat

a) Sebagai dokumen perencanaan yang memuat rumusan program,


kegiatan dan sasaran pembangunan yang merupakan pedoman dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam kurun waktu tahun 2018-
2023 agar berjalan dengan efektif dan efisien sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan.
b) Sebagai tolok ukur kinerja dan tingkat keberhasilan pembangunan yang
akan dicapai.
c) Untuk mengantisipasi perubahan-perubahan dalam bidang perencanaan
yang akan terjadi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan dengan
semakin meningkat dan beragamnya tuntutan masyarakat akan
kebutuhan pembangunan dan pelayanan publik.

1.4. Sistematika Penulisan


Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro
Tahun 2018-2023 disusun dengan tata urut penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang, landasan hukum,


maksud dan tujuan, manfaat, serta Sistematika Penyajian.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PD, berisi tentang uraian struktur


organisasi, tugas dan fungsi, sistem prosedur dan mekanisme PD,
sumber daya PD, serta kinerja pelayanan PD.
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH, yang berisi identifikasi permasalahan berdasarkan
tugas dan fungsi pelayanan PD, telaah visi, misi dan program
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, telaahan
RENSTRA K/L dan Renstra Provinsi, telaahan Rencana Tata
Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis pada
RPJMD serta isu isu strategis PD

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, yang berisi tujuan dan sasaran jangka
menengah perangkat daerah

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN, yang berisi strategi dan


kebijakan perangkat daerah berdasarkan tujuan dan sasaran
dalam mendukung visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, yang berisi rencana


program dan kegiatan PD, indikator kinerja, kelompok sasaran
dan pendanaan indikatif

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN, yang berisi


indikator kinerja PD yang secara langsung menunjukkan kinerja
yang akan dicapai PD dalam 5 tahun mendatang sebagai
komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD

BAB VIII PENUTUP, berisi tentang catatan penting dalam pelaksanaan,


kaidah pelaksanaan dan rencana tindak lanjut.
BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah


Tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro
sesuai dengan Nomor Peraturan Bupati Kabupaten Bojonegoro Nomor 68
Tahun 2016 adalah “Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang kebudayaan dan
pariwisata”.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas sesuai dengan
Peraturan Bupati Kabupaten Bojonegoro Nomor 68 Tahun 2016, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro mempunyai fungsi :
1. perumusan kebijakan daerah di bidang Kebudayaan dan Pariwisata;
2. pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Kebudayaan dan Pariwisata;
3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan daerah di bidang Kebudayaan dan
Pariwisata;
4. pelaksanaan administrasi dinas Daerah di bidang Kebudayaan dan
Pariwisata; dan
5. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas
dan fungsinya.

Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten


Bojonegoro berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 68 Tahun 2016 :
1. KEPALA DINAS
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bertanggungjawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata dalam melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dan tugas
pembantuan bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kebudayaan dan Pariwisata;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
Kebudayaan dan Pariwisata;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kebudayaan dan
Pariwisata;
d. Pelaksanaan pengembangan pembangunan di bidang Kebudayaan dan
Pariwisata;
e. Pengawasan dan pengendalian teknis bidang Pariwisata;
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
bidang tugasnya.

2. SEKRETARIS
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Sekretaris mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum,
kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan keuangan.
Sekretaris dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi :
a. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum ;
b. pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. pengelolaan administrasi keuangan;
d. pengelolaan administrasi perlengkapan;
e. pengelolaan urusan rumah tangga;
f. pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan
perundang-undangan;
g. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;
h. pengelolaan kearsipan dinas;
i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana;
j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Sekretariat Dinas terdiri dari :


a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyelenggarakan pelayanan administratif urusan umum dan urusan
kepegawaian
Untuk melaksanakan tugas ini, Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai fungsi :
 Pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga ;
 Pengelolaan urusan tata usaha surat menyurat dan kearsipan;
 Pengelolaan tata usaha kepegawaian yang meliputi pengumpulan
data pegawai, buku induk pegawai, mutasi, pengangkatan,
kenaikan pangkat, pembinaan karir dan pensiun pegawai;
 Penyusunan informasi dan perencanaan pegawai;
 Penyusunan administrasi serta evaluasi kepegawaian;
 Penyelenggaraan usaha peningkatan mutu pengetahuan dan
disiplin pegawai;
 Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris
sesuai dengan bidang tugasnya.

b. Sub Bagian Keuangan;


Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan
pelayanan administrasi keuangan.
Untuk melaksanakan tugas ini, Kepala Sub Bagian Keuangan
mempunyai fungsi :
 Penghimpunan dan pengolahan bahan-bahan untuk menyusun
anggaran;
 Penyiapan penyusunan rancangan, anggaran pendapatan dan
belanja daerah;
 Pengelolaan tata usaha keuangan dan pembukuan realisasi
anggaran pendapatan dan belanja;
 Pelaksanaan perhitungan anggaran dan verifikasi;
 Penyelenggaraan tata usaha pembayaran gaji pegawai;
 Pengurusan keuangan perjalanan dinas;
 Pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan di bidang keuangan;
 Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris
sesuai dengan bidang tugasnya.

c. Sub Bagian Program dan Laporan;


Kepala Sub Bagian Program dan Laporan mempunyai tugas
menyelenggarakan pelayanan administratif dalam menyiapkan bahan
penyusunan, penghimpunan, pengolahan, penyimpanan, evaluasi
program dan laporan.
Untuk melaksanakan tugas ini, Kepala Sub Bagian Program dan
Laporan mempunyai fungsi :
 Pengumpulan dan pengadaan sistematisasi data untuk bahan
penyusunan program;
 Pelaksanaan tugas pengumpulan dan penyajian data statistik;
 Perumusan dan pelaksanaan penyusunan rencana program;
 Pengelolaan, inventarisasi, pengkajian, dan analisis pelaporan;
 Penginventarisasian hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil
pengawasan;
 Penyelenggaraan kerjasama pengawasan;
 Pelaksanaan analisis dan evaluasi serta pengendalian pelaksanaan
program dan proyek;
 Penghimpunan dan pengadaan sistematisasi data dan menyusun
dokumentasi peraturan perundang-undangan dan hasil
pembangunan;
 Penyiapan bahan pembinaan organisasi dan tata laksana;
 Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris
sesuai dengan bidang tugasnya.
Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

3. KEPALA BIDANG KEBUDAYAAN


Bidang Kebudayaan dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris Dinas.
Kepala Bidang Kebudayaan mempunyai tugas mengkoordinasikan
penyelengaraan kegiatan penggalian, pengembangan, pelestarian
kebudayaan serta pelestarian peninggalan sejarah dan kepurbakalaan.
Untuk menyelenggarakan tugasnya Kepala Bidang Kebudayaan
mempunyai fungsi :
a. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis pengelolaan
kebudayaan
b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja kegiatan
pengelolaan kebudayaan
c. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pelaksanaan kebijakan
nasional/provinsi
d. Mengkoordinasikan penyelengaraan kegiatan pengembangan kesenian
dan atraksi wisata
e. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan penggalian, pelestarian,
pengembangan dan pemberdayaan bahasa dan sastra
f. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan penggalian,
pengembangan dan pemberdayaan sejarah dan purbakala
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Kebudayaan terdiri dari :


a. Seksi Budaya dan Kesenian;
Kepala Seksi Budaya dan Kesenian mempunyai tugas
menyelenggarakan kegiatan pengelolaan urusan budaya dan kesenian.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Seksi Budaya dan Kesenian
mempunyai fungsi :
 Menyelenggarakan penyusunan rencana kegiatan penggalian,
pengembangan, pelestarian dan pemberdayaan kebudayaan dan
kesenian;
 Melaksanakan dan mengikuti festival kebudayaan dan kesenian;
 Melaksanakan pelatihan, seminar, sarasehan dan workshop
kesenian dan kebudayaan;
 Melaksanakan pendataan kesenian rakyat, seniman, organisasi
kesenian;
 Meningkatkan dan mengembangkan mutu kesenian daerah,
seniman, seni dan tenaga teknis kesenian;
 Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
melaksanakan pembinaan kesenian rakyat;
 Memberikan bantuan dan penghargaan bagi seniman, organisasi
kesenian, pembina seni dan tenaga teknis kesenian;
 Meningkatkan dan mengembangkan sarana prasarana kesenian
rakyat;
 Menyiapkan bahan kerjasama dan menyiapkan bahan koordinasi
dalam rangka peningkatan dan pengembangan kesenian rakyat;
 Memfasilitasi penyelenggaraan festival kesenian rakyat;
 Memfasilitasi penyelenggaraan seminar tentang kesenian rakyat;
 Menyiapkan bahan untuk mengembangkan karya seni rakyat
sebagai obyek wisata di daerah sesuai dengan etika dan estetika
lingkungan setempat;
 Menyiapkan petunjuk tentang pembatasan semua jenis serta unsur
seni budaya yang berpengaruh negatif pada pembangunan bangsa
dan negara;
 Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan;
 Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang.
b. Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan
Kepala Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan, mempunyai tugas
menyelenggarakan kegiatan pengelolaan urusan Sejarah dan
Kepurbakalaan.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Seksi Sejarah dan
Kepurbakalaan mempunyai fungsi:
 Mengumpulkan data dan menyusun bahan pembinaan dan
pengembangan kesejarahan dan kepurbakalaan;
 Merumuskan kebijakan sejarah dan kepurbakalaan;
 Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan pelestarian
peninggalan sejarah purbakala dan museum;
 Mengembangkan sistem informasi sejarah purbakala;
 Mengembangkan nilai-nilai sejarah purbakala;
 Melestarikan bahan pustaka sejarah purbakala;
 Menyiapkan bahan dan menyusun sejarah lokal/ daerah;
 Melaksanakan pemantauan, melindungi dan memelihara benda
purbakala yang merupakan warisan sejarah;
 Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan;
 Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang.
Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kebudayaan.

4. BIDANG DESTINASI DAN INDUSTRI PARIWISATA


Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata dipimpin oleh Kepala Bidang yang
dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
melalui Sekretaris Dinas
Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata, mempunyai tugas
mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pengembangan destinasi
meliputi pengelolaan, pemeliharaan dan pengembangan destinasi wisata
serta menyiapkan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di
bidang pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan, serta
peningkatan daya saing industri pariwisata.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Destinasi dan Industri
Pariwisata, mempunyai fungsi:
a. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis pengelolaan sarana
wisata, pengembangan destinasi wisata dan industri pariwisata
mencakup tata kelola dan pemberdayaan masyarakat;
b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja kegiatan
pengelolaan sarana wisata;
c. Melaksanakan dan memfasilitasi pengembangan destinasi, sarana
pariwisata, pemberdayaan dan industri pariwisata;
d. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan dan perintisan daya
tarik wisata dalam rangka pertumbuhan destinasi pariwisata dan
pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan wisata desa serta
peningkatan kualitas dan daya saing pariwisata;
e. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
pengembangan infrastruktur dan ekosistem, pengembangan destinasi
wisata budaya, alam, dan buatan, industri pariwisata, tata kelola
destinasi dan pemberdayaan masyarakat;
f. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan
destinasi wisata industri pariwisata, tata kelola destinasi dan
pemberdayaan masyarakat;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan
destinasi wisata, industri pariwisata, tata kelola destinasi dan
pemberdayaan masyarakat; dan
h. Pelaksanaan tugas dan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata terdiri dari:


a. Seksi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata;
Kepala Seksi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata,
mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pengelolaan urusan
pengembangan destinasi dan industri pariwisata.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Seksi Pengembangan Destinasi
dan Industri Pariwisata mempunyai fungsi :
 Menyelenggarakan penyusunan konsep kebijakan teknis
pengembangan destinasi dan industri pariwisata
 Mengumpulkan dan menyusun bahan pembinaan pengembangan
obyek wisata
 Meningkatkan dan mengembangkan sarana prasarana obyek
wisata
 Menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka peningkatan dan
pengembangan obyek wisata dan industri pariwisata
 Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan;
 Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang

b. Seksi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat;


Kepala Seksi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat,
mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan tata kelola urusan
destinasi dan pemberdayaan masyarakat
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Seksi Tata Kelola Destinasi dan
Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi:
 Menyelenggarakan penyusunan konsep kebijakan teknis
pengembangan tata kelola destinasi dan pemberdayaan
masyarakat
 Melakukan pembinaan dan profesionalisme kelompok sadar wisata
 Melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat di sekitar lokasi
wisata
 Melaksanakan inventarisasi, pendataan dan pemutakhiran data
destinasi wisata berbasis pemberdayaan
 Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan;
 Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang.
5. BIDANG PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA DAN BUDAYA
Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Budaya dipimpin oleh
Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas.
Kepala Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan
kebijakan pemasaran pariwisata dan budaya.
Untuk menyelenggarakan tugasnya Kepala Bidang Pengembangan
Pemasaran Pariwisata dan Budaya mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program, pemantauan,
evaluasi, pelaporan dan analisis kegiatan di bidang program dan
strategi pengembangan pemasaran pariwisata dan budaya;;
b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang program
dan strategi pengembangan pemasaran pariwisata dan budaya;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang program
dan strategi pengembangan pemasaran pariwisata dan budaya;
d. Peningkatan kerjasama pemasaran baik di didalam negeri maupun di
luar negeri;
e. Peningkatan pembangunan sistem informasi pelayanan kepariwisataan;
f. Merancang dan mensinergikan pembuatan even-even untuk
meningkatkan kunjungan;
g. pelaksanaan tugas dan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Budaya terdiri dari :


a. Seksi Strategi Pemasaran Pariwisata dan Budaya;
Kepala Seksi Strategi Pemasaran Pariwisata dan Budaya, mempunyai
tugas menyelenggarakan kegiatan pengelolaan urusan strategi
pemasaran pariwisata dan budaya.
Untuk menyelenggarakan tugasnya Kepala Seksi Strategi Pemasaran
Pariwisata dan Budaya mempunyai fungsi:
 Melaksanakan promosi, informasi wisata dan bimbingan wisata;
 Menyiapkan bahan kerjasama dengan instansi pemerintah maupun
swasta dalam pengadaan dan memajukan sarana informasi
kepariwisataan;
 Melakukan upaya informasi dan menyiapkan bahan
penyelenggaraan informasi melalui media cetak, film,
tayangan,slide, poster, brosur, leaflet, internet, dan lain-lain;
 Membuka pusat-pusat informasi wisata;
 Merancang dan mensinergikan pembuatan even-even untuk
meningkatkan kunjungan;
 Mengumpulkan bahan dan penyusunan laporan di bidang informasi
kepariwisataan;
 Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan;
 Pelaksanaan tugas dan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.

b. Seksi Dokumentasi dan Informasi Pariwisata dan Budaya;


Kepala Seksi Dokumentasi dan Informasi Pariwisata dan Budaya,
mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pengelolaan urusan
dokumentasi dan informasi pariwisata dan budaya.
Untuk menyelenggarakan tugasnya Kepala Seksi Dokumentasi dan
Informasi Pariwisata dan Budaya mempunyai fungsi:
 Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan penerapan branding
pariwisata dan penetapan tagline pariwisata dan Budaya;
 Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan penyediaan dan
pengembangan sistem informasi pariwisata dan Budaya;
 Melakukan perekaman dan digitalisasi bahan pustaka;
 Pengembangan statistik wisata terpadu;
 Pengembangan dan penguatan informasi dan database;
 Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan;
 Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang.
6. BIDANG PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN SDM
Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan dan SDM, mempunyai tugas
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di
bidang program pengembangan hubungan kelembagaan pariwisata dan
budaya, penelitian dan pengembangan kebijakan pariwisata dan budaya,
pelayanan rekomendasi perijinan, pengembangan sumber daya manusia
pariwisata dan budaya.
Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Pengembangan
Kelembagaan dan SDM mempunyai fungsi:
a. Penyiapan dan perumusan kebijakan di bidang program
pengembangan hubungan kelembagaan Pariwisata dan Budaya,
penelitian dan pengembangan kebijakan Pariwisata dan Budaya,
pelayanan rekomendasi perijinan, pengembangan sumber daya
manusia Pariwisata dan Budaya;
b. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang program
pengembangan hubungan kelembagaan Pariwisata dan Budaya,
penelitian dan pengembangan kebijakan Pariwisata dan Budaya,
pelayanan rekomendasi perijinan, pengembangan sumber daya
manusia;
c. Pelaksanaan inventarisasi, pendataan dan pemutakhiran data usaha
pariwisata;
d. Pembinaan kegiatan usaha pariwisata;
e. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan kebijakan Pariwisata dan
Budaya;
f. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia Pariwisata dan
Budaya;
g. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang program
pengembangan hubungan kelembagaan Pariwisata dan Budaya,
penelitian dan pengembangan kebijakan Pariwisata dan Budaya,
pengembangan sumber daya manusia Pariwisata dan Budaya;
h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang program
pengembangan hubungan kelembagaan pariwisata dan Budaya,
penelitian dan pengembangan kebijakan Pariwisata dan Budaya,
pengembangan sumber daya manusia Pariwisata dan Budaya;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Pengembangan Kelembagaan Pariwisata dan Budaya terdiri dari :


a. Seksi Pengembangan Kelembagaan Pariwisata dan Budaya;
Kepala Seksi Pengembangan Kelembagaan Pariwisata dan Budaya,
mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pengelolaan urusan
hubungan antar kelembagaan pariwisata dan budaya.
Untuk menyelenggarakan tugasnya Kepala Seksi Hubungan Antar
Kelembagaan mempunyai fungsi:
 Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga
kepariwisataan;
 Pelaksanaan bimbingan dan pembinaan kepada usaha, jasa dan
tenaga kerja pariwisata;
 Menyiapkan bahan koordinasi antar pelaku industri pariwisata;
 Melakukan upaya-upaya dalam rangka terciptanya sistem dan iklim
usaha jasa pariwisata yang sehat;
 Melaksanakan kerjasama dalam rangka pengembangan destinasi
dan usaha pariwisata;
 Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap usaha pariwisata;
 Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan;
 Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang.
 Pelaksanaan koordinasi pembuatan produk hukum terkait dengan
kebijakan bidang pariwisata dan budaya;
 Melaksanakan penyusunan Rencana Induk Pengembangan
Pariwisata Kabupaten;
 Pemberian pertimbangan teknis pemrosesan perijinan di bidang
usaha pariwisata dan kebudayaan;
 Melakukan penelitian, pengkajian di bidang kebudayaan dan
pariwisata;
 Membuat standarisasi dan kriteria pemberian rekomendasi perijinan
di bidang pariwisata dan budaya;
 Membuat kriteria dan prosedur penyelenggaraan festival, pameran
dan lomba-lomba di bidang pariwisata dan budaya;
 Pembinaan dan pengendalian perijinan usaha kepariwisataan;
 Pengumpulan, pengolahan dan penganalisaan data obyek wisata;
 Mengembangkan, mensosialisasikan, menerapkan dan mengawasi
standarisasi obyek wisata, atraksi wisata dan rekreasi hiburan
umum;
 Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang.

b. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan


Budaya
Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan
Budaya, mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pengelolaan
urusan pengembangan sumber daya manusia pariwisata dan budaya.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Seksi Pengembangan Sumber
Daya Manusia Pariwisata dan Budaya mempunyai fungsi:
 Mengkoordinasikan penyelenggaraan pembinaan kegiatan usaha
wisata;
 Penyiapan bahan pembinaan, pemberdayaan dan pendayagunaan
sumber daya manusia di bidang pariwisata dan budaya;
 Penyiapan bahan pembinaan dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan di bidang usaha jasa pariwisata;
 Membina dan mengembangkan lembaga-lembaga masyarakat dan
kelompok sadar wisata;
 Mengadakan pendataan ketenaga kerjaan di bidang pariwisata;
 Melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat di sekitar lokasi
obyek wisata;
 Menyusun petunjuk teknis kegiatan pelayanan usaha jasa dan
tenaga kerja pariwisata;
 Menyusun laporan dibidang ketenaga kerjaan dan aneka jasa
pariwisata;
 Pemantauan dan evaluasi kegiatan pembinaan SDM dalam rangka
pengembangan obyek wisata dan usaha jasa pariwisata;
 Menyusun laporan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pembinaan
SDM Pariwisata dan Budaya;
 Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang.

7. UPT DINAS
a. UPTD merupakan unsur pelaksana teknis operasional Dinas di
lapangan.
b. UPTD dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas.
c. UPTD mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata sesuai dengan nomenklaturnya serta
tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Dalam melaksanakan tugasnya UPTD mempunyai fungsi :


a. Pelaksanaan tugas Dinas Daerah sesuai dengan bidang
operasionalnya di lapangan; dan
b. Pelaksanaan urusan administrasi teknis operasional

UPT pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terdiri dari :


a. UPT Pariwisata, dan ;
b. UPT Museum dan Gedung Pariwisata
Gambar : II.1.
Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro

KEPALA DINAS

SEKRETARIS
JABATAN FUNGSIONAL

SUB. BAG UMUM DAN SUB. BAG KEUANGAN SUB. BAG PROGRAM
KEPEGAWAIAN DAN LAPORAN

BIDANG DESTINASI DAN BIDANG PENGEMBANGAN BIDANG KEBUDAYAAN BIDANG PENGEMBANGAN


INDUSTRI PARIWISATA KELEMBAGAAN DAN SDM PEMASARAN PARIWISATA
DAN BUDAYA

SEKSI PENGEMBANGAN SEKSI PENGEMBANGAN SEKSI BUDAYA SEKSI STRATEGI


DESTINASI DAN INDUSTRI KELEMBAGAAN DAN KESENIAN PEMASARAN PARIWISATA
PARIWISATA PARIWISATA & BUDAYA DAN BUDAYA

SEKSI TATA KELOLA SEKSI PENGEMBANGAN SEKSI SEJARAH DAN SEKSI DOKUMENTASI
DESTINASI DAN SDM PARIWISATA DAN KEPURBAKALAAN
PEMBERDAYAAN BUDAYA DAN INFORMASI
MASYARAKAT PARIWISATA DAN BUDAYA

UPTD
2.2. Sumber Daya SKPD
2.2.1. Sumber Daya Manusia :
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya didukung oleh sumber daya manusia
yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Adapun rincian tenaga kepegawaian di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai berikut :
a. Pegawai Negeri Sipil sejumlah 45 orang dengan pendidikan sebagai
berikut :
 Strata 2 : 6 orang
 Strata 1 : 12 orang
 D-III : 4 orang
 SMA : 12 orang
 SMP : 8 orang
 SD : 3 orang

b. Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Eselon dalam jabatan struktural,


yaitu pegawai yang menduduki jabatan stuktural :
 Eselon IIb : 1 orang
 Eselon IIIa : 1 orang
 Eselon IIIb : 4 orang
 Eselon IVa : 13 orang

c. Pegawai Non PNS/tenaga kontrak sebanyak 66 orang

2.2.2. Sarana Prasarana Aset


Sarana dan prasarana aset Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Bojonegoro sebagaimana tabel dibawah.
Dalam melaksanakan kegiatannya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Bojonegoro ditunjang sarana prasarana kantor,
diantaranya :
a. Gedung kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Bojonegoro terletak di Jln. Teuku Umar Nomor 80, Bojonegoro.
b. Peralatan perkantoran :
 Lemari kayu : 19 buah
 Lemari kaca : 19 buah
 Lemari besi : 10 buah
 Filling besi : 18 buah
 AC : 14 buah
 Pompa air/diesel : 1 buah
 Laptop/notebook : 22 buah
 Printer : 14 buah
 Meja tulis : 52 buah
 Meja rapat : 1 set
 Meja panjang : 30 buah
 Kursi besi : 14 buah
 Kursi kayu : 38 buah
 Kursi rapat : 20 buah
 Kursi tamu : 1 set
 Kursi putar : 18 buah
 Kursi lipat : 472 buah
 Televisi : 3 buah
 LCD TV : 1 buah
 Proyektor : 1 buah

c. Kendaraan dan Peralatan Lainnya :

No. Nama Barang Jumlah Keterangan

1. Mobil 4

2. Sepeda motor 9

3. Scanner 2

4. Kamera 1
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja dan keuangan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro berdasarkan
sasaran/target Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Bojonegoro periode sebelumnya.

Hasil capaian kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro disajikan sebagai
berikut :
Tabel 2.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Bojonegoro

Target RENSTRA Perangkat Daerah


Target Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja sesuai Target Target
NO Indikator Tahun Ke-
Tugas dan Fungsi OPD NSPK IKK
Lainnya
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Penyelenggaraan
Festival Seni dan - - - 7 8 8 8 8 7 8 8 8 8 100 100 100 100 100
Budaya

2 Cakupan Fasilitas Seni


dan 7 Kegiatan - - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Fasilitasi

3 Cakupan SDM
Kesenian yang
memiliki kualifikasi - - - 87,5 87,8 87,8 87,8 88 87,5 87,8 87,8 87,8 88 100 100 100 100 100
kompetensi yang
ditetapkan

4 Jumlah Group
- - - 155 158 158 159 160 155 158 258 309 322 100 100 163 194 200
Kesenian

5 Cakupan Organisasi - - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

6 Prosentase
peningkatan - - - 39,570 47.352 48.264 64.782 62.000 50,978 39,262 53.631 659.619 674.948 129 83 111 100 100
Kunjungan Wisata

7 Kontribusi Sektor
Pariwisata terhadap - - - 13,58 13,96 14,73 14,73 15,43 0,98 0,98 0,95 0,95 0,91 7,3 8 7 7 6
PDRB
8 Prosentase
peningkatan sarana
- - - 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 100 100 100
dan prasarana
pariwisata

9 Prosentase
peningkatan PAD - - - 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 100 100 100
sektor pariwisata

10 Prosentase
peningkatan daerah - - - 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 100 100 100 100
tujuan wisata

11 Prosentase
peningkatan daerah
- - - 1 2 2 2 10 1 2 2 2 10 100 100 100 100 100
tujuan wisata yang
memenuhi standar
Tabel II.2.
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Bojonegoro
Rasio antara Realisasi dan Rata-rata
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Anggaran Tahun ke- Pertumbuhan
Uraian
Angg Reali
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
aran sasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Program
Pengembangan
376.900.000 372.200.000 1.090.123.000 790.707.825 - 368.134.000 971.842.500 733.495.000 - 97,67 99,47 89,15 92,76 -
Nilai Budaya

Program
Pengelolaan
Kekayaan 598.972.500 573.800.000 820.788.000 1.823.780.000 976.545.000 559.977.000 765.821.500 1.378.123.250 910.175.000 93,49 95,86 93,30 75,56 93,20
Budaya

Program
Pengelolaan
426.575.000 259.500.000
Keragaman 327.803.400 460.697.000 - 354.615.000 285.826.500 410.597.000 - 83,13 97,16 87,19 89,13 -
Budaya

Program
Pengembangan
339.900.000 731.833.000 97,67 93,89
Pemasaran 805.655.000 1.032.170.000 1.747.390.000 331.971.500 720.420.000 825.994.000 1.619.540.000 93,30 80,02 92,68
Pariwisata

Program
Pengembangan 1.615.000.00
726.150.000 97,16 98,17
Destinasi 0 10.512.920.000 5.935.167.500 3.675.998.886 1.569.221.000 8.864.489.000 4.314.595.750 3.490.051.886 84,32 72,70 94,94
Pariwisata

Program
Pengembangan 282.675.000 433.200.000 99,83 99,71
476.627.500 758.758.322 1.533.843.161 282.205.000 475.817.500 696.515.000 1.525.771.891 99,83 91,80 99,47
Kemitraan
2.4. Tantangan dan Peluang SKPD
Dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata untuk kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan perlu
mengidentifikasikan tantangan dan peluang yang ada guna mempertajam
kebijakan pelayanan dan capaian target serta sasaran RPJMD.

2.4.1 Tantangan
Tantangan yang dihadapi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Bojonegoro adalah :
a. Kebudayaan :
Kebudayaan adalah salah satu urusan wajib yang di
desentralisasikan kepada Pemerintah Kabupaten, termasuk
Kabupaten Bojonegoro. Pembangunan kesenian dan kebudayaan
dilaksanakan melalui upaya pelestarian, pemberdayaan,
pengembangan dan pemanfaatan seni-budaya untuk kesejahteraan
masyarakat.
Tantangan dalam Bidang Kebudayaan antara lain :
 Belum adanya kawasan cagar budaya;
 Belum adanya standar harga untuk penggantian benda-benda
seni dan budaya;
 Belum adanya standar harga untuk penggantian hasil karya
seni;
 Belum tersedianya gedung pertunjukan seni budaya yang
representatif;
 Belum optimalnya pemberian penghargaan kepada pelaku seni,
lingkungan seni, komunitas seni dan insan-insan seni budaya
yang telah memberikan kontribusi bagi kemajuan kebudayaan
dan kesenian Kabupaten Bojonegoro;
 Kurangnya perhatian masyarakat terutama Generasi Muda
terhadap Seni Budaya Daerah
 Pengaruh budaya luar (Westernisasi) terhadap keberadaan
seni budaya tradisi relatif sangat tinggi.
b. Pariwisata
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dapat menjadikan pariwisata
sebagai salah satu paradigma baru pembangunan dengan sasaran
antara lain untuk mendorong multi sektor, kesempatan berusaha
dan lapangan kerja,mendorong kreatifitas warga kota untuk
mandiri, yang pada gilirannya akan meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah dalam wujud pengembangan Kabupaten Bojonegoro yang
berkelanjutan.
Tantangan dalam Bidang Pariwisata antara lain :
 Masih Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Bidang
Pariwisata
Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) baik kuantitas
maupun kualitas yang diharapkan mempunyai daya saing tinggi
ternyata masih jauh dari memadai. Terutama SDM di bidang
pariwisata yang memiliki pemikiran stratejik dan visioner.
Kondisi tersebut dapat menghambat kualitas dari segala
aktivitas kegiatan pariwisata Kabupaten Bojonegoro. Hal
tersebut memberikan implikasi pada kualitas pariwisata
Kabupaten Bojonegoro itu sendiri, yang dihadapkan pada
persaingan yang semakin ketat dengan daerah-daerah lain.
 Masih Rendahnya Daya Saing Unit Bisnis Kepariwisataan
Secara umum daya saing unit bisnis pariwisata Kabupaten
Bojonegoro masih kurang. Kelemahan tersebut menyangkut
masalah manajemen produk, kurangnya sajian atraksi
pariwisata dan budaya, sumber daya manusia, kurangnya
wahana rekreasi dan perawatan berkelanjutan serta
pemasaran. Hal ini memberikan implikasi pada lama tinggal
(length of stay) dan pengeluaran wisatawan (touristexpenditure)
di Kabupaten Bojonegoro. Dengan menyediakan lebih banyak
atraksi pariwisata dan budaya akan mendorong peningkatan
lama tinggal dan pengeluaran wisatawan.
 Masih Rendahnya Aksesibilitas Menuju Ke Obyek Wisata
Meskipun secara umum kondisi jalan maupun panjang jalan di
Kabupaten relatif baik, akan tetapi kenyataan menunjukkan
bahwa kualitas maupun kuantitas jalan menuju obyek wisata
masih relatif rendah.
Selain itu jg belum adanya sarana dan jaringan transportasi
umum menuju lokasi wisata.
Apabila tidak ditangani dengan serius dikhawatirkan akan
berdampak buruk bagi pengembangan pariwisata ke depan
 PJU menuju obyek wisata yang kurang memadai
Sarana PJU yang memadai mendukung kenyaman dan
keamanan wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata
sehingga perlu juga untuk diperhatikan.
 Masih Terbatasnya Obyek Wisata Yang Sudah Tertata
Kesiapan obyek wisata sebagai produk pariwisata tentunya
merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Disamping
besarnya potensi obyek wisata yang ada di Kabupaten
Bojonegoro, ternyata masih banyak potensi obyek wisata yang
belum tertata. Dan yang sudah tertatapun masih belum
maksimal dalam penyajiannya.
 Belum terintegrasi secara optimal komponen penunjang
infrastruktur pariwisata dalam hal keamanan, ketertiban,
kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahtamahan dan
kenangan dalam meningkatkan kunjungan wisata dan budaya
di Kabupaten Bojonegoro

3.4.1 Peluang
Peluang yang dapat diraih oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya kunjungan pariwisata dan budaya di Kabupaten
Bojonegoro yang berdampak signifikan pada Pendapatan Asli
Daerah (Kabupaten Bojonegoro) dan pendapatan masyarakat
sekitar obyek wisata;
b. Meningkatnya peran aktif masyarakat terutama generasi muda
dalam mempromosikan kebudayaan dan pariwisata melalui media
elektronik;
c. Adanya perguruan tinggi yang mempunyai jurusan pariwisata di
Kabupaten Bojonegoro;
d. Ditetapkannya Kabupaten Bojonegoro dalam KCAG dan Geopark
Nasional
e. Berkembangnya Kabupaten Bojonegoro sebagai daerah kunjungan
wisata dan budaya.

Berdasarkan tantangan dan peluang tersebut diatas maka hal-hal yang dapat
dikembangkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro
adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Pariwisata;
b. Pengembangan jaringan pemasaran pariwisata dan budaya melalui media
massa, elektronik dan internet.
c. Penataan obyek-obyek wisata baik yang sudah ada maupun obyek wisata
baru;
d. Pembinaan pelaku seni dan pemberian penghargaan bagi para pelaku
seni dan budaya;
e. Penguatan jaringan kerja sama lembaga kepariwisataan;
BAB III

E3

PERMASALAHAN DAN ISU ISU STRATEGIS BERDASAR TUGAS


DAN FUNGSI

III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


Perangkat Daerah
Sektor pariwisata dan seni budaya memiliki peran cukup strategis dalam
pembangunan daerah, terutama dalam mendukung perekonomian daerah
baik melalui sisi fiskal maupun sektor riil, bahkan dalam kebijakan makro
perencanaan jangka menengah Pemerintah Kabupaten Bojonegoro
mencanangkan sebagai daerah destinasi wisata yang handal kedepan.
Kondisi ini menunjukkan sektor pariwisata dan seni budaya mempunyai peran
strategis dalam memperkuat struktur perekonomian daerah meski strategi
kebijakan Kabupaten Bojonegoro tetap meletakkan sektor agrobis sebagai
sektor andalan untuk jangka menengah dan panjang.

Beberapa peran penting dari sektor pariwisata dan seni budaya diantaranya :

 Sebagai sumber penerimaan daerah


 Penggerak pembangunan daerah
 Penggerak investasi di daerah
 Memberikan implikasi timbulnya efek berantai (multyplier effect) industri
turunan sektor hilir
 Membuka lapangan kerja yang cukup besar
Permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pariwisata dan seni budaya
Kabupaten Bojonegoro dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di bidang
pariwisata dan seni budaya di wilayah Kabupaten Bojonegoro, dirumuskan
sesuai metode analisis SWOT (Streights, Weaknesses, Opportunities and
Threats) sebagai berikut :

1. Kekuatan
a. Memiliki obyek yang potensial untuk dikembangkan baik wisata alam,
wisata budaya dan wisata buatan;
b. Kuatnya komitmen Pimpinan Daerah;
c. Semakin berkembangnya sektor perhotelan, restaurant dan rumah
makan;
d. Terjalinnya hubungan kerja yang baik dengan stake holder
kepariwisataan dan kebudayaan;
e. Tersedianya jaringan internet untuk keperluan akses informasi;
f. Tidak ada biaya dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.

2. Kelemahan
a. Belum adanya kawasan cagar budaya;
b. Belum adanya standar harga untuk penggantian benda-benda seni dan
budaya;
c. Belum adanya standar harga untuk penggantian hasil karya seni;
d. Belum tersedianya gedung pertunjukan seni budaya yang representatif;
e. Belum optimalnya pemberian penghargaan kepada pelaku seni,
lingkungan seni, komunitas seni dan insan-insan seni budaya yang
telah memberikan kontribusi bagi kemajuan kebudayaan dan kesenian
Kabupaten Bojonegoro;
f. Masih terbatasnya sumber daya manusia (SDM) di bidang pariwisata
g. Masih rendahnya aksesibilitas menuju ke obyek wisata

3. Peluang
a. Tingginya dukungan masyarakat terhadap pembangunan
kepariwisataan antara lain para seniman, pengusaha
hiburan/entertainment, industri kerajinan/souvenir, pengusaha hotel
dan rumah makan dan lain sebagainya;
b. Potensi seni, budaya, objek wisata dan daya tarik wisata diKabupaten
Bojonegoro cukup besar;
c. Tersedianya utilitas yang memadai (fasilitas RS, Bank, kantor pos,
listrik, air bersih dll);

4. Ancaman
a. Perkembangan pariwisata di daerah lain yang cukup berkembang
pesat;
b. Ketersediaan dan kualitas infrastruktur jalan yang kurang memadai;
c. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk memberikan
pelayanan yang baik kepada wisatawan;
d. Masih adanya kesenjangan kualitas SDM dan pelaku usaha pariwisata;
Kekuatan Kelemahan
a. Memiliki obyek yang a. Belum adanya kawasan
potensial untuk cagar budaya;
Kondisi Internal dikembangkan baik wisata b. Belum adanya standar
alam, wisata budaya dan harga untuk penggantian
wisata buatan; benda-benda seni dan
b. Kuatnya komitmen Pimpinan budaya;
Daerah; c. Belum adanya standar
c. Semakin berkembangnya harga untuk penggantian
sektor perhotelan, hasil karya seni;
restaurant dan rumah d. Belum tersedianya gedung
makan; pertunjukan seni budaya
d. Terjalinnya hubungan kerja yang representatif;
yang baik dengan stake e. Belum optimalnya
holder kepariwisataan dan pemberian penghargaan
kebudayaan; kepada pelaku seni,
e. Tersedianya jaringan f. Masih terbatasnya Sumber
Kondisi Eksternal internet untuk keperluan Daya Manusia (SDM) di
akses informasi; Bidang Pariwisata
f. Tidak ada biaya dalam g. Masih Rendahnya
melakukan pelayanan Aksesibilitas Menuju Ke
kepada masyarakat. Obyek Wisata

Peluang Strategi S-O Strategi W-O


a. Tingginya dukungan Memanfaatkan saluran Mendukung tersusunnya
masyarakat terhadap pendukung pariwisata dan regulasi bidang Pariwisata,
pembangunan budaya untuk mengembangkan peningkatan kualitas SDM
kepariwisataan;
potensi seni dan budaya bidang Pariwisata
b. Potensi seni, budaya, objek
wisata dan daya tarik wisata Bojonegoro
di Kabupaten Bojonegoro
cukup besar;
c. Tersedianya utilitas yang
memadai (fasilitas RS,
bank, kantor pos, listrik, air
bersih dll);

Ancaman Strategi S-T Strategi W-T


a. Perkembangan pariwisata di Menguatkan jalinan kerja sama Memperbaiki sarana dan
daerah lain yang cukup sektor pendukung pariwisata prasarana pariwisata,
berkembang pesat; dan para pelaku pariwisata mengoptimalkan pemberian
b. Ketersediaan dan kualitas
untuk mendukung terwujudnya penghargaan terhadap pelaku
infrastruktur jalan yang
kurang memadai; obyek wisata andalan seni dan budaya untuk
c. Masih rendahnya tingkat mewujudkan obyek wisata
kesadaran masyarakat yang berdaya saing dan
untuk memberikan seniman yang kreatif.
pelayanan yang baik
kepada wisatawan;
d. Masih adanya kesenjangan
kualitas SDM dan pelaku
usaha pariwisata;
Suatu kondisi yang menjadi permasalahan apabila tidak diantisipasi
dengan faktor kekuatan yang ada, akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar dan apabila tidak ada tindakan yang dilakukan akan menimbulkan
ancaman dan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat dalam jangka panjang.

III.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
III.2.2. Visi
Visi Pembangunan Daerah Dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah Visi kepala daerah dan
wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan
kepala daerah (pilkada). Visi kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan
daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama
5 (lima) tahun sesuai Misi yang diemban.

Visi pembangunan daerah Kabupaten Bojonegoro untuk periode


RPJMD 2018-2023 sesuai dengan visi kepala daerah terpilih, adalah
sebagai berikut:

“Menjadikan Bojonegoro sebagai Sumber Ekonomi Kerakyatan,


dan Sosial Budaya Lokal untuk Terwujudnya Masyarakat yang
Beriman, Sejahtera, dan Berdaya Saing”

Memperhatikan Visi tersebut serta perubahan paradigma dan


kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan
Kabupaten Bojonegoro dapat lebih berperan dalam perubahan yang
terjadi dilingkup regional, nasional, maupun global.

Penjabaran filosofi pembangunan Kabupaten Bojonegoro tahun


2018-2023, sebagaimana tertuang pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1

Perumusan Penjelasan Visi

VISI :

“Menjadikan Bojonegoro sebagai Sumber Ekonomi Kerakyatan untuk


Terwujudnya Masyarakat yang Beriman, Sejahtera, dan Berdaya Saing”

NO FILOSOFI PENJELASAN VISI


VISI
a. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro
1 “Sumber
berlandaskan kekuatan ekonomi kerakyatan,
Ekonomi
Kerakyatan” dimana rakyat diberi kesempatan yang sama dan
proporsional untuk berpartisipasi dalam
mengembangkan potensi unggulan.
b. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro
dengan arah kebijakan dan strategi yang berpihak
pada kepentingan rakyat dengan prinsip
pemerataan, keadilan kemanfaatan,
kesejahteraan dan kemandirian ekonomi
c. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro
berlandaskan pilar ngayomi ngopeni bagi seluruh
lapisan rakyat untuk meningkatkan
kesejahteraannya secara nyata

FILOSOFI ATAP

a. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro


1 “Bojonegoro
dilaksanakan berlandaskan nilai-nilai religious dan
Beriman”
kearifan lokal
b. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro
dilaksanakan oleh aparatur pemerintah dengan
menciptakan tata kelola pembangunan yang
bersih, transparan dan bertanggungjawab.
a. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro
2 „Bojonegoro
dilaksanakan dalam upaya peningkatan kualitas
Sejahtera”
sumber daya manusia yang berkelanjutan
b. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro
dilaksanakan dengan memberikan rasa aman dan
keberpihakan bagi perempuan, anak, penyandang
disabilitas, serta kaum dhuafa
c. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro
dilaksanakan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan ekonomi kreatif

a. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro


3 “Bojonegoro
dilaksanakan dengan meningkatkan daya saing
Berdaya Saing”
ekonomi daerah berbasis potensi lokal
b. Bermakna bahwa Pembangunan Bojonegoro
dilaksanakan dengan meningkatkan kualitas dan
kuantitas pembangunan infrastruktur yang merata
dan ramah lingkungan.

FILOSOFI PILAR

Bermakna bahwa pemimpin dan aparatur pemerintah


1 “Ngayomi”
memberikan perlindungan, pelayanan, dan rasa
tenteram kepada warganya yang telah memberikan
mandat dan tanggung jawab dalam menjalankan
roda pemerintahan

Bermakna bahwa pemimpin dan aparatur pemerintah


2 „Ngopeni”
harus mampu menjaga, merawat, melayani dan
melaksanakan pembangunan berdasarkan skala
prioritas dan prinsip pemerataan dalam mewujudkan
kesejahteraan
FILOSOFI
PONDASI

Bermakna bahwa pondasi pembangunan terdiri dari 7


(tujuh) bagian pondasi yang merupakan
pengejawantahan dari tujuh misi “Pitutur Bojonegoro”

III.2.3. Misi
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Berdasarkan pengertian
dimaksud serta dengan berlandaskan kepada makna visi Kabupaten
Bojonegoro, maka ditetapkan misi Kabupaten Bojonegoro 2018-2023
sebagai berikut :

Tabel 3.2

Perumusan Penjelasan Misi

VISI :

“Menjadikan Bojonegoro sebagai Sumber Ekonomi Kerakyatan untuk


Terwujudnya Masyarakat yang Beriman, Sejahtera, dan Berdaya Saing”

NO MISI PENJELASAN MISI

1 Mewujudkan tata Bermakna pemerintah dan masyarakat menjamin


kehidupan sosial yang kebebasan umat beragama dalam menjalankan
berlandaskan nilai-nilai ibadahnya berlandaskan nilai-nilai keagamaan
religius dan kearifan dan kearifan lokal dalam koridor falsafah Negara
lokal; Pancasila
2 Mewujudkan tata kelola Bermakna peningkatan kinerja lembaga
pemerintahan yang pemerintahan dan aparatur pemerintahan daerah
bersih, transparan dan maupun desa yang efektif, efisien, akuntabel,
bertanggungjawab; transparan, profesional melalui reformasi
birokrasi sehingga terwujud tata kelola
pemerintahan yang baik dan melayani

3 Mewujudkan peningkatan Bermakna pemerintah dan masyarkat bersama-


kualitas sumber daya sama meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang manusia melalui peningkatan akses dan mutu
berkelanjutan; pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat

4 Mewujudkan rasa aman Bermakna pemerintah dan masyarakat


dan keberpihakan bagi memberikan perlindungan melalui keberpihakan
perempuan, anak, kepada kaum perempuan, anak, penyandang
penyandang disabilitas, difabel dan kaum fakir miskin sehingga timbul
serta kaum dhuafa; rasa aman, nyaman dan tenteram

5 Mewujudkan peningkatan Bermakna pemerintah dan masyarakat berusaha


kesejahteraan berbasis mengentaskan masyarakat dari kemiskinan
ekonomi kerakyatan dan melalui pengembangan ekonomi kerakyatan dan
ekonomi kreatif; ekonomi kreatif dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat keseluruhan

6 Mewujudkan daya saing Bermakna meningkatnya daya saing ekonomi


ekonomi daerah berbasis masyarakat yaitu hasil usaha masyarakat
potensi lokal; mampu bersaing didalam negeri dan luar negeri
perkembangan ekonomidaerah. Usaha
masyarakat tersebut berbasis potensi lokal
artinya mengandalkan bahan-bahan produksi
dan distribusi usaha dari daerah tersebut

7 Mewujudkan Bermakna meratanya pembangunan infrastruktur


pembangunan diseluruh wilayah terutama di daerah terpencil,
insfrastruktur yang perbatasan dan tertinggal. Pembangunan
merata dan ramah infrastruktur ramah lingkungan artinya
lingkungan pembangunan yang dilakukan tanpa merusak
lingkungan yang ada didaerah tersebut
Menarik benang merah dari rumusan ketujuh misi tersebut, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro menitikberatkan
fokus strategi pada misi keenam, yaitu Mewujudkan daya saing
ekonomi daerah berbasis potensi lokal;. Khususnya dalam rangka
pencapaian tujuan meningkatkan pertumbuhan dan kekayaan ekonomi
serta menekan laju inflasi dengan memberdayakan potensi sumber
daya lokal daerah, dengan sasaran jangka menengah, yaitu
Perwujudan Bojonegoro sebagai tujuan wisata.

Strategi untuk mewujudkan misi keenam antara lain dengan


peningkatan sarana prasarana pariwisata, pengembangan destinasi
wisata baik yang baru maupun yang sudah ada, pemanfaatan
teknologi informasi untuk memasarkan pariwisata, pengembangan
jaringan kerja sama promosi pariwisata, koordinasi dengan sektor
pendukung pariwisata, Promosi pariwisata, Pengembangan SDM dan
kemitraan pariwisata.

Untuk mewujudkan capaian kinerja misi keenam RPJMD


Kabupaten Bojonegoro, beberapa faktor penghambat dan pendorong
yang mempengaruhi pencapaian visi misi Kepala Daerah, adalah
sebagai berikut :

1. Faktor Penghambat
a. Belum adanya kawasan cagar budaya;
b. Belum adanya standar harga untuk penggantian benda-benda
seni dan budaya;
c. Belum adanya standar harga untuk penggantian hasil karya
seni;
d. Belum tersedianya gedung pertunjukan seni budaya yang
representatif;
e. Belum optimalnya pemberian penghargaan kepada pelaku
seni,
f. Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Bidang
Pariwisata
g. Masih Rendahnya Aksesibilitas Menuju Ke Obyek Wisata
2. Faktor Pendorong
a. Memiliki obyek yang potensial untuk dikembangkan baik wisata
alam, wisata budaya dan wisata buatan;
b. Kuatnya komitmen Pimpinan Daerah;
c. Semakin berkembangnya sektor perhotelan, restaurant dan
rumah makan;
d. Terjalinnya hubungan kerja yang baik dengan stake holder
kepariwisataan dan kebudayaan;
e. Tersedianya jaringan internet untuk keperluan akses informasi;
f. Tidak ada biaya dalam melakukan pelayanan kepada
masyarakat.

III.3. Telaahan Renstra Kementerian dan Renstra SKPD Provinsi Jawa Timur
Sebagaimana disebutkan diatas, Renstra Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018-2023 disusun dengan
berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018-2023. Sedangkan dalam skala
Perangkat Daerah, Renstra merupakan acuan dari bidang-bidang dan bagian
pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro untuk
menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT). Dalam proses penyusunannya,
pedoman teknis dan sistematika Renstra dinas mengacu kepada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, serta mempertimbangkan
dokumen perencanaan yang relevan. karena itu Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Bojonegoro mempunyai hubungan fungsional dengan
pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

1. Renstra Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata


Visi Kementerian Pariwisata “Terwujudnya Bangsa Indonesia yang Mampu
Memperkuat Jati Diri dan Karakter Bangsa serta Meningkatnya
Kesejahteraan Masyarakat

Misi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dalam rangka mewujudkan


visi tersebut :
a. Melestarikan nilai, keragaman dan kekayaan budaya dalam
rangkamemperkuat jati diri dan karakter bangsa.
b. Mengembangkan industri pariwisata berdaya saing, destinasi
yangberkelanjutan dan menerapkan pemasaran yang bertanggung
jawab (responsible marketing).
c. Mengembangkan sumberdaya kebudayaan dan pariwisata.
d. Menciptakan tata pemerintahan yang responsif, transparan dan
akuntabel.
2. Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur
Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur “Terwujudnya
Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur sebagai
Penunjang Kemakmuran Bersama”.

Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur :

a. Meningkatkan pengembangan nilai budaya, pengelolaan keragaman


budaya serta perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan
kekayaan budaya,dalam rangka mempertahankan dan memperkuat
jatidiri dan karakter bangsa;
b. Meningkatkan pengembangan destinasi dan pemasaran pariwisata
Jawa Timur yang berdaya saing global.

Terdapat keterkaitan visi dan misi diatas dengan misi keenam Pemerintah
Kabupaten Bojonegoro yaitu Mewujudkan daya saing ekonomi daerah
berbasis potensi lokal;

III.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
1. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
Visi penataan ruang wilayah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011-2031
adalah “Mewujudkan ruang Kabupaten Bojonegoro yang mampu
mendukung perkembangan pertanian, pariwisata dan perindustrian yang
selaras dengan keberlanjutan lingkungan hidup dan pemerataan
pembangunan”.

Kebijakan penataan ruang wilayah merupakan arah tindakan yang


ditetapkan untuk mencapai tujuan dan strategi penataan ruang wilayah
merupakan penjabaran dari kebijakan penataan ruang kabupaten ke
dalam langkah operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten Bojonegoro meliputi :

a. pengembangan lahan pertanian dan sistem agropolitan yang produktif


dan ramah lingkungan;
b. pengembangan dan peningkatan potensi pariwisata yang ramah
lingkungan serta berbasis masyarakat;
c. pengembangan dan peningkatan kawasan industri berbasis agro,
yang ramah lingkungan serta bernilai ekonomis;
d. pemerataan pembangunan sektor ekonomi dan infrastruktur wilayah;
e. pengendalian secara ketat pada kawasan hutan; dan
f. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara

Strategi pengembangan dan peningkatan potensi pariwisata yang ramah


lingkungan serta berbasis masyarakat meliputi :

a. mengembangkan obyek wisata andalan prioritas;


b. membentuk zona wisata dengan disertai pengembangan paket
wisata;
c. meningkatkan sarana dan prasarana wisata yang ada di masing-
masing objek wisata;
d. melakukan diversifikasi program dan produk wisata;
e. mengembangkan sarana dan prasarana mendukung budaya lokal;
f. mengembangkan pusat sentra industri kerajinan; dan
g. meningkatkan potensi agroekowisata dan ekowisata.
2. Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan rangkaian analisis
yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa
prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi
dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan/atau
program. Lingkup studi KLHS SDA Kabupaten Bojonegoro terdiri atas :

a. Identifikasi sebaran cadangan, penggunaan, permasalahan dan saldo


akhir SDA sehingga pada waktu tertentu dapat diketahui
kecenderungan apakah surplus atau defisit.
b. Pengkajian kebijakan, rencana dan/atau program terhadap kondisi
sumber daya alam lingkungan hidup di wilayah Kabupaten
Bojonegoro.
c. Perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau
program.
d. Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan,
rencana dan/atau program yang mengitegrasikan prinsip
pembangunan berkelanjutan.
Dengan mempertimbangkan fungsi KLHS maka analisis terhadap
dokumen hasil KLHS ditujukan untuk mengidentifikasikan apakah ada
program dan kegiatan pelayanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang
berimplikasi negatif terhadap lingkungan hidup. Apabila ada maka
program dan kegiatan tersebut perlu direvisi lagi agar sesuai dengan
rekomendasi KLHS.

III.5. Isu Isu Strategis OPD


Isu strategis yang menjadi dasar penetapan kebijakan strategis pembangunan
sektor pariwisata dan seni budaya :
ISU STRATEGIS
FAKTOR PENENTU
NO TINGKAT ISU PEMBANGUNAN
KEBERHASILAN
DAERAH

1 Nasional a. Pengembangan  Pembangunan Infrastruktur dan


destinasi dan Ekosistem Pariwisata
industri pariwisata  Pengembangan Destinasi Wisata
alam, budaya, dan buatan
 Peningkatan tata kelola destinasi
pariwisata dan pemberdayaan
masyarakat
 Peningkatan kemitraan industri
pariwisata
b. Pengembangan  Citra kepariwisataan Indonesia
pemasaran  Strategi dan komunikasi
pariwisata pemasaran pariwisata sesuai
mancanegara fokus pasar berdasarkan wilayah
(Asia Tenggara, Asia Pasifik,
Eropa, Timur Tengah, Amerika
dan Afrika)
 Promosi produk wisata tematik
(wisata alam, budaya, buatan)
sesuai fokus pasar
c. Pengembangan  Branding Pesona Indonesia
pemasaran terintegrasi dengan semua
pariwisata stakeholder pusat dan daerah
nusantara melalui media elektronik,
digital/non digital dan sosial
media
 Promosi event-event daerah
sebagai bagian dari
pengembangan destinasi
pariwisata
 Kampanye Budaya Maritim dan
menjadikan Peringatan Hari
Nusantara sebagai puncak acara
 Pekan Wisata Maritim di
Kawasan Tengah atau Timur
Indonesia
 Pekan Wisata Kuliner Nusantara
dan Regional
 Promosi wisata pertemuan,
konvensi perjalanan insentif dan
pameran serta wisata olahraga
 Pendataan dan Pengembangan
Strategi Pemasaran Segmen
Pasar Wisatawan Nusantara
ISU STRATEGIS
FAKTOR PENENTU
NO TINGKAT ISU PEMBANGUNAN
KEBERHASILAN
DAERAH

d. Pengembangan  Optimalisasi kegiatan penelitian


kelembagaan dan pengembangan sebagai
kepariwisataan pijakan arah kebijakan
kepariwisataan
 Peningkatan kompetensi tenaga
kerja kepariwisataan melalui
sertifikasi kompetensi
 Pengembangan hubungan
kelembagaan kepariwisataan di
tingkat nasional dan internasional
 Peningkatan kualitas dan
kuantitas lulusan Perguruan tinggi
pariwisata
 Peningkatan kompetensi SDM
aparatur kepariwisataan
 Pendirian lembaga diklat
pariwisata
 Akselerasi transformasi
kelembagaan kepariwisataan
yang terkendali dan dinamis

e. Peran pelaku  Sinergitas inisiasi pelaku budaya


budaya dalam  Optimalisasi peran pemerintah
melestarikan dalam memberdayakan pelaku
kebudayaan budaya

2 Provinsi a. Pelestarian warisan  Apresiasi Seni dan Kreativitas


budaya Karya Budaya
 Pengembangan pusat-pusat
kebudayaan
 Pengembangan kearifan budaya
lokal yang berkarakter dan
berkepribadian
 Pengembangan wawasan dan
karakter kebangsaan pada
generasi muda

b. kualitas  Daya dukung infrastruktur obyek


infrastruktur dan wisata yang menjadi ikon
utilitas penunjang Surabaya
sektor pariwisata  Kualitas sarana dan prasarana
penunjang obyek pariwisata,
khususnya yang dikelola
Pemerintah
ISU STRATEGIS
FAKTOR PENENTU
NO TINGKAT ISU PEMBANGUNAN
KEBERHASILAN
DAERAH

3 Daerah a. Penggalian,  Kualitas pelaku seni dan budaya


pelestarian dan  Sarana dan prasarana budaya
pengembangan yang memadai
budaya lokal  Kecintaan masyarakat akan
budaya lokal
 Basis data warisan budaya yang
jelas
 Sertifikasi pelaku budaya
 Optimalisasi promosi budaya

b. Optimalisasi  Infrastruktur dan aksesebilitas


pembangunan yang memadai
kepariwisataan  Sarana dan prasarana pariwisata
yang memenuhi standar
 Pemasaran pariwisata dan
budaya yang profesional
 Kelembagaan pariwisata kuat
dan sinergitas
 Adanya partisipasi aktif dan
dukungan masyarakat sekitar
 Pengelolaan destinasi wisata
yang berdasar pada SAPTA
PESONA
 Pengemasan even wisata dan
budaya yang profesional
BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

IV.1. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PERANGKAT DAERAH


Tujuan (goal) adalah pernyataan-pernyataan yang merupakan
penjabaran atau implementasi tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk
mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan
permasalahan pembangunan daerah. Untuk merealisasikan pelaksanaan misi
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, ditetapkan tujuan pembangunan daerah
yang merupakan hasil akhir yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun
ke depan.

Sasaran (objective) adalah penjabaran dari tujuan, yaitu


merupakan suatu kondisi yang akan dicapai atau di hasilkan dalam jangka
waktu satu sampai lima tahun kedepan. Sasaran diformulasikan secara
terukur, spesifik, dapat dicapai dan rasional. Sasaran ditetapkan
dengan maksud agar perjalanan atau proses kegiatan dalam
mencapai tujuan dapat berlangsung secara fokus, efektif, dan efisien.

Penetapan tujuan dan sasaran organisasi di dasarkan pada faktor-


faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi.
Tujuan dan sasaran dirumuskan dalam bentuk yang lebih tepat dan terarah
dalam rangka mencapai visi dan misi.
Tujuan dan sasaran pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Bojonegoro selama kurun waktu jangka menengah lima tahun
yang ingin dicapai sebagai berikut dapat digambarkan pada tabel berikut :
Tabel 4.1

TARGET
NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR SASARAN
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Meningkatkan Kontribusi PDRB a. Meningkatnya Jumlah kunjungan wisata 1.000.000 1.050.000 1.102.500 1.157.625 1.215.506
kontribusi Sektor Pariwisata kunjungan wisata di di Kabupaten Bojonegoro
sektor Kabupaten (orang)
pariwisata di Bojonegoro
Kabupaten
Bojonegoro b. Meningkatnya - Jumlah pelaku seni dan 2 2 3 3 4
apresiasi dan budaya yang
kreativitas terhadap berprestasi di Tingkat
seni budaya serta Regional dan Nasional
meningkatnya - Jumlah kekayaan
pelestarian cagar budaya yang 2 2 2 2 2
budaya dilestarikan (jenis)

2 Mewujudkan Indeks reformasi Meningkatnya kinerja Indeks profesionalitas ASN 100 100 100 100 100
reformasi Birokrasi pemerintah dalam
birokrasi untuk pelayanan publik
menghadirkan melalui
pemerintahan penyelenggaraan
yang bersih, pemerintah yang bersih,
transparan dan transparan dan
bertanggung bertanggung jawab
jawab berbasis teknologi
informasi
BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan dengan


efektif dan efisien untuk mewujudkan Visi dan Misi yang telah ditetapkan, perlu
dirumuskan secara Sistematis Strategi dan Arah Kebijakan serta Program
Pembangunan Daerah.
Dengan adanya strategi yang kemudian diikuti dengan Arah Kebijakan yang
tepat, maka pelaksanaan Program Pembangunan di Kabupaten Bojonegoro dalam
lima tahun ke depan diharapkan akan memiliki fokus yang jelas, terarah dan sesuai
dengan pengaturan pelaksanaannya.

Tabel 5.1
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi
Kabupaten Bojonegoro

VISI:
Menjadikan Bojonegoro sebagai Sumber Ekonomi Kerakyatan dan Sosial
Budaya Lokal untuk Terwujudnya Masyarakat yang Beriman, Sejahtera, dan
Berdaya Saing
MISI 1: Mewujudkan tata kehidupan sosial yang berlandaskan nilai-nilai religius dan
kearifan lokal
Tujuan 1.1: Sasaran 1.1: Strategi 1.1:
Mewujudkan toleransi Meningkatnya kehidupan Peningkatan komitmen
kesadaran kehidupan sosial sosial masyarakat yang pemerintah serta peran
masyarakat berlandaskan aman, nyaman dan tertib masyarakat dalam menjaga
nilai-nilai religius dan berlandaskan nilai-nilai kondusifitas daerah
kearifan lokal religius dan kearifan
budaya lokal Strategi 1.2:
Peningkatan kesadaran
bermasyarakat dan berdemokrasi
MISI 2: Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan dan
bertanggungjawab
Tujuan 2.1: Sasaran 2.1: Strategi 2.1:
Mewujudkan reformasi Meningkatnya kinerja Peningkatan kemampuan ASN
birokrasi untuk pemerintah dalam dalam mewujudkan akuntabilitas
menghadirkan pelayanan publik melalui kinerja
pemerintahan yang bersih, penyelenggaran
transparan dan pemerintah yang bersih,
Strategi 2.2:
bertanggungjawab transparan, dan
bertanggung jawab Pelaksanaan pembinaan secara
berbasis teknologi berkala dan berkelanjutan tentang
informasi tata kelola keuangan dan
pelaporan keuangan serta
akselerasi tindak lanjut hasil
pemeriksaan

Strategi 2.3:
Peningkatan kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggaran
pelayanan public

Strategi 2.4:
Peningkatan keterkaitan
konsistensi dokumen perencanaan
dan inovasi daerah

Strategi 2.5:
Peningkatan kompetensi dan
produktivitas ASN

Strategi 2.6:
Indeks Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik

MISI 3: Mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkelanjutan

Tujuan 3.1: Sasaran 3.1: Strategi 3.1:


Mewujudkan SDM yang Meningkatnya kapasitas Peningkatan kualitas dan akses
berkualitas dan dan kualitas sumber daya layanan dasar pendidikan
berkelanjutan melalui manusia melalui
pendidikan, kesehatan dan peningkatan pelayanan Strategi 3.2:
daya beli masyarakat serta pendidikan, kesehatan Peningkatan kualitas dan akses
dukungan aktifitas pemuda dan daya beli masyarakat layanan kesehatan
dan olah raga dengan didukung pada
upaya pemberdayaan Strategi 3.3:
pemuda dan olah raga
Pengendalian pertumbuhan
penduduk tumbuh seimbang

Strategi 3.4:
Peningkatan daya beli masyarakat
Strategi 3.5:
Peningkatan pembinaan atlet
yang berprestasi

MISI 4: Mewujudkan rasa aman dan keberpihakan bagi perempuan, anak,


penyandang disabilitas, serta kaum dhuafa

Tujuan 4.1: Sasaran 4.1: Strategi 4.1:


Mewujudkan perempuan, Meningkatnya kualitas Peningkatan kualitas hidup
anak, penyandang hidup dan perlindungan perempuan dan anak
disabilitas dan kaum dhuafa dalam rangka
yang terlindungi melalui pengarusutamaan thd Strategi 4.2:
upaya-upaya keberpihakan perempuan, anak dan Peningkatan perlindungan
gender dan kemiskinan Penanganan PMKS terhadap perempuan dan anak

Strategi 4.3:
Peningkatan kualitas hidup PMKS
dan partisipasi masyarakat dalam
penyelenggaran usaha
kesejahteraan social

MISI 5: Mewujudkan peningkatan kesejahteraan berbasis ekonomi kerakyatan dan


ekonomi kreatif

Tujuan 5.1: Sasaran 5.1: Strategi 5.1:


Meningkatkan lapangan Meningkatnya lapangan Peningkatan jaringan informasi
pekerjaan dimasyarakat kerja dalam rangka bursa kerja dan pelatihan tenaga
melalui upaya meningkatkan kerja
pemberdayaan ekonomi kesejahteraan masyarakat
kerakyatan dan ekonomi Strategi 5.2:
kreatif Pembinaan pelaku usaha mikro
dan industri kreatif

Strategi 5.3:
Meningkatkan peran usaha mikro
dan koperasi dalam aktivitas
ekonomi

Sasaran 5.4:
Penguatan kelembagaan koperasi

Sasaran 5.5:
Peningkatan pemberdayaan dan
penguatan lembaga ekonomi desa
dan lembaga kemasyarakatan
desa

Sasaran 5.6:
Peningkatan ketersediaan dan
pemantapan penanganan
kerentanan pangan melalui
revitalisasi SKPG
MISI 6: Mewujudkan daya saing ekonomi daerah berbasis potensi lokal
Tujuan 6.1: Sasaran 6.1: Strategi 6.1:
Meningkatkan pertumbuhan Meningkatnya iklim Peningkatan kemudahan investasi
dan kekayaan ekonomi usaha, perolehan
serta menekan laju inflasi permodalan, Pengolahan Strategi 6.2:
dengan memberdayakan hasil pertanian, Peningkatan produksi dan
potensi sumber daya lokal peternakan dan perikanan produktivitas hasil usaha
daerah perekonomian

Strategi 6.3:
Peningkatan potensi pariwisata

Sasaran 6.4:
Peningkatan pendapatan petani

Sasaran 6.5 :
Peningkatan pengembangan
kawasan ekonomi pedesaan dan
kawasan agropolitan

MISI 7: Mewujudkan pembangunan insfrastruktur yang merata dan ramah lingkungan

Tujuan 7.1: Sasaran 7.1: Strategi 7.1:


Meningkatkan pemerataan Meningkatnya kuantitas Peningkatan kekuatan dan
hasil ekonomi masyarakat dan kualitas infrastruktur intensitas interaksi antar wilayah
melalui pembangunan fisik yang merata untuk
infrastruktur didaerah- mendukung pertumbuhan Strategi 7.2:
daerah yang masih ekonomi berbasis ekologi Peningkatan kualitas sarana dan
terbelakang dan lingkungan prasaran permukiman yang layak
terpinggirkan serta
meningkatkan kualitas Strategi 7.3:
lingkungan hidup Peningkatan daya dukung
lingkungan melalui peningkatan
kualitas air, kualitas udara dan
kualitas tutupan lahan serta
peningkatan sistem pengelolaan
persampahan

Strategi 7.4:
Peningkatan kesiapsiagaan dan
penanganan kebencanaan

Strategi 7.5:
Peningkatan kecukupan air untuk
pertanian

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mendukung Misi ke-6 Pemerintah


Kabupaten Bojonegoro yatu Meningkatkan pertumbuhan dan kekayaan ekonomi
serta menekan laju inflasi dengan memberdayakan potensi sumber daya lokal
daerah dengan strategi kebijakan sesuai Tabel 5.2 berikut :
MISI 6: Mewujudkan daya saing ekonomi daerah berbasis potensi local

Tujuan 6.1: Sasaran 6.1: Strategi 6.3:

Meningkatkan pertumbuhan Meningkatnya iklim Peningkatan potensi pariwisata


dan kekayaan ekonomi usaha, perolehan
serta menekan laju inflasi permodalan, Pengolahan
dengan memberdayakan hasil pertanian,
potensi sumber daya lokal peternakan dan perikanan
daerah
Tabel 5.3
Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tahun 2019

No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Strategi Arah Kebijakan Program/Kegiatan Indikator Kinerja

1 Meningkatkan Meningkatnya kunjungan a. Jumlah kunjungan wisata Pemasaran pariwisata - Promosi destinasi, even dan Program Pengembangan Prosentase peningkatan
kontribusi sektor wisata di Kabupaten di Kabupaten Bojonegoro dengan pendekatan BAS budaya serta branding Pemasaran Pariwisata kunjungan wisata dan
pariwisata di Bojonegoro (orang) (branding, advertising, pariwisata budaya
Kabupaten selling)
Bojonegoro
Optimalisasi kelembagaan - Penguatan kelembagaan, Program pengembangan Kemitraan pariwisata
pariwisata dan SDM peingkatan kompetensi SDM Kemitraan yang kondusif bagi
Pariwisata yang kompeten Pariwisata dan Budaya pengembangan pariwisata

Meningkatkan kuantitas - Pengembangan Destinasi Program pengembangan Jumlah destinasi


dan kualitas destinasi Wisata dan Peningkatan tata destinasi pariwisata pariwisata yang berdaya
pariwisata serta kelola destinasi pariwisata saing
meningkatkan daya saing serta pemberdayaan
industri pariwisata masyarakat

Meningkatnya apresiasi a Jumlah pelaku seni dan Meningkatkan Peningkatan pelestarian Program Pengembangan Prosentase peningkatan
dan kreativitas terhadap budaya yang berprestasi pengembangan kualitas kekayaan seni budaya lokal Nilai Budaya keberdayaan kelompok
seni budaya serta di tingkat regional dan dan pelestarian warisan dan pelestarian peninggalan seni dan budaya
meningkatnya nasional budaya sejarah purbakala
pemeliharaan/pelestarian Program Pengelolaan Peningkatan kreativitas
cagar budaya Keragaman Budaya seniman

b. Jumlah benda, situs dan Program Pengelolaan Jumlah benda cagar


cagar budaya yang Kekayaan Budaya budaya/situs yang
dipelihara dan terpelihara
dilestarikan (buah)
Tabel 5.4
Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tahun 2020-2023

No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Strategi Arah Kebijakan Program/Kegiatan Indikator Kinerja

1 Meningkatkan Meningkatnya kunjungan a. Jumlah kunjungan wisata Pemasaran pariwisata - Promosi destinasi, even dan Program Pengembangan Jumlah even pemasaran
kontribusi sektor wisata di Kabupaten di Kabupaten Bojonegoro dengan pendekatan BAS budaya serta branding Pemasaran Pariwisata dan tingkat regional dan
pariwisata di Bojonegoro (orang) (branding, advertising, pariwisata Budaya nasional yang diikuti
Kabupaten selling)
Bojonegoro
Optimalisasi kelembagaan - Penguatan kelembagaan, Program pengembangan a. Jumlah pelaku usaha
pariwisata dan SDM peingkatan kompetensi SDM Kelembagaan dan SDM pariwisata dan budaya
Pariwisata yang kompeten Pariwisata dan Budaya yang taat aturan
b. Jumlah SDM
Pariwisata dan Budaya
yang bersertifikat

Meningkatkan kuantitas - Pengembangan Destinasi Program destinasi dan Jumlah destinasi


dan kualitas destinasi Wisata dan Peningkatan tata industri pariwisata pariwisata yang berdaya
pariwisata serta kelola destinasi pariwisata saing
meningkatkan daya saing serta pemberdayaan
industri pariwisata masyarakat

Meningkatnya apresiasi a Jumlah pelaku seni dan Meningkatkan Peningkatan pelestarian Program Kebudayaan Jumlah kelompok seni
dan kreativitas terhadap budaya yang berprestasi pengembangan kualitas kekayaan seni budaya lokal dan budaya yang aktif
seni budaya serta di tingkat regional dan dan pelestarian warisan dan pelestarian peninggalan dalam pergelaran
meningkatnya nasional budaya sejarah purbakala
pelestarian cagar budaya
b. Jumlah kekayaan budaya
yang dilestarikan (jenis)
BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Berdasarkan Strategi Pembangunan Daerah yang telah ditetapkan,


dirumuskan Arah Kebijakan dan program-program pembangunan yang akan
dilaksanakan, dalam rangka mencapai target kinerja tujuan dan sasaran yang
direncanakan untuk lima tahun kedepan.
Perumusan arah kebijakan dan Program-program Pembangunan Daerah
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018-2023 dimaksudkan untuk menggambarkan
keterkaitan antara bidang urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah Daerah, baik urusan wajib pelayanan dasar maupun non pelayanan
dasar serta urusan pilihan, dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi
acuan penyusunan Program Pembangunan Jangka Menengah Daerah berdasarkan
Strategi dan Arah Kebijakan yang ditetapkan.
Suatu urusan menjadi strategis tergantung tujuan dan sasaran pembangunan
dan bagaimana strategi pencapaiannya. Suatu urusan pemerintahan daerah dapat
menjadi strategis di satu tahun atau periode dan sebaliknya, menjadi operasional
diperiode berikutnya.
Dalam hal suatu urusan atau program/kegiatan didalamnya menjadi strategis
maka perencanaan, pengendalian, dan evaluasi yang dilakukan lebih tinggi
intensitasnya dibanding yang operasional. Begitu pula dalam penganggarannya,
harus diprioritaskan terlebih dahulu. Yang demikian karena suatu urusan yang
bersifat strategis ditetapkan temanya karena pengaruhnya yang sangat luas dan
kepentingan untuk diselenggarakannya sangat tinggi.
Suatu program prioritas, baik strategis maupun operasional, kinerjanya
merupakan tanggung jawab Kepala OPD. Namun, bagi program prioritas yang
dikategorikan strategik, menjadi tanggung jawab bersama Kepala OPD dengan
kepala daerah pada tingkat kebijakan.
Berbeda dengan penyelenggaraan aspek strategik, program prioritas bagi
penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan agar setiap urusan (wajib) dapat
diselenggarakan setiap tahun, tidak langsung dipengaruhi oleh visi dan misi kepala
daerah terpilih. Sehingga adanya suatu prioritas pada beberapa urusan untuk
mendukung visi dan misi serta program kepala daerah terpilih, tidak berarti bahwa
urusan lain ditinggalkan.
Kerangka pendanaan pembangunan daerah dan program Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro tahun 2018-2023 sebagaimana terlihat dalam
tabel berikut :
Tabel 6.1
Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2019

Data
Indikator Kinerja
Capaian Target Kinerja Program Unit Kerja
Tujuan Sasaran,
Program dan pada Tahun dan Kerangka PD
Tujuan Sasaran Program (outcome) Lokasi
Kegiatan Awal Penadaan Penanggung
dan kegiatan
Perencanaan Jawab
(output)
(2018) Target Rp
Pertumbuhan
PDRB Sektor
I Program Pelayanan Outcome
Pariwisata Dinas
Administrasi Pelayanan
Kebudayaan Kab.
Perkantoran administrasi 100% 100% 4.918.094.000
dan Bojonegoro
perkantoran yang baik
Pariwisata
1 Kegiatan Output Dinas
Penyediaan jasa Jumlah rekening jasa 18 Kebudayaan Kab.
komunikasi, sumber yang terbayar dalam 18 jenis 487.200.000
jenis dan Bojonegoro
daya air dan listrik satu tahun Pariwisata
2 Kegiatan Output Dinas
Penyediaan jasa Jumlah bidang jasa 5 5 Kebudayaan Kab.
peralatan dan yang dilayani tiap 15,200,000
bidang bidang dan Bojonegoro
perlengkapan kantor tahun Pariwisata
3 Kegiatan Output
Penyediaan jasa Pajak kendaraan Dinas
pemeliharaan dan dinas/operasional 20 20 Kebudayaan Kab.
23,850,000
perijinan kendaraan kantor dalam satu unit unit dan Bojonegoro
dinas/operasional tahun Pariwisata
4 Kegiatan Output
Penyediaan jasa Jumlah Pengelola Dinas
administrasi Keungan yang 40 Kebudayaan Kab.
40 orang 503.400.000
keuangan diberikan Jasa orang dan Bojonegoro
Administrasi Pariwisata

5 Kegiatan Penyediaan Output


peralatan/bahan dan Jumlah jenis peralatan/
Dinas
jasa kebersihan Bahan kebersihan yang 11 11 Kebudayaan Kab.
kantor dibutuhkan dalam satu 456.000.000
jenis jenis dan Bojonegoro
tahun
Pariwisata

6 Kegiatan Output
Penyediaan jasa Jumlah jenis peralatan Dinas
perbaikan peralatan kerja yang mendapat 2 2 Kebudayaan Kab.
22,500,000
kerja jasa perbaikan jenis jenis dan Bojonegoro
Pariwisata

7 Kegiatan Output
Penyediaan Alat Tulis Jumlah jenis alat tulis Dinas
Kantor kantor yang disediakan 40 Kebudayaan Kab.
40 jenis 20,002,000
dalam satu tahun jenis dan Bojonegoro
Pariwisata

8 Kegiatan Output
Penyediaan barang Jumlah barang cetakan Dinas
cetakan dan dan penggandaan yang 3.850 Kebudayaan Kab.
penggandaan tersedia dalam satu 3850 lembar 238,050,000
lembar dan Bojonegoro
tahun Pariwisata

9 Kegiatan Output
Penyediaan Jumlah jenis alat listrik
komponen instalasi dan elektronik serta Dinas
listrik/penerangan jaringan listrik, telepon 2 2 Kebudayaan Kab.
33,850,000
bangunan kantor dan air yang jenis jenis dan Bojonegoro
disediakan dalam satu Pariwisata
tahun
10 Kegiatan Output
Penyediaan peralatan Jumlah peralatan dan Dinas
dan perlengkapan perlengkapan kantor 17 Kebudayaan Kab.
17 jenis 152,500,000
kantor yang disediakan dalam jenis dan Bojonegoro
satu tahun Pariwisata

11 Kegiatan Output
Penyediaan peralatan Jumlah peralatan Dinas
rumah tangga rumah tangga yang 4 4 Kebudayaan Kab.
27,500,000
disediakan dalam satu jenis jenis dan Bojonegoro
tahun Pariwisata

12 Kegiatan Output
Penyediaan bahan Jumlah jenis bahan Dinas
bacaan dan peraturan bacaan dan peraturan 2 2 Kebudayaan Kab.
12,000,000
perundang-undangan perundang-undangan jenis jenis dan Bojonegoro
yang disediakan Pariwisata

13 Kegiatan Output
Rapat-rapat Jumlah rapat-rapat Dinas
koordinasi dan koordinasi dan 334 534 Kebudayaan Kab.
konsultasi ke luar konsultasi ke luar 778.399.000
kali kali dan Bojonegoro
daerah daerah yang difasilitasi Pariwisata
dalam satu tahun

14 Kegiatan Output
Penyediaan makanan Jumlah kebutuhan
Dinas
dan minuman makanan dan
27.000 9.443 Kebudayaan Kab.
minuman yang 191.070.000
kotak kotak dan Bojonegoro
tersedia dalam satu
Pariwisata
tahun

15 Kegiatan Output
Penyediaan jasa Jumlah tenaga Dinas
tenaga pendukung administrasi/ teknis 48 48 Kebudayaan Kab.
administrasi/teknis perkantoran yang 1.741.988.000
0rang 0rang dan Bojonegoro
perkantoran dibayar dalam satu Pariwisata
tahun
16 Kegiatan Output
Rapat-rapat Jumlah rapat-rapat Dinas
koordinasi dan koordinasi dan 100 Kebudayaan Kab.
konsultasi dalam konsultasi dalam 422 Kali 118.585.000
Kali dan Bojonegoro
daerah daerah yang difasilitasi Pariwisata
dalam satu tahun
17 Kegiatan Output
Penyediaan jasa Jumlah tenaga Dinas
pengamanan kantor pengamanan kantor 4 Kebudayaan Kab.
yang dibutuhkan 2 Orang 96.000.000
Orang dan Bojonegoro
dalam waktu satu Pariwisata
tahun
II Program Peningkatan Outcome
Sarana dan Prasarana Jumlah sarana dan Dinas
Aparatur prasarana yang Kebudayaan Kab.
100%
tersedia dalam satu 373,620,000 dan Bojonegoro
tahun Pariwisata

18 Kegiatan Output
Pengadaan peralatan Jumlah peralatan Dinas
gedung kantor gedung kantor yang 5 5 Kebudayaan Kab.
40,720,000
disediakan dalam satu Jenis Jenis dan Bojonegoro
tahun Pariwisata

19 Kegiatan Output Dinas


Pengadaan mebeleur Jumlah mebeleur 4 4 Kebudayaan Kab.
kantor yang disediakan 60,400,000
Jenis Jenis dan Bojonegoro
dalam satu tahun Pariwisata
20 Kegiatan Output Dinas
Pemeliharaan rutin/ Jumlah gedung kantor 1 1 Kebudayaan Kab.
berkala gedung yang dipelihara dalam 50,000,000
Unit Unit dan Bojonegoro
kantor satu tahun Pariwisata
21 Kegiatan Output
Dinas
Pemeliharaan rutin/ Jumlah kendaraan
15 15 Kebudayaan Kab.
berkala kendaraan oprasional yang
Unit Unit 222,500,000 dan Bojonegoro
dinas/ operator dipelihara dalam satu
Pariwisata
tahun
III Program Peningkatan Outcome
Disiplin Aparatur Profesionalisme Dinas
pelayanan Kebudayaan Kab.
100% 100% 167.250.000
perkantoran dan Bojonegoro
Pariwisata

22 Kegiatan Output
Pengadaan pakaian Jumlah pakaian batik, Dinas
khusus hari-hari olahraga dan seragam 365 365 Kebudayaan Kab.
tertentu petugas objek wisata 167.250.000
Buah Buah dan Bojonegoro
yang disediakan dalam Pariwisata
satu tahun
IV Program Peningkatan Outcome
Pengembangan Profesionalisme Dinas
Sistem Pelaporan pelayanan Kebudayaan Kab.
100% 100% 15,000,000
Capaian Kinerja dan perkantoran dan Bojonegoro
Keuangan Pariwisata

23 Kegiatan Output
Penyusunan Jumlah dokumen
dokumen perencanaan,
perencanaan, pengendalian, Dinas
pengendalian, pelaporan capaian 10 10 Kebudayaan Kab.
15,000,000
laporan capaian kinerja dan ikhtisar Laporan Lap dan Bojonegoro
kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja yang Pariwisata
realisasi kinerja SKPD disusun

Sasaran V Program Outcome


Meningkatnya Pengembangan Nilai Jumlah kelompok seni Dinas
apresiasi dan Budaya dan budaya yang aktif Kebudayaan Kab.
2.265.054.250
kreativitas dalam pergelaran 322 dan Bojonegoro
terhadap seni Pariwisata
budaya serta 24 Kegiatan Pelestarian Output
Dinas
meningkatnya dan aktualisasi adat Jumlah even
11 11 Kebudayaan Kab.
pelestarian budaya daerah aktualisasi adat budaya 2.265.054.250
even even dan Bojonegoro
cagar budaya daerah
Pariwisata
VI Program Pengelolaan Outcome Peningkatan Dinas
Keragaman Budaya kreativitas seniman Kebudayaan Kab.
4 3
908,311,000 dan Bojonegoro
Pariwisata
25 Kegiatan Fasilitasi Output
penyelenggaraan Jumlah festival budaya Dinas
festival budaya daerah yang diikuti dan 4 3 Kebudayaan Kab.
908,311,000
daerah diselenggarakan kali kali dan Bojonegoro
Pariwisata

VII Program Pengelolaan Outcome Dinas


Kekayaan Budaya Benda cagar Kebudayaan Kab.
budaya/situs yang 170 173 1.230.672.000
dan Bojonegoro
terpelihara Pariwisata
26 Kegiatan Pengelolaan Output
dan Pengembangan Jumlah benda cagar
Pelestarian budaya baru Dinas
Peninggalan Sejarah Kebudayaan Kab.
2 2 744.117.000
purbakala, museum dan Bojonegoro
dan peninggalan Pariwisata
bawah air
27 Kegiatan Output Dinas
Pengembangan Jumlah alat Kebudayaan Kab.
kebudayaan dan kebudayaan 1 2 396.605.000
dan Bojonegoro
pariwisata Kabupaten Bojonegoro Pariwisata
28 Kegiatan Pengelolaan Output Dinas
karya cetak dan karya Jumlah karya cetak dan Kebudayaan Kab.
rekam rekam sejarah budaya 2 3
89,950,000 dan Bojonegoro
Bojonegoro Pariwisata
Sasaran VIII Program Outcome Dinas
Meningkatnya Pengembangan Jumlah destinasi Kebudayaan Kab.
kunjungan Destinasi Pariwisata pariwisata yang 9.143.384.467
dan Bojonegoro
wisata di berdaya saing Pariwisata
Kabupaten
Bojonegoro 29 Kegiatan Peningkatan Output
Pembangunan Sarana Jumlah sarana dan Dinas
dan Prasarana prasarana destinasi Kebudayaan Kab.
5 5 8.028.765.603
Pariwisata pariwisata yang dan Bojonegoro
berstandar Pariwisata

30 Kegiatan Output Dinas


Pemberdayaan Jumlah desa wisata 7 8 Kebudayaan Kab.
masyarakat dan tata 569,774,000
DTW DTW dan Bojonegoro
kelola destinasi Pariwisata
31 Kegiatan Output
Belanja operasional Jumlah obyek wisata 0 4
UPTD Pariwisata yang dipelihara dalam lokasi lokasi 308,886,384
satu tahun
32 Kegiatan Output
Belanja Operasional Jumlah museum dan 0 4
UPTD Museum dan gedung yang dipelihara lokasi lokasi 235,958,480
Gedung dalam satu tahun
IX Program Outcome
Pengembangan Jumlah even Dinas
Pemasaran pemasaran tingkat Kebudayaan Kab.
3.756.750.500
Pariwisata regional dan nasional dan Bojonegoro
yang diikuti Pariwisata

34 Kegiatan Output
Peningkatan Jumlah aplikasi wisata Dinas
Pemanfaatan yang ter update 2 2 Kebudayaan Kab.
Teknologi Informasi 404,450,000
jenis jenis dan Bojonegoro
dalam Pemasaran Pariwisata
Pariwisata
35 Kegiatan Output
Pelaksanaan promosi Jumlah potensi wisata Dinas
Pariwisata Nusantara yang dipromosikan 3 3 Kebudayaan Kab.
3.352.300.500
di Dalam dan Luar jenis jenis dan Bojonegoro
Negeri Pariwisata

X Program Outcome
Pengembangan '-Jumlah pelaku usaha
Kemitraan pariwisata dan budaya Dinas
yang taat aturan Kebudayaan Kab.
2.397.906.750
- Jumlah SDM dan Bojonegoro
pariwisata dan budaya Pariwisata
yang bersertifikat

36 Kegiatan Output
Pengembangan SDM Jumlah pengembangan
di Bidang kebudayaan SDM di bidang Dinas
dan Pariwisata kebudayaan dan Kebudayaan Kab.
4 4 184,021,000
bekerja sama dengan pariwisata dan Bojonegoro
lembaga lainnya bekerjasama dengan Pariwisata
lembaga lainnya

37 Kegiatan Output
Pengembangan Jumlah pelaku wisata Dinas
Sumber Daya dan budaya yang Kebudayaan Kab.
Manusia dan terbina 15 15 2.117.544.750
dan Bojonegoro
Profesionalisme Pariwisata
bidang pariwisata
38 Kegiatan Output
Peningkatan peran Jumlah pengembangan Dinas
serta masyarakat kemitraan pariwisata Kebudayaan Kab.
dalam 3 3 96,341,000
dan Bojonegoro
pengembangan Pariwisata
kemitraan pariwisata

JUMLAH 25.176.042.967
Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2020-2023

Indikator Kinerja Target Kinerja Program dan Kerangka Penadaan


Tujuan Sasaran,
Program
Program dan Kegiatan
Tujuan Sasaran (outcome) dan Kondisi kinerja pd akhir
kegiatan Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
per RENSTRA-PD
(output)
2020-2023 2020-2023 Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Kontribusi
PDRB I Program Outcome
Sektor Pelayanan Persentase
Pariwisata Umum layanan umum
Perangkat PD yang tersedia 5,944,000,000 6,565,300,000 6,909,050,000
6,248,400,000 25,666,750,000
Daerah sesuai mutu dan
kebutuhan
1 Kegiatan Output
Layanan Jumlah jenis
Administrasi layanan
Umum dan administrasi 22 4,228,000,000 22 22 4,671,750,000 22 4,918,800,000 22
Kepegawaian umum yang 4,446,650,000 18,265,200,000
disediakan sesuai
kebutuhan

2 Layanan Output
Administrasi Jumlah jenis
Keuangan layanan
administrasi 1 1,696,000,000 1 1 1,871,500,000 1 1,965,250,000 4
kepegawaian 1,780,750,000 7,313,500,000
yang disediakan
sesuai kebutuhan

3 Penyusunan Output
Program dan Jumlah jenis
Laporan program dan 10 10 10 10 50
laporan yang 20,000,000 22,050,000 25,000,000
Lap Lap 21,000,000 Lap Lap Lap 88,050,000
disusun sesuai
kebutuhan
II Program Outcome
Layanan Umum Persentase
Unit Pelayanan Layanan UPT
Teknis (UPT) yang 100% 500,000,000 100% 525,000,000 100% 550,000,000 100% 600,000,000 100% 2,175,000,000
dilaksanakan
sesuai mutu dan
kebutuhan

4 Kegiatan Output
Pelaksanaan Jumlah layanan
Layanan Teknis teknis yang 8 8 8 8 8
500,000,000 550,000,000 600,000,000
UPTD Destinasi dilaksanakan lokasi lokasi 525,000,000 lokasi lokasi lokasi 2,175,000,000
Wisata Terpadu

Sasaran VI Program Outcome


Meningkatnya Kebudayaan Jumlah
apresiasi dan kelompok seni
kreativitas dan budaya 325 4,650,000,000 325 330 5,200,000,000 330 5,460,000,000
4,915,000,000 330 20,225,000,000
terhadap seni yang aktif dalam
budaya serta pergelaran
meningkatnya
5 Kegiatan Output
pelestarian
Pengelolaan Jumlah even
cagar budaya
dan aktualisasi adat
Pengembangan budaya daerah 11 3,350,000,000 12 3,550,000,000 12 3,750,000,000 13 3,937,500,000 13 14,587,500,000
Budaya dan
Kesenian
6 Kegiatan Output
Pengelolaan Jumlah benda
Sejarah dan cagar budaya 2 1,300,000,000 2 3 1,450,000,000 3 1,522,500,000 12
1,365,000,000 5,637,500,000
Kepurbakalaan yang terpelihara

Sasaran VII Program Outcome


Meningkatnya Destinasi dan Jumlah destinasi
kunjungan Industri pariwisata yang 2 8,880,000,000 3 3 9,791,500,000 4 10.281.075.000 4
9,324,000,000 38,276,575,000
wisata di Pariwisata berdaya saing
Kabupaten
Bojonegoro 7 Kegiatan Output
Pengembangan Jumlah sarana
Destinasi dan dan prasarana
Industri destinasi 6 8,280,000,000 6 8,694,000,000 7 9,130,000,000 7 9,586,500,000 7
35,690,500,000
Pariwisata pariwisata yang
berstandar
8 Kegiatan Tata Output
Kelola Destinasi Jumlah Desa
dan Wisata 9 10 11 12 12
600,000,000 630,000,000 661,500,000 694,575,000
Pemberdayaan DTW DTW DTW DTW DTW 2,586,075,000
Masyarakat
VIII Program Outcome
Pemasaran Jumlah even
Pariwisata dan pemasaran
Budaya tingkat regional 2 3,950,000,000 2 3 4,356,000,000 3 4,625,000,000 3
4,147,500,000 17,078,500,000
dan nasional
yang diikuti
9 Kegiatan Output
Dokumentasi Jumlah sarana
dan Informasi informasi
Pariwisata dan pariwisata dan 2 450,000,000 2 3 496,000,000 3 525,000,000 3
Budaya budaya yang 472,500,000 1,943,500,000
tersedia dalam
satu tahun
10 Kegiatan Output
Strategi Jumlah potensi
Pemasaran wisata yang 3 3,500,000,000 4 4 3,860,000,000 5 4,100,000,000 5
Pariwisata dan dipromosikan 3,675,000,000 15,135,000,000
Budaya
IX Program Outcome
Pengembangan '-Jumlah pelaku
Kelembagaan usaha pariwisata
dan SDM dan budaya
yang taat aturan 325 325 330 330 330
2,700,000,000 2,835,000,000 2,986,000,000 3,135,000,000
- Jumlah SDM 15 15 18 18 66 11,656,000,000
pariwisata dan
budaya yang
bersertifikat
11 Kegiatan Output
Pengembangan Jumlah
Kelembagaan kelembagaan
Pariwisata dan pariwisata dan 2 350,000,000 2 2 386,000,000 2 405,000,000 8
367,500,000 1,508,500,000
Budaya budaya yang
terbentuk
12 Kegiatan Output
Pengembangan Jumlah pelaku
Sumber Daya wisata dan
Manusia budaya yang 15 2,350,000,000 15 18 2,600,000,000 18 2,730,000,000 66
2,467,500,000 10,147,500,000
Pariwisata dan bersertifikat
Budaya

JUMLAH 26.624.000.000 27.994.900.000 29.448.800.000 31.010.125.000 115.077.825.000


BAB VII

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Penetapan indikator kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten


Bojonegoro yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam 5
(lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD sekaligus sebagai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi
Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro pada akhir periode masa jabatan digambarkan
pada Tabel Indikator Kinerja OPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
sebagai berikut :

Tabel 7.1
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang mengacu
pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

TARGET Kondisi
kinerja
pada
SASARAN INDIKATOR
2019 2020 2021 2022 2023 akhir
tahun
RPJMD
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Meningkatnya Jumlah kunjungan wisata
kunjungan wisata di Kabupaten Bojonegoro 1.000. 1.050. 1.102. 1.157. 1.215. 1.215.
di Kabupaten (orang) 000 000 500 625 506 506
Bojonegoro

Meningkatnya Jumlah pelaku seni dan


apresiasi dan budaya yang
kreativitas berprestasidi tingkat 2 2 3 3 4 14
terhadap seni regional dan nasional
budaya serta
meningkatnya
Jumlah kekayaan budaya
pelestarian cagar 2 2 2 2 2 2
yang dilestarikan (jenis)
budaya
BAB VII

PENUTUP

Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Dinas Kebudayaan dan


Pariwisata Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018-2023 merupakan pedoman
pelaksanaan program, kegiatan dan sasarannya sesuai dengan amanat dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun
2018-2023 serta sesuai dengan tugas pokok dan fungsi berikut visi yang ingin
dicapai dan misi yang akan dilaksanakan, yang sekaligus akan menjadi tolok ukur
kinerja dan tingkat keberhasilan yang akan dicapai dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun kedepan. Oleh karenanya Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018-2023 wajib dilaksanakan oleh unit-unit kegiatan
yang ada di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro,
sehingga terciptanya sinergitas dalam pembangunan bidang kebudayaan dan
pariwisata secara efektif dan efisien.

Renstra PD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro juga


digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah
(Renja-PD) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro yang
merupakan pedoman bagi pelaksanaan program, kegiatan dan sasaran sekaligus
sebagai tolok ukur kinerja untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

Dalam pelaksanaan Rencana Strategis ini hendaknya senantiasa


memahami keterkaitan antar unsur atau instansi terkait, termasuk unsur yang
mewakili aspirasi masyarakat, agar kinerja yang dihasilkan dapat
dipertanggungjawabkan terhadap publik (akuntabel) serta dalam rangka
menciptakan clean and good governance.
Untuk mencapai tingkat keberhasilan terhadap pelaksanaan program,
kegiatan dan sasaran pembangunan sesuai dengan yang telah ditetapkan, maka
Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro Tahun
2018-2023 ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh komponen
organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro dalam
menghadapi tantangan pembangunan di masa yang akan datang.

Bojonegoro, Desember 2018

KEPALA DINAS
KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
KABUPATEN BOJONEGORO

AMIR SYAHID, S.Sos, M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 19691206 198911 1 001

Anda mungkin juga menyukai