Anda di halaman 1dari 4

NAMA : BAIDHATUL KHOIRIMAH

NIM : 1910311015

PRODI : AGROTEKNOLOGI

MATKUL : IRIGASI MIKRO

TUGAS RESUME BAB 1-3

I. PENDAHULUAN

1. Pengertian Irigasi Mikro

Irigasi mikro merupakan metode irigasi dengan tekanan rendah dan mengalir dari sistem
sprinkler tradisional.

Sistem irigasi mikro adalah mengalirkan air secara buatan dari sumber daya air yang tersedia
kepada sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman.

Macam-macam irigasi mikro:

1. Irigasi tetes
2. Irigasi curah
3. Jet spray
4. Impact sprinkler
5. Fogge
6. Big gun sprinkler

Kelebihan dan kekurangan sistem irigasi tetes

Kelebihan : 1. Meningkatkan nilai guna air

2. Meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil

3. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemberian air dan pupuk

4. Menekan resiko penumpukan garam

5. Menekan pertumbuhan gulma

6. Menghemat tenaga kerja

Kelemahan : 1. Memerlukan perawatan yang intensif

2. Penumpukan garam

3. Membatasi pertumbuhan tanaman

4. Keterbatasan biaya dan teknik


III. IRIGASI

3.1 Pengertian Irigasi

Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian atau
irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia kepada sebidang
lahan untuk memnuhi kebutuhan tanaman.

3.2 Fungsi Irigasi

1. Memasok kebutuhan air tanaman


2. Menjamin ketersediaan air apabila terjadi betatan
3. Menurunkan suhu tanah
4. Mengurangi kerusakan akibat frost
5. Melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah

3.3 Tujuan Irigasi

1. Meningkatkan produksi pangan terutama beras


2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air irigasi
3. Meningkatkan intensitas tanam
4. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat desa dalam pembangunan jaringan
irigasi pedesaan

3.4 Manfaat Irigasi

Dengan irigasi, sawah dapat digarap tiap tahunnya, dapat digunakan untuk peternakan
dan keperluan lain yang bermanfaat.

3.5 Jenis-jenis Irigasi

1. Irigasi permukaan
2. Irigasi lokal
3. Irigasi dengan penyemprotan
4. Irigasi tradisional dengan ember
5. Irigasi pompa air
6. Irigasi tanah kering dengan terasisasi

3.6 Macam-macam Sistem Irigasi

1. Sprinkler
2. Drip irrigation
3. Irigasi pompa
4. Gravitasi

3.7 Pola Tanam dan Golongan dalam Sistem Irigasi

No Ketersediaan Air Untuk Jaringan Pola Tanam Dalam Satu Tahun


. Irigasi
1. Tersedia air cukup banyak Padi – padi – palawija
2. Tersedia air dalam jumlah cukup Padi – padi – bero – padi – palawija –
palawija
3. Daerah yang cenderung kekurangan Padi – palawija – bero – palawija – padi –
air bero

3.8 Sistem Golongan Sawah

Pada saat-saat dimana air tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dengan
pengaliran menerus, maka pemberian air tanaman dilakukan secara bergilir. Dalam sistem
pemberian air secara bergilir ini permulaan tanam tidak serentak, tetapi bergiliran menurut
jadwal yang telah ditentukan, dengan maksud pemberian air lebih efisien. Sawah dibagi
menjadi golongangolongan dan saat permulaan pekerjaan sawah bergiliran menurut golongan
masing-masing.

3.9 Dampak Sistem Irigasi

Dengan adanya sistem irigasi ini tentu saja ada untung dan rugi bagi para petani.
Keuntungannya adalah : Kapasitas produksi padi bertambah, meningkatkan taraf hidup
petani,timbul lapangan kerja baru,kegiatan perekonomian bertambah. Sedang kerugiannya
adalah : Kapasitas produksi palawija berkurang,timbul hama penyakit baru,tidak ada
penambahan lapangan pekerjaan bagi buruh tani.

3.10 Sistem irigasi tetes (drip irrigation)

Sistem ini merupakan sistem pengairan yang menyalurkan air pada setiap tanaman
secara langsung melalui penetesan.

3.11 Sistem irigasi mikro untuk rumah kaca

Sistem irigasi mikro ini merupakan paket teknologi menengah dengan memanfaatkan
input produksi budidaya tanaman (berupa air irigasi bahkan sekaligus pupuk) secara efisien
dan efektif berdasarkan kebutuhan air tanaman, ketersediaan air setempat, musim tanam, cara
budidaya, pola tanam, harga air dan kuantitas kebutuhan pasar untuk mendukung agribisnis
tanaman bernilai jual tinggi.

3.12 Sistem irigasi Otomatis berbasis mikrokontroler

Dengan teknik pengaturan berbasiskan mikrokontroler, sistem akan mengatur


pemberian air pada tanaman berdasarkan masukan data suhu udara dan kelembapan tanah.
Sistem pengairan automatik memberi kemudahan dalam pengaturan pengairan pada rumah
kaca sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman dengan pemberian kadar air yang tepat.

3.13 Mikrokontroler AT89S52

Mikrokontroler AT89S52 adalah sebuah mikrokontroler 8 bit bertenaga rendah


dengan teknologi CMOS berkinerja tinggi yang dilengkapi memori flash 8kB yang dapat diisi
program.
3.14 Rancangan Sistem dan Diagram Balok Sistem

Mikrokontroler mengendalikan pompa air sesuai dengan batasan suhu udara dan
kelembapan tanah yang ditetapkan pemakai melalui papan pemasukan nilai. Hasil
pembandingan ini akan menentukan apakah mikrokontroler mengaktifkan atau mematikan
sistem. Selain itu, informasi suhu udara dan kelembapan tanah yang diterima dari A/D-C
akan ditampilkan pada LCD (Liquid Cristal Display).

3.15 Rancangan Perangkat Lunak Sistem

Proses yang pertama kali dilakukan adalah penginisialisasian perangkat keras.


Selanjutnya dilakukan pembacaan nilai suhu dan kelembapan dari A/D-C.

3.16 Pengujian Sensor Suhu

Percoban ini bertujuan menguji fungsi dan kinerja sensor dan sekaligus mengalibrasi
sensor suhu tersebut dengan sebuah termometer.

Anda mungkin juga menyukai