Anda di halaman 1dari 6

Nama : Faris Loothfy Ref

NIM : 1710532055

Resume Audit:

Penyelesaian Audit

A.Pendahuluan

Tahap ini dilaksanakan setelah pelaksanaan audit atas berbagai siklus yang telah dilakukan.


Ditahap ini sangat penting. Tahap penyelesaian audit sangat mempengaruhi keberhasilan hasil
audit. Audit dikatakan belum selesai hingga laporan audit dibentuk dan ditandatangani. Bahkan
mungkin tidak selesai jika terdapat fakta-fakta yang ditemukan setelah tanggal laporan posisi
keuangan dan sebelum laporan audit berikutnya. Saat pekerjaan audit lapangan hamper selesai ,
serangkaian prosedur umumnya dilakukan untuk menyelesaikan audit. Tujuannya untuk
memeriksa kembali pekerjaan yang telah dilakukan.

Prosedur untuk menyelesaikan tahapan audit ini adalah: Mengevaluasi bukti governance,
Melakukan sejumlah prosedur untuk mengidentifikasi peristiwa kemudian, Mereviu laporan
keuangan dan materi- materi laporan lainya, Melakukan prosedur penyelesaian, menyiapkan
hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian rekan Melaporkan pada dewan komisaris dan
menyiapkan laporan audit

Prosedur audit awal di siklus penutup biasanya mengevaluasi bukti governance, bukti yang
berkaitan dengan perusahaan dan manajemen, hal ini bberarti memperoleh surat hukum dan surat
representasi manajemen. Selanjutnya setelah evaluasi mengenai governance memberikan
perhatian terhadap liabilitas kontingensi dan pihak- pihak yang berelasi.

Pekerjaan terakhir dari siklus penutup adalah prosedur penyelesaian, mencakup: Prosedur-
prosedur analitis, Reviu kertas kerja Evaluasi mengenai keberlanjutan usaha ( going concern),
Persetujuan klien terhadap jurnal penyesuaian
B.QUALITY CONTROL

Berdasarkan International Standard On Quality Control #1 ( ISQC #1) KAP harus menetapkan
sistem pengendalian kualitas yang dirancang untuk memberikan asurans memadai bahwa
preusahaan dan porsenilnya patuh terhadap standar professional , ketentuan hukum dan UU, serta
laporan yang diterbitkan oleh perusahaan atau rekan penugasan sesuai situasi yang ada.

Elemen- elemen sistem pengendalian kualitas Biasanya diadopsi oleh KAP , biasanya
menyertkan kebijan-kebijakan yang terkait dengan aktivitas perusahaan dan para personelnya
secara umum.

1. ISA 220 : Pengendalian Kualitas untuk penugasan audit Menyertakan persyaratan khusus
bagi reviewer pengendalian kualitas penugasan untuk melakuakan evaluasi secara
objektif atas kepatuhan terhadap standar professional (professional standard ) yang
berlaku. Tanggung Jawab Rekan Penugasan :

- Mengarahkan: Penugasan audit

- Memastikan: Standar hukum dan perundang-undangan

- Mereviu: kertas kerja untuk bukti audit

- Memfasilitasi: konsultasi atas hal-hal yang kontroversial

- Memastikan: Proses reviu pengendalian kualitas

- Mengomunikasikan: complain resmi terkait penerapan standar professional

2. Sarbanes- Oxley Act : Pengendalian kualitas dan reviu audit

Diperuntukan untuk seluruh prosedur reviu yang diperlukan auditor, dan juga mendiskusikan
tanggung jawab dan inspeksi komite audit berdasar PCAOB. Kebijakan- kebijakan
pengendalian kualitas : stndar kebijakan pengendalian kualitas: Pemantauan terhadap etika
professional dan independensi Konsultasi didalam KAP Supervisi terhadap pekerjaan audit
Perekrutan, pengembangan dan kemajuan secara professional setiap personel Penerimaan dan
keberlanjutan penugasan audit Inspeksi internal dll.

Inspeksi PCAOB Konflik kepentingan mantan karyawan Reviu dan rotasi kemitraan Reviu
komite audit atas auditor
C. EVALUASI BUKTI GOVERNANCE

1. Memperoleh bukti dan surat mengenai litigasi. Klaim dan penilaian

Prosedur kerjaan lapangan untuk menemukan sejumlah klaim terhadap klien : Membaca
notula rapat perusahaan dan catatan rapat lainya yang sesuai Membaca kontrak, sewa ,
korespodensi dan dokumen lainya Mereviu jaminan utang yang diungkapkan di dalam
konfirmasi bank Menginspeksi dokumen lainya Menentukan apakah terdapat surat perjanjian
sepihak (side letter)

Auditor akan bertanya pada manajemen mengai kebijakan dan prosedur yang diadopsi ,
auditor akan memperoleh asurans tertulis dari klien bahwa seluruh klaim yang tidak dinyatakan ,
yang pil.erlu diungkapkan telah diungkapkan.

2. Memperoleh surat representasi manajemen

ISA 580 menyatakan bahwa : “Auditor harus memperoleh bukti bahwa manajemen mengakui
tanggung jawabnya terhadap penyajian laporan keuangan secara wajar berdasarkan kerangka
pelaporan keuangan yang relevan, dan telah menyetujui laporan keuangan tersebut.

3. Reviu terhadap komitmen dan liabilitas kontingensi

Liabilitas kontigensi adalah potensi kewajiba di masa depan kepada pihak eksternal atas jumlah
yang tidak diketahui yang diperoleh dari hasil peristiwa dimasa lalu. Kontingensi disyaratkan
terjadi potensi pembayaran di masa depan, terdapat ketidak pastian jumlah pembayaran dan
hasilnya ditentukan oleh beberapa peristiea dimasa depan. Komitmen adalah perjanjian bahwa
entitas akan mempertahankan serangkaian kondisi tetap. Seluruh komitmen yang material akan
dicantumkan dalama catatan kaki.

D.REVIU TERHADAP PENEMUAN PERISTIWA KEMUDIAN

Reviu untuk peristiwa kemudian adalah prosedur pengauditan yang dilakukan oleh auditor untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi peristiwa kemudian. Peristiwa kemudian adalah peristiwa
yang terjadi diantara tanggal laporan keuangan dan tanggal laporan auditor, serta fakta- fakta
yang kemudian diketahui oleh auditor setelah tanggal laporan auditor. ISA 560 : Auditor harus
mempertimbangkan pengaruh dari peristiwa kemudia pada laporan keuangan dan laporan
auditor.

- Tipe-tipe peristiwa setelah tanggal laporan posisi keuangan Peristiwa yang meberikan bukti
mengenai kondisi yang ada diakhir periode pelaporan Peristiwa yang menunjukan kondisi yang
muncul setelah periode pelaporan

- Fakta-fakta yang diketahui oleh auditor setelah tanggal laporan auditor tetapi sebelum tanggal
laporna keuangan diterbitkan
Auditor perlu mendiskusikan hal tersebut dengan pihak manajemen atau pihak – pihak yang
bertanggung jawab lainnya. Ketika manajemen tidak mengubah jika situasinya dipercaya auditor
laporan tersebut perlu diubah , maka auditor dapat memberikan opini WDP atau opsi tidak wajar.

- Penemuan fakta-fakta setelah laporan keuangan diterbitkan

Auditor tidak berkewajiban untuk mendapatkan keterangan apapun terkait laporan keungan
tersebut. tetapi jika auditor kemudia menyadari fakta-fakta menyebabkan auditor perlu
mengubah laporan auditor , maka perlu di diskusikan dengan manajemen dan pertimbangan
revisi terhadap laporan keuangan tersebut. laporan auditor yang baru atau yang diubah
menyertakan pada “penekanan terhadap paragraph permasalahan “.

E.REVIU LAPORAN KEUANGAN DAN MATERI – MATERI LAPORAN LAINNYA

a) Pengungkapan laporan keuangan

Pertimbangan penting dalam menyelesaikan audit adalah penentuan apakah pengungkapan


dalam laporan keuangan tersebut telah memadai. 1) pengungkapan memadai yang sedang
berlangsung ,2) daftar ceklis pengungkapan laporan keuangan.

b) Pengungkapan Corporate Governance Kekhawatiran pemegang saham seluruh dunia


bahwA

perusahaan seharusnya dikelola dalam kepentingan terbaik mereka. Area yang menjadi perhatian
besar oleh auditor adalah persyaratan terkait laporan direktur atas pengendalian internal dan
keberlanjutan ushaa. SOX pengungkpan governance , auditor memiliki tanggung jawab atas
pengungkapan governance tertentu yang berkaitan dengan laporan keuangan.

c) Informasi lainya dalam laporan tahunan

ISA 720 : “informasi lainya yang mana auditor mungkn tidak berkewajiban melaporkan , tetapi
auditor harus memeriksa inkonsistensi yang sifatnya material tersebut, termasuk dokumen-
dokumen seperti laporan tahunan.

A. PROSEDUR PENYELESAIAN
Merupakan prosedur yang dilakukn pada akhir proses audit yang umumnya tidak dapat
dilakukan sebelum pekerjaan audit lainya dapat diselesaikan

Reviu Pengawasan Prosedur penyelesaian dimulai dari akuntan yang bertugas (senior) yang
mereviu pekerjaan akuntan staf. Sebelum ditandatangani akuntan yang bertugas atau senior
memastikan tahapan peerjaan sesuai , prosedur telah selesai secara memuaskan dan tercapai
tujuan dan dilakukan berdasarkan ISA.

Reviu Kertas Kerja Auditor senior atau yang bertugas akan memperoleh persetujuan dari
manajer bahwa pekerjaan lapangan akan diselesaikan sebelum meninggalkan tempat klien.
Kertas-kertas kerja merupakan catatan dari perencanaan auditor, sifat dasar, waktu ,cakupan
prosedur pengauditan yang dilakukan, hasil dari prosedur tersebut, dan kesimpulan yang diambil
dari bukti yang diperoleh.dan reviu independen

Evaluasi Temuan Audit terhadap salah saji material Salah saji moneter , merupakan salah saji
yang menyebabkan distorsi dalam laporan keuangan.

ISA 320: Salah saji factual adalah salah saji mengenai tidak adanya keraguan Salah saji penilaian
: perbedaan yang muncul dari pertimbangan manajemen mengenai estimasi akuntansi Salah saji
yang diproyeksikan Reviu Undang-undang dan Regulasi

B. MASALAH –MASALAH KEBERLANJUTAN USAHA

ISA 570 : Menentukan bahwa ketika melakukan prosedur audit, auditor harus
mempertimbangkan kesesuaian asumsi keberlanjutan usaha yang mendasari penyajian laporan
keuangan. IAS 1 : “Penyajian Laporan Keuangan”; menyatakan bahwa saat menyiapkan laporan
keuangan, manajemen harus membuat penilaian atas kemampuan entitas dalam melanjutkan
usahanya. Tanggung jawab auditor adalah untuk mempertimbangkan ketepatan penggunaan
asumsi keberlanjtan usaha oleh manajemen saat penyaian laporan keuangan, dan
mempertimbangkan apakah terdapat ketidak pastian yang bersifat material atas kemampuan
entitas dalam laporan keuangan.

C. HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN PERHATIAN REKAN

Adalah laporan dari manajer audit kepada rekan atau direksi yang merinci keputusan audit yang
didapatkan dan alasan- alasan atas keputusan tersebut.

Isi MAP: Komponen yang disertakan : halaman sampul yang ditanda tangani manajemr dan
rekan audit bahwa kesimpulan dasar audit, permasalahan umum, komentar-komentar dari
manajemen, kepatuhan terhadap UU , komentar atas sistem akuntansi ; komentar atas surat
manajemen dan pembahasan atas setiap permasalahan yang muncul pada tanggal tersebut.

D. LAPORAN KEPADA DEWAN KOMISARIS


Yang dikenal umum , komite audit dari dewan komisaris , berpengaruh penting terhadap
kebijakan akuntansi dan keuangan entitas. Komite audit bertanggung jawab untuk
memperkejakan auditor independen. Auditor harus mengkomunikasikan temuan-temuan
pentingnya kepada dewan komisaris.

Permasalahan yang didiskusikan dengan dewan komisaris Seluruh kritik terhadap kebijakan dan
praktik akuntansi yang digunakan Seluruh alternative perlakuan atas informasi keuangan dalam
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP) yang telah didiskusikan dengan pihak
manajemen dari penerbit Komunikasi tertulis lainya yang bersifat material

Anda mungkin juga menyukai