Anda di halaman 1dari 58

KIMIA LINGKUNGAN DAN

BAHAN ALAM
Nama Penyusun
Isyanti
Nadia Relawati
Herkulana Yosi

Tahun Ajaran 2021


DAFTAR ISI

Pendahuluan...............................................................................................................................................

Kimia Lingkungan dan Bahan Alam..................................................................................................

Ilmu Kimia Lingkungan Dan Bahan Dengan Ilmu pengetahuan lain...................................

Kimia Lingkungan Pada Tanah, Daya Dukung Dan Daya Tampung.....................................

Kimia Bahan Alam dan Aplikasinya Dalam Kehidupan............................................................


PENDAHULUAN

Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa,


mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan
komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika dan energetika zat
(Permen No 23 tanun 2006). Pembelajaran kimia dapat diartikan sebagai
cara memberikan pemahaman kepada siswa tentang kimia. Namun bila
dititik dari perannya dalam mewujudkan tujuan pembelajaran di atas, peran
pembelajarn kimia memiliki peran yang lebih dari itu. Pemahaman konsep
bukan menjadi tujuan akhir dari pembelajaran kimia tetapi lebih jauh
bagaimana pemahaman konsep itu digunakan dalam proses pemecahan
masalah yang di hadapinya di lingkungan (alam).

Tak dipungkiri memang, sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam, kimia
dalam proses pembelajaranya berusaha didekatkan dengan alam. Namun,
pada kenyataannya yang terjadi alam tidak dipandang sebagaimana adanya,
dalam pembelajaran kimia alam telah direduksi menjadi media untuk
mencapai konsep. Kimia sebagai bahan antik yang mahal dan sukar disentuh
oleh pembelajaran kimia. Karena keadaan ini sangat ironis. Kimia yang
mempelajari alam dihubungkan dengan alamnya. Hal ini seharusnya dapat
memaksa kita untuk mencoba berfikir ulang bagaimana seharusnya
pembelajaran kimia itu dan bagaimana menempatkan alam dan produknya
dalam pembelajaran kimia.
KIMIA LINGKUNGAN DAN BAHAN ALAM

A. Definisi Kimia Lingkungan dan Bahan Alam

1. Kimia lingkungan

Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa,


mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan
komposisi, struktur, dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika
zat (Permen No 23 tahun 2006). Pembelajaran kimia dapat diartikan
dengan cara untuk memberikan pemahaman tentang kimia.
Pemahaman konsep bukan menjadi tujuan akhir dari pembelajaran
kimia tetapi lebih jauh bagaimana pemahaman konsep itu digunakan
dalam proses pemecahan masalah yang dihadapinya di lingkungan
(alam). Jadi Apa itu kimia lingkungan ? Jelas dari bagian pembukaan
bahwa kimia adalah disiplin ilmu yang banyak terlibat dalam studi
interaksi manusia dan lingkungan. Kimia adalah studi tentang
komposisi, struktur dan sifat material dan bagaimana mereka
mengalami perubahan kimiawi dan fisik.

Kimia lingkungan studi tentang perubahan yang terdampak


pada organisme hidup dan benda mati dilingkungan. Bahan kimia
memiliki reputasi yang buruk! Beberapa dikenal sebagai sumber
polusi dan banyak yang berbahaya jika digunakan secara tidak benar.
Namun, penting untuk disadari bahwa semua bentuk materi
dilingkungan kita baik sintesis maupun alami dibuat dari bahan
kimia. Banyak bahan kimia lingkungan yang umum digunakan
seperti kertas, kain, plastik, logam, dll. Telah mengalami beberapa
bentuk perilakuan kimiawi berubah selama pembuatannya, dan
lebih
mungkin akan mengalami banyak perubahan sebelum menjadi
limbah. Ada banyak cara dimana manusia dan organisme hidup
lainnya terpapar bahan kimia seperti deterjen, cat, obat-obatan, asap,
knalpot, limbah industri, peptisida, racun alami pada tumbuhan dan
hewan, dll. Dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ketika bahan kimia
merupakan sumber utama pencemaran, maka pencemaran tersebut
biasa disebabkan oleh kesalahan manusia, kurangnya pemahaman
dan pengetahuan, keserakahan atau oleh teknologi yang tidak efisien.
Bahan kimia mungkin menjadi penyebab sejumlah masalah
lingkungan tetapi juga penggunaan bahan kimia yang sering
memberikan jawaban atas masalah tersebut. Banyak bahan kimia
berbahaya tetapi banyak juga yang bermanfaat! Tidak diragukan lagi,
tanpa bahan kimia dan industri kimia, kehidupan manusia akan jauh
lebih tidak menyenangkan.

Kimia lingkungan banyak masalah lingkungan yang


kontroversial berputar disekitar argument ilmiah yang kompleks
yang dapat lebih dipahami dengan setidaknya pengetahuan minimal
tentang reaksi kimia dan proses yang terjadi di dunia sekitar kita.
Kimia lingkungan menawarkan pengantar prinsip dan konsep kimia
dan menerapkan pada situasi dan masalah lingkungan yang relevan.
Kimia lingkungan pertama-tama mempertimbangkan beberapa
konsep kimia dasar, termasuk struktur atom, unsur isotop,
peluruhan radioaktif, konfigurasi elektronik, reaktifitas dan ikatan
kimia, mol sebagai unit dan konsentrasi larutan kimia dan pH. TI
kemudian membahas topik-topik seperti: planet bumi dan asal
lingkungan kita pembentukan unsur-unsur dan atmosfer bumi,
hidrosfer dan litosfer, bumi sebagai resiko sumber daya terbatas dan
penilaian resiko bahaya dan manajemen dan energi identifikasi
bahaya, entrofi dan laju reaksi pengenalan reaksi kimia terjadi cincin
di lingkungan, pengenalan litosfer dan erosi dan populasi: kimia
atmosfer dan pencernaannya, bahan kimia organik dan dampak
lingkunganya memproduksi energi. Sumber daya yang dapat
diperbaharui dan tidak dapat di perbaharui Chemistry lingkungan
membuat subjek dapat diakses oleh mereka yang memiliki sedikit
atau tanpa pengetahuan kimia sebelumnya.

Secara umum kandungan kimia ini melindungi sel tumbuhan


dari kerusakan akibat kondisi lingkungan yang tidak menguntugkan
baginya seperti polusi, kekeringan akibat kemarau paparan sinar UV
dan serangan patogen. Hingga saat ini berkisar pulauan ribu senyawa
dari tumbuhan yang telah berhasil ditemukan dengan berbagai
fungsi seperti melindungi tumbuhan baik dari bahan yang berakibat
secara fisik maupun kimia.

Meskipun demikian faktanya kajian fitokimia sangat berkaitan


dengan kimia organik dari bahan alam dan juga proses biokimia pada
tumbuhan. Kedua dasar ilmu inilah yang kemudian berkembang
lebih lanjut membahas kajian seperti:

a. Distribusi bahan alam


b. Struktur kimia
c. Biosintesis
d. Biogenetik
e. Metabolisme
f. Fungsi biokimia

Pengantar editor seri judul ilmu lingkungan beberapa tahun


terakhir telah menyaksikan perubahan yang luar biasa dalam silabus
mata kuliah yang berhubungan dengan lingkungan di tingkat mahir
dan di pendidikan tinggi. Selain itu, ada perubahan besar dalam cara
penyelanggaran program sarjana dan diploma di perguruan tinggi
dan universitas. Perubahan silabus mencerminkan meningkatkan
minat terhadap isu lingkungan, singnifikansikannya dalam konteks
politik dan relevansinya semakin meningkat dalam kehidupan
sehari-hari. Akibatnya lingkungan telah menjadi fokus tidak dalam
hanya kursus yang secara tradisional berkaitan dengan geografi, ilmu
lingkungan dan ekologi tetap juga di bidang pertanian, ekonomi
politik, hukum, sosiologi, kimia fisika, biologi dan filsafat.

2. Bahan alam

sejak awal alam telah menyediakan segala keperluan hidup


dari manusia termasuk dalam hal pengobatan. Pengobatan dari
bahan alam ada yang berdasarkan pengalaman, hasil riset ataupun
dari pengujian klinis. Pembagian ini diuraikan dalam ketentuan
pokok pengelompokan dan penandaan obat bahan alam Indonesia
No. HK. 00.05.4.2411. manusia dan kebudayaanya serta peradaban
yang dihasilkan terletak pada alamnya. Dari keseimbangan dengan
lingkungan sosial-kebudayaan tertentu, kemudian dibuat faktor-
faktor lingkungan seperti pembangunan rumah, pondok dan
sebagainya. Kualitas perumahan akan meningkat dengan
keselarasannya dengan alam sekitar. Ketentuan ini menjadi dasar
ekologi manusia dalam Bahasa arsitektur biologik. Ketentuan-
ketentuan tersebut di atas dapat dibentuk menjadi corak alam
sebagai berikut: Tanah, air, udara dan api menjadi dasar lingkungan
kita dan mempengaruhi kulaitas lingkungan buatan bangunan kita.
Tanah, air, udara dana pi yang juga disebut anasir dasar ini, dikenal
diseluruh penjuru dunia pada hampir semua kebudayaan.

Pada awalnya pengolahan bahan alam hanya bersumber dari


bahan segar yang dikumpulkan kemudian diolah secara sederhana
dan selanjutnya langsung digunakan pada saat itu juga. Pengolahan
dengan metode di atas memiliki kekurangan sebeb dibutuhkan
banyak ruang dalam penyimpanan bahan bakunya. Masalah ini
menjadikan sebuah alternatif lain dalam penggunaannya berupa
bahan alam dalam bentuk simplisia. Namun simplisia masih tetap
dianggap kurang efektif sehingga supaya untuk mengubah bentuk
bahan baku masih terus berlangsung dengan bentuk serbuk. Sampai
pada saat ini bahan baku dari produk alami lebih banyak
menggunakan bahan hasil ekstraksi berupa ekstrak bahan alam.

Komponen kimia erat hubungannya dengan fungsi dan


kegunaan dari bahan alam tersebut dalam hal ini adalah tumbuhan.
Salah satu penggolongan komponen kimia yang lazim ditemui adalah
berdasarkan pada jenis metabolitnya. Metabolit yang dijumpai pada
bahan alam berbagi berdasarkan distribusi komponen yang secara
umum yang hampir semua ada pada tumbuhan ataupun yang
sifatnya terdistribusi dalam jumlah sedikit dan lebih bersifat
terbatas. Penarikan komponen kimia pada bagian tumbuhan
memiliki pada dasarnya adalah menyari komponen yang ada pada sel
tumbuhan sehingga mampu larut dalam pelarut dan dapat lebih
efektif digunakan sebab komponen yang tidak larut sudah
terpisahkan. Metode dalam penyaringan bahan alam ini akan
beragam kita jumpai dalam literatur. Hal ini dimungkinkan karena
karakter dan komponen yang akan di sari memiliki sifat yang
berbeda-beda. Tentunya akan berbeda pemilihan metode yang akan
dilakukan apabila sampel yang akan disari memiliki tekstur yang
kasar ataupun lunak. Demikian pula pemilihan metode akan tidak
sama akan komponen yang akan disari memiliki sifat kepolaran yang
tinggi atau sebaliknya.

Lingkungan alam kita juga dapat dibedakan atas batu,


tumbuh-tumbuhan, binatang dan iklim. Pengaruh lainnya ialah suhu,
kelembaban udara, cahaya dan bobot beserta berwujudan materi,
yaitu padat, cair, gas dan plasmatik. Pembangunan rumah dan
pemukiman diatur menurut corak alam tersebut diatas. Walaupun
setiap pembangunan menyebabkan perusakan alam, kita dapat
membantu dengan menggunakan cara pembangunan pemukiman
yang selaras dan seimbang dengan alam sekitarnya. Perusakan alam,
isi hutan, pegunungan, perairan dan sebagainya harus dihentikan
dengan segera, sebab dengan perlakuan terhadap alam seperti
sekarang ini, manusia diseluruh dunia diancam bahaya
kerusakannya. Sebagai arsitek dan perencana, kita bisa berlaku
sebagai pembunuh alam atau seorang pembantu alam. Dengan
membangun rumah seperti menanam bunga maka kita
mempergunakan biologik.

B. Identifikasi penerapan kimia lingkungan dan bahan alam dalam


kehidupan sehari-hari.
 penerapan kimia dalam lingkungan
Pencemaran Udara Yang terjadi Di Indonesia
Indonesia merupakan negara di dunia yang paling banyak
memiliki gunung berapi (sekitar 137 buah 30% masih dinyatakan
aktif). Oleh sebab itu indonesia mudah mengalami pencemaran
secara alami. Selain itu adanya kebakaran hutan akibat musim
kemarau panjang ataupun pembakaran hutan yang disengaja untuk
memenuhi kebutuhan seperti terjadinya di Kalimantan dan di
Sumatera dalam tahun 1997 dan tahun 1998 menyebabkan
terjadinya pencemaran yang cukup menghawatirkan, karena asap
tebal hasil kebakaran tersebut menyeberang ke negara tetangga
seperti Singapura dan Malaysia. Asap tebal dari hasil kebakaran
hutan ini sangat merugikan, baik dalam segi ekonomi, transportasi
(udara, darat dan laut) dan kesehatan. Akibat asap tebal tersebut
menyebabkan terhentinya alat-alat transportasi karena
dikhawatirkan akan terjadi tabrakan. Selain itu asap sangat
merugikan kesehatan yaitu menyebabkan sakit mata, radang
tenggorokan, radang paru-paru dan sakit kulit. Pencemaran udara
lainnya berasal dari limbah berupa asap yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor dan limbah asap dari
industri.
Peran Penerapan kimia lingkungan antara lain:
 Mempelajari dan menelaah bahan kimia terhadap suatu
komponen lain dan terhadap Lingkungan Hidup secara
menyeluruh, terutama jika bahan kimia itu tersebar dan
berkontaminasi dengan lingkungan, sehingga keseimbangan
terganggu.
 Mempelajari sifat dan fungsi bahan kimia dalam lingkungan
hidup.
 Menentukan jumlah batas penyebaran bahan kimia dalam
lingkungan agar tidak memberikan gangguan terhadap
kelestarian lingkungan dan kesejahteraan manusia.
 Merekomendasikan hasil penelitian dan percobaan kepada
pengelola Lingkungan Hidup atau kepada masyarakat pada
umumnya.
 Mempelajari ilmu kimia itu sngat penting,karena bila
berlebihan menggunakan bahan kimia akan dapat merusak
lingkungan,salah satu contoh yaitu pencemaran udara.
Pencemaran udara ada beberapa tingkatan:
 Pencemaran tingkat pertama; yaitu pencemaran yang tidak
menimbulkan kerugian bagi manusia.
 Pencemaran tingkat kedua; yaitu pencemaran yang mulai
menimbulkan kerugian bagi manusia seperti terjadinya iritasi
pada indra kita.
 Pencemaran tingkat ketiga; yaitu pencemaran yang sudah
dapat bereaksi pada faal tubuh dan menyebabkan terjadinya
penyakit yang kronis.
 Pencemaran tingkat keempat; yaitu pencemaran yang telah
menimbulkan sakit akut dan kematian bagi manusia maupun
hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Cara penanggulangannya

Manusia haruslah menjaga lingkungan agar ramah. Lingkungan yang


sudah rusak akan mengakibatkan beberapa dampak buruk bagi
manusia. Bukti sudah banyak terjadi di indonesia. Banyak bencana
alam yang disebebkan oleh kerusakan manusia. Untuk mengurangi
dampak kerusakan lingkungan harus dimulai sejak dini. Penanaman
sikap menjaga dan merawat lingkungan ditanamkan mulai dari anak-
anak sebagai generasi bangsa.

Banyak cara mengatasi dampak kerusakan lingkungan hidup yang


biasa anda lakukan. Untuk menaggulangi tentunya berbeda dengan
pencegahan. Karena sudah terjadi maka harus di tanggulangi. Berikut
ini beberapa cara yang bisa anda lakukan.

1. Menerapkan Prinsip 4R
Prinsip ini berguna untuk menaggulangi adanya bencana banjir yang
sering terjadi. Apa maksud dari prinsip tersebut?
Yang pertama yaitu Reduce yaitu mengurangi pemakian barang yang
tidak berguna. Reuse yaitu memakai ulang barang yang masih bisa
digunakan. Recycle yaitu mendaur ulang barang ataupun sampah
untuk menjadi barang yang berguna. Replant yaitu menimbun
sampah organik untuk dijadikan kompos. Dengan menggunakan
prinsip tersebut diharapkan sampah yang ada di berbagai daerah
dikurangi dengan kesadaran masing-masing masyarakat.
2. Reboisasi
Hutan di berbagai negara menjadi paru-paru dunia. Jika ada hutan
yang dirusak maka beberapa negara lain juga akan mendapatan efek
tersebut. Tentunya yang akan menerima pertama akibatnya yaitu
negara yang sudah merusak lingkungannya sendiri. Untuk itu jangan
pernah merusak hutan yang ada. Jika and ingin menebang pohon,
maka anda harus memiliki sikap tebang pilih dan menanam benih
untuk pohon yang baru.
3. Biomeridasi
Limbah tidak hanya terjadi di industri saja, ada juga limbah rumah
tangga. Tapi, yang sering menyebabkan efek yang terasa adalah
limbah industri. Untuk itu suatu industri haruslah mengetahui apa itu
bioremidiasi. Terutama untuk industri yang mengeluarkan banyak
limbah berbahaya berupa zat-zat toksik. Dampaknya tidak hanya
mencari lingukungan saja, tapi bisa mengganggu kesehatan
masyarakat di daerah sekitar. Bioremidiasi ini yaitu pemanfaatan
mikroba ataupun tanaman dari kontaminasi. Jadi limbah yang akan
dibuang harus di bersihkan dahulu kontaminasinya. Jadi dengan
adanya bioremidiasi ini limbah yang akan dibuang tidak
menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.
4. Rehabiliitasi
Adanya rehabilitasi ini juga menjadi salah satu upaya untuk
mengembalikan lahan secara ekologis. Rehabilitasi ini juga menjadi
upaya untuk mengembalikan lingkungan fisik untuk bisa di fungsikan
lagi. Tanggung jawab yang membuat rehabilitasi ini adalah
pengusaha yang sudah melakukan penambangan di lahan tersebut.
Jika hal ini tidak dilakukan, maka tanah akan menjadi tandus dan
mati.
Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara
dapat dilakukan beberapa usaha antara lain: mengganti bahan bakar
kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan
gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang
terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu pengolahan/daur
ulang atau penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk
melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-
paru kota), dan tidak melakukan pembakaran hutan secara
sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali
pohonpohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan
tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik.

Dampak negatif dan dampak positif

Di atas telah Anda pelajari bahwa pencemaran udara dapat


memberikan dampak negatif bagi makhluk hidup, manusia, hewan
dan tumbuh-tumbuhan. Kebakaran hutan dan gunung api yang
meletus menyebabkan banyak hewan yang kehilangan tempat
berlindung, banyak hewan dan tumbuhan mati bahkan punah. Gas-
gas oksida belerang (SO2 dan SO3) bereaksi dengan uap air, dan air
hujan dapat menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat
merusak gedung-gedung, jembatan, patung-patung sehingga
mengakibatkan tumbuhan mati atau tidak bisa tumbuh. Gas karbon
monoksida bila terhisap masuk ke dalam paru-paru bereaksi dengan
haemoglobin menyebabkan terjadinya keracunan darah dan masih
banyak lagi dampak negatif yang disebabkan oleh pencemaran udara.

Pencemaran udara selain memberikan dampak negatif, juga


dapat memberikan dampak positif antara lain, lahar dan partikulat-
partikulat yang disemburkan gunung berapi yang meletus, bila sudah
dingin menyebabkan tanah menjadi subur, pasir dan batuan yang
dikeluarkan gunung berapi yang meletus dapat dimanfaatkan
sebagai bahan bangunan. Gas karbon monoksida bila bereaksi
dengan oksigen di udara menghasilkan gas karbon dioksida bisa
dimanfaatkan bagi tumbuh-tumbuhan untuk melangsungkan
fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat yang sangat berguna
bagi makhluk hidup.

Bahan Alam dalam kehidupan sehari-hari

Indonesia sangat kaya akan keragaman bahan alamnya baik


darat maupun laut, baik flora, fauna maupun mikroorganisme.
Senyawa kimiawi yang terkandung di dalamnya baik berupa
kandungan metabolit sekunder, makromolekul maupun genetik
sangat potensial untuk beragam manfaat bagi umat manusia
Indonesia khususnya, baik untuk kesehatan, pertanian, kosmetika,
maupun pangan. Penelitian terkait masih sangat diperlukan dan
terbuka luas.

Tanaman obat atau obat herbal telah lama dikenal oleh


masyarakat Indonesia dan digunakan secara turun temurun untuk
mengatasi berbagai masalah kesehatan. Sejalan dengan itu industri
terkait dengan obat herbal berkembang.Namun ironisnya industri
masih bergantung pada bahan baku impor. Dukungan teknologi saat
ini masih sangat dibutuhkan untuk menjamin keamanan,
kemanfaatan dan kualitas produk obat herbal, termasuk teknologi
terkait aspek standardisasi, formulasi dan teknologi pembuatan serta
keamanan produk untuk menjamin kemandirian bahan baku
obat/obat.

Penyakit menular maupun degeneratif masih menjadi


masalah kesehatan di Indonesia. Bahan Alam Indonesia merupakan
sumber senyawa kimia dengan aktivitas biologis yang potensial.
Tumbuhan dari hutan tropis maupun yang telah dibudidayakan serta
mikroorganisme golongan jamur, aktinobakteria maupun
miksobakteria merupakan sumber potensial senyawa metabolit
sekunder dengan aktivitas biologis yang bermanfaat untuk penyakit
infeksi maupun degeneratif.

ILMU LINGKUNGAN DAN BAHAN ALAM DENGAN ILMU PENGETAHUAN


LAINNYA

Ilmu lingkungan berarti mempelajari alam sekitar kita, terutama


tentang tanah, air, udara, tumbuhan, binatang, sinar matahari, pohon dan
lainnya yang mengisi planet bumi ini.

Dimana bahan alam adalah sebagai salah satu bahan dasar untuk membuat
suatu yang berguna/kerajinan. Contoh kayu, rotan/bamboo, plastik.

Secara umum terdapat kerkaitan antara manusia dan lingkungan


dalam pembangunan berkelanjutan dimana kedua unsur tersebut saling
mempengaruhi dan dipengaruhi.

Berdasarkan lingkungan dan dan kebutuhan masyarakat seperti kualitas air,


udara, tanah dan sumber kekayaan alam lainnya harus dilestarikan untuk
diteruskan ke generasi yang akan dating, karena pertumbuhan ekonomi dan
kualitas kehidupan dimasa mendatang ditentukan oleh kualitas lingkungan
pada saat ini, jadi lingkungan dituntut dapat mendukung berkelanjutan dan
terus menerus karena tidak habisnya sumber daya yang menjadi modal
pembangunan.
A. Keterkaitan ilmu lingkungan dan bahan alam dengan ilmu
pengtahuannya lainnya

1. Bidang pertanian
2. Bidang biologi
3. Bidang industry
4. Bidang geologi
5. Bidang pertambangan
6. Bidang farmasi
7. Bidang politik
8. Bidang agama
9. Bidang ekonomi
10. Bidang astronomi

B. Kajian tentang keterkaitan ilmu kimia lingkungan dan bahan alam dengan
ilmu penegtahuan lain

1. Bidang pertanian
Manfaat ilmu kimia dalam bidang pertanian adalah dalam produksi
pupuk berfungsi menyuburkan tanah dan pertisida berfungsi
untukmembasmi hama penyakit.
2. Bidang biologi
Ilmu kimia bermanfaat dalam mempelajari interaksi dan proses yang
berlangsung pada mahluk hidup. Contohnya adalah fotosintesis,
pernapasan, pencernaan makanan dalam tubuh dan lain-lain

3. Bidang industri
Untuk bidang industry kita mengenal semen, cat, tekstil, makanan,
minuman, plastic, beberapa produk tersebut dibuat dengan riset dari
pengetahuan ilmu kimia

4. Bidang geologi
jika kita ingin menentukan komposisi suatu bebatuan atau material
untuk mengambil keuntungan demi kelangsungan hidup, selain itu dapat
digunakan untuk menentukan jenis bebatuan atau material sehingga kita
memerlukan ilmu kimia.

5. Bidang pertambangan
Ilmu kimia diperlukan ketika melakukan proses pertambangan dan
pengolahan pada gas dan minyak yang ada dibumi untuk kepentingan
kebutuhan manusia.

6. Bidang farmasi
Ilmu kimia diperlukan dalam membuat atau meracik obat-obatan.
Obat-obatan tersebut dibuat setelah melalui pengkajian dari proses dan
reaksi bahan-bahan kimia.

7. Bidang politik
ilmu politik menurut Ramlan Surbakti adalah interaksi antara
pemerintah dan masyarakat, dalam rangka proses pembuatan dan
pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama
masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.

8. Bidang ekonomi
Menurut M. Manullang ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
tentang bagaimana memenuhi keinginan manusia atau masyarakat demi
tercapainya kemakmuran. Kemakmuran adalah kondisi dimana manusia
bisa memenuhi kebutuhannya, baik berupa barang atau jasa.

9. Bidang agama
Menciptakan langit dan bumi, memisahkan air dan
darat,menciptakan siang dan malam, menciptakan tumbuhan dan segalai
sinya. Dan menciptakan manusia.

10. Bidang astronomi


Kimia dalam astronomi disebut astrokimia. Astrokimia mempelajari
pembentukan, interaksi, dan kehancurkan suatu planet atau bintang.
Contohnya; reaksi Fusi dan fisi pada reaksi perbintangan.

Lingkungan Hidup

Terdapat tiga lingkarangan lingkungan yaitu:

1. lingkungan Alam
kualitas lingkungan alam saat ini semakin memburuk. Fungsi
lingkungan alam yang terus terdegradasi sebagai akibat kerusakan yang
berkepanjangan dan berlangsung terus menerus berdampak buruk
terhadap keberlangsungan makhluk hidup termasuk manusia. Eksploitasi
yang dilakukan oleh manusia terhadap lingkungan alam mengakibatkan
kesenjangan hubungan antara manusia itu sendiri dan juga dengan
lingkungannya. Solusi rekayasa teknologi yang ditawarkan sama sekali tidak
mampu mengatasi masalah dan belum menyentuh permasalahan kerusakan
lingkungan alam. Oleh karena itu, perlu ada upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan alam yang integratif, berkelanjutan, dan konsisten
melalui budaya lokal oleh masyarakat lokal dan pemerintah. Upaya tersebut
dapat dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam
budaya lokal. Internalisasi nilai ekologis yang terkandung dalam kearifan
lokal dapat membantu lahirnya kesadaran manusia dalam pengelolaan
lingkungan alam sehingga dapat membentuk sikap ekologis yang baik.
lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada disekitaran kita
yang merupakan ciptaan tuhan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Contoh lingkungan alam antara alam antara lain:
Gunung, hutan, sungai, pantai, laut, daratan rendah, daratan tinggi, dan
danau.
 ilmu kimia
ilmu pengetahuan alam yang mempelaji berbagai hal materi,
salah satu contohnya adalah struktur materi, sifat materi, hujud
materi, bentuk materi, perubahan materi, penggolaongan materi,
susunan materi, energy menyertai perubahan-perubahan tersebut.
 ilmu fisika
ilmu yang mempelajari gejala alam secara keseluruhan seperti
mempelajari materi, energy, dan fenomena atau kejadian alam, baik
yang bersifat makrokofis (berukuran besar, seperti gerak bumi
mengelilingi matahari) maupun bersifat mikrokofis (berukuran kecil
seperti elektron mengelilingi inti) yang berkaitan dengan perubahan
zat atau energi.
 ilmu biologi
ilmu yang berhubungan berbagai molekul berbagai sel atau
organisme sekaligus dengan reaksi kimianya. Contoh: proses
fotosintesis dan proses pencernaan.
 ilmu ekologi
yang mempelajari interaksi antara organisme dengan
lingkungannya dan yang lainnya.
 ilmu tanah
pengetahuan yang mempelajari tanah sebagai sumber daya
alam, ilmu ini menjelaskan berbagai asfek mengenal tanah, misalnya
pembentukan, pemetaan, klarifikasi, berbagai karakteristik fisik,
biologis kimiawi, kesuburannya, sekaligus mengenai pengelolaanya
dan pemanfaatanya. Tanah adalah lapisan yang menyelimuti bumi
antara atmosfer (bebatuan yang membentuk kerak bumi). Tanah
merupakan tempat tumbuhan untuk tumbuh yang menjunjang
kehidupan manusia dan hewan.
 ilmu geologi
suatu ilmu ilmiah mempelajari susunan, bentuk, sejarah
berkembangan bumi makhluk yang pernah hidup di dalam dan diatas
bumi, serta proses-proses yang telah, sedang akan bekerja dibumi.
Ilmu geologi juga ditunjukan sebagai upaya memanfaatkan sumber
daya alam dan energy secara efisien dan efektif untuk memenuhi feri
kehidupan manusia masa kini dan masa mendatang.
 ilmu atmosfer
ilmu yang mempelajari proses-proses fisis,dinamis, dan
kimiawi yang terjadi didalam atmosfer dari permukaan sampai
rumbai-rumbai bumi. Serta kaitannya dengan proses-proses yang
terjadi dibagian lain dari bumi yang tak terpisahkan mencakup
litosfer (bumi padat), hidrosfer ( lautan), kriosfer ( lapisan es), dan
biosfer (aktivitas kehidupan)
 ilmu geografi
ilmu yang menguraikan segala sesuatu yang terjadi dibumi.

2. lingkungan buatan
Para ahli perancangan lingkungan buatan harus memahami bagaimana
lingkungan buatan mempengaruhi perilaku manusia. Dengan mengetahui
hubungan antara lingkungan dan perilaku manusia, rancangan yang
dihasilkan dapat diharapkan lebih mampu memuaskan para manusia
sebagai calon penghuni lingkungan buatan tersebut. Pada saat manusia
berhadapan dengan lingkungan buatan, maka manusia akan melakukan
persepsi terhadap lingkungan buatannya tersebut, setelah itu akan
melakukan penyesuaian terhadap lingkungan buatan tersebut melalui
proses belajar atau melakukan pemecahan masalah terhadap lingkungan
buatan yang dihadapi melalui proses analisa terhadap pengalaman yang
telah dimilikinya. Maka sebelum melakukan perancangan sebaiknya
melakukan observasi dan penggalian terhadap kebutuhan kegiatan, pola
persepsi, pola adaptasi, pola pemecahan masalah, pola belajar dari manusia
yang ada di dalam lingkungan buatan tersebut.
lingkungan buatan adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita yang
merupakan ciptaan manusia. Lingkungan buatan sengaja dibuat manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun lingkungan buatan ada yang
berhubungan dengan alam dan ada yang berhubungan dengan bangunan.
a. Contoh lingkungan buatan yang berkaitan dengan alam:
Pertambakan, persawaan, perkebunan, tempat wisata, hutan buatan
dan kebun buah.
b. Contoh lingkungan buatan yang berhubungan dengan bangunan:
Waduk, pelabuhan, pasar, kawasan industry, bandara, dan kawasan
pemukiman.
 ilmu kimia
ilmu kimia semakin berkembang secara siknifikan, ini
ditandai dengan digunakannya ilmu kimia dalam produk-produk
yang dihasilkan manusia seperti: sabun, deterjen, shampoo,
kosmetik,obat, dan produk-produk yang dibutuhkan lainnya.
 ilmu matematika
ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan
konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan
jumlah yang banyak.
 ilmu teknik
ilmu teknik mengacu pada lingkungan buatan manusia yang
menyediakan tempat untuk aktivitas manusia, manusia yang
menyediakan tempat untuk aktivitas manusia, mulai dari skala
bangunan hingga kota dan seterusnya. Ini telah didefinisikan sebagai
ruang buatan manusia dimana orang tinggal, bekerja, dan berkreaksi
setiap hari.
 ilmu ekonomi
ilmu yang mempelajari perilaku atau kegiatan manusia dalam
memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dan lingkungannya yang
terbatas sehingga fungsi atau peranan SDA dan lingkungan tersebut
dapat dipertahankan dan bahkan penggunaannya dapat
dipertingkatkan dalam jangka panjang atau berkelanjutan.
 ilmu geologi
suatu ilmu ilmiah mempelajari susunan, bentuk, sejarah
berkembangan bumi makhluk yang pernah hidup di dalam dan diatas
bumi, serta proses-proses yang telah, sedang akan bekerja dibumi.
Ilmu geologi juga ditunjukan sebagai upaya memanfaatkan sumber
daya alam dan energy secara efisien dan efektif untuk memenuhi feri
kehidupan manusia masa kini dan masa mendatang.

 ilmu teknologi
ilmu teknologi adalah mempelajari alat dan upaya serta
pengetahuan manusia untuk berbuat lebih maju sesuai dengan suatu
tatanan dan tatanan rencana. Jelaskan bahwa teknologi merupakan
suatu yang bersifat praktis, produk dari sebuah ilmu pengetahuan
yang digunakan manusia untuk membantu, memudahkan dalam
melakukan segala kegiatan pemenuhan kebutuhan manusia.
 ilmu tanah
pengetahuan yang mempelajari tanah sebagai sumber daya
alam, ilmu ini menjelaskan berbagai asfek mengenal tanah, misalnya
pembentukan, pemetaan, klarifikasi, berbagai karakteristik fisik,
biologis kimiawi, kesuburannya, sekaligus mengenai pengelolaanya
dan pemanfaatanya. Tanah adalah lapisan yang menyelimuti bumi
antara atmosfer (bebatuan yang membentuk kerak bumi). Tanah
merupakan tempat tumbuhan untuk tumbuh yang menjunjang
kehidupan manusia dan hewan.
 ilmu seni
sesuatu yang dibuat dari pengolahan ide, cipta, rasa dari
kondisi yang mempengaruhinya pada saat itu. Seni sendiri lebih
cenderung dan mufakat dikatakan atau dikaitkan dengan sesuatu
yang punya nilai estetika atau keindahan baik secara bentuk, rupa,
fungsi dan material yang digunakan.

3. lingkungan sosial
sebagai makhluk sosial manusia tidak pernah bisa hidup seorang diri.
Dimana pun dan bila mana pun, manusia senantiasa memerlukan kerjasama
dengan orang lain. Manusia membentuk pengelompokkan sosial diantara
sesama dalam upayanya mempertahankan hidup dan memperkembangkan
kehidupan. Kemudian dalam kehidupan bersamanya itu manusia
memerlunya pula ada organisasi, yaitu suatu jaringan innteraksi sosial antar
sesama untuk menjamin ketertiban sosial. Interaksi-interaksi sosial itulah
yang kemudian melahirkan sesuatu yang dinamakan lingkungan sosial.
Lingkungan sosial tersebut sebagai tempat berlangsungan bermacam-
macam interaksi sosial antara anggota atau kelompok masyarakat berserta
pranatanya dengan simbol dan nilai serta norma yang sudah mapan, serta
terkait dengan lingkungan alam (ekosistemnya). Manusia memerlukan
lingkungan sosial yang serasi demi kelangsungan hidupnya. Lingkungan
sosial yan serasi itu bukan hanya dibutuhkan oleh orang seorang melainkan
juga seluruh orang di dalam kelompoknya. Untuk mewujudkan lingkungan
sosial yang serasi itu diperlukan lagi kerja sama kolektif di antara sesama
anggota. Di lihat dari sudut pengendalian perilaku, maka lingkungan sosial
yang mulanya tercipta dari penggelompokan sosial, pada akhirnya bersifat
memaksa anggota dari penggelompokan itu untuk menyesuaikan diri
terhadapnya. Setiap anggota penggelompakan itu dituntut memehami atau
menghayati pranata sosial yang menjadi bagian integral dari lingkungan
sosial itu. Orang harus menghayati norma-norma sosial yang mengatur hak
dan kewajiban, serta menghormati kedudukan dan peran-peran sosial yang
ada di dalam lingkungan sosial kelompoknya. Dengan cara itulah
kesinambungan kelompok dan lingkungan sosial yang melingkupi kelompok
bisa dipertahankan, mengingat aturan yang dimaksud juga mengatur secara
serasi dan seimbang hubungan antara manusia dengan lingkungan alam
serta lingkungan buatan.
digunakan untuk mempelajari dasar-dasar ilmu sosial dan kemanusiaan
karena lingkungan sosial berkenaan dengan interaksi antar masyarakat.

 ilmu kimia
ilmu pengetahuan alam yang mempelaji berbagai hal materi,
salah satu contohnya adalah struktur materi, sifat materi, hujud
materi, bentuk materi, perubahan materi, penggolaongan materi,
susunan materi, energy menyertai perubahan-perubahan tersebut.
 ilmu politik
yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia
(termasuk negara)
 ilmu hukum
hukum yang mempelaji sistem aturan yang telah
dilembagakan.
 ilmu gizi
ilmu gizi hubungan dengan ilmu sosial merupakan sebagai
ilmu yang mempelajari proses yang terjadi pada organisme hidup.
Proses tersebut mencangkup mengambilan dan pengelolaan zat
padat dan zat cair dari makanan (proses percernaan transfor dan
ekskresi) yang dipergunakan untuk memilihara kehidupan,
pertumbuhan, berfungsinya organ tubuh menghasilkan energi.
 ilmu pedagogik
mempelajari tentang bagaimana cara membimbing anak didik,
cara menghadapi anak didik, apa saja petugas tenaga pendidik, dana
pa tujuan mendidik seorang anak.
 ilmu antropologi
ilmu yang mempelajari studi masyarakat dan budaya manusia
dan perkembangannya
 ilmu akutansi
yang mempelajari suatu aktivitas dalam mengidetifikasi,
mengukur, mengklasifikasi, dan mengintisar sebuah transaksi
ekonomi atau kejadian yang dapat data kuantitatif terutama yang
bersifat keuangan yang dipergunakan dalam pengambilan
keputusan.
 ilmu arkeologi
yang mempelajari kebudayaan (manusia) purbakala melalui
kajian sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan.
 ilmu ekonomi
yang mempelajari produksi, dan pembagian kekayaan dalam
masyarakat.
 ilmu ekologi
yang mempelajari interaksi antara organisme dengan
lingkungannya dan yang lainnya.
 ilmu pendidikan
yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar,
pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral.
 ilmu sosiologi
yang mempelajari masyarakat dan hubungan atau relasi antar
manusia di dalamnya.
 Ilmu geografi
geografi Sosial ialah ilmu yang menjelaskan tentang interaksi
antara manusia dengan lingkungan sosialnya ialah manusia lain
ataupun kelompok manusia yang berada disekelilingnya. artinya
iyalah , manusia yang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik itu
kebutuhan primer ataupun kebutuhan sekunder pasti akan
memanfaatkan lingkungan sekitarnya

KIMIA LINGKUNGAN PADA TANAH, LAUT DAN UDARA

A. Kimia Lingkungan pada Tanah Sawah

Tanah merupakan bagian kerak bumi yang memiliki susunan dari


mineral serta bahan organic.

Tanah sawah digunakan untuk menanam budidaya selama bertahun-tahun


sehingga penyerapan unsur hara tanah sawah juga berlangsung terus-
menerus.

Sifat Kimia Tanah

a. Bahan Organik
Bahan organik tanah terdiri dari sisa-sisa tanaman serta hewan yang
ada didalam tanah, pupuk hijau, pupuk kendang, kompos, kotoran dan
lender cacing, serangga serta binatang-bintang besar lain. Manfaat
bahan organic adalah sebagai penyedia unsur hara ( terutama unsur
nitrogen, fosfor, dan sulfur), meningkatkan kapasitas tukar kation,
sebagai sumber makanan mikroorganisme, dan fungsi utama bahan
organik ini sebagai pembenah tanah. Hal ini yang menjadikan bahan
organik penting bagi tanah.
b. Unsur Hara
Unsur hara merupakan unsur-unsur kimia yang diperlukan oleh
tanaman untuk tumbuh. Unsur hara yang disediakan oleh tanah di
manfaatkan oleh tanaman sebagai bahan makanan atau nutrisi. Sebab
tanaman juga membutuhkan unsur hara (esensial) disamping kebutuhan
akan oksigen dan karbondioksida
c. pH Tanah
pH tanah merupakan sifat kimia tanah menunjukan derajat
keasaman dari tana. pH tanah ini bisa sebut normaljika nilainya berkisar
6,6 hingga 7,5.

Karakteristik Tanah Sawah

a. fosfor lebih mudah tersedia bagi tanaman padi sawah


b. tersedia penambahan hara lewat air luapan banjir, irigasi dan
pengendapan tanah liat dan debu dari banjir
c. populasi aktif mikroorganisme penambat nitrogen mempertahankan
nitrogen organic
B. Kimia Lingkungan Pada Air Laut
a. Pengertian Air Laut
Air laut ialah air dari laut atau samudera, air laut mempunyai kadar
garam yang rata-rata 3,5%. Yang artinya dalam 1 liter ( 1000 ml ) air laut
terdapat 35 gram garam ( terutama, namun tidak semuanya garam
dapur/NaCI ). Meskipun kebanyakan air laut didunia memiliki kadar garam
sekitar 3,5% air laut juga berbeda-beda kandungan garamnya.
Yang paling tawar ialah ditimur Teluk Finlandia dan di daerah Utara
Teluk Bothnia, kdeuanya termasuk bagian dari Laut Baltik. Dan yang paling
asin ialah di Laut Merah di mana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat
penguapan tinggi dan sedikit masukan air dari sungai-sungai. Kadar garam
di beberapa danau bisa lebih tinggi lagi.

b. Mengapa Air Laut Asin


Air laut terasa asin karena terdapat larutan garam didalamnya. Air
laut mengandung sejumlah besar minimal terlarut, mineral-mineral ini
yang dikenal dengan garam. Ada sekitar 3,5% perairan larutan terdiri
dari garam.
Tingkat kandungan garam pada air laut disebut dengan salinitas.
Salinitasnya sekitar 35 bagian perseribu, yang artinya setiap 1 kg air
mengandung 35 gram garam terlarut. Garam terlarut ini terdiri dari 6
ion utama, yaitu Klorida (Cl), Natrium (Na +), Sulfat (SO34), Magnesium
(Mg2+), Kalsium (Ca2+) dan Kalium (K). Natrium dan Klorida merupakan
ion garam paling dominan terkandung di laut oleh karena itu garam
dapur banyak di peroleh dari air laut.
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam yang terlarut
dalam air.
c. Faktor-faktor penyebab salinitas adalah
 Penguapan yang dimana tingkat penguapan yang semakin tinggi
disuatu wilayah perairan akan menyebabkan salinitas semakin
tinggi. Sebaliknya jika tingkat penguapan rendah maka kadar
garamnya cenderung rendah.
 Curah hujan semakin tinggi intensitas curah hujan disuatu wilayah
perairan maka kadar garam akan semakin rendah.Sebaliknya jika
curah hujan rendah maka kadar garamnya akan semakin tinggi
 Muara sungai pada wilayah perairan laut yang menjadi banyak
sungai maka salinitasnya cenderung rendah dibandingkan perairan
laut yang memiliki sedikit muara sungai.
d. Salinitas dan Pengaruhnya
Kandungan garam tersebut juga mempengaruhi sifat fisis dari air
laut. Dibandingkan air tawar, air laut memiliki massa jenis yang lebih
besar, titik didih yang lebih tinggi, dan titik beku yang rendah. Salinitas
juga bervariasi tiap daerah. Didaerah muara atau mulut sungai, air laut
memiliki salinitas rendah akibat percampuran dengan air sungai.

e. Manfaat Air laut


 Sebagai Alat Perhubungan Dan Pengangkutan

Laut bisa dimanfaatkan sebagai jalur lalu lintas kapal-kapal


angkutan dari pulau yang satu ke pulau yang lain sehingga arus
Laut transportasi barang dan manusia dapat berlangsung dengan
cukup baik. Disamping itu, akan terjadi hubungan timbal balik
antara negara yang satu dengan negara yang lain, baik dalam
lapangan sosial, ekonomi, politik dan lain-lain.

 Laut Sebagai Sumber Tenaga

Arus laut bisa memperingan tenaga perahu, sebab dengan


adanya arus laut tersebut perahu bisa meluncur dengan tidak perlu
mengeluarkan banyak tenaga. Selain itu gerak pasang surut air laut
juga bisa dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik.

 Laut Sebagai Daerah Perikanan


Sumber daya hewan dari laut bisa memberi kehidupan kepada
penduduk. Sumber daya hewan tersebut berupa berbagai jenis
ikan, kerang, kepiting, udang, mutiara dan lain-lain. Hasil ikan di
Indonesia per tahun ± 1,7 ton. Jenis ikan yang ditangkap antara lain
seperti tongkol, tenggir, cucut, paus kecil, dan tuna. Untuk daerah
penangkapan ikanlaut berada di Dengkalan Sahul, Dangkalan
Sunda, Laut Jawa, Selat Bali dan Selat Malaka. Daerah perikanan di
Indonesia yang terbesar terdapat di Bagian Siapiapi, Riau.
 Laut Sebagai Daerah Pertanian
Usaha pertanian laut bisa dilakukan dengan memanfaatkan
pasang naik dan pasang surut untuk persawahan ( sawah pasang
surut ) contoh : dimaura sungai Musi hingga Sungai Rokan. Selain
itu, budi daya rumput laut bisa diusahakan di wilayah laut dangkal
seperti Sumba dan Maluku, hasilnya digunakan untuk bahan
pembuatan agar-agar.
 Laut Sebagai Tempat Rekreasi/Pariwisata
Kawasan laut dengan relief pantainya yang sangat indah
banyak didatangi para wisatawan. Objek wisata laut di Indonesia
yang terkenal, yaitu pantai pangandaran (Jawa Barat ), Maluku.
Laut Banda, Parangtritis ( Yogyakarta ), Ancol ( Jakarta ) dan lain-
lain.
 Laut Sebagai Tempat Pertahanan Dan Keamanan
Pemanfaatan laut sebagai tempat pertahanan dan keamanan
terutama bagi negara-negara yang dikelilingi lautan atau negara
yang bersifat maritim.
 Laut Sebagai Sumber Minyak Bumi
Sumber minyak bumi banyak terdapat dibawah dasar laut.
Sumber minyak bumi lepas pantai ditemukan diselat Malaka, Laut
Cina Selatan, Laut Sulawesi dan Laut Jawa. Pengeboran minyak
bumi dari sumur bawah laut dengan sistem subseawell yakni
dengan peralatan bangunan terapung yang dijangkar vertikal
dengan garis tegangan yang dapat menahan keseluruhan struktur
pada tempatnya.

C. Kimia Lingkungan Pada Udara


Komposisi udara untuk bernafas adalah jumlah udara yang dibutuh-
kan untuk bernafas setiap orang. Namun demikian tidak semua zat yang
terdapat dalam udara itu penting. Udara yang dihirup adalah suatu
campuran dari beberapa zat. Saat ini hanya menitik beratkan pada 5 macam
zat, yaitu oksigen, nitrogen, argon, karbon dioksida, dan air. Empat zat
yang pertama ada dalam bentuk gas. Sekalipun biasanya air dikenal
sebagai zat cair, tetapi air juga dapat terdapat dalam bentuk gas, yang
disebut uap air. Hal ini untuk membedakan kedua bentuk fisik air.
Konsentrasi uap air di udara sangat bervariasi, dari hampir 0% di daerah
padang pasir yang sangat kering, atau 5-6% di hutan tropik. Komposisi
normal udara kering adalah: 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas
lainnya. Dari data tersebut ternyata 99% udara hanya terdiri dari dua zat,
ialah nitrogen dan oksigen. Oksigen sebanyak 21% yang terpenting
untuk kelangsungan hidup. Semua kehidupan di bumi membutuhkan
oksigen. Tanpa oksigen, sulit difahami adanya kehidupan di suatu
planet. Oksigen juga menyebabkan terjadinya kebakaran dan korosi.
Oksigen merupakan unsur penyusun air, batu-batuan, kerak bumi, dan juga
tubuh manusia. Udara yang dihirup untuk pernafasan, mengandung
nitrogen lebih dari 75%. Nitrogen tidak sereaktif oksigen dan dihembuskan
dari paru-paru dalam bentuk yang tidak berubah. Sekalipun nitrogen
penting untuk kehidupan, dan merupakan bagian dari semua makhluk
hidup, kebanyakan hewan dan tumbuh-tumbuhan mendapatkan nitrogen
dari sumber mineral tidak dari atmosfir. Adanya kandungan karbon
dioksida di atmosfir amat penting, sekalipun konsentrasinya hanya
0,036 %. Dari tabel tersebut di atas menunjukkan setelah oksigen dipakai
akan dikeluarkan karbon dioksi-da dan air. Pada proses metabolisme
biologi, oksigen bereaksi dengan makanan, menghasilkan karbon dioksida
dan air. Sebenarnya, sebagian besar air yang dihembuskan terutama
berasal dari penguapan yang ber-asal dari permukaan paru-paru yang
basah. Perlu dicatat, bahwa udara yang dihembuskan masih mengandung
16% oksigen. Banyak orang berpendapat keliru mengira sebagian besar
oksigen berubah menjadi karbon dioksida. Apabila hal ini terjadi tentu
penyelamatan pernafasan dengan cara dari mulut kemulut tidak akan
terjadi.

Udara di alat tidak pernah ditemukan dalam kedaan bersih, hal ini
terjadi karena kegiatan alam (terjadi secara alami) maupun karena ulah
atau kegiatan/aktivitas manusia misalnya gas-gas CO, gas SO 2 dan H2S yang
dihasilkan melalui kegiatan gunung berapi, terjadinya pelapukan tumbuh-
tumbuhan dan kebakaran hutan yang terus menerus masuk ke dalam
atomsifr (udara).

a. Penyebab Utama Sumber Pencemaran Udara


1. Gas Karbondioksida
2. Gas-gas nitrogen oksida
3. Gas hydrocarbon
4. Gas belerangoksida
5. Partikulat-partikulat (padat dan cair)
b. Cara Pengaggulangnya

1. mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar ya

ng tidak menghasilkan gas karbon monoksida agar pembakaran yang 

terjadi berlangsung secara sempurna, 
2. pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri, peng

hijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak s

ebagai paru-paru kota),
3. tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan, serta mela

kukan reboisasi/penanaman kembali.

KIMIA LINGKUNGAN, DAYA TAMPUNG & DAYA DUKUNG PADA

TANAH, AIR, & UDARA

a. Tanah
Tanah adalah gejala alam permukaan daratan, membentuk
suatu mintakat yang disebut pedosfer, tersusun atas dari massa galir
berupa pecahan dan lapukan batuan bercampur dengan bahan
organik. Berlainan dengan milenial, tumbuhan dan hewan. Di dalam
pedosfer terjadi tumpang-tindih saling tindak antar litosfer,
atmosfer, hidrosfer, dan biosfer. Makan tahah dapat di sebut gejala
lintas-batas antar berbagai gejala alam permukaan bumi.
Ditinjau dari segi asal-usul, tanah merupakan hasil alih rupa
dan alih tempat zat-zat mineral dan organik yang berlangsung di
permukaan daratan di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan
bekerja selama waktu sangat panjang, dan berbentuk tubuh dengan
organisasi dan morfologi tertentu (Schroeder, 1984). Sifat-sifat tanah
muncul dan berkembang secara berangsur menuruti perjalanan
waktu yang sangat panjang. Dengan demikian tanah disebut
bangunan bermatra empat, dan sistem ruang waktu. Sifat tanah
beragam ke arah samping (lateral) dan ke arah cacak (vertical)
menuruti keragaman faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
pembentukan tanah
Tingkat perubahan terikat pada komposisi, struktur, & warna
hasil pelapukan.

Faktor Pembentukan
 Iklim (cl)
 Organisme (o)
 Relief (r) /topografi
 Bahan induk (p)
 Waktu (t)

Morfologi

 Interval kedalaman horizon atau lapisan


 Warna, tekstur
 Struktur, pori-pori tanah
 Keadaan perakaran
 pH/ sifat berubah
 karakteristrik batas orizon

Iklim

 suhu
berpengaruh pada pelapukan buatan dasar untuk
menghasilkan partikel mineral.
 Tingkat kelembapan
Dikendali oleh penambahan air melalui presipitasi dikurangi
kehilangan akibat evaprotranspirasi.

Organisme

 Terjadi akumulasi tanah, siklus unsur hara dan pembentukan


struktur tanah.
 Pelaku organisme dapat berupa mikroorganisme,
meso/makrofauna, manusia, dan vegetasi.

Relief

Empat macam pengaruh relief terhadap proses pembentukan tanah:

 Menentukan jumlah air hujan yang meresap atau ditahan


massa tanah.
 Mempengaruh kedalaman air tanah.
 Menentukan besar kecilnya erosi.
 Menetukan arah aliran air dan bahan-bahan yang terlarut
didalam air.

Bahan Induk
Bahan induk tanah dapat berasal dari batuan atau longgokan
biomassa mati sebagai bahan mentah. Yang berasal dari batuan akan
menghasilkan tanah mineral, sedang yang berasal dari longgokan
biomassa mati akan menghasilkan tanah organik. Bahan penyusun
tanah organik dirajai oleh bahan organik dengan campuran bahan
mineral berupa endapan aluvial.

Sifat bahan mentah dan bahan induk berpengaruh atas laju


dan jalan pembentukan tanah, seberapa jauh pembentukan tanah
dapat maju, dan seberapa luas faktor-faktor lain dapat berpengaruh.
Sifat-sifat tersebut ialah susunan kimia, sifat fisik dan sifat
permukaan. Dalam hal bahan mentah dan bahan induk organik sifat-
sifat yang berpengaruh termasuk pula susunan jaringan. Sifat fisik
berkenaan dengan struktur dan granularitas. Sifat permukaan
berkenaan dengan kemudahan kelangsungan reaksi antarmuka.

Sifat bahan induk: tekstur, komposisi, mineralogi dan tingkat


startifikasi.

Bahan Induk Residual

 Tanah berbentuk dan berkembang di tempat dari batuan


beku, endapan baruan metamorf
 Contoh: andisol, vertisol, alfisol, dan ultisol.

Bahan Induk Angkutan

 Bahan induk angkutan air


 Bahan induk angkutan angin
 Bahan induk angkutan es
 Bahan induk angkutan grafitasi
Waktu

Waktu bukan faktor penentu sebenarnya. Waktu dimasukan


faktor karena semua proses maju sejalan dengan waktu. Tidak ada
proses yang mulai dan selesai secara seketika. Tahap evolusi yang
dicapai tanah tidak selalu bergantung pada lama kerja berbagai
faktor, karena itensitas faktor dan interaksinya mungkin berubah-
ubah sepanjang perjalanan waktu. Dapat terjadi tanah yang belum
lama terbentuk akan tetapi sudah memperlihatkan perkembangan
profilnya masih terbatas.

Tanah yang berhenti berubah sepanjang perjalanan waktu


menandakan bahwa tanah tersebut telah mencapai kesimbangan
dengan lingkungannya dan disebut telah mencapai klimaks. Kalau
keadaan lingkungan berubah, proses-proses tanah akan bekerja
kembali menuju ke pencapaian keseimbangan baru. Sementara itu
ciri-ciri klimaks terdahulu masih bertahan karena untuk
menghilangkan diperlukan waktu sangat panjang. Tanah semacam
ini disebut tanah tinggalan. Apabila tanah hasil bentukan lingkungan
purba terkubur oleh bahan endapan baru, perkembangannya akan
terawetkan disebut tanah fosil.

Tanah-tanah yang ada di kebanyakan lahan berumur lebih


muda daripada 200.000 tahun meskipun proses pembentukan tanah
telah berlangsung lebih lama. salah satu sebab ialah erosi yang secara
berangsur mengikis tanah sehingga tanah tetap mengalami
pemudaan dan penipisan (menyingkirkan lapisan tanah atasan yang
lebih tua). Sebab lain ialah banyak medan yang permukaan dari
waktu ke waktu tertutup bahan endapan baru berupa abu volkan,
loess, apungan glasial, atau aluvium (Harpstead & Hole, 1980).
Sebagai bandingan dapat dikemukakan bahwa bumi berbentuk pada
4,5 miliyar tahun sebelum kini, bantuan tertua berumur 4 miliyar
tahun, manusia pertama pada muncul pada 2,5 juta tahun sebelum
kini (kala plistosen), dan manusia mulai berajai bumi pada 10.000
tahun sebelum kini (kala holosen).

Sifat Kimia Tanah

 pH (H2O), C-organik, N-total, P-total, K-total, Kapasitas tukar


kation (KTK)

Sifat Kimia Tanah Pada Berbagai Tipe Lahan Di desa


Bobo

1. sifat kimia tanah tanah pada tipe penggunaan lahan


pada daerah kedalaman ⦤ 30 cm dan 30-60 cm
umumnya memiliki sifat kimia yang bervariasi.
2. Sifat kimia tanah pada lahan hutan primer.
3. Sifat kimia tanah pada lahan agroforesi
4. Sifat kimia tanah pada lahan perkebunan kopi.

Hutan
suatu kawasan ekosistem berupa hamparan lahan
berisi sumber daya alam hayati yang didominasikan
pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu
dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.

b. Udara Ambien
Definisi udara Abjen ialah udara bebas permukaan bumi pada
lapisan troposter yang berada didalam wilayah yurisdiksi republic
Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia,
makhluk hidup, dan unsur lingkungan hidup lainnya – PP No. 41
Tahun 1999

Faktor Emisi
Sebagai sejumlah berat tertentu polutan yang dihasilkan oleh
terbakarnya sejumlah tertentu bahan bakar selama kurun waktu
tertentu
Bahan Mutu Udara Ambien
Udara batas atau kadar zat, energy, dan/atau kemampuan
yang ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsur pencemar yang
dilenggang keberadaannya dalam udara ambien.
Kondisi Pb (Timbal) Di beberapa kota Indonesia
 Kisaran konsentrasi Pb udara ambien dibeberapa kota antara
0,2-2664,2 ng/m3
 Konsentrasi Pb pada udara ambien tertinggi terdapat di
Surabaya yaitu 2664,2 ng/m3 kemudia serpong tanggerang
yaitu 2045 ng/m3
 Pb dapat dihasilkan emisi industry dan kendaraan bermolar.
Sekitar 25 % logam berat timbal tetap berada dalam mesin
sedangkan 75 % lainnya akan mencemari udara sebagai asap
knalpot.
c. AIR
Terdapat 97 & air dibumi di lautan yang telah tercampur berbagai
macam garam dan 1,3 % berupa air tawar.
Pembagian Air
 Air permukaan tanah
 Air tanah
 Air di atmosfer

Air Tanah

Pengertian air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga pada


lapisan geologi dalam keadaan penuh dan dengan jumlah yang
cukup.

1. Penyebaran Air Tanah Di Indonesia


Umumnya curah hujan di Indonesia 1000 mm sampai 6000
mm rata-rata pertahun.
2. Ketersedian Air Tanah
Faktor pengumpalan air tanah dipengaruhi oleh kondisi
morfologi tanah atau struktur geologi tanah.
Pemanenan air Hujan Di Pulau Pramuka
 Masyarakat pulau pramuka telah melakukan permanen
air hujan melalui atap rumah dan mengalirkannya
dengan tampungan air.
 Permanen air hujan dalam bentuk sumur resapan
terkendala karena kedalaman muka air tanah yang
dangkal.
 Seiring berjalannya waktu, masyarakat pulau pramuka
beralih menggunakan teknologi reverse osmosis untuk
mendapat air air lebih baik dibandingkan permanen air
hujan.
 Kebutuhan air minum masyarakat pulau pramuka
dialih fungsikan dengan mengkonsumsi air kemasan.

DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG

Diamati dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang pengelolaan daya


dukung dan daya Tampung Lingkungan Hidup.

 Tujuan
1. Mewujudkan penataan ruang wilayah dan pemanfaatan
sumber daya alam yang sesuai dengan daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup.
2. Menurunkan dampak negatif terhadap lingkungan dari
pemanfaatan sumber daya alam yang tidak berdasarkan daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
3. Sebagai dasar pencernaan antar daerah dalam pembangunan
wilayah, penyusun rencana tata ruang, pemanfaatan dan
pencadangan sumber daya alam.
4. Tersediannya acuan umum pelaksanaan kajian daya dukung
dan daya tampung.

DAYA DUKUNG

Pengertian dari daya dukung adalah kemampuan lingkungan


hidup untuk mendukung perkehidupan manusia makhluk hidup lain
dan antar keduanya.

Konsep dari Daya Dukung ialah memperhatikan perbandingan


dan keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan dan
kesemuanya disesuaikan dengan tujuan yang dingin.

Dalam Daya Dukung terdapat beberapa tahap:


Tahap ke 1 : menetapkan suatu kawasan berdasarkan fungsinya.

Tahap ke 2 : kajian kemampuan lahan/air/udara.

Tahap ke 3 : melihat lokasi keberadaan hutan atau kawasan


hutannya di tinjau dari DAS (daerah aliran sungai).

DAYA TAMPUNG

Kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energy,


dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukan ke dalamnya

KIMIA LINGKUNGAN PADA TANAH, AIR, DAN UDARA SERTA DAYA


DUKUNG DAN DAYA TAMPUNGNYA
Definisi Tanah
Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas
komponen-komponen padat, cair, dan gas yang mempunyai sifat serta
perilaku dinamis.
Contoh Tanah Alluvial
Tanah alluvial adalah tanah yang terbentuk dari pengendapan
lumpur sungai dan terletak di dataran rendah. Tanah ini sangat cocok untuk
lahan pertanian karena tanah ini juga sangat subur. Manfaat jenis tanah
alluvial ini untuk melancarkan irigasi. Dan berfungsi sebagai lahan
pertanian, dapat menyimpan cadangan air, memudahkan dalam mengolah
tanah untuk ditanami dan bercocok tanam.
Ciri-Ciri pada pembentukan tanah alluvial
 Tekstur bahan yang diendapkan pada tempat dan waktu yang sama
akan lebih seragam. Makin jauh dari sumbernya semakin halus
butirnya yang diangkut.
 Tanah alluvial mempunyai kelebihan agreget tanah yang didalamnya
terkandung banyak bahan organik sekitar setengah dari kapasitas
tukar katio (KTK), berasal dari bahan-bahan sumber hara tanaman.
 Dan disamping itu juga, bahan organik merupakan sumber energi
dari sebagian besar organisme tanah, dalam memainkan perannya
bahan organik sangat dibutuhkan oleh sumber dan susunannya.

Definisi Danau
Danau merupakan cekungan besar dipermukaan bumi yang
digenangi air, baik air asin maupun air tawar, semua cekungan itu dikelingi
oleh daratan. Danau biasanya sering dijumpai di daerah pegunungan adalah
air tawar.
Proses terbentuknya danau
 Penurunan muka bumi disebabkan pergeseran lempeng atau
patahan.
 Aktivitas gunungt berapi
 Pembentukan lembah sungai disebabkan aliran lava ketika
erupsi.
 Pelarutan tanah kapur
 Mencairnya es daerah yang awalnya adalah daerah yang
berupa es.
Definisi udara
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan
mengelilingi bumi. Udara terdiri dari 78% nitrogen, 21,94% oksigen, 0,93%
argon, 0,032% karbondioksida, dan gas-gas mulia lain yang terdapat pada
atmosfer.

Faktor Pembentukan Udara


 Durasi atau lamanya waktu penyinaran matahari
 Sudut atau arah datangnya sinar matahari
 Adanya awan di langit
 Ketinggian suatu tempat
 Perbedaan garis lintang di suatu wilayah
 Pergerakan arus laut dan angin
 Kondisi geografis suatu wilayah

Daya Tampung Dan Daya Dukung Kimia Lingkungan Hidup


Berdasarkan undang-undang republik indonesia nomor 32 tahun
2009 tentang perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup.
 Daya dukung lingkungan hidup
Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup
untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan
keseimbangan antarkeduanya.
 Daya tampung lingkungan hidup
Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan
hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang
masuk atau dimasukan didalamnya.

TERKAIT KONSEP KIMIA BAHAN ALAM PADA HUTAN (TERMASUK


HUTAN BAKAU) DAN PEMANFAATAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-
HARI.

Kimia bahan alam pada hutan adalah kawasan yang ditumbuhi


dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya dan berfungsi sebagai
penampung karbon dioksida, habitat hewan modulator arus hidrologika.

Pengertian Hutan

Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita


dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun beriklim dingin, di
daratan rendah maupun di pegunungan, dipulau kecil maupun dibenua
besar.

Undang-Undang No 41 Tahun 1999 mengenai kehutanan, mendefinisikan


hutan ialah sebagai suatu kesatuan ekosistem yang berupa hamparan lahan
yang berisi sumber daya alam hayati yang didominasikan jenis atau macam
pepohonan didalam persekutuan dengan lingkungannya, yang 1 dengan lain
tidak dapat dipisahkan.

Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup


bertahun-tahun. Jadi, tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian
yang hidup semusim saja, pohon juga berbeda karena secara mencolok
memiliki sebatang pokok tegak berkayu yang cukup panjang. Dan bentuk
tajuk (mahkota daun) yang jelas. Iklim, tanah serta juga air menentukan
jenis tumbuhan dan juga hewan yang bisa hidup didalam hutan tersebut.
Berbagai kehidupan serta lingkungan tempat hidup (biotik) dan juga tidak
hidup (abiotik) didaerah tertentu dan juga terjadi hubungan didalamnya.
Ekosistem hutan memiliki hubungan yang sangat kompleks. Pohon dan juga
tumbuhan hijau lainnya menggunakan cahaya matahari untuk dapat
membuat makanannya, karbondioksida tersebut diambil dari udara, di
tambah air (H2O) serta unsur hara atau juga mineral yang diserap dari
dalam tanah. Dengan demikian berarti yang berkaitan dengan proses-proses
yang berhubungan antara lain ialah sebagai berikut:

 Hidrolisis, artinya hutan adalah suatu gudangan penyimpan air dan


juga tempat menyerapnya air hujan ataupun embun yang pada
akhirnya itu akan dapat mengalirkannya ke sungai-sungai yang
mempunyai mata air di tengah-tengah hutan dengan secara teratur
menurut irama alam. Hutan tersebut juga berperan untuk dapat
melindungi tanah dari terjadinya erosi dan juga daur unsur hara
lainnya.
 Iklim, artinya ialah komponen ekosistem alam yang terdiri atas
unsur-unsur hujan (air), sinar matahari (suhu), angin serta juga
kelembaban yang sangat mempengaruhi kehidupan terdapat di
permukaan bumi, terutama pada iklim makro ataupun mikro.
 Kesuburan tanah, artinya ialah tanah hutan adalah pembentuk
humus utama serta juga penyimpanan unsur-unsur mineral bagi
tumbuhan yang lain. Kesuburan tanah itu sangat ditentukan oleh
adanya faktor-faktor seperti ialah jenis batu induk yang
membentuknya, kondisi selama masa proses pembentukan, tekstur
serta juga struktur tanah yang meliputi kelembaban, suhu dan juga
air tanah, topografi wilayah, vegetasi serta juga jasad hidup.
Faktor-faktor tersebutlah yang kelak menyebebkan terbentuknya
bermacam-macam formasi hutan serta juga vegetasi hutan.
 Keanekaan genetik, artinya ialah hutan itu mempunyai kekayaan
dari sebagai jenis flora serta juga fauna. Jika hutan itu tidak
diperhatikan didalam pemanfaatan serta kelangsungannya, maka
tidaklah mustahil akan terjadi proses erosi genetik. Hal tersebut
terjadi dikarenakan hutan itu semakin berkurang habitatnya.
 Sumber daya alam, artinya ialah hutan tersebut mampu
memberikan sumbangan hasil alam yang cukup besar buat devisa
negara, terutama pada bidang industri. Selain dari itu hutan juga
memberikan fungsi dan manfaat pada masyarakat sekitar hutan
ialah sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Selain dari kayu
juga dihasilkan bahan lain seperti ialah damar, kopal,
gondrorukem, terpentin, kayu putih serta juga rotan serta tanaman
obat-obatan.
 Wilayah wisata alam, artinya ialah hutan itu mampu untuk
berfungsi sebagai sumber inspirasii, nilai estetika, etika dan lain
sebagainya.
Pengertian Hutan Bakau

Terdapat berbagai definsi mengenai hutan bakau, meneurut Steenis (1978)


hutan bakau adalah vegetasi hutan yang tumbuh diantara garis pasang
surut. Sedangkan menurut Nybakken (1988), hutan bakau adalah istilah
umum untuk menggambarkan suatu komunitas pantai tropik yang terdiri
dari spesies pohon yang khas atau semak-semak yang memiliki kemampuan
tumbuh di perairan asin.

Pendapat lain mengenai pengertian hutan bakau juga datang dari


Soerianegara (1990), yaitu hutan yang tumbuh di daerah pantai, umumnya
terdapat didaerah teluk dan muara sungai dengan ciri-ciri sebagai berikut:

 Tidak terpengaruh iklim


 Dipengaruhi pasang surut air laut
 Tanah tergenang air laut
 tanah rendah pantai
 Hutan tidak memiliki struktur tajuk
 Jenis pohon terdiri dari api-api (Avicenia sp.), pedada (Sonneratia
sp.), bakau (Rhizophora sp.), lacang (Bruguiera sp.), nyirih
(Xylocarpus sp.), nipah (Nypa sp.).

Dari beberapa pengertian hutan mangrove diatas, maka dapat disimpulkan


bahwa hutan bakau adalah hutan yang tumbuh pada daerah rawa-rawa
berair payau yang letaknya berada digaris pantai dan dipengaruhi oleh
pasang surut air laut, serta juga terdapat di daerah pantai sekitar muara
sungai.

Fungsi hutan Bakau

1. Sebagai sumber konsumsi


Beberapa buah, biji dan juga daun dari jenis-jenis tanaman yang
hidup di dalam hutan bakau dapat dimanfaatkan untuk konsumsi
sehari-hari. Jenis dedaunan seringkali diolah sebagai sayur ataupun
lalapan, seperti jenis pakis laut. Biji-bijian dan juga buah dari
tanaman yang terdapat di hutan bakau juga seringkali dimakan
begitu saja, dan tentu saja juga memiliki nilai gizi yang tinggi.
2. Apotek hidup
Pemanfaatan dari hutan bakau sebagai apotek hidup kini sudah mulai
dilakukan. Bagaimana tidak, hampir semua jenis tanaman yang
tumbuh dan juga hidup didalam hutan bakau dapat dimanfaatkan
sebagai tanaman obat alias apotek hidup. Dengan fungsi ini, maka
secara tidak langsung hutan bakau bisa berperan sebagai apotek
hidup yang dapat membantu mengatasi permasalahn kesehatan yang
dialami oleh mereka yang tinggal di sekitar hutan bakau.
3. Menjaga kestabilan garis pantai
Fungsi penting lainnya dari hutan bakau adalah untuk membantu
menjaga kestabilan dari garis pantai. Kestabilan garis pantai sangat
penting untuk dijaga, karena apabila tidak terjaga, maka lama
kelamaan garis pantai akan terkikis. Kondisi ini kemudian dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan pada lokasi daratan dan juga
pantai, dimana akan terjadi abrasi yang disebabkan oleh air laut. Hal
ini akan menyebabkan daratan menjadi lebih sempit dan juga
terkikis, sehingga tertentu akan merusak kehidupan di sekitar pantai.
4. Mencegah tsunami
Aceh dan jepang merupakan lokasi terjadinya tsunami yang dahsyat.
Tsunami sendiri ternyata bisa dicegah, atau setidaknya direduksi
dampak kekacauan yang ditimbulkan dengan melestarikan dan
mengembalikan fungsi dari hutan bakau. Dengan demiikian, maka
bencana tsunami pun dapat dicegah.
5. Mereduksi gelombang pasang air laut
Alasan utama mengapa hutan bakau dapat mencegah terjadinya
bencana alam seperti tsunami adalah karena pohon-pohon dan juga
tanaman yang terdapat didalam hutan bakau memiliki kemampuan
yang sangat baik untuk mereduksi gelombang pasang, hutan bakau
mampu untuk direduksi oleh keberadaan hutan bakau, sehingga
wajar saja apabila keberadaan dari hutan bakau ini dapat membentu
mencegah dan mengurangi dampak buruk dari terjadinya tsunami
dan gelombang pasang tinggi.
6. Mencegah abrasi
Abrasi merupakan proses pengikisan daratan atau tanah, yang
banyak terjadi karena faktor gelombang air laut. Ketika daratan
terlalu sering mengalami gesekan dengan air laut, maka hal ini akan
menyebabkan terjadinya abrasi, dimana daratan akan menjadi
semakin terkikis dan menyempit. Hal ini menyebebkan
berkurangnya luas daratan, dan dapat menyebabkan air laut mudah
naik permukaan. Hutan bakau lah yang menjaga agar hal ini tidak
terjadi. Dengan adanya hutan bakau sebagai tameng dari suatu
daratan dari air laut, maka kemungkinan terjadinya abrasi dapat
diperkecil.
7. Pencegah intrusi air laut serta menahan lumpur
Seperti sudah disebut sebelumnya hutan bakau memiliki fungsi
untuk mencegah instrusi air laut, atau masuk dan naiknya gelombang
pasang air laut ke permukaan atau daratan hal ini dapat
menyebabkan terjadinya banjir rob, ataupun sedimentasi dari
lumpur yang ikut terbaea. Untuk mencegah hal ini terjadi, maka
hutan bakau harus dioptimalkan fungsinya untuk menjaga daratan
dari intrusi air laut tersebut.
8. Sebagai lokasi hidup bagi ikan laut
Daerah hutan bakau juga merupakan daerah yang masih berisi air
laut dalam jumlah banyak. Hal ini membuat lokasi hutan bakau
menjadi tempat tinggal dari beberapa hewan laut, seperti ikan, ubur-
ubur dan kepiting. Beberapa hewan laut juga memfaatkan dan juga
menjadikan hutan bakau sebagai nursery ground untuk membantu
membesarkan anak-anak mereka.
9. Penghasil kayu untuk bahan bangunan dan kayu bakar
Pohon-pohon yang ada di dalam hutan bakau juga bisa dimanfaatkan
persis seperti pohon yang terdapat pada hutan-hutan darat pada
umumnya. Kayunya bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan,
seperti pembuatan papan-papan dan juga meubel dan furniture.
Selain itu, kayu dari tanaman yang berada di dalam hutan bakau juga
dapat dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai kayu bakar, yang dapat
menghemat penggunaan bahan bakar fosil.
10. Sebagai pulp atau bahan baku kertas
Sama seperti kayu lainnya, kayu yang berasal dari tanaman di hutan
bakau bisa juga dimanfaatkan sebagai bahan baku dari kertas atau
pulp. Kertas yang terbuat dari bahan dasar kayu yang ada didalam
hutan bakau memiliki kualitas yang sangat baik, tidak kalah dengan
kualitas dari kertas yang dibuat dengan batang kayu dan juga kulit
kayu seperti pada umumnya.
11. Bahan baku tekstil
Kulit kayu pepohonan yang terdapat pada hutan bakau juga memiliki
fungsi lainnya, yaitu sebagai bahan baku dari pembuatan tekstil atau
kain.
12. Sebagai pupuk
Para petani pun bisa juga memanfaatkan lokasi hutan bakau untuk
mengambil pupuk. Biasanya sisa daun yang sudah mengendap bisa
dimanfaatkan penggunaannya sebagai kompos yang dapaot
membantu meningkatkan produksi pertanian.
13. Lokasi ekowisata
Seperti halnya manfaat sungai, sebagai ekowisata, merupakan fungsi
umum dari sebuah hutan bakau. Banyak hutan bakau yang
dimanfaatkan sebagi lokasi ekowisata. Hal ini membuat para
wisatawan dan juga turis bisa berekreasi menikmati pemandangan
hutan bakau sangatlah penting bagi kehidupan dan juga kepentingan
ekosistem. Jdi, sambil berwisata, para turis bisa ikut berpartisipasi
dalam proogram penanaman dan penghijauan pada hutan bakau
untuk membantu melestarikan keberadaan dari hutan bakau.
Ekosistem Hutan Bakau
Ekosistem hutan bakau (mangrove) merupakan komunitas
tumbuhan yang melindungi daerah pesisir tropis dan subtropis dari
gelombang, badai, tsunami, dan erosi (Blasco dkk. 1996; Ewel dkk.
1998; Rö nnbä ck 1999; Sathirathai dan Barbier 2001; Mazda dkk.
2006; Thampanya dkk. 2006; Walters dkk. 2008). Penamaan hutan
bakau berdasarkan penjelasan Djohan dkk. (2015) merngenai
penyebutan oleh nenek moyang Bangsa Indonesia untuk hutan di
daerah rawa pasang surut muara sungai dan pantai. Sedangkan kata
“mangrove” berasal dari kata “mangue” untuk pohon dalam bahasa
portugis, dan grove untuk tegakan dalam bahasa Inggris (Mitsch dan
Gosselink 2000). Peran hutan bakau sebagai pelindungi pantai
karena sistem perakaran dan batang vegetasi bakau yang dapat
mereduksi kuat arus dan energi gelombang. Struktur hutan bakau
spesies Sonneratia dengan ketebalan 100 m, sistem perakarannya
mampu mereduksi energi gelombang hingga 45%, bahkan ketika
tinggi gelombang hingga tajuk maka susunan daunnya mampu
mereduksinya hingga 50% (Mazda dkk. 2006). Efisiensi mereduksi
energi gelombang oleh hutan bakau tergantung pada spesies
penyusun ekosistem, kondisi komunitas vegetasi, kedalaman air, dan
kondisi gelombang yang terjadi (Mazda dkk. 2006; Walters dkk.
2008) yang saling bersinergis. Hutan bakau juga berfungsi menjaga
kualitas air (Rö nnbä ck 1999) serta mendukung perikanan di
ekosistem pesisir dan lepas pantai (Rö nnbä ck 1999; Walters dkk.
2008). Selain itu, hutan bakau bermanfaat langsung sebagai sumber
bahan makanan, bahan bangunan, bahan bakar, dan bahan obat-
obatan (Walters dkk. 2008). Valuasi peran hutan bakau menjaga
kestabilan lahan dan melindungi pantai tererosi di Thailand
diprediksi sebesar US$ 11,67 m-1 dengan ketebalan vegetasi hutan
bakau 75 m. Nilai ini lebih menguntungkan daripada mengkontruksi
bangunan pemecah gelombang berbiaya US$ 875 m-1. Keuntungan
finansial bersih dari tambak udang selama lima tahun di Thailand
bervariasi antara US$ 7700 – 8300 ha-1tahun -1 (Sathirathai dan
Barbier, 2001). Namun dampak dari konstruksi tambak yaitu kondisi
tanah sangat asam, padat, dan miskin hara sehingga sulit untuk
kegunaan lainnya (Ewel dkk. 1998; Rö nnbä ck 1999; Walters dkk.
2008). Setiap 1 km2 tambak intensif minimal merusakan 1,44 km2
ekosistem hutan bakau (Thampanya dkk. 2006) dengan waktu
merestorasi hutan bakau pasca tambak selama 6 – 20 tahun
(Sathirathai dan Barbier 2001). Berarti, umur merestorasi hutan
bakau pasca tambak lebih besar 400% daripada umur produktifnya.
Pembukaan ekosistem hutan bakau yang sangat luas dapat
mengurangi jumlah dan kualitas benih alami untuk budidaya tambak,
serta masuknya spesies baru intruder dan membawa penyakit
kedalam ekosistem (Rö nnbä ck 1999).

Penyebab Kerusakan Ekositem Hutan Bakau


Perubahan lingkungan pantai yang ekstrim dapat
memperparah kerusakan hutan bakau meskipun ekosistem ini
mempunyai daya adaptasi tinggi. Hutan bakau mampu beradaptasi
(Alongi 2008) karena mempunyai: 1). cadangan nutrisi yang dapat
mengembalikan nutrisi yang hilang,
2). nilai dekomposisi mikroba dan nutrisi yang tinggi, 3) kontrol
biotik yang efisien,
4). kemampuan merekonstruksi dan merehabilitasi diri pasca
bencana, 5) banyak spesies kunci yang dapat merestorasi dan
memulihkan ekosistem, serta
6).memiliki persistensi yang tinggi. Kemampuan Hutan bakau
merehabilitasi secara alami (Smith dkk. 1994; Alongi 2008)
diperkirakan dalam kurun waktu hingga 17 bulan (Roth
1992). Kemampuan adaptasi hutan bakau ini memiliki keterbatasan
terhadap efek peningkatan muka air laut, peningkatan kadar CO2 di
atmosfir, peningkatan suhu dan perubahan pola cuaca (Alongi 2008),
badai (Roth 1992; Sherman dkk. 2001), halilintar (Smith dkk. 1994);
kejadian uplift dan subsidence, serta tenaga air yang menyebabkan
erosi dan sedimentasi (Blasco dkk. 1996; Alongi 2008). Angin ribut,
badai dan halilintar – Periode kerusakan hutan bakau akibat angin
ribut, badai, dan halilintar mempengaruhi rendahnya komposisi
struktur vegetasi untuk mencapai klimaks (Roth 1992), distribusi
umur dan ukuran pohon, komposisi hutan bakau, biomassa hutan
bakau, keragaman jenis hayati, struktur kanopi, dan suksesi
komposisi spesies (Sherman dkk. 2001). Dinamika pemulihan hutan
bakau menunjukkan bahwa densitas pohon menurun dengan
bertambahnya umur, sehingga hutan bakau memiliki kerapatan yang
rendah tetapi diameter individu yang semakin besar. Disamping itu,
perubahan iklim juga mengakibatkan 10 – 15 % kerusakan hutan
bakau (Alongi 2008).

KIMIA BAHAN ALAM PADA PEGUNUNGAN DAN PEMANFAATANNYA

Kenampakan alam adalah segala sesuatu yang ada di alam dan


terbentuk oleh peristiwa alam. Kenampakan alam yang dapat kita
lihat adalah yang ada di permukaan bumi. Permukaan bumi terdiri
atas daratan dan perairan.

Definisi Pegunungan

Pegunungan adalah daratan bergunduk-gunduk besar, luas,


memanjang dan tinggi. Pegunungan terbentuk oleh gerakan
pergeseran kulit bumi. Gerakan ini adalah tenaga yang berasal dari
dalam bumi. Pegunungan biasanya memiliki ketinggian 700 meter atau
lebih di atas permukaan air laut. Daerah pegunungan udaranya sejuk
dan sejak.

Pegunungan merupakan salah satu benteng alam yang sudah banyak


kita temui di indonesia sendiri, pegunungan ini jumkahnya banyak
sekali. Pegunungan yang ada di indonesia hampir berada di setiap
pulau indonesia. Selain pegunungan membawa potensi kekayaan
alam yang sangat besar. Pegunungan juga memberikan pemandangan
yang sangat indah. Hal inilah yang menyebabkan pegunungan
seringkali dijadikan sebagai tempat wisata bagi orang-orang yang
tinggal di kota dan ingin merasakan sejuknya alam indonesia. Tidak
mengherankan bahwa daerah pegunungan ini sering di banjiri
wisatawan, baik pada musim liburan maupunsetiap weekend tiba.
Manfaat pegunungan antara lain:

- Untuk usaha perkebunan bunga, sayuran dan tanaman industri


- Sebagai tempat peristirahatan, camping dan wisata alam, serta,
- Tempat tumbuh hutan sebagai daerah perlindungan hewan dan
tumbuhan agar tidak punah.

Contoh pegunungan di indonesia

1. Bukit Barisan Sumatra


2. Schwaner, Meratus Kalimantan
3. Verbeek, Matarombea Sulawesi
4. Menoreh, Tengger Jawa
5. Jayawijaya, Kumafa Papua

Terbentuknya pegunungan

Pegunungan merupakan salah satu jenis dari bentang alam


yang terdapat di muka bumi. Adanya pegunungan ini tentunya
melalui berbagai proses alam. Proses alam ini merupakan proses
yang terjadi karena alam dan bukan karena campur tangan manusia.
Terbentuknya pergunungan melalui proses pergerakan lempeng.
Untuk lebih detail mengenai proses terbentuknya pegunungan,
setidaknya pegunungan terbentuk melalui tiga tahapan, yaitu:

1. Sedimentasi
Proses pertama yang dilalui untuk membentuk suatu pegunungan
adalah proses sedimentasi. Proses sedimentasi ini merupakan
endapan yang terbawa dari daratan oleh sungai atau bisa juga
terlempar dari letusan gunung berapi. Endapan- endapan ini akan
menumpuk dan menjadi batuan endapan yang semakin lama
semakin besar.
2. Pergerakan lapisan kerak
Setelah timbul endapan yang semakin lama semakin besar, kemudian
timbullah pergerakan lapisan kerak  yang akan mendesak batuan-
batuan tersebut hingga terlipat.
3. Tekanan besar
Setelah terlipat, kemudian timbullah tekanan besar yang akan
menyebabkan lapisan batuan tersebut terangkat dan membentuk
barisan gunung atau yang disebut dengan pegunungan. Itulah
beberapa proses yang menggambarkan langkah- langkah terjadinya
pegunungan. Proses- proses tersebut semuanya terjadi karena alam
dan benar- benar tanpa campur tangan dari manusia. proses tersebut
terjadi secara runtut sehingga membentuk suatu pegunungan.

Jenis-jenis Pegunungan
Pegunungan, mungkin apabila kita melihatnya dan
membandingkannya antara satu dengan yang lainnya akan terlihat
mirip atau sama saja. Namun tahukah Anda bahwasannya
pegunungan ini ternyata dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.
Jenis- jenis pegunungan ini terutama dilihat dari ketinggian yang
dimiliki oleh pegunungan tersebut. Adapun beberapa jenis
pegunungan yang perlu kita pelajari antara lain adalah sebagai
berikut:

1. Pegunungan rendah
Jenis dari pegunungan yang pertama adalah pegunungan rendah.
Pegunungan rendah merupakan jenis pegunungan yang mempunyai
ketinggian tidak terlalu tinggi. pegunungan dikelompokkan menjadi
pegunungan rendah apabila mempunyai ketinggian antara 500
sampai dengan 1.500 meter di atas permukaan air laut.
2. Pegunungan tinggi
Jenis pegunungan yang selanjutnya adalah pegunungan tinggi.
pegunungan tinggi ini tentu saja merupakan kebalikan dari
pegunungan rendah. Jenis pegunungan tinggi ini merupakan
pegunungan yang mempunyai ketinggian di atas pegunungan rendah.
Pegunungan dikatakan sebagai jenis pegunungan tinggi apabila
mempunyai ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan air laut.
Sungguh ketinggian yang sangat tinggi dibandingkan denagn daerah
yang ada di sekitarnya.

REFERENSI
Purtadi, S. (2006, September). Pendidikan Berorientasi Lingkungan:
Pergeseran Peran Bahan Alam Sebagai Media Pembelajaran Kimia.
Frick, H. (1988). Arsitektur dan Lingkungan. Kanisius.

https://www.dosenpendidikan.co.id/air-laut

https://www.ilmuips.my.id/2020/06/pengertian-hutan-bakau-meliputi-
ciri.html

Akbar, A. A., Sartohadi, J., Djohan, T. S., & Ritohardoyo, S. (2017). Erosi
pantai, ekosistem hutan bakau dan adaptasi masyarakat terhadap bencana
kerusakan pantai di negara tropis. Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(1), 1-10.

https://www.awalilmu.com/2016/12/10-kenampakan-alam-dan-
manfaatnya-lengkap.html.

Najib, A. (2018). Ekstraksi senyawa bahan alam. Deepublish.

Niman, E. M. (2019). Kearifan lokal dan upaya pelestarian lingkungan alam.


Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan MISSIO, 11 (1), 91-106.

Purba, J. (2002). Pengelolaan lingkungan sosial. Yayasan Obor Indonesia.

Arty, I. S. (2005). Pendidikan Lingkungan Hidup tentang Bahaya Polutan


Udara. Jurnal Cakrawala Pendidikan, (3).

Anda mungkin juga menyukai