DR. Dadang Epi Sukarsa, S.H., M.H.

Hj.Utari Dewi Fatimah, SH., M.Hum

Hj. Wiwi Yuhaeni, S.H., M.H.
Zakki Abdillah, SH., M.H.
Indriani Dwi Hapsari, S.H., M.HKes.
APA LINGKUNGAN HIDUP ITU?
 KESATUAN RUANG DENGAN SEMUA
 BENDA,
 DAYA,
 KEADAAN,
 DAN MAKHLUK HIDUP,
 TERMASUK MANUSIA DAN PERILAKUNYA,
 YANG MEMPENGARUHI ALAM ITU SENDIRI,
KELANGSUNGAN PERIKEHIDUPAN DAN
KESEJAHTERAAN MANUSIA SERTA MAKHLUK
HIDUP LAIN.
Karakteristik LH
 LH Indonesia adalah LH yang berada dalam batas-
batas wilayah NKRI.
 Secara ekologis, LH tidak mengenal batas wilayah,
baik wilayah negara maupun wilayah
administratif.
 Apabila LH dikaitakan dengan pengelolaannya,
maka harus jelas batas wilayah wewenang
pengelolaannya.
 LH Indonesia menurut konsep kewilayahan
merupakan pengertian hukum.
 LH Indonesia adalah wawasan nusantara yang
mempunyai posisi silang antara:
 dua benua dan dua samudera,
 dengan iklim tropis, cuaca, dan musim yang
memberikan kondisi alamiah dan kedudukan serta
peranan strategis yang tinggi nilainya,
 tempat bangsa dan masyarakat Indonesia
menyelenggarakan kehidupan negara dengan segala
aspeknya.
 Dengan demikian, wawasan dalam
menyelenggarakan pengelolaan LH adalah
Wawasan Nusantara
 LH Indonesia sebagai suatu ekosistem terdiri atas
berbagai subsistem (daerah) yang melipusi aspek
sos-bud, ekonomi, dan fisik dengan corak yang
berbeda antara subsistem yang satu dengan
lainnya dan dengan daya dukung lingkungan yang
berlainan.

 Pembinaan yang didasarkan pada keadaan daya

dukung lingkungan akan meningkatkan
keselarasan dan keseimbangan subsistem, yang
berarti menigkatkan ketahanan subsistem.
 Kedudukan
manusia dalam Kebutuhan
lingk. hidup dasar manusia

Untuk kelangsungan
kualitas hidup hayati
(pelayanan)
Lingkungan Fisik
Untuk kelangsungan
manusiawi (material &
Lingkungan Lingkungan biologi nonmaterial

Lingkungan sosial Untuk memilih

1. Jenis dan jumlah masing-masing unsur

lingkungan hidup tersebut;
Unsur
Sifat 2. Interaksi antarunsur dalam lingkungan hidup tersebut
Lingkungan
hidup ditentukan
tersebut; bersifat
oleh: 3. Kondisi unsur lingkungan hidup;
tetap
4. Faktor nonmaterial: keadaan, suhu , cahaya,
energi dan kebisingan dan
teratur
 MASALAH-MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN LH

KEPENDUDUKAN

LINGKUNGAN
KEBIJAKAN
KEMISKINAN HIDUP PEMBANGUNAN

PENCEMARAN
/PERUSAKAN
Pembangunan VS Lingkungan Hidup

LH EKONOMI

SOSBUD

Pembangunan
Berkelanjutan
 METODE PENDEKATAN UNTUK MENGATASI
MASALAH LINGKUNGAN

SEGI
PENGKAJIAN
interdisipliner
multidisipliner
METODE Komprehensif –integral
PENDEKATAN (Utuh menyeluruh)
SEGI
PENGELOLAAN
Lintas sektoral
(Terpadu)
Pembangunan berwawasan LH
 Pasal 1 angka 13 UU No 4 Tahun 1982 tentang
Pokok-Pokok Lingkungan Hidup.
 “Pembangunan berwawasan lingkungan adalah
upaya sadar dan berencana menggunakan dan
mengelola sumber daya bijaksana dalam
pembangunan yang berkesinambungan untuk
meningkatkan mutu hidup”
Pembangunan Berkelanjutan yang
berwawasan LH
 Pasal 1 angka 3 UU No 23 Tahun 2007 ttg
Pengelolaan Lingkungan Hidup
 “Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan hidup adalah upaya sadar dan
terencana, yang memadukan lingkungan hidup,
termasuk sumber daya, ke dalam proses
pembangunan untuk menjamin kemampuan,
kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa
kini dan generasi masa depan”.
Pembangunan Berkelanjutan
 Pasal 1 angka 3UUPPLH No 32 Tahun 2009
 “Pembangunan berkelanjutan adalah upaya
sadar dan terencana yang memadukan aspek
lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam
strategi pembangunan untuk menjamin
keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan,
kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup
generasi masa kini dan generasi masa depan”.
KONSEP EKOLOGI DAN EKOSISTEM

 ECOLOGY
(Ernst Haeckel- Biolog –Jer, 1969)

 EKOLOGI : OIKOS & LOGOS:

 ADALAH ILMU TENTANG RUMAH TANGGA

MAKHLUK HIDUP.
 OTTO SOEMARWOTO
EKOLOGI ADALAH ILMU TENTANG
HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA
MAKHLUK HIDUP DENGAN
LINGKUNGANNYA”.

 AMSYARI:
EKOLOGI ADALAH ILMU YANG
MEMPELAJARI HUBUNGAN SATU
ORGANISME DENGAN YANG LAINNYA,
DAN ANTARA ORGANISME TERSEBUT
DENGAN LINGKUNGANNYA.
DE BEL:
STUDY OF THE TOTAL IMPACT OF MAN AND OTHER ANIMALS ON THE
BALANCE OF NATURE

WILLIAM H. MATTHEWS:
“ECOLOGY FOCUSES THE INTERRELATIONSHIP BETWEEN LIVING
ORGANISM AND THEIR ENVIRONMENT”.

JOSEPH VAN VLECK:

ECOLOGY IS THE STUDY OF THE SUCH COMMUNITIES AND HOW EACH
SPECIES TAKES TO MEET ITS OWN NEED AND CONTRIBUTES TOWARD
MEETING THE NEED OF ITS NEIGHBOURS

EHRLICH:
“ECOLOGY IS THE SUBDISCIPLINE OF BIOLOGY THAT DEALS WITH
INTERACTION BETWEEN ORGANISMS AND THEIR ENVIRONMENT ON
THE POPULATION, COMMUNITY AND ECOSYSTEM LEVELS OF
ORGANIZATION.
 ASAS-ASAS EKOLOGI:
 ASAS KEANEKARAGAMAN (DIVERSITY)
 ASAS KERJA SAMA (COOPERATIVE)
 ASAS PERSAINGAN (COMPETITIVE)
 ASAS INTERAKSI (INTERRELATIONSHIP)
 ASAS KESINAMBUNGAN (SUSTAINABILITY)
 MANFAAT MEMPELAJARI KONSEP EKOLOGI:
 KITA DPT MELIHAT IMPLIKASI SETIAP KEGIATAN
PD LINGKUNGAN DAN SEBALIKNYA;

 DGN KONSEP EKOLOGI, ALAM DAPAT KITA LIHAT

SEBAGAI JALINAN SISTEM KEHIDUPAN YG SALING
TERKAIT SATU SAMA LAIN;
EKOSISTEM
 KOESNADI HARDJASOEMANTRI:
 EKOSISTEM:
 JALINAN YANG HARMONIS DAN STABIL ANTARA BIOTIC
COMMUNITY DAN ABIOTIC COMMUNITY.

 GAMBARAN MENYELURUH KEHIDUPAN YANG ADA PADA

SATU LINGKUNGAN TERTENTU PADA SAAT TERTENTU.

 DALAM BIOTIC COMMUNITY ADA YANG DINAMAKAN

“PIRAMIDA KEHIDUPAN”, YAKNI KOMPOSISI KEHIDUPAN
ORGANISME-ORGANISME DI DLM-NYA.
 BIOTIC COMMUNITY AKAN TINGGAL DI DAERAH MASYARAKAT
BENDA MATI (ABIOTIC COMMUNITY) DAN MENGADAKAN
INTERAKSI ANTARA LINGKUNGAN BENDA MATI YANG ADA DI
SEKITARNYA.

 PERISTIWA FISIK ITU AKAN BERPENGARUH TERHADAP

ORGANISME YANG TINGGAL DI WILAYAHNYA, DAN ORGANISME
HIDUP ITU PULA AKAN BERPENGARUH TERHADAP DAERAH YBS.

 ADA DUA BENTUK EKOSISTEM: EKOSISTEM ALAMIAH (NATURAL

ECOSYSTEM) DAN EKOSISTEM BUATAN (ARTIFICIAL ECOSYSTEM).

 “MANUSIA ADALAH BAGIAN DARI EKOSISTEM YANG SALING

MEMPENGARUHI (MAN-MADE NATURE AND NATURE-MADE
MAN) LEENEN: 1976.
 DAUD SILALAHI:

 EKOSISTEM MERUPAKAN KONSEP SENTRAL DALAM EKOLOGI,

YAITU SUATU SISTEM EKOLOGI YG TERTBENTUK O/ HUB.
TIMBAL BALIK ANTARA MAKHLUK HIDUP DG LINGK-NYA.

 EKOSISTEM TERBENTUK OLEH BIOTIC DAN ABIOTIC DI SUATU

TEMPAT, YG BERINTERAKSI MEMBENTUK SUATU KESATUAN YG
TERATUR. KETERATURAN TERJADI KARENA ADANYA ARUS
MATERI DAN ENERGI YANG TERKENDALIKAN O/ ARUS
TRANSFORMASI.

 KETERATURAN MENUNJUKKAN ADANYA KESEIMBANGAN YANG

BERSIFAT DINAMIS.

 EKOSISTEM DAPAT DIBAGI KE DLM BEBERPA SUSEKOSISTEM

SEPERTI: EKOSISTEM BUMI TERDIRI ATAS: SUBEKOSISTEM
DARATAN, SUBEKOSISTEM LAUTAN; SUBEKOSISTEM DARATAN
TERDBAGI ATAS SUBEKOSISTEM HUTAN, SUBEKOSISTEM DANAU,
DAN SUBEKOSISTEM PADANG PASIR. DST.
 UUPPLH (pasal 1 angka 5)
 Ekosistem adalah tatanan unsur
lingkungan hidup yang merupakan
kesatuan utuh menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan hidup.
 MANFAAT MEMPELAJAARI KONSEP EKOSISTEM
 KITA DAPAT MELIHAT UNSUR-UNSUR LH TIDAK
TERPECAH-PECAH, MELAINKAN TERINTEGRASI
(DISEBUT PENDEKATAN HOLISTIK VS ANALITIK
PARSIAL).

 BISA MELIHAT HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTARA

KOMPONEN YG TERKAIT DALAM KESATUAN YANG
TERATUR.
ISTILAH LH
 ENVIRONMENT (INGG)
 L’ENVIRONEMENT – DROIT DE L’ENVIRONNEMENT
(FRAN)
 UMWELT - UMWELTRECHT(JER)
 MILIEU – MILIEURECHT (BLD)
 ALAM SEPUTAR (MAL)
 BATAS NAN KAPALIGIRAN = HK LING (TAG)
 MEDIO AMBIENTE (SPA)
 M’CIO AMBIENTE (PORT)
 OKRUZHAUCHHAIA (RUS)
 KANKYO (JPN)
 AL-BIAH –QONUM AL BIAH (Arb)
HUKUM liNGKUNGAN
 Hukum lingkungan pada hakikatnya
mempelajari hukum yang mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan, manusia
dengan alam, dan manusia dengan manusia
lainnya yang berkenaan dengan
lingkungannya.
 HUKUM LINGKUNGAN
(Klasik dan Modern)
 HL. Klasik beorientasi pd penggunaan lingkungan (use-
oriented law),
 sektoral, kaku, sukar berubah.

 HL. Klasik menetapkan ketentuan dan norma-norma

dengan tujuan terutama untuk menjamin penggunaan dan
eksploatasi sumber daya lingkungan dengan berbagai akal
dan kepandaian manusia guna mencapai hasil semaksimal
mungkin, dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
 HL Modern berorientasi pada lingkungan (env. Oriented
law),
 sifat & wataknya juga mengikuti sifat & watak dari
lingkungan
 berguru pd ekologi,
 bersifat komprehensif integral, dinamis, luwes.

 HL modern menetapkan ktt dan norma-norma guna

mengatur tindak perbuatan manusia dg tujuan u/
melindungi lh dari kerusakan dan kemerosotan mutunya
demi menjamin kelestariannya agar dpt secara langsung
terus-menerus digunakan o/ generasi sekarang maupun
generasi yad.
DRUPSTEEN:
 Milieurecht adl hk yg berhub dg lingk. Alam
(natuurlijk milieu) dlm arti seluas-luasnya.

 Ruang lingkupnya berkaitan dg dan

ditentukan o/ ruang lingkup pengelolaan
lingk.

 HL merupakan instrumentarium yuridis

bagi pengelolaan lingk.
HL TERDIRI ATAS:
 HL. Pemerintahan (bestuursrechtelijk miliuerecht),
dibentuk oleh: pusat, daerah dan internasional;

 HL Keperdataan (privaatrechtelijk milieurecht);

 HL Ketatanegaraan (staatsrechtelik milieurecht);

 HL Kepidanaan (strafrechtelijk milieurecht).

Hl. Pemerintahan dibagi ke dlm bidang:
 Hk. Kesehatan lingk. (Mileuhygienerecht), yaitu hk. Yg
berhub dg:
 Kebijakan di bdg kesehatan lingk,
 Pemeliharaan kondisi air, tanah & udara,
 Pencegahan kebisingan, kesemuanya dg ltr blk
perbuatan manusia yg diserasikan dg lingk.

 Hk. Perlingungan lingk (milieubeschermingsrecht),

 Hk. Tata ruang (ruimtelijk ordeningsrecht)

 Adl. Hk yg berhub. Dgn kebijakan tata ruang, diarahkan
pd tercapainya atau terpeliharanya penyesuaian timbal
balik yg terbaik antara ruang dan kehidupan masyarakat.

 Bidang-bidang hukum lain yang berhub dgn lingk. Fisik,

spt:
 Hk. Agraria, hk banguan, hk perumahan rakyat.
 KOESNADI HARDJASOEMANTRI:

 HL. MELIPUTI ASPEK-ASPEK:

 H. TATA LINGKUNGAN;
 H. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN;
 H. KESEHATAN LINGKUNGAN;
 H. PENCEMARAN LINGKUNGAN;
 H. LINGKUNGAN TRANSNASIONAL/INT;
 H. SENGKETA LINGKUNGAN.
 H. TATA LINGKUNGAN (HTL)

 “MENGATUR PENATAAN LINGK. GUNA MENCAPAI KESELARASAN

HUBG ANTARA MANUSIA DAN LH, BAIK LH FISIK MAUPUN LH
BUDAYA”.

 BIDANG GARAPANNYA MELIPUTI:

 TATA RUANG,
 TATA GUNA TANAH,
 TATA CARA PERAN SERTA MASY.
 TATA CARA PENINGKATAN UPAYA PELESTARIAN KEMAMPUAN
LINGK.
 TATA CARA PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN KESADARAN
MASYARAKAT,
 TATA CARA PERLINDUNGAN LINGK.
 TATA CARA GANTI KERUGIAN DAN PEMULIHAN LINGKUNGAN
 TATA CARA PENATAAN KETERPADUAN PENGELOLAAN LINGK.
 13 ASAS UMUM YANG DIPAKAI DALAM HTL:

 ASAS KEPASTIAN HUKUM (PRINCIPLE OF LEGAL SECURITY)

 ASAS KESEIMBANGAN (PRINCIPLE OF PROPORTIONALITY)

 ASAS KESAMAAN (PRINCIPLE OF EQUALITY)

 ASAS BERTINDAK CERMAT (PRINCIPLE OF CAREFULNESS)

 ASAS MOTIVASI U/ SETIAP KEPUTUSAN PANGREH (PRINCIPLE OF

MOTIVATION)

 ASAS JGN MENCAMPURADUKAN KEWENANGAN (PRINCIPLE OF NON

MISUSE COMPETENCE)
 ASAS PERMAINAN YANG LAYAK (PRINCIPLE OF FAIR PLAY)

 ASAS KEADILAN ATAU KEWAJARAN (PRINCIPLE OF REASONABLENESS

OR PROHIBITION OF ARBITRARINESS)

 ASAS MENANGGAPI HARAPAN YG DITIMBULKAN (PRINCIPLE OF

MEETING RAISED EXPECTATION)

 ASAS MENIADAKAN AKIBAT-AKIBAT SUATU KEPUSTUSAN YG BATAL

(PRINCIPLES OF UNDOING THE CONSEQUENCES OF AN ANNUAL
DECISION)

 ASAS PERLINDUNGAN ATAS PANDANGAN HIDUP PRIBADI (PRINCIPLE

OF PROTECTING THE PERSONAL WAY OF LIFE)

 ASAS KEBIJAKSANAAN (SAPIENTIA)

 ASAS PENYELENGG. KEPENT. UMUM (PRINCIPLE OF PUBLIC SERVICE).