ABSTRACT
The research is titled “analysis of poetry hornbill nest works Nano L. Basuki and
friends (semiotic studies)”. The problem in this research is how the study of semiotics
in a collection of poems hornbill nest works Nano L. Basuki and friends. The purpose
of the study described in a collection of poems icon hornbill nest works Nano L. Basuki
and friends, and describes the symbols in the poetry collection hornbill nest works
Nano L. Basuki and his friends. And then, this research will increase meaning in poetry
for students. The method used is descriptive method. All signs in a collection of poems
nest hornbills works nanp Nano L. Basuki and friend will be explained in detail. Besad
on the results of analysis. Found that the icons in the collection of poems hornbill nest
works Nano L. Basuki and his friends that in a collection of poems hornbill nest works
Nano L. Basuki and friends are there are thirty-seven data, and symbols in the poetry
collection hornbill nest works Nano L. Basuki and his friends there are sixty data.
54
Adisti Primi Wulan. Analisis Kumpulan Puisi Sarang Enggang... 55
dan bait, dengan bahasa yang singkat adanya hubungan sebab akibat, atau
dan padat. Dalam hal ini, puisi tanda yang langsung mengacu pada
merupakan karya sastra yang kenyataan. Sedangkan simbol adalah
menggunakan bahasa atau rangkaian tanda yang menunjukkan tidak ada
kata sebagai mediumnya, dan hubungan alamiah antara penanda dan
mempunyai arti dan makna. petandanya. Hubungan diantaranya
Puisi adalah ragam sastra yang bersifat arbitrer.
bahasanya terikat oleh irama, rima, Kumpulan Puisi Sarang Enggang
mantra, serta penyusunan larik dan bait karya Nano L. Basuki dan kawan-
(Suprapto, 1993:65). Bahasa puisi kawan yang dijadikan objek penelitian
selalu meninggalkan kesan rasa dan karena kumpulan puisi tersebut
daya tanggap oleh pembacanya. Di berbicara mengenai realita kekayaan
dalam puisi, pembaca akan menemui alam dan budaya di Pulau Borneo yang
sesuatu yang merupakan kekayaan semakin menghilang, selain itu
pengalaman batin pengarang yang kumpulan puisi tersebut sudah banyak
disampaikan lewat puisi yang mendapat tanggapan positif oleh
diciptakan. Melalui puisi, pembaca pembaca sehingga dapat memberi
dapat melihat jalan pikiran pengarang kesadaran untuk menyelamatkan dan
dan emosi yang hendak ditimbulkan melestarikan alam dan budaya
oleh pengarang. Kalimantan Barat.
Puisi merupakan karya sastra Berdasarkan latar belakang
yang memiliki susunan kata-kata masalah, dapatlah dirumuskan masalah
terbaik. Puisi memiliki sistem tanda penelitian yaitu 1) Bagaimanakah ikon
yang bertugas sebagai alat komunikasi dalam Kumpulan Puisi Sarang
antarmanusia. Semiotik merupakan Enggang karya Nano L. Basuki dan
ilmu untuk mengetahui tentang sistem kawan-kawan, 2) Bagaimanakah
tanda dan makna yang terkandung di indeks dalam Kumpulan Puisi Sarang
dalamnya. Menganalisis puisi Enggang karya Nano L. Basuki dan
menggunakan kajian semiotik, berarti kawan-kawan, 3) Bagaimanakah
mengungkap tanda dan akan simbol dalam Kumpulan Puisi Sarang
memahami makna dari puisi. Enggang karya Nano L. Basuki dan
Tanda mempunyai dua aspek kawan-kawan. Tujuan Penelitian yaitu
yaitu penanda dan petanda. Tanda tidak 1) Mendeskripsikan ikon dalam
hanya satu macam, tetapi ada beberapa Kumpulan Puisi Sarang Enggang
berdasarkan hubungan penanda dan karya Nano L. Basuki dan kawan-
petandanya. Jenis-jenis tanda yang kawan, 2) Mendeskripsikan indeks
utama adalah ikon, indeks, dan simbol. dalam Kumpulan Puisi Sarang
Suwardi Endraswara (2013:41) Enggang karya Nano L. Basuki dan
menjelaskan bahwa ikon adalah kawan-kawan, 3) Mendeskripsikan
hubungan antara tanda dan objek atau simbol dalam Kumpulan Puisi Sarang
acuan yang bersifat kemiripan. Indeks Enggang karya Nano L. Basuki dan
adalah tanda yang menunjukkan kawan-kawan.
56 Proceedings International Seminar FoE (Faculty of Education) – Vol. 1 Mei 2016
belian yang satu itu//adalah akibat. Pagi, Suatu Pagi Di Akhir Juni, Tak
Indeks ini menceritakan hutan yang Ada Yang Berubah Pada Kemarau
dulu dipenuhi oleh pepohonan, Berikutnya, Cuaca Menjadikan
tetapi pada saat ini sudah banyak Rindu Kita Semakin Berkarat,
ditebang dan terjadi pembakaran Upacara Hujan, Kontemplasi
hutan, dikarenakan pohon-pohon di Dalam Kamar. Judul puisi karya
hutan semakin berkurang, maka Wisnu Pamungkas Mitos Ruang,
semakin diperebutkan oleh pihak- Kutuk Sanggau, Hujan Sentarum,
pihak investor untuk mengambil Konservasi Sebuah Taman,
pohon-pohon yang tersisa. Manusia Danau (1), Maut Mata,
Akibatnya masing-masing pihak Ritual Tak Dikenal, Rembulan
investor beradu maki untuk Dalam Karung, Percobaan Hari
mendapatkan kekuasaan. Kiamat, Legenda Bukit Gemba
3. Analisis Simbol dalam Kumpulan Suatu Hari, Seribu Ulang-Uli.
Puisi Sarang Enggang karya Simbol terdapat dalam judul puisi
Nano L. Basuki dan kawan- Larung karya Nano L. Basuki pada
kawan bait pertama, larik ketiga.
Simbol dalam Kumpulan “/…beku darah//” (KPSE,
Puisi Sarang Enggang karya Nano 2011:13)
L. Basuki dan kawan-kawan Tidak ada hubungan alamiah
terdapat enam puluh data, puisi- antara penanda dan petandanya.
puisi karya Nano L. Basuki ada /…Beku darah/ merupakan
empat belas data, puisi-puisi karya penanda, petandanya adalah
Pay Jarot Sujarwo ada dua puluh memiliki makna adalah kematian.
empat data, dan puisi-puisi karya Darah merupakan cairan dari tubuh
Wisnu Pamungkas ada dua puluh berwarna merah yang
tiga data. memungkinkan manusia hidup.
Simbol pada puisi karya Apabila darah telah berhenti
Nano L. Basuki terdapat pada judul mengalir dan beku, maka manusia
puisi Sarang Kenyalang 1, Ibu, telah mati. Namun, dalam puisi
Pokok Belian, Aku Batu, Larung, yang berjudul Larung, penyair
Sungai Kami Menangis Lagi, menggambarkan kehidupan pohon
Sepenggal Kisah, Danau Biru. seperti kehidupan manusia. Pohon-
Judul puisi karya Pay Jarot Sujarwo pohon yang ditebang, maka pohon
Perahu Kertas, Di Mempawah akan beku darah yang maksudnya
ketika Singgah, Cerita Lelaki yang akan berhenti tumbuh dan
Ingin Berhenti jadi Penyair, Sunyi berkembang.
yang Begitu Panjang, Ritus Musim,
Kekasih, Kemarau Kali Ini Tidak E. Simpulan
Ada Jingga, Tidak Ada Jingga, Ikon dalam Kumpulan Puisi
Pulau Kabung, Belantaraku, Sarang Enggang karya Nano L.
Rumah Hijauku Dan Berita Koran Basuki dan kawan-kawan yaitu ada
Adisti Primi Wulan. Analisis Kumpulan Puisi Sarang Enggang... 61
dua puluh dua data. Puisi Basuki ada empat belas data, puisi
karya Nano L. Basuki ada sembilan karya Pay Jarot Sujarwo ada dua
data, puisi karya Pay Jarot Sujarwo puluh empat data, puisi karya
ada delapan data, puisi karya Wisnu Wisnu Pamungkas ada dua puluh
Pamungkas ada lima data. Indeks tiga data.
dalam Kumpulan Puisi Sarang Makna dalam Kumpulan
Enggang karya Nano L. Basuki dan Puisi Sarang Enggang karya Nano
kawan-kawan yaitu ada tiga puluh L. Basuki dan kawan-kawan
tujuh data. Puisi karya Nano L. berbicara mengenai alam dan
Basuki ada empat belas data, puisi budaya Kalimantan Barat yang
karya Pay Jarot Sujarwo ada semakin menghilang. Penyair-
delapan belas data, puisi karya penyair menggunakan tanda-tanda
Wisnu Pamungkas ada lima data. di dalam puisinya dalam
Simbol dalam Kumpulan Puisi mengungkapkan keprihatinan
Sarang Enggang karya Nano L. mereka terhadap alam dan budaya
Basuki dan kawan-kawan ada enam di Kalimantan Barat.
puluh data. Puisi karya Nano L.
F. Daftar Pustaka
Sangidu. (2004). Penelitian Sastra: Pendekatan, Teori, Metode, Teknik, dan Kiat.
Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia Barat. Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada Bulaksumur.
Suprapto. (1993). Kumpulan Istilah dan Apresiasi Sastra. Surabaya: Offset Indah.