Anda di halaman 1dari 26

BLOK RESTORASI TETAP

MODUL 1
RETORASI PLASTIS
KELOMPOK 9
Catherine Ivanna Edward (2017.07.1.0011)
Siti Dwi J.I Amani Fachira (2017.07.1.0015)
Ni Putu Eka Dania Putri (2017.07.1.0016)
Sugeng Satrio Wibowo (2017.07.1.0042)
Emilia Dewi Artanty (2017.07.1.0053)
Raihan Fakhri (2017.07.1.0081)
Gantari Disa Pambayung (2017.07.1.0083)
Githzsa Dwisty Marantika (2017.07.1.0088)
Putu Aditya Pratama Arya Tusan (2017.07.1.0089)
Salsabilah Firdausiah Ramadhani (2017.07.1.0090)
PENDAHULUAN

Secara garis besar bahan restorasi gigi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu bahan
restorasi plastis dan non plastis (rigid). Tumpatan plastis cenderung digunakan ketika struktur gigi
cukup banyak untuk mempertahankan integritas dengan bahan tumpatan. Salah satu bahan restorasi
yang biasa digunakan saat ini adalah resin komposit. Istilah bahan komposit mengacu pada
kombinasi tiga dimensi atau sekurang-kurangnya dua bahan yang berbeda secara kimiawi dengan
suatu komponen pemisah yang nyata di antara keduanya, bila kombinasi bahan tersebut tepat maka
akan memberi kekuatan yang tidak dimiliki oleh satu bahan saja (Baum et al., 2012).
Resin komposit memiliki keterbatasan dalam merestorasi karies dengan kedalaman mencapai dentin,
oleh karena itu semen ionomer kaca dapat digunakan sebagai bahan base karena memiliki
biokompabilitas yang baik antara struktur gigi dengan lapisan semen. Adanya kelemahan dan
kelebihan yang terdapat pada resin komposit dan semen ionemer kaca, dikembangkanlah suatu
teknik restorasi dengan menggabungkan keduanya yang disebut restorasi sandwich (Yanti, 2004).
Restorasi sandwich bertujuan untuk mendapatkan suatu restorasi yang monolitik antara kedua bahan
restorasi dan jaringan keras gigi. Restorasi sandwich dalam beberapa kasus memungkinkan sedikit
terjadinya kebocoran tepi dibandingkan dengan menggunakan satu jenis bahan tumpatan secara
langsung (Liebenberg, 2007).
PEMICU 1

AKU INGIN CANTIK LAGI

Pasien perempuan usia 25 tahun datang ke RSGM dengan


keluhan gigi-gigi depan rahang atasnya tampak jelek dan
berwarna kecoklatan. Gigi-giginya terasa nyeri tajam bila terkena
makanan atau minuman yang dingin dan manis namun hanya
sesaat.

Pemeriksaan ekstroral : Tidak ada kelainan


Pemeriksaan intraoral : Gigi 11,21 karies di bagian
servikal dengan kedalaman
karies profunda

Tes vitalitas dengan chlor ethyl bereaksi, tes perkusi tidak ada
keluhan, dan tes gigit tidak ada keluhan.
TERMINOLOGI ISTILAH PEMICU 1

Terminologi Pengertian
1 Pemeriksaan Ekstra Oral Pemeriksaan Objektif yang dilakukan diluar rongga mulut
2 Pemeriksaan Intra Oral Pemeriksaan Objektif yang dilakukan didalam rongga mulut
3 Karies Profunda Karies yang sudah melebihi setengah dentin dan bisa mengenai rongga pulpa
4 Servikal Bagian gigi yang merupakan daerah batas antara mahkota dan akar
5 Tes Vitalitas Tes yang digunakan untuk mengetahui suatu gigi dapat dipertahankan atau tidak
Bahan yang digunakan untuk tes vitalitas gigi dengan tes dingin untuk
6 Chlor Ethyl
menentukan sensitivitas termal
Tes yang dilakukan dengan cara memberikan pukulan cepat dan tidak keras pada
7 Tes Perkusi
gigi untuk mengevaluasi status periodonsium sekitar gigi
Tes yang dilakukan dengan menggigit bola kapas jika terdapat nyeri pada saat
8 Tes Gigit
melepas gigitan menandakan adanya inflamasi pada apikal atau fraktur akar
IDENTIFIKASI MASALAH PEMICU 1
Pasien perempuan usia 25 tahun datang ke RSGM
01 dengan keluhan gigi-gigi depan rahang atasnya
tampak jelek dan berwarna kecoklatan

Gigi-giginya terasa nyeri tajam bila terkena


02 makanan atau minuman yang dingin dan manis
namun hanya sesaat.

Pemeriksaan ekstroral : Tidak ada kelainan ,


03 Pemeriksaan intraoral : Gigi 11,21 karies di bagian
servikal dengan kedalaman karies profunda.

Tes vitalitas dengan chlor ethyl bereaksi, tes


04 perkusi tidak ada keluhan, dan tes gigit tidak ada
keluhan.
RUMUSAN MASALAH PEMICU 1

Mengapa gigi depan rahang atas pasien tampak jelek dan


01 berwarna kecoklatan?

40% 80% 60% 50%

Mengapa gigi terasa nyeri tajam bila terkena makanan atau


02 minuman yang dingin dan manis namun hanya sesaat?

03 Apa arti dari karies profunda?

Apa arti tes vitalitas dengan chlor ethyl bereaksi, tes perkusi
04 tidak ada keluhan, dan tes gigit tidak ada keluhan?
HIPOTESIS MASALAH PEMICU 1
Karena terjadi demineralisasi pada gigi atau karies
yang terjadi sejak lama sehingga terjadi perubahan 01
warna akibat makanan.

Karena minuman dingin dan makanan manis


merupakan rangsangan termal yang mengenai
dentin lalu ke ruang pulpa,kemudian merangsang 02
syaraf free nerve ending bermyelin atau a delta.

Karies yang mengenai daerah CEJ menyisakan


03
selapis tipis dentin.

Gigi masih vital, karena kerusakannya masih sebatas


dentin, tes gigit dan perkusi tidak ada keluhan 04
menandakan tidak ada kelainan jaringan periodontal.
PEMICU 2

Dokter gigi menjelaskan kepada pasien tentang kondisi giginya dan


rencana perawatan yang akan dilakukan pada gigi 11,21 yaitu
restorasi plastis dengan teknik sandwich.
TERMINOLOGI ISTILAH PEMICU 2

01
Restorasi Plastis

Restorasi yang diaplikasikan dalam keadaan lunak lalu mengeras dengan sendirinya dan diaplikasikan dalam rongga
mulut secara langsung.

02
Teknik Sandwich

Teknik restorasi dengan menggunakan dua macam bahan yaitu GIC & komposit. GIC sebagai base dan komposit
sebagai tumpatan.
IDENTIFIKASI MASALAH PEMICU 2

Dokter gigi menjelaskan rencana perawatan kepada pasien


01 tentang kondisi giginya dan rencana perawatan yang akan
dilakukan pada gigi 11,21 yaitu restorasi plastis.

Dokter gigi memilih rencana perawatan dengan teknik


02 sandwich.
RUMUSAN MASALAH
PEMICU 2

Mengapa dokter gigi memilih


1 restorasi plastis pada kasus?

Mengapa dokter gigi memilih


2 teknik sandwich pada kasus?
HIPOTESIS MASALAH PEMICU 2

01
Karena jaringan gigi sehat yang tersisa masih banyak
sehingga masih dapat untuk dijadikan retensi.

02
Karena untuk memaksimalkan adhesi antara semen
dengan selapis dentin dan memanfaatkan estetika dari
resin komposit.
Anamnesis PEO Tidak ada kelainan
Pasien mengeluh gigi depan RA PIO Gigi 11, 21 karies di bagian
Nampak jelek dan berwarna servikal dengan kedalaman
kecoklatan lalu terasa nyeri tajam profunda dan masih vital
sesaat saat terkena makanan atau
minuman dingin dan manis

Diagnosis Pulpitis Reversible

Klasifikasi Karies
Mount & Hume Side 3 (Servikal),
Size 2 (Moderate)
ICDAS Size D5

PETA KONSEP Restorasi Teknik


Sandwich
Enamel tipis
Indikasi
sehingga retensi
Macam & Teknik
kurang
Bahan
Cara Manipulasi
LEARNING ISSUE

1. Apa diagnosis pada kasus dan alasannya?


2. Sebutkan klasifikasi karies!
3. Apa yang dimaksud dengan teknik sandwich?
a. Definisi
b. Tujuan
c. Indikasi
d. Macam
4. Apa saja bahan yang digunakan dalam teknik sandwich?
a. GIC (definisi, macam, teknik)
b. Komposit (definisi, macam, teknik)
c. Bagaimana perlekatan antara GIC dan komposit?
5. Apa teknik sandwich yang digunakan pada kasus?
6. Bagaimana tahapan preparasinya?
7. Bagaimana teknik penumpatannya?
PEMBAHASAN LEARNING ISSUE
Apa diagnosis
pada kasus dan
alasannya?
Diagnosis pulpitis reversible, berdasarkan
anamnesis , dan pemeriksaan klinis didapatkan gigi
terasa nyeri tajam bila terkena makanan/minuman
manis yang dingin dan manis namun hanya sesaat
dan pada pemeriksaan intraooral didapatkan gigi
11,12 karies pada bagian servikal dengan
ekdalaman karies profunda menunjukan tes vitalitas
dengan chloretyl bereaksi dan tidak ada keluhan
saat dilakukan tes perkusi dan tes gigit.
SEBUTKAN KLASIFIKASI KARIES!
Berdasarkan Letak Karies
Menurut Mount & Hume
- Karies Superficial
- Karies Media
- Karies Profunda.

Menurut WHO

Tingkat Keparahan sangat


rendah – tingkat keparahan
sangat tinggi
Menurut ICDAS

System G.V. Black


TEKNIK SANDWICH
• Memperbaiki fungsi estetik
• Memperbaiki pengunyahan
• Mencegah celah mikro serta menambah
kekuatan gigi serta karies yang sudah
melibatkan dentin
A DEFINISI • Mendapatkan restorasi yang monolitik antara
komposit, GIC dan jaringan keras gigi
• Meletakkan komposit agar tidak mudah terlepas

Restorasi sandwich merupakan teknik restorasi yang


menggunakan dua bahan restorasi yang berbeda dalam TUJUAN B
satu restorasi seperti pemakaian glass ionomer cement
dan resin komposit ataupun glass ionomer cement dan
amalgam. Semen ini berikatan secara kimia pada dentin
dan mempunyai koefien ekspansi termal yang sama
dengan struktur gigi.
Indikasi Teknik Sandwich
Indikasi dan Macam lesi dimana terdapat satu / lebih margins pada dentin
(misalnya pada cervical lesions).
Teknik Sandwich
karies yang disebabkan abrasi pada daerah servikal
ataupun lesi klas v menurut klasifikasi GV Black.

restorasi komposit klas II, digunakan sebagai bahan


tumpatan khususnya untuk aplikasi gigi pada daerah
yang memerlukan tekanan dan daya abrasi tinggi.

Macam Teknik Sandwich


Teknik Open Sandwich
diindikasikan untuk kavitas klas II dan klas v dengan
batas dinding gingival cement enamel junction (CEJ).

Teknik Closed Sandwich


digunakan pada kavitas yang masih memiliki email
pada semua tepi cavosurface kavitas, sehingga aplikasi
lapisan dentin pada teknik ini tidak berbatasan dengan
tepi cavosurface kavitas.
BAHAN YANG DIGUNAKAN DALAM TEKNIK SANDWICH
Suatu restorasi semen ionomer kaca modifikasi resin akan memiliki suatu lapisan
yang disebut inhibited layer yang mengandung monomer HEMA atau unpolimerized
Hidroxyethil Methacrylate. Permukaan ini meningkatkan kapabilitas ikatan bahan
bonding sehingga perlekatannya dengan resin komposit sebagai tumpatan diatasnya
akan meningkat. GIC melekat secara kimiawi sedangkan komposit melekat secara
micro mechanical interlocking.

GIC KOMPOSIT

PERLEKATAN ANTARA GIC


Glass ionomer cement merupakan gabungan dari DAN KOMPOSIT Resin komposit menurut ilmu kedokteran gigi secara
semen silikat dan semen polikarboksilat dengan umum adalah penambahan polimer yang digunakan
tujuan untuk mendapatkan sifat translusen, untuk memperbaiki enamel dan dentin. Resin
pelepasan fluor dari semen silika, dan kemampuan komposit digunakan untuk mengganti struktur gigi
melekat secara kimia pada struktur gigi dari semen dan memodifikasi bentuk dan warna gigi sehingga
polikarboksilat akhirnya diharapkan dapat mengembalikan
fungsinya
Teknik yang digunakan pada kasus kali ini adalah
Teknik Restorasi Sandwich Tertutup.

Pada restorasi sandwich tertutup, GIC dibuat sebagai basis pengganti


dentin pada kavitas yang cukup dalam. Semen ionomer kaca terlindung
oleh resin komposit diatasnya dan oleh dinding-dinding kavitas,
sehingga pada restorasi sandwich teknik tertutup pada kavitas yang
dalam, dentin dapat terlindungi oleh bahan base.

Apa Teknik Pada kasus, karies cukup dalam yaitu mencapai dentin dan menyisakan
selapis tipis dentine. Sehingga restorasi sandwich tertutup adalah teknik

Sandwich yang yg tepat, dimana nantinya GIC sebagai base akan merangsang
pembentukan dentine reparatif sehingga dapat memperbaiki jaringan
dentine, lalu ditutup dengan komposite yang memiliki kualitas estetik

digunakan pada yang sangat baik. Serta karies tersebut masih memiliki dinding kavitas
yang lengkap atau tidak ada struktur dinding yang terbuka ataupun
hilang sehingga teknik yang dipilih yaitu teknik sandwich tertutup.

kasus?
TAHAPAN PREPARASI

PREPARASI PEMBERSIHAN PEMBENTUKAN PEMBERIAN PEMULASAN


Melakukan JARINGAN DINDING RETENSI Kavitas dihaluskan
pemasangan isolasi KARIES KAVITAS dengan
dengan cotton roll menggunakan fine
Menggunakan Kavitas dibuat Menghaluskan dasar
atau rubber dam. finishing bur untuk
Round Bur sedalam sesuai dengan kavitas dan memberi
Posisi operator di memudahkan
1,5 mm hingga outline form undercut untuk
belakang kanan penumpatan pada
dentin. menggunakan retensi pada daerah
pasien. kavitas
fissure bur. Dengan gingival dan insisal
konveks sesuai gigi dengan round
kontur gigi dan sudut bur atau inverted bur
kavitas membulat
TEKNIK PENUMPATAN
Preparasi dan Lining

Pemberian Komposit dan


Penyelesaian
Pemberian tumpatan resin komposit dan Perawatan Permukaan
setelah setting di selesaikan dengan
penghalusan dan pemolesan

Pemberian Semen
Kavitas dibersikan dan dikeringkan dan Pemberian Semen
GIC diinjeksikan ke dalam kavitas hingga
menutupi tepi kavosurface selama 5 menit

Semen yang lebih dilepasakan dari tepi email Preparasi Semen Tepi Email

Preparasi dan Perawatan


Melakukakan preparasi jaringan karies
dan membentuk kavitas. Pemberian Pemberian Resin Bonding
dentin kondisioner untuk membuka
porositas gigi.
Pemberian Resin Bonding
Pemberian agen bonding resin yang Pemberian Resin Komposit
pengerasannya menggunakan light cure
untuk menjamin semen dan permukaan
email tidak terkontaminasi
Penyelesaian
KESIMPULAN
Berdasarkan anamnesis pasien bahwa pasien mengeluh gigi
depan rahang atas nampak jelek dan berwarna kecoklatan,
pemeriksaan ekstra oral tidak ada kelainan, pemeriksaan
intra oral didapatkan gigi 11,21 karies servikal dengan
kedalaman profunda, serta tes vitalitas bereaksi, tes perkusi
dan tes gigit tidak ada keluhan maka diagnosis pada kasus
ini adalah pulpitis reversible. Dokter gigi melakukan rencana
perawatan menggunakan restorasi plastis dengan teknik
sandwich karena memanfaatkan sifa adhesive yang dimiliki
GIC dan sifat estetik yang dimiliki komposit sehingga
menciptakan restorasi yang memiliki perlekatan yang baik.
GIC yang digunakan pada kasus yaitu GIC tipe III dan
komposit yang digunakan dalam kasus ini yaitu komposit
nano filled. Kemudian Teknik restorasi sandwich yang
dipakai pada kasus ini yaitu teknik tertutup atau closed
sandwich technique.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hartini, I. G. A. A., Sumantri & Angelina, Y., n.d.
Pengaruh Teknik Sandwich terhadap Kebocoran
Tepi pada Restorasi Kavitas Kelas II. pp. 16-19.
2. Lestari, S., 2012. Kekuatan Tekan Restorasi

A Sandwich Berbasis Semen Ionomer Kaca (Sik) Fuji


II dan Fuji IX. jurnal material kedokteran gigi, 1(2),
pp. 139-144.
3. Anusavice, K.J., 2003, Phillips: Buku Ajar Ilmu
Bahan Kedokteran Gigi, ed.10, Jakarta : EGC
B 4.
Penerbit Buku Kedokteran
Manappallil, J. J., 2003, Basic Dental Materials, 2nd
ed., Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd.,
New Delhi.

C 5. Mc Cabe JF, Walls AWG. Applied dental materials.


9th ed. Oxford: Blackwell Scientific Publication,
2008.
6. Noort, Richard van. Introduction to Dental Material
Fourt Edition. China: Elsevier, 2013.

D 7.

8.
St. paul, M. (2010). Technical Product Profile filtek.
3M ESPE
Wataha, Powers. Dental Material Foundation and
Applications. Canada: Elsevier, 2017.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai