Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

NY. F DENGAN DENGAN HEMOROID

Diruang Cempaka RSU MITRA DELIMA

DEPARTEMEN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Oleh:

Ananda Nicola Hidayat (1720003)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

STIKes KEPANJEN

2021
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN HEMOROID

Diruang Cempaka RSU MITRA DELIMA

Nama Mahasiswa : Ananda Nicola Hidayat

Tempat Praktik : R. Cempaka 4

NIM : 1720003 Tgl. Praktik : 8 April 2021

A. Identitas Klien

Keterangan Pasien
Nama Ny. F
Jenis kelamin Perempuan
Usia 38 tahun
Status Menikah
Agama Islam
Suku Bangsa Indonesia
Pendidikan SMA
Bahasa yang digunakan Bahasa Jawa / Imdonesia
Pekerjaan IRT
Alamat Wajak

Diagnosis Medis Hemoroid

b. Identitas penanggung jawab

Keterangan Pasien
Nama Tn. M
Jenis kelamin Laki-laki
Usia 44 tahun
Hubungan dengan pasien Suami
Pendidikan SMA
Pekerjaan Wiraswasta

B. Status kesehatan Saat Ini

1. Keluhan utama : Pasien mengatakan ambein

2. Keluhan Penyerta : Pasien mengatakan terdapat rasa nyeri di ambein nya

3. Diagnosa medis : Hemoroid interna dan externa

C. Riwayat Kesehatan Saat Ini

Pasien MRS tgl 7 April 2021 jam 20.00 mengatakan keluhan awal terdapat ambein
sudah sejak satu bulan yang lalu disertai dengan rasa nyeri dan sudah direncanakan
akan dilakukan tindakan operasi oleh dokter

D. Riwayat Kesehatan Terdahulu

1. Penyakit yg pernah dialami:

b. Kecelakaan (jenis & waktu) : Tidak pernah

c. Operasi (jenis & waktu) : Tidak pernah

d. Penyakit : Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit


apapun.

e. Terakhir masuki RS :-

2. Alergi (obat, makanan, plester, dll): -

3. Imunisasi:

( )BCG ( ) Hepatitis

( ) Polio ( ) Campak
( ) DPT (√ )Imunisasi lengkap

4. Kebiasaan:

Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya


Merokok - - -
Kopi - - -
Alkohol - - -

E. Riwayat Keluarga
Keterangan Genogram
GENOGRAM
: Perempuan

: Laki-laki

: Meninggal

klien : Pernikahan

: Pasien

Pola Aktifitas-Latihan

Rumah Rumah sakit

Makan/minum (0) (0)

Mandi (0) (2)

Berpakaian/berdandan (0) (0)

Toileting (0) (2)

Mobilitas di tempat tidur (0) (2)

Berpindah (0) (2)

Berjalan (0) (2)

Naik tangga (0) (2)


Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu
orang lain, 4 = tidak mampu

F. Pola Makan dan Minum

Rumah Rumah sakit


Jenis diit/makaan Nasi, sayur, lauk Makanan RS
pauk
Frekuensi/pola 3x sehari (sedang) 3x sehari (porsi RS)
Porsi yang dihabiskan 1 piring tiap makan 3x sehari (menu RS)
Komposisi menu Nasi, sayur, lauk Nasi, sayur, lauk
pauk pauk
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Nafsu makan Sedang/ stabil Sedang/ stabil
Berat badan ±68kg ±66 kg
Jenis minuman Air putih Air putih
Frekuensi/pola minum Tidak menentu Tidak menentu
Berapa gelas yang Tidak menentu Tidak menentu
dihabiskan
Sukar menelan Tidak ada Tidak ada
(padat/cair)
Pemakaian gigi palsu Tidak ada Tidak ada

G. Pola Eliminasi

Rumah Rumah sakit

BAB

Frekuensi pola 1x/hari 1x selama di RS

Konsistensi Padat feses terkadang Padat feses


disertai dengan darah terkadang disertai
dengan darah

Warna & bau Kuning kadang Kuning disertai


disertai dengan dengan kemerahan
kemerahan

Kesulitan Terasa nyeri ketika Terasa nyeri ketika


BAB BAB

Upaya mengatasi Mengkonsumsi obat Mengkonsumsi obat


pereda nyeri dari pereda nyeri dari
dokter dokter

BAK

Frekuensi pola 5-6x kali/hari 4-5x kali/hari

Konsistensi Cair (cairan urin Cair (cairan urin


normal) normal)

Warna bau Kuning bening (khas Kuning (khas urin)


urin)

Kesulitan Tidak ada Tidak ada

Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

H. Pola Tidur-Istirahat

Rumah Rumah sakit

Tidur siang Pasien jarang Tidur tapi sering


lamanya: melakukan tidur siang bangun
dirumahnya

Jam s/d Tidak menentu Tidak menentu

Kenyamanan setelah Nyaman Badan masih terasa


tidur lemas

Tidur malam Kurang lebih 8 jam 4-5 jam Sering


lamanya: terbangun

Jam s/d Tidak menentu Tidak menentu

Kenyamanan setelah Nyaman seperti biasa Masih terasa ngantuk


tidur karna tidur sering
terbangun

Kebiasaan sebelum Bermain hp Tidak ada


tidur

kesulitan Tidak ada Sering terbangun


malam

I. Pola Kebersihan Diri

Rumah Rumah sakit

Mandi: frekuensi 2x sehari Diseka 1 kali sehari

Keramas: frekuensi 2 hari 1 kali Belum keramas

Gosok gigi : frekuensi 2 kali sehari 2 kali sehari

Ganti baju : frekuensi 2 kali sehari 1 kali sehari

Memotong kuku: 1 minggu sekali Belum potong kuku


frekuensi

kesulitan Tidak ada Dibantu keluarga

Upaya yang dilakukan Tidak ada Dibantu keluarga

J. Pola Toleransi – Koping Stress

1. Pengambilan keputusan: ( ) sendiri (√ ) dibantu orang lain, sebutkan Keluarga

2. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit (biaya, perawatan diri,
dll): Kesulitan tidur karena tidak terbiasan dengan rumah sakit

3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah: Bercerita dengan keluarga

4. Harapan setelah menjalani perawatan: semakin sehat dan membaik

5. Perubahan yang dirasa setelah sakit: Badan lemas dan nyeri di anus

K. Pola Nilai & Kepercayaan

1. Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting untuk Anda, Ya/Tidak

2. Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan dirumah (jenis & frekuensi):


Setiap hari pasien rajin untuk beribadah solat 5 waktu

3. Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di RS: -

4. Harapan klien terhadap perawat untuk melaksanakan ibadahnya: -

L. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : lemah


a. Kesadaran : 4,5,6 Composmentis
b. Tanda-tanda vital : - Tekanan darah : 116/71 mmHg Suhu : 36.4 º C

- Nadi : 100 x/menit Tinggi badan : -


- Pernafasan : 20x/menit
- Berat badan : 66 kg
- SpO2 : 98%
Keadaan Fisik Head to Toe

1. Kepala : Bentuk mesochepal, kulit kepala bersih, pertumbuhan rambut normal, warna
rambut hitam, tidak ada lesi atau benjolan, klien tampak gelisah, ekspresi wajah tegang.

2. Mata : Bentuk simetris, pupil isokor, konjungtiva merah muda, Sklera unikterik,
pergerakan mata terkoordinasi, terdapat lingkar hitam pada mata

3. Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat lumen,
penciuman baik, mukosa hidung lembab, tidak ada pernafasan cuping hidung.

4. Mulut : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, gigi bersih rapih, dan lidah
bersih, tidak ada stomatitis, meringis kesakitan.

5. Telinga : Bentuk telinga simetris, tidak terdapat nyeri tekan dan pendengaran baik.

6. Leher : Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan .

7. Thorax : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot/dinding dada, terdengar suara
redup pada area jantung, sonor pada area paru, suara paru vesikuler.

8. Abdomen : Pemeriksaan fisik abdomen dilakukan dengan empat tahap inspeksi,


auskultasi, palpasi dan perkusi. Inspeksi didapat abdomen klien bersih. Auskultasi
abdomen klien didapat bising usus klien aktif di empat kuadran dengan frekuensi 12
kali/ menit.Palpasi yang dilakukan yaitu pemeriksaan pada area kanan bawah tidak
terdapat nyeri tekan. Perkusi yang dilakukan terdapat bunyi timpani.

9. Genitalia : Jenis kelamin perempuan kelainan tidak terkaji

10. Anus : Terdapat benjolan di anus disertai dengan nyeri

11. Ekstremitas :

Atas : Tidak ada nyeri tekan dan edema

Bawah : Tidak ada nyeri tekan dan edema


5. Hasil pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium

Hasil Laboratorium Nn. A (Dx Medis : Abdomial Pain Susp. Apendisitis)


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Rujukan
Hematologi
Darah rutin
Hemoglobin 11.6 g/dL 11.4-15.1
Hematokrit 35.8 % 38-42
Indeks
Eritrosit
MCV 80,7 fL 80-92
MCH 26,1 Pg 27-31
MCHC 32,4 g/dL 32-36
RDW-CV 11,6 % 11-17
RDW-SD 35.3 fL 37.0-49.0
Eritrosit 4,4 Juta/cmm 4.0-5.0
Leukosit 5,100 Sel/cmm 4,700-
11,300
Trombosit 374.000 Sel/cmm 142,000-
424,000
Hitung jenis
leukosit
Easinofil 1,2 % 0-4
Basofil 1.1 % 0-1
Neutrofil 51.6 % 51-67
Limfosit 37.2 % 25-33
Monosit 8.9 % 4-12
Hemostatis
PT Pasien 16.2 detik 11-18
INR 1.00 detik 0.8-1.2
APTT Pasien 32.7 detik 27-42
Kimia Klinik
Glukosa Darah 75 Mg/dl <200
Sewaktu
SARS COV 2 Negatif NEGATIF
Rapid Antigen

b. Radiologi

-
c. Terapi Pengobatan
1. Infus Rl (20tpm)
2. Ceftriaxone 2x1 gr
3. Ranitidin 2x50 mg
4. Fetororac 3x30 mg

ANALISIS DATA

N DATA ETIOLOGI SDKI


O

1. Ds: Agen cedera Nyeri akut


fisik
- Pasien mengatakan nyeri pada anus
- Pasien mengatakan nyeri
disebabkan karena adanya
benjolan pada anus
- Pasien mengatakan skala nyeri yang
dirasakan pada anus sampai 6

Do:
- Pasien tampak ada benjolan di anus nya
- Pasien tampak gelisah
TD : 116/71 mmHg
S : 36.7 º C
- N : 124 x/menit
-RR : 21x/menit
- SpO2 : 97%

2. Ds : intervensi Risiko infeksi


bedah
- Pasien mengatakan tidak tau cara hemoroidektom
mencegah infeksi luka post operasi i
- Pasien mengatakan tidak mengetahui
langkah cuci tangan yang benar
Do:
Pasien terlihat bingung dan tidak tau cara
merawat luka post operasi agar tidak
terjadi infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI)

N SDKI
O

1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d kerusakan integritas jaringan, respon
pembedahan
2. Risiko infeksi b.d intervensi bedah hemoroidektomi d.d luka post operasi
INTERVENSI KEPERAWATAN

Rencana Keperawatan
No SDKI
SLKI SIKI
1 2 3 4
1. D.0077 L.08063 L.12104
Nyeri akut Kontrol nyeri Manajemen nyeri
b.d agen Setelah diberikan asuhan Observasi :
keperawatan selama 45 1. Identifikasi
pencedera
menit diharapankan tingkat lokasi,
fisik d.d nyeri menurun dengan karakteristik,
kerusakan Kriteria hasil : durasi,
integritas 1. Melaporkan nyeri frekuensi,
jaringan, kualitas,
terkontrol
respon intensitas nyeri
2. Kemampuan 2. Identifikasi skala
pembedaha mengenali onset nyeri
n nyeri 3. Identifikasi respon
3. Kemampuan nyeri non verbal
mengenali penyebab Terapeutik
1. Kontrol lingkungan
nyeri
yang memperberat
4. Kemampuan rasa nyeri
menggunakan 2. Fasilitasi istirahat
teknik non dan tidur
farmakologis Edukasi
Dengan kriteria Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
1 2 3 4 5
nyeri
Keterangan :
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup
meningkat
5. Meningkat

6. Keluhan Nyeri
Dengan kriteria
1 2 3 4 5
Keterangan :
1. Meningkat
2. Cukup
meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
1 2 3 4
2 D.O142 L.14128 1.14539
. Risiko infeksi Kontrol Resiko Pencegahan infeksi
b.d intervensi Kriteria hasil : Observasi
1. Kemampuan mencari 1. Monitor tanda dan
bedah
informasi tentang faktor gejala infeksi lokal
hemoroidekto dan sistemik
risiko
mi d.d luka Teraupeutik
2. Kemampuan
post operasi 1. Batasi jumlah
mengindentifikasi faktor
resiko pengunjung
2. Cuci tangan sebelum
3. Kemampuan melakukan
dan sesudah kontak
srategi kontrol resiko
dengan pasien dan
Dengan Kriteria lingkungan pasien
1 2 3 4 5 Edukasi
1. Jelaskan tanda gejala
Keterangan :
infeksi
1. Menurun 2. Ajarkan cara
2. Cukup menurun mencuci tangan yang
3. Sedang benar
4. Cukup meningkat 3. Ajarkan cara
5. Meningkat memeriksa luka
operasi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO SDKI IMPLEMENTASI EVALUASI

1. D.0077 L.12104 S: Pasien mengatakan


Nyeri akut b.d agen Manajemen nyeri skala nyeri sudah
9/4/21 pencedera fisik d.d Observasi : berkurang
kerusakan integritas 1. Identifikasi lokasi, O:Pasien tampak
jaringan, respon karakteristik, lebih baik
pembedaha n durasi, frekuensi, A: Masalah teratasi
kualitas, intensitas sebagian
nyeri TD : 117/71 mmHg
2. Identifikasi skala nyeri S : 36.7 º C
3. Identifikasi respon nyeri N : 100 x/menit
non verbal RR : 20x/menit
Terapeutik SpO2 : 97%
1. Kontrol lingkungan yang P: Lanjutkan
memperberat rasa nyeri intervensi
2. Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri

2. D.O142 1.14539 S: Pasien mengatakan


10/4/21 Risiko infeksi b.d Pencegahan infeksi paham dengan cara
intervensi bedah Observasi mencegah infeksi
hemoroidektomi 1. Monitor tanda dan gejala O: Pasien tampak
d.d luka post infeksi lokal dan sistemik mengerti dengan apa
Teraupeutik
operasi yang dijelaskan
1. Batasi jumlah
A: Masalah teratasi
pengunjung
2. Cuci tangan sebelum dan TD : 120/80 mmHg
sesudah kontak dengan S : 36.7 º C
pasien dan lingkungan N : 100 x/menit
pasien RR : 20x/menit
Edukasi SpO2 : 99%
1. Jelaskan tanda gejala P: Hentikan
infeksi intervensi
2. Ajarkan cara mencuci
tangan yang benar
3. Ajarkan cara memeriksa
luka operasi
DAFTAR PUSTAKA

Berman, A., Synder, S. & Fradsen, G.. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of

Nursing (10th ed.). USA: Pearson Education.

Boyd, M. A. (2011). Psychiatric Nursing : Contemporary Practice (5th ed.)

Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins.

Burns, S. M. (2014). AACN Essentials of Critical Care Nursing (3th ed). New

York: McGraw-Hill Education

Derr, P., McEvoy, M., & Tardiff, J. (2014). Emergency & Critical Care (8th ed.).

USA: Jones & Barlett Learning.

Donadini, M.P ., Ageno, W. & Douketis, J.D (2012). Management of bleeding in

patients receiving conventional or new anticoagulants: A practical and

case-based approach. Drugs, 72(15), 1965-1975.

Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9th

ed.). UK: The Royal Marsden NHS Foundation Trust.

Hockenberry, Marilyn J, Wilson, David. (2014). Wong’s Nursing Care of Infants

and Children. Elsevier Health Sciences.

Hurwitz, A., Massone, R. & Lopez, B.L. (2014). Acquired Bleeding Disoders.

Emergency Medicine Clinics of North America, 32(3), 691-713.

Keough, M. E., & Schmidt, N. B. (2012). Refinement of a brief anxiety sensitivity

reduction intervention. Journal of Consulting and Clinical Psychology,

80(5), 766-772. Doi:http://dx.doi.org/10.1037/a0027961.


Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., Bucher, L. & Harding, M. M.

(2014). Medical-surgical nursing: Assessment and management of clinical

problems (9th ed.). St. Loius, Missouri: Mosby Elsevier.

Makmun, et al (2009). Konsensus Penatalaksanaan Diare Akut pada Dewasa di

Indonesia. Jakarta: Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia.

Nurarif.A.H. dan Kusuma.H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan

Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.

Perry, A. G. & Potter, P. A. (2014). Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St Louis:

Mosby Elsevier

Song, Y., & Lindquist, R. (2015) Effects of mindfulness-based stress reduction on

depression, anxiety, stress and mindfulness in Korean nursing students. Nurse

Education Today, 35(1), 86.

Townsend, M. (2014). Psychiatric Nursing : Assesment, Cares Plans, and

Medications. (9th ed.). Philadelphia: F. A. Davis Company.

Wilkinson, J. M., Treas, L. , Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of

Nursing (3th ed.). Philadelphia: F.A Davis Company.

Anda mungkin juga menyukai