Laporan Pendahuluan Dan Strategi Pelaksanaan Pada Pasien Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Dan Strategi Pelaksanaan Pada Pasien Harga Diri Rendah
Di susun oleh :
1. Achmad Yuli Wahyudi (1503001)
1. Masalah utama
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
C. Penyebab
Gangguan harga diri yang disebut sebagai harga diri rendah dan dapat terjadi
secara :
a. Situasional
Yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi,
kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan
malu karena sesuatu (korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba-tiba).
Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah, karena :
a. Privacy yang kurang diperhatikan, misalnya : pemeriksaan fisik yang
sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pencukuran pubis,
pemasangan kateter, pemeriksaan perneal).
b. akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/
sakit/ penyakit.
c. Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya berbagai
pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan, berbagai tindakan tanpa
persetujuan.
b. Kronik
Yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu
sebelum sakit/ dirawat. Klien ini mempunyai cara berfikir yang negatif.
Kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya.
Kondisi ini mengakibatkan respons yang maladaptive. Kondisi ini dapat
ditemukan pa da klien gangguan fisik yang kronis atau pada klien gangguan
jiwa. Dalam tinjauan life span history klien, penyebab HDR adalah kegagalan
tumbuh kembang, misalnya sering disalahkan, kurang dihargai, tidak diberi
kesempatan dan tidak diterima dalam kelompok (Yosep, 2007)
Tanda dan Gejalanya :
1. Data subjektif : mengungkapkan ketidakmampuan dan meminta bantuan
orang lain dan mengungkapkan malu dan tidak bisa bila diajak melakukan
sesuatu.
2. Data objektif : tampak ketergantungan pada orang lain, tampak sedih dan
tidak melakukan aktivitas yang seharusnya dapat dilakukan, wajah tampak
murung.
D. Akibat
Harga diri rendah dapat diakibatkan oleh rendahnya cita-cita seseorang.
Hal ini mengakibatkan berkurangnya tantangan dalam mencapai tujuan.
Tantangan yang rendah menyebabkan upaya yang rendah. Selajutnya hal ini
menyebutkan penampilan seseorang yang tidak optimal. Harga diri rendah
muncul saat lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut lebih dari
kemampuanya. Ketika seseorang mengalami harga diri rendah,maka akan
berdampak pada orang tersebut mengisolasi diri dari kelompoknya. Dia akan
cenderung menyendiri dan menarik diri.( Eko P,2014)
Harga diri rendah dapat berisiko terjadi isolasi sosial yaitu menarik diri.
Isolasi sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel
pada tingkah laku yang maladaptive, mengganggu fungsi seseorang dalam
hubungan sosial( DEPKES,2003)
Tanda dan gejala :
Data Subyektif :
a. Mengungkapkan untuk memulai hubungan/ pembicaraan
b. Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang lain
c. Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain
Data Obyektif :
a. Kurang spontan ketika diajak bicara
b. Apatis
c. Ekspresi wajah kosong
d. Menurun atau tidak adanya komunikasi verbal
e. Bicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak mata saat berbicara
3. Pathway
3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain
Tindakan :
a. Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (
tidur, marah, menyibukkan diri dll)
b. Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan
orang lain
c. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang
keuntungan berhubungan dengan orang lain
d. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain
e. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
f. Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang
lain
g. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan orang
lain
h. Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang
lain
i. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan
tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
2. Fase kerja
Baik menurut ibu, apa saja yang kita perlukan untuk menyapu lantai?, bagus
sebelum mulai kita menyapu kita perlu menyiapkan sapu dan pengki. Bagaimana cara
menyapu yang biasa ibu lakukan? Yah bagus jadi menyapu kita lakukan dari arah
sudut ruangan. Menyapu juga dilakukan dibawah meja dan kursi, bila perlu meja dan
kursinya digeser, agar dapat menyapu pada bagian lantainya dengan lebih bersih.
Begitu juga untuk dibawah kolong tempat tidur perlu disapu. Mari kita mulai berlatih
bu?
Ya bagus sekali ibu menyapu dengan bersih. Menurut ibu bagaiman perbedaan
setelah ruangan ini disapu dibandingkan tadi sebelum disapu?
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan menyapu?
b. Evaluasi objektif :
Nah coba ibu sebutkan lagi langkah-langkah menyapu yang baik bu? Bagus bu.
c. Rencana Tindak Lanjut
Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ibu, mau berapa kali ibu
melakukannya? Bagus 2 kali…jam berapa ibu mau melakukannya ,jadi ibu mau
melaukannya jam 8 pagi dan jam 5 sore. Jika ibu melakukannya tanpa diingatkan
perawat ibu beri tanda M, tapi kalau ibu mencuci piring dibantu atau diingatkan
perawat ibu beri tanda B, tapi kalau ibu tidak melakukannya ibu buat T.
d. Kontrak
1. Topik :
Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan ibu yang
keempat.
2. Waktu :
Ibu mau jam berapa? Baik jam 10 pagi ya.
3. Tempat :
Tempatnya dimana ibu? bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita
ketemu lagi disini jam 10 ya w. Assalamualaikum ibu.
STRATEGI PELAKSANAAN IV (SP)
Masalah : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
1. Evaluasi kegiatan pertama, kedua dan ketiga yang telah dilatih dan berikan pujian
2. Bantu pasien untuk memilih kegiatan ke empat yang akan dilatih
3. Latih kegiatan ke empat (alat dan cara)
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan : empat kegiatan masing2 dua kali per
hari
D. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamualaikum ibu. Apakah ibu masih ingat dengan saya? Sesuai janji saya
kemarin saya datang lagi.
b. Evaluasi / validasi :
Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Bagaimana dengan perasaan negatif
yang ibu rasakan? Bagus sekali berarti perasaan tidak berguna yang ibu rasakan
sudah berkurang.
Bagaimana dengan jadwalnya? Boleh saya lihat bu? Yang merapikan
tempat tidur sudah dikerjakan. Bagus sekali, boleh saya lihat kamar tidurnya?
Tempat tidurnya rapi sekali.
Untuk cuci piringnya sudah dikerjakan sesuai jadwal, coba kita lihat
tempat cuci piringnya? Bagus bersih sekali tidak ada piring dan gelas yang kotor,
semua sudah rapi di rak piring.
Bagaimana dengan menyapu? Bagus lantai kamar ibu juga sudah bersih, wah
ibu luar biasa smua kegiatan dikerjakan sesuai jadwal lalu apa manfaat yang ibu
rasakan dengan melaukan kegiatan secara terjadwal?
c. Kontrak :
1. Topik :
Sekarang kita akan kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang keempat.
Hari kita mau latihan mencuci pakaian kan? Tujuan pertemuan pagi ini adalah
untuk berlatih menyapu sehingga ibu dapat mencuci pakaian dengan baik dan
merasakan manfaat dari kegiatan menyapu
2. Waktu :
Kita akan melakukan latihan mencuci pakaian selamaa 30 menit bu
3. Tempat :
Mari bu kita ke kamar mandi?
2. Fase kerja
Baik menurut ibu, apa saja yang kita perlukan untuk mencuci pakaian?,
bagus sebelum mulai kita menyapu kita perlu menyiapkan ember, deterjen,
gundar kain. Bagaimana cara mencuci pakaian yang biasa ibu lakukan? Yah
bagus jadi sebelum kita mencuci pakaian kita pisahkan pakaian yang bewarna
dengan pakain putih, kemudian masukan deterjen secukupnya disesuaikan dengan
jumlah baju dan tambahkan air sampai adanya busa, masukan pakaian yang kotor
tadi rendam 10-15 menit. Setelah 10-15 menit kucek pakaian sampai bersih,
apabila ada noda yang tidak mau dikucek maka ibu bisa mengunakan gundar.
Kemudian bilas pakaian sampai busanya hilang kemudian pakaian bisa dijemur.
Ayo kita cobakn bu Ya bagus sekali ibu mencuci pakaian dengan bersih.
Menurut ibu bagaiman perbedaan pakaian setelah dicuci dibandingkan tadi
sebelum dicuci?
3. Fase terminasi
a. Eavaluasi subjektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan mencuci pakaian?
b. Evaluasi objektif :
Nah coba ibu sebutkan lagi langkah-langkah mencuci yang baik bu? Bagus bu.
c. Rencana Tindak Lanjut
Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ibu,
mau berapa kali ibu melakukannya? Bagus 2 kali seminggu…hari apa saja ibu
mau melakukannya ,jadi ibu mau melaukannya hari rabu dan minggu?. Jika
ibu melakukannya tanpa diingatkan perawat ibu beri tanda M, tapi kalau ibu
mencuci piring dibantu atau diingatkan perawat ibu beri tanda B, tapi kalau ibu
tidak melakukannya ibu buat T.
d. Kontrak
1. Topik :
Baik, besok saya akan kembali lagi untuk berbicara tentang kebersihan diri ibu
ya.
2. Waktu :
Ibu mau jam berapa? Baik jam 10 pagi ya.
3. Tempat :
Tempatnya dimana ibu? bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita
ketemu lagi disini jam 10 ya w. Assalamualaikum ibu.
DAFTAR PUSTAKA