Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

“STATUS FAALI DOMBA”

Diajukan untuk Memenuhi


Tugas Praktikum Fisiologi Ternak

Oleh :

KELAS A
KELOMPOK 6

ISTY FAJARYANI 200110190111


ALIF RIO CAHYONO 200110190113
ROHIMAN FIRMANSYAH 200110190115
HAIDAR HANIF F 200110190116
PARAS AYU CAHYA W 200110190121

LABORATORIUM FISIOLOGI DAN BIOKIMIA


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Mata Kuliah Fisiologi Ternak yang berjudul "STATUS FAALI DOMBA".
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Prof. Dr. Ir.Lovita Adriani ,MS. yang
telah membantu saya baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya
ucapkan kepada asisten laboratorium dan teman-teman seperjuangan yang telah
mendukung saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa laporan praktikum yang kami buat ini masih jauh
dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di
masa mendatang.
Semoga laporan praktikum ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Bandung , 10 Desember 2020

2
DAFTAR ISI

Bab Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................... iii

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................. 2


1.2 Identifikasi Masalah .......................................................... 3
1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................... 3
II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 4

III ALAT BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

2.1 Alat dan Bahan......................................................................... 4


2.2 Prosedur Kerja......................................................................... 7
III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
3.2 Pembahasan.............................................................................

3.2.1 Suhu Tubuh Domba..................................................... 14


3.2.2 Frekuensi Pernapasan Domba...................................... 16
3.2.3 Frekuensi Pulsus.......................................................... 18
IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ....................................................................... 21


4.2 Saran .................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 23


LAMPIRAN............................................................................................. 24

3
I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakng

Sistem faali yang meliputi respirasi,pulsus,dan temperatur rektal


merupakan suatu parameter yang digunakan untuk mengetahui kondisi atau
keadaan kesehatan suatu ternak yang dapat dilakukan dengan percobaan
langsung(Ghalem dkk,2012).Percobaan status faali bertujuan untuk
mengetahui data-data fisiologi yaitu temperatur rektal, pulsus, dan frekuensi
respirasi pada hewan ternak seperti sapi,kambing, domba,kelinci,dan ayam.
Percobaan tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan ternak. Hal
tersebut dapat menguntungkan karena semakin dini diketahui kelainan pada
seekor ternak maka penanggulangannya akan semakin mudah untuk diatasi.

1.2. Identifikasi Masalah

1.2.1. Bagaimana suhu tubuh pada domba?


1.2.2. Bagaimana frekuensi respirasi pada domba?
1.2.3. Bagaimana frekuensi pulsus pada domba?
1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1. Mengatahui suhu tubuh pada domba


1.3.2. Mengatahui frekuensi respirasi pada domba
1.3.3. Mengatahui frekuensi pulsus pada domba

4
II

TINJAUAN PUSTAKA

III

ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR

3.1 Alat dan Bahan

3.2 Prosedur

4
IV

HASIL PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Status Faali

Rata rata status faal (Suhu Tubuh, Frekuensi Respirasi dan Frekuensi Pulsus)
domba yang diberi silase ransum tertera pada Tabel 1.

Tabel 1. Pengukuran Status Faali Domba

Peubah Perlakuan

Diberi Silase Komplit + Hanya diberi Silase


EM4 Komplit

Suhu Tubuh (C˚) 39,10 – 40,07 39,09 – 39,23

Frekuensi Pernapasan 31,59-33,11 30,76-31,40


(kali/menit)

Denyut Nadi 78,76-81,98 77,59-78,58


(Kali/Menit)

Sumber : Ahni, dkk, 2019

4.2. Pembahasan

1.2.1 Suhu Tubuh

Hasil pengamatan Suhu Tubuh (Rektal) domba setelah pemberian


hijauan silase komplit rata-rata berkisar 39,23 – 40,07 º C, serta setelah
pemberian hijauan silase komplit yang ditambahakan mikroba (EM4) .

5
Menurut Subronto (2003) kisaran normal suhu ternak kambing yaitu
37,6 – 40,0 º C. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa pemberian
hijauan silase komplit dan mikroba (EM4) tidak memperlihatkan
perbedaan yang signifikan. Hal ini mungkin disebabkan karena
kandungan nutrisi pakan yang diberikan belum mampu memberikan
pebedaan hasil metabolisme dalam tubuh ternak, sehingga proses
metabolisme tubuh dalam kondisi normal, sehingga tidak menimbulkan
efek pada peningkatan ataupun penurunan suhu tubuh domba.

Suhu tubuh ternak dapat juga dipengaruhi oleh perbedaan umur,


suhu lingkungan, konsumsi pakan dan jumlah pemberian air minum.
Sebagaimana dinyatakan oleh Dukes (1995) bahwa suhu tubuh ternak
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu temperatur lingkungan,
aktivitas, konsumsi pakan, jumlah air yang diminum, dan produksi
panas oleh tubuh secara tidak langsung pada makanan yang
diperolehnya dan banyaknya persediaan makanan yang ada dalam
saluran pencernaan. Perlakuan fermentasi pakan dengan menggunakan
mikroba EM4 sangat memungkinkan untuk digunakan dalam perlakuan
pakan, karena masih dapat mempertahankan suhu tubuh ternak dalam
kondisi normal.

4.2.2 Frekuensi Respirasi

Pemberian pakan fermentasi hijauan jagung dan rumput raja


dengan menggunakan mikroba pada domba tidak memberikan pengaruh
langsung terhadap frekuensi respirasinya , hal ini sesuai hasil dengan
analisis sidik ragam yang telah dilakukan. frekuensi yang relatif tetap
ini disebabkan karena panas tubuh yang dihasilkan akibat perlakuan
yang diberikan saat penelitian masih dalam kondisi normal hal ini
menyebabkan ternak tidak mengalami peningkatan atau penurunan
frekuensi respirasi.

6
Rata-rata nilai frekuensi respirasi domba selama dilakukan
penelitian dalam batas kisaran normal yaitu 31, 40 sampai 33 11 kali
per menit hal ini sesuai dengan pernyataan Frandson bahwa respirasi
ternak ruminansia tergolong kecil yaitu 26 sampai 54 kali per menit.
ruminansia kecil yaitu 26 – 54 kali/menit. Variasi nilai rataan
frekuensi respirasi diduga disebabkan oleh tinggi rendahnya
konsumsi pakan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wuryatno dkk.
(2010), konsumsi pakan yang tinggi akan mengakibatkan proses
metabolisme meningkat dan pada akhirnya panas badan yang
dihasilkan juga lebih banyak, sehingga untuk mengurangi panas
tubuh yang diterima, ternak akan mempercepat frekuensi respirasi.
Selain konsumsi pakan beberapa hal yang dapat mempengaruhi
frekuensi respirasi yaitu lingkungan dan suhu tubuh ternak

4.2.3 Frekuensi Pulsus

Pemberian pakan fermentasi hijauan jagung dan rumput raja


dengan menggunakan mikroba (EM4) pada domba tidak tidak
berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap frekuensi pulsus domba ekor
gemuk, hal ini sesuai hasil dengan analisis sidik ragam yang telah
dilakukan. Hal ini disebabkan oleh panas tubuh dan frekuensi
respirasi dalam kondisi yang normal, sehingga frekuensi pulsus pun
tidak menunjukkan peningkatan penurunan yang signifikan.

Frekuensi pulsus ternak yang diberi perlakuan selama


penelitian dalam kondisi normal yaitu 77,95 – 81,98 kali/menit. Hal
ini didukung pernyataan Subronto (2003), bahwa kisaran normal
frekuensi pulsus ternak ruminansia kecil adalah 70 – 90 kali/menit.
Pramono (2012) menjelaskan bahwa beban panas tubuh yang lebih
tinggi mengharuskan ternak melakukan aktivitas termoregulasi
untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap berada pada kisaran

7
normal. Salah satu mekanisme termoregulasi tersebut adalah dengan
meningkatkan kerja jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh
dan kemudian membuang panas tubuh ke lingkungan melalui darah
ke kulit dan kulit bagian luar.

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

1.1.1 Dapat menentukan status faali domba.


1.1.2 Dapat mengamati perbedaan sistim homeostatis pada hewan
homeotherm (manusia/ternak) melalui pengukuran perubahan
suhu tubuh yang berakibat terhadap perubahan frekuensi
pernapasan, denyut jantung dan denyut nadi.
1.1.3 Pada status faali domba, ketika telah melakukan aktivitas maka
terjadi peningkatan frekuensi pernapasan, denyut nadi, denyut
jantung, dan suhu tubuh. Domba termasuk golongan hewan
homoitherm, sehingga selalu berusaha untuk memepertahankan
temperatur tubuhnya dalam batas-batas yang optimal bagi status
faalinya.

1.2 Saran

Praktikum kali ini dilakukan secara daring, tentu saja dirasa kurang
efektif karena tidakmelakukan praktik secara langsung, sehingga
pemahaman materi pun cenderung lebih sulit dan kurang maksimal.
Kami berharap semoga pembelajaran daring ini lebih diperbaiki sistem

8
pembelajarannya dan semoga Covid 19 cepat berakhir sehingga kbisa
praktikum dengan normal seperti biasanya.

DAFTAR PUSTAKA

Ghalem, S.,N.Khebichat, K.Nekkaz.2012.The Physology of Animal Respiration:


Study of Domestic Animal.Article ID 737271,8 pages
Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Edisi keempat. UGM Press,
Yogyakarta.
Subronto. 2003. Ilmu Penyakit Ternak (mamalia). Yogyakarta Gadjah Mada
University Press. Hal 5 – 15.
Dukes, H. H. 1995. The Phisycology Of Domestic Animal. Ed. Ke – 7. New
York. Comstock Publishing Associates.

9
LAMPIRAN DISTRIBUSI TUGAS
NAMA NPM DISTRIBUSI
ISTY FAJARYANI 200110190111 Hasil dan Pembahasan 1
ALIF RIO CAHYONO 200110190113 Bab 2 dan bab 3

ROHIMAN 200110190115 Cover, Kata Pengantar,


FIRMANSYAH Bab 1
HAIDAR HANIF F 200110190116 Bab 5 , Dafpus,
Lampiran Distribusi
Tugas, Nyatuin
PARAS AYU CAHYA 200110190121 Hasil dan Pembahasan 2
W

10
11

Anda mungkin juga menyukai