Anda di halaman 1dari 9

INISIASI 1

Komunikasi Massa dan Era Informasi

Pengantar
Para mahasiswa yang budiman. Untuk perhatian. Bacalah pokok-pokok pikiran dalam materi
Inisiasi ke-1. Dalam Inisiasi 1 Anda akan mendapatkan penjelasan tentang apa yang dimaksud
dengan Komunikasi dan Media Massa, sedikit diterangkan bedanya dengan tararan komunikasi
yang lain seperti komunikasi interpersonal. Tentu pembicaraan tentang Komunikasi Massa dan
Media Massa tidak dapat dilepaskan dari Organisasi Media Massa. Dalam perkembangan
termutakhir, penjelasan tentang perkembangan media, sampai pula pada munculnya Internet
dan Masyarakat Informasi. Perkembangan media jelas memberi pengaruh pada perubahan,
dalam segmentasi media, perubahan dalam karir dan gaya hidup. Sekali lagi, perhatikan hal-hal
pokok yang Anda dalami dalam Inisiasi 1. Selamat Belajar.

Materi Inisisasi 1
Komunikasi Massa dan Media Massa
Dilihat dari jumlah partisipan komunikasi, kita bisa membedakan komunikasi ke dalam
beberapa tipe. Komunikasi dengan jumlah partisipan komunikasi hanya dua orang kita
menyebutnya dengan Komunikasi Interpersonal. Dalam jumlah 3 orang sampai 15 orang ada
yang menyebutnya sebagai Komunikasi Kelompok. Jika komunikasi dalam sebuah organisasi
disebutnya dengan komunikasi organisasi. Sedangkan Komunikasi Massa merupakan bentuk
komunikasi yang jumlah partisipannya tidak dapat diidentifikasikan lagi jumlahnya dan sudah
dimediasikan melalui penggunaan media. Media ini dikenal dengan media massa seperti
Televisi, Radio, Surat Kabar, Majalah, Buku dan sejenisnya.

Karakteristik Komunikasi Massa mencakup hal-hal sebagai berikut: a) Khalayak yang sangat
besar-anonim; b) Bersifat impersonal (bukan pribadi); c) Direncanakan, dapat diprediksi dan
formal; e) Adanya kontrol dari komunikator; f) Tersentralisasi; g) adanya umpan balik.

Tadi disebutkan bahwa khalayak dalam komunikasi massa sangat banyak, yakni hampir-hampir
tidak dapat diidentifikasikan. Karena itu, kita bisa mencermati karakteristik dari audience atau
khalayak dari komunikasi massa ini. Sifat khalayak adalah anonim, heterogen, tidak saling
mengenal, dan tidak berada di bawah suatu organisasi sehingga tidak beraturan.

Komunikasi Massa sebagai proses komunikasi pada gilirannya dapat dijelaskan melalui unsur-
unsur komunikasi. Harold D Laswell misalnya memerinci proses komunikasi melalui formula:
Who Says What in Which Channel to Whom With Effect. Jika mengacu pada pendapat Wilbur
Schramm, proses ini mencakup Source, Message, Channel dan Receiver (SMCR Model). Kurang
mantap dengan usulan tersebut, ahli lain menambahkan dengan unsur feedback dan noise.

Mari kita uraikan secara ringkas unsur-unsur tersebut untuk menggambarkan bagaimana proses
komunikasi berjalan khususnya untuk menggambarkan proses komunikasi massa.

1. Source-merupakan sumber informasi. Istilah lain untuk menunjuk pada pengertian


Source itu adalah Komunikator (Who Says). Siapa yang mengatakan. Dalam proses ini,
Source dapat individu atau kelompok atau suatu organisasi tertentu. Misalnya dalam
Komunikasi Massa yang menjadi komunikator sejumlah orang yang berada di dalam
organisasi media. Mereka antara lain ada reporter, jurnalis, pemimpin redaksi dan
lainnya.
2. Message-merupakan pesan yang disampaikan. Dalam proses komunikasi massa,
message itu sendiri memiliki banyak jenisnya. Ada berita, features, opini, tajuk rencana
dan lainnya. Tergantung pada apa yang mau disampaikan.
3. Channel-Media yang digunakan untuk menghantar pesan yang mau disampaikan.
Media-media berikut dipandang sebagai media massa seperti Radio, Televisi, Film,
Majalah, Surat Kabar dan Buku/Penerbitan
4. Audience-adalah individu atau sekumpulan orang yang menerima pesan yang
disampaikan. Seperti yang telah dijelaskan bahwa karakteristik audience dalam
komunikasi massa berbeda dengan bentuk komunikasi lainnya. Karakteristik audience
dari komunikasi massa bersifat heterogen, anonim, tidak saling mengenal dan tidak
beraturan
5. Effect-hasil atau akibat yang dihasilkan dari proses komunikasi tersebut. Dalam proses-
proses komunikasi massa sering dipandang bahwa media massa dalam menyampaikan
pesan memiliki kekuatan untuk mempengaruhi khalayak. Misalnya pandangan yang
menyatakan bahwa apa yang dianggap penting oleh media, akan dipandang penting
pula oleh khalayak. Apa yang disajikan media akan menjadi pembicaran di dalam
masyarakat

Lima unsur itu yang utama dalam melihat proses komunikasi. Namun demikian banyak yang
menambahkan unsur-unsur tersebut, yakni:

1. Encoding-merupakan upaya mengartikulasikan pesan ke dalam suatu bentuk tertentu


agar dapat disampaikan melalui saluran media tertentu. Encoding sendiri merupakan
istilah teknik.
2. Decoding-merupakan upaya mengubah kembali format pesan seperti semula sehingga
dapat dipahami
3. Receiver-merupakan penerima. Secara teknis Receiver dapat merupakan alat penerima
pesan. Namun penggunaannya istilah tersebut juga mengacu pada seseorang atau
individu.
4. Noise-gangguan. Merupakan persoalan teknis yang dapat mengganggu sampainya
pesan secara efektif dan efisien.
5. Feedback-merupakan umpan balik yang diberikan oleh audience kepada penyampai
pesan.

Organisasi Media Massa


Pertama, cermatilah apa yang dimaksud dengan media massa. Untuk memahami media massa
tidak cukup hanya memahami tentang jenis-jenisnya seperti Surat Kabar, Televisi, Majalah, Film
atau buku, melainkan juga harus mendalami tentang apa yang dimaksud dengan Organisasi
Media Massa. Jenis-jenis media tersebut dikelola secara institusional yang di dalamnya terdapat
kelompok profesional tertentu dalam bidang media massa seperti reporter, kameraman,
lighting, editor, jurnalis, presenter, host dan sebagainya.

Mari kita lebih lanjut mendalami mengenai Organisasi Media Massa. Dari sisi kelembagaan,
komunikasi massa menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut: a) Komunikasi massa dikelola oleh
sebuah organisasi media yang formal dan kompleks; b) Memiliki banyak gatekeepers (penjaga
gawang); c) Memerlukan dana yang besar untuk dapat beroperasi; d) Terdapat persaingan yang
ketat dengan media lain. Untuk lebih jelasnya lagi, berikut penjelasan dari masing-masing ciri
tersebut:

1. Struktur Organisasi Media Massa


Secara kelembagaan organisasi media massa bersifat formal dan kompleks. Artinya di
dalamnya terdapat spesialisasi, adanya divisi, pembagian tugas dan pekerjaan, dan level
manajemen tertentu. Setiap bidang tertentu terdapat jabatan-jabatan yang memiliki
kewenangan dan kebijakan sendiri guna memperlancar jalannya roda organisasi.

2. Gatekeepers Media
Dari kejadian, dipilih oleh jurnalis, kemudian diolah, dan disajikan melalui pemanfaatan
media massa ternyata melalui proses dan tahapan tertentu. Di dalam organisasi media
massa, untuk suatu tulisan dimuat atau dipublikasikan atau tidak ternyata mesti
melewati sejumlah penjaga gawang. Dari kriteria nilai berita misalnya, disaring oleh
wartawan, disaring redaktur pelaksana, disaring oleh Pemimpin Redaksi dan disaring lagi
oleh pemilik media. Proses inilah yang disebut sebagai gatekeeping
3. Biaya Operasional
Agar secara kelembagaan organisasi media massa dapat berjalan secara operasional,
diperlukan biaya yang tidak sedikit. Sebagai organisasi perusahaan, organisasi massa
harus membayar gaji para pegawainya termasuk yang ada di bagian redaksi. Biaya
operasional juga diperlukan misalnya berkaitan dengan proses produksi dan distribusi,
honor bagi penulis dan lainnya. Dalam organisasi media televisi, biaya produksi itu
mencakup pembuatan program-program siaran, dalam surat kabar biaya produksi itu
seperti biaya cetak dll.

4. Kompetisi Media
Kompetisi media terjadi karena salah satunya organisasi media massa merupakan
lembaga ekonomi. Ada orientasi ekonomi selain untuk kepentingan publik. Media
televisi, media pemberitaan, majalah, radio, film dan buku semua saling berkompetisi
untuk mendapatkan keuntungan. Jika progam yang diproduksi diminati khalayak maka
rating program tersebut tinggi yang akan menarik para pengiklan. Ada tiga hal media
massa saling berkompetisi, yakni bersaing dalam memproduksi program yang menarik,
bersaing dalam mendapatkan perhatian dari audience, dan bersaing dalam
mendapatkan pengiklan

Internet
Perkembangan teknoologi komputer dan telekomunikasi telah menghasilkan media baru, yakni
lahirnya media internet. Kehadiran internet ini memberi dampak dan pengaruh kepada proses-
proses komunikasi massa. Kehadiran World Wide Web memberi pengaruh besar terhadap siapa
yang menjadi komunikator dalam komunikasi massa, memberi pengaruh pada organisasi media
massa, memberi pengaruh pada karakateristik penerima pesan dalam komunikasi massa,
memberi pengaruh pada hubungan antara komunikator dan audience termasuk dampaknya.

Jika dalam Komunikasi Massa sebelum munculnya internet, merupakan organisasi media yang
bersifat formal dan kompleks, maka dengan kehadiran internet, kelembagaan ini dapat
dilakukan hanya oleh seorang individu. Media internet dapat digunakan untuk mengerjakan
banyak pekerjaan sekaligus (multitasking), multi pengguna (multiuser) dan multi-interface.
Mereka dapat membuat laman web yang kemudian dikelola sendiri. Karakteristik komunikasi
melalui penggunaan internet ini mengubah hubungan komunikasi, misalnya dari One to Many
Communication, menjadi Many to Many Communication, one to Many Communication atau
pun One to One Communication. Melalui penggunaan internet pula muncul bentuk model
komunikasi massa baru yang berkaitan dengan jurnalistik, yakni Citizen Journalism yang dikenal
dengan istilah Jurnalisme Warga
Masyarakat Informasi
Masyarakat Informasi merupakan masyarakat di mana proses produksi, distribusi, dan
konsumsi informasi merupakan kegiatan utama suatu masyarakat baik dalam perspektif sosial
atau pun ekonomi. Ciri utama masyarakat informasi berarti pemanfaatan teknologi infomasi
sangat dominan. Pekerjaan-pekerjaan sebagai produksi memanfaatkan teknologi informasi. E
money, E commerce, online marketing, marketplace, online transaction, digital adversiting,
unicorn, Bukalapak, Gojek, Grap dan lain-lainnya merupakan contoh aktivitas ekonomi yang
berbasis teknologi informasi. Istilah Big Data juga merupakan contoh yang menunjukkan bisnis
utama suatu masyarakat adalah informasi.

Perilaku masyarakat dalam menggunakan teknologi informasi sangat tinggi. Dalam keadaan apa
pun dan waktu yang bagaimana pun masyarakat mengakses, memanfaatkan teknologi
informasi sedemikian rupa, dari melakukan chat. Email, mengupload, mendownload informasi
yang diperoleh secara gratis dan terbuka. Secara umum ciri dari suatu masyarakat Informasi
adalah:

1. Adanya intensitas informasi atau kebutuhan informasi yang tinggi dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat, dalam kehidupan berorganisasi dan bagi kepentingan-
kepentingan profesional pekerjaan
2. Penggunaan teknologi informasi yang tinggi untuk kegiatan sosial, ekonomi,pengajaran,
seni dan budaya, hingga politik
3. Kemampuan pertukaran data digital yang cepat (big data)

Sebagai masyarakat informasi, dapat dirunut dengan adanya berbagai penemuan teknologi
informasi dan komunikasi. Misalnya penemuan teknologi Telepon, penemuan mesin cetak,
penemuan Film, penemuan teknologi rekaman, penemuan TV Kabel dan TV Satelit dan yang
paling penting adalah teknologi komputer. Konvergensi dari semua teknologi tersebut telah
menghasilkan teknologi baru yang luar biasa yang kemudian mendorong lahirnya suatu
masyarakat informasi.

Sejarah Perubahan Media


Kalau mengacu pada pendapat dari Marshal McLuhan, dalam pemikirannya tentang
Deterministik Teknologi, setiap peradaban perubahan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari
keberadaan teknologi. Kita (manusia) yang menciptakan teknologi, tetapi pada gilirannya kita
yang kemudian pada gilirannya dikuasai oleh teknologi.

McLuhan membagi perkembangan teknologi komunikasi dikaitkan dengan kondisi suatu


masyarakat menjadi lima tahap:
1. Masyarakat yang mengandalkan kemampuan bertutur, yakni komunikasi lisan. Tahap ini
merupakan paling sederhana. Budaya masyarakat komunikasi dicirikan oleh jenis
komunikasi bertutur
2. Masyarakat yang telah mengembangkan tulisan. Masyarakat menemukan bentuk-
bentuk huruf, abjad, tanda
3. Masyarakat mengembangkan media cetak.
4. Masyarakat mengembangkan media elektronik
5. Masyarakat berkembang menjadi masyarakat Informasi.

Gagasan tentang masyarakat dan perubahannya memang banyak dilakukan para ilmuwan
sosial. Karl Mark melihat perubahan masyarakat ini dari masyarakat pra agraris, agraris,
industri, masyarakat sosialis hingga masyarakat komunis.

Ada lagi yang membedakan perubahan masyarakat dan teknologi komunikasi berdasarkan pada
tiga perubahan, yakni dari masyarakat agraris, masyarakat industri dan masyarakat komunikasi.
Untuk mendapatkan gambaran ringkas tentang tiga jenis masyarakat itu berikut ini paparan
singkatnya:

a. Masyarakat agraris.
Masyarakat agraris merupakan masyarakat yang bertumpu pada tanah sebagai alat dan
modal produksi. Masyarakat berkembang terhadap dan bersama dengan hasil-hasil
pertanian. Penguasaan lahan dan kepemilikan menjadi tolak ukur kemakmuran suatu
individu dalam masyarakat. Waktu mereka habis digunakan untuk bercocok tanam.
Kemampuan berkomunikasi mereka dalam masyarakat agraris terbatas. Pada umumnya
di dalam masyarakat agraris mereka tidak mampu baca tulis

b. Masyarakat Industri
Masyarakat industri merupakan masyarakat yang memproduksi secara massa barang-
barang kebutuhan masyarakat melalui penggunaan mesin-mesin produksi. Massifikasi
produksi terhadap barang-barang produksi memicu terjadinya aliran barang dan modal
ke dalam masyarakat secara lebih luas. Pemikrian tentang produksi berkembang sejalan
dengan pemikiran untuk memasarkannya. Perdagangan terhadap barang menjadi
berkembang luas hingga menjadi perdagangan global. Kemampuan komunikasi dalam
masyarakat industri telah berkembang dengan ditemukannya mesin cetak, radio, televisi
yang mendorong mereka berinteraksi lebih luas dan jauh.

c. Masyarakat Informasi
Sebagaimana telah diuraikan masyarakat informasi ditandai peningkatan luar biasa
terhadap kebutuhan dan kepentingan informasi. Ketergantungan masyarakat baik
secara sosial, ekonomi, budaya, dan politik terhadap penggunaan teknologi informasi
sangat tinggi. Profesi-profesi di dalam masyarakat sangat bergantung pada informasi,
Proses produksi, distribusi dan konsumsi didasarkan pada informasi. Lahirnya profesi-
profesi kreatif yang berkaitan dengan informasi. Big data menjadi ciri utama yang lain
yang menandai geliat masyarakat informasi

Tren Perubahan dan Proliferasi Media


Perubahan masyarakat yang disebabkan adanya teknologi informasi dan komunikasi, membawa
tren atau kecenderungan terkini yang telah dan akan terus terjadi, yakni terjadinya segmentasi
media, terjadinya konvergensi teknologi, terjadinya Multiple platform, lahirnya apa yang
disebut sebagai user-generated content, dan lahirnya apa yang disebut sebagai media mobile.
Mari kita uraikan satu per satu:

a. Segmentasi Media
Di era seperti sekarang ini, yang posisi masyarakat telah menjadi masyarakat informasi,
waktu menjadi sangat berharga dan langka. Waktu mereka habis diperjalanan, di
tempat kerja atau sibuk dengan pekerjaan yang ada di rumah. Oleh karena itu, waktu
mereka untuk mengkonsumsi media terbatas. Karena keterbatasan itu, mereka betul-
betul selektif dalam menggunakan media. Hanya media yang memang betul-betul
diperlukan saja yang dilihat, dibaca atau dikonsumsi. Selain itu, jumlah media yang
tersedia sangat banyak dan beragam. Mereka memiliki pilihan dan dengan sendirinya,
tidak semua media yang ada digunakannya. Inilah yang melahirkan segmentasi media.
Masing-masing media memliki jenis, karakteris dan tipe audience yang tidak sama.
Sama-sama televisi, dalam program yang mereka miliki tidak sama ratingnya yang
diperoleh. Ada yang mengggunakan radio, tetapi tidak membaca koran sama sekali. Ada
yang tidak melihat televisi, tetapi memanfaatkan media sosial dan internet. Inilah
gambaran tentang segmentasi media

b. Konvergensi Media
Konvergensi media merupakan integrasi teknologi informasi dan komunikasi.
Konvergensi media membuat sebuah pekerjaan menjadi lebih hemat, efektif dan efisien.
Konvergensi media bisa terjadi secara vertikal dan horisontal. Konvergensi media dapat
terjadi antara teknologi penyiaran, teknologi telekomunikasi dan teknologi komputer.
Fungsi-fungsi produksi, distribusi dan konsumsi menjadi lebih hemat dengan cara-cara
tersebut. Konvergensi juga dapat terjadi ketika seorang memiliki 4 stasiun televisi hanya
dengan satu jurnalis yang digunakan untuk ke empat stasiun televisi tersebut.
Konvergensi berguna bagi kepentingan korporasi dan persaingan

c. Kontrol Audience
Otonomi audience dalam mengendalikan dan melakukan pengelolaan terhadap
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi semakin nyata dan kuat. Keinginan dan
kebutuhan informasi dari audience yang menggerakkan perilaku mereka semakin
mengontrol pemakaian media. Keinginan mengganti, mengubah, menghentikan dan
menahan content dari suatu informasi dapat dilakukan dengan remote kontrol dari HP
yang dimilikinya, ia dapat melakukan pause, schroll, menggunakan touch screen dan
lainnya.

d. Multiple Platform
Dulu kalau Anda ingin memotret sesuatu maka Anda harus memiliki kamera yang
ukurannya besar dan tertentu, dan kamera itu hanya digunakan hanya untuk mengambil
gambar saja. Sudah, hanya itu saja. Di era seperti sekarang, fungsi kamera itu, dapat
dipadukan dengan fitur editing, dapat anda kirimkan sekaligus kepada rekan anda
melalui email, melalui media sosial dan seterusnya. Perusahaan-perusahaan kemudian
berlomba-lomba mengembangkan apa yang disebut sebagai multiple platform. Mereka
memiliki media cetak, tetapi juga mengembangkan secara online. Mereka
memanfaatkan karakteristik media untuk satu kepentingan saja. Pemanfaatan media
yang beragam untuk satu kepentingan saja, merupakan bentuk Multiple Platform. Surat
Kabar memiliki edisi cetak, tetapi juga edisi online. Televisi memiliki model FTA (Free to
Air) atau juga memiliki model Streaming. Realitas semacam ini disebut sebagai Multiple
Platform

e. Mobile Media
Perkembangan dan perubahan media juga terjadi dari Statis Media menjadi Mobile
Media. Mobilitas individu karena profesi, kepentingan keluarga, rekreasi, hubungan
diplomatis, atau karena kepentingan ekonomi-dagang, membuat orang bergerak
dinamis. Dalam tingkat mobilitas sedemikian rupa, karena kemajuan teknologi
transportasi, maka teknologi informasi dan komunikasi juga bergerak ke arah
kepentingan tersebut. Oleh karena itu, media memiliki fungsi: Everything dan
Everywhere. Maksudnya dengan media, orang dapat melakukan apa saja, meskipun ia
berada di manapun karena mobilitas orang tersebut sangat tinggi. Anda dapat
mengakses, mengunggah, mengunduh data di mana pun. Mobile Media terlihat dalam
pemanfaatan Smart Phone dan Pemakaian Laptop yang terintegrasi dengan sambungan
telepon.

f. Digital Divide dan Merger Perusahaan


Tren dan perubahan media tetap saja mengarah adanya kesenjangan di masyarakat
terhadap akses dan pemanfaatan fungsional media. Kesenjangan ini dapat disebabkan
karena faktor ekonomi. Pemanfaatan teknologi media memerlukan kemampuan
finansial tertentu. Oleh karena itu, pemanfaatan media tergantung pada kemampuan
ekonomi. Kesenjangan terhadap media juga terjadi karena faktor usia. Adanya
pembedaan antara generasi mileneal dan generasi jaman dulu juga mencerminkan
adanya kesenjangan terhadap akses dan pemanfaatan secara fungsional terhadap
teknologi. Sementara itu konverengensi teknologi media, ternyata belum tentu pula
dengan serta merta dapat menghasilkan keuntungan. Konvergensi yang gagal dapat
membuat perusahaan jatuh dan bangkrut. Oleh karena itu fenomena merger atau
akuisisi terhadap perusahaan media sering kita saksikan. Misalnya, Google Corporation
membeli Youtube yang kemudian dintegrasikan menjadi satu platform perusahaan

Perubahan Dalam Karir dan Gaya Hidup


Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan pada jenis
pekerjaaan, karir dan profesi serta gaya hidup. Teknologi informasi dan komunikasi menyertakan
lahirnya jenis pekerjaan dan ketrampilan baru yang sebelumnya tidak terpikirkan sebelumnya. Jenis
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan ini merupakan pekerjaan-pekerjaan kreatif dan jenis
ketrampilan tingkat tinggi. Digital Imaging, Editor, Content Creator, Web Design, E-Commerce, Online
Shop, Unicorn, dan lainnya merupakan dampak dari media khususnya kemajuan dan lahirnya media
baru.

Sedangkan gaya hidup, ada dua hal penting ketika kita membicarakan gaya hidup. Gaya hidup seseorang
ditentukan oleh bagaimana cara seseorang dalam menghabiskan uangnya (How We spend our money)
dan bagaimana cara seseorang dalam menghabiskan waktunya (How We spend our time). Media use
dan media habit menunjukkan adanya perubahan di kalangan masyarakat. Cara mereka menghabiskan
waktu lebih banyak kepada media. Hampir tidak waktu yang tersisa kecuali dengan media. Kita
menyaksikan anak-anak muda dengan laptopnya mengakses di pinggir jalan, di mall, di kampus, di café,
di bandara, di pesawat, di rumah, di warung dan coffe shop dan seterusnya. Fenomena ini merupakan
gaya hidup baru yang sebelumnya tidak diketemukan.

Tantangan yang lain dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
adalah menyangkut regulasi terhadap media tersebut. UU ITE merupakan salah satu respon secara
regulatif terhadap adanya perkembangan dan kemajuan atas teknologi informasi dan komunikasi.
Masalah-masalah yang timbul dari pemanfaatan media baru sangat beragam seperti HOAX, penipuan,
pornografi, radikalisme, hak cipta, hacking, pembobolan data dan sejenisnya.Hal-hal semacam ini
menjadi masalah baru yang perlu diantisipasi melalui regulasi.

Anda mungkin juga menyukai