Anda di halaman 1dari 16

Penyakit Etiologi/Klasifikasi Tanda dan Gejala Anamnesis/Pemfis Tatalaksana

Ulkus Tungkai  Statis vena Ulkus Varikosum Ulkus Arteriosum Ulkus Neuropatik
 Arteri : iskemi,  Varises superficial, DVT  Ortu, ggn arteri  DM : wegner
Infeksi pada kulit, memberan dekubitus  Proximal malleolus medial  HT @ lateral ankle  Klinis : tunggal/multipel,
mukosa  Neuropati  Klinis : soliter, pinggir  Klinis : nyeri, lesi eritem, tempat tertekan (tumit),
irreguler, sekitar hiperemis tengah biru, bula bulat, tidak nyeri, tepi
 Terapi : elevasi tungkai, hemoragik, ulkus dalam, hipekeratotik, kering, sinus-
kompres, salep antibiotik kotor, tepi jalas, dingin tulang
proksimal, nadi lemah
 Terapi : bersihkan,
metronidazole, NSAID, tdk
rokok
Osteomilitis Durasi : akut, sub akut, Osteomilitis Hematogen Akut Osteomilits Sub Akut Osteomilitis Kronik
kronik  Anak @metafisis 3-6 mgg  Fraktur terbuka/operasi
Infeksi tulang dan medulla Mekanisme : exogenous,  Dewasa @ V.Th-L  Di distal femur, proximal  Ada sequestrum
hematogenous  < 3 mgg tibia  Klinis : cairan dari sinus,
 Klinis : demam, nyeri, turun  Klinis : nyeri, bengkak demam, nyeri
Oleh : S.aureus, strepto nasfsu makan, ggn.gerak ringan, atrofi lokal,  Xray : sequestrum,
 Xray : swelling, destruksi pincang sklerotik, reaksi periosteal
bone  Xray : abses bordie, reaksi
 Terapi : antibiotik 3-6 mgg periosteal, kerusakan
korteks
 Terapi : antibiotik 6 mgg
Tenosynovitis Supuratif  Infeksi : GO, S.aureus,  Nyeri saat ditekuk Kanavel’s Sign Non bedah
Strepto  Bengkak, kemerahan  Jari sedikit fleksi  Cefazolin 1-2 gr/8h/iv
Peradangan tendon dan  Non infeksi  Lembut disepanjang  Bengkak fusiform  Clindamisin 600 mg/8h/iv
selubungnya selubung  Nyeri tekan sepanjang  Ampicilin 1,5-3 gr/8h
Stadium  ROM jari terbatas flexor tendon shaft  NSAID
 I : Peningkatan carian  Demam  Nyeri saat fleksi pasif  Splinting
eksudat  Elevasi
 II : cairan purulent,  Rehabilitasi
tendon intak
 III : tendon nekrosis Bedah : insisi drainase, irigasi,
debri
Osteoarthritis  Genetik  Nyeri Didapat Konservatif
 Metabolik  Bengkak  Penyempitan celah sendi  Terapi fisik, turunkan BB
Penyakit sendi kronik akibat  Hormonal  Kaku pagi hari  Osteofit  NSAID
perubahan patologis  Mekanik  Deformitas  Kista subkondral  Inj. Kortikosteroid
 Aging  Tidak stabil saat jalan  Sklerosis subkondral  Hyaluronic acid
Lokasi : Hip, knee, spine  ROM terbatas Bedah
Rheumatoid Arthritis  Genetik  Poliarthritis : sendi perifer, Klasifikasi  NSAID
 Lingkungan simetris  I : tidak ada kerusakan  Olahraga
Penyakit autoium yg  Hormonal  Sendi bengkak, merah, sendi  Jaga BB
menyebabkan peradangan  Faktor sistem hangat, lunak, nyeri tekan  II : osteoporosis dengan/  Antirematik
pada sendi reproduksi  Kekakuan sendi : pagi tanpa kerusakan tulang yg  DMRADs (MTX)
 Nodul ringan, penyempitan celah  Agen biologi
sendi
 III : kerusakan kartilago
dan tulang, penyempitan
celah sendi, perubahan
bentuk sendi
 IV : imobilisasis sendi krn
tulang menyatu
Gout  Diet tinggi purin  Nyeri sendi : malam,   Kurangi makanan tinggi
 Minum alkohol bertambah jk digerakkan purin
Penyakit sendi akibat  Obat  Sendi bengkak, merah, nyeri  Olahraga
penumpukan kristal  Herediter tekan  Minum banyak air putih
monosodium urat  Tofus  Kolkisin
 Gangguan gerak  Allopurinol
 NSAID : indometasin
Osteoporosis  Primer : post  Asimptomatik hingga fraktur  Haid  Olahraga
menopause dan senile  Awal nyeri tumpul  Tulang penumpu BB  Turunkan BB
Penyakit berkurangnya (>70)  Lanjut nyeri tajamdan  BB  Kalsium + Vit D
massa tulang disertai  Sekunder : penyakit menyebar  Bone mineral density  Kalsitonin
perubahan mikro arsitektur RA, spondilitis TB,  Nyeri di lutut, punggung  Bifosfonat
tulang yg menyebabkan osteomalasia  Deformitas vertebra
kerapuhan tulang dan resiko  Gangguan berjalan/ROM
patah
Fraktur Terbuka  Trauma langsung  Tanda patah tulang + luka di  I : < 1 cm, luka bersih, ker.  ABC
daerah patahan Jaringan minimal, garis  Antibiotik
Fraktur + fragmen tulang  Mekanisme trauma patah sederhana - I : Sefa gen 1
berhubungan dengan dunia  Kesadaran (simpel/transversal/oblik) - II : = 2 + aminogli
luar   II : > 1 cm, luka sedikit - III : = + penisilin
kotor, ker. jaringan lunak  Anti tetanus
moderate, garis patah  Debridement & irigasi
kominutif moderate  Stablisasi fraktur
(transverse/oblik)  Jahit situasional
 III : >10 cm, kontainasi  Penutupan luka
hebat, ker. jaringan lunak  Rehabilitasi
luas
- A : jar. lunak bisa tutup
patahan, minimal
periosteal stripping
- B : bone expose,
kominutif moderate/
severe
- C :kerusakan NV
Fraktur Tertutup  Trauma langsung  Deformitas Klasifikasi Tscherne  ABC
 Trauma tidak langsung  Bengkak  0 : fraktur + sedikit/tanpa  4 konsep dasar
Fraktur + fragmen tulang tdk  Akibat tarikan otot  Memar cedera jar.lunak - Rekognisi/pengenalan
berhubungan dg dunia luar  Spasme otot  1 : fraktur + abrasi - Reduksi/reposisi
 Nyeri superfisial/ memar - Retensi/imobilisasi
 Hipestesi  2 : fraktur berat + kontusio - Rehabilitasi
 Krepitasi jar.lunak dalam, bengkak  Indikasi reduski tertutup
 ROM terbatas  3 + cedera berat + ker. jar - Fr tanpa pergeseran
lunak nyata + ancaman - Fr stabil setelah reposisi
sindrom kompartemen - Fr pada anak2
- Cedera jar.lunak minimal
- Trauma energi rendah

Fraktur Klavikula  Langsung : jatuh bahu  Nyer bahu terutama jika  Mekanisme trauma  Arm sling 4-6 mgg
depan langsung digerakkan  Periksa neurovaskuler
Diskontinuitas jaringan  Tidak langsung : jatuh  Nyeri tekan (plexus brachialis)
tulang akibat trauma tangan menopang  Krepitasi
langsung/tidak langsung  Kulit menonjol
 Edema, merah
Fraktur Vertebra  KLL  Nyeri terutama jk digerakkan  Fraktur fleksi/kompresi :  GCS
 Jatuh dari ketinggian  Bengkak, memar anterior tertekan  ABC
 Cedera olahraga  Deformitas  Axial burst fraktur :  Spine kontrol
 Trauma tajam  Krepitasi kehilangan tumpuan  Imobilisasi
 Gangguan motorik/sensorik/ depan dan belakang. Jatuh  Colla neck : 6 mg
otonom dan mendarat di kaki  Fr. TL : reduksi postural
 Fraktur ekstensi/ distraksi : operatif
tertarik dan terpisah.
Kecelakaan mobil, kepala
ke depan, tubuh tertahan
 Fraktur rotasi
 Fraktur dislokasi
Dislokasi Sholder joint Wrist joint Knee joint
 Glenohumeral joint  Anterior : abduksi, eksternal  Lunatum : ke anterior,  Anterior
Gangguan hubungan antara  Elbow joint rotasi, ggn. n.axillaris, jatuh tangan dorsofleksi,  Posterior
2 tulang, dimana tidak ada  Wrist joint manuver milch/kocher rotasi 90ᴼ, reposisi  Medial
kontak antara permukaan  Hip joint  Posterior : menumpu, rotasi  Perilunatum  Lateral
artikular  Knee joint interna  Rotasi
 Ankle joint  Reposisi, imobilisasi Hip joint  Reposis, aspirasi
 Posterior : hip fleksi hemarthosis, gips
Elbow joint dorongan dari depan,  Kerusakan a.poplitea,
 Posterior : +fraktur, jatuh thompson epstein (V), n.poplitea lateral
tangan out-stretched, adduksi, fleksi, internal
 Reposisi, gibs 3 mgg rotasi, manuver alis, Ankle joint
 Trauma n.medianus, bigellow, stimson, +fraktur malleolus &/
a.brachialis n.ischiadicus, rusak kaput subluksasi talus :
femoris  Trauma abduksi
 Anterior : abduksi,  Trauma adduksi
dorongan dari belakang,  Trauma rotasi eksternal
abduksi, fleksi, ekstrenal  Trauma kompresi vertikal
rotasi, reposisi manuver
allis, 4-6 mgg
Spondilitis TB Terjadi  Nyeri punggung  Gejala TB  OAT
 Penyempitan diskusi  Parese  Ggn defek dan miksi  Dekompresi medulla spinal
Infeksi M.tb di vertebra yg  Destruksi vertebra  Nyeri tekan, spasme otot  Rhonki  Eredikasi infeksi
kronis destruktif  Wedging anterior  Cold abses/gibbus  Stabilisasi
 Kifosis

Hernia Nukleus  Trauma  Nyeri radikular Stage  Tirah baring 2-4 hari
Pulposus  Degenerasi diskus  Kelemahan motorik  Protrusi : menonjol di  NSAID
intervertebralis  Hipestesi anulus  Rehab
 Kelebihan BB  Penurunan refleks  Prolaps : anu  Selama 4-6 mgg
Penyakit tulang belakang
 Spinal stenosis  Keterbatasan ROM  Ekstrusi
akibat proses degeneratif →
rupture anulus fibrosis →  Servikal : nyeri ekstensi  Sequestrum
nukleus menonjol → tekan  Sering L4-5 kepala
saraf  Lumbal : punggung ke kaki,
laseque (+)
 Thorax : paraparese/plegia
Nyeri Radikular  Kompresi : HNP,  Nyeri : menjalar, Tes provokasi/valsava  Analgetik : 7-10 hari
tumor, spondilolisis paravertebra-ekstremitas,  Vit B1,6,12
Ggn. struktur dan fungsi  Inflamasi : GBS, herpes sesuai dermatom,  Muscle relaxant
radix akibat proses patologi  Degeneratif : peningkatan TIT-A
ggn.struktur  Parastesia, hipestesi sesuai
dermatom
 Kelemahan otot
 Penurunan refleks tendon
Complete Spinal   
Transaction

Acute medulla   
Compression

Carpal Tunnel Syndrome  Anatomi : kista  Nyeri  Pekerjaan : cuci dan ketik  Wrist splin
ganglion  Mati rasa  Phalen manuver (fleksi  NSAIID
Fokal neuropati krn kompresi  Infeksi : artritis  Perih tangan)  Vit B 6
n.medianus di pergelangan  Inflamasi : gout  Memberat malam hari  Tinel sign (ketuk lokasi)  Kortikosteroid (20 mg 2w,
tangan  Metabolik : DM  Ringan : gerakkan and 10 mg 2w)
 Peningkatan volume pergelangan tangan (flick  Hindari gerakan
kanal : edema obesitas sign) pergelangan tangan
berulang
Tarsal Tunnel Syndrome Pijakan kaki tidak rata Nyeri saat fleksi Kompres dingin
Penggunaan sepatu Mati rasa NSAID
Fokal neuropati krn kompresi Pes planus (tidak ada Parastesi : medial/sudut plantar Orthosis
n.tibialis di malleolus medial lengkungan medial kaki)
Peroneal Palsy/ Anastesi epidural Caput fibula : parese jari kaki, Turun sensorik dan motorik Hindari faktor kompresi
Drop Foot Stenosis tulang belakang dorsofleksi, sensoris lateral Penunjang : xray, mri Ankle foot orthosis
Duduk bersilang distal kruris Fisioterapi
Kelumpuhan kaki akibat Dislokasi genu Anterior tibia : =, sensoris Operasi
cedera atau terjepitnya Fraktur tibia dan fibula antara jari 1,2, parese
n.peroneus m.extensor digitorum brevis
Supreficial : parese m.perinoei,
eversi kaki, sensoris lateral
distal kruris dan dorsum pedis
Compartement  Perdarahan : fraktur/  Pain : tajam, dalam,  Etio Fasiotomi
Syndrome luka penetrasi/opeasi memberat jk digerakkan  Otot kaku/keras  Turunkan tekanan
 Swelling : luka bakar,  Parasthesia : tertusuk,  Nyeri jika digerakkan  Terbuka
injeksi obat, repetitif anastesia
Peningkatan tekanan dalam
injury, tetani, kejang  Pulselessness : tidak ada
kompartemen
 Kompresi pulsasi
 Reperfusi luka  Palor : dingin
 Paralisis : lumpul
Rupture Tendo Achilles  Artritis  Nyeri mendadak dan berat  Gips : 4-6w
 DM  Bengkak, kaku, memar  NSAID
Putusnya tendon achilles kortikosteroid  Depresi di tendon  Operasi
secara paksa krn tekanan  Olahraga berat  Tidak bisa dorsofleksi
berulang  Trauma tajam/tumpul
Lesi Meniskus  Umur  Sensasi popping (sendi  Rest
 Bblebih terasa gerak sendiri  Ice
Rupture ≥ fibro kartilago  Angkat beban berat  Bengkak, kaku  NSAID
lutut  Olahraga  Nyeri jk (putar lutut, jalan  Pijat
 Trauma : jatuh jauh, lari)  Operasi
 Bunyi klik jika gerak

Penyakit Etiologi/Klasifikasi Tanda dan Gejala Anamnesis/Pemfis Tatalaksana


Kista Ganglion  Degenerasi mukoid dari  Benjolan  Transluminasi (cairan  Asimptomatik : biarkan
kolagen dan jaringan ikat  Nyeri jernih)  Simptomatik :
Kista yg terbentuk dari kapsul  Trauma jaringan  Kelemahan aspirasi/bedah
sendi/tendon sheath  Iritasi struktur sendi  Parastesia Lokasi
 Keterbatasan gerak  Pergelangan tangan
Klasifikasi (dorsal/volar)
 Ringan (asimptomatik)  Belakang tepi sendi jari
 Sedang (mucous cyst)
 Berat (nyeri, keterbatasan  Telapak tangan (flexor
aktivitas tendon sheath cyst)
 Intraosseus
Skoliosis  Kongenital  Vertebra melengkung  Metode Cobb : 10-15 :  NSAID
 Kel. Pembentukan tulang ke samping skoliosis  Fisioterapi
Deformitas tulang belakang  Kelainan neurologis  Bahu ka-ki asimteris  Metode Lingmann-cobb :  Pembedahan
yaitu deviasi vertbera ke arah  Idiopatik  Pinggang asimetris derajat rotasi : perhatikan
lateral dan rotasional  Kebiasaan/sikap tubuh yg  Dada asimetris ketika prosessus spinosus
buruk bungkuk ke depan  Metode Adam greenspan :
 Ggn. kelenjar endokrin  Badan miring krn paha ukur deviasi vertebra dari
asimetris garis spinal
 Nonstruktural (reversibel,  Ketika pakai baju,
tdk rotasi) : postural, spasme lipatan tidak rata, batas
otot, nyeri, LLD celana tidak sama
 Struktural (irreversibel, panjang
rotasi): idiopatik, osteopatik  Berjalan dengan kedua
(kongenital, fraktur, rickets), kaki lebar
neuropati (spina bifida, CP,  Berat : kepala nunduk,
sryringomelia) punggung lurus dan
tidak mobile
 Nyeri
Kifosis  Osteoporosis  Nyeri punggung menetap : tidak bisa berdiri lama  Orthosis
 Arthritis degeneratif TB  Kelelahan  Terapi fisik khusus
Kelainan bentuk tulang  Ankylosing spondilitis  Nyeri tekan, kaku  Bedah
belakang yg melengkung  Gangguan jar ikat  Punggung melengkung
abnormal ke depan  Spondilitis TB, Spina bifida  Berat : sesak
Lordosis  Idiopatik  Punggung bentuk huruf C dari aspek lateral  NSAID
 Postur tubuh buruk  Bokong menonjol ke belakang  Terapi fisik
Deformitas tulang belakang  Kegemukan  Ggn. perkembangan paha  Turunkan BB
bagian lumbal yg melengkung  Osteoporosis  Ggn. neuromuskuler  Operasi
ke dalam melebihi normal  Discitis  Nyeri pinggang menjalar ke tungkai
 Spondylolisthesis  Ggn. jalan
 Achondroplasia  Ggn. BAB/BAK
Spondilodistitis  Infeksi bakteri, jamur, virus  Nyeri punggung  Riwayat infeksi  Antibiotik
 M. tb  Abses  Riwayat operasi  Imobilisasi
Peradangan pada diskus  Salmonella typlopsa  Gibbus  Riwayat TB, autoimun, DM  NSAID
intervertebralis dan salah  Candida albicans  Demam  Operasi
satu atau lebih vertebra  Parese  Fisioterapi
 ROM terbatas  Korset : 6-10 mgg
Instabilitas Ankle  Trauma  Nyeri  Tes drawe anterior (+)  Fisioterapi
 Inflamasi  Sendi tidak stabil  Ankle strrup, lacer, taping
Kondisi dimana ligament  Riwayat sprain ankle 
tumit lateral mengalami  Kelemahan inversi
robekan 
Displasi panggul  Genetik  Massa keras di bohong  3-6 bulan : bebat posisi
 Hormonal  Kaki pendek sebelah abduksi selama 6 bulan
Perkembangan abnormal  Malposisi uterin  Panggul asimetris  >6 bulan : bedah
panggul segera sebelum atau  Dibedong
saat lahir Ketidakstabilan panggul karena acetabulum dan caput
femoris tidak berada di tempat seharusnya

Genovarum  Fisiologis : < 2 tahun  Lutut tidak bisa rapat  Bedah


 Patologis : malnutrisi  Bentuk O
 Trauma  Tumit bisa rapat
Kelainan bentuk tibia  Infeksi
proksimal yg melengkung ke  Achondroplasia
lateral hingga kaki tampak  Sariawan celiac
seperti bentuk O

Geno valgum  Fisiologi : 2-3 tahun  Lutut rapat  Bedah


 Idiopatik : herediter  Bentuk X
Kelainan bentuk tibia  Tumit tidak bisa rapat
proksimal yg melengkung ke  Osteokndroma distal femur
medial hingga kaki tampak  Infeksi
seperti bentuk X  Tumor
 Kongenital
Deformitas dimana lutut  Trauma epifisis tibia
saling mendekat krn sudut proksimal/femur distal
tibiofemoral berlebih

Club foot/Congenital  Idiopatik  Equinus kaki belakang (mengarah ke bawah)  Bedah


Talipes Equino Varus  Saat hamil  Varus sendi subtalar (mengarah ke medial)
 Defek neuromuskular  Adduksi kaki depan (mendekati tubuh)
Kombinasi equinus kaki  Pengaruh virus/bakteri  Gangguan jalan
belakang (mengarah ke  Bahan teratogenik/rokok  Nyeri
bawah), varus sendi subtalar
(mengarah ke medial), dan
adduksi kaki depan
(mendekati tubuh)
Pesplanus  Kongenital  Telapak kaki datar  Bedah
 Kelemahan struktur yg  Tidak seimbang saat berjalan
Depresi berlebihan menyokong arkus  Tidak kuat bediri lama
lengkungan medial telapak longitudinal pedis (otot kaki,
kaki ligamentum plantaris,
tendon tibialis)
Kondisi dimana lekungan di  Trauma
bagian medial merosot/  Tekanan hebat : BB lebih
telapak kaki rata
Claw foot  Kelainan neurologis : spina  Nyeri ketika berdiri, berjalan, atau berlari  Bedah
bifida, poliomielitis, club foot  Nyeri jari kaki sehingga tidak dapat diluruskan  Pakai sepatu sesuai
Elevasi berlebihan dari  Ketidsk seimbang otot :  Pemendekan kaki
lengkungan telapak kaki weak calon muscles, tight  Callus pada tumit
plantar fascia  Pemendekan abnormal tendon achilles
 Supinasi berlebihan  Plantar fascitis sempit
 Trauma : luka bakar,  Kaki depan varus, tumit valgus
malunion fraktur calcaneus  Gejala overuse ankle, genu, spine
dan talar
Drop foot  Nerve injury : n.perineous  High steppage gait : langkah kaki tinggi  Latihan
 Kel.otak dan spinal cord :  Pangkal paha mengayun  Orthosis ankle-foot
Ketidakmampuan dorsofleksi stroke, MS, CP  Kesemutan, bakal, nyeri di bagian kaki  Stimulasi nervus
 M. Tibialis anterior  Kelainan otot : muscular  Kesulitan berjinjit  Bedah
 M. Extensor hallucis dystrophy, polio, ALL  Atrofi otot kaki
longus
 M. Extensor digitorum
longus

Claw hand  Kongenital  Tertarik ke dalam atau fleksi satu atau lebih jari  Rehabilitasi
 Palsy n.ulnaris saat lahir  Deformitas dan baal pada jari  Splint hand
Kelainan tangan akibat jari  Paralisis n.ulnaris dan  ROM terbatas  Bedah
bengkok abnormal hingga jari n.medianus didapat
mirip cakap hewan  Jar. parut krn luka bakar
 Palsy nervus krn leprosy
Drop hand  Palsy n.radialis  Paralisis triceps, anconeus, long extensor wrist  Sesuai etiologi
 Trauma tajam  Tidak dapat extensi elbow, wrist, dan finger  Spinting
Ketidakmampuan ekstensi  Kompresi pada axilla pada  Wrist drop atau fleksi wrist  Bedah
wrist dan tangannya penggunaan tongkat  Jari tangan sulit untuk mengganggu
tergantung dengan posisi  Subluksasi radius  Paralisis barchioradialis dan supinator
flaksid
Sindrom cauda equina  Kongenital : malformasi  Low back pain : lokal/radikular  NSAID (inflamasi)
vertebra, sindrom dwarfing,  Siatika uni dan bilateral  Antibiotik (infeksi)
Disfungsi neurologis yg tumor kongenital  Ggn sensoris (saddle area)  Kemoterapi/radioterapi
mempengaruhi akar saraf  Didapat : trauma, infeksi,  Kelemahan motorik extremitas bawah (tumor)
lumbalis dan sakral di dalam tumor, degenerasi, inflamasi,  Kurang/hilang reflex extremitas bawah  Pembedahan
kanal vertebralis vaskuler, iatrogenik  Ggn. kandung kemih (retensi), usus (konstipasi/  Rehabilitasi medik
inkontinensia, tonus anus)  Pengelolaan bladder &
 Disfungsi ereksi bowel
Siringomeilia  Chiari malformasi : jar otak  Nyeri suboksipital  Tidak membebankan spine
ke medula spinalis  Nyeri leher  NSAID
Kista pada medula spinalis  Meningitis  Vertigo  Muscle relaxant
 Tumor medula spinalis  Tinitus  Bedah
Klasifikasi : Adam & Victor  Kongenital  Gejala mata : nyeri retro-orbita, diplopia, fotofobia,
 Trauma penglihatan kabur
 Hilang rasa nyeri dan suhu di bahu dan lengan
 Ggn. motorik dan sensorik
Trauma Medula Spinalis  Kecelakaan  UMN : spastik, tonus (meningkat), ref pato (+), ref fisio  ABCD
 Jatuh (meningkat), atrofi (-)  Stabilisasi manual
Cedera vertebra/korda  Cedera olahraga  LMN : flasid, tonus (turun), ref pato (-), ref fisio (-), atrofi  Imobilisasi
spinalis yg terletak di dalam  Luka tembak/tusuk (+)  Metiprednisolon (awal
kolumna vertebralis dapat 30mg/kgBB bolus,
Kompresi, regangan, edema,
terpotong, tertarik, terpilin kontiniyu 5,4mg/kgBB/jam
atau tertekan ggn.sirkulasi  Analgetik
Teratoma sakrokoksigeal Klasifikasi Altman  Massa regio  Pemeriksaan bidgital  Operatif
 I : Eksternal, melekat di koksi sakrokoksigeus/  Tumor marker AFP  Radiasi
Tumor embrional pada regio dan sedikit presakral, tidak pelviabdominal  kemoterapi
sakrokosigeal metastasis  Konstipasi
 II : Ekstrnal, perluasan  Gejala traktus urinarius
intrapelvik, metastasis
 III : Sedikit di eksternal,
dominan di pelvis dan intra
abdomen, metastasis
 IV : Internal, presakral,
metastasis
Penyakit Etiologi/Klasifikasi Tanda dan Gejala Tatalaksana
Nekrosis Kaput Femoris  Fraktur collum femoris  Nyeri pinggang hingga lutut  NSAID
 Obat dan alkohol  Mengigil  Turunkan BB
Kematian jaringan tulang  Mudah lelah, pegal, lemas  Bifosfonat
kaput femoris karena  Nyeri saat berjalan  Bedah
gangguan aliran darah  Kaki pendek
 Sulit berjalan
Tendinitis Achilles  Stress berulang  Nyeri dan kaku pagi hari dan setelah aktivitas  Rest
 Olahraga  Tebal  Ice
Peradangan pada tendon  Degenerasi  Bengkak  NSAID
achilles  Sulit dorsofleksi  Fisioterapi
Jenis
 Non-insertional : serat
tendon tengah
 Insertional : bagian bawah
@insersi
Osteogenesis  Kelainan autosomal Tipe 1 (Autosomal Dominan)  Bidai : cegah deformitas
Imperfekta dominan oleh mutas gen  Kerapuhan tulang ringan-sedang  Mobilisasi : cegah
kolagen 1, 2  Fraktur sebelum pubertas osteoporosis : casting,
 Sklera biru, wajah segitiga, ggn. pendengaran, rapuh braching, splinting
Kelainan jaringan ikat dan
Manifestasi umum tulang gigi yg ringan  Fisioterapi
tulang yg herditer
 Sklera biru Tipe 2 (New Dominan Mutations)  Bedah
 Wajah segitiga  Parah, perinatal  Bifosfonat
 Gigi rapuh  Tulang hancur dan fraktur dalam rahim
 Barel chest  Bayi lahir mati atau mati pada masa kanak awal
 Skoliosis  Kranium lembut
 Deformitas ekstremitas  Macromelia : tulang panjang rapuh, rusuk seperti manik-
 Fraktur manik
 Retradasi pertumbuhan Tipe III (Some Gene Mutation, some recessive)
 Kelemahan sendi  Paling berat, kecacatan progresif
 Tulang rapuh  Skoliosis, wajah segitiga, tengkorak besar, sklera biru atau
 Perawakan pendek abu-abu
 Penurunan pendengaran  Rapuh dan fraktur dalam rahim
 Fraktur sembuh dengan deformitas dan membungkuk
Tipe IV (Autosomal Recessive)
 Rapuh tulang ringan-sedang dan osteoporosis
 Barel chest
 Fraktur sebelum pubertas
 Perawakan pendek
 Gigi rapuh, sklera normal, mudah memar,
hiperextensibility sendi
Recketsia  Kurang vit D → Defisensi  Tetani/kejang  Berjemur
hydroxilase di liver dan  Kelemahan otot  Vit D
Penyakit mineralisasi tulang ginjal  Kelainan bentuk tengkorak  Kalsium
yg tidak adekuat → efek  Kurang intake vit D dan  Penebalan lutut, ankle, dan wrist  Fosfat
pada lempeng fisis terpapar matahari  Pembesaran costochondral junction (richitic rosario)  Korset/splint
pertumbuhan dan ossifikasi  Penyakit hati kronis : def.  Indentasi lateral dada (sulkus harrison)  Bedah
→ deformitas pertulangan 25hydroxylation  Distal tibia melengkung
enchondral anak  Def. 1-hydroxylation  Deformitas vertebra, coxa vara
 Reseptor abnormal  Bengkok atau fraktur tulang panjang
 Bawaan : kel. Reabsorpsi
fosfat
 Def. Fosfat
Osteomalasia  Kurang vit D → Defisensi  Anoreksia  Berjemur
hydroxilase di liver dan  Penurunan BB  Vit D
Penyakit mineralisasi tulang ginjal  Nyeri tulang  Kalsium
yg tidak adekuat → osteoid  Nyeri punggung  Fosfat
tulang tidak sepenuhnya  Kelemahan otot hingga atrofi  Korset/splint
berkalsifikasi → tulang lunak  Kolaps vertebra : turun tinggi dan kifosis  Bedah
 Nyeri akibat stress fraktur
Akondroplasia  Mutasi autosomal dominan  Perawakan pendek tidak proporsional  Somatotropin
gen FGFR3  Ekstremitas pendek  Operatif
Ggn proses pembentukan  ROM siku terbatas
kartilago menjadi tulang  Makrosefal + dahi lebar
 Retraksi midface + jembatan hidung dangkal
 Jari pendek : trident hand
 Genu varum
 Hipolasia wajah
 Bernafas melalui mulut
 Hipoksemia tanpa apnea
 Kifosis thoracolumbal
 Lordosis lumbal
 Spinal stenosis
Spondilolistesis  Displastik : kongenital  Nyeri punggung bawah : terutama saat gerak  Tirah baring
 Isthmic : fraktur stress  Kompresi saraf : ggn.sensorik, motorik, otonom  NSAID
Pergeseran vertebra  Degeneratif : usia  Kekakuan otot  Korset
terhadap segmen yang lebih  Trauma  ROM punggung bawah terbatas  Fisioterapi
rendah akibat kelainan pars  Patologis : metastasis sel  Pemendekan badan (spondiloptosis  Turunkan BB
interartikularis kanker  Laseque (+)  Operasi : geser >50
Spondilosis  Usia Cervical  Tirah baring
 Stress  Nyeri menyebar ke leher hingga jari  NSAID
Perubahan sendi tulang  Herediter  Kaku sendi dan mati rasa bahu dan leher  Korset
belakang dg ciri khas  Adaptasi fungsional  Kelemahan/kesemutan dari leher ke jari  Fisioterapi
degenerasi discus  Hilang keseimbangan  Turunkan BB
intervertebralis + osteofit Torakal  Operasi
 Nyeri bagian atas dan tengah punggung
 Kaku punggung
 Rom punggu terbatas
Lumbal
 Nyeri, kaku dan mati rasa punggung bawah
 Kelemahan kaki dan sulit berjalan
 Ggn. otonom
Tumor Jinak  Riwayat trauma  Lokasi  Operasi
Muskuloskeleteal  Kondrogenik :  Riwayat keluarga  Besar, batas  Radioterapi
osteokondroma,  Usia  Pelebaran PD  Kemoterapi
Pertumbuhan sel abnormal
endokondroma, GCT  Progresifitas tumor  ROM terbatas  Bifosfonat
 Osteogenik : osteoid  Nyeri
pada sistem muskuloskletal
yang bersifat neoplastik
osteoma, osteoblastoma  Pembengkakan
 Pembuluh darah :  Gerakan terbatas
enurysmal bone cysts
 Fibrogenik : fibrous
dysplasia

Ganas
 Kondrogenik :
kondrosarkoma
 Osteogenik : osteosarkoma
 Fibrogenik : fibrosarkoma,
ewing sarkoma
 Sel plasma : multiple
myeloma
Displasia Fibrosa  Kegagalan perkembangan  Asimptomatik  Bifosfonat
dalam remodelling tulang  Nyeri, bengkak  Pembedahan
Tumor tulang jinak primer primitif  Deformitas
dari di intramedulla  Mutasi gen  Fraktur patologis
 Ggn jalan
Kelainan dimana tulang Lokasi di femur, tibia, kosta,  Pigmentasi kulit coklat terang : cafe au lait spots
digantikan jaringan fibrosa tengkorak, humerus, pelvis
hingga tulang lemah,
tumbuh tidak merata, dan
kelalinan bentuk

Osteosarkoma Unknown, diduga :  Bengkak, nyeri : terutama malam  Bedah


 Genetik  Diketahui setelah trauma  Imunoterapi
Tumor tulang ganas primer  Agen karsinogenik  Pembesaran cepat  Radioterapi
dari sel masenkim di  Paparan radiasi  ROM terbatas  Kemoterapi
metafisis  Virus  Jarang fraktur patologis
 Trauma  Sistemik : demam, turun BB, malaise
Sering di tibia, fibular, femur,  Paget disease
humerus Radiologi
 Soft tissue swelling
 Osteolitik/osteoblastik
 Perforasi korteks
 Codman triangle (elevasi periosteum)
 Sunray app (tumpukan osteoid)

Sarkoma Ewing  Genetik  Nyeri dan bengkak : terutama malam  Pembedahan


 Fraktur patologi  Radioterapi
Tumor tulang ganas primer Faktor resiko  ROM terbatas
dari sel endotelial di diafisis  Radiasi  Massa hangat dan ada pelebaran vena
 Riwayat kanker mata  Sistemik : demam, turun BB, malaise
Sering di ileum, tibia, femur,  Pertumbuhan tulang cepat
humerus  Paget disease
 Hernia umbilikus
Rabdomiosarkoma  Genetik  Leher, dada, punggung, lengan, selangkangan : Benjolan +  Operasi
 Narkoba nyeri, merah  Radioterapi
Tumor otot rangka  Pola makan  Sekitar mata :mata terdorong  Kemoterapi
 Karsinogen  Telinga/sinus nasalis : nyeri telinga/kepala, kongesti sinus
 Alkohol  Kandung kemih/prostat : hematuri, nyeri BAB/BAK
 Kemoterapi  Vagina : perdarahan vagina, nyeri BAB/BAK
 Abdomen : nyeriperut, mual, konstipasi
Leimioma Liposarkoma Fibroma 

Tumor jinak otot polos Tumor ganas jaringan lemak Tumor jinak jaringan ikat

 PUA, nyeri, bengkak  Tergantung lokasi  Benjolan


 Benjolan  Benjolan bawah kulit, nyeri,  Nyeri
 Nyeri bengkak, turun fungsi  Lesi makula/papul/nodul/plak
 ROM terbatas lengan/tungkai
Lemiosarkoma Fibromatosis Fibrosarkoma 

Tumor ganas otot polos Tumor akibat hiperproliferasi Tumor ganas jaringan ikat
fibroblast di dermis dan Sering sekitar lutut, proksimal femur, pinggang, lengan
jaringan ikat subkutan proksimal

 PUA, nyeri, bengkak  Benjolan bawah kulit  Benjolan semakin besar


 Benjolan  Nyeri  Kelemahan, Kesemutan
 Nyeri  ROM terbatas  Fraktur
 ROM terbatas  ROM terbatas

Anda mungkin juga menyukai