Anda di halaman 1dari 11

Makalah Jenis-Jenis Terapi Komplementer

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Prischeilla Inkiriwang

Manuellla Mait

Jessika Kaunang

Josua Taroreh

Fernando Rachman

Elisabet Yogobi

Mata Kuliah :

TERAPI KOMPLEMENTER

Dosen Mata Kuliah :

Ns.Estefina Makausi,S.Kep.,M.MKes

Universitas Sariputra Indonesia Tomohon


Yayasan Dharma Bhakti Indonesia Tomohon
Fakultas Keperawatan
Tahun 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
tugas TERAPI KOMPLEMENTER dalam bentuk makalah dengan judul Jenis-Jenis
Terapi Komplementer dapat tersusun dengan baik.

Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan dari
pihak yang berkontribuksi dan begitu membantu kami.Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca
serta boleh bermanfaat bagi kelancaran proses belajar mengajar serta untuk ke
depannya.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,kami yakin


masih banyak kekuranggan dalam makalah ini.Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

2
Daftar Isi

Cover............................................................................................................................... 1

Kata Pengantar................................................................................................................ 2

Daftar Isi.......................................................................................................................... 3

BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................................4

A. Latar Belakang.................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...........................................................................................4

C. Tujuan Masalah...............................................................................................4

BAB II : TINJAUAN TEORI..............................................................................................5

A. Definisi Terapi Komplementer..........................................................................5

B. Tujuan Terapi Komplementer...........................................................................5

C. Jenis-jenis Terapi Komplementer.....................................................................5

BAB III : PENUTUP .........................................................................................................10

A. Kesimpulan .....................................................................................................10

B. Daftar Pustaka.................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terapi komplementer mengadopsi dari kearifan budaya suatu bangsa yang berarti terapi
yang didapatkan melalui proses sosial yang bukan merupakan sistem yang baku dalam pelayanan
kesehatan namun cukup kuat untuk menentukan kepercayaan terhadap penyakit dan
penyembuhannya. Sehingga dalam penerapanya dapat dimodifikasi oleh terapis sesuai dengan
kemampuannya, tetapi hasil akhirnya adalah tindakan tersebut berefek positif bagi kesehatan
pasien. Dalam hal ini kemampuan terapis secara kognitif, afektif dan psikomotor sangat menentukan
keberhasilan terapi. Ruang lingkup tindakan komplementer yang berlandaskan ilmu pengetahuan
biomedik dan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan adalah:

1. Intervensi Tubuh dan Fikiran (Mind and body intervension)


2. Sistem Pelayanan Pengobatan Alternatif (Alternative Systems of Medical Practice)
3. Cara penyembuhan manual (Manual Healing Methods)
4. Pengetahuan farmakologi dan biologi (Pharmakologic and Biologic Treatments)
5. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan (Diet and Nutrition the Prevebtion and
Treatment of Desease) dan
6. Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan (Unclassified Diagnostic and Treatment Methods)

B. Rumusan Masalah

1. Untuk mengetahui definisi dari terapi komplementer

2. Untuk mengetahui tujuan dari terapi komplementer.

3. Untuk mengetahui Jenis-jenis dari terapi komplementer.

C. Tujuan Masalah

Untuk menambah wawasan mahasiswa tentang pengertian terapi


komplementer serta jenis-jenis terapi komplementer.

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Terapi Komplementer

Terapi komplementer merupakan metode penyembuhann yang caranya


berbeda dari pengobatan konvenional dan dunia kedokteran yang mengandalkan
obat kimia yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan.Terapi komplementer
merupakan terapi tambhan bersamaan dengan terapi utama dan berfungsi sebagai
terapi suportif untuk mengontrol gejala,meningkatkan kualitas hidup,dan
berkontribusi terhadap penatalaksanaan pasien sesuai dengan peraturan menteri
kesehatan.

B. Tujuan Terapi Komplementer

Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem-istem


tubuh,terutana sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar dapat menyembuhkan
dirinya sendiri yang sedang sakit,karena tubuh kita sebenarnya mempunyai
kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri,asal kita mau mendengarkan dan
memberikan respon dengan asupan nutrisi yang baik dan dengan perawatan yang
tepat.

C. Jenis terapi komplementer

Beberapa terapi dan teknis medis alternatif dan komplementer bersifat umum
dan menggunakan proses alami (pernapasan, pikiran dan konsentrasi, sentuhan
ringan, pergerakan, dan lain-lain) untuk membanti individu merasa lebih baik dan
beradaptasi dengan kondisi akut dan akut.

Berikut jenis-jenis terapi yang dapat diakses, yaitu :

 Terapi Biologis
 Terapi psiko–somatik (Mind–Body Therapy)
 Terapi Manipulasi tubuh
 Terapi Energi

1. Terapi Biologis

Macam-macam terapi komplementer ada yang invasif dan non-invasif. Contoh terapi
komplementer invasif adalah akupuntur dan cupping (bekam basah) yang menggunakan
jarum dalam pengobatannya. Sedangkan jenis non-invasif seperti terapi energi (reiki,
chikung, tai chi, prana dan terapi suara), terapi biologis (herbal, terapi nutrisi, food

5
combining, terapi jus dan lain-lain) (Widyatuti, 2008).contohnya : Food Combining, Terapi Jus,
Makrobiotik, Terapi Urine, Colon Hydrotherapy.

 Terapi Herbal

Terapi herbal merupakan terapi yang dibuat dengan menggunakan bahan-


bahan yang alami seperti tumbuh-tumbuhan.Contohnya:Jahe merah,Minyak kelapa
murni,Daun sirih,Minyak kayu putih,Minyak zaitun,Teh hijau,Mimba,Lidah Buaya

2. Mind Body Intervention

 Guided Imaginary Theraphy

Relaksasi bertujun untuk mengurangi stres dan meningkatkan perasaan


tenang dan damai serta merupakan metode penenang untuk situasi yang sulit dalam
kehidupan. Guide imaginary theraphy adalah teknik pikiran tubuh tradisional yang di
pandu melalui konsentrasi dan imajinasi pikiran. Tujuan terapi yang diinginkan dari
tindakan ini adalah mengatasi masalah kesehatan yang berhubungan dengan stres,
depresi, kecemasan, ketegangan otot dan lain-lain. Sdengan demikian terbentuklah
keseimbangan antara pikiran tubuh dan jiwa.

 Terapi Meditasi

Meditasi adalah terapi dan kegiatan mental terstruktur, dilakukan dalam


jangka waktu tertentu dengan tujuan untuk menganalisis, menarik kesimpulan dan
mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan tindakan atau
penyelesaian masalah pribadi, hidup dan perilaku.

 Terapi Berdoa

Terapi pada jiwa, raga dan fikiran untuk mendekatkan diri serta
meminta pertolongan kepada Sang Pencipta (Tuhan) melalui pendekatan
agama yang di anut masing-masing klien.

3. Terapi Manipulasi Tubuh

 Terapi Musik

Terapi musik ini adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan holistik


yang dapat di terapkan kepada klien. Terapi musik adalah suatu usaha untuk
meningkatkan kualiotas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang
terdiri dari melodi, ritme, harmoni, bentuk dan gaya yang di organisir
sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik
dan mental. Terapi musik dapat di bagi menjadi dua jenis yaitu : terapi musik
aktif dan terapi musik pasif.

6
 Terapi Humor

Humor theraphy atau terapi humor adalah penggunaan humor untuk


mengurangi rasa sakit fisik atau emosional dan stres. Tujuannya adalah
mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hisup seseorang. Perawat dapat
melakukan terapi ini di saat melakukan kegiatan keperawatan yang lain,
misalnya : ketika melakukan konseling kesehatan, menyiapkan fooding atau
pada saat melakukan kegiatan santai dengan pasien.

 Terapi Hipnosis atau hypnotheraphy


Hypnotheraphy adalah terapi yang dilakukan pada subyek dalam
kondisi hipnotis. Hipnosis di definisikan sebagai suatu kondisi pikiran dimana
fungsi analitis logis pikiran di reduksi sehingga memungkinkan individu masuk
ke dalam kondisi bawah sadar (subconscius/unconcius) dimana tersimpan
beragam potensi internal yang dapat di manfaatkan untuk lebih meningkatkan
kualitas hidup. Individu yang berada pada kondisi “hypnotic trance” lebih
terbuka terhadap sugesti dan dapat di netralkan dari berbagai rasa takut
berlebih (phobia) trauma ataupun rasa sakit.
Hipnosis dapat membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh
sugesti positif,. Hipnosis adalah neuro-hypnotism atau saraf yang tertidur
yang memungkinkan seseorang masuk ke dalam kondisi bawah sadar
(subconscius/unconcius) dan biasanya dilakukan pada orang yang mudah di
sugesti. Individu memasuki keadaan rileks dengan menggunakan berbagai
ide dan fikiran serta kondisi-kondisi yang menghasilkan respon tertentu bagi
klien. Secara umum, mekanisme kerja hipnoterapi berhubungan dengan
sistem kerja otak manusia yang dapat menstimulir otak untuk meningkatkan
kualitas suasana hati yang lebih baik.

4. Terapi Energi
Di dalam tubuh manusia terdapat aliran energi hidup atau energi sehat yang
di kenal dengan berbagai nama seperti prana, Chi, tenaga dalam atau energi 5
elemen (E5E). Sejak zaman dahulu, manusia telah mengetahui keberadaan energi
ini dan melakukan berbagai cara pengobatan dengan terapi energi.
Pada dasarnya terapi ini dilakukan dengan dua cara yaitu dengan sentuhan
dan tanpa sentuhan. Terapi dengan sentuhan juga ada bermacam-macam. Ada
sentuhan yang dilakukan sangat tepat pada titik-titik energi tertentu pada tubuh
dengan menggunakan jarum pada akupuntur atau cukup dengan jari pada akupresur
dan pijat refleksi. Terapi energi tanpa sentuhan juga bermacam-macam, ada yang
dilakukan dengan Chi Kung, dan ada juga dengan tenaga Prana.
Aliran energi hidup ini berhubungan dengan zat kimia yang berfungsi sebagai
penghantar rangsang untuk mengontrol pusat-pusat yang mempengaruhi organ
penting tubuh. Seperti energi elektromagnetik atau energi listrik, energi ini juga

7
mempunyai dua kutub, yaitu positif dan negatif. Kondisi tubuh akan sehat bila energi
pada kedua kutub tersebut berada dalam keadaan seimbang. Sehingga dapat
membangkitkan medan energi. Tujuan terapi energi adalah mengembalikan
keseimbangan energi pada kedua kutub tersebut. Dari sudut pandang 5 elemen,
terapi energi yang lemah, menyehatkan dan menyeimbangkan kembali energi pada
elemen yang lemah.

 Terapi Akupuntur
Metode pengobatan akupuntur dikenal sejak 5000 tahun yang lalu.
Akupuntur juga menggunakan konsep energi 5 elemen. Metode ini
menggunakan teori meridian, yaitu titik-titik energi Chi. Titik-titik meridian
digunakan untuk menyeimbangkan energi 5 di dalam tubuh. Ada 12 pasang
jalur meridian utama dan 2 pasang jalur meridian tambahan. Sampai saat ini,
telah di temukan lebih dari 300 titik akupuntur dengan fungsi yang berbeda.
Energi Chi mengalir melalui jaringan di berbagai meridian tubuh dan cabang-
cabangnya. Dengan menusuk titik-titik tersebut, di harapkan organ tubuh yang
sakit akan memperoleh energi Chi yang cukup sehingga terjadi
keseimbangan Chi dalam tubuh.

 Terapi Akupresur
Akupresur menggunakan metode yang sama dengan akupuntur dan
biasanya di gunakan untuk pengobatan sendiri (self healing). Bedanya, bila
akupuntur menggunakan jarum, akupresur biasanya menggunakan jari
tangan. Akupresur berkembang dari naluri manusia untuk memegang,
menekan atau memijat-mijat bagian tubuh ketika terluka atau cedera. Para
pendeta Tao dari zaman China kuno memformulasikan pengamatan mereka
akan naluri pengobatan sendiri. Saat ini di kenal berbagai jenis akupresur
seperti Shiatsu, Jin Shin, dan Tui na.

 Terapi pijat refleksi (Refleksiologi)


Pijat refleksi juga merupakan terapi energi. Pijat refleksi mempunyai
konsep yang mirip dengan akupuntur. Melalui pijat refleksi, energi yang
terhambat dapat mengalir kembali, sehingga terjadi keseimbangan energi.
Jika bagian tubuh tertentu mengalami gangguan, gangguan ini bisa di
atasi dengan menekan bagian tubuh yang berada pada zona-zona yang
sama. Hal ini akan menstimulasi energi yang sesuai sehingga mampu
mengatasi stres, ketegangan dan gangguan pada bagian tubuh yang
terganggu.
 Chi Kung
Chi Kung adalah latihan Chi untuk mencegah dan menyembuhkan
penyakit dengan cara merangsang titik-titik meridian, sehingga Chi di dalam
tubuh mengalir dengan bebas dan lancar. Selain itu juga untuk menguatkan
tubuh, memperpanjang usia dan meningkatkan kecerdasan.

8
 EFT (Emotional Freedom Techniques)
EFT merupakan bentuk pengobatan psikoterapi, yang di lakukan
dengan memanipulasi medan energi tubuh melalui tapping pada titik- titik
akupuntur, sambil memfokuskan pikiran pada trauma yang pernah terjadi,
sehingga akhirnya dapat menyelesaikan problem yang bersifat psikologis.
 Penyembuhan Prana (Prana Healing)

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terapi komplementer merupakan metode penyembuhann yang caranya


berbeda dari pengobatan konvenional dan dunia kedokteran yang mengandalkan
obat kimia yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan.Terapi komplementer
merupakan terapi tambhan bersamaan dengan terapi utama dan berfungsi sebagai
terapi suportif untuk mengontrol gejala,meningkatkan kualitas hidup,dan
berkontribusi terhadap penatalaksanaan pasien sesuai dengan peraturan menteri
kesehatan.

Berikut jenis-jenis terapi yang dapat diakses, yaitu :

 Terapi Biologis
 Terapi psiko–somatik (Mind–Body Therapy)
 Terapi Manipulasi tubuh
 Terapi Energi

10
Daftar Pustaka

Purwanto, B. (2013). Herbal dan Keperawatan Komplementer. Yogyakarta:


Nuhamedika.

Yuliandari, W. (2015). Food Combining. Jakarta Selatan: PT. Kawan Pustaka

Gondosari, A. H. (2010). The Secret of 5 Elements Terapi Sehat Bahagia yang


Murah dan Praktis. Jakarta: Gramedia

Fontaine K. 2015. Healing Practices : Alternative therapies For nursing. Edisi 2.


Prentice Hall.

11

Anda mungkin juga menyukai