Anda di halaman 1dari 10

FILSAFAT SEBAGAI SUMBER SEGALA ILMU

Hendrik Anandra Setiyawan - 17540003

BAB I filsafat merupakan salah satu bagian


PENDAHULUAN dari proses pendidikan secara alami dari
mahluk yang berfikir
1.1 Latar Belakang Ada hubungan timbal balik antara
ilmu dengan filsafat. Banyak masalah
Sebagai induk dari segela ilmu,
filsafat yang memerlukan landasan pada
filsafat telah berjasa dalam kelahiran
pengetahuan ilmiah apabila
sebuah disiplin ilmu, kajian, gagasan,
pembahasannya tidak ingin dikatakan
serta aliran pemikiran sebagai ideologi.
dangkal dan keliru. Ilmu dewasa ini
Ada mulanya ilmu yang pertama kali
dapat menyediakan bagi filsafat
muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu
sejumlah besar bahan yang berupa
khusus menjadi bagian dari filsafat,
fakta-fakta yang sangat penting bagi
sehingga ada yang mengatakan filsafat
perkembangan ide-ide filsafat yang
sebagai induk atau ibu ilmu
tepat sehingga sejalan dengan
pengetahuan, karena objek material
pengetahuan ilmiah. Interaksi antara
filsafat sangat umum yaitu seluruh
filsafat dan ilmu-ilmu khusus juga
kenyataan. Padahal ilmu-ilmu
menyangkut suatu tujuan yang lebih
membutuhkan objek material yang
jauh dari filsafat.
khusus, hal ini berakibat berpisahnya
Ilmu berasal dari keingintahunya
ilmu dari filsafat. Meskipun dalam
manusia terhadapat sesuatu. Filsafat
perkembangannya masing-masing ilmu
adalah salah satu ilmu pengetahuan
memisahkan diri dari filsafat, ini tidak
yang mengajarkan manusia tentang
berarti hubungan filsafat dengan ilmu-
mencari kebenaran dalam menjalani
ilmu khusus menjadi terputus. Disinilah
hidup, banyak hal yang dapat diketahui
filsafat berusaha untuk menyatupadukan
dengan mempelajari filsafat. Bagi
masing-masing ilmu. Tugas filsafat
manusia, berfilsafat itu berarti mengatur
adalah mengatasi spesialisasi dan
hidupnya seinsaf-insafnya, senetral-
merumuskan suatu pandangan hidup
netralnya dengan perasaan tanggung
yang didasarkan atas pengalaman
kemanusiaan yang luas. Oleh karena itu jawab, yakni tanggung jawab terhadap

1
dasar hidup yang sedalam-dalamnya, mengembangkan diri dalam melayani
baik Tuhan, alam, atau pun kebenaran. pemakai informasi. Begitu juga dengan
Dengan kata lain filsafat merupakan hal masyarakat sebagai klien perpustakaan,
mendasar yang pada dasarnya dimiliki akan terus memahami, menghayati dan
oleh umat manusia. Setiap manusia, memaknai pentingnya informasi dalam
baik yang tergolong terpelajar bahkan kesehariannya. Dengan kata lain,
yang tergolong awam sekalipun, masyarakat akan terus memanfaatkan
memiliki kemampuan untuk berpikir perpustakaan sebagai rantai
mengenai hal-hal disekitarnya. penghubung sejarah bagi masa lalu,
Ilmu informasi dan perpustakaan pijakan bagi kehidupan di masa
adalah salah satu ilmu pengetahuan sekarang, dan merupakan pembimbing
yang memiliki peranan penting dalam untuk melangkah ke masa depan
kehidupan bermasyarakat. Dalam sejarah perkembangan
Perpustakaan sebagai sumber informasi informasi, perpustakaan memiliki peran
dan dokumentasi serta masyarakat yang cukup besar. Perpustakaan yang
sebagai pihak yang membutuhkan yang ada saat ini dan akan terus
informasi adalah dua hal yang saling berkembang pada masa yang akan
berkaitan. Dua hal tersebut layaknya datang telah dipergunakan sebagai salah
seperti makan dan minum yang satu pusat informasi, sumber ilmu
merupakan kebutuhan manusia yang pengetahuan, penelitian, rekreasi,
tidak dapat dipisahkan dan saling pelestarian khasanah budaya bangsa,
berhubungan. Alangkah belum terasa serta memberikan berbagi layanan jasa
lengkap, apabila seseorang yang makan yang lain. Perpustakaan sebagai tempat
tetapi dia tidak minum. Begitupun “pelestarian” hasil budaya dan catatan
perpustakaan dan masyarakat, (record) perjalanan sejarah manusia,
perpustakaan tidak akan terasa lengkap telah mampu melebur dan
jika tidak ada masyarakat yang memasyarakat kedalam kehidupan
merupakan pihak pemakai masyarakat. Segala sesuatu yang sedang
perpustakaan. terjadi saat ini, direkam dan dibukukan
Perpustakaan dengan kemampuan untuk disimpan dan dilestarikan di
“mengolah dan menyajikan” informasi perpustakaan, dan dimanfaatkan secara
serta segala fasilitas yang dimiliki, terus bersama-sama bagi kehidupan seluruh

2
umat manusia. Oleh karena itu penulis BAB II
mengambil judul “Filsafat sebagai LANDASAN TEORI
Sumber Segala Ilmu” pada makalah
ini, yang diharapkan dapat menambah 2.1 Pengertian Filsafat
pengetahuan bagi penulis dan pembaca. Secara efistimologi, filsafat
. berasal dari bahasa Yunani Philosophia,
1.2 Rumusan Masalah dan terdiri dari kata Philos yang berarti
Berdasarkan latar belakang diatas, kesukaan atau kencintaan terhadap
maka rumusan masalah yang diangkat sesuatu, dan kata Sophia yang berarti
dalam makalah ini yaitu: kebijaksanaan. Secara harafiah, filsafat
1. Apa hakikat ilmu perpustakaan dan diartikan sebagai suatu kecintaan
filsafat informasi terapan? terhadap kebijaksanaan (kecenderungan
2. Bagaimana hubungan Ilmu untuk menyenangi kebijaksanaan).
Perpustakaan sebagai Filsafat Hamersma (1981 : 10)
Informasi Terapan? mengatakan bahwa filsafat merupakan
pengetahuan metodis, sistematis, dan
koheren tentang seluruh kenyataan.
1.3 Tujuan
Jadi, dari definisi ini nampak bahwa
Berdasarkan rumusan masalah di
kajian filsafat itu sendiri adalah realitas
atas, maka tujuan dari makalah ini
hidup manusia yang dijelaskan secara
adalah sebagai berikut:
ilmiah guna memperoleh pemaknaan
1. Untuk mengetahui Apa hakikat
menuju “hakekat kebenaran”.
ilmu perpustakaan dan filsafat
Dari pengertian-pengertian diatas
informasi terapan.
kita dapat mengambil kesimpulan
2. Untuk mengetahui Bagaimana
bahwa: Filsafat adalah 'ilmu istimewa'
hubungan Ilmu Perpustakaan sebagai
yang mencoba menjawab masalah-
Filsafat Informasi Terapan.
masalah yang tidak dapat dijawab oleh
ilmu pengetahuan biasa kerana masalah-
masalah tersebut di luar jangkauan ilmu
pengetahuan biasa.

3
2.2 Tujuan dan Fungsi Filsafat dan keyakinan keagamaan mengabdi
Menurut Harold H. Titus, kepada cita mulia kemanusiaan.
filsafat adalah suatu usaha memahami Filsafat tidak ada artinya sama
alam semesta, maknanya dan nilainya. sekali apabila tidak universal, baik
Apabila tujuan ilmu adalah kontrol, dan dalam ruang lingkupnya maupun dalam
tujuan seni adalah kreativitas, semangatnya. Studi filsafat harus
kesempurnaan, bentuk keindahan membantu orang-orang untuk
komunikasi dan ekspresi, maka tujuan membangun keyakinan keagamaan atas
filsafat adalah pengertian dan dasar yang matang secara intelektual.
kebijaksanaan (understanding and Filsafat dapat mendukung kepercayaan
wisdom). keagamaan seseorang, asal saja
Bagi manusia, berfilsafat itu kepercayaan tersebut tidak bergantung
bererti mengatur hidupnya seinsaf- pada konsepsi prailmiah yang usang,
insafnya, senetral-netralnya dengan yang sempit dan yang dogmatis. Urusan
perasaan tanggung jawab, yakni (concerns) utama agama ialah harmoni,
tanggung jawab terhadap dasar hidup pengaturan, ikatan, pengabdian,
yang sedalam-dalamnya, baik Tuhan, perdamaian, kejujuran, pembebasan,
alam, atau pun kebenaran. dan Tuhan.
Radhakrishnan dalam bukunya, History Berbeda dengan pendapat
of Philosophy, menyebutkan: Tugas Soemadi Soerjabrata, yaitu mempelajari
filsafat bukanlah sekadar mencerminkan filsafat adalah untuk mempertajamkan
semangat masa ketika kita hidup, pikiran, maka H. De Vos berpendapat
melainkan membimbingnya maju. bahwa filsafat tidak hanya cukup
Fungsi filsafat adalah kreatif, diketahui, tetapi harus dipraktekkan
menetapkan nilai, menetapkan tujuan, dalam hidup sehari-sehari. Orang
menentukan arah dan menuntun pada mengharapkan bahwa filsafat akan
jalan baru. Filsafat hendaknya memberikan kepadanya dasar-dasar
mengilhamkan keyakinan kepada kita pengetahuan, yang dibutuhkan untuk
untuk menompang dunia baru, hidup secara baik. Filsafat harus
mencetak manusia-manusia yang mengajar manusia, bagaimana ia harus
menjadikan penggolongan- hidup secara baik. Filsafat harus
penggolongan berdasarkan 'nation', ras, mengajar manusia, bagaimana ia harus

4
hidup agar dapat menjadi manusia yang koleksi yang disusun berdasarkan
baik dan bahagia. system tertentu, dan pemakai.

2.3 Pengertian Ilmu Perpustakaan


Secara sempit pengertian ilmu BAB III
perpustakaan banyak dipahami sebagai PEMBAHASAN
pendekatan teknis dalam mengadakan,
menyimpan, dan menyajikan koleksi 3.1 Hakikat Ilmu Perpustakaan
kepada pemakai melalui institusi yang dan Filsafat Terapan Informasi
biasa disebut perpustakaan. Secara Sampai saat ini masih
umum, perpustakaan dianggap sebagai berlangsung perdebatan tentang
suatu institusi yang didalamnya pertanyaan, apakah ilmu perpustakaan
tercakup unsur koleksi (informasi), (library science) merupakan istilah yang
pengolahan, penyimpanan, dan tepat? bukankah istilah kepustakawanan
pemakai. (librarianship) yang lebih tepat dari
Perpustakaan tidak dapat pada ilmu perpustakaan? Di pihak lain
dipahami sebatas sebagai sebuah ada pendapat yang menyatakan bahwa
gedung atau akomodasi fisik tempat bidang perpustakaan lebih tepat
menyimpan buku semata. Akan tetapi, dikategorikan sebagai seni keterampilan
secara sederhana dapat dinyatakan (skill art) dari pada disebut sebagai
bahwa perpustakaan adalah suatu unit ilmu. Demikian halnya dengan
kerja yang memiliki sumber daya informasi, mengingat informasi
manusia, “ruang khusus”, dan memiliki arti yang sangat luas sehingga
kumpulan koleksi sesuai dengan jenis muncul perdebatan mengenai
perpustakaannya. Ada sementara orang pertanyaan, apakah ilmu informasi
yang memberi batasan bahwa koleksi sungguh-sungguh ada, memiliki akar
minimal sebuah perpustakaan adalah yang kuat dan utuh? dan/atau bukankah
seribu orang. ilmu informasi itu merupakan kompilasi
Perpustakaan harus dipahami dari berbagai percabangan ilmu sosial,
sebagai sebuah system yang didalamnya pasti alam, dan humaniora? Pada pihak
terdapat unsure tempat (institusi), lain ada yang menanyakan, dimanakah
batas ilmu informasi dengan ilmu

5
komputer, cybermetics, dan sesungguhnya dilakukan oleh para
informartika? Pertanyaan ini muncul ilmuan di bidang tertentu.
dengan argumen bahwa mengingat ilmu Diskusi tentang masalah yang
informasi lahir ketika komputer mulai dipelajari suatu ilmu dalam kurun waktu
berperan dalam aspek kehidupan tertentu akan dapat menggambarkan
manusia. dinamika suatu ilmu. Sebab dalam
Pembahasan mengenai istilah perkembangan setiap ilmu dapat saja
ilmu perpustakaan dan informasi sering terjadi penekanan pada masalah tertentu
diperdebatkan di Indonesia, bahkan ada sesuai keadaan pada masa itu yang
yang menginginkan konsep LIS tersebut mungkin kurang populer di masa yang
dibalik menjadi ilmu informasi dan lain.
perpustakaan (information and library Pada permulaan tahun
secience) disingkat ILS, dengan enampuluhan ketika teknologi informasi
berbagai alasan. Pada hal, sebaiknya dan komunikasi (TIK) mulai
perdebatan tidak hanya terfokus kepada diaplikasikan di sejumlah perpustakaan,
istilah tetapi hendaknya dapat Para pengelola perpustakaan dan ilmuan
menjawab berbagai masalah yang di bidang perpustakaan mulai terpesona
dihadapi oleh ilmu perpustakaan dan dengan istilah informasi. Terminologi
informasi berkenaan dengan perubahan informasi mulai dipadukan dengan
yang terjadi. Perlu dilakukan perpustakaan, bahkan pada masa
identifikasi masalah apa yang sedang selanjutnya istilah informasi menjadi
dihadapi saat ini, sehingga para ilmuan lebih populer dari bahan perpustakaan
di bidang itu dapat menetapkan hal-hal (library materials) bahkan dari istilah
yang perlu dipelajari, dengan demikian perpustakaan. Dalam perkembangan
sebuah ilmu akan dapat menawarkan selanjutnya seolah-olah istilah informasi
solusi untuk menyelesaikan masalah. sudah pasti mencakup seluruh kegiatan
Pembahasan tentang hakikat dan kepustakawanan.
esensi sebuah ilmu tidak luput dari .
konteks masalah yang dihadapi dan 3.2 Ilmu Perpustakaan sebagai
perubahan yang terjadi. Melalui Filsafat Informasi Terapan
pembahasan yang demikian, dapat Filsafat Informasi juga
diperoleh gambaran tentang apa yang menampilkan diri sebagai aliran filsafat

6
dari Ilmu Perpustakaan dan Informasi. biasa seperti ini, Apakah Filsafat
Artinya, bahwa Ilmu Perpustakaan dan Informasi bisa menjadi alternatif lain
Informasi dapat ditafsirkan sebagai dari Epistemologi Sosial sebagai sebuah
Filsafat Informasi terapan dan bahwa fondasi bagi Ilmu Perpustakaan dan
Filsafat Informasi terapan dapat Informasi?
menggantikan posisi Epistemologi Untuk melihat kebenarannya,
Sosial sepenuhnya sebagai fondasi mari meninjau ulang keempat variabel
teoritis Ilmu Perpustakaan dan pendekatan, tingkatan, obyek dan ruang
Informasi. lingkup penelitian beserta tujuannya
Hipotesis ini didukung oleh yang telah dibahas pada bagian
Herold (2001), yang menyatakan, sebelumnya yaitu:
Terhadap ketentuan bahwa ilmu 1. seperti Filsafat Informasi, Ilmu
kepustakawanan merupakan sebuah Perpustakaan dan Informasi
terapan dari filsafat informasi, menerima pendekatan pasca-
dibutuhkan penemuan akar dari tahap- Cartesian yang diwakili oleh
tahap kedinamikaan informasi dalam kerangka dinamis pemindahan
pekerjaan tradisional kita. Bersama- intelegensi dan interaksi-interaksi
sama dengan penelitian diluar ilmu dengan banyak pelaku.
kepustakawanan, tujuan 2. seperti Filsafat Informasi, Ilmu
kepustakawanan telah menjadi pola dan Perpustakaan dan Informasi tidak
pemfungsian dari layanan-layanan murni metateoritis tapi juga
informasi yang efektif. memiliki tingkat penelitian yang
Penyelidikan terhadap sifat dasar merupakan pembiasan
dari informasi seharusnya fenomenologi dan juga memiliki
mengungkapkan ciri-ciri dan sifat yang ruang lingkup yang maha luas.
diharapkan dapat memperbaiki Tidak ada teori ilmu pengetahuan
pemahaman kita tentang hubungan- atau cabang pengetahuan lain yang
hubungannya dan jenis-jenis benda unik maupun spesifik yang
yang lain. Hasil dari usaha-usaha ini dipelajari oleh Ilmu Perpustakaan
akan memperbanyak kesempatan dari dan Informasi (jikalau ada, maka
praktik yang ada dan paling tidak hal tersebut akan menyangkal sudut
mendapatkan ekspresi dari istilah-istilah nyata Ilmu Perpustakaan dan

7
Informasi yang maha luas tadi). khusus menyangkut lingkaran
Selanjutnya, berdasarkan kehidupan dokumen-dokumen;
pengertian di atas, akankah kita 4. sekali bergantung pada Filsafat
menyimpulkan bahwa Ilmu Informasi, Ilmu Perpustakaan dan
Perpustakaan dan Informasi adalah Informasi bisa bersifat normatif
sebagai fenomenologi murni? Tentu tentang apa yang seharusnya
saja tidak. Ilmu Perpustakaan dan diambil sebagai obyek dan
Informasi mempunyai tugas hakiki bagaimana seharusnya obyek-
untuk melihat obyekobyeknya dari obyek tersebut ditangani, tanpa
tingkat urutan kedua. menghindari resiko menjadi
Kenyataannya, bahwa Ilmu bersifat menentukan secara
Perpustakaan dan Informasi dan epistemologis.
Filsafat Informasi saling berbagi Definisi berikut mencoba
tekanan diantara keduanya, dan menyingkap uraian-uraian yang telah
seharusnya tidak sekedar diuraikan sebelumnya; Ilmu
mengurangi yang satu atau lainnya; Perpustakaan dan Informasi sebagai
3. obyek penelitian Ilmu Perpustakaan Filsafat Informasi Terapan
dan Informasi bukanlah pada data
adalah disiplin ilmu mengenai
dan informasi yang kuat, pengertian dokumen-dokumen, rangkaian dan
teknis yang dibentuk dengan baik, prosedurnya, dan perencanaan-
berarti dan terpercaya, melainkan
perencanaannya, yang mana
pada rekaman data atau dokumen- kesemuanya dilaksanakan, dikelola,
dokumen yang lebih lemah dan diatur dan dilayankan.
pengertian yang lebih spesifik.
Archibald MacLeish, dikutip oleh
BAB IV
Gorman (2000), dengan brilian
berbicara tentang „tuntutan mutlak PENUTUP

perpustakaan tentang pengertian


yang terus muncul‟. Ilmu 4.1 KESIMPULAN

Perpustakaan dan Informasi tidak Filsafat yang sering disebut

menutupi keseluruhan wadah sebagai induk ilmu pengetahuan

Filsafat Informasi, tapi secara lebih (mother of science) dapat menjadi


pembuka dan sekaligus ilmu

8
pamungkas keilmuan yang tidak dapat 1. Bagi pembaca, pentingnya filsafat
diselesaikan oleh ilmu. Filsafat dapat dan ilmu perpustakaan untuk lebih
merangsang lahirnya sejumlah memahami filsafat dan arti dari ilmu
keinginan dari temuan filosofis melalui perpustakaan itu sendiri agar
berbagai observasi dan eksperimen yang kedepannya masyarakat dapat
melahirkan berbagai pencabangan ilmu. melaksanakan dan menerapkan apa
Termasuk didalamnya adalah ilmu yang ada pada ilmu perpustakaan
perpustakaan. dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian sumbangan 2. Bagi peneliti, membaca dan
filsafat terhadap ilmu perpustakaan memahami tentang filsafat sebagai
sangatlah penting, begitu pula dengan induk ilmu sangat penting, terutama
ilmu perpustakaan dan informasi adalah dalam pemahman filsafat dan ilmu
kedua ilmu yang saling berkaitan perpustakaan, serta untuk menambah
namun memiliki perbedaannya masing- pengetahuan yang berguna untuk
masing. Ilmu perpustakaan yaitu ilmu memperkaya dalam penulisan
yang mengkaji hal-hal yang berkaitan makalah.
dengan perpustakaan. Sedangkan, Ilmu
informasi adalah membahas tentang DAFTAR PUSTAKA
pengetahuan dan praktik dari pekerjaan
Buku:
informasi itu sendiri. Dengan memberi
Adib, Mohammad, 2010. Filsafat Ilmu;
masukan pada pengembangan Filsafat Ontologi, Epistemologi,
Informasi, maka Ilmu Perpustakaan dan Aksiologi dan Logika Ilmu
Pengetahuan, Jogjakarta:
Informasi dapat meneruskan tugas Pustaka Pelajar.
pengembangan fondasi teoritisnya
AM, Suhar. 2009. Filsafat Umum;
sendiri. Konsepsi Sejarah dan
Aliran, Jakarta: Gaung Persada
Pers.
4.2 SARAN
Anshari, Endang Saifuddin. 1987. Ilmu,
Berdasarkan hasil pembahasan
Filsafat dan Agama Surabaya:
pada makalah ini, ada beberapa saran PT Bina Ilmu.
yang ingin penulis sampaikan
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat
diantaranya adalah:
Ilmu, Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

9
Basuki, Sulistyo. 1993. Materi Pokok Pendidikan Indonesia, Jurnal
Pengantar Ilmu Perpustakaan.
Filsafat Ilmu.
Jakarta : Universitas Terbuka.

Ihsan, Drs, H.A Fuad. 2010. Filsafat


Ilmu. Jakarta: Rineka cipta. Internet :
http://mohismaiel.blogspot.com/2013/0
Jalaluddin. 2013. Filsafat Ilmu 6/pemahaman-dasar-filsafat-
Pengetahuan. Jakarta: Raja Grafindo dan-filsafat_8869.html (diakses
Persada. pada 15 April 2018)

Suhartono, Suparlan. 2008. Filsafat http://kereta-


sains.blogspot.com/2011/06/filsa
Ilmu Pengetahuan. Jogjakarta:
fat-induk-segala-ilmu.html\
Ar-Ruza Media. (diakses pada 15 April 2018)

http://andriwiranata76.blogspot.com/
Jurnal : (diakses pada 15 April 2018)
Wildan Muta‟abidin. (2015). Filsafat

sebagai Induk Ilmu. Universitas

10

Anda mungkin juga menyukai