Kelompok 4
1. Uswatun hasanah (18142010102)
2. Zulkiflih ramadhan (18142010115)
3. Siti aminah (18142010100)
4. Lukluil maqnun (18142010109)
5. Halimatus sadiyah (18142010088)
2. Faktor Penyebab/Pendukung
a. Riwayat Trauma
Usia Pelaku Korban Saksi
1. Aniaya fisik
2. Aniaya seksual
3. Penolakan 35 tahun V keluarga
4. Kekerasan dalam
keluarga
5. Tindakan kriminal
Jelaskan:
Klien mengatakan tidak ada yang mendukung saat klien di PHK,
bahkan istri klien menuntut cerai kepada klien sehingga klien putus asa
dan ingin mengakhiri hidupnya Masalah Keperawatan:
Risiko bunuh diri
b. Pernah melakukan upaya / percobaan / bunuh diri Jelaskan: klien
mengatakan sering ingin bunuh diri Masalah Keperawatan:
Risiko bunuh diri
c. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (peristiwa kegagalan,
kematian, perpisahan)
Jelaskan: klien pernah mengalami kegagalan dalam pekerjaan dan
perpisahan dengan istrinya
Jelaskan :
a. Pola asuh : P = “Bapak tinggal dengan siapa di rumah?”
K = “istri, anak”
b. Pola komunikasi : P = “Bagaiman hubungan ketika berbicara dengan
anggota keluarga lain ?”
K = “Baik”
P = “Bagaimana bisa masuk RSJ?”
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh : Pasien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya,
karena menurutnya semua bagian tubuhnya indah
b. Identitas : Pasien mengatakan bahwa dia adalah seorang laki laki
bernama umur 35 th, klien pernah bekerja di perusahaan PT.Begong.
Klien mengatakan sudah memiliki istrii dan 1 orang putra
c. Peran : dalam keluarga klien adalah kepala keluarga.
d. Ideal diri : klien ingin menghilangkan perbuatan percobaan bunuh diri
dan ingin kembali bahagia seperti dulu dengan istrinya
e. Harga diri : klien mengatakan bahwa klien malu karena sudah tidak
memiliki pekerjaan
Masalah keperawatan : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat: klien mengatakan paling dekat dengan
istri dan anaknya
4. Spiritual
a. Agama
c. Bentuk pikir
Non realistik
Jelaskan : bentuk pikir non realistik terbukti dengan pasien
memiliki pikiran isolasi sosial
Masalah keperawatan : gangguan proses pikir : pikiran isolasi sosial
8. Kesadaran
a. Orientasi (waktu, tempat, orang)
Jelaskan : pasien dapat menunjukkan orientasi yang baik terhadap
waktu, tempat, dan orang ditandai dengan klien mampu
menyebutkan hari, tanggal, dan tempat dengan benar dan
mengenali orang orang disekitarnya.
9. Memori
Jelaskan : klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka
panjang, pendek maupun saat ini. Karena klien mampu menjawab
tentang menjawab tentang pertanyaan hari ini, tanggal dan tahun dan
klien mengingat kegiatan yang sudah dilakukan kemarin yaitu seperti
senam, dll.
10. Tingkat konsentrasi dan berhitung
a. Konsentrasi
Jelaskan : klien dapat memfokuskan konsentrasi dengan baik
b. Berhitung
Jelaskan : klien dapat menghitung dengan baik dan benar baik
penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian.
11. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan
Jelaskan : klien sering mencoba melukai tangannya
4) Toileting (BAB,BAB)
3. Kemampuan lain-lain
Mengantisipasi kebutuhan hidup
Jelaskan : klien mengtakan jika keluar nanti akan menjadi pebisnis
Membuat keputuan berdasarkan keinginannya
Jelaskan : klien mengatakan klien Mengatur penggunaan obat dan
melakukan pemeriksaan kesehatan sendiri
Setelah klien di PHK dari tempat kerjanya, istri dan klien meminta cerai
karena klien tidak bisa memberikan nafkah lagi kepada istrinya, dan klien
menjadi putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri
Masalah keperawatan :
Niat
Koping maladaptif
Kurang dukungan
No Diagnosa Perencanaan
STRATEGI PELAKSANAAN
SP1P SP1K
1) Mengidentifikasi Jenis bunuh diri 1) Mendiskusikan masalah yang
Klien dirasakan klien.
2) Mengidentifikasi isi bunuh diri Klien 2) Memberikan pendidikan kesehatan
3) Mengidentifikasi Waktu bunuh diri tentang pengertian bunuh diri, jenis
Klien bunuh diri yang dialami klien,
4) Mengidentifikasi Frekuensi bunuh tanda dan gejala bunuh diri, serta
diri Klien. proses terjadinya bunuh diri.
5) Mengidentifikasi situasi yang dapat Menjelaskan cara merawat klien
menimbulkan bunuh diri Klien. dengan resiko bunuh diri.
6) Mengidentifikasi respon klien
terhadap bunuh diri klien
7) Mengajarkan klien menghardik
resiko bunuh diri
Menganjurkan klien memasukkan
cara menghardik ke dalam kegiatan
harian
SP2P SP2K
1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian 1) Melatih keluarga mempraktikkan
klien cara merawat klien dengan resiko
2) Melatih klien mengendalikan bunuh bunuh diri.
diri dengan cara bercakap-cakap 2) Melatih keluarga melakukan cara
dengan orang lain. merawat langsung kepada klien
3) Menganjurkan klien memasukkan resiko bunuh diri.
kedalam jadwal kehgiatan harian
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien : Klien tampak gelisah, Ekspresi wajah klien tegang
2. Evaluasi/Validasi
“Apa keluhan Bapak ? Apa yang menyebabkan Bapak dibawa
kesini?”
3. Kontrak
Topik : “Baik Bapak, bagaimana kalau kita bercakap-cakap
tentang kejadian di rumah?”
P: boleh kita ngobrol sebentar P: ada kontak mata, Berharap pasien bersedia di Menunduk dan duduk di Menanyakan kesediaan pasien
Bapak? mendekati pasien wawancara hadapan perawat untuk berbicara dapat
mempermudah mendapatkan
K: boleh K: kontak mata kurang, informasi
pasien menunduk
. .
P: perkenalkan saya Siti P: mendekati pasien, berjabat Berharap pasien mau Menunduk dan duduk Menjalin hubungan saling
Mufarrohah, bisa dipanggil Mufar, tangan memperkenalkan diri berhadapan dengan perawat percaya dengan
nama Bapak
.
P: Bapak lebih suka di panggil P: mempertahankan kontak Berharap pasien menjawab Menatap dan duduk Memanggil dengan nama
siapa ? mata, mempersilahkan pasien pertanyaan berhadapan dengan perawat panggilan kesukaan
menjawab dapat membuat pasien
K: Bakri K: menatap wajah perawat senang berbicara dengan
perawat
.
P: baik Bapak B, tadi nama saya P: mempersilahkan pasien Berharap pasien mengenal Menunduk dan duduk Mencoba membina hubungan
siapa? menjawab perawat berhadapan dengan perawat saling percaya dengan pasien
P: Ya, benar sekali. Bapak B umur P: ada kontak mata, Berharap pasien tau berapa Menunduk dan duduk Mencoba membina hubungan
berapa ? mempersilahkan umurnya berhadapan dengan perawat saling percaya dengan pasien
pasien menjawab
K: 35 Tahun K: menatap wajah perawat
sambil tampak sedikit berfikir
P: dimana Bapak? P: ada kontak mata, Berharap pasien menjawab Menatap dan duduk Mencoba membina hubungan
mempersilahkan pasien pertanyaan berhadapan dengan perawat saling percaya dengan pasien
K: rumah sakit jiwa menjawab
P: iya benar Bapak, siapa yang P: ada kontak mata, Berharap pasien mengingat Menatap dan duduk Mencoba membina hubungan
mengantar bapak kesini ? mempersilahkan pasien siapa yang mengantarkan ke berhadapan dengan perawat saling percaya dengan pasien
menjawab RSJ
K: Pak De
K: menatap wajah perawat,
suara pasien lirih
P: oh begitu Bapak, lalu apa sudah P: ada kontak mata, Berharap pasien menjawab Menatap dan duduk Supaya mendapat penjelasan
ada keluarga yang menjenguk mempersilahkan pasien pertanyaan berhadapan dengan perawat yang benar dari pasien
kesini ? menjawab
P: nanti mau yaa saya ajak P: ada kontak mata, Berharap pasien menjawab Menatap dan duduk Diharapkan pasien percaya
ngobrol lagi ? mempersilahkan pasien pertanyaan berhadapan dengan perawat dan bersedia di wawancara
menjawab kembali
K: iya
KAMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
K: menatap wajah perawat,
suara pasien lirih
Kesan Perawat :